Anda di halaman 1dari 6

Konsep-Konsep Pemeliharaan

Konsep-Konsep Pemeliharaan

 Konsep Keandalan ( Reliability ) Adalah probabilitas suatu komponen atau sistem akan
beroperasi sesuai dengan fungsi yang ditetapkan dalam jangka waktu tertentu ketika digunakan
dalam kondisi operasional tertentu. Keandalan juga berarti kemampuan suatu peralatan untuk
bertahan dan tetap beroperasi sampai batas waktu tertentu. ( Ebelling, hal 5 )
 Konsep Keterawatan ( Maintainability ) Adalah probabilitas suatu komponen atau sistem yang
rusak akan diperbaiki atau dipulihan kembali pada kondisi yang telah ditentukan selama periode
waktu tertentu dimana dilakukan perawatan sesuai dengan prosedur yang seharusnya.
Keterawatan suatu peralatan dapat didefinisikan sebagai probabilitas peralatan tersebut untuk bisa
diperbaiki pada kondisi tertentu dalam periode waktu tertentu. ( Ebelling, hal 6 )
 Konsep Ketersediaan ( Availability ) Ketersediaan ( availability ) adalah probabilitas suatu
komponen atau sistem menunjukan kemampuan yang diharapkan pada suatu waktu tertentu ketika
dioperasikan dalam kondisi operasional tertentu. Ketersedaiaan juga dapat diinterpretasikan
sebagai persentase waktu operasional sebuah komponen atau sistem selama interval waktu
tertentu.

Ketersediaan berbeda dengan keandalan, dimana ketersediaan adalah probabilitas komponen


berada dalam kondisi tidak mengalami kerusakan meskipun sebelumnya komponen tersebut telah
mengalami kerusakan dan diperbaiki atau dipulihkan kembali pada kondisi operasi Normalnya. Oleh
karena itu, ketersediaan sistem tidak pernah lebih kecil daripada kendalan sistem. Ketersediaan
mengandung dua komponen utama yaitu keandalan ( reliability ) dan keterawatan ( maintainability ).
Tingkat keandalan yang rendah dapat diimbangi dengan usaha peningkatan perawatan sehingga
tingkat kecepatan aksi perawatan berpengaruh terhadap tingkat ketersediaan sistem. Seperti halnya
pada keandalan dan keterawatan, ketersediaan merupakan probabilitas sehingga teori probabilitas
dapat digunakan untuk menghitung nilai ketersediaan. ( Ebelling hal 6 & hal 254 )

 Konsep Preventive Maintenance

Konsep Preventive Maintenance pertama kali diterapkan di Jepang pada tahun 1971. Konsep ini
mencakup semua hal yang berhubungan dengan maintenance dengan segala implementasinya di
lapangan. Konsep ini mengikutsertakan pekerja dari bagian produksi untuk ambil bagian dalam
kegiatan maintenance tersebut. Dengan demikian maka diharapkan terjadi kerjasama yang baik
antara bagian maintenance dan bagian produksi.

Preventive Maintenance dapat diartikan sebagai suatu pengamatan secara sistematis disertai analisis
ekonomik untuk menjamin berfungsinya suatu peralatan produksi dan memperpanjang umur
peralatan yang bersangkutan.
Tiga dasar utama dalam maintenance adalah :
 Membersihkan ( Cleaning )

Pekerjaan pertama yang paling mendasar adalah membersihkan peralatan / mesin dari debu maupun
kotoran – kotoran lain yang dianggap tidak perlu. Debu tersebut akan menjadi inti bermulanya proses
kondensasi dari uap air yang berada di udara. Pekerjaan membersihkan akan sangat baik apabila
dilaksanakan secara periodik dan dengan disiplin tinggi dengan menyesuaikan dinamika operasi
mesin / peralatan bersangkutan.

 Memeriksa ( inspection )

Pekerjaan kedua adalah memeriksa bagian – bagian dari mesin yang dianggap perlu. Pemeriksaan
terhadap unit instalasi mesin perlu dilakukan secara teratur mengikuti suatu pola jadwal yang sudah
diatur.

 Memperbaiki ( Repair )

Pekerjaan selanjutnya adalah memperbaiki bila terdapat kerusakan – kerusakan pada bagian unit
instalasi mesin sedemikian rupa sehingga kondisi unit instalasi tersebut dapat mencapai standard
semula dengan usaha dan biaya yang wajar.
Seputar Pengertian Pemeliharaan (maintenance)

Pemeliharaan

Apa itu pemeliharaan (maintenance) mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara
bagian pemeliharaan dan bagian produksi. karena bagian pemeliharaan dianggap yang
memboroskan biaya, sedang bagian produksi merasa yang merusakkan tetapi juga yang membuat
uang (Soemarno, 2008). Pada umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada
yang tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan
perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. (Corder, Antony, K. Hadi, 1992). Oleh karena itu,
sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin
yang digunakan dalam proses produksi.

Apa itu pemeliharaan. Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani terein artinya merawat,
menjaga dan memelihara. Pemeliharaan adalah suatu kobinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan
untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.
Untuk Pengertian Pemeliharaan lebih jelas adalah tindakan merawat mesin atau peralatan pabrik
dengan memperbaharui umur masa pakai dan kegagalan/kerusakan mesin. (Setiawan F.D, 2008 ).

Pengertian Pemeliharaan (maintenance) Menurut Para Ahli


1. Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2001) dalam bukunya “ operations Management ”
pemeliharaan adalah : “ all activities involved in keeping a system’s equipment in working
order ”. Artinya: pemeliharaan adalah segala kegiatan yang di dalamnya adalah untuk
menjaga sistem peralatan agar bekerja dengan baik.
2. Menurut M.S Sehwarat dan J.S Narang, (2001) dalam bukunya “ Production Management ”
pemeliharaan ( maintenance ) adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara berurutan
untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar (sesuai
dengan standar fungsional dan kualitas).
3. Menurut Sofy an Assauri (2004) pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau
menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian
yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan
sesuai dengan apa yang direncanakan.

Dari beberapa pendapat di atas bahwa dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemeliharaan
dilakukan untuk merawat ataupun memperbaiki peralatan perusahaan agar dapat melaksanakan
produksi dengan efektif dan efisien sesuai dengan pesanan yang telah direncanakan dengan
hasil produk yang berkualitas.

Kurang diperhatikannya Pemeliharaan (maintenance) diantaranya disebabkan oleh banyaknya dana


yang dibutuhkan, dan rumitnya tugas Pemeliharaan (maintenance) Namun bagi kegiatan operasi
perusahaan, maintenance sudah menjadi dwi fungsi, yaitu pelaksanaan dan kesadaran untuk
melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas-fasilitas produksi.

Tujuan Pemeliharaan (maintenance)


Suatu kalimat yang perlu diketahui oleh orang pemeliharaan dan bagian lainnya bagi suatu pabrik
adalah pemeliharaan ( maintenance ) murah sedangkan perbaikan ( repair ) mahal. (Setiawan F.D,
2008).

Menurut Daryus A, (2008) dalam bukunya manajemen pemeliharaan mesin Tujuan pemeliharaan
yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut:

1. Untuk memperpanjang kegunaan asset,


2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan
mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin,
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan
darurat setiap waktu,
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.

Sedangkan Menurut Sofyan Assauri, 2004, tujuan pemeliharaan yaitu :


1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi,
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk
itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu,
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan menjaga
modal yang di investasikan tersebut,
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan
kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien,
5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja
6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi - fungsi utama lainnya dari suatu
perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat
keuntungan ( return on investment ) yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.

Fungsi Pemeliharaan (maintenance)


Apakah maksud pemeliharaan. Menurut pendapat Agus Ahyari, (2002) fungsi pemeliharaan adalah
agar dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta
mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap
pakai untuk pelaksanaan proses produksi.

Keuntungan- keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya pemeliharaan yang baik terhadap
mesin, adalah sebagai berikut :

1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat
dipergunakan dalam jangka waktu panjang,
2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar,
3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan
kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi
berjalan,
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan
pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula,
5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang
digunakan,
6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku
dapat berjalan normal,
Jenis-jenis pemeliharaan

1. Prefentive Maintenance

Prefentive Maintenance disebut juga tindakan pencegahan atau overhaul, yaitu kegitaan
pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah kerusakan yang tak terduga dan menemukan kondisi
atau keadaan yang menyebabkan fasilitas operasi lebih tepat. Pemeliharaan prefentif apabila
direncanakan dengan baik dapat mencegah terjadinya kegagalan atau kerusakan, sebab apabila
terjadi kerusakan peralatan operasi dapat berakibat kemacetan produksi secara total.

Alternatif dalam Prefentive Maintenance adalah:

1. Berdasar waktu, yaitu melakukan pemeliharaan pada periode secara teratur, misalnya
penggantian oli mesin setiap 3 bulan.
2. Berdasar pekerjaan, yaitu pemeliharaan setelah sejumlah jam operasi atau volume produksi
tertentu, misalnya setelah mobil berjalan 2.000 km, atau mesin bekerja selama 500 jam.
3. Berdasar kesempatan, yaitu pemeliharaan yang dilakukan apabila ada kesempatan
untuk itu, misalnya pada jam kerja istirahat, atau hari libur.
4. Berdasar kondisi terencana, yaitu tergantung pada hasil pemantauan kondisi
fasilitas produksi, misalnya penggantian kampas rem mobil apabila telah mencapai
ketebalan tertentu.

Prefentive Maintenance sangat tepat dilakukan, karena kegunaannya sangat efektif dalam
menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit, yaitu peralatan atau fasilitas
yang membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja, mempengaruhi produk yang dihasilkan,
dapat menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi, dan apabila modal yang ditanam untuk
fasilitas ini relatif rebih mahal.

2. Corrective Maintenance,

Disebut juga break down maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan
setelah terjadi kerusakan, kegagalan, atau kelainan fasilitas produksi sehingga tidak dapat berfungsi
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai