LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pencemaran Lingkungan
yang dibimbing oleh Dr.H. Sueb, M.kes
Oleh:
Offering GHL/Kelompok 1
Alifa Uulia Ainayya (160342606292)
Lutfita Fitriana (160342606284)
Muly Pramesti (160342606245)
Nina Bungan Anggraini (160342606206)
Vivi Ary Putri (160342606284)
Alifa Aulia Ainayya, Lutfita Fitriana, Muly Pramesti, Nina Bunga Anggraini
Vivi Ary
Lindya P, dan Dr.Sueb, M.Kes
Universitas Negeri Malang
e-mail: sueb.fmipa@um.ac.id
Abstrak: Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu
yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi
dengan sendirinya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
identifikasi pencemaran tanah berdasarkan banyaknya sampah organik
dan anorganik yang dihasilkan setiap hari. Penelitian ini Berlokasi di TPS
sukun Kelurahan Sukun kecamatan Sukun Kota Malang. Kelurahan
Mulyorejo memiliki jumlah penduduk sebanyak 13.442 jiwa, rerata
sampah yang dihasilkan oleh satu orang sebesar 0,042 kg per hari.
Sedangkan untuk Kelurahan Tanjungrejo memiliki jumlah penduduk
sebanyak 30.171 jiwa, jadi rerata sampah yang dihasilkan oleh satu orang
sebesar 0,019 kg per hari. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat
diketahui bahwa jumlah sampah yang dihasilkan oleh setiap orang di
Kelurahan Mulyorejo dan Kelurahan Tanjungrejo masih dalam batas
normal.
1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui identifikasi pencemaran tanah
berdasarkan banyaknya sampah organik dan anorganik yang dihasilkan setiap
hari.
1.3 Manfaat
2. METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, dimana data primer
yang diperoleh dari hasil observasi lapangan di TPS Sukun, dan Kelurahan Sukun
Kota Malang dianalisis dan dibahas secara deskriptif pada pembahasan.
Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu buku, alat tulis (untuk mencatat
perhitungan jumlah KK, jumlah RT, berat sampah, jumlah sampah organik
maupun anorganik, karung sampah, timbangan elektrik, termohigrometer dan
kamera HP (untuk mendokumentasikan kondisi yang diteliti).
2 52,2 34,8 87
4 60,4 32,6 93
6 71,6 23,4 95
3 54,7 42 96,7
5 62,9 29,4 92
Lokasi penelitian yang dipilih yakni timbunan sampah pada salah satu TPS
di Cecamatan Sukn, Malang. Faktor abiotik yang didapatkan adalah Suhu sebesar
190C dan kelembapan udara sebsesar 63%. Hasil pengukuran timbunan sampah
sampah di TPS yaitu, ada sebanyak 12 gerobak dari 2 kelurahan terdekat dari TPS
tersebut yaitu kelurahan Mulyorejo dan Tanjungrejo. Sampah yang tertimbuun
dapat dipilah menjadi sampah organik dan anorganik. Didapatkan total untuk
sampah organik sebesar 736,3 kg, sampah anorganik sebesar 388,1 kg, dan total
sampah yang tertimbun sebanyak 1124,1 kg.
4. PEMBAHASAN
Pengukuran timbulan sampah dilakukan di Tempat Pembuangan Sampah
(TPS) Sukun dari yang di gunakan oleh 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Mulyorejo
dan Kelurahan Tanjungrejo. Petugas TPS Sukun menyiapkan 6 gerobak untuk tiap
kelurahan. Rerata sampah yang didapatkan dari Kelurahan Mulyorejo untuk
sampah organik sebesar 61,76 kg dan sampah anorganik sebesar 31,9 kg per hari,
sedangkan rerata sampah yang didapatkan dari Kelurahan Tanjungrejo untuk
sampah organik sebesar 60,95 kg dan sampah anorganik sebesar 32,78 kg per hari.
Jumlah total sampah dari Kelurahan Mulyorejo dan Kelurahan Tanjungrejo untuk
sampah organik sebesar 736,3 kg dan sampah anorganik sebesar 388,1 dan total
sampah yang tertimbun sebanyak 1124,1 kg.
5. Kesimpulan
Kelurahan Mulyorejo memiliki jumlah penduduk sebanyak 13.442 jiwa, jadi
dapat disimpulkan bahwa rerata sampah yang dihasilkan oleh satu orang sebesar
0,042 kg per hari. Sedangkan untuk Kelurahan Tanjungrejo memiliki jumlah
penduduk sebanyak 30.171 jiwa, jadi dapat disimpulkan bahwa rerata sampah
yang dihasilkan oleh satu orang sebesar 0,019 kg per hari. Berdasarkan
perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa jumlah sampah yang dihasilkan oleh
setiap orang di Kelurahan Mulyorejo dan Kelurahan Tanjungrejo masih dalam
batas normal.
Pada total sampah yang dihasilkan, sampah yang lebih dominan adalah
sampah organik. karenakan setiap harinya masyarakat menghasilkan sampah sisa
makanan yang besar ataupun hasil dari sampah perkebunan. Sampah organik
dapat mempengaruhui tingkat pencemaran tanah. Sampah anorganik juga dapat
mencemari tanah karena tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
6. Saran
Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan zat
anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak
membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Sebisa
mungkin menghindari penggunaan botol, plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng
dan bekas bahan bangunan.
DAFTAR RUJUKAN
Badan Pusat Statistik Kota Malang. 2015. Proyeksi Penduduk Menurut Kelurahan
Tahun 2011-2020.
Badan Standarisasi Nasional. 2008. Pengelolaan Sampah di Permukiman. SNI
3242-2008.
Brevik, E.C., Sauer, T. J. 2015. The Past, Present, and Future of Soils and Human
Health Studies. Corperinus Publications Europan Geosciences Union,
vol. 3, no. 10, pg. 35-46.
L. Purcell, M., Magette, M., 2009. Prediction of household and commercial BMW
generation according to socio-economic and other factors for the Dublin
region. Waste Management 29.
Mohan, Anusree., Sajayan, & Jyothi. 2015. Soil Pollution-A Momentous Crisis.
International Journal of Herbal Medicine, vol. 3, no. 1, pg. 45-47.
LAMPIRAN
Foto anggota kelompok saat pengambilan Kondisi TPS Sukun