Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek Kerja Nyata (PKN) merupakan salah satu mata kuliah di jurusan Teknik Industri
Universitas Muhammadiyah Malang (TI - UMM) yang dilaksanakan di sebuah perusahaan.
Mahasiswa melakukan Praktek Kerja Nyata (PKN) dalam dunia Industri seperti perusahaan baik
di bidang jasa maupun barang dengan menerapkan disiplin ilmu keteknik-industrian yang telah
didapat selama perkuliahan secara langsung di lapangan. Selanjutnya dapat mengetahui,
memahami, mempelajari dan menemukan penyelesaian masalah yang ada di perusahaan dengan
dibantu oleh pembimbing PKN yang ada di perusahaan dan dosen dari Teknik Industri UMM.
Program PKN ini termasuk ke dalam Sistem Kredit Semester (SKS) yang harus ditempuh untuk
mendapatkan nilai sebagai syarat kelulusan, maka dari itu diharapkan bantuan pembimbing PKN
untuk memberikan pengarahan, bimbingan dan penilaian terhadap mahasiswa yang melaksanakan
PKN.
Melalui kegiatan kerja, selama proses pelaksanaan PKN diharapkan dapat lebih memahami
teori dan praktek dalam sebuah sistem industri. Mahasiswa mempunyai kewajiban untuk mencari
suatu permasalahan yang ada di perusahaan selama proses PKN berlangsung, dimana
permasalahan ini diprioritaskan pada bidang Teknik Industri. Adapun bidang permasalahan yang
ada di perusahaan dapat dipecahkan sesuai dengan teori yang diperoleh diperkuliahan antara lain
adalah Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pengendalian dan penjaminan mutu (PPM),
Total Productive Maintenance (TPM), K3, dan lain sebagainya.
PT Fajar Putra Plasindo merupakan sebuah perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang
produksi plastik, diamana PT Fajar Putra Plasindo ini didirikan oleh Albert Tjondrokoesoemo
pada tahu 2016. Perusahan ini beralamat di Jl. Raya Raos Pecinan, Desa Carat Kejapanan -
Kabupaten Pasuruan Jawa Timur Indonesia. Dalam pengembangannya PT Fajar Putra PLasindo
memiliki satu program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari berbagai perguruan
tinggi untuk melakukan praktek kerja nyata. Program ini diharapkan mampu memberikan manfaat
pada peserta didik di Indonesia agar dapat mengetahui kondisi kerja di dunia nyata. Disisi lain,
peserta didik juga diharapkan dapat memberikan saran perbaikan pada perusahaan.
1.2 Tujuan PKN
Kegiatan Praktek Kerja Nyata (PKN) bertujuan untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah
didapatkan di bangku perkuliahan dalam dunia nyata di sebuah industri, yang juga berguna untuk
melatih mental dan skill mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Adapun
tujuan khusus dari kegiatan Praktek Kerja Nyata (PKN) adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Profil Perusahaan PT Fajar Putra Plasindo secara umum.
2. Mengetahui proses produksi wadah pakan ayam di PT Fajar Putra Plasindo.
3. Mengetahui perencanaan kebutuhan bahan baku pada produk wadah pakan ayam di PT Fajar
Putra Plasindo.
1.3 Manfaat PKN
1. Perusahaan dapat melakukan sharing dengan mahasiswa mengenai perkembangan teori
terbaru ataupun hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama praktek dapat menjadi
bahan masukan bagi perusahaan.
2. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa untuk melaksanakan tugas-tugas
operasional sebagai Sarjana Teknik Industri.
3. Melalui kerjasama yang dibangun dengan dunia industri akan menjadi ajang promosi
mengenai keberadaan Universitas Muhammadiyah Malang sebagai penyelenggara
pendidikan.
4. Sebagai sarana pengenalan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bahan
pertimbangan dalam penyusunan program perkuliahan di Program Teknik Industri
Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Mahasiswa mengetahui secara lebih mendalam tentang kenyataan yang ada dalam dunia
industri sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan ilmu yang telah di dapat dalam
bidang industri.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah yang terdapat di laporan ini adalah hanya untuk mengetahui Perencanaan
Kebutuhan bahan baku pada wadah pakan ayam dengan metode Material Requirement Planning
1.5 Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika Penulisan Laporan Praktek Kerja Nyata (PKN) sebagai berikut :
Cover
Cover dibuat seperti pada lampiran 3.
Lembar Pengesahan
Lembar pengesahan laporan PKN dibuat sebagaimana di Lampiran 4.
Lembar Penilaian
Terdapat 3 lembar penilaian, yaitu penilaian dosen pembimbing, penilaian pembimbing
lapangan, dan penilaian dosen penguji. Format lembar penilaian dapat dilihat dilampiran 5.
Kata Pengantar
Berisi tentang kata pengantar mengenai laporan Praktek Kerja Nyata yang telah disusun.
Daftar Isi
Berisi tentang daftar isi dari laporan Praktek Kerja Nyata yang telah disusun.
Daftar Tabel
Berisi tentang daftar dari tabel yang ada pada laporan Praktek Kerja Nyata.
Daftar Gambar
Berisi tentang daftar dari gambar yang ada pada laporan Praktek Kerja Nyata
BAB I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari Latar Belakang PKN, Tujuan dan Manfaat PKN, Batasan dan Asumsi
(jika diperlukan), Sistematika Penulisan laporan
BAB II Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan, misalnya
: jenis usaha, pemilik, sejarah, visi dan misi, struktur organisasi, dll.
BAB III Proses Operasi
Bab ini menjelaskan tentang proses operasi yang berlangsung di perusahaan.
BAB IV Laporan Aktivitas Harian
Bab ini menjelaskan detail kegiatan harian yang dilakukan peserta PKN pada saat
melaksanakan PKN dan juga menjelaskan tentang studi kasus yang akan diangkat dalam
pembuatan laporan PKN
BAB V Deskripsi dan Interpretasi
Bab ini berisi tentang gambaran kegiatan yang dilakukan di departemen tempat mahasiswa
menjalankan PKN serta interpretasi mahasiswa tentang kegiatan yang dilakukan tersebut bila
dihubungkan dengan teori yang didapatkan pada saat kegiatan perkuliahan.
BAB VI Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh selama kegiatan PKN serta saran – saran yang
berguna bagi pelaksanaan kegiatan PKN selanjutnya ataupun bagi perusahaan.
Daftar Pustaka.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
PT Fajar Putra Plasindo didirikan oleh Albert Tjondrokoesoemo dan berdiri pada tahun 2016
untuk merespon tingginya permintaan pasar akan pallet plastik dalam kebutuhan industri dan
peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik. Tingginya permintaan pallet plastik dan
peralatan rumah tangga diikuti juga dengan banyaknya variasi ukuran dan model yang harus
disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan pengguna dan penanganan material yang ada.
Untuk memberikan hasil kualitas yang terbaik, PT Fajar Putra Plasindo didukung oleh
pengalaman kerja lebih dari 18 tahun oleh staf dan staf ahli, serta dengan teknologi mesin injeksi
terkini. Setiap jenis produk plastik yang kami gunakan merupakan jenis yang efisien dan efektif
serta cocok dengan kebutuhan pasar saat ini dan menjawab permintaan pasar pengguna secara
tepat. PT Fajar Putra Plasindo berkomitmen untuk selalu mengutamakan kualitas produk dan
menjadi pemimpin pasar serta terus berinovasi dalam industri pallet plastik dan berbagai
peralatan rumah tangga berbahan plastik.
Sejarah dibentuknya Perusahaan ini yaitu sebagai berikut :
1. Pada tahun 1989 untuk pertama kalinya didirikan perusahaan pengangkutan umum dengan
nama PT Fajar Putra Transindo.
2. Pada tahun 1999 PT Fajar Putra Trasindo terus bertumbuh dan berkembang, serta mampu
menjadi pemain utama di bidang pengangkutan umum.
3. Pada tahun 2015 Manajemen PT Fajar Putra Trasindo melakukan terobosan berani dengan
merencanakan membuka pabrik pallet plastik baru dengan fasilitas lengkap.
4. Pada tahun 2016 Manajemen merealisasikan rencana tersebut dengan membangun pabrik
pallet plastik baru serta fasilitasnya yang diberi nama PT. Fajar Putra Plasindo.
PT Fajar Putra Plasindo ini sendiri beralamatkan di Jl. Raya Raos Pecinan, Desa Carat
Kejapanan - Kabupaten Pasuruan Jawa Timur Indonesia
2.2 Visi dan Misi
Visi
PT Fajar Putra Plasindo menjadi perusahaan produsen pallet plastik dan peralatan rumah
tangga dengan kualitas produk terbaik bertaraf internasional yang dapat memimpin pasar
pallet plastik dan peralatan rumah tangga berbahan plastik, dan dapat selalu memipin dalam
inovasi dan teknologi.
Misi
1. Memproduksi pallet plastik dan peralatan rumah tangga dengan kualitas terjamin dan
harga yang kompetitif serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
2. Mengembangkan tenaga kerja yang berkompeten dengan terus membangun lingkungan
kerja yang baik.
3. Berperan aktif secara sosial dengan lingkungan dengan mengembangkan operasi
perusahaan yang sehat dalam segala aspek.
2.3 Produk
1. Plastic Pallet NS 1111.4.-4D

Gambar 2.1 Plastic Pallet NS 1111.4.-4D


Spesifikasi Produk
Ukuran : 1100 x 1100 x 150mm
Model : Nest Type – Single Face
Structure : Full Parameter
Handling by Forklif : Yes, 4 Ways
Handling by Handpallet: Yes, 4 Ways
Handling by Stacker : No
Optional : 3 Metal x 0 Metal

2. Plastic Pallet NS 1210.2-4.T

Gambar 2.2 Plastic Pallet NS 1210.2-4.T


Spesifikasi Produk
Ukuran : 1200 x 1000 x 160mm
Model : Nest Type – Single Face
Structure : Three Legs
Handling by Forklif : Yes, 4 Ways
Handling by Handpallet: Yes, 2 Ways
Handling by Stacker : Yes, 2 Ways
Optional : 3 Metal x 3 Metal (Cross Design)
3. Plastic Pallet FS 1210.2-4.T

Gambar 2.3 Plastic Pallet FS 1210.2-4.T


Spesifikasi Produk
Ukuran : 1200 x 1000 x 160mm
Model : Flat Type – Single Face
Structure : Three Legs
Handling by Forklif : Yes, 4 Ways
Handling by Handpallet: Yes, 4 Ways
Handling by Stacker : Yes, 2 Ways
Optional : 3 Metal x 3 Metal (Cross Design)

4. Plastic Pallet NS 1212.4-4T

Gambar 2.4 Plastic Pallet NS 1212.4-4T


Spesifikasi Produk
Ukuran : 1200 x 1200 x 150mm
Model : Nest Type – Single Face
Structure : Three Legs
Handling by Forklif : Yes, 4 Ways
Handling by Handpallet: Yes, 4 Ways
Handling by Stacker : Yes, 2 Ways
Optional : 3 Metal x 0 Metal (Cross Design)
5. Plastic Container

Gambar 2.5 Palstic Container


Spesifikasi Produk
Ukuran : P 610 x L 420 x T 95
Model : Stackable
Max. Handling Load : 20 – 25kg
Max. Stacking Load : 80-100kg

6. Plastic Chair

Gambar 2.6 Plastic Chair


Spesifikasi Produk
Ukuran : P 276 x L 368 x T 467
7. Plastic Bucket TC 15

Gambar 2.7 Plastic Bucket TC 15


Spesifikasi Produk
Ukuran : ø265 x ø142 x T 185 mm

8. Wadah Pakan Ayam

Gambar 2.8 Wadah Pakan Ayam


Spesifikasi Produk
Diameter atas tabung : 180mm
Tinggi tabung : 275mm
Tinggi wadah bawah : 58mm
Diameter bawah wadah : 342mm
9. Helm Bogo untuk Anak – anak

Gambar 2.9 Helm Bogo Anak – anak


Spesifikasi Produk
Bahan Baku : Pellet Hitam Maclon
Tinggi Helm : 20,5cm
Diameter Helm : 19cm
Berat : 0,275kg
2.4 Struktur Organisasi
Berikut merupakan struktur organisasi dari PT Fajar Putra Plasindo Pasuruan

Komisaris

Direktur Utama

Direktur

Manajer Umum / Pabrik

Manajer
Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer
Akuntansi &
Logistik HRD QC Produksi Teknik
Keuangan

Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai

Gambar 2.10 Struk Organisasi

Berikut merupakan struktur organisasi yang terdapat dalam PT Fajar Putra Plasindo,
tingkatan paling atas yaitu Komisaris adalah pemiliki saham atau pemiliki perusahaan yang
mana bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya perusahaan. Dan selanjutnya ada Direktor
yang mengepalai Manajer Umum dan Manajer Umum sendiri mengepalai Manajer Logistik,
Manajer HRD, Manajer Akuntansi & Keuangan, Manajer QC, Manjaer Produksi, dan Manajer
Teknik, dari tiap staf tersebut memiliki pegawai yang nantinya akan membantu jalannya proses
produksi di PT Fajar Putra Plasindo.
BAB III
PROSES OPERASI
Pada bagian ini memberikan penjelasan tentang proses operasi yang berlangsung di perusahaan yang
meliputi, Flowchart Produksi , Operation Process Chart ( OPC ), struktur produk, dan juga Bill Of
Material ( BOM ).Proses Operasi diperusahaan ini memiliki kesamaan untuk semua lini produksi.
3.1 Flowchart
Berikut Flowchart pada Wadah Pakan Ayam sebagai berikut :

Gambar 3.1 Flowchart Proses Operasi Wadah Pakan Ayam


Alur proses produksi secara umum yang terjadi di PT. Fajar Putra Plasindo dapat
digambarkan dengan flowchart di atas. Alur produksi ini berlaku untuk semua lini produksi.
Perbedaan hanya ada pada bahan dan mesin yang digunakan. Proses diawali dengan tindakan yang
dilakukan oleh departemen produksi. Departemen produksi mengeluarkan surat perintah kerja untuk
mulai mengambil bahan kepada operator.

Gambar 3.2 Contoh Bon Pengambilan Bahan

Bon pengambilan bahan merupakan sebuah surat perintah kerja untuk mengambil bahan
(Material) yang dikeluarkan oleh department produksi. Pada Bon pengambilan bahan tertera berbagai
macam informasi yang terkait dengan pelaksanaan produksi suatu produk. Misalkan informasi
produk yang akan dibuat, Infromasi tanggal pelaksanaan produksi , Informasi mesin yang dipakai ,
informasi komposisi bahan yang digunakan, dan informasi estimasi waktu pelaksanaan produksi.
Bon ini nantinya akan diterima operator gudang yang bertugas untuk melakukan distribusi material
ke semua lini yang ada.
Setelah surat perintah kerja diterima oleh operator , maka pengambilan bahan dilakukan.
Bahan di ambil dengan menggunakan Forklift dari gudang. Setelah itu Bahan kemudian di serahkan
ke lini produksi yang ada, di ikuti dengan proses verifikasi bahan oleh departemen produksi.
Verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa bahan telah sesuai dengan yang diharapkan
departemen produksi, apabila tidak sesuai akan menjadi tugas departemen produksi untuk melakukan
analisa. Berikut bahan baku yang diguankan untuk proses pembuatan wadah pakan ayam.
1. HD Kuning
Digunakan untuk bahan baku utama pembuatan Alas Pakan Ayam yang mana di supplay dari
Perusahaan Indoplastik, terdapat juga bahan baku yang merupakan hasil crusher dari alas pakan
ayam yang mengalami reject ataupun cacat yang mana disebut sebagai HDC Kuning, dan
digunakan kembali sebagai campuran untuk proses produksi Alas Pakan Ayam baru

Gambar 3.3 HD Kuning


2. HD Merah
Digunakan untuk bahan baku utama pembuatan Alas Pakan Ayam yang mana di supplay dari
Perusahaan Indoplastik, terdapat juga HD merah yang merupakan hasil crusher dari alas pakan
ayam yang mengalami reject ataupun cacat yang mana disebut sebagai HDC Merah, dan
digunakan kembali sebagai campuran untuk proses produksi Alas Pakan Ayam baru.

Gambar 3.4 HD Merah

3. MB Red
Bahan baku ini merupakan bahan baku pendukung atau hanya sebagai pewarna saja untuk
pembuatan alas pakan ayam. Penggunaan MB Red ini agar produk ini memiliki warna yang cerah
dan tidak pucat. Namun penggunaan pewarna ini hanya digunakan bila bahan baku hasil crusher
memiliki warna yang kurang bagus.

Gambar 3.5 MB Red


4. Calcium 0080
Bahan baku ini merupakan bahan baku utama setelah bahan baku dari proses crusher, untuk
calcium 0080 Perusahaan tersebut memebeli dari Perusahaan lain. Calcium ini digunakan untuk
proses produksi tabung pakan ayam dan juga alas pakan ayam yang mana bermanfaat untuk
membuat tekstur dari produk tersebut keras, tergantung banyak atau tidaknya calcium yang

digunakan.
Gambar 3.6 MB Red

Setelah bahan baku valid maka proses selanjutnya ialah pencampuran bahan menggunakan
mesin mixer, untuk bahan baku pembuatan tabung pakan ayam yaitu HD kuning dan calcium 0080
sedangkan untuk alas pakan ayam bahan baku yang digunakan yaitu HD Merah, MB Red, dan
calcium 0080. Masing – masing bahan baku tersebut nantinya di campur selama kurang lebih 30
detik sesuai dengan kegunaannya.

Gambar 3.7 Mesin Mixer

Lalu apabila bahan baku tersebut telah tercampur nantinya nantinya akan masuk kedalam
mesin Hopper untuk dilakukan proses oven. Proses pengovenan tersebut akan menyebabkan bahan
baku yang telah dicampur tersebut meleleh dan siap masuk ke dalam mesin molding untuk di
injection ke matras tabung pakan ayam ataupun matras alas pakan ayam.
Gambar 3.8 Mesin Oven i3800

Gambar 3.8 Mesin Molding D500

Setelah produk jadi, maka operator langsung melakukan inspeksi terhadap produk tersebut
apakah sesuai atau mengalami kecacatan. Jika ditemukan produk jadi yang cacat maka produk
tersebut akan masuk ke mesin crusher untuk dihancurkan dan di daur ulang kembali untuk menjadi
bahan baku pembuatan tabung pakan ayam maupun alas pakan ayam.
Gambar 3.9 Mesin Crusher

Setelah produk jadi tersebut lulus inspeksi maka dilakukan pengemasan terhadap produk tersebut
yang dilakukan secara manual oleh pekerja, dan selanjutnya produk yang telah dikemas akan di
masukkan kedalam penyimpanan atau gudang di Perusahaan tersebut dengan menggunakan forklift.

Gambar 3.10 Tabung Pakan Ayam


3.1 Struktur Produk
Berikut merupakan gambar struktur produk dari produk Wadah Pakan Ayam di PT Fajar Putra
Plasindo yang terdiri dari Tabung Pakan Ayam dan Alas Pakan Ayam :

Tabung Pakan Ayam Level 0

HDC Kuning Calcium 0080 Level 1

Gambar 3.10 Struktur Produk Tabung Pakan Ayam

Pada Tabung Pakan Ayam bahan baku penyusunnya yaitu terdiri dari HDC Kuning dan
Calcium 0080 yang mana HDC Kuning tersebut sebagai bahan baku utama pembuatan Tabung
Pakan Ayam dan Calcium 0080 sebagai bahan adiktif atau pengeras yang fungsinya agar warna
dari Tabung Pakan Ayam tersebut lebih menyatu. Untuk presentase penggunaan bahan baku
tersebut ialah 89% HDC Kuning dan 10% Calcium 0080.

Alas Pakan Ayam Level 0

HDC Merah MB Red Calcium 0080 Level 1

Gambar 3.11 Struktur Produk Alas Pakan Ayam

Pada Alas Pakan ayam bahan baku penyusunnya yaitu HDC Merah, MB Red, dan Calcium
0080, terdapat penambahan bahan baku MB Red karena bahan baku tersebut sebagai pewarna
merah yang mana nantinya akan mendapatkan hasil warna yang cerah tidak pucat. Untuk
presentase penggunaan bahan baku tersebut yaitu 89% HDC Merah, 10% Calcium 0080 dan 1%
MB Red .
PT. Fajar Putra Plasindo tidak melakukan proses perakitan pada Tabung Pakan Ayam dengan
Alas Pakan Ayam tersebut. Customer sendirilah yang nantinya akan merakit produk tersebut
sehingga menjadi Wadah Pakan Ayam yang utuh, hal ini dikarenakan jika perusahaan menjual
produk tersebut dalam bentuk telah dirakit maka dalam satu kardus hanya akan terisi 6 Wadah
Pakan Ayam saja sehingga nantinya akan menambah biaya pengemasan. Untuk Tabung Pakan
Ayam dikemas dengan Kardus yang mana satu kardus terisi 30 Tabung Pakan Ayam sedangkan
Alas Pakan Ayam dikemas menggunakan karung yang mana satu karung juga terisi 30 produk
Alas Pakan Ayam.
3.2 Bill of Material
Bill of Materials dari proses pembuatan Wadah Pakan Ayam di PT Fajar Putra Plasindo
Pasuruan dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:
Tabel 3.1 Bill Of Material

Dimensi
Nama Part Kuantitas Material Keterangan Foto
Komponen

0,89kg HD Kuning
0,89kg HD Merah Produk
Wadah Pakan Ayam -
0,01kg MB Red Jadi
0,1kg Calcium 0080

Diameter
0,89kg HD Kuning
Tabung Pakan Ayam 180mm Make
0,1kg Calcium 0080
Tinggi 275mm

0,89kg HD Merah Diameter


Alas Pakan Ayam 0,01kg MB Red 342mm Make
0,1kg Calcium 0080 Tinggi 58mm

Bill Of Material (BOM) adalah definisi produk akhir yang terdiri dari daftar item, bahan atau
material yang dibutuhkan untuk merakit, mencampur atau memproduksi akhir. BOM terdiri dari
berbagai bentuk dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Dari BOM diatas menunjukkan
bahwa untuk membuat satu “Wadah Pakan Ayam” diperlukan 2 part untuk menjadi Wadah
Pakan Ayam. Setelah ketiga part tersebut di assembly produk bisa dikatakan sebagai “ Wadah
Pakan Ayam”.
3.3 Peta Proses Operasi (OPC)
Pada gambar di bawah ini akan menjelaskan tentang proses operasi atau Operation Proces
Chart dari pembuatan produk Wadah Pakan Ayam. Gambar ini akan menjelaskan langkah-
langkah yang terjadi dalam pembuatan produk Wadah Pakan Ayam.

Peta Proses Operasi Pembuatan Wadah Pakan Ayam

Nama Proses : Pembuatan Wadah Pakan Ayam


No Peta : 01
Dipetakan Oleh : Meidita Rizka Imami
Tanggal Dipetakan : 14 – 08 - 2018

Alas Pakan Ayam Tabung Pakan Ayam

Pencampuran
HDC Merah, Pencampuran
30" O-1 Kalsium 0080, dan 30" O-1 HDC Kuning dan
MB Red Kalsium 0080
Mesin Mixer Mesin Mixer

15" O-2 Bahan di Oven 15" O-2 Bahan di Oven


Mesin Oven i1100 Mesin Oven i3800

Pencetakan Alas Pencetakan Tabung


Pakan Ayam Pakan Ayam
76" O-3 51" O-3
(Moulding) (Moulding)
Mesin D250 Mesin D500

32" I-1 Inspeksi 27" I-1 Inspeksi


Man Man

Storage Storage
Man Man

Gambar 3.12 Peta Proses Operasi Wadah Pakan Ayam


BAB IV
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
4.1 Laporan Kegiatan Hari Ke 1
Hari, Tanggal : Rabu, 01 Agustus 2018
Kegiatan : Pengenalan Perusahaan
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Pada hari ini saya dan teman saya tiba di PT Fajar Putra Plasindo. Kami melapor kepada
petugas keamanan perusahaan tentang kepentingan kami datang ke sini untuk melakukan
praktek kerja nyata (PKN). Kemudian kami di arahkan menuju ke kantor perusahaan, di sana
kami di sambut oleh Bapak Fathur selaku General Manager di PT Fajar Putra Plasindo. Beliau
memperkenalkan akan budaya, aturan, dan K3 di perusahaan tersebut dan memperkenalkan
dengan admin produksi Bapak Rizal. Bapak Rizal yang nantinya akan menjadi Pembimbing
Lapangan kami, beliau memberikan perkenalan tentang produk yang dihasilkan oleh
Perusahaan ini dan kita melihat mesin yang digunakan selama proses produksi, setelah itu
kami diberitahukan peraturan – peraturan yang ada dalam Perusahaan Tersebut.
4.2 Laporan Kegiatan Hari Ke 2
Hari, Tanggal : Kamis, 02 Agustus 2018
Kegiatan : Pengenalan Produk dan Sejarah Perusahaan
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Pada hari kedua kami diarahkan dan diajak untuk berkeliling perusahaan dan dijelaskan
bagaimana perusahaan ini berdiri dan apa saja yang diproduksi. PT Fajar Putra Plasindo
didirikan oleh Albert Tjondrokoesoemo pada tahun 2016, sebelumnya perusahaan ini bergerak
di bidang pengangkutan umum dengan nama PT. Fajar Putra Trasindo dan seiring berjalannya
waktu perusahaan ini terus bertumbuh dan berkembang, serta mampu menjadi pemain utama di
bidang pengangkutan umum. Pada tahun 2015 Manajemen PT. Fajar Putra Trasindo melakukan
trobosan berani dengan merencanakan membuka pabrik pallet plastik baru dengan fasilitisas
lengkap dan pada tahun 2016 lahirlah PT. Fajar Putra Plasindo sebagai pabrik pallet plastik
terbaru. Perusahaan ini beralamat di Jl. Raya Raos Pecinan, Desa Carat Kejapanan - Kabupaten
Pasuruan Jawa Timur Indonesia. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam produk
berbahan dasar plastik seperti, Plastic Pallet, Plastic Container, Plastic Chair, Plastic Bucket,
Plastic Animal Food Container, dan helm dengan kapasitas tenaga kerja inti 13 orang, dan 15
pekerja harian lepas dengan jam kerja 8 jam/hari.
4.3 Laporan Kegiatan Hari Ke 3
Hari, Tanggal : Jumat, 03 Agustus 2018
Kegiatan : Pengenalan Mesin Produksi
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Di hari ke 3 kami diajak untuk mengetahui mesin – mesin yang dipakai pada proses produksi di
Perushaan ini, kami di beritahu bagaimana proses, dan cara kerja mesin yang digunakan oleh
perusahaan. Mesin yang dipakai adalah mesin dengan kode DH2100, J54000 digunakan untuk
memproduksi pallet, D500 dan i3800 digunakan untuk memproduksi tabung pakan ayam,
selanjutnya untuk mesin D250 dan i1100 digunakan untuk memproduksi alas dari tabung pakan
ayam tersebut.
4.4 Laporan Kegiatan Hari Ke 4
Hari, Tanggal : Senin, 06 Agustus 2018
Kegiatan : Melihat Produksi Tabung Pakan Ayam
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Pada produksi tabung pakan ayam menggunakan mesin injek D500, bahan baku pembuatan
tabung pakan ayam ini sendiri yaitu terdeiri dari HD Kuning dan Calcium 0080 yang mana
semua bahan baku tersebut nantinya akan di proses di mesin mixer agar tercampur lalu dari
mesin mixer tersebut akan disedot oleh mesin injeksi D500 dan dicetak sesuai matras tabung
ayam, setelah itu operator mengambil tabung yang telah dicetak tersebut dan dilakukan inspeksi
apakah tabung tersebut reject ataupun tidak. Jika terdapat tabung yang cacat nantinya tabung ini
akan dihancurkan dan didaur ulang kembali menjadi tabung pakan ayam, sehingga tidak
menghasilkan limbah dan ramah lingkungan. Spesifikisai produk tabung pakan ayam ini sendiri
adalah diameter atas tabung 180mm dan tinggi tabung 275mm.
4.5 Laporan Kegiatan Hari Ke 5
Hari, Tanggal : Selasa, 07 Agustus 2018
Kegiatan : Melihat Produksi Pallet
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Terdapat berbagai jenis pallet yang diproduksi oleh Perusahaan ini yaitu Plastic Pallet NS
1111.4.-4D, Palstic Pallet NS 1210.2-4.T, Plastic Pallet FS 1210.2-4.T dan Plastic Pallet NS
1212.4.-4T. Pada pallet jenis NS 1111.4.-4D memiliki spesifikasi produk 1100 x 1100 x 150mm
dengan struktur full parameter, pallet jenis NS 1210.2-4.T memiliki spesifikasi produk 1200 x
1000 x 160mm dengan struktur three legs, untuk pallet jenis FS 1210.2-4.T memiliki spesifikasi
produk 1200 x 1000 x 160mm dengan struktur three legs, dan untuk pallet dengan jenis NS
1212.4.-4T memiliki spesifikasi produk 1200 x 1200 x 150mm dengan struktur three legs. Sama
seperti tabung ayam apabila terdapat produk yang cacat, produk tersebut akan di hancurkan lalu
di daur ulang lagi ataupun di proses lagi sehingga ramah lingkungan. Pada proses pruduksi pallet
ini menggunakan mesin DH2100 dan J54000, bahan baku pembuatan pallet yaitu PP Cruser
Intraco dan MB Black 3300.
4.6 Laporan Kegiatan Hari Ke 6
Hari, Tanggal : Rabu, 08 Agustus 2018
Kegiatan : Proses Produksi Helm Bogo
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Terdapat beberapa jenis helm yang diproduksi oleh Perusahaan ini yaitu Helm Press Dewasa,
Helm Cebo, Helm Bogo, Helm Pororo, dan Helm Teropong. Namun pada proses produksi hari
ini helm yang diproduksi yaitu Helm Bogo untuk anak – anak yang mana proses produksi
tersebut menggunakan mesin berjenis D250 dan i1100, awalnya mesin tersebut digunakan untuk
memproduksi alas pakan ayam namun pada hari ini mesin tersebut digunakan untuk
memproduksi Helm Bogo dengan mengganti matras atau cetakan pada mesin tersebut. Cycle
Time untuk satu produk helm yaitu 76 detik dan satu sift mampu memproduksi 390 helm
sehingga sehari dalam sehari dapat memproduksi 1170 Helm Bogo untuk anak – anak yang
mana dalam sehari terdapat 3 sift. Bahan baku helm ini menggunakan 100% Pellet Hitam
Maclon tidak ada campuran bahan lainnya.
4.7 Laporan Kegiatan Hari Ke 7
Hari, Tanggal : Kamis, 09 Agustus 2018
Kegiatan : Proses Crusher Pada Pallet
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Proses Crusher ini adalah proses penghancuran produk cacat atau produk reject dari semua jenis
produk yang di produksi oleh Perusahaan ini, pada awalnya produk tersebut akan dipotong
sehingga memiliki bagian yang lebih kecil, setelah itu produk yang telah dipotong akan
dimasukkan kedalam mesin penggiling yang mana output yang dikeluarkan dari mesin tersebut
berupa potongan kecil – kecil yang nantinya akan digunakan kembali sebagai bahan baku
pembuatan pallet.
4.8 Laporan Kegiatan Hari Ke 8
Hari, Tanggal : Jumat, 10 Agustus 2018
Kegiatan : Kunjungan Ke Unit Gudang
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Gudang yang digunakan oleh PT Fajar Putra Plasindo ini adalah gudang milik pribadi
Perusahaan ini, sehingga produk jadi yang disimpan digudang ini tidak memiliki biaya simpan
sama sekali, dan yang saya lihat tidak ada perawatan untuk produk jadi yang disimpan di gudang
tersebut, misalnya pada produk tabung pakan ayam karena terlalu lama disimpan didalam
gudang terjadi perubahan warna pada tabung ayam tersebut yang awalnya berwarna kuning
cerah menjadi kusam. Tidak hanya produk jadi saja yang disimpan dalam gudang tersebut
namun juga bahan baku untuk pembuatan berbagai jenis produk juga tersimpan di dalam gudang
tersebut.
4.9 Laporan Kegiatan Hari Ke 9
Hari, Tanggal : Senin, 13 Agustus 2018
Kegiatan : Penyusunan Laporan dan Pengumpulan Data
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Membuat laporan awal PKN terkait latar belakang, tujuan, dan manfaat yang termuat dalam
BAB I, dan juga mencari data tentang produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini dari jenis
produk sampai spesifikasi produk tersebut. Dan juga bertanya kepada Bapak Rizal selaku
Pembimbing Lapangan kami terkait visi dan misi, sejarah perusahaan dan struktur organisasi
yang ada dalam perusahaan ini.
4.10 Laporan Kegiatan Hari Ke 10
Hari, Tanggal : Selasa, 14 Agustus 2018
Kegiatan : Pengumpulan Data Terkait Tabung Pakan Ayam
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Pada hari ini saya menemui Bapak Rizal untuk bertanya mengenai produksi Tabung Pakan
Ayam, Pak Rizal memberi data terkait jumlah produksi setiap harinya dan pemesanan bahan
baku untuk pembuatan tabung pakan ayam tersebut.
4.11 Laporan Kegiatan Hari Ke 11
Hari, Tanggal : Rabu, 15 Agustus 2018
Kegiatan : Pengumpulan Data Terkait Alas Pakan Ayam
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Bahan baku Alas Pakan Ayam adalah HD Merah, MB Red 2029, dan Calcium 0080, PT Fajar
Putra Plasindo ini memproduksi sendiri alas pakan ayam tersebut yang nantinya digunakan
sebagai alas dari tabung pakan ayam, namun Perusahaan ini tidak melakukan proses perakitan
terhadap alas pakan ayam dengan tabung pakan ayam tersebut karena nantinya isi dari satu
kardus tersebut jumlahnya akan sedikit sehingga kardus tersebut hanya dipakai untuk mengemas
tabung pakan ayam saja, untuk alas pakan ayam di kemas dengan karung oleh karena itu tabung
pakan ayam dan alas pakan ayam tersebut di kemas berbeda. Mesin yang digunakan untuk
memproduksi alas pakan ayam yaitu mesin D250.
4.12 Laporan Kegiatan Hari Ke 12
Hari, Tanggal : Kamis, 16 Agustus 2018
Kegiatan : Melihat Proses Pengiriman Helm Bogo Anak - anak
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Proses pengiriman Helm Bogo untuk Anak – anak menggunakan mobil pick up yang dapat
mengangkut 50 karung berisi helm yang mana dalam satu karung berisi 30 helm sehingga mobil
pick up tersebut dapat mengangkut 1500 helm dan akan dikirim ke daerah Surabaya, disana
nantinya akan dilakukan proses perakitan helm tersebut sampai menjadi helm yang siap pakai.
4.13 Laporan Kegiatan Hari Ke 13
Hari, Tanggal : Senin, 20 Agustus 2018
Kegiatan : Pengimputan Data
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Mengimputkan data yang telah di dapat terkait data produksi tabung pakan ayam dan alas pakan
ayam kedalam Microsoft Excel agar nantinya lebih mudah dalam mengolah data tersebut.
4.14 Laporan Kegiatan Hari Ke 14
Hari, Tanggal : Selasa, 21 Agustus 2018
Kegiatan : Pembuatan Laporan Terkait Bab III
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Pada BAB III ini saya membuat laporan terkait Proses Produksi pada wadah pakan ayam, bill
of material wadah pakan ayam, struktur produk, dan peta opersi kerja.
4.15 Laporan Kegiatan Hari Ke 15
Hari, Tanggal : Jumat, 24 Agustus 2018
Kegiatan : Membantu Menata Helm
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Pada kali ini saya dan teman-teman mengamati proses produksi helm yang mana saya melihat
helm yang sudah jadi tersebut tidak tertata dengan rapi, Jadi saya dan teman-teman berinisiatif
untuk menata helm tersebut sesuai dengan kapasitas karung, sehingga nantinya jika dimasukkan
karung bisa lebih efektif.
4.16 Laporan Kegiatan Hari Ke 16
Hari, Tanggal : Senin, 27 Agustus 2018
Kegiatan : Berbincang dengan Bapak Fathur mengenai mesin produksi
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Mesin D250 mempunyai daya mesin sebesar 51kw, mempunyai ukuran Inject Pressure sebesar
2240 bar, mempunyai dimensi ukuran 5,8m x 1,64m x 1,97m, dan mempunyai kapasitas Hopper
sebesar 100kg.
Mesin D500 mempunyai daya mesin sebesar 107 kw, mempunyai ukuran Inject Pressure sebesar
2170 bar, mempunyai dimensi ukuran 8,05m x 1,8m x 2,16m, dan mempunyai kapasitas Hopper
sebesar 100kg.
Mesin DH2100 mempunyai daya mesin sebesar 427kw, mempunyai ukuran Inject Pressure
sebesar 1870 bar, mempunyai dimensi ukuran 14,1m x 4,5m x 3,46m, dan mempunyai kapasitas
Hopper sebesar 300kg.
4.17 Laporan Kegiatan Hari Ke 17
Hari, Tanggal : Selasa, 28 Agustus 2018
Kegiatan : Belajar mengimputkan data terkait data proses produksi
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Bapak Rizal mengajarkan kami cara mengimputkan data kedalam Ms Excel yang mana data
tersebut terdiri dari no pengebonan no serah terima barang, jumlah produk cacat, jumlah
produk bagus, dan bahan baku yag digunakan selama proses produksi tersebut.
4.18 Laporan Kegiatan Hari Ke 18
Hari, Tanggal : Rabu, 29 Agustus 2018
Kegiatan : Pengumpulan data
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Pada kali ini saya dan teman-teman melakukan pengumpulan data yang sekiranya belum
terlengkapi untuk bahan pembuatan laporan PKN, seperti data pembuatan Bill Of Material,
memfoto bahan baku wadah pakan ayam.
4.19 Laporan Kegiatan Hari Ke 19
Hari, Tanggal : Kamis, 30 Agustus 2018
Kegiatan : Pengerjaan Laporan
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Mengerjakan laporan terkait BAB III dan BAB IV
4.20 Laporan Kegiatan Hari Ke 20
Hari, Tanggal : Kamis, 31 Agustus 2018
Kegiatan : Pamitan
Pelaksana : Meidita Rizka Imami
Lokasi : PT. Fajar Putra Plasindo Pasuruan
Uraian Kegiatan :
Hari ini merupakan hari terakhir saya dan teman – teman saya melakukan Praktek Kerja Nyata
(PKN) di PT Fajar Putra Plasindo ini, sebelum kami berpamitan kami menyempatkan untuk
berfoto – foto dengan para staf dan pekerja di Perusahaan ini, tidak lupa kami juga mengucapkan
terimaksih kepada Bapak Rizal selaku Pembimbing lapangan kami. Dan setelah itu kami pamit
pulang.
BAB V
DESKRIPSI DAN INTERPRETASI
5.1 Deskripsi dan Interpretasi
Departemen Produksi di PT. Fajar Putra Plasindo adalah departemen yang merencanakan
dan mengendalikan proses produksi dalam hal administrasi. Produk yang dihasilkan oleh
departemen produksi ini salah satunya yaitu wadah pakan ayam, pembuatan produk wadah pakan
ayam ini disebabkan karena banyaknya permintaan pasar terutama para peternak ayam yang
membutuhkan wadah pakan yang memiliki kualitas baik. Dengan itu PT Fajar Putra Palsindo
berinisiatif untuk mulai melakukan produksi dengan memilih bahan baku yang berkualitas tinggi.
Proses pengadaan bahan baku yang dilakukan oleh Departemen Produksi PT Fajar Putra
Plasindo tidak menggunakan metode apapun, pemesanannya tidak berdasarkan dengan kebutuhan
produksi dan waktu pemesanannya tidak sesuai dengan keadaan di gudang.
5.2 Studi Kasus
Studi kasus yang diambil dari Praktek Kerja Nyata (PKN) ini adalah “Perencanaan Kebutuhan
Bahan Baku Wadah Pakan Ayam Dengan Metode Material Requirement Planning (MRP) di PT
Fajar Putra Plasindo”
5.2.1 Latar Belakang
Sistem Produksi di suatu pabrik akan berjalan dengan baik, jika ditunjang dari
beberapa aspek seperti kedatangan material secara tepat waktu, kondisi mesin yang baik,
tenaga kerja yang ideal dll. Akan tetapi, jika dalam suatu pabrik salah satu dari aspek
tersebut tidak terpenuhi maka bisa menyebabkan keterlambatan proses produksi. Jika sudah
terjadi keterlambatan proses produksi maka banyak faktor yang dirugikan.
Permasalah yang terjadi pada PT Fajar Putra Plasindo ini adalah keterlambatan
kedatangan bahan baku. Keterlambatan kedatangan bahan baku disebabkan karena waktu
pemesanan bahan baku tersebut tidak teratur. Apabila bahan baku untuk proses produksi
telah habis di saat itu juga Perusahaan ini melakukan pemesanan bahan baku, akibatnya
proses produksi terhenti karena menunggu bahan baku yang dipesan datang.
Berdasarkan uraian tersebut, metode Material Requirement Planning (MRP) salah
satu metode yang dirancang untuk mengatur bahan baku dan persediaan sehingga sesuai
dengan jadwal induk produksi. Selain itu, MRP juga bisa digunakan untuk menentukan
besarnya pesanan berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan bersih.
5.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah:
“Bagaimana merencanakan kebutuhan bahan baku pada waktu dan jumlah yang tepat,
sehingga tidak mengalami keterlambatan dan penumbukan bahan baku.”
5.2.3 Tujuan Penelitian
1. Menentukan kapan pemesanan material dilakukan untuk menghindari terjadinya
keterlambatan.
2. Mengetahui besarnya pemesanan pada setiap periodenya.
5.2.4 Landasan Teori
5.2.4.1 Pengertian Material Requirement Planning (MRP)
Menurut (Zulfikarijah, 2005), Material Requirement Planning (MRP) adalah sistem
informasi dengan menggunakan komputer yang didesain untuk melakukan pemesanan
dan penjadwalan persediaan dependen. Rencana produk akhir dihubungkan dengan
kebutuhan komponen dan persediaan untuk menentukan kapan dan berapa yang akan
dipesan. Dalam perhitungan MRP membutuhkan komponen dalam level yang lebih
rendah yang dirancang dalam periode tertentu (biasanya mingguan), sehingga
pemesanan, pabriksi dan perakitan dapat dijadwalkan pada setiap level persediaan.
Pada tahun 1970-an perusahaan – perusahaan mulai membedakan terhadap
persediaan dependen dan independen, melakukan pendekatan dengan cara yang
berbeda. Sebagian besar mereka menggunakan catatan dalam computer dengan teknik
MRP, konsep MRP diperkenalkan pertama kali oleh Joseph Orlicky, George Plossl,
Oliver Wight dan American Production and Inventory Control Society (APICS). MRP
dimulai dengan membuat jadwal produk akhir yang dikonversikan dengan kebutuhan
sub rakitan, komponen dan bahan baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang
dalam waktu tertentu, sehingga MRP di desain untuk menjawab pertanyaan apa, berapa
banyak dan kapan dibutuhkan.
Material Requirement Planning (MRP) adalah Suatu prosedur logis berupa aturan
keputusan dan teknik transaksi berbasis komputer yang dirancang untuk
menterjemahkan jadwal induk produksi menjadi “kebutuhan bersih” untuk semua item
(Baroto,2002). Sistem MRP dikembangkan untuk membantu perusahaan manufaktur
mengatasi kebutuhan akan item-item dependent secara lebih baik dan efisien.
Disamping itu, sistem MRP dirancang untuk membuat pesanan-pesanan produksi dan
pembelian untuk mengatur aliran bahan baku dan persediaan dalam proses sehingga
sesuai dengan jadwal produksi untuk produk akhir. Hal ini memungkinkan perusahaan
memelihara tingkat minimum dari item-item yang kebutuhannya Dependent, tetapi
tetap dapat menjamin terpenuhinya jadwal produksi untuk produk akhirnya.
5.2.4.2 Input MRP
Menurut (Zulfikarijah, 2005), Input MRP terdiri dari beberapa elemen, yaitu :
1. Jadwal Induk Produksi
Dibuat dengan tujuan mengetahui jenis produk yang akan dibuat dan waktu
pembuatan produk, jadwal induk ini mendorong proses perencanaan material dan
produk serta menyeluruh dengan mempertimbangkan kemampuan kapasitas dan
persediaan sebelum mulai melaksanakan proses produksi. Perencanaan produk
diturunkan dari perencanaan aggregate, perencanaan aggregate berhubungan
dengan lini produk bukan, bukan produk khusus, sehingga dibutuhkan variasi input,
rencana keuangan, permintaan pelanggan, kemampuan teknis, kemampuan
sumberdaya, fluktuasi persediaan, kinerja pemasok, dan pertimbangan lain.
2. Bill Of Material
Berisi tentang informasi yang mengidentifikasikan semua kebutuhan komponen
dan sub komponen yang akan digunakan untuk menghasilkan produk akhir dengan
menggunakan program MRP. Sehingga BOM bukan hanya berisi kebutuhan setiap
komponen saja, tetapi juga menunjukkan adanya urutan dalam tahapan proses
produksiatau dapat dikatakan sebagai tingkatan yang menunjukkan tahapan dimana
setiap level merupakan tahapan dalam menghasilkan produk akhir. Level tertinggi
atau level nol merupakan produk akhir atau perakitan akhir, level dibawahnya
menunjukkan sub perakitan atau dapat dikombinasikan untuk menghasilkan produk
akhir dan seterusnya. Level paling bawah menunjukkan bahan baku yang
dibutuhkan untuk merakit komponen – komponen berikutnya.
3. File Catatan Pesediaan
Data persediaan tiap waktu dapat berubah pada saat proses MPR sedang
berlangsung, biasanya dalam mingguan. Didalam catatan persediaan ini tercantum
informasi – informasi penting yang berupa berapa banyak pemesanan dan kapan
pemesanan dilakukan. Informasi – informasi ini dikembangkan dalam file
persediaan dan sama halnya dengan catatan persediaan, file persediaan akan
berubah saat proses MRP sedang berlangsung. Dengan demikian file persediaan
berisi data rencana dan penggunaan item yang dapat digunakan untuk menetukan
jumlah persediaan yang tersedia pada setiap waktu yang dibutuhkan. File
persediaan juga berisi catatan setiap item yang akan dikendalikan oleh setiap system
MRP dan setiap catatan akan berisi sejumlah identifikasi kompone, lead time dan
informasi lain seperti deskripsi item, daftar penjualan dan ukuran lot.
5.2.4.3 Output MRP
Menurut (Zulfikarijah, 2005), output MRP yaitu sebagai berikut :
1. Rencana Jadwal Pemesanan
2. Realisasi Pemesanan
3. Laporan Pengendalian
4. Laporan Transaksi Persediaan
5.2.4.4 Tujuan dan Filosofi MRP
Menurut (Zulfikarijah, 2005), Sistem MRP digunakan untuk mengendalikan tingkat
persediaan, dengan prioritas utamanya pada persediaan item – item dan merencanakan
kapasitas system produksi. Dalam MRP terdapat tiga prinsip yaitu :
1. Dalam penetuan persediaan dengan prinsip pemesanan komponen yang tepat,
pemesanan dalam jumlah yang tepat dan pemesanan pada waktu yang tepat.
2. Dalam menetukan prioritas meliputi pesanan dengan jatuh tempo yang tepat dan
menjaga jatuh tempo yang valid.
3. Dalam penetuan kapasitas meliputi : merencanakan muatan yang lengkap,
merencanakan muatan yang akurat dan merencanakan waktu yang cukup untuk
muatan dimasa yang akan dating.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip dari MRP adalah
memperoleh material yang tepat pada tempat yang tepat dan di waktu yang tepat.
Tujuan MRP adalah memperbaiki layanan pelanggan, meminimalkan investasi
pesediaan dan memaksimalkan efisiensi operasi produksi.
5.2.4.5 Kegunaan MRP
Menurut (Zulfikarijah, 2005), MRP banyak digunakan diberbagai jenis industry
yang menggunakan aliran prosen intermiten dan tidak termasuk proses kontinyu seperti
perusahaan minyak dan baja. MRP sangat bermanfaat pada perusahaan yang beroperasi
dalam perakitan dan kurang bermanfaat bagi perusahaan pabrikasi.
5.2.4.6 Proses Perhitungan MRP
Pada proses ini dilakukan perhitungan untuk setiap komponen pada setiap
periode waktu perencanan.
Tabel 5.1 matriks MRP
Periode Number 1 2 3 4 5
Gross Requirement
Schedule Receipt

Project On Hand
Net Requirement

Planned Order Receipt


Planned Order Releases
 Gross Requirement (Kebutuhan Kotor)
Gross Requirement adalah jumlah kebutuhan kotor pada masing – masing
periode waktu untuk produk akhir (independent demand), Master Production
Schedule. Sedangkan untuk komponen – komponen penyusun (dependent demand),
jumlah Gross Requirement ditentukan dari rencana pemesanan item induk atau item
level diatasnya dikalikan dengan kelipatan tertentu sesuai kebutuhan.
 Projected On Hand (Persediaan di Tangan)
Menyatakan jumlah inventory yang tersedia pada suatu periode waktu
tertentu. Nilai Projected On Hand pada awal periode diinputkan sesuai dengan
persediaan pada saat itu. Nilai Projected On Hand pada awal periode berikutnya
ditetapkan dengan rumus sebagai berikut:
𝑃𝑂𝐻𝑡 = (𝑃𝑂𝐻𝑡−1 + 𝑃𝑂𝑅𝑒𝑐𝑡 − 𝑆𝑅𝑡 − 𝐺𝑅𝑡 )
Dimana:
POHt : persediaan awal pada periode t
POHt-1 : persediaan awal pada periode t-1
PORt : rencana penerimaan pada periode t
SRt : schedule receipt pada periode t
GRt : kebutuhan kotor pada periode t
Untuk hasil perhitungan yang negatif maka Net Requirement pada periode t = 0
 Planned Order Receipts (Rencana Penerimaan)
Merupakan jumlah dari pemesanan pada suatu periode waktu, disesuaikan dengan
ukuran lot yang telah ditetapkan. Planned Order Receipts pada periode t ini ada
dengan sendirinya jika terdapat Net Requirement suatu komponen pada periode t
tertentu (Net Requirement - nya tidak bernilai 0)
 Planned Order Releases (Rencana Penerimaan)
Menunjukkan kapan sejumlah order tertentu haru dilakukan, sehingga memenuhi
kebutuhan komponen induknya disesuaikan dengan leadtime masing – masing
Planned Order Releases setiap komponen pada level dibawahnya.
5.2.4.7 Langkah – langkah dalam Menyusun MRP
Menurut (Baroto, 2002) Sistem MRP memiliki empat langkah utama yang
selanjutnya keempat langkah ini harus diterapkan satu persatu pada periode
perencanaan dan pada setiap item. Prosedur ini dapat dilakukan secara manual bila
jumlah item yang terlibat dalam produksi relatif sedikit. Suatu program (software)
diperlukan bila jumlah item sangat banyak. Langkah – langkah tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Netting
Netting adalah proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih, yang
besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan keadaan persediaan
(yang ada dalam persediaan dan sedang dipesan). Data yang diperlukan dalam
proses perhitungan kebutuhan bersih yaitu : kebutuhan kotor, persediaan yang
dipunyai pada awal perencanaan, rencana penerimaan untuk setiap perioda
perencanaan.
Perhitungan kebutuhan bersih (netting) mempunyai logika berikut :

NR i = GR i – SR i – OH (i – 1)
Dengan NR = 0 bila GR – SR – OH < 0
Dimana :
NR i : Kebutuhan bersih pada periode ke - i
GR i : Kebutuhan kotor pada periode ke - i
SR i : Jadwal penerimaan pada periode ke - i
OH (i-1): Persediaan di tangan pada periode ke (i - 1)

2. Lotting
Proses lotting adalah suatu proses untuk menentukan besarnya jumlah pesanan
optimal untuk setiap item secara individual didasarkan pada hasil perhitungan
kebutuhan bersih yang telah dilakukan. Adapun beberapa teknik penetapan ukuran
lot pesanan adalah sebagai berikut :
a. Lot For Lot
Teknik penetapan ukuran lot dilakukan atas dasar pesanan diskrit, disamping itu
teknik ini merupakan cara paling sederhana dari semua teknik ukuran lot yang
ada. Teknik ini selalu melakukan perhitungan kembali (bersifat dinamis)
terutama apabila terjadi perubahan pada kebutuhan bersih. Penggunaan teknik
ini bertujuan untuk meminimumkan ongkos simpan, sehingga dengan teknik ini
ongkos simpan menjadi nol.
b. Economic Order Quantity (jumlah pemesanan ekonomis)
Penetapan ukuran lot dengan teknik ini sangat populer sekali dalam sistem
persediaan tradisional. Dalam teknik ini besarnya ukuran lot adalah tetap.
Penentuan lot berdasar biaya pesan dan biasa simpan, dengan formula sebagai
berikut :
2𝐷𝑆
EOQ : √

Dimana :
D : kebutuhan dalam suatu periode
EOQ : jumlah pemesanan ekonomis
S : biaya pesan
H : biaya simpan
c. Fixed Order Quantity (FOQ)
Dalam metode FOQ ukuran lot ditentukan secara subyektif. Berapa besarnya
dapat ditentukan berdasar pengalaman produksi atau intuisi. Tidak ada teknik
yang dapat dikemukakan untuk menentukan berapa ukuran lot ini. Kapasitas
produksi selama lead time produksi dalam hal ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk menentukan besarnya lot. Sekali ukuran lot ditetapkan maka lot ini akan
digunakan untuk seluruh periode selanjutnya dalam perencanaan. Berapapun
kebutuhan bersihnya, rencana pesan akan tetap sebesar lot yang telah ditentukan
tersebut. metode ini dapat ditempuh untuk item – item yang biaya pemesanannya
mahal.
d. Fixed Period Requirement (FPR)
Dalam metode FPR penentuan ukuran lot didasarkan pada periode waktu tertentu
saja. Besarnya jumlah kebutuhan tidak berdasarkan ramalan, tetapi dengan cara
menjumlahkan kebutuhan bersih pada periode yang akan datang. Bila dalam
metode FOQ besarnya jumlah ukuran lot adalah tetap sementara selang waktu
antar pemesanan tidak tetap. Dalam metode FPR ini selang waktu antar
pemesanan dibuat tetap dengan ukuran lot sesuai pada kebutuhan bersih.
3. Offsetting
Langkah ini bertujuan untuk menentukan saat yang tepat untuk melakukan rencana
pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih. Rencana pemesanan
diperoleh dengan cara mengurangkan saat awal tersedianya ukuran lot yang
diinginkan dengan besarnya lead time.
4. Explosion
Explosion merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat
item/komponen yang lebih bawah, tentu saja didasarkan atas rencana pemesanan.
Dalam proses ini data struktur produk memegang peranan sangat penting, karena
atas dasar struktur produk inilah proses explosion akan berjalan. Rencana pesan
merupakan output dari MRP yang dibuat atas dasar lead time dari setiap komponen.
5.2.5 Metodelogi Penelitian
Penelitian ini akan mengidentifikasi permasalahan yang ada dengan prosedur yang
digunakan untuk mencari jawaban dan penyelesaian permasalahan tersebut. Metodologi
adalah pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian yang berdasarkan perspektif
teoritis yang digunakan dalam penelitian, perspektif ini adalah suatu kerangka pikiran atau
interpretasi untuk memperoleh pemahaman terhadap data dan menghubungkan dengan
situasi lainnya.
5.2.5.1 Flow Chart

Mulai

Survey Awal

Identifikasi Masalah

Penetapan Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data

- Data rencana produksi


- Data persediaan bahan baku
- Low Level Code
- Lot size
- Lead time

Perhitungan MRP

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 5.1 Flow chart metodologi penelitian

Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan alur proses yang dilakukan penulis
dalam melakukan penelitian. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan
survey (pengamatan) tentang masalah – masalah apa yang sering terjadi di tempat praktek
kerja. Setelah mengetahui permasalahannya, diidentifikasi masalah tersebut mengapa sering
timbul dan apa solusinya. Setelah mengetahui cara penyelesaian masalah tersebut, penulis
berharap agar tujuan penelitian yang telah dilakukan berhasil. Untuk membantu tujuan dari
penulis berhasil, maka penulis mencari data data yang dibutuhkan sebelum dilakukan
analisa. Data data tersebut yaitu, rencana produksi, persediaan awal, lead time dan lot size.
5.2.6 Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, didapatkan data dari bagian Departemen Produksi. Beberapa
data tersebut antara lain data rencana produksi tujuh hari kedepan, komposisi bahan baku, stok
bahan baku di gudang dan lead time.
5.2.6.1 Data Rencana Produksi
Pada data ini akan mengetahui rencana produksi dari tabung pakan ayam dan wadah
pakan ayam tujuh hari kedepan.

Tabel 5.2 Rencana Produksi


Rencana Produksi 7 Hari Kedepan
Periode Tabung Pakan Ayam Tabung Pakan Ayam Alas Pakan Ayam Alas Pakan Ayam
(hari) (unit) (kg) (unit) (kg)
1 1400 532 1900 418
2 1400 532 2200 484
3 1300 494 2400 528
4 1400 532 2400 528
5 1300 494 2200 484
6 1400 532 1900 418
7 1500 570 2000 440

5.2.6.2 Komposisi Bahan


Berikut merupakan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi tabung pakan
ayam dan alas pakan ayam yang mana bahan baku utamanya ialah HD kuning dan HD
Merah :
Tabel 5.3 Data Bahan Baku
Tabung Pakan Ayam
Bahan Baku Presentase Kg
HD Kuning 89% 0,89
Calcium 0080 10% 0,1
Alas Pakan Ayam
Bahan Baku Presentase Kg
HD Merah 89% 0,89
Calcium 0080 10% 0,1
MB Red 1% 0,01

5.2.6.3 Data Persediaan Bahan Baku di Gudang


Berikut ini adalah informasi persediaan bahan baku dari tabung pakan ayam dan alas
pakan ayam yang masih tersisa di gudang :

Tabel 5.4 Persediaan Bahan Baku


Bahan Baku Persediaan (Kg)
HD Kuning 800,31
Calcium 0800 497,92
HD Merah 1877,92
MB Red 21,33
5.2.6.4 Lead Time
Lead time setiap bahan baku dilihat dari lama pemesanan suatu bahan baku sampai
bahan baku tersebut datang
Tabel 5.5 Lead Time Bahan Baku
Bahan Baku Lead Time
HD Kuning 2 hari
Calcium 0800 2 hari
HD Merah 2 hari
MB Red 2 hari
5.2.7 Pengolahan Data
Pada pengolahan data ini metode lot size yang digunakan yaitu metode lot for lot dan Fixed
Period Requirements.
5.2.7.1 Struktur Produk
Berikut merupakan struktur produk dari Wadah Pakan Ayam yang terdiri dari Tabung
Pakan Ayam dan Alas Pakan Ayam

Tabung Pakan Ayam Level 0

HD Kuning Calcium 0080 Level 1


Gambar 5.2 Struktur Produk Tabung Pakan Ayam

Alas Pakan Ayam Level 0

HD Merah MB Red Calcium 0080 Level 1


Gambar 5.3 Struktur Produk Alas Pakan Ayam

5.2.7.2 Perhitunagan MRP


1) Tabung Pakan Ayam
Tabel 5.6 Perhitungan MRP Tabung Pakan Ayam dengan Lot Size LFL
Item : A LLC : 0 Periode (hari)
LS : LFL (1) LT : 1 PD 1 2 3 4 5 6 7
Gross Requirement 532 532 494 532 494 532 570
Schedule Receipts
Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0
Net Requipment 532 532 494 532 494 532 570
Planned Order Receipts 532 532 494 532 494 532 570
Planned Order Release 532 532 494 532 494 532 570 0
Contoh Perhitungan
Penyelesaian MRP Tabung Pakan Ayam
 Lot Size = LFL (1)
 GR = Rencana Produksi Tabung Pakan Ayam selama tujuh hari
 NR1 = GR1- SR1 – POH0
= 532 – 0 – 0
= 532
 POH1 = PO Receipts1 + POH0 + SR1 – GR1
= 532 + 0 + 0 – 532
=0
 PO Receipts1 = NR1 = 532
 PO Release 1 = -1 PO Receipts1

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa MRP Tabung Pakan Ayam
mempunyai lead time 0, dan tidak memiliki persediaan awal. Pada baris Gross
Requirements angka 532, 532, 494, 532, 494, 532 dan 570 didapatkan dari rencana
produksi yang akan dikerjakan. Langkah pertama yang harus dikerjakan adalah
mencari Net requirements (kebutuhan bersih) dengan cara mengurangi gross
requirements pada periode ke – t dengan scheduled receipts pada periode ke – t
dengan projected on hand pada periode ( t – 1 ) sehingga didapatkan angka 532
seperti pada tabel diatas. Jika net requirements positif maka untuk mencari planned
order receipts tinggal mengikuti sesuai dengan teknik lot size yang digunakan.
Karena pada MRP Tabung Pakan Ayam menggunakan lot size LFL (lot for lot),
maka tinggal melakukan rencana pemesanan sebanyak 532 sesuai dengan net
requirements. Setelah diketahui planned order receipts nya maka langkah yang
terakhir tinggal memajukan rencana pemesanan sesuai dengan lead time yang telah
ditentukan. Sehingga didapatkan rencana pemesanan sebesar 532, 532, 494, 532,
494, 532 dan 570.
Tabel 5.7 Perhitungan MRP Tabung Pakan Ayam dengan Lot Size FPR
Item : A LLC : 0 Periode (hari)
LS : FPR LT : 1 PD 1 2 3 4 5 6 7
Gross Requirement 532 532 494 532 494 532 570
Schedule Receipts
Projected On Hand 532 0 532 0 532 0 0
Net Requipment 1064 0 1026 0 1026 0 570
Planned Order Receipts 1064 0 1026 0 1026 0 570
Planned Order Release 1064 1026 1026 570

Contoh Perhitungan
 NR1 = GR1 – SR1 – POH0
= 532 – 0 – 0
= 532
2 periode (hari) = 532 + GR2
= 532 + 532
= 1064
 PO Receipts1 = NR1
 PO Release1 = -1 PO Rceipts1
 POH1 = PO Receipts1 + POH0 + SR1 - GR1
= 1064 + 0 + 0 – 532
= 532
Dari tabel 5.7 diatas dapat kita lihat penggunaa MRP dengan Metode Lot Size Fixed
Period Requirements, selang waktu pemesanan dibuat tetap yaitu 2 periode (hari)
dengan ukuran lot sesuai dengan kebutuhan bersih yang ditambah dengan kebutuhan
kotor pada hari ke 2
Tabel 5.8 Perhitungan MRP HD Kuning dengan Metode Lot size LFL
Item : B LLC : 1 Periode (hari)
LS : LFL (1) LT : 2 PD 1 2 3 4 5 6 7
Gross Requirement 473,48 473,48 439,66 473,48 439,66 473,48 507,3 0
Schedule Receipts
Projected On Hand 326,83 0 0 0 0 0 0 0
Net Requipment 0 146,65 439,66 473,48 439,66 473,48 507,3 0
Planned Order Receipts 0 146,65 439,66 473,48 439,66 473,48 507,3 0
Planned Order Release 586,31 473,48 439,66 473,48 507,3 0

Contoh Perhitungan
Penyelesaian MRP HD Kuning
 Lot Size = LFL (1)
 GR = Rencana Produksi Tabung Pakan Ayam x 0,89
= 532 x 0,89
= 473,48
 NR1 = GR1- SR1 – POH0
= 473,48 – 0 – 326,83
= 146,65
 POH1 = PO Receipts1 + POH0 + SR1 – GR1
= 146,65 + 326,83 + 0 – 473,48
=0
 PO Receipts1 = NR1 = 146,65
 PO Release 1 = -2 PO Receipts1

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa MRP HD Kuning mempunyai lead time
2, dan persediaan awal sebanyak 800,31 kg. Pada baris Gross Requirements angka
473,48, 473,48, 439,66, 473,48, 439,66, 473,48, dan 507,3 didapatkan dari rencana
produksi yang akan dikerjakan dikali dengan presentase HD Kuning. Langkah
pertama yang harus dikerjakan adalah mencari Net requirements (kebutuhan bersih)
dengan cara mengurangi gross requirements pada periode ke – t dengan scheduled
receipts pada periode ke – t dengan projected on hand pada periode ( t – 1 ) sehingga
didapatkan angka 146,65. Jika net requirements positif maka untuk mencari planned
order receipts tinggal mengikuti sesuai dengan teknik lot size yang digunakan. Karena
pada MRP HD Kuning menggunakan lot size LFL (lot for lot), maka tinggal
melakukan rencana pemesanan sebanyak 439,66 sesuai dengan net requirements pada
periode ke 2 .Setelah diketahui planned order receipts nya maka langkah yang terakhir
tinggal memajukan rencana pemesanan sesuai dengan lead time yang telah ditentukan.
Sehingga didapatkan rencana pemesanan sebesar 586,31, 473,48, 439,66, 473,48, dan
507,3.
Tabel 5.9 Perhitungan MRP HD Kuning dengan Metode Lot size FPR
Item : B LLC : 1 Periode (hari)
LS : FPR LT : 2 PD 1 2 3 4 5 6 7
Gross Requirement 946,96 913,14 913,14 507,3
Schedule Receipts
Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0
Net Requipment 146,65 0 913,14 0 913,14 0 507,3
Planned Order Receipts 146,65 0 913,14 0 913,14 0 507,3
Planned Order Release 1059,79 913,14 507,3

Contoh Perhitungan
 NR2 = GR2 – SR2 – POH1
= 913,14 – 0 – 0
= 913,14
2 periode (hari) = 913,14 + GR3
= 913,14 + 0
= 913,14
 PO Receipts2 = NR2
 PO Release2 = -2 PO Receipts2
 POH2 = PO Receipts2 + POH1 + SR2 – GR2
= 913,14 + 0 + 0 – 913,14
=0
Dari tabel 5.9 diatas dapat kita lihat penggunaa MRP dengan Metode Lot Size Fixed
Period Requirements, selang waktu pemesanan dibuat tetap yaitu 2 periode (hari)
dengan ukuran lot sesuai dengan kebutuhan bersih yang ditambah dengan kebutuhan
kotor pada hari ke 3

2) Alas Pakan Ayam


Tabel 5.10 Perhitungan MRP Alas Pakan Ayam dengan Metode Lot size LFL
Item : A LLC : 0 Periode (hari)
LS : LFL (1) LT : 1 PD 1 2 3 4 5 6 7
Gross Requirement 418 484 528 528 484 418 440
Schedule Receipts
Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0
Net Requipment 418 484 528 528 484 418 440
Planned Order Receipts 418 484 528 528 484 418 440
Planned Order Release 418 484 528 528 484 418 440

Contoh Perhitungan
Penyelesaian MRP Alas Pakan Ayam
 Lot Size = LFL (1)
 GR1 = Rencana Produksi Alas Pakan ayam
 NR1 = GR1- SR1 – POH0
= 418 – 0 – 0
= 418
 POH1 = PO Receipts1 + POH0 + SR1 – GR1
= 418 + 0 + 0 – 418
=0
 PO Receipts1 = NR1 = 418
 PO Release 1 = PO Receipts1

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa MRP Alas Pakan Ayam mempunyai lead
time 0, dan tidak memiliki persediaan awal. Pada baris Gross Requirements angka
418, 484, 528, 528, 484, 418 dan 440 didapatkan dari rencana produksi yang akan
dikerjakan. Langkah pertama yang harus dikerjakan adalah mencari Net requirements
(kebutuhan bersih) dengan cara mengurangi gross requirements pada periode ke – t
dengan scheduled receipts pada periode ke – t dengan projected on hand pada periode
( t – 1 ) sehingga didapatkan angka 418 seperti pada tabel diatas. Jika net requirements
positif maka untuk mencari planned order receipts tinggal mengikuti sesuai dengan
teknik lot size yang digunakan. Karena pada MRP Alas Pakan Ayam menggunakan
lot size LFL (lot for lot), maka tinggal melakukan rencana pemesanan sebanyak 532
sesuai dengan net requirements. Setelah diketahui planned order receipts nya maka
langkah yang terakhir tinggal memajukan rencana pemesanan sesuai dengan lead time
yang telah ditentukan. Sehingga didapatkan rencana pemesanan sebesar 418, 484, 528,
528, 484, 418 dan 440.
Tabel 5.11 Perhitungan MRP Alas Pakan Ayam dengan Metode Lot size FPR
Item : A LLC : 0 Periode (hari)
LS : FPR LT : 1 PD 1 2 3 4 5 6 7
Gross Requirement 418 484 528 528 484 418 440
Schedule Receipts
Projected On Hand 484 0 528 0 418 0 0
Net Requipment 902 0 1056 0 902 0 440
Planned Order Receipts 902 0 1056 0 902 0 440
Planned Order Release 902 0 1056 0 902 0 440

Contoh Perhitungan
 NR1 = GR1 – SR1 – POH0
= 418 – 0 – 0
= 418
2 periode (hari) = 418 + GR2
= 418 + 484
= 902
 PO Receipts1 = NR1
 PO Release2 = -1 PO Receipts2
 POH1 = PO Receipts1 + POH0 + SR1 - GR1
= 902 + 0 + 0 – 418
= 484
Dari tabel 5.11 diatas dapat kita lihat penggunaa MRP dengan Metode Lot Size Fixed
Period Requirements, selang waktu pemesanan dibuat tetap yaitu 2 periode (hari)
dengan ukuran lot sesuai dengan kebutuhan bersih yang ditambah dengan kebutuhan
kotor pada hari ke 2
Tabel 5.12 Perhitungan MRP HD Merah dengan Metode Lot Size LFL
Item : B LLC : 1 Periode (hari)
LS : LFL (1) LT : 2 PD 1 2 3 4 5 6 7
Gross Requirement 372,02 430,76 469,92 469,92 430,76 372,02 391,6 0
Schedule Receipts
Projected On Hand 1505,9 1075,14 605,22 135,3 0 0 0 0
Net Requipment 0 0 0 0 295,46 372,02 391,6 0
Planned Order Receipts 0 0 0 0 295,46 372,02 391,6 0
Planned Order Release 0 0 295,46 372,02 391,6 0

Contoh Perhitungan
Penyelesaian MRP HD Merah
 Lot Size = LFL (1)
 GRPD = Rencana Produksi Alas Pakan ayam x 0,89
= 418 x 0,89
= 372,02
 NRPD = GR1- SR1 – POH0
= 372,02 – 0 – 1877,92
= - 1505,9 (maka dijadikan 0)
 POHPD = PO Receipts1 + POH0 + SR1 – GR1
= 0 + 1877,92 + 0 – 372,02
= 1505,9
 PO ReceiptsPD = NR1 = 0
 PO Release PD = -2 PO Receipts1

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa MRP HD Merah mempunyai lead time 2,
dan persediaan awal sebanyak 1877,92 kg. Pada baris Gross Requirements angka
372,02, 430,76, 469,92, 469,92, 430.76, 372,02, dan 391,6 didapatkan dari rencana
produksi yang akan dikerjakan dikali dengan presentase HD Merah. Langkah pertama
yang harus dikerjakan adalah mencari Net requirements (kebutuhan bersih) dengan
cara mengurangi gross requirements pada periode ke – t dengan scheduled receipts
pada periode ke – t dengan projected on hand pada periode ( t – 1 ) sehingga
didapatkan angka -1505,9 dan diasumsikan 0 karena persediaan yang ada telah
memenuhi kebutuhan kotor seperti pada tabel diatas. Jika net requirements positif
maka untuk mencari planned order receipts tinggal mengikuti sesuai dengan teknik
lot size yang digunakan. Karena pada MRP HD Merah menggunakan lot size LFL (lot
for lot), maka tinggal melakukan rencana pemesanan sebanyak 295,46 sesuai dengan
net requirements pada periode ke 2. Setelah diketahui planned order receipts nya
maka langkah yang terakhir tinggal memajukan rencana pemesanan sesuai dengan
lead time yang telah ditentukan. Sehingga didapatkan rencana pemesanan sebesar
295,46, 372,02, 391,6
Tabel 5.13 Perhitungan MRP HD Merah dengan Metode Lot size FPR
Item : B LLC : 1 Periode (hari)
LS : FPR LT : 2 PD 1 2 3 4 5 6 7
Gross Requirement 802,78 939,84 802,78 391,6 0
Schedule Receipts
Projected On Hand 1075,14 1075,14 135,3 135,3 0 0 0 0
Net Requipment 0 0 0 0 667,48 0 391,6 0
Planned Order Receipts 0 0 0 0 667,48 0 391,6 0
Planned Order Release 667,48 391,6

Contoh Perhitungan
 NR4 = GR4 – SR4 – POH3
= 802,78 – 0 – 135,3
= 667,48
2 periode (hari) = 667,48 + GR5
= 667,48 + 0
= 667,48
 PO Receipts4 = NR4
 PO Release4 = -2 PO Receipts4
 POH4 = PO Receipts4 + POH3 + SR4 – GR4
= 667,48 + 135,3 + 0 – 802,78
=0
Dari tabel 5.13 diatas dapat kita lihat penggunaa MRP dengan Metode Lot Size Fixed
Period Requirements, selang waktu pemesanan dibuat tetap yaitu 2 periode (hari)
dengan ukuran lot sesuai dengan kebutuhan bersih yang ditambah dengan kebutuhan
kotor pada hari ke 5
Tabel 5.14 Perhitungan MB Red dengan Metode Lot size LFL
Item : C LLC : 1 Periode (hari)
LS : LFL (1) LT : 2 PD 1 2 3 4 5 6 7
Gross Requirement 4,18 4,84 5,28 5,28 4,84 4,18 4,4 0
Schedule Receipts
Projected On Hand 17,15 12,31 7,03 1,75 0 0 0 0
Net Requipment 0 0 0 0 3,09 4,18 4,4 0
Planned Order Receipts 0 0 0 0 3,09 4,18 4,4 0
Planned Order Release 0 0 3.09 4,18 4,4 0
Contoh Perhitungan
Penyelesaian MRP MB Red
 Lot Size = LFL (1)
 GR4 = Rencana Produksi Alas Pakan ayam x 0,01
= 484 x 0,01
= 4,84
 NR4 = GR4- SR4 – POH3
= 4,84 – 0 – 1,75
= 3,09
 POH4 = PO Receipts5 + POH4 + SR5 – GR5
= 3,09 + 1,75 + 0 – 4,84
=0
 PO Receipts4 = NR5 = 3,09
 PO Release 4 = - 2 PO Receipts5
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa MRP MB Red mempunyai lead time 2,
dan persediaan awal sebanyak 21,33kg. Pada baris Gross Requirements angka 4,18,
4,84, 5,28, 5,28, 4,84, 4,18, dan 4,4 didapatkan dari rencana produksi yang akan
dikerjakan dikali dengan presentase MB Red. Langkah pertama yang harus dikerjakan
adalah mencari Net requirements (kebutuhan bersih) dengan cara mengurangi gross
requirements pada periode ke – t dengan scheduled receipts pada periode ke – t dengan
projected on hand pada periode ( t – 1 ) sehingga didapatkan angka 3,09. Jika net
requirements positif maka untuk mencari planned order receipts tinggal mengikuti
sesuai dengan teknik lot size yang digunakan. Karena pada MRP Calcium 0080
menggunakan lot size LFL (lot for lot), maka tinggal melakukan rencana pemesanan
sebanyak 3,09 sesuai dengan net requirements pada periode ke 5 . Setelah diketahui
planned order receipts nya maka langkah yang terakhir tinggal memajukan rencana
pemesanan sesuai dengan lead time yang telah ditentukan. Sehingga didapatkan
rencana pemesanan sebesar 3,09, 4,18, dan 4,4
Tabel 5.15 Perhitungan MB Red dengan Metode Lot size FPR
Item : C LLC : 1 Periode (hari)
LS : FPR LT : 2 PD 1 2 3 4 5 6 7
Gross Requirement 9,02 10,56 9,02 4,4 0
Schedule Receipts
Projected On Hand 12,31 12,31 1,75 1,75 0 0 0 0
Net Requipment 0 0 0 0 7,27 0 4,4 0
Planned Order Receipts 0 0 0 0 7,27 0 4,4 0
Planned Order Release 7,27 4,4

Contoh Perhitungan
 NR4 = GR4 – SR4 – POH3
= 9,02 – 0 – 1,75
= 7,27
2 periode (hari) = 7,27 + GR5
= 7,27 + 0
= 7,27
 PO Receipts4 = NR4
 PO Release4 = -2 PO Receipts4
 POH4 = PO Receipts4 + POH3 + SR4 – GR4
= 7,27 + 1,75 + 0 – 9,02
=0
Dari tabel 5.15 diatas dapat kita lihat penggunaa MRP dengan Metode Lot Size Fixed
Period Requirements, selang waktu pemesanan dibuat tetap yaitu 2 periode (hari)
dengan ukuran lot sesuai dengan kebutuhan bersih yang ditambah dengan kebutuhan
kotor pada hari ke 5
Tabel 5.16 Perhitungan MRP Calcium 0080 dengan Metode Lot size LFL
Item : C LLC : 1 Periode (hari)
LS : LFL (1) LT : 2 PD 1 2 3 4 5 6 7
Gross Requirement 95 101,6 102,2 106 97,8 95 101
Schedule Receipts
Projected On Hand 402,92 301,32 199,12 93,12 0 0 0 0
Net Requipment 0 0 0 0 4,68 95 101 0
Planned Order Receipts 0 0 0 0 4,68 95 101 0
Planned Order Release 0 0 4,68 95 101 0

Contoh Perhitungan
Penyelesaian MRP Calcium 0080
 Lot Size = LFL (1)
 GR1 = (PO.Release Tabung Pakan ayam x 0,1) +
(PO.Release Alas Pakan Ayam x 0,1)
= 53,2 + 48,4
= 101,6
 NR1 = GR1- SR1 – POH0
= 101,6 – 0 – 402,92
= - 301,32 (diamsusikan 0)
 POH1 = PO Receipts1 + POH0 + SR1 – GR1
= 0 + 402,92 + 0 – 101,6
= 301,32
 PO Receipts1 = NR1 = 0
 PO Release 3 = -2 PO Receipts3
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa MRP Calcium 0080 mempunyai lead time
3, dan persediaan awal sebanyak 497,92kg didapat dari Projected on hand tabung
pakan ayam. Langkah pertama yang harus dikerjakan adalah mencari Net
requirements (kebutuhan bersih) dengan cara mengurangi gross requirements pada
periode ke – t dengan scheduled receipts pada periode ke – t dengan projected on hand
pada periode ( t – 1 ) sehingga didapatkan angka -301,32 diamsusikan 0 karena
persediaan telah memenuhi permintaan. Jika net requirements positif maka untuk
mencari planned order receipts tinggal mengikuti sesuai dengan teknik lot size yang
digunakan. Karena pada MRP Calcium 0080 menggunakan lot size LFL (lot for lot),
maka tinggal melakukan rencana pemesanan sebanyak 4,68 sesuai dengan net
requirements pada periode ke 2 . Setelah diketahui planned order receipts nya maka
langkah yang terakhir tinggal memajukan rencana pemesanan sesuai dengan lead time
yang telah ditentukan. Sehingga didapatkan rencana pemesanan sebesar 4,68, 95 dan
101
Tabel 5.17 Perhitungan MRP Calcium 0080 dengan Metode Lot size FPR
Item : D LLC : 1 Periode (hari)
LS : FPR LT : 2 PD 1 2 3 4 5 6 7
Gross Requirement 196,6 208,2 192,8 101
Schedule Receipts
Projected On Hand 301,32 301,32 93,12 93,12 0 0 0 0
Net Requipment 0 0 0 0 99,68 0 101 0
Planned Order Receipts 0 0 0 0 99,68 0 101 0
Planned Order Release 99,68 101

Contoh Perhitungan
 NR4 = GR4 – SR4 – POH3
= 192,8 – 0 – 93,12
= 99,68
2 periode (hari) = 99,68 + GR5
= 99,68 + 0
= 99.68
 PO Receipts4 = NR4
 PO Release4 = -2 PO Receipts4
 POH4 = PO Receipts4 + POH3 + SR4 – GR4
= 99,68 + 93,12 + 0 – 192,8
=0
Dari tabel 5.17 diatas dapat kita lihat penggunaa MRP dengan Metode Lot Size Fixed
Period Requirements, selang waktu pemesanan dibuat tetap yaitu 2 periode (hari)
dengan ukuran lot sesuai dengan kebutuhan bersih yang ditambah dengan kebutuhan
kotor pada hari ke 5
5.2.8 Analisan dan Pembahasan
5.2.8.1 Pembahasan
1) Tabung Pakan Ayam
Dari perhitungan MRP yang sudah dilakukan dan dapat dilihat hasilnya pada tabel 5.6
dengan Gross Requirement yang didapatkan dari Departemen Produksi. Pada item
Tabung Pakan Ayam tidak mempunyai stok persediaan di gudang dan pada Item
Tabung Pakan Ayam ini memiliki waktu tunggu selama 1 hari.
Pada table 5.7 perhitungan MRP menggunakan metode lot size FPR ( Fixed Period
Requirements) yang mana selang waktu pemesanan dibuat tetap yaitu 2 periode,
sehingga pada Net Requirements (Kebutuhan Bersih) dihasilkan dari penjumlahan
kebutuhan bersih periode saat itu dengan Gross Requirements (Kebutuhan Kotor)
periode kedepan.
2) HD Kuning
Dari perhitungan MRP yang sudah dilakukan dan hasilnya dapat dilihat hasilnya pada
tabel 5.8 dengan Gross Requirement didapatkan dari Planned Oreder Release dari item
Tabung Pakan Ayam dikalikan dengan presentase komposisi dari HD Kuning yaitu
89%. HD kuning masih mempunyai persediaan di gudang sebanyak 8003,31 kg dan
waktu tunggu pemesanan bahan baku HD Kuning selama 2 hari.
Pada table 5.9 perhitungan MRP menggunakan metode lot size FPR ( Fixed Period
Requirements) yang mana selang waktu pemesanan dibuat tetap yaitu 2 periode,
sehingga sehingga pada Net Requirements (Kebutuhan Bersih) dihasilkan dari
penjumlahan kebutuhan bersih periode saat itu dengan Gross Requirements
(Kebutuhan Kotor) periode kedepan.
3) Alas Pakan Ayam
Dari perhitungan MRP yang sudah dilakukan dan dapat dilihat hasilnya pada tabel 5.10
dengan Gross Requirement yang didapatkan dari Departemen Produksi. Pada item Alas
Pakan Ayam tidak mempunyai stok persediaan di gudang dan pada Item Alas Pakan
Ayam ini memiliki waktu tunggu selama 1 hari.
Pada table 5.11 perhitungan MRP menggunakan metode lot size FPR ( Fixed Period
Requirements) yang mana selang waktu pemesanan dibuat tetap yaitu 2 periode,
sehingga pada sehingga pada Net Requirements (Kebutuhan Bersih) dihasilkan dari
penjumlahan kebutuhan bersih periode saat itu dengan Gross Requirements
(Kebutuhan Kotor) periode kedepan.
4) HD Merah
Dari perhitungan MRP yang sudah dilakukan dan hasilnya dapat dilihat hasilnya pada
tabel 5.12 dengan Gross Requirement didapatkan dari Planned Oreder Release dari
item Alas Pakan Ayam dikalikan dengan presentase komposisi dari HD Merah yaitu
89%. HD Merah masih mempunyai persediaan di gudang sebanyak 1877,92 kg dan
waktu tunggu pemesanan bahan baku HD Kuning selama 2 hari.
Pada table 5.13 perhitungan MRP menggunakan metode lot size FPR ( Fixed Period
Requirements) yang mana selang waktu pemesanan dibuat tetap yaitu 2 periode,
sehingga pada sehingga pada Net Requirements (Kebutuhan Bersih) dihasilkan dari
penjumlahan kebutuhan bersih periode saat itu dengan Gross Requirements
(Kebutuhan Kotor) periode kedepan.
5) MB Red
Dari perhitungan MRP yang sudah dilakukan dan hasilnya dapat dilihat hasilnya pada
tabel 5.14 dengan Gross Requirement didapatkan dari Planned Oreder Release dari
item Alas Pakan Ayam dikalikan dengan presentase komposisi dari MB Red yaitu 1%.
MB Red masih mempunyai persediaan di gudang sebanyak 21,33 kg dan waktu tunggu
pemesanan bahan baku MB Red selama 2 hari.
Pada table 5.15 perhitungan MRP menggunakan metode lot size FPR ( Fixed Period
Requirements) yang mana selang waktu pemesanan dibuat tetap yaitu 2 periode,
sehingga pada sehingga pada Net Requirements (Kebutuhan Bersih) dihasilkan dari
penjumlahan kebutuhan bersih periode saat itu dengan Gross Requirements
(Kebutuhan Kotor) periode kedepan.
6) Calcium 0080
Dari perhitungan MRP yang sudah dilakukan dan hasilnya dapat dilihat hasilnya pada
tabel 5.16 dengan Gross Requirement didapatkan dari Planned Oreder Release dari
item Alas Pakan Ayam dikalikan dengan presentase komposisi dari Calcium 0080 yaitu
10%. Calcium 0080 masih mempunyai persediaan di gudang sebanyak 497,92 kg dan
waktu tunggu pemesanan bahan baku Calcium 0080 selama 2 hari.
Pada table 5.7 perhitungan MRP menggunakan metode lot size FPR ( Fixed Period
Requirements) yang mana selang waktu pemesanan dibuat tetap yaitu 2 periode,
sehingga pada sehingga pada Net Requirements (Kebutuhan Bersih) dihasilkan dari
penjumlahan kebutuhan bersih periode saat itu dengan Gross Requirements
(Kebutuhan Kotor) periode kedepan.

5.2.8.2 Rekapitulasi Hasil Planned Order Release (POR)


Tabel 5.18 Rekapitulasi Planned Order Release dengan Metode Lot size LFL
Periode
Nama Part
PD 1 2 3 4 5 6 7
Tabung Pakan Ayam 532 532 494 532 494 532 570 0
HD kuning 586,31 473,48 439,66 473,48 507,3 0 0 0
Alas Pakan ayam 418 484 528 528 484 418 440 0
HD Merah 0 0 295,46 372,02 391,6 0 0 0
MB Red 0 0 3,09 41,8 44 0 0 0
Calcium 0080 0 0 4,68 95 101 0 0 0

Dari tabel 5.18 dapat diketahui hasil Planned Order Release item Tabung Pakan Ayam,
item HD Kuning, item Calcium 0080, item Alas Pakan Ayam, item HD Merah, dan MB
Red. Sebagai contoh item HD Kuning selama tujuh hari melakukan pemesanan bahan baku
sebanyak 5 kali.
Tabel 5.19 Rekapitulasi Planned Order Release dengan Metode Lot size FPR
Periode
Nama Part
PD 1 2 3 4 5 6 7
Tabung Pakan Ayam 1064 1026 1026 570
HD kuning 1059,79 913,14 507,3
Alas Pakan ayam 902 1056 902 440
HD Merah 667,48 391,6
MB Red 7,27 4,4
Calcium 0080 99,68 101

Dari tabel 5.19 dapat diketahui hasil Planned Order Release item Tabung Pakan Ayam,
item HD Kuning, item Calcium 0080, item Alas Pakan Ayam, item HD Maerah, dan MB
Red. Sebagai contoh item HD Kuning selama tujuh hari melakukan pemesanan bahan baku
Hasil rekapitulasi dari perhitungan Material Requrement Planning merupakan sebuah
kebutuhan bahan baku atau komponen dari produk Wadah Pakan Ayam.. Metode Material
Requrement Planning yang saya usulkan ini memiliki banyak kelebihan, diantaranya
terjadwalnya kebutuhan bahan baku dari Wadah Pakan Ayan sesuai dengan Lead time yang
ada. Metode ini juga sangat terperinci dalam merencanakan bagian-bagian yang
menyususun sebuah Wadah Pakan Ayam dengan tepat berapa kebutuhan dan kapan bahan
baku akan datang dan diproduksi, hal inilah berdampak pada tidak terjadinya penumpukan
bahan baku ataupun Produk Wadah Pakan Ayam dalam gudang, sehingga jika dengan
menggunakan metode yang usulkan ini dapat meminimasi terjadinya penumpukan bahan
baku dan produk dalam gudang penyimpanan yang sangat terbatas di perusahaan.
5.2.8.3 Perbanding Metode Lot Size LFL dengan FPR

Tabel 5.20 Perbanding Metode Lot size LFL dengan FPR


LFL FPR
Item
Jumlah Pesan ∑ POH Jumlah Pesan ∑ POH
Tabung Pakan Ayam 7 0 4 1596
HD Kuning 5 800,31 4 800,31
Alas Pakan Ayam 7 0 4 1430
HD Merah 3 1877,92 2 2420,88
MB Red 3 21,33 2 28,12
Calcium 3 497,92 2 788,88

Dari tabel 5.20 dapat diketahui hasil Perbanding dari kedua metode lot size tersebut
yaitu LFL dan FPR yang mana pada metode Lot size FLF contoh pada HD kuning
pemesanan dalam tujuh hari sebanyak lima kali pemesanan, sedangkan untuk metode lot
size FPR dalam tujuh hari hanya melakukan pemesanan sebanyak empat kali, dan untuk
jumlah persediaan metode lot size LFL lebih sedikit dari metode FPR karena pada metode
LFL ketika bahan baku sejumlah yang dibutuhkan datang, maka bahan baku tersebut
langsung di proses untuk memenuhi kebutuhan bersih dengan jumlah yang sama.
Sedangkan untuk metode FPR kebutuhan bahan baku yang akan dipesan didapat dari
penjumlahan 2 periode kedepan sehingga masih ada sisa dan berpengaruh terhadap jumlah
POH.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dalam penerapan Material Requirement Planning dengan menggunakan metode Lot Size Lot For
Lot dan Fixed Order Requirement pada Wadah Pakan Ayam di Departemen Produksi PT Fajar Putra
Plasindo didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil dari Material Requirement Planning yang berupa Planned Order Release bertujuan untuk
memberikan informasi waktu pemesanan dari setiap item. Hasil dari rekapitulasi Planned Order
Release dengan Metode Lot For Lot dapat dilihat pada tabel 5.18 yang mana selang waktu
pemesanan tidak tetap. Rekapitulasi Planned Order Release Untuk metode Fixed Period
Requirements dapat dilihat pada tabel 5.19 yang mana selang waktu pemesanan dibuat tetap
yaitu setiap 2 periode (hari).
2. Material Requirement Planning juga memberikan informasi berapa jumlah bahan baku yang
harus dipesan pada periode tertentu, karena pada studi kasus ini menggunakan Lot Size Lot For
Lot dan Fixed Period Requirements yang mana ukuran kuantitas (ukuran lot) bervariasi, dan
hasilnya dapat dilihat di tabel 5.18 dan 5.19
3. Perbandingan dari kedua metode Lot size Lot For Lot dengan Fixed Period Requirements
didapat bahwa pada metode FPR jumlah frekuensi pemesanan lebih sedikit dibandingkan
metode LFL. Namun pada metode FPR persediaan yang disimpan lebih banyak dari pada
metode LFL.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah:
1. Perencanaan bahan baku dengan metode Material Requirement Planning dan menggunakan Lot
Size Lot For Lot (LFL) dan Fixed Period Requirements (FPR) sangat disarankan untuk
digunakan oleh PT Fajar Putra Plasindo karena dapat menghindari terjadinya stock out atau
persediaan berlebih dan menghindari adanya keterlambatan dalam penerimaan bahan baku yang
menyebabkan terhambatnya proses produksi. Pemesanan bahan baku dengan metode Lot For
Lot dan Fixed Period Requirements sesuai dengan rencana produksi dan kebutuhan bahan baku.
DAFTAR PUSTAKA

Baroto, T. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia.


Zulfikarijah, F. (2005). Manajemen Persediaan. Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang.
Yamit, Z. (2003). Manajemen Persediaan. Penerbit Ekonisia

Anda mungkin juga menyukai