Kerangka Vit K
Kerangka Vit K
asuhan kebidanan kepada ibu-ibu dalam berbagai situasi intrapartum. Selain itu tugas bidan juga
mencakup asuhan pada remaja, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi, balita dan anak serta wanita
menopause. Dalam makalah ini kami mengangkat tema asuhan pada bayi baru lahir yang mencakup
obat-obat yang dibutuhkan pada bayi baru lahir khususnya vitamin K. Di Indonesia banyak yang
mengalami pendarahan pasca persalinan pada bayi baru lahir. Hal ini disebabkan karena sedikitnya
kadar vitamin K dalam tubuh bayi baru lahir. Sedangkan salah satu fungsi vitamin K adalah sebagai
Indonesia sebagai nagara berkembang, mempunyai angka kematian bayi (AKB) 41,4 per
1.000 kelahiran hidup (tahun 1997) yang diproyesikan akan menjadi 18 per 1.000 kelahiran hidup
(tahun 2025), sehingga perlu upaya yang keras dalam mencapai sasaran tersebut. Salah satu upaya
menurunkan AKB adalah dengan mencegah terjadi pendarahan otak pada bayi baru lahir sebagai
Dibeberapa Negara Asia angka kesakitan bayi karena perdarahan akibat defisiensi Vitamin K
(PDVK) berkisar 1 : 1.200 sampai 1 : 1.400 kelahiran hidup (Thailand).Angka tersebut dapat turun
menjadi 10 : 100.000 kelahiran hidup dengan pemberian 1,2 profilaksin vitamin K pada bayi baru
lahir. Permasalahan akibat PDVK adalah terjadinya pendarahan otak dengan angka kematian 10-50
% yang umumnya terjadi pada bayi dalam rentang umur 2 minggu-6 bulan, dengan akibat angka
kecacatan 30-50%. Data PDVK secara nasional di Indonesia belum tersedia. Sedangkan data dari
bagian ilmu kesehatan anak FKUI RSCM (tahun 1990-2000). Menunjukkan terdapatnya 21 kasus
(18%) diantaranya mengalami komplikasi pendarahan intracranial (catatan medis IKA RSCM 2000).
Terdapat berbagai penyebab terjadinya PDVK pada bayi, antara lain rendahnya kandungan Vitamin
K pada air susu ibu (ASI) serta belum sempurnanya fungsi hati pada bayi baru lahir terutama bayi
kurang bulan, oleh karena itu dibutuhkan suatu kebijakan nasional penambahan Vitamin K. pada bayi
guna menunjang program pemberian ASI Ekslusif di Indonesia dalam rangka menurunkan angka
Defisiensi vitamin K jarang terjadi setelah masa neonatus, meskipun penyakit pendarahan
“lambat” telah dilaporkan pada bayi yang mendapat ASI. Malabsorsi intestinal lemak dan
penggunaan antibiotika spectrum yang lama dapat menyebabkan defisiensi vitamin K : kistik fibrosis
dan atresia biliaris mungkin dikomplikasi dengan gangguan kompleks protombin. Pemakaian
profilaksis vitamin K yang larut dalam air secara oral terindikasi pada keadaan ini (2-3 mg/ 24 jam
untuk anak, 5-10 mg/ 24 jam untuk remaja dan dewasa). Pada penderita dengan penyakit hati lanjut
sintesis factor kompleks protombin mungkin terganggu oleh kerusakan hepatoseluler, sehingga terapi
vitamin K sering tidak efektif untuk mengoreksi kelainan tersebut pada individu ini, antikogulan yang
berkaitan bergantung pada gangguan pada vitamin K dan pembentukan factor II, VII dan X.. Vitamin
Kejadian pendarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir dilaporkan cukup tinggi
berkisar 0,25-0,5%. Untuk mencegah terjadinya pendarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal
dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/ hari selama 3 hari, sedangkan bayi resiko tinggi
diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5-1 mg 1.M. Apabila bayi dilahirkan ditempat bersalin
yang persalinannya mungkin lebih dari satu persalinan, maka sebuah alat pengenal yang efektif harus
diberikan kepada setiap bayi baru lahir tetap ditempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.
(Prawirohardjo, 2002).
Vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang berfungsi untuk pembentukan
prothrombin, factor II, VII, IX dan X yang harus tersedia pada tubuh dalam jumlah yang cukup.
Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan pendarahan dan metabolisme tulang yang tidak stabil.
Vitamin ini tersedia dalam sayur-sayuran hijau, daging dan hati (Hidayat ,2008).
Bayi baru lahir memiliki (adanya vitamin K yang sangat terbatas dan bergantung pada susu
ibu. Rendahnya vitamin K dalam darah dan hati serta kurangnya zat tersebut pada ASI bisa
menyebabkan bayi kekurangan vitamin K, karena vitamin K berperan dalam proses pembekuan
darah, bayi yang kekurangan vitamin K ini mudah mengalami gangguan pendarahan yang disebut
APCD (Acquired Protombin Complex Deticiency) dan beresiko mengalami pendarahan otak. Di
negara-negara Asia Tenggara. Penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan otak yang membuat ia tak
tumbuh normal dan tergantung seumur hidup pada orang tuanya. (Anonymus, 2008).
oleh kekurangan vitamin K atau dikenal dengan vitamin K. Deficiency Bleeding (VKDB). Vitamin
K diperlukan untuk sintesis prokoagulan factor II,VII dan IX dan X (kompleks protombin) serta
protein c dan s yang berperan sebagaianti koagulan (menghambat proses pembekuan). Selainitu
vitamin K diperlukan untuk konversi factor pembekuan tidak aktif menjadi aktif. Angka kejadian
VKDB berkisar antara 1 : 200 sampai 1 : 400 kelahiran bayi yang tidak mendapat vitamin K
profilaksis. Di Indonesia, data mengenai VKDB secara Nasional belum tersedia. Hingga tahun 2004
didapatkan 21 kasus di RSCM Jakarta, 6 kasus di RS Dr. Sardjito Yogyakarta dan 8 kasus di RSU
Menunjukkan adanya kekurangan vitamin K tetapi kadar prothrombin yang rendah juga dapat
disebabkan oleh obat antikoagulan atau kerusakan hati. Biasanya diagnosa akan semakin kuat jika
setelah penyuntikkan vitamin K terdapat peningkatan kadar prothrombin dalam beberapa jam dan
pendarahan berhenti dala 3-6 jam. Jika penderita memiliki penyakit hati yang berat, hati tidak mampu
mensintesa factor pembekuan walaupun telah disuntikkan vitamin K, pada kasus seperti ini
diperlukan transfuse plasma untuk melengkapi faktor-faktor pembekuan darah dapat dilihat pada air
kemih atau tinja yang paling serius adalah pendarahan kedalam otak yang bisa terjadi pada bayi baru
lahir. Bila dicurigai adanya vitamin K, dilakukan pemeriksaan arah untuk mengukur kadar
prothrombin. Salah satu factor pembekuan darah yang memerlukan vitamin K kadar yang rendah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bidan adalah merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun internasional dengan
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh
Negara serta memperoleh kualifikasi dan diberikan izin untuk menjalankan praktek kebidanan di
Bidan Indonesia adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
bisan yang telah dilalui dan lulus ujian dengan persyaratan yang berlaku jika melakukan praktek,
tentang bersangkutan harus mempunyai klasifikasi agar mendapatkan lisensi untuk praktek. (IBI,
2001).
Terkait dengan itu, pelayanan bidan adalah profesional yang merupakan bagian dari pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada ibu dalam kurun waktu reproduksi dan bayi baru lahir. (IBI, 2003).
b. Anggota-anggotanya dipersiapkan melalui suatu program pendidikan yang ditujukan untuk maksud
d. Anggota-anggotanya bebas menjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode etik yang
bersangkutan.
k. Memiliki standart pendidikan yang mendasar dan mengembangkan profesi sesuai dengan
kebutuhan pelayanan.
Pengertian vitamin K : merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang berfungsi untuk
pembentukan prothrombin, faktor koagulasi II, VII, IX dan X yang harus tersedia pada tubuh dalam
Vitamin K untuk mencegah terjadinya pendarahan sebagai akibat dari ibu yang mendapat
fenoharbital. Untuk membentuk factor II, VII, IX dan X serta bayi yang mendapat air susu ibu
(Prawirohardjo, 2007).
dibutuhkan untuk modifikasi pasca-terjemah dari berbagai macam protein, terutama banyak
normal diproduksi oleh bakteri dalam saluran pencernaan, dan defenisi gizi akibat diet yang sangat
jarang kecuali saluran pencernaan mengalami kerusakan yang sangat parah sehinga tidak dapat
meyebabkan molekul.
Vitamin K merupakan salah satu dari factor pembeku darah. Vitamin K sangat penting untuk
pembekuan prothrombin, yang memungkinkan darah membeku, dan ternyata kadarnya dianggap
“rendah” pada bayi bari lahir. Kadar vitamin K “rendah” adalah normal, dan secara fisiologis
diharapkan pada bayi baru lahir. Pada beberapa hari dan beberapa minggu awal setelah kelahiran bayi
Semua bayi baru lahir harus diberikan vitamin K injeksi 1mg intramuskuler setelah 1 jam
kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusui untuk mencegah pendarahan BBL akibat defisiensi
Ada dua jenis vitamin K alamiah, yaitu berasal dari tanaman yang larut lemak dan dari flora
usus yang larut air. Asupan utama vitamin K pada bayi bersumber dari susu, hanya sebagian kecil
yang berasal dari usus si bayi. Khusus bayi yang baru lahir, vitamin K juga bisa bersumber dari
ibundanya saat persalinan. Namun, vitamain K dari ibu bisa tidak sampai bila terjadi gangguan
plasenta dan ari-ari. Selain itu, fungsi hati, tempat metabolisme vitamin K, juga belum matang
a. Preparat Yang Larut Dalam Air (Menadion). Penggunaan preparat ini merupakan konsentrasi
indikasi pada neonatus bayi, kehamilan stadium lanjut. Merupakan vitamin buatan bagi mereka yang
b. Preparat yang larut dalam lemak (Fitomenadion). Kebanyakan sumber vitamin K dalam makanan
adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayur sejenis kol dan susu (Sostro,
2002)
Vitamin K diperlukan untuk pembentukan tulang pada janin dan factor-faktor pembekuan
darah II, VII, IX, X. Faktor-faktor anti pembekuan dalam hati. Vitamin K berguna untuk
meningkatkan biosintesis factor pembeku darah yaitu prothrombin, , factor VII, factor IX, factor X
hingga membantu proses pembekuan darah dan mencegah terjadinya pendarahan bila mengalami
luka.
Defisiensi vitamin K dapat menyebabkan pendarahan. Vitamin ini bersifat larut dalam lemak
disimpan didalam hati dan dapat mengalami defisiensi pada keadaan Malabsorbsi (misalnya pada
d. Malabsorbsi.
f. Penyakit hepar (yang meliputi penyakit yang ada kaitannya dengan konsensi alkohol)
2.5.1 Defisinsi vitamin K dapat menyebabkan :
pendarahan spontan
Pada saat lahir atau dalam waktu 24 jam yang mengenai noenatus yang ibunya pernah
Pada usia bayi 2-7 hari ketika pendarahan umumnya terjadi dari umbilicus atau traktus
Pada usia 8 hari hingga 12 bulan, yang terutama terjadi pada bayi-bayi yang mendapatkan
ASI. Kategori ini meliputi pendarahan intracranial dengan mendadak dengan gejala sisa yang
serius. Defisiensi vitamin K dapat dipicu oleh diare malabsorbsi misalnya sesudah pemberian
antibiotik dalam waktu yang lama. Faktor-faktor resiko lainnya adalah trauma lahir, diare kronis,
Pemberian vitamin K dapat secara oral, intramuscular, intravena, diberikan untuk keadaan
emergency, seperti haemoraga. Dosis pemberian vitamin K untuk neonatus menjadi objek
kontraversi, secara oral tampaknya memberikan perlindungan baik dari usia klasik dan lanjut.
Pemberiannya dianjurkan saat lahir dan pada empat sampai 10 hari untuk semua bayi, diikuti
Melalui penyuntikan vitamin K sebanyak 1mg pada semua bayi baru lahir. Kelebihan : kadar
dalam darah lebih tinggi dan bertahan lama, bisa disimpan lebih lama. Penyerapannya lebih baik, dan
Melalui vitamin K yang diminum sebanyak 2mg pada bayi baru lahir. Kelebihannya adalah
lebih mudah, resiko lebih kecil dan kekurangan adalah sulit untuk memberi dosis ulang, tidak bisa
dipastikan penyerapannya kedalam tubuh. Absorsi preparat oral mungkin terlalu lambat untuk
mencegah usia dini penyakit pada neonatus resiko tinggi, yang harus diberikan vitamin K
intramuscular pada saat lahir. Perbandingan internasional menunjukan bahwa pemberian oral kurang
Vitamin K pada bayi baru lahir telah dikaitkan dengan anemia hemolitik dan hiperbilirubenia,
terutama pada bayi premature dan bayi dengan defisiensi glukosa atau defisiensi vitamin E.
Vitamin K oral secara umum ditoleransi baik, tetapi mungkin menyebabkan mual, sakit
2.9 Kontraindikasi
Vitamin K paranteral harus diberikan dengan kewaspadaan pada bayi dengan bayi berat
2.10 Penyimpanan
Preparat suntikan intramuscular vitamin K harus disimpan dalam wadah yang resisten cahaya
dengan suhu dibawah 25°C penyimpanan dalam freezer harus dihindari dan larutan yang tampak
keruh tidak boleh digunakan. Vitamin K merupakan preparat yang bersifat iritatif, karena itu kontak
kulit dengan pemberian obat dan penerimanya harus dihindari (Kosmar, 2007).
2.11 Contoh Produk Vitamin K Yang Sering Digunakan
2.11.1 Neo-K
a. Phytonadione
b. 2mg/ml INJEKSI
d. Phytonadione (vitamin K1) diperlukan untuk pembentukan factor pembekuan darah dalam hati
e. Phytonadione (vitamin K1) berperan sebagai koenzim pada karbosilasi rantai samping yang
f. Senyawa karboksi glutamil aktif yang kemudian di keluarkan oleh sel hati dalam darah.
2.11.2 Indikasi :
Profilaksis dan pengobatan terhadap hemorrhage pada bayi yang baru lahir.
1. Hiperhilirisbinemia terjadi pada bayi lahir jika obat diberikan melebihi dosis yang dianjurkan.
2. Sianosis, muka merah, berkeringat, rasa nyeri didada, hiper dosis, syok, reaksi hipersensitif, termasuk
reaksi anatilaktik dan kematian pernah dilaporkan terjadi melalui pemberian secara intra vena.
3. Iritasi local seperti rasa sakit, bengkak dan perih dapat terjadi ditempat obat diberikan.
4. Pemberian secara perenteral pada bayi baru lahir (neonatus dapat manyebabkan anemia dan
hemoglobinuria.
1. Efek koagulasi phytonadione (vitamin K1) akan dihasilkan 1-2 jam setelah obat diberikan.
3. Phytonadione (vitamin K1) mudah terdegradasi oleh cahaya, simpan sediaan yang terlindungi oleh
cahaya.
2.11.7 Dosis
1. Profilaksis hemorrhage pada bayi yang baru lahir : 0,5mg-1mg phytonadione (vitamin K1) diberikan
2. Pengobatan hemorrhage pada bayi baru lahir : 1mg phytonadione (vitamin K1) diberikan secara 1.M
atau S.C.
c. Vitamin K3 (menadione), merupakan vitamin K sintetik (tiruan dari yang terdapat di alam).
Jenis vitamin K yang digunakan : vitamin K1 (phytonadione) injeksi dalam sediaan ampul yang
berisi 10 mg vitamin K1 per 1 ml, atau dalam sediaan ampul yang berisi 2 mg vitamin per 1 ml. Dosis
a. Sediakan spuit injeksi 1 ml yang masih baru (belum pernah dipakai dan belum terinveksi masa
kadaluarsanya).
d. Lakukan pengawasan tanda-tanda vital (kesadaran, sirkulasi, pernafasan, temperature tubuh, dll) pada
2.13.1. Melalui penyuntikan vitamin K sebanyak 1 mg pada semua bayi baru lahir. Kelebihan : kadar dalam
darah lebih tinggi dan bertahan lama, bisa disimpan lebih lama, penyimpanannya lebih baik, dan
2.13.2. Melalui vitamin K yang diminum sebanyak 2 mg pada bayi baru lahir. Kelebihan : lebih sedehana,
lebih mudah, resiko lebih kecil. Kekurangan : lebih mahal, sulit untuk memberi dosis ulang, tidak
bisa dipastikan penyerapannya ke dalam tubuh. Bila sudah terlambat, pada bayi yang sudah
mengalami pendarahan akibat kekurangan vitamin K, dokter akan memberikan terapi antara lain:
a. Suntik vitamin k
b. Transfuse sel darah merah bila terjadi kekurangan darah. (Herdata, 2008).