dengan ϕ adalah porositas (%), A adalah massa kering batuan (g), C adalah massa basah batuan
(g), dan D adalah massa batuan dalam air setelah dilap (g).
Konduktivits Thermal
dengan λr adalah konduktivitas panas batuan (W/m°C), λc adalah konduktivitas panas udara
(celah antara logam dan sampel batuan yang besarnya 0,24 W/m°C), λb adalah konduktivitas
panas logam (W/m°C), d merupakan tebal sampel batuan (m), l adalah tebal sampel
masingmasing logam (m), δ merupakan celah bidang kontak antara logam dan sampel batuan
(m), TH adalah temperatur antara reservoir panas dan logam atas (°C), T1 adalah temperatur
antara logam atas dan sampel batuan (°C), T2 temperatur antara sampel batuan dan logam
bawah (°C), dan Tc adalah temperatur antara logam bawah dan reservoir bawah (°C).
Cara Melakukan Uji
a. Uji Porositas
Langkah-langkah pengujian porositas adalah sebagai berikut :
1. Sampel yang akan diuji dikeringkan dalam oven bersuhu 100-110°C selama 14 jam.
Kemudian sampel didiamkan hingga mencapai suhu kamar dan ditimbang massa A.
BEDAH PAPER FISIKA BATUAN
Sumita Kelista Nurfi Astani Syarfa Monita Wahjudi Maratus Salimah
1915.01 R² = 0.0002
2000
1500 1254.83
1052.62 1078.64
860.65 860.46
1000
500
0
1 2 3 4 5 6
Sampel
1915.01
2000 R² = 0.1629
1500 1254.83
1052.62 1078.64
860.65 860.46
1000
500
0
9.12 1.37 8.77 29.26 11.72 6.77
Porositas (%)
Analisis Grafik
Pada Grafik 1. Didapatkan grafik dengan pendekatan regresi linear dan menghasilkan
model data berupa tren linear y = 1.1369x + 7.1893 dan nilai R sebesar R² = 0.0499. Grafik 2.
Menunjukan hubungan konduktivitas thermal batuan pada tiap sampel, grafik 2 didapatkan
nilai trendline melalui pendekatan logaritmik dan menghasilkan model y = 7.3548ln(x) +
1162.3 R² = 0.0002. Selanjutnya pada grafik 3, menunjukkan hubungan kedua parameter dan
berdasarkan data lapangan didapatkan hubungan keduanya yaitu y = 1294.9e-0.013x
R² = 0.1629 dengan pendekatan eksponensial.
Nilai rata-rata konduktivitas termal sinter silika di Sapan Maluluang memiliki harga
yang tinggi yaitu 1170,37 W/mºC. Porositas batuan terbesar terdapat pada titik 4 dengan nilai
rata-rata 29,26 %, dan ratarata porositas terkecil pada titik 2 sebesar 1,37 %. Berdasarkan nilai
rata-rata porositas dan konduktivitas termal sinter silika, nilai porositas mempengaruhi besar
kecilnya nilai konduktivitas termal. Semakin besar nilai porositas maka semakin rendah nilai
konduktivitas termal, begitu juga sebaliknya.
Nilai kondukitivitas termal suatu bahan menunjukkan laju perpindahan panas yang
mengalir dalam suatu bahan. Jika nilai konduktivitas termal suatu bahan makin besar, maka
makin besar juga panas yang mengalir melalui benda tersebut. porositas merupakan ukuran
ruang kosong pada suatu material. Semakin banyak ruang kosong, maka kemampuan dalam
menghantarkan panas lebih sedikit. Hal ini dikarenakan ruang kosong akan mempengaruhi luas
permukaan penghantar yang notabennya luas permukaan nilainya sebanding dengan
kemampuan dalam menghantarkan panas. Artinya, suatu material yang memiliki porositas
tinggi maka akan lebih sulit dalam menghantarkan panas karena pengaruh luas permukaanya.
Kesimpulan
Nilai rata-rata konduktivitas termal sinter memiliki harga yang tinggi yaitu 1170,37
W/mºC, yang diasumsikan sinter slika tersebut berada dalam aliran air panas dalam
waktu yang lama.
Porositas batuan terbesar terdapat pada titik 4 dengan nilai rata-rata 29,26 %, dan
ratarata porositas terkecil pada titik 2 sebesar 1,37 % ,di titik 4 memiliki kemampuan
menyimpan fluida yang paling baik
nilai porositas sampel sinter silika telah memenuhi standar porositas reservoir panas
bumi sebagai sumber energi geotermal nilai rata-rata 11,168% dimana nilai standar
porositas adalah 10 %.
Semakin besar nilai porositas maka semakin rendah nilai konduktivitas termal,
Saran :
Sampel yang diteliti kurang bervariasi hanya pada batuan andesit, sehingga kedepannya
bisa meneliti sampel batuan jenis lainnya seperti sampel batu pasir dan dapat
menghasilkan model korelasi dari kedua parameter berbeda.
Lebih banyak data sehingga dapat menunjukkan trend pada grafik dan nilai akurasi
formula besar
BEDAH PAPER FISIKA BATUAN
Sumita Kelista Nurfi Astani Syarfa Monita Wahjudi Maratus Salimah
Manfaat :
Mengetahui informasi reservoir panas bumi yang akan dimanfaatkan sebagai energi
geothermal.
Kelebihan :
1. Menjelaskan hubungan antara dua parameter fisika batuan dengan sangat jelas, antara
konduktivitas thermal dengan porositas beserta karakteristik masing-masing parameter
2. Paper ini dilengkapi dengan desain akusisi pada tiap pengujian dan dijelaskan dengan
model parameter fisika batuan tersebut, sehingga pembaca tidak bingung dalam
mengolah data dan bisa tahu data apa yang akan didapatkan dengan adanya model
tersebut.
3. Data sudah disajikan dalam bentuk tabel pada masing-masing parameter
4. Masing-masing sampel dalam pengukuran pada setiap titik dilakukan pengulangan
selama tiga kali, untuk mendaptkan data yang akurat
5. Memiliki Grafik hubungan kedua parameter
6. Kesimpulan memiliki point yang jelas
Kelemahan :
1. Metodologi pada paper ini sudah jelas point-point hanya saja belum memiliki diagram
alir supaya pembaca mudah mengerti cara kerjanya dan bisa dijadikan peta visualisasi
2. Paper ini tidak menjelaskan tentang teori metode pengujian XRF (X-Ray Fluoresence)
lebih lanjut sehingga pembaca hanya bisa menebak-nebak dan tidak bisa
mengkorelasikan mengapa menggunakan metode tersebut
3. Manfaat dari penulisan paper ini tidak ada sehingga kurang menjelaskan output dari
pada penelitian ini
4. Tidak menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan selama penelitian, alat dan bahan
langsung disebut pada cara kerja atau tahap-tahap melakukan penelitian
5. Tidak menjelaskan tentang berapa sampel yang diambil pada tiap-tiap titik serta alasan
mengapa mengambil data masing-maisng 3x pengulangan dengan hasil data tersebut
memiliki nilai yang jauh sehingga pembaca kesulitan dalam pembacaan tabel data
antara data parameter satu dengan parameter lainnya.
6. Tidak terdapat analisis dari grafik hubungan keduanya
7. Tidak terdapat point saran dalam penulisan paper ini
8. Grafik hubungan kedua parameter pada masing-masing titik pengukuran tidak ada