Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dari latar belakang di atas maka Penulis mengambil titik permasalahan mengenai
Bentuk Negara Indonesia dan Bentuk Pemerintahan Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan memberikan pemahaman mengenai bentuk negara dan bentuk
pemerintahan di Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pembukaan UUD 1945 yang disahkan oleh PPKI hampir seluruh bahannya
diambil dari rancangan pembukaan UUD hasil kerja panitia perumus pada tanggal
22 juni 1945 yang di sebut piagam jakarta.
1. Kata”mukadimah”diganti”pembukan”.
2. Kata”hukum dasar”diganti dengan”undang-undang dasar”.
3. Kata”menurut dasar”dalam kalimat”berdasarkan kepada ketuhanan menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”dihapus.
4. Kalimat...”dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya”dihapus.
2
1. Pasal 6 ayat 1,semula berbunyi”presiden ialah orang indonesia asli yang
beragama islam”kata yang”beragama islam”dihilangkan karena dinilai
menyinggung perasaan yang tidak beragama islam.
2. Pasal 29 ayat 1,kalimat yang dibelakang...”ketuhanan”yang berbunyi”dengan
kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya”dihilangkan.kalimat tersebut terdapat pada pembukaan UUD
alinea ke-4.
3
Berdasarkan Maklumat Pemerintah itu pula, Oerip Soemoharjo membentuk
Markas Tinggi TKR di Jogjakarta. Di Pulau Jawa terbentuk 10 devisi dan di Sumatra 8
divisi.Berkembangnya situasi yang makin tidak menentu menyebabkan TKR
membutuhkan figur pimpinan yang kuat dan berwibawa.
Akan tetapi, Supriyadi yang telah ditunjuk sebagai pimpinan tertinggi TKR
belum juga muncul sehingga di kalangan TKR merasa perlu segera mengisi
kekosongan tersebut. Dalam konferensi TKR di Jogjakarta pada tanggal 12
Nopember 1945, Kolonel Soedirman, Panglima Divisi V Banyumas terpilih menjadi
pimpinan tertinggi TKR. Pengangkatan Kolonel Soedirman dalam jabatan terlaksana
setelah selesainya pertempuran di Ambarawa.Untuk menghilangkan
kesimpangsiuran, Markas Besar TKR pada tanggal 6 Desember 1945 mengeluarkan
sebuah maklumat.
Isi maklumat itu menyatakan bahwa selain tentara resmi (TKR) juga
dibolehkan adanya laskar, sebab hak dan kewajiban mempertahankan negara
bukanlah monopoli tentara.
Pada tanggal 18 Desember 1945 pemerintah mengangkat Kolonel Soedirman
sebagai Panglima Besar TKR dengan pangkat jenderal. Adapun sebagai Kepala Staf
Umum TKR dipegang oleh Mayor Oerip.
4
dilatarbelakangi oleh upaya mendirikan tentara kebangsaan yang percaya
pada kekuatan sendiri.
3. Pada tanggal 5 Mei 1947, presiden mengeluarkan dekret guna membentuk
suatu panitia yang ia pimpin sendiri dengan nama Panitia Pembentukan
Organisasi Tentara Nasional Indonesia. Panitia tersebut beranggotakan 21
orang dari berbagai pimpinan laskar yang paling berpengaruh. Pada tanggal 3
Juni 1947 keluar sebuah penetapan yang menyatakan bahwa TRI berganti
nama menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pergantian nama itu
dilatarbelakangi oleh upaya mereorganisasi tentara kebangsaan yang benar-
benar profesional.
4. Pembentukan Komite Nasional Indonesia
5
5. Dukungan Daerah terhadap Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dukungan terhadap proklamasi pembentukan negara dan pemerintahan
republik indonesia,antara lain datang dari daerah berikut.
1. Keraton Kasultanan Jogjakarta medukung Pemerintahan Republik Indonesia.
Pada tanggal 29 Agustus 1945 Sri Sultan Hamengku Buwono IX dari
jogjakarta mengirimkan telegram ke jakarta yang isinya menyatakan bahwa
kasultanan jogjakarta sanggup berdiri di belakang pimpinan Soekarno-Hatta.
Pada tanggal 5 September 1945 dukungan itu dipertegas dengan pengumuman
amanat pernyataan Sri Sultan Hemengku Buwono IX.
6
belanda (NICA) mendapat dukungan dari rakyat,karena rakyat sudah anti
terhadap penjajah dan mendukung berdirinya negara Republik Indonesia.
6. Pembentukan Lembaga Pemerintahan di Seluruh Daerah di Indonesia
Bentuk pemerintah daerah di indonesia diatur dalam undang-undang
dasar 1945 pasal 18 (sebelum diamandemen) yang berbunyi:
“pembagian daerah indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk
susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan
memandang dan mengingat dasar musyawarah dalam sistem pemerintahan
negara,dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa”.
Hal ini berarti daerah daerah indonesia akan dibagi dalam daerah
provinsi dan setiap daerah provinsi akan dibagi pula dalam daerah yang lebih
kecil.di daerah-daerah yang bersifat otonom atau daerah administrasi,semua
menurut aturan yang akan ditetapkan dengan undang-undang dan akan
diadakan badan perwakilan daerah. Bebagai kegiatan yang dilakukan di daerah
antara lain:
a. Pada awal September 1945,pemerintah Republik Indonesia Provinsi
Sulawesi terbentuk.Dr. G.S.S.J. Ratulangi dilantik menjalankan roda
pemerintahan.
b. Di medan,pada tanggal 30 September 1945 para pemuda dipimpin oleh
Sugando Kartoprojo membentuk Barisan Pemuda Indonesia.Gubernur
Sumtra,Teuku Mohamad Hassan juga segera membentuk pemerintah
daerah di wilayah sumtra.
c. Di banjarmasin,pada tanggal 10 Oktober 1945 rakyat melakukan rapat
umum untuk meresmikan berdirinya pemerintah Republik Indonesia
Daerah Kalimantan Timur.pada tanggal 1 Januari 1946 di pangkalan
Bun,Sampit,dan Kota Waringin diresmikan berdirinya pemerintahan
Republik Indonesia dan Tentara Republik Indonesia.
7
2.2 KELENGKAPAN NEGARA
1. Proses pembentukan negara dan pemerintahan Republik Indonesia.
Pada tanggal 18 agustur 1945 panitia persiapan kemerdekaan indonesia (PPKI)
menyelenggarakan sidang untuk pertama kali yang dipimpin oleh Ir. Soekarno.
Materi yang dibahas dalam sidang PPKI itu merupakan kelanjutan dari sidang BPUPKI
tanggal 10-16 Juli 1945. Dalam sidang PPKI itu berhasil diambil suatu keputusan yang
sangat peting bagi pemerintahan negara republik indonesia yang baru berdiri.
Keputusan PPKI adalah :
a. Mengesahkan rancangan undang-undang dasar negara.
b. Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden sebagai pelaksana
pemeritahan.
c. Membentuk komite nasional indonesia sebagai lembaga yang membantu presiden
dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Dengan demikian, sejak tanggal 18 agustus 1945 sehari setelah indonesia
merdeka, negara republik indonesia telah memilik sistem pmerintahan.
2. Pembentukan lembaga-lembaga kelengkapan negara
Lembaga –lembaga negara yang perlu dan mendesak untuk dibentuk oleh
pemerintah pada saat itu adalah :
a. Pembentukan Lembaga Kementerian (Departemen)
Menteri merupakan jabatan yang memimpin departemen-departemen. Oleh
karena itu, pembentukan lembaga kementrian juga diikuti dengan pembentukan
departemen-departemen.
b. Pembentukan Komite Nasional Indonesia dan Daerah.
Dalam rapat PPKi tanggal 22 Agustus 1945 di Gedung Kebaktian Rakyat,
dibahas tiga masalah utama yang pernah dibicarakan dalam sidang sebelumnya.
Pertemuan itu dipimpin oleh Drs. Mohammad Hatta. Hasil yang dicapai sebagai
berikut :
1. KNI merupakan badan atau lembaga yang berfungsi sebagai DPR sebelum
dilaksanakannya pemilu. KNI ini disusun dari tingkat pusat hingga ke tingkat
daerah.
2. PNI dirancang menjadi partai tunggal negara Indonesia, tetapi dibatalkan.
3. BKR berfungsi sebagai penjaga keamanan umum pada tiap-tiap daerah.
Komite Nasional Indonesia akhirnya berhasil dibentuk dengan baik. Bahkan
selanjutnya dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan juga dibentuk
Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID).
c. Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanan Negara.
Setelah mendegar laporan panitia kecil yang dipimpin oleh Ahmad Subarjo,
rapat dilanjutkan dengan membahas masalah pertahanan dan keamanan negara.
Panitia kecil yang membahas masalah pertahanan dan keamanan negara itu
dipimpin oleh Otto iskandardinata. Panitia kecil itu mengusulkan sebagai berikut :
8
1. Rencana pembelaan negara dari badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia yang mengandung unsur politik perang, tidak dapat
diterima.
2. sidang mengusulkan agar Presiden memanggil pemuka-pemuka yang cakap di
bidang militer untuk membentuk ketentaraan yang kuat.
Sidang menerima usul tersebut secara aklamasi. Adapun urusan kepolisian
dimasukkan menjadi bagian dari Departemen Dalam Negeri. Peserta sidang
mengusulkan kepada Presiden Republik Indonesia agar kebangsaan dan kepolisian.
9
ialah “Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”. Dalam
kegiatan itu juga dirumuskan kriteria tokoh yang menjadi presiden dan didapat
ketentuan “Presiden adalah orang Indonesia asli dan beragama Islam”. Namun,
seperti perubahan dalam Piagam Djakarta ini juga diubah menjadi “Presiden adalah
orang Indonesia asli”.
Setelah pembahasan UUD 1945 sebagai UUD Negara Republik Indonesia,
Otto Iskandardinata mengemukakan pendapat nya untuk langsung melakukan
pemilihan dan penetapan presiden dan wakil presiden. Beliau mengusulkan agar
yang menjadi presiden adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakilnya.
Ternyata usulan tersebut diterima tanpa ada yang menolak.
Mereka yang hadir setuju bulat tentang calon presiden dan wakilnya yang
diusulkan oleh R. Otto Iskandardinata. Disambut dengan menyanyikan lagu Indonesia
Raya selama dua putaran kedua tokoh proklamator itu diresmikan menjadi Presiden
dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama, pada 18 Agustus 1945.
10
Mengingat kondisi wilayah Indonesia yang sangat luas, maka untuk
pelaksanaan kegiatan pemerintahan di daerah maka dibentuklah wilayah-wilayah
provinsi. Pada saat itu berdasarkan kesepakatan, wilayah Indonesia dibagi menjadi 8
provinsi yang masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur. Kedelapan provinsi
tersebut, yaitu:
1) Sumatra dengan Gubernur Teuku Muhammad Hasan
2) Jawa Barat dengan Gubernur Soetardjo Kartohadi koesoemo
3) Jawa Tengah dengan Gubernur R. Panji Suruso
4) Jawa Timur dengan Gubernur R.M. Suryo
5) Sunda Kecil (Nusa Tenggara) dengan Gubernur I Gusti Ketut Puja
6) Maluku dengan Gubernur J. Latuharhary
7) Sulawesi dengan Gubernur Dr. Sam Ratulangi
8) Kalimantan dengan Gubernur Ir. Pangeran Mohammad Nor.
Selanjutnya masih 19 Agustus 1945, pada malam hari secara terpisah
Presiden Soekarno, Moh. Hatta, R. Otto Iskandardinata, Soekardjo Wirjopranoto,
Sartono, Suwirjo, Buntara, A.G. Pringgodigdo dan dr. Tadjudin berkumpul di Jalan
Gambir Selatan untuk membahas pemilihan orang-orang yang akan diangkat
menjadi anggota Komite Nasional Indonesia (KNI) karena pada saat itu belum
terbentuk MPR/DPR. Dari hasil pertemuan itu disepakati bahwa KNI Pusat
beranggotakan 60 orang. Rapat pertama KNI Pusat dilakukan di Gedung Komedi
(sekarang Gedung Kesenian) pada 29 Agustus 1945.
Sidang PPKI masih berlanjut, dan pada 22 Agustus 1945 membahas tiga
permasalahan yang sering dibicarakan pada rapat-rapat sebelumnya. Rapat saat itu
dipimpin oleh Wakil Presiden Moh. Hatta, yang meng hasilkan keputusan sebagai
berikut.
1. KNI adalah badan yang akan berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat sebelum
pemilihan umum terselenggara. KNI ini akan disusun di tingkat pusat dan daerah.
2. Merancang adanya partai tunggal dalam kehidupan politik negara Indonesia, yaitu
PNI (Partai Nasional Indonesia) namun dibatalkan.
3. BKR (Badan Keaman Rakyat) berfungsi sebagai penjaga keamanan umum bagi
masing-masing daerah
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah membuat karya tulis ilmiah ini kami mendapat kesimpulan bahwa,
perjuangan bangsa indonesia untuk mencapai suatu kemerdekaan telah melalui proses yang
sangat panjang. Perjuangan rakyat indonesia untuk mencapai suatu kemerdekaan dimulai
dari proses merumuskan undang-undang dasar negara, hingga akhirnya bangsa indonesia
menproklamasikan kemerdekaan negara indonesia. Puncak perjuangan bangsa indonesia
terjadi pada 17 agustus 1945, dimana bangsa indonesia memproklamasikan diri sebagai
bangsa merdeka yang membuktikan bahwa sejak itu bangsa indonesia bebas dari jajahan
bangsa-bangsa penjajah. setelah bangsa indonesia memproklamasikan kemerdekaan,
proses penyebaran berita proklamasi kemerdekaan dilakukan melalui berbagai radio
maupun surat kabar, proses penyebaran berita proklamasi sangat cepat hingga ke seluruh
penjuru dunia. Sehingga kemerdekaan bangsa indonesia terdengar ke telinga bangsa
belanda. Namun, belanda ternyata tidak menginginkan bangsa indonesia merdeka. Mereka
berusaha untuk kembali menjajah bangsa indonesia. Mereka memboncengi tentara sekutu
yang datang untuk melucuti tentara jepang. Sehingga, terjadilahr perlawanan yang
dilakukan rakyat terhadap belanda dan sekutu di berbagai daerah. Karena, sudah puluhan
bahkan ratusan tahun bangsa indonesia berjuang untuk mencapai kemerdekaan, dan
akhirnya kemerdekaan yang dicita-citakan dapat diwujudkan. Namun, baru saja kita
menikmati kemerdekaan yang telah kita peroleh sudah mau direbut oleh bangsa lain, maka
dari itu bangsa indonesia ingin mempertahankan kemerdekaan NKRI.
3.2 Saran-saran
Sekarang ini kita hidup di zaman kemerdekaan. Hidup di zaman kemerdekaan artinya
tidak lagi dijajah oleh bangsa asing. Kemerdekaan yang kita nikmati ini adalah hasil dari
perjuangan para tokoh bangsa. Karena, kemerdekaan tidaklah datang dengan sendirinya,
tetapi kemerdekaan memerlukan perjuangan yang keras dan panjang. Adapun, jasa para
tokoh pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, itu semua harus kita
hormati dan kita hargai. Dengan cara, kita harus selalu ikut serta dalam kegiatan hari-hari
besar pahlawan dan mendoakan agar para pahlawan diterima disisinya. Tanpa jasa mereka
tidak mungkin kita dapat menikmati kemerdekaan seperti sekarang ini. Maka dari itu, kita
sebagai generasi penerus bangsa senantiasa bisa mencontoh pengorbanan mereka, dan kita
harus bisa berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Agar dikemudian hari kita
tidak dijajah oleh bangsa asing lagi.
12
Daftar Pustaka
1. Derta arimbawa, suardana, sujarwa. 2012. LKS IPS Terpadu Semester Genap Kelas XI.
Denpasar: UD. Catur Wangsa Mandiri.
2. Nurani, Subali, Sumarwati. 2009. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial Semester Genap Kelas
XI. Denpasar: CV. Dwi Jaya Mandiri.
13