MAKALAH Budaya Antar Suku Bangsa
MAKALAH Budaya Antar Suku Bangsa
Hubungan Budaya
Antar Suku dan Antar Bangsa
Disusun Oleh :
DEVI WIDIA
MISBAH LAELY
SITI UMROH
M. NUR
Kelas XII A
ii
KATA PENGANTAR
karunia Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Karena berkat karunia dan limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
Guru Pembimbing, Bapak/ Ibu Guru Bidang Studi serta kepada pihak-pihak lain yang
telah membantu menyelesaikan tugas ini secara langsung maupun tidak langsung.
kesalahan dan kekurangan dalam hal penulisan ataupun dalam hal ketatabahasaan.
Oleh karena itu kami selaku penyusun makalah ini mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, dan demi perbaikan tugas-tugas yang akan datang.
Terima kasih
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan 4
BAB II. PEMBAHASAN 5
2.1 Pengertian Kebudayaan 5
2.2 Karakteristik Kebudayaan 6
2.3 Fungsi Kebudayaan 8
2.4 Hubungan Kebudayaan, Masyarakat Dan Individu 9
2.5 Hubungan Antar Budaya Lokal 9
2.6 Hubungan Budaya Lokal Dengan Budaya Asing 10
BAB III. PENUTUP 12
2.1 Kesimpulan 12
2.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
ii
Keberadaan kebudayaan dalam kehidupan manusia adalah fungsional
dalam struktur-struktur kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup
sebagai manusia. Yaitu sebagai kategori-kategori atau golongan-golongan yang
ada di dalam lingkungannya. Yaitu kategori yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya sebagai manusia. Kebutuhan-
kebutuhan hidup yang harus dipenuhi manusia agar dapat hidup sebagai
manusia mencakup tiga kategori. Ketiga kategori kebutuhan tersebut harus
dipenuhi secara bersama-sama dan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut di
integrasi oleh kebutuhan adab, yang menjadikan pemenuhan kebutuhan hidup
tersebut sebagai tindakan-tindakan yang penuh adab, etika, dan moral. Adapun
kebutuhan-kebutuhan hidup manusia adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan biologi atau primer (makan, minum, menghirup oksigen,
buang air besar/kecil, istirahat, tidur seksual, dan sebagainya).
b. Kebutuhan sosial atau sekunder (berkomunikasi dengan sesama,
pendidikan, kontrol sosial, pamer, dan sebagainya).
c. Kebutuhan adab atau kemanusiaan, yaitu kebutuhan-kebutuhan yang
mengintegrasikan berbagai kebutuhan yang tercakup dalam kebutuhan
biologi dan sosial. Kebutuhan adab atau kemanusiaan ini muncul dan
terpancar dari hakekat manusia sebagai mahluk tuhan yang tertinggi
derajatnya, yang mmpunyai kemampuan berfikir, bermoral, sehingga
pemenuhan-pemenuhan kebutuhan hidup manusia itu bercorak manusiawi
bukan hewani.
Kebutuhan-kebutuhan adab mencakup:
a. Kebutuhan untuk dapat membedakan yang benar dari yang salah, yang
adil dari yang tidak adil, yang suci dari yang kotor, yang berpahala dari
yang berdosa.
b. Kebutuhan untuk mengungkapkan perasaan-perasaan dan sentimen-
sentimen perorangan atau kolektif atau kebersamaan.
c. Kebutuhan untuk menunjukkan jati diri dan keberadaan serta asal
muasalnya, dan kebutuhan untuk mempunyai keyakinan serta kehormatan
diri.
d. Kebutuhan untuk dapat menyampaikan ungkapan-ungkapan estetika,
etika, dan moral.
e. Kebutuhan rekreasi dan hiburan
ii
f.Kebutuhan akan rasa aman, tentram, dan adanya keteraturan dalam
kehidupan.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
ii
Kebudayaan itu terdiri dari nilai-nilai, kepercayaan dan Persepsi abstrak
tentang jagat raya yang berada dibalik prilaku manusia, dan yang tercermin
dalam perilaku , semua itu adalah milik bersama para anggota masyarakat, dan
apabila orang berbuat sesuai dengan itu, maka perilaku mereka dianggap dapat
diterima dalam masyarakat. Kebudayaan dipelajari melalui sarana bahasa,
bukan diwariskan secara Biologis, dan unsur-unsur kebudayaan berfungsi
sebagai suatu keseluruhan yang terpadu.
Para Antropologi mempunyai pendapat bahwa untuk anak-anak dalam
mempelajari kebudayaan yaitu dengan mengalaminya dan dengan berbicara
tentang kebudauyaan dangan orang-orang yang hidup menurut peraturan-
peraturannya.
Sedangkan ahli Antropologi lebih sistematis dalam mempelajari
kebudayaan yaitu dengan melalui Observasi dan diskusi yang teliti dengan
informan-informan yang mengetahui tata cara kebudayaan mereka dengan baik
sekali.
Ahli Antropologi juga Mengabstraksikan sejumlah peraturan untuk
menerangkan perilaku orang didalam kebudayaan tertentu.Untuk konsep
kebudayaan pertama kalinya dikembangkan oleh para ahli Antropologi
menjelang abad ke-19. devinisi pertama yang sungguh-sungguh jelas dan
komprehensif tersebut sudah disebutkan diatas.
3.1 Kesimpulan
Dari hasil paparan yang telah dipaparkan diatas dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa : :
a. Karakteristik suatu kebudayaan adalah, bahwa kebudayaan merupakan
milik bersama, dan kebudayaan juga muncul dari suatu pross belajar.
b. Tujuan kebudayaan adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
masyarakat secara kompleks.
c. Hubungan kebudayaan dengan masyarakat serta individu adalah, bahwa
kebudayaan muncul dengan adanya individu-individu yang ada dalam
masyarakat dan berkembang dimasyarakat tersebut.
3.2 Saran
Dari uraian diatas, penyusun mengharapkan pembaca mengetahui
bagaimana kebudayaan itu dan disamping mengetahui bagaimana kebudayaan
juga dapat menambah pengetahuan terhadap para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://satriagembul.wordpress.com/2013/08/18/hubungan-antar-budaya/
http://etnobudaya.net/2013/02/09/teori-dan-konsep-hubungan-antar-suku-bangsa-
masyarakat-dan-budaya/