“Mempersiapkan
Anak Menjadi
Penghafal Al-Quran
Sejak Dini” oleh :
Afifatun Nisa, Lc
Bedah Buku “Ayah Bunda Jadikan Aku Hafidz Al-Qur’an”
Karya Muhammad Mahfudz bin Muhammad Ayyub Al-Hafidz
afifatunnisa84@gmail.com
089610355350
Prolog
Ali bin Abi Thalib r.a. ketika menafsirkan ayat ini, sebagaimana
yang disebutkan Ibnu Katsir dalam tafsirnya, beliau
mengatakan “didiklah dan ajarilah mereka”. Maksudnya
didiklah mereka adab dan ajarilah mereka ilmu. Sedangkan
menurut Mujahid : “Bertaqwalah kepada Allah, berwasiatlah
kepada keluarga kalian agar mereka juga bertaqwa kepada 1
Allah.
Hafalan Al-Quran adalah Hadiah Terindah
َآل ِع ْمرَ ان ِ َت َعلَّمُوا ُسورَ َة ا ْل َب َقرَ ِة َفإِنَّ أَ ْخ َذهَا بَرَ َك ٌة َو َترْ َكهَا حَ سْ رَ ةٌ َو ََل َيسْ َتطِ ي ُعهَا ا ْل َب َطلَ ُة ُث َّم َس َكتَ سَاع ًَة ُث َّم َقا َل َت َعلَّمُوا ُسورَ َة ا ْل َب َقرَ ِة َو
ص َوا ََّّ َوإِنَّ ا ْلقُرْ آنَ َي ْل َقَ ان مِنْ َطيْر ِ ان أَ ْو فِرْ َقِ ان أَ ْو َغيَا َي َت
ِ ح َب ُهمَا ي َْو َم ا ْلقِيَا َم ِة َكأ َ َّن ُهمَا َغمَا َم َت
ِ ان َوإِ َّن ُهمَا ُتظِ ََّّل ِن صَا
ِ َفإِ َّن ُهمَا ال َّزهْ رَ َاو
ك ا ْلقُرْ آنُ الَّذِي ِ ك َف َيقُو ُل أَ َنا صَا
َ ح ُب َ ُب َف َيقُو ُل لَ ُه َه ْل َتعْ ِرفُنِي َف َيقُو ُل مَا أَعْ ِرف ِ حِ ح َب ُه ي َْو َم ا ْلقِيَا َم ِة حِينَ َي ْن َش ُّق َع ْن ُه ا ْل َق ْب ُر َكالرَّ ُج ِل ال َّشاِ صَا
ك ِب َيمِينِ ِه َوا ْل ُخ ْل َدَ ك ا ْلي َْو َم مِنْ َورَ ا ِء ُكل تِجَ ارَ ة َفيُعْ َط ا ْل ُم ْل َ جر مِنْ َورَ ا ِء تِجَ ارَ تِ ِه َوإِ َّن ِ ك َوإِنَّ ُك َّل َتا ُ ْج ِر َوأَسْ َهر
َ َت لَ ْيل ِ ك فِي ا ْله ََوا ْ
َ أَ ْظمَأ ُت
وَل ِن ِب َم ُكسِ ي َنا َه َذا َو ُي َقا ُل لَهُمَا ِبأ َ ْخ ِذ َولَ ِد ُكمَا
َ ُْن ََل ُي َقوَّ ُم لَ ُهمَا ال ُّد ْنيَا َف َيق ِ ار َو ُي ْك َس َوالِدَاهُ ُحلَّ َتي ِ ج ا ْلوَ َق ُ ض ُع َعلَ رَ ْأسِ ِه َتا َ ِبشِ مَالِ ِه َويُو
ً ِصعُود مَا دَا َم َي ْقرَ أ ُ ه ًَذا َكانَ أَ ْو َترْ ت
يَّل ُ ا ْلقُرْ آنَ ُث َّم ُي َقا ُل لَ ُه ا ْقرَ أْ َواصْ ع َْد فِي دَرَ ِج ا ْلجَ َّن ِة َو ُغرَ فِهَا َف ُهوَ فِي
Kulwap “Mempersiapkan Anak Menjadi Penghafal Al-Quran Sejak Dini”
"Pelajarilah surah Al Baqarah dan surah Ali Imran, sesungguhnya kedua surat itu
dinamakan 'az zahrawan' dan kedua surat itu juga akan menaungi pembacanya pada
hari kiamat. Seakan-akan kedua surat itu seperti dua buah awan atau dua benda yang
biasa menaungi manusia atau dua kelompok burung yang membentangkan sayapnya.
Sesungguhnya Al Qur'an akan menemui pembacanya pada hari kiamat ketika kubur
oleh : Afifatun Nisa, Lc
terbelah seperti seorang laki-laki pucat karena takut. Ia berkata kepada pembacanya;
Apakah engkau mengenalku? Ia menjawab; Aku tidak mengenalmu. Ia berkata; Aku
adalah temanmu, Al Qur'an, yang menghilangkan haus pada siang hari yang panas dan
membuatmu begadang di malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan
mendapatkan laba dari perdagangannya. Sesungguhnya hari ini engkau mendapatkan
pahala dari setiap perdagangan (yang telah engkau lakukan).
Lalu kerajaan diberikan di tangan kanan pembaca Al Qur'an itu dan keabadian di tangan
kirinya, serta diletakkan mahkota ketenangan di kepalanya. Sementara kedua orang
tuanya diberi dua perhiasan yang tidak ternilai harganya di dunia. Kedua orang tuanya
berkata; Karena apa kami diberi perhiasan ini? Dikatakan kepada keduanya; Karena
anak kalian mempelajari Al Qur'an. Kemudian dikatakan kepadanya; Bacalah dan
naiklah ke tangga-tangga surga dan kamar-kamarnya. Maka ia pun terus naik selama ia
2 membaca, baik secara cepat maupun secara lambat."
“Sesungguhnya Allah memiliki keluarga di muka bumi dari kalangan manusia. Mereka (para
shahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah siapakah mereka?" Beliau menjawab, “Mereka adalah
Ahlul Al-Qur’an. Mereka adalah Keluarga Allah dan orang khusus-Nya.”
Siapa yang tidak mengenal Imam Syafi’i? Beliau adalah seorang yatim yang ditinggal wafat
ayahnya diusia dua tahun dan berasal dari keluarga miskin. Setelah ayahnya meninggal, ibunya
membawa Imam Syafi’i pindah ke Mekkah dan menyekolahkannya di salah satu maktab untuk
menghafal Al-Quran. Berkat taufik Allah, Imam Syafi’i telah menyelesaikan hafalan Al-Quran
pada usia tujuh tahun, hafal kitab Al-Muwaththo‘ karya imam Malik pada usia sepuluh tahun
dan diberikan ijazah oleh ulaam Makkah saat itu untuk memberikan fatwa pada saat beliau
berusia lima belas tahun.
Demikian juga imam An-Nawawi. Beliau berhasil menghafal Al-Quran sebelum masuk usia
baligh.
3
Ada juga Imam Ibnu Hajar Al-Atsqolani. Beliau ditinggal wafat oleh ibunya sejak usia dua tahun.
Ayahnya pun wafat ketika berusia empat tahun dan berwasiat kepada anak tertuanya agar Ibnu
Hajar dimasukkan ke Maktab (sekolahan untuk belajar dan menghafalkan Al-Quran) ketika
berusia lima tahun dan mengkhatamkan hafalan Al-Quran ketika berumur sembilan tahun.
Sahabat Ibnu Abbas berkata, “bahwa Rasulullah SAW wafat saat usiaku 10 tahun dan aku telah
hafal ayat-ayat muhkam. Yaitu mufashal (surat-surat pendek, dimulai dari surat Al-Hujurat
sampai surat An-Nas)”.
Mengajarkan Al-Quran kepada anak anak merupakan salah satu pokok dalam islam agar
mereka dibesarkan dalam nuansa fitrah yang putih lagi bersih dan hati mereka diisi
terlebih dahulu oleh cahaya hikmah sebelum hawa nafsu menguasai dirinya yang akan
menghitamkannya karena pengaruh kekeruhan maksiat dan kesesatan.
Kulwap “Mempersiapkan Anak Menjadi Penghafal Al-Quran Sejak Dini”
(Imam Suyuthi)
maka hujjahnya menjadi kuat, barangsiapa yang belajar bahasa maka tabiatnya menjadi
lembut, barangsiapa yang belajar berhitung maka pendapatnya menjadi kuat, barangsiapa
yang tidak menjaga dirinya maka ilmunya tidak dapat memberi manfaat kepadanya.”
(Imam Syafi'i)
1. Langkah Pertama :
Ketika anak berusia tiga tahun, mulailah memperdengarkan surah-surah tertentu setiap harinya
hingga sempurna satu juz. Dan biarkan kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih enam
2. Langkah Kedua
Setelah diperdengarkan lebih kurang selama enam bulan setiap harinya, maka mulailah
mentalqinnya satu atau dua ayat setiap harinya secara berurut, dimulai dari surat yang pendek-
pendek dulu, yaitu An-Nas. Ayah bundalah sebagai gurunya. Waktunya fleksibel dan tidak harus
ditentukan. Bisa disela-sela waktu mainnya, ketika jalan-jalan, selesai makan, dan waktu lain 5
yang dianggap cocok untuk anak. Istiqomahlah sampai beberapa tahun ke depan. Meskipun
hanya satu atau dua ayat setiap hari, in syaa Allah mereka minimal sudah menghafal satu juz
atau bahkan lebih. Usaha ini akan sangat membantu dalam menyiapkan mereka menuju langkah
yang lebih serius pada saatnya nanti. Iringi dengan motivasi yang dapat membangkitkan
semangat mereka seperti memberi hadiah atau mengajaknya jalan-jalan. Sebagaimana yang
pernah dilakukan Rasulullaah kepada para sahabat. Suatu ketika Rasulullaah pernah
membariskan Abdullah, Ubaidillah, dan beberapa anak pamannya Al-Abbas. Belaiu berkata,
Siapa yang lebih dulu sampai kepadaku maka akan aku berikan ini dan itu........Nabi pun
menciumi mereka semua dan menepati janjinya.
Buatkanlah target harian bagi anak anda sesuai kemampuan dan usianya. Boleh meningkatkan
target hafalannya sesuai bertambahnya usia mereka. Misalnya menargetkan untuk menghafal
satu halaman selama seminggu, dan memberikan hadiah jika mampu memenuhi target tersebut.
Jika sehalaman seminggu, berarti sebulan mereka mampu menghafal empat halaman. Dan
setahun berhasil mencapai empat puluh delapan halaman atau dua juz lebih 8 halaman. (Hampir
oleh : Afifatun Nisa, Lc
Sebulan 4 halaman
6
Maksimalkan Usia 9 Tahun, Khatam Sebelum Baligh (Usia 13 tahun)
Ada beberapa alternatif yang dapat ditempuh oleh orangtua yang menginginkan anaknya
mampu menghafal Al-Quran di usia dini atau sebelum baligh, meskipun anak tersebut baru
mulai menghafal Al-quran di usia sembilan tahun. Sebagai konsekuensi dari sebuah niat dan cita-
cita yang besar, maka orangtua harus berani mengambil keputusan yang besar pula, meskipun
terkadang keputusan tersebut terkesan asing bagi sebagian orangtua pada umumnya.
1. Memasukkan ke lembaga tahfidz Al-Quran untuk dibina secara intensif baik yang
Setahun 12 juz
7
Jika ananda mulai menghafal di usia Sembilan tahun, maka in syaa Allah dengan taufik dan
pertolongan Allah, mereka akan menyelesaikan hafalan tiga puluh juznya sebelum genap dua
belas tahun. Jika memang ananda sudah melewati masa-masa efektif untuk menghafal Al-Quran
di atas, bukan berarti ananda tidak dapat atau tidak perlu menghafal Al-Quran. Mulailah dari
sekarang, di usia berapapun dan dalam kondisi apapun. Tidak ada kata terlambat. Karena Allah
telah menjamin kemudahan bagi orang yang ingin mempelajari Al-Quran, termasuk
menghafalnya.
To be continue to Part II
Kulwap “Mempersiapkan Anak Menjadi Penghafal Al-Quran Sejak Dini”
oleh : Afifatun Nisa, Lc