Anda di halaman 1dari 7

Nama : Berliana Desy Manik

NIM : 150407054

Mata Kuliah : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

1. Aspek-aspek yang dibahas dalam AMDAL

1) Fisik Kimia
Komponen fisik kimia yang penting untuk ditelaah diantaranya Iklim, kualitas udara, dan
kebisingan
a. Komponen iklim meliputi tipe iklim, suhu, kelembaban curah hujan dan jumlah air hujan,
keadaan angin, serta intensitas radiasi matahari.
b. Data periodik bencana, seperti sering terjadi angin ribut, banjir bandang diwilayah studi
rencana usaha.
c. Data yang tersedia dari stasiun meteorologi dan geofisika yang mewakili wilayah studi
tersebut.
d. Pola iklim mikro pola penyebaran bahan pencemar udara secara umum maupun pada
kondisi cuaca buruk.
e. Kualitas udara baik pada sumber maupun daerah sekitar wilayah studi rencana usaha.
f. Sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan serta periode kejadiannya

2) Fisiografis
a. Topografi bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah.
b. Indikator lingkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas tanah.
c. Keunikan, keistimewaan, dan kerawanan bentuk-bentuk lahan dan bantuan secara geologis.

3) Hidrologi
a. Karakteristik fisik sungai, danau, dan rawa.
b. Rata-rata debit dekade, bulan, tahunan, atau lainnya
c. Kadar sedimentasi (lumpur) tingkat erosi.
d. Kondisi fisik daerah resapan air, permukaan dan air tanah.
e. Fluktuasi, potensi, dan kualitas air tanah.
f. Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk keperluan sehari-hari dan
industri.
g. Kualitas fisik kimia dam mikrobiologi air mengacu pada mutu dan parameter kualitas air yang
terkait dengan limbah yang akan keluar.
4) Hidrooseanografi
Pola hidrodinamika kelautan seperti:
a. Pasang surut
b. Arus dan gelombang
c. Morfologi pantai
d. Abrasi dan akresi serta pola sedimentasi yang terjadi secara alami di daerah penelitian.

5) Ruang, lahan, dan tanah


a. Inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainnya pada saat rencana usaha yang
diajukan dan kemungkinan potensi pengembangan dimasa datang.
b. Rencana tata guna tanah dan SDA lainnya yang secara resmi atau belum resmi disusun oleh
pemerintah setempat.
c. Kemungkinan adanya konflik yang timbul antara rencana tata guna tanah dan SDA lainnya
yang sekarang berlaku dengan adanya pemilikan atau penentuan lokasi bagi rencana usaha.
d. Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi yang ada diwilayah
studi rencana usaha.

6) Biologi
Komponen biologi yang penting untuk ditelaah diantaranya:
1. Flora
a. Peta zona biogeoklimati dari vegetasi yang berada diwilayah studi rencana usaha.
b. Jenis-jenis dan keunikan vegetasi dan ekosistem yang dilindungi undang-undang yang
berada dalam wilayah studi rencana usaha
2. Fauna
a. Taksiran kelimpahan fauna dan habitatnya yang dilindungi undang-undang dalam
wilayah studi rencana usaha.
b. Taksiran penyebaran dan kepadatan populasi hewan invertebrata yang dianggap
penting karena memiliki peranan dan potensi sebagai bahan makanan atau sumber
hama dan penyakit.
c. Perikehidupan hewan penting diatas termasuk cara perkembangbiakan dan cara
memelihara anaknya perilaku dalam daerah teritorinya.

7) Sosial
a. Komponen sosial yang penting untuk ditelaah diantaranya:
b. Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan,
dan agama.
c. Tingkat kepadatan penduduk.
d. Pertumbuhan (tingkat kelahiran dan kematian bayi).
e. Tenaga kerja.

8) Ekonomi
a. Ekonomi rumah tangga.
b. Ekonomi sumber daya alam.
c. Perekonomian lokal dan regional.

9) Budaya
a. Kebudayaan.
b. Proses sosial.
c. Pranata sosial/kelembagaan masyarakat dibidang ekonomi.
d. Warisan budaya.
e. Pelapisan soasial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dan kekuasaan.
f. Kekuasaan dan kewenangan.
g. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha.
h. Adaptasi ekologis.

10) Kesehatan masyarakat


a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan
berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Proses dan potensi terjadinya pemajanan.
c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit.
d. Karakteristik spesifik penduduk yang beresiko.
e. Sumber daya kesehatan.
f. Kondisi sanitasi lingkungan.
g. Status gizi masyarakat.
h. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.

Referensi : https://putrisyanirbaya.wordpress.com/2012/01/28/analisis-dampak-lingkungan-
hidup-amdal/
2. Peraturan-peraturan yang mengatur sub judul di AMDAL

1) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak


Lingkungan Hidup
2) Keputusan Kepala Bapedal Nomor 56 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran
Dampak Penting
3) Keputusan Kepala Bapedal Nomor Kep-299/11/1996 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek
Sosial dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
4) Keputusan Kepala Bapedal Nomor Kep-30/Bapedal/05/1997 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Komite Akreditasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
5) Keputusan Kepala Bapedal Nomor Kep-124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek
Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
6) Surat Edaran MENLH Nomor B-1234/MENLH/08/1999 tentang Kegiatan Wajib UKL dan UPL
7) Keputusan MENLH Nomor 04 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan
Pembangunan Permukiman Terpadu
8) Keputusan MENLH Nomor 054 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan
Pembangunan di Daerah Lahan Basah
9) Keputusan MENLH Nomor 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan
Informasi dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
10) Keputusan MENLH Nomor 49 Tahun 2004 tentang Pendelegasian Kewenangan untuk
Menandatangani Surat Keputusan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup
11) Keputusan MENLH Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan
Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL)
12) Peraturan MENLH Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pendoman Penyusunan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup
13) Peraturan MENLH Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan /atau Kegiatan
yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
14) Peraturan MENLH Nomor 12 Tahun 2007 tentang Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak memiliki Dokumen Pengelolaan
Lingkungan Hidup
15) Peraturan MENLH Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
16) Peraturan MENLH Nomor 24 Tahun 2009 tentang Panduan Penilaian Dokumen Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
17) Peraturan MENLH Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pembinaan dan Pengawasan Terhadap
Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
18) Peraturan MENLH Nomor 07 Tahun 2010 tentang Sertifikasi Kompetensi Penyusunan
Dokumen AMDAL dan Persyaratan Lembaga Pelatihan Kompetensi Penyusun Dokumen
AMDAL
19) Peraturan MENLH Nomor 13 Tahun 2010 tentang UKL-UPL dan Surat Pernyataan tentang
Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantaun Lingkungan Hidup
20) Peraturan MENLH Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha
dan/atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Ijin Usaha dan/atau Kegiatan Tapi Belum Memiliki
Dokumen Lingkungan Hidup
21) Peraturan MENLH Nomor 15 Tahun 2010 tentang Persyaratan dan Tata Laksana Lisensi
Komisi Penilai AMDAL
22) Peraturan MENLH Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
23) Peraturan MENLH Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam
Proses Analisis Dampak Lingkungan dan Izin Lingkungan
Referensi : https://environmentalchemistry.wordpress.com/2013/11/06/daftar-peraturan
perundang-undangan-di-bidang-lingkungan-hidup-tentang-analisis mengenai dampaklingkungan
amdal/

3. Hierarki peraturan perundang undangang dari yang tertinggi ke terendah

1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


2) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
4) Peraturan Pemerintah;
5) Peraturan Presiden;
6) Peraturan Daerah Provinsi; dan
7) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Referensi : http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl4012/hierarki-peraturan-perundang-
undangan-di-indonesia
4. Dampak Penting AMDAL
Dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/ atau kegiatan. Artinyaadalah segala bentuk usaha atau industry
serta pembangunan maupun pertambangan akan menimbulkan dampak yang besar bagi berbagai
segi baik dampak positif maupun dampak negative bagi masyarakat dan bagi lingkungan.
5. Kriteria Dampak Penting
Berdasarkan UU No 32 Tahun 2009 pasal 22 disebutkan yang menjadi kriteria dampak penting bagi
penyusunan AMDAL adalah sebagai berikut:
a. Besarnya jumlah penduduk yang terkena dampak dari rencana usaha atau kegiatan.
b. Luas wilayah penyebaran dampak.
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Besarnya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak.
e. Sifat komulatif damapk
f. Berbali atau tidak berbalinya dampak.
g. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

6. Kriteria dampak penting menjadi 6 yaitu:

a. Jumlah manusia yang akan terkena dampak, manusia yang terkena dampak lingkungan tapi
tidak menikmati manfaat usaha tersebut.
b. Luas wilayah persebaran dampak, luasan wilayah yang mengalami perubahan mendasar.
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung.
d. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak, dampak sekunder dan
dampak lanjutan lain yang jumlahnya sama dengan penerima dampak primer.
e. Sifat kumulatif dampak, dampak lingkungan berlangsung terus-menerus sehingga pada
kurun waktu tertentu tidak dapat diterima lingkungan.
f. Berbalik (reversible) atau tidak berbalik (irreversible) dampak, pemulihan kembali dampak
lingkungan.

Perbedaannya adalah lebih spesifik dan terarah sehingga tidak menimbulkan miskomnunikasi
dalam penentuan dampak penting pada suatu studi kelayakan

Anda mungkin juga menyukai