Anda di halaman 1dari 4

RESUME JURNAL HUBUNGAN PENERAPAN ASPEK SPIRITUALITAS OLEH

PERAWAT DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA PASIEN RAWAT


INAP DI RS. ISLAM MALAHAYATI MEDAN

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

Oleh :
Iif Adwiyatu Iffa 152310101061
Moh. Selfis Haqiqi 152310101031

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
RESUME JURNAL SPIRITUAL HUBUNGAN PENERAPAN ASPEK SPIRITUALITAS
OLEH PERAWAT DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA PASIEN
RAWAT INAP DI RS. ISLAM MALAHAYATI MEDAN

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

Disusun guna melengkapi tugas Mata Kuliah Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan
dengan dosen pengampu Ns. Dini Kurniawati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Mat.

Oleh :
Iif Adwiyatu Iffa 152310101061
Moh. Selfis Haqiqi 152310101031

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
A. Identitas Jurnal
Judul : HUBUNGAN PENERAPAN ASPEK SPIRITUALITAS OLEH PERAWAT DENGAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA PASIEN RAWAT INAP DI RS. ISLAM
MALAHAYATI MEDAN
Penulis : Rina Rahmadani Sidabutar, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Tahun terbit : 2016
Nama Jurnal : Jurnal Keperawatan Indonesia

B. Rangkuman Spiritualitas Jurnal


Spiritual menurut jurnal tersebut Spritualitas merupakan salah satu faktor penting yang
membantu individu mencapai keseimbangan yang diperlukan untuk memelihara
kesehatan dan kesejahteraan serta untuk beradaptasi dengan penyakit, dimana pasien
yang tidak memiliki tuntunan spiritual akan merasa gelisah, ingin pulang, cemas,
sehingga dapat menurunkan respon imunitas dan memperlambat proses penyembuhan
pasien. Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau
mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk
mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, menjalin hubungan penuh rasa
percaya dengan Tuhan (Carson, 1989).
Berdasarkan penelitian diperoleh data tentang penerapan aspek spiritualitas oleh perawat
pada pasien rawat inap di RS Islam Malahayati Medan terdapat 21 (61,8%) responden
dengan penerapan aspek spiritualitas oleh perawat kurang dan perawat yang mempunyai
penerapan aspek spiritualitas oleh perawat baik sebanyak 13 (38,2%) responden. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan waktu dan tenaga perawat yang sedikit sedangkan
mereka harus melayani pasien yang cukup banyak. Hal ini didukung oleh teori Potter &
Perry (2005) yang mengatakan bahwa perawat sering menggunakan alasan tidak cukup
waktu untuk menerapkan nilai spiritualitas yang dianut untuk kesehatan klien. Selain itu,
kurangnya penerapan spiritualitas oleh perawat disebabkan karena perawat juga
memiliki keyakinan spiritual yang berbeda dengan pasien sehingga mereka merasa ragu
untuk berbagi keyakinan dengan pasien. Hal ini didukung oleh teori Taylor, Lillis & Le
Mone (1997) dalam buku Hamid. A. Y (2009) mengatakan bahwa faktor penerapan
aspek spiritualitas oleh perawat kurang karena asuhan keperawatan yang kurang tepat
yang artinya bahwa ketika memberikan asuhan keperawatan kepada klien, terkadang
perawat sering ragu untuk mendiskusikan masalah spiritual klien karena adanya
perbedaan antara agama dan konsep spiritual, dimana mereka yakin bahwa tidak sesuai
bagi mereka untuk berbagi keyakinan filosofi atau spiritual mereka dengan klien.

Anda mungkin juga menyukai