Anda di halaman 1dari 6

Mikrobiologi

Nama Kuman Patogen Nama Kuman Patogen


Media Agar Keterangan
(Cawan Petri) (Mikroskop)
Staphylococcus aureus Morfologi Koloni:
Manitol Salts Agar berwarna Bentuk: Bulat
pink Bau: Tidak enak
Ukuran: Kecil-sedang
Tepi: Rata
Permukaan:Halus
Warna: Kuning dengan zona lebih
kuning di sekitar koloni
Elevasi: Cembung

Morfologi Sel:
Gram positif
Berbentuk staphylococcus (seperti
anggur)
Anaerob fakultatif
Mempunyai sifat enterotoksin
Terdapat pada abses luka
Tidak berspora

Escherichia coli Morfologi Koloni:


Bentuk: Bulat
Bau: Tidak enak
Ukuran: Kecil-sedang
Tepi: Rata
Permukaan: Halus
Warna: Merah metalic dengan kilap
logam berwarna hijau
Elevasi: Datar

Nutrien Agar Warna merah Morfologi Sel:


Gram negatif
Mc. Conkey / EMBA Warna Berbentuk bacillus/coccus
merah lebih kecoklatan Anaerob fakultatif
Tunggal/Sepasang
Fungsi:
1. Membantu pembuatan vitamin
K untuk pembekuan darah
2. Indikator pencemaran air oleh
tinja
Penyebab penyakit kolera, tifus,
disentri, penyakit cacing, pneumonia,
endokarditis.

Morfologi Koloni:
Aspergillus sp YG WARNA KUNING ADA Bentuk: Bulat dan tidak beraturan
SELAPUT2NYA (HIFA Bau: Tidak enak
MAKSUTNYA) Ukuran: Sedang-besar
Tepi: Tidak Rata
Permukaan:Kasar
Warna: Putih bintik hitam
Elevasi: Cembung

Morfologi Sel:
Warna kuning
PDA Warna Putih Aspergillus flavus: Racun aflatoksin
Kapang
Hifa sejati
Berspora
Aerob obligat

Candida albicans Morfologi Koloni:


Bentuk: Bulat
Bau: Tidak enak
Ukuran: Sedang-besar
Tepi: Rata
Permukaan: Kasar
Warna: Putih keruh seperti susu
Elevasi: Cembung

Morfologi Sel:
Warna ungu
Flora normal (patogen opurtunistik)
Penyakit: kandidiasis
Yeast
Pseudohifa
Berspora
SDA Warna Putih Anaerob fakultatif

Salmonella sp Morfologi Koloni:


Bentuk: Bulat
Bau: Tidak enak
Ukuran: Kecil-sedang
Tepi: Tidak Rata
Permukaan:Halus mengkilap
Warna: merah dengan titik hitam
Elevasi: Cembung

Morfologi Sel:
Gram negatif
Berbentuk bacillus
SSA Warna Kuning Flagel peritrik
Salmonella thypii: Demam Thypoid
Salmonella paratyphii: Paratifus
Warna merah
Tidak berspora

Medium Pertumbuhan
 Suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrien) yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang biak.
 Media pertumbuhan harus mengandung cukup nutrien, suhu, dan pH yang sesuai.
 Macam-macam medium pertumbuhan
1. Berdasarkan Fase
a. Perbenihan padat
 Mengandung agar 12-15 gram
 Contoh: Bulyon agar, bulyon agar darah, endo agar, dan hampir semua agar seperti NA, MDA, PDA,dll
b. Perbenihan semi padat
 Mengandung agar kurang dari 0,5% dalam 1 liter air
 Contoh: Nitro Bromtimol Blue (NBB), Cory Blaire Agar (CBA)
c. Perbenihan cair
 Tidak mengandung agar
 Contoh: Selenith Broth, Lactase Broth

2. Berdasarkan Komposisi
a. Medium sintesis
 Medium yang komposisi zat kimianya diketahui secara pasti
 Contoh: Glukosa agar

b. Medium semi sintesis


 Medium yang sebagian zat kimianya diketahui
 Contoh: PDA
c. Medium non sintesis
 Medium yang komposisi zat kimianya tidak diketahui
 Contoh: kaldu daging sapi

3. Berdasarkan Fungsi
a. Medium umum
Contoh:
 Natrium Agar (NA) Menumbuhkan semua jenis bakteri saja
 Potato Dextrose Agar (PDA)Menumbuhkan semua jenis jamur saja
 PCAMenumbuhkan semua jenis bakteri dan jamur
b. Medium selektif
Contoh:
 Salmonella Shigella Agar (SSA)Menumbuhkan bakteri Salmonella dan Shigella
 Sabouraud Dextrose Agar (SDA)Menumbuhkan Candida albicans
 Manitol Salt Agar (MSA) Menumbuhkan Staphylococcus aureus
 Mc Conkey dan EMBA  Menumbuhkan E. Coli
c. Medium diperkaya
Contoh:
 Thayer Martin Agar Menumbuhkan Streptococcus
 Lawenstein Jensen Agar Menumbuhkan Mycobacterium tuberculosis

Teknik Pengambilan Spesimen


1. Swap (Usap)
Contoh: Ketika ada luka yang mengandung  diusap menggunakan kasa
2. Rinse (Pencucian)
Contoh: Ketikda ada luka yang mengandung kuman dicuci agar kuman lepas
3. Maserasi (Penumbukan)
Contoh: Bahan yang mengandung kuman ditumbuk agar memudahkan ketika pengenceran

Teknik Penanaman
1. Streak (Goresan)
Menggoreskan spesimen menggunakan jarum ose pada medium agar
Teknik: Zigzag, kuadran, dan T
2. Spread (Penyebaran)
Spesimen 0,1 ml disebar  cawan petri  diratakan menggunakan drugalsky
3. Pour (Tuang)
Spesimen 0,1  Cawan petri  Tuang medium agar 15 ml.
Pewarnaan Gram
Buat preparat  Fiksasi  Kristal Ungu 30 detik  CKA  Kalium Iodida 45 detik  CKA  Alkohol Aseton  Safranin 30 detik  CKA  Amati
preparat menggunakan mikroskop

Fiksasi:
 Suatu teknik melewatkan spesimen di atas api bunsen secara cepat sebanyak 3X
 Fungsi:
1. Membunuh bakteri tanpa mengubah struktur bakteri
2. Membuka pori-pori dinding sel bakteri
3. Melekatkan bakteri pada object glass

Fungsi Larutan
1. Kristal Ungu (Pewarna Primer) Mewarnai dinding sel bakteri pertama kali
2. Kalium Iodida (Zat Mordan) Menguatkan pewarna primer
3. Alkohol Aseton (Decolorizer) Menghilangkan zat lemak pada dinding sel bakteri
4. Safranin (Pewarna Sekunder/Penutup) Membedakan bakteri gram positif atau negatif

Pewarnaan ACID-FAST (Basil Tahan Asam/BTA)


Untuk Mycobacterium Tuberculosis

Anda mungkin juga menyukai