ABSTRAK
Metode Multi Soil Layering (MSL) diujicobakan untuk menyisihkan minyak dan lemak pada limbah
cair hotel yang berasal dari dapur dan laundry. Hasil analisis karakteristik limbah cair tersebut
menunjukkan bahwa konsentrasi minyak dan lemak melebihi baku mutu Surat Keputusan Gubernur
Sumatera Barat Nomor 26 Tahun 2001 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel di
Propinsi Sumatera Barat. Pada penelitian ini digunakan 2 buah reaktor berbahan akrilik dengan
dimensi 50 x 15 x 100 cm, terdiri dari dua macam lapisan batuan kerikil berdiameter 3-5 mm serta
lapisan yang terdiri dari campuran tanah dan material organik. Kedua reaktor dibedakan atas
material organik, dimana reaktor 1 terdiri dari campuran tanah andisol dan arang, sedangkan
reaktor 2 terdiri dari campuran tanah andisol dengan serbuk gergaji. Limbah cair dialirkan pada
Hydraulic Loading Rate (HLR) dengan variasi 500, 750, dan 1.000 l/m 2hari. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kedua reaktor mampu menyisihkan minyak lemak dengan efisiensi 27,8 -89,5
% pada reaktor 1, serta efisiensi 23,8-62,5% pada reaktor 2. Variasi material organik dalam
campuran tanah berpengaruh pada efisiensi penyisihan konsentrasi minyak dan lemak, dimana
secara keseluruhan reaktor 1 lebih baik dalam menyisihkan minyak dan lemak dibandingkan
reaktor 2. Efisiensi penyisihan minyak lemak didapatkan lebih tinggi pada reaktor 1 dengan
pengaliran limbah cair pada HLR 500 l/m2hari. Secara umum MSL dapat menyisihkan minyak dan
lemak pada limbah cair hotel.
ABSTRACT
Multi soil layering (MSL) method was tested to remove oil and grease in a hotel laundry and
kitchen waste water which was exceeded water quality standard on hotel wastewater quality
standard issued by West Sumatera Governor Number 26 Year 2001. There were two acrylic
reactors utilized in this research with dimension of 50 x 15 x 100 cm. Each reactor aws arranged
with layers of 3-5mm diameters gravels and soil and organic materials mixtures, organic material
used were different in each reactor. Reactor 1 used charcoal as organic material in soil mixture,
while reactor 2 used sawdust. Waste water was set to flow at 500, 750, and 1.000 l/m2day Hydraulic
Loading Rate (HLR). The results showed that both reactors were able to remove oil and grease with
efficiency range of 22.8,-89.5% by usnig Reactor 1, and 23.8-62.5% by using Reactor 2. The
difference in organic material on soil mixture affected the removal efficiency which was higher in
Reactor 1. Removal efficiency of oil and grease the highest at HLR of 500 l/m2day compared to
other rates. Generally, MSL is able to remove oil and grease from hotel waste water.
39
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 10 (1) : 38-45 (Januari 2013) Tivany Edwin dkk
METODOLOGI 1
Sumber Limbah
2
40
Efisiensi dan Kapasitas Penyerapan Fly Ash sebagai Penyisihan Minyak dan Lemak dari Limbah Cair dengan Metode MSL
Pipa inlet
Batuan
kerikil
Campuran
Tanah dan
serbuk
gergaji
100 cm 100 cm
Campuran
Tanah dan
arang
Batu pecah
Gambar 2. Sketsa Konstruksi Reaktor MSL untuk Pengolahan Limbah Cair Hotel
41
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 10 (1) : 38-45 (Januari 2013) Tivany Edwin dkk
kadar minyak dan lemak dengan mutu. Hal ini terlihat pada saat
metode gravimetri. Dimana minyak pengambilan limbah cair kondisi fisik
dan lemak dalam contoh uji air limbah cair yang mengkilap oleh
diektraksi dengan pelarut organik kehadiran minyak.
dalam corong pisah dan untuk Tabel 1. Hasil Pengukuran COD Sampel
menghilangkan air yang masih tersisa Konsentrasi COD
digunakan Na2SO4 anhidrat. Ekstrak Waktu (mg/l)
minyak dan lemak dipisahkan dari pengambilan Hari Hari
pelarut organik secara destilasi. Residu limbah cair libur kerja
yang tertinggal pada labu destilasi
09.00 WIB 199,7 162,2
ditimbang sebagai minyak dan lemak.
12.00 WIB 162,2 149,7
Analisis laboratorium dilakukan pada 15.00 WIB 137,3 112,2
influen dan efluen sampel limbah cair
Hotel X Padang sebelum masuk dan
Variasi Hydraulic Loading Rate
sesudah melewati reaktor MSL pada
(HLR)
kedua reaktor. Pengujian limbah cair
Hotel X Padang juga dicobakan Penyisihan minyak dan lemak
dengan variasi pengaliran Hydraulic umumnya terjadi pada pengaliran
Loading Rate (HLR) 500 l/m2hari, 750 limbah cair pada reaktor MSL, akan
l/m2hari, dan 1.000 l/m2hari. tetapi tidak mengurangi konsentrasi
limbah cair sampai di bawah baku
mutu kecuali untuk pengaliran pada
HASIL DAN PEMBAHASAN reaktor 1 dengan HLR 500 l/m2hari
Analisis yang telah dilakukan yang mampu menyisihkan konsentrasi
membuktikan bahwa limbah pada hari minyak dan lemak sampai 5 mg/l.
libur pukul 9.00 WIB merupakan Nilai ini merupakan batas teratas baku
waktu dengan nilai konsentrasi COD mutu keberadaan minyak dan lemak
limbah cair tertinggi, sehingga bagi kegiatan hotel berdasarkan Surat
disimpulkan untuk percobaan Keputusan Gubernur Sumatera Barat
pendahuluan dan percobaan utama Nomor 26 Tahun 2001. Perbandingan
pengambilan sampel pada hari libur konsentrasi minyak dan lemak pada
pukul 9.00 WIB (Tabel 1). influen dan efluen limbah cair dengan
baku mutu dapat dilihat pada Tabel 2
Kandungan minyak dan lemak limbah dan Tabel 3.
cair Hotel X Padang umumnya berasal
dari kegiatan dapur hotel. Limbah Variasi HLR 750 l/m2hari dan
dapur hotel dialirkan dahulu ke bak 1000l/m2hari mampu menyisihkan
penangkap lemak yang terdiri dari minyak dan lemak, namun tidak efektif
empat kompartemen, kemudian baru hingga memenuhi bakumutu.
disalurkan ke badan air penerima.
Namun walaupun telah dilewatkan
melalui bak penangkap lemak, kadar
minyak dan lemak hotel ini masih
cenderung tinggi dan melebihi baku
42
Efisiensi dan Kapasitas Penyerapan Fly Ash sebagai Penyisihan Minyak dan Lemak dari Limbah Cair dengan Metode MSL
100
90
80
Efisiensi Penyisihan (%)
70
60
Reaktor 1
50
Reaktor 2
40
30
20
10
0
HLR 500 l/m2hari HLR 750 l/m2hari HLR 1000
l/m2hari
Variasi Perlakuan
Gambar 3. Pengaruh Lapisan Anaerob Reaktor terhadap Penyisihan Minyak dan Lemak
43
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 10 (1) : 38-45 (Januari 2013) Tivany Edwin dkk
Proses filtrasi dan adsorpsi memegang lemak, dimana didapatkan efisiensi
peranan dalam penyisihan minyak dan penyisihan lebih tinggi pada reaktor 1 karena
lemak, terutama pada campuran tanah dan campuran tanah dan arang memiliki
material organik pada lapisan anaerob porositas yang lebih kecil dibandingkan
reaktor. Penyaringan minyak dan lemak campuran tanah dengan serbuk gergaji.
berlangsung lebih baik pada reaktor 1 Arang sebagai campuran tanah reaktor 1
didukung pori-pori lapisan campuran tanah memiliki kapasitas adsorpsi lebih baik
dan material organiknya lebih kecil dibandingkan serbuk gergaji sebagai
dibandingkan lapisan reaktor 2. Hal ini campuran tanah pada reaktor 2.
didukung oleh waktu alir yang dibutukan Untuk dapat meningkatkan kinerja MSL
limbah untuk mengalir lebih cepat pada yang akan diaplikasikan di hotel, maka perlu
reaktor 2. Proses adsorpsi juga diperhatikan pengamatan efisiensi
memungkinkan terjadi lebih baik pada pengolahan limbah cair dilakukan secara
reaktor 1 karena memakai material organik
kontinu dalam periode waktu yang lebih
berupa arang pada lapisan anaerobnya. lama, misalnya setahun, guna mengetahui
Arang memiliki luas permukaan yang besar sejauh mana kemampuan dan kestabilan
sehingga memiliki kapasitas adsorpsi yang reaktor MSL dalam mengolah limbah cair
lebih besar dibandingkan serbuk gergaji. jika suatu saat konsentrasinya berfluktuasi
Untuk itu pada penelitian ini dapat atau lebih tinggi, serta untuk mengetahui
disimpulkan reaktor 1 lebih baik dalam antisipasi yang dapat dilakukan jika terjadi
menyisihkan minyak dan lemak clogging dalam reaktor.
dibandingkan dengan reaktor 2.
Disarankan melakukan kombinasi campuran
SIMPULAN material organik dengan tanah pada lapisan
Berdasarkan hasil penelitian pengolahan anaerob reaktor agar didapatkan kombinasi
limbah cair Hotel X Padang dengan metode yang paling baik dalam menyisihkan
Multi Soil Layering (MSL) yang telah parameter pencemar limbah cair.
dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal.
Variasi HLR yang digunakan juga DAFTAR PUSTAKA
berpengaruh terhadap efisiensi penyisihan Attanandana, T., Luanmanee, S., Saitthiti,
minyak dan lemak, dimana diperoleh B., Panichajakul, C., Wakatsuki, T.
2000. A Comparative Study of
efisiensi lebih tinggi pada pengaliran limbah
Zeolite with Other Materials As The
cair dengan HLR 500 l/m2hari. Component of The Multi Soil
Efisiensi penyisihan minyak dan lemak pada Layering System for Wastewater
reaktor 1 (lapisan campuran tanah andisol Treatment. Ecological Engineering.
Elsivier Press: Thailand.
dan arang) berkisar antara 27,778-89,474%
Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara.
dan pada reaktor 2 (lapisan campuran tanah Kanisius: Bogor.
andisol dengan serbuk gergaji) berkisar Hidayaturrahmi, 2006. Pengolahan Lismbah
antara 23,810-62,500%. Cair Industri Keripik Ubi Kayu
Menggunakan Metode Multi Soil
Campuran tanah dan material organik
Layering (MSL) dengan
berpengaruh pada penyisihan minyak dan Penambahan Prasedimentasi
44
Efisiensi dan Kapasitas Penyerapan Fly Ash sebagai Penyisihan Minyak dan Lemak dari Limbah Cair dengan Metode MSL
Sebagai Pengolahan Pendahuluan Wastewater Contamination Levels
(Studi Kasus Usaha Keripik Ubi and Hydraulic Loading Rate, Soil
Kayu Mahkota, Padang). Tugas Science and Plant Nutrition: Japan
Akhir Sarjana Teknik Universitas Salmariza. 2001. Minimalisasi Pencemaran
Andalas. Universitas Andalas: Industri Sawit dengan Metode MSL.
Padang. Laporan Penelitian. Baristand Indag:
Kasman, M. 2004. Studi Pengolahan Padang.
Limbah Cair Industri Keripik Ubi Salmariza. 2002. Minimalisasi Pencemaran
Kayu (Manihot Utilissima) dengan Industri Crumb Rubber dengan
Metode Multi Soil Layering (MSL). Metode MSL. Laporan Penelitian.
Tugas Akhir Sarjana Teknik Baristand Indag: Padang.
Universitas Andalas. Universitas Salmariza. 2003. Penelitian Efisiensi
Andalas: Padang. Kinerja Sistem MSL untuk
Luanmanee, S., Attanandana, T., Masunaga, Pengolahan Limbah Cair Industri
T., Wakatsuki, T. 2002. Treatment of Crumb Rubber. Laporan Penelitian.
Domestic Wastewater with a Multi- Baristand Indag: Padang.
Soil-Layering (MSL) System in a Salmariza. 2003. Minimalisasi Pencemaran
Temperate and Tropical Climate. Industri Tahu dengan Metode MSL.
Faculty of Life and Environmental Laporan Penelitian. Baristand Indag:
Science: Japan. Padang.
Masunaga, T., Sato, K., Zennami, T., Fujii, Salmariza. 2006. Kajian Multi Soil Layering
S., Wakatsuki, T. 2001. Direct (MSL) untuk Pengolahan Air Limbah
Treatment of Polluted River Water by Kota Padang Panjang. Laporan
The Multi Soil Layering Method. Penelitian. Baristand Indag: Padang.
Proceeding First IWA Asia-Pacific Wakatsuki, T., Esumi, H., Omura, S. 1993.
Regional Conference, Asian Water High Performance and N & P
Equal 2001. Japan. Removable On-Site Wastewater
Masunaga, T. 2007. Characteristics of Treatment System by Multi Soil
Wastewater Treatment Using a Multi Layering Method. Water Science
Soil Layering System in Relation to Technology. Vol: 27. Japan
Wa
45