Anda di halaman 1dari 4

Material grouting

Umum

Material grouting terdiri dari campuran semen, air, dan kemungkinan akan ditambahkan
pasir halus, bentonit dan campuran grout harus ditentukan oleh Direksi dilapangan agar
memenuhi kebutuhan dari kondisi tanah yang ditemui pada tiap lubang.

Air

Air yang digunakan untuk pencucian, pengeboran, pengetesan, dan campuran grouting
harus sesuai dengan persyaratan.

Semen

Semen yang digunakan dalam persiapan campuran grouting harus sesuai dengan
persyaratan.

Pasir (Fine Agregat)

Pasir yang digunakan dalam persiapan campuran grouting harus sesuai dengan persyaratan
dimana persyaaratan gradasinya harus dalam batasan sebagai berikut;

US Standard Prosentase Berat Yang Melalui


Ukuran Ayakan Ayakan (%)
No. 8 (2,38 mm) 100
No. 16 (1,19 mm) 95 ke 100
No. 30 (0,590 mm) 60 ke 85
No. 50 (0,297 mm) 20 ke 50
No. 100 (0,149 mm) 10 ke 30
No. 200 (0,047 mm) 0 ke 5
Sumber : Kontrak Induk Proyek Bendungan Bajulmati, 2008

Admixture

Admixture yang digunakan dalam persiapan campuran grouting harus sesuai dengan
persyaratan.

Calcium Chloride bila disetujui akan disesuaikan dengan persyaratan untuk ASTM
Designation 98 untuk tipe 2.
Bentonit

Bentonite yang disetujui untuk digunakan dalam persiapan campuran grouting harus
berupa bubuk yang terdiri dari persyaratan sebagai berikut:

- FinessI: dinyatakan sebagai


prosentase yang lewat ayakan No.
200 Standard US Mesh Sieve 90 %
- Liquid Limit (LL) 400 % ke 500 %
- Plastic Limit (PL) 80 %
- Plastic Index (PI) 320 % ke 420 %
- Thixotropy 8 % ke 12 %
Sumber : Kontrak Induk Proyek Bendungan Bajulmati, 2008
Bentonit harus mengalami hydrasi paling sedikit 12 jam sebelum digunakan dalam
campuran grouting. Pengangkutan, perawatan dan penyimpanan seperti yang
dipersyaratkan untuk semen.

Pemeliharaan khusus yang harus dilakukan, yaitu : fasilitas penyimpanan, transportasi,


semua wadah dan mixer yang digunakan untuk perawatan, dan juga hydrasi bentonit harus
semuanya bersih dari bekas semen grout.

Komposisi Campuran Grouting

Umum

Campuran grouting harus sebanding seperti yang akan diarahkan engineer, dan bila
diperlukan engineer perbandingan campurannya diubah dengan maksud untuk
mendapatkan kondisi yang diinginkan dalam lubang grouting yang khusus atau barisan
lubang grout atau area yang di grouting.

Tipe Grout

Campuran grouting yang akan digunakan sangat tergantung pada keadaan tanah
sekitarnya. Campuran tersebut dibagi ke dalam 2 tipe (classses) sebagai berikut:

1. Grout semen (semen murni)


Grout semen terdiri dari campuran semen dan air dengan atau tanpa bentonit dan
admixture sesuai dengan pengarahan engineer.
2. Grout semen dan pasir (mortar grout)
3. Grout pasir dan semen terdiri dari sebuah campuran semen, pasir dan air dengan
tanpa bentonite dan admixture sesuai dengan pengarahan engineer.

Perbandingan Air dan Semen

Perbandingan semen dan air dapat diubah sesuai dengan pengarahan engineer untuk
membentuk sifat permeability tiap lubang yang ditentukan dari tes tekanan air sebelumnya
dan besaran grout take selama pelaksanaan grouting. Bila tidak ditentukan oleh engineer
campuran grout harus dalam range sebagai berikut: 4:1 ; 3:1 ; 2:1 ; 1:1 ; 0,8:1 ; 0,6:1 yang
dinyatakan sebagai perbandingan air terhadap semen dengan perbandingan berat.

Calcium Chloride bila disetujui akan dimasukkan dalam berat semen untuk tujuan
perbandingannya dan tidak boleh melebihi 5% terhadap kombinasi bentonit dan semen.
Pasir harus ditambahkan pada campuran bila grout take masih tinggi dengan grout tebal
(perbandingan air/semen rendah). Campuran berikut ini dapat digunakan sebagai petunjuk
yang umum.

1. Consolidation Grouting dan Blanket


Grout Take per Meter Campuran Grout
Dari Lubang (kg semen) Air : Semen
0 ke 100 3:1
100 ke 200 2:1
200 ke 300 1:1
300 ke 400 0,8:1
> 400 *

*) berdasarkan instruksi yang diberikan oleh engineer


2. Grouting Curtain
Permeability dalam Unit Lugeon Dari Tekanan Air
55 s/d 10 10 <10
0 ke 100 3:1 2:1 1:1
100 ke 200 2:1 1:1 0,8:1
200 ke 300 1:1 0,8:1 *
300 ke 400 0,8:1 * *
> 400 * * *

Anda mungkin juga menyukai