Bab III (Tiur)
Bab III (Tiur)
DIGUNAKAN
(ENGINEERING SURFACE MINING AND USING HEAVY EQUIPMENT)
NASKAH SEMINAR
Oleh:
ANDRIANO DWICHANDRA
09.110.1044
i
TEKNIK TAMBANG PERMUKAAN DAN ALAT BERAT YANG
DIGUNAKAN
(ENGINEERING SURFACE MINING AND USING HEAVY EQUIPMENT)
Mengetahui,
Jurusan Teknik Geologi
ii
PRAKATA
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah kepada penyusun, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan naskah seminar ini dengan tidak ada suatu halangan apapun.
1. Ketua Jurusan Teknik Geologi Dr. Sri Mulyaningsih., S.T, M.T, sebagai
Dosen Penguji
5. Teman-teman angkatan 2009 (Annas, Dika, Salman, Aya, Ade, Bang Arie,
Ferdy dan rekan-rekan Geologi “GAIA” Institut Sains & Teknologi Akprind
Yogyakarta.
Penulis menyadari penyusunan naskah seminar ini masih jauh dari sempurna,
maka dengan segala kekurangan yang ada penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran, dan dengan adanya kritik dan saran tersebut dapat penyusun gunakan
sebagai pengalaman berharga di masa yang akan datang.
Penyusun
iii
INTISARI
iv
DAFTAR ISI
Gambar 1. Traktor (a) dengan roda karet (wheeller) dan (b) traktor dengan roda
rantai (crawler), (Sri Mulyaningsih, 2006).................... ......... 12
Gambar 2. Bulldozer crawler (a) dan dozer wheeller (b), berfungsi sebagai
penggali pada medan sempit dan jangkuan pendek,
(Sri Mulyaningsih, 2006)................................................................. 16
Gambar 3. Jenis-jenis pisau Bulldozer, (Sri Mulyaningsih, 2006) .................... 19
Gambar 4. Scraper yang berfungsi sebagai mesin penggali sekaligus sebagai
mesin pengangkut. Material hasil galian langsung dimasukan kedalam
truk pengangkut, (Sri Mulyaningsih, 2006).... 20
Gambar 5. Shovel jenis excavator yang diproduksi oleh perusahaan alat
berat Volvo (atas). Cara pengoperasian (shovel) dilapangan,
dapat pula sebagai alat muat/pengangkat sehingga muatan dapat
langsung diangkut oleh truck (bawah), (Sri
Mulyaningsih, 2006)........................................................................ 23
Gambar 6. Power shovel untuk pekerjaan mining yang dipasang diatas crawler
mounted, berfungsi sebagai mesin penggali sekaligus memasukannya
ke dump truck, (Sri Mulyaningsih, 2006) .............. 24
Gambar 7. Dragline; alat keruk yang dilengkapi dengan bucket dragline
sepanjang 410 kaki, dapat dioperasikan pada daerah yang luas
seperti quarry yang becek seperti rawa, danau dan bendungan,
(Sri Mulyaningsih, 2006)................................................................. 26
Gambar 8. Clamshell, alat keruk yang dilengkapi dengan bucket Clamshell
(dalam lingkaran), dapat dioperasikan pada daerah genangan
yaitu rawa, danau atau bendungan. (Sri
Mulyaningsih, 2006)........................................................................ 27
Gambar 9. Backhoe alat gali yang diperuntukkan pada pekerjaanpekerjaan dalam
sekal kecil dan sempit, (Sri Mulyaningsih,
2006) ................................................................................................ 28
Gambar 10. Mesin pengangkut material hasil galian dalam jarak pendek (loader)
kiri, crawler dan kanan; wheeller, (Sri Mulyaningsih,
2006) ................................................................................................ 30
Gambar 11. Truck dengan muatan alat berat, (Mulyaningsih, 2006) .................. 31
Gambar 12. Grader dengan roda wheel (karet), (Sri Mulyaningsih, 2006) ........ 33
Gambar 13. Compactor soil dengan roda wheel (karet), (Sri Mulyaningsih,
2006) ................................................................................................ 34
Gambar 14. Compactor-Vibratory Roller-Single Drum, (Sri Mulyaningsih,
2006) ................................................................................................ 36
Gambar 15. Compactor – Landfill, (Sri Mulyaningsih, 2006) ............................. 37
vi
Gambar 16. Pemukul, yang biasa digunakan untuk menancapkan besi beton pada
pondasi tiang pancang, (Sri Mulyaningsih, 2006) .................. 38
Gambar 17. Stone Crusher dan bagian-bagiannya, (Sri Mulyaningsih,
2006) ................................................................................................ 41
Gambar 18. Tampak depan Oshkosh Discharge Concrete Mixer (molen),
(Sri Mulyaningsih, 2006)................................................................. 42
Gambar 19. Dozer yang digunakan sebagai pembersih lahan/land clearing,
(Sumber;http://www.amanahgroup.co.id) ....................................... 46
Gambar 20. Excavator yang digunakan sebagai pengupas tanah pucuk (top
soil), (Sumber;http://www.amanahgroup.co.id).................... .......... 47
Gambar 21 Pemompaan air tambang, dilakukan jika terdapat adanya
genangan air, (Sumber;http://www.amanahgroup.co.id)............ ..... 48
Gambar 22. Kolam penstabilan air tambang, hal ini baik dilakukan agar air
tambang dapat dialirkan /dibuang kedaerah pembuangan,
(Sumber;http://www.amanahgroup.co.id) ....................................... 49
Gambar 23. Penggalian tanah penutup/over burden menggunakan alat berat
Excavator yang selanjutnya dibawa oleh dump truck ke
penampungan yang selanjutnya tanah dapat dimanfaatkan,
(Sumber;http://www.amanahgroup.co.id) ....................................... 50
Gambar 24. Penimbunan tanah penutup didiposal, yang selanjutnya tanah dapat
dimanfaaatkan kembali untuk reklamasi,
(Sumber;http://www.amanahgroup.co.id) ....................................... 51
Gambar 25. Penambangan batubara oleh alat berat Excavator,
(Sumber;http://www.amanahgroup.co.id) ....................................... 52
Gambar 26. Excavator sedang memuat batubara ke dump truck yang selanjutnya
dibawa ke stokpile/penampungan batubara,
(Sumber;http://www.amanahgroup.co.id) ....................................... 53
Gambar 27. Tambang permukaan tipe contour mining,
(Chioronis,
1987)............ .................................................................................... 56
Gambar 28. Tambang permukaan tipe open pit mining, (Chioronis, 1987) ....... 59
vii
Gambar 29. Tambang permukaan tipe stripping mining, (Chioronis, 1987) ..... 60
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat batubara mulai ditambang, tumbuhan dan tanah penutup terlebih dahulu
dikupas. Pengupasan tanah penutup dalam jumlah banyak dilakukan dengan alat-
alat berat, antara lain dengan wheel tractor. Hasil kupasan ini disingkirkan dan
diangkut dengan tractor loader dan dump truck dikumpulkan di suatu tempat.
pengupasan tanah penutup (over burden) yang dilakukan secara besarbesaran sudah
mencapai lapisan batubara, maka sebagian dari lapisan tanah tersebut akan
bercampur dengan lapisan batubara (ini pasti akan terjadi dan tidak dapat dihindari).
(Sukandarrumidi, 2006).
Maksud dari penyusunan naskah seminar ini adalah sebagai salah satu
prasyarat kelulusan untuk mencapai tingkat sarjana Srata-1 (S-1) pada jurusan
AKPRIND, Yogyakarta.
1
2
clearing), pengupasan tanah pucuk (top soil), penggalian tanah penutup (over
burden) dan penambangan batubara serta alat-alat berat apa saja yang digunakan.
beberapa literatur, internet, jurnal dan makalah seminar yang membahas tentang
Teknik Tambang Permukaan dan Alat Berat yang Digunakan (Engineering Surface
Mining And Using Heavy Equipment) khususnya pada tambang batubara yang
tentang Teknik Tambang Permukaan dan Alat Berat yang Digunakan (Engineering
Surface Mining And Using Heavy Equipment) khususnya pada tambang batubara
waktu yang lama (puluhan sampai ratusan juta tahun) di bawah pengaruh fisika,
Teori Insitu
penyebaran luas dan merata, kualitasnya lebih baik karena kadar abunya relative
Teori Drift
terjadi ditempat yang berbeda dengan tempat tumbuhan semula hidup dan
berkembang. Dengan demikian tumbuhan yang telah mati diangkut oleh media air
dan berakumulasi disuatu tempat, tertutup oleh batuan sedimen dan mengalami
3
proses coalification. Jenis batubara yang terbentuk dengan cara ini mempunyai
penyebaran tidak luas, tetapi dijumpai di beberapa tempat, kualitas kurang baik
4
proses dari tempat asal tanaman ketempat sedimentasi. Batubara yang terbentuk
Kalimantan Timur.
arti harus di pelajari dari berbagai sudut yang berbeda. Terdapat serangkaian faktor
geoteknik merupakan faktor yang dominan. Posisi ini akan mempengaruhi iklim
Topografi (Morfologi)
Topografi mungkin mempunyai efek yang terbatas terhadap iklim dan keadaannya
c. Iklim
merupakan faktor pengontrol pertumbuhan flora dan kondisi yang sesuai. Iklim
tergantung pada posisi geografi dan lebih luas lagi dipengaruhi oleh posisi
geoteknik. Temperatur yang lembap pada iklim tropis dan sub tropis pada umumnya
sesuai untuk pertumbuhan flora dibandingkan wilayah yang lebih dingin. Hasil
setiap 7-9 tahun dengan ketinggian pohon sekitar 30 m. sedangkan pada iklim yang
lebih dingin ketinggian pohon hanya mencapai 5-6 m dalam selang waktu yang
sama. d. Penurunan
umur batuan makin dalam umur penimbunan yang terjadi, sehingga terbentuk
batubara yang bermutu tinggi. Tetapi pada batubara yang mempunyai umur geologi
yang lebih tua selalu ada resiko mengalami deformasi tektonik yang membentuk
struktur perlipatan atau patahan pada lapisan batubara. Disamping itu faktor erosi
terakumulasi pada suatu lingkungan dan zona fisiografi dengan iklim dan topografi
Evolusi dari kehidupan menceritakan kondisi ulang berbeda selama masa sejarah
geologi. Mulai dari Paleozoic hingga Devon, flora belum tumbuh dengan baik.
Setelah Devon pertama kali terbentuk lapisan batubara di daerah lagon yang
dangkal. Periode ini merupakan titik awal dari pertumbuhan flora secara besar-
besaran dalam waktu singkat pada setiap kontinen. Hutan tumbuh dengan subur
selama masa Karbon. Pada masa Tersier merupakn perkembangan yang sangat luas
organik merupakan titik awal untuk seluruh alterasi. Dalam pertumbuhan gambut,
sisa tumbuhan akan mengalami perubahan, baik secara fisik maupun kimiawi.
pembusukan (decay) akan terjadi oleh kerja mikrobiologi (bakteri anaerob). Bakteri
ini terjadi dalam suasana tanpa oksigen menghancurkan bagian yang lunak dari
tumbuhan seperti celulosa, protoplasma, dan pati. Dari proses diatas terjadi
perubahan dari kayu menjadi lignit dan batubara berbitumen. Dalam suasana
kekurangan oksigen terjadi proses biokimia yang berakibat keluarnya air (H2O) dan
sebagian unsur karbon akan hilang dalam bentuk karbon dioksida (CO2), karbon
monoksida (CO) dan metan (CH4). Akibat pelepasan unsur atau senyawa tersebut
tumbuhan tertutup oleh air dengan cepat, maka akan terhindar oleh proses
7
Bila tumbuhan yang telah mati terlalu lama berada di udara terbuka, maka kecepatan
pembentukan gambut akan berkurang, sehingga hanya bagian keras saja tertinggal
deformasi oleh gaya tektonik, yang akan menghasilkan lapisan batubara dengan
j. Metamorfosa Organik
penguburan oleh sedimen baru. Pada tingkat ini proses degradasi biokimia tidak
berperan lagi tetapi lebih di dominasi oleh proses dinamotektonik. Proses ini
Selama proses ini terjadi pengurangan air lembab, oksigen dan zat terbang (seperti
CO2, CO, CH4 dan gas lainnya) serta bertambahnya prosentase karbon padat,
belerang dan kandungan abu. Perubahan mutu batubara diakibatkan oleh faktor
8
tekanan dan waktu. Tekanan dapat disebabkan oleh lapisan sedimen penutup yang
sangat tebal atau karena tektonik. Hal ini menyebabkan bertambahnya tekanan dan
merubah gambut menjadi batubara sesuai dengan perubahan sifat kimia, fisika dan
optiknya.
khususnya tambang permukaan tersebut diatas tidak ada perubahan yang berarti,
Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk
membebaskan atau mengambil bahan galian yang mempunyai arti ekonomis untuk
diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan keuntungan yang besar dengan
permukaan dan tambang dalam antara lain : Peele (1941), Young (1946), Lewis dan
Clark (1964). Dasar dari pembagian metode ini adalah beberapa kombinasi
subyektif dari spasial, geologi dan faktor geoteknik. Sedangkan beberapa skema saat
menggunakan dasar pendekatan yang sama seperti Peele adalah Morrison dan
Russel (1973), Boshkov dan Wright (1973), Thomas (1978), Nicholas (1981) dan
menjadi 3, yaitu :
penambangannya dilakukan diatas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan
tanah adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktivitasnya dilakukan
di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan
udara luar. Tambang bawah air adalah metode penambangan yang kegiatan
terletak dibawah permukaan air. Untuk segala metode tambang yang ada tentunya
diperlukan alat-alat berat, agar pekerjaan tambang dapat dikerjakan dengan mudah.
Penggunaan alat alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal atau target yang telah ditentukan, atau kerugian biaya perbaikan
dalam 4 jenis, yaitu : (1) alat pendorong, penggerak dan dudukan; (2) alat penggali
dan penggusur; (3) alat pengangkut, pengangkat dan pemuat; dan (4) alat penunjang
Pada prinsipnya, ada dua jenis penggerak mesin pada alat berat untuk
pendorong tipe hidraulik dan mesin dengan pendorong tipe pneumatik. Alat berat
hidraulik adalah alat berat yang digerakkan oleh mesin dengan pendorong fluida,
yang sering disebut sebagai pelumas hidraulik. Alat berat pneumatik adalah alat
yang digerakkan oleh mesin dengan pendorong gas (uap). Kedua alat berat tersebut
untuk pekerjaan yang berada di pedalaman atau jauh dari pertokoan, harus memiliki
cadangan minyak hidraulik tersebut. Alat berat pneumatik harus dikontrol tekanan
uapnya setiap saat. Dalam penggunaan, perawatan dan pengoperasian alat berat yang
tujuan dari SOP tersebut adalah mengurangi terjadinya kerusakan alat berat serta
yang lebih penting agar dapat menimalisasikan kecelakaan yang mungkin akan
Traktor (Gambar 1) adalah alat yang dapat mengubah tenaga mesin menjadi tenaga
alat lain. Berdasarkan jenis rodanya, traktor dapat dibagi menjadi dua jenis (Tabel
1) yaitu traktor roda crawler (rantai) dan traktor roda karet (wheel tractor). Masing-
Gambar 1. Traktor (a) dengan roda karet (wheeler) dan (b) traktor dengan roda
rantai (crawler), (Sri Mulyaningsih, 2006)
a) Ukuran traktor yang sesuai dengan kondisi geologi dan geografi proyek
13
b) Faktor koefisien traksi medan yang tersedia (landai atau miring; berlumpur
atau berbatu; basah atau kering; jalan aspal dan jalan berumput (tanah) atau
bergambut
Tabel 1. Sifat-sifat traktor sesuai dengan jenis rodanya, (Sri Mulyaningsih, 2006)
Traktor roda rantai Traktor roda karet
14
tanah besar
bergerak dengan lebih leluasa
4) Kemungkinan selip kecil dan
3) Bidang singgung dengan tanah lebih
Floating lebih baik
kecil, beban muatan bertumpu pada
5) Mobilitas rendah sehingga jarak roda
angkut sangat dekat
4) Karena bidang singgung kecil, maka
6) Biasanya hanya digunakan untuk menjadi lebih mudah selip
dudukan alat-alat penggalian dan
pembersihan
5) Mobilitas tinggi, sehingga jarak
angkut jauh
Backhoe, Scraper, Mobile Crane dan Crane angkat. Ada tiga komponen utama
terpisah atau ada juga yang telah termasuk dalam spesifikasi alat
15
2. Bucket; yaitu alat pengeruk, pemotong atau penggusur (ada yang dilengkapi
dengan Bucket.
1. Bulldozer
traktor baik dengan roda karet maupun rantai (Gambar 2). Dalam menunjang
yang berfungsi sebagai tempat duduknya bulldozer pada traktor yang menarik /
bulldozer yang berukuran kecil biasanya justru didudukkan pada prime mover atau
grader atau truk-truk berat. Pisau dozer pun juga banyak macam dan ukurannya.
Ada dua jenis bulldozer berdasarkan kendali pisaunya, yaitu yang dikontrol
dengan kabel (alat yang lebih tua) dan yang dikontrol dengan hidraulik (lebih
(Tabel 2).
Tabel 2. Perbedaan bulldozer yang dikontrol oleh kabel dan hidraulik, (Sri Mulyaningsih,
2006)
17
Bulldozer yang dikontrol oleh kabel Bulldozer yang dikontrol oleh hidraulik
2) Untuk dapat bergerak secara lateral 2) Dapat bergerak secara leluasa baik
hidraulik
6) Spesialisasi untuk tanah lembek dan
lepas-lepas
2. Pepohonan sedang (Ø batang 7-12 “) 3-9 menit per pohon 2-6 menit per pohon
3. Pepohonan besar (Ø batang 12-30 “) 5-20 menit per pohon 5-20 menit per pohon
19
2. Scraper
Scraper (Gambar 4) adalah alat gusur yang juga dapat dioperasikan untuk
mengangkut material hasil galian, untuk itu scraper dilengkapi juga dengan apron
(pembuka atau penutup bowl (sekop). Mesin scraper kadang-kadang telah termasuk
Gambar 4. Scraper yang berfungsi sebagai mesin penggali dan sekaligus sebagai mesin
pengangkut. Material hasil galian langsung dimasukkan ke dalam truck
pengangkut, (Sri Mulyaningsih, 2006)
Didasarkan atas jumlah as-nya, maka ada tipe semi trailer (ber-as ganda) dan
tipe full trailer (ber-as tunggal). Sedangkan menurut pengendali geraknya, dibagi
menjadi scraper dengan pengendali hidraulik dan scraper dengan pengendali kabel,
yang sama. Roda geraknya juga dapat bertumpu pada roda karet (ban) atau roda
rantai (crawler). Untuk scraper berroda ban; ada yang memiliki mesin ganda yang
terletak di depan dan di belakang; dan yang bermesin tunggal terletak di depan saja.
Fungsi mesin yang terletak di depan adalah untuk menarik scraper, sedangkan mesin
diturunkan hingga menyentuh tanah; apron dinaikkan sehingga tanah atau material
hasil gusuran masuk ke dalam sekop. Setelah sekop penuh, apron ditutup dan
material siap dipindahkan. Biasanya, kecepatan gerak scraper sangat rendah, untuk
pendorong).
21
Secara umum, fungsi scraper adalah (1) untuk mengupas permukaan tanah,
saluran air dan membersihkan saluran yang mampet; dan (4) menggali dan
mengurug, misalnya: badan jalan dan pondasi bangunan. Hanya saja, bedanya
dengan bulldozer, scraper lebih sesuai dioperasikan pada lahan yang lebih sempit.
Jika dioperasikan untuk mengangkut material hasil gusuran, idealnya pada jarak
angkut 100-1000 m.
3. Shovel
Shovel adalah alat berat yang khusus digunakan untuk menggali, dapat
disebut juga sebagai excavator. Shovel dilengkapi dengan attachment yang dapat
shovel dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu shovel dengan crawler mounted (beroda
crawler) yang disebut juga power shovel (Gambar 5); dan shovel yang digerakkan
dengan truck mounted (beroda ban). Power shovel adalah salah satu shovel yang
dalam pengoperasiannya tidak memerlukan alat bantu yang lain. Material hasil
galiannya langsung dapat dimasukkan ke dalam bak truck. Keduanya juga memiliki
(2) travelling unit; disebut sebagai mesin penggerak atau dapat berupa traktor);
22
(3) attachment; yaitu perangkat lain yang dapat diganti-ganti sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
Jenis attachment yang sering dijumpai pada shovel atau alat excavator lain
adalah crane, dipper shovel, backhoe, dragline dan clamshell. Backhoe biasa
dioperasikan pada lahan yang lebih sempit dan geografi yang lebih rumit. Dragline
biasanya dioperasikan pada lahan pertambangan dengan area yang luas dan
jangkauan yang luas pula. Clamshell biasanya dioperasikan pada lahan dengan
Gambar 5. Shovel jenis excavator yang diproduksi oleh perusahaan alat berat Volvo
(atas). Cara pengoperasian shovel (excavator) di lapangan, dapat pula sebagai
alat pemuat /pengangkat sehingga muatan dapat langsung diangkut oleh truck
(bawah). (Sri Mulyaningsih, 2006)
Excavator kabel (Gambar 6) atau sering disebut sebagai power shovel. Alat
ini spesialisasi dioperasikan untuk penggalian material yang letaknya jauh di bawah
permukaan, seperti bendungan, danau dan rawa, dengan jarak jangkauan mencapai
24
~300 m atau 1000 ft, sama halnya dengan Clamshell. Bedanya dengan Clamshell
adalah tingkat produktivitasnya yang lebih tinggi, serta crane dan bucketnya yang
dapat diganti sesuai dengan kebutuhan jangkauan. Stick excavator dapat diganti-
excavator kabel terletak di antara kepala tower (menara) dan angkur yang letaknya
berada pada seberang yang akan digali. Tower dapat menggunakan crawler crane
dengan angkur yang dapat diatur-atur posisinya. Alat ini biasanya didudukkan di
Gambar 6. Power shovel untuk pekerjaan mining yang dipasang di atas crawler
mounted; berfungsi sebagai mesin penggali sekaligus memasukkannya ke
dump truck. (Sri Mulyaningsih, 2006)
5. Dragline
lebih jauh dan lebih dalam, dengan kapasitas muatan yang lebih besar mencapai
lebih dari 2,5 yd3. Alat ini dilengkapi dengan kabel yang fungsinya untuk
bucket dengan roller yang fungsinya untuk mengatur jarak jangkauan pisau
pengeruk.
Power shovel juga dapat diubah menjadi dragline, dengan mengganti boom
shovel-nya dengan boom dan bucket dragline. Dengan menggunakan dragline, alat
tidak perlu masuk ke dalam galian dan muatan dapat langsung diangkut dengan
sehingga lebih efisien. Penggalian lumpur panas di Sidoarjo hingga kini masih
power shovel. Untuk jangkauan yang lebih jauh, kabel dragline dapat diperpanjang
dan untuk jangkauan yang dekat, kabelnya dapat diganti dengan boom shovel.
Kabel dragline
Gambar 7. Dragline; alat keruk yang dilengkapi dengan bucket dragline sepanjang 410
26
kaki; dapat dioperasikan pada daerah yang luas seperti quarry dan becek
seperti rawa, danau atau bendungan. (Sri Mulyaningsih, 2006)
6. Clamshell
Clamshell yaitu alat gali yang fungsinya mirip dengan dragline. Dengan
mengganti bucket dragline dengan bucket clamshell maka telah berubah menjadi
berukuran besar, medium dan kecil. Bucket besar dilengkapi dengan gigi-gigi untuk
penggalian material berat dan keras. Bucket yang berukuran sedang (medium) dan
yang umum dilakukan, seperti menggali dan mengangkat material lepas kerikil,
lepas yang lebih keras, seperti pasir, kerikil, kerakal dan batu belah pada jangkauan
yang lebih jauh dari shovel dan excavator. Bedanya dengan dragline, alat ini dapat
beroperasi di tengah danau atau laut dangkal atau pantai. Gaya angkat clamshell
sangat rendah, lebih rendah dari shovel maupun dragline, sehingga produktivitasnya
Gambar 8. Clamshell; alat keruk yang dilengkapi dengan bucket Clamshell (dalam
lingkaran), dapat dioperasikan pada daerah genangan, yaitu rawa, danau
atau bendungan. (Sri Mulyaningsih, 2006)
diturunkan dan langsung dijatuhkan ke dalam bak pengangkut atau lokasi yang
yang dihasilkan oleh crane. Gaya angkat crane yang biasa digunakan adalah mobile
dan truck, tergantung dari di mana alat tersebut dioperasikan. Gambar 8 adalah
Clamshell yang dioperasikan sebagai mesin keruk di atas kapal, sehingga sering
pendek, seperti untuk menggali parit, menggali terowongan yang lebih sempit,
Gambar 9. Backhoe, alat gali yang diperuntukkan pada pekerjaan -pekerjaan dalam sekala
kecil dan sempit, (Sri Mulyaningsih, 2006)
Didasarkan atas alat kendali pisaunya, terdiri dari dua jenis yaitu backhoe
Berdasarkan atas penggeraknya, ada yang digerakkan di atas roda karet (wheel) dan
hasil galian ke dalam truck pengangkut atau ke lokasi pembuangan atau tumpukan.
29
Ada dua jenis alat pengangkut, yaitu (1) alat yang dapat memindahkan atau memuat
material hasil galian atau gusuran alat lain (misalnya bulldozer atau grader) ke
dalam truck; dan (2) alat yang dapat memindahkan material ke lokasi tujuan dalam
jarak yang jauh. Alat pemuat lokal antara lain berupa loader dan alat pemuat jarak
1. Loader
Loader adalah alat pengangkut yang juga dapat berfungsi sebagai alat
clearing ringan. Loader dapat digerakkan dengan traktor roda karet maupun roda
ukuran, berat, kapasitas kerja, jenis pisau (blade) dan bucket dengan komponen
Gambar 10. Mesin pengangkut material hasil galian dalam jarak pendek ( loader); kiri:
crawler dan kanan wheeler, (Sri Mulyaningsih, 2006)
30
Pengoperasian loader berbeda dengan alat-alat berat yang lain. Ada metode
khusus untuk menghitung kestabilan muatan terhadap alat agar loader tidak
mengalami terguling, yaitu static tipping load. Static tipping load adalah berat
minimal beban bucket, sehingga bagian belakang tidak terangkat karena beban berat
bagian depan yang lebih besar. Hal-hal yang dipakai sebagai dasar penghitungan
kesetimbangan beban tersebut adalah: (1) kekerasan medan atau permukaan tanah;
(2) standar operasional unit kerja alat; (3) posisi bucket yang harus miring ke
belakang membentuk sudut > 30-45o dan (4) posisi bucket pada saat memuat
maksimal harus ke depan. Pada alat dijumpai spesifikasi umum alat yang
dikeluarkan oleh pabrik. Namun, dalam pengoperasiannya, hanya 50% saja dari
besaran static tipping load dari pabrik untuk wheel loader dan 35% untuk crawler
loader.
2. Truck
Truck yaitu alat angkut dengan gerakan yang cepat, paling cepat
dibandingkan dengan alat-alat berat yang lain. Truck hanya dijumpai dengan roda
penggerak wheeler (karet); tidak ada truck yang digerakkan dengan roda rantai. Pada
pekerjaan-pekerjaan teknik sipil, alat angkut yang digunakan berupa dump truck,
yaitu truck yang dapat memuntahkan sendiri muatannya. Alat berat dengan gerakan
cepat yang lain adalah truck trailer. Alat ini biasanya digunakan untuk mengangkut
alat lain dari tempat parkirnya ke lokasi proyek. Prinsip kerja trailer sama dengan
truck penumpah, hanya saja dilengkapi dengan conveyor roda ban yang berfungsi
untuk tempat alat yang diangkutnya (Gambar 11). Mesin trailer menarik conveyor
Gambar 11. Truck dengan muatan alat berat, (Sri Mulyaningsih, 2006)
sipil, seperti dalam proses pengerasan jalan ( pengaspalan dan sarana transportasi
dan lain-lain. Sebagai contoh adalah pekerjaan lanjutan pada sarana transportasi
yang telah ada, misalnya yang tinggal dilebarkan atau diaspal saja.
1. Grader
Grader (Gambar 12) adalah alat berat yang berfungsi untuk meratakan
pengaspalan dimulai. Sebagaimana namanya yaitu “Grader” yang berasal dari kata
“grade”, alat ini dioperasikan untuk membuat kemiringan permukaan jalan sesuai
Didasarkan atas jenis mesin penggeraknya, grader dapat dibagi menjadi dua
jenis yaitu motor grader , yaitu yang telah dilengkapi dengan mesin penggerak pada
alatnya oleh pabrik; dan towed grader yaitu grader yang digerakkan oleh tractor.
Pada umumnya, roda grader adalah wheel, karena umumnya dioperasikan pada
Gambar 12. Grader dengan roda Wheel (karet), (Sri Mulyaningsih, 2006)
(1) pisau grader yang dipasang pada circle; (2) motor pengendali pisau; dan (3)
traktor (mesin penggerak). Pisau grader dapat diatur gerakan dan jaraknya dengan
tanah, tergantung dari kebutuhan. Untuk itu pisau harus dipasang dengan sudut 0-
90o dengan arah horizontal. Untuk mendapatkan kelandaian yang tinggi, maka sudut
pisau terhadap garis horizontal diatur pada sudut 90O. Untuk mendapatkan suatu
permukaan jalan yang miring, maka pisau grader diatur dengan sudut kurang dari
90o. Makin kecil sudutnya terhadap garis horizontal, makin besar kemiringan jalan
yang didapatkan.
33
digantungkan pada drawbar, yaitu frame berbentuk segitiga yang dapat bergerak ke
atas atau bawah. Gerakan-gerakan yang dapat dilakukan pisau grader adalah:
2. Compactor (Roller)
Compactor atau sering disebut sebagai roller (Gambar 13) adalah alat yang
jalan raya, rel kereta api, lahan parkir dan lain-lain, sehingga permukaannya menjadi
rata dan padat, terhindar dari amblesan setelah pembangunan, serta deformasi lain.
Gambar 13. Compactor soil dengan roda Wheel (karet), (Sri Mulyaningsih, 2006)
34
Berdasarkan atas cara bergeraknya, ada roller yang bergerak sendiri dan ada
yang digerakkan dengan traktor. Berdasarkan jenis roda penggilasnya, ada yang
menggunakan roda baja dan ada yang menggunakan roda karet (pneumatic).
Permukaan roda ada yang halus (plain), bersegmen, grid, kaki domba dan lainlain.
macam roller sesuai dengan peruntukan dan material yang dipadatkan adalah:
partikel yang lain dapat mengisinya. Beban total mencapai 6-12 ton dan
silindernya.
(2) Tandem Roller: jenis roller yang digunakan untuk penggilasan akhir pada
(3) Roller getar (Gambar 14): cocok untuk memadatkan tanah pasiran.
Gambar 14. Compactor - Vibratory Roller - Single Drum, (Sri Mulyaningsih, 2006)
teranyam sehingga dapat menjangkau bagian dalam tanah. Alat ini cocok
(6) Roller kaki domba: cocok untuk tanah berlempung. Menindas dari bawah.
Alat ini terbuat dari drum yang permukaannya dipasangi kakikaki, tekanan
(7) Roller pneumatic: terbuat dari ban karet dengan permukaan rata
(8) Portable Roller: beratnya hanya 4-6 ton dilengkapi dengan roda karet yang
3. Pemukul (Hammer)
Hammer (pemukul, Gambar 16) yaitu salah satu alat berat yang biasanya digunakan
Prinsip kerjanya adalah dengan memberikan pukulan pada pangkal tiang pancang
2bh 2E
dengan rumusan L= =
s+ 0,1 s+ 0,1
pukulan)
Gambar 16. Pemukul, yang biasa digunakan untuk menancapkan besi beton pada
pondasi tiang pancang, (Sri Mulyaningsih, 2006)
(1) Pemukul yang dijatuhkan (drop hammer); pemukul dengan bentuk kepala
babi; berfungsi untuk memukul tiang agar masuk ke dalam tanah, agar
tekanan uap. Jika tekanan diberikan, maka pemukul akan naik, dan jika
dengan dua arah tekanan, yaitu ke atas untuk menarik pemukul dan ke
(4) Pemukul dengan tekanan piston; tekanan piston berada di bagian atas dan
bagian bawah yang diperoleh dari hasil perbedaan tekanan kedua ruang
piston. Pemukul jenis ini memiliki frekuensi pukulan yang hampir sama
(5) Pemukul dengan tekanan diesel; sumber tenaga pemukul berasal dari
Alat pemecah batu tersusun atas tiga komponen utama, yaitu alat pemecah batu,
penyaring dan penyalur (Gambar 17). Pekerjaan ini dilakukan dalam tiga tahap,
yaitu primary crusher, secondary crusher dan tertiery crusher. Jenis alat berat yang
(1) Untuk pemecahan awal menggunakan jaw crusher (tipe rahang; Gambar
17), gyratory crusher (tipe giratori) dan tipe pukulan; material yang
(2) Untuk pemecahan tahap dua menggunakan tipe conus, tipe silinder dan tipe
(3) Untuk pemecahan tahap lanjutan menggunakan tipe silinder, tipe batang dan
tipe bola. Pada tahap ini diikuti dengan langkah pengayakan (penyaringan)
diinginkan.
40
Alat ini memiliki komponen utama berupa beberapa silinder yang diposisikan tegak
atau miring (Gambar 18). Silinder tersebut dipasang pada as yang dapat berputar
pada poros panjangnya. Di dalam silinder terdapat sudu-sudu yang berfungsi sebagai
6. Alat-Alat Perbetonan
pengecoran beton bersekala besar yang tidak dapat diselesaikan dengan tangan
pengaspalan beton dan lain-lain. Didasarkan atas pergerakannya, ada 3 tipe yaitu
roda karet (truck ungkitan, ban berjalan, gerobak dan cikar satu atau dua roda),
rel (gerbong rel tunggal dan lori) dan gantung (bucket dengan elevator).
42
c) Bucket beton; berbentuk silinder terbuat dari plat baja, berfungsi untuk
menyalurkan beton yang tidak dapat diangkut oleh pengangkut beton ke lokasi
kapasitas 1/3-2 yd3, bucket standar dengan kapasitas ½-4 yd3 dan bucket besar
panjang.
pengerasan jalan. Secara umum, proses pengaspalan dibagi dalam tiga tahap,
yaitu: (1) pengangkutan dan pemasukan agregat ke dalam mesin pengaduk; (2)
pelelehan atau memasak sehingga tidak lagi dijumpai bahan atau agregat aspal
yang berbentuk debu atau padatan lainnya; dan (3) mencampurkan material
dalam perbandingan tertentu. Mesin pengolah aspal sendiri ada 7 macam sesuai
1) Pengumpan agregat dingin: tersusun atas beberapa kubus kecil (bin) yang
hisapan, juga dilakukan dengan semprotan dan tiupan, tapi kedua metode
dan disaring.
mengangkut aspal dalam volume 20-35 ton dan dapat menjaga suhu aspal
yang dipasang pada dump truck dan juga berfungsi untuk menjaga suhu aspal
agar tetap stabil. Penyemprotan dilakukan dengan spray bar yang dilengkapi
dengan nozzle yang terletak dibagian belakang truck. Lebar penyemprot ini
dapat mencapai 4 meter, dan jika tidak digunakan lagi dapat dilipat sehingga
dan merata. Debit aspal yang dimuntahkan dapat diatur-atur sesuai dengan
ini berupa crawler truck dengan penampung campuran hopper tanpa alas
sehingga aspal langsung turun ke jalan dan digilas dengan mesin penggilas.
BAB III
PEMBAHASAN
Gambar 19. Dozer digunakan sebagai pembersih lahan atau land clearing
(Sumber;http://www.amanahgroup.co.id)
tanah tempat pohon tersebut tumbuh, sehingga nantinya tidak tercampur dengan
tanah subsoil-nya. Pepohonan (tidak berbatang kayu keras) yang dipisahkan ini
benarbenar segera akan ditambang. Sedangkan lahan yang belum segera ditambang
wajib tetap dipertahankan pepohonan yang tumbuh di lahan tersebut. Hal ini
46
46
Gambar 20. Excavator digunakan sebagai pengupas tanah pucuk atau top soil
(Sumber;http://www.amanahgroup.co.id)
terpisah terhadap batuan penutup (over burden), agar pada saat pelaksanaan
reklamasi dapat dimanfaatkan kembali. Pengupasan top soil ini dilakukan sampai
pada batas lapisan subsoil, yaitu pada kedalaman dimana telah sampai di lapisan
Kegiatan pengupasan tanah pucuk ini terjadi jika lahan yang digali masih
berupa rona awal yang asli (belum pernah digali atau ditambang). Sedangkan untuk
lahan yang bekas “peti’’(penambangan tanpa izin) biasanya lapisan top soil tersebut
telah tidak ada, sehingga kegiatan tambang diawali langsung dengan penggalian
batuan penutup.
47
pada lokasi tertentu yang dikenal dengan istilah top soil bank. Untuk selanjutnya
tanah pucuk yang terkumpul di top soil bank pada saatnya nanti akan dipergunakan
sebagai pelapis teratas pada lahan disposal yang telah berakhir dan memasuki
Gambar 21. Pemompaan air tambang, dilakukan jika terdapat genangan air pada pit
(Sumber;http://www.amanahgroup.co.id)
Allight dan Caterpillar dengan kapasitas maksimal masing-masing sekitar 200 lt/dt.
Pompa ini tidak setiap saat digunakan, penggunaannya hanya apabila kondisi
tambang cukup terganggu dengan adanya genangan air dalam jumlah banyak.
yang dihasilkan, dimana air tambang harus ber-pH standard sesuai batasan
Mengapa air tambang ini harus disalurkan ke settling pond terlebih dulu,
untuk selanjutnya baru boleh disalurkan ke perairan umum ? hal ini sebagai upaya
pencegahan terjadinya air asam tambang (AAT). AAT adalah air yang berasal dari
mineral sulfide pada batuan pada kondisi lahan yang terbuka dan adanya air. Sifat
AAT adalah asam sehingga cenderung merusak lingkungan, baik terhadap hewan
Gambar 23. Penggalian tanah penutup atau over burden menggunakan Excavator yang
selajutnya dibawa oleh dump truck ke penampungan
tanah,(Sumber;http://www.amanahgroup.co.id)
kali dengan menggunakan alat gali berupa alat berat jenis big bulldozer yang
berfungsi sebagai alat pemecah bebatuan (proses ripping dan dozing). Batuan
penutup yang telah hancur tersebut selanjutnya diangkat oleh alat berat jenis
excavator dan dipindahkan ke alat angkut. Sedangkan alat angkut batuan penutup
ini berupa dump truck dengan kapasitas muat atau angkut maksimal 20 ton. Dump
truck ini beroperasi dari loading point di front tambang menuju ke areal disposal
yaitu dimulai dengan membuat lapisan OB dasar seluas areal disposal (luas
berterasering. Jika disposal ini nantinya telah dinyatakan selesai, maka permukaan
terasering disposal akan diberi lapisan top soil (diambil dari top soil bank) setebal
membentuk bukit atau gunung yang rata (tidak terasering). Sedangkan derajat
kemiringan kontur bukit ini sekitar 14 derajat. Hal ini untuk menghindari
terfokusnya air limpasan disposal sehingga dapat menimbulkan erosi yang besar
lapisan batubara dari unsur pengotor (sisa batuan penutup dan atau parting).
Kegiatan ini dikenal dengan istilah coal cleaning. Hasil kegiatan coal cleaning ini
Proses coal cleaning ini dilakukan oleh alat excavator yang telah dilengkapi
dengan cutting blade pada sisi luar kuku bucket. Hal ini menjadikan ujung bucket
bukan berupa kuku tajam, melainkan berupa ujung bucket yang datar rata. Unsur
pengotor yang berada di atas lapisan batubara dapat dihilangkan hingga sebersih
mungkin.
52
Gambar 26. Excavator memuat batubara ke dump truck, yang selanjutnya akan dibawa
ke stokpile, (Sumber;http://www.amanahgroup.co.id)
excavator, dimana alat angkut yang digunakan yaitu dump truck dengan kapasitas
tambang (ROM). Hal ini dilakukan agar proses penambangan batubara di front
batubara secara langsung dari front tambang ke stockpile pelabuhan. Hal ini
mengingat jarak antara lokasi front tambang terhadap lokasi stockpile pelabuhan
mempunyai kapasitas muat dan angkut yang besar untuk membuang lapisan tanah
53
Selain itu prosentase batubara yang diambil jauh lebih besar dibanding
dengan batubara yang dapat diektraksi dengan cara tambang dalam. Penambangan
batubara dengan metode tambang permukaan saat ini diperoleh ± 85% dari total
Mineable reserve, sedangkan dengan metode tambang dalam paling besar hanya ±
50% saja.
tergantung pada letak dan kemiringan serta banyaknya lapisan batubara dalam satu
cadangan. Di samping itu metode tambang permukaan dapat dibedakan juga dari
a. Contour Mining
54
pada suatu singkapan lapisan batubara dipermukakan atau crop line dan selanjutnya
penambangan berikutnya dimulai lagi seperti tersebut di atas pada lapisan batubara
yang lain sampai pada suatu ketebalan lapisan penutup batubara yang menentukan
batas limit ekonominya atau sampai batas maksimum kedalaman di mana peralatan
tambang tersebut dapat bekerja. Batas ekonomis ini ditentukan oleh beberapa
memakai peralatan yang mempunyai mobilitas tinggi atau dikenal sebagai mobile
Face shovel
Backhoe
Scraper
dengan alat yang sama atau yang lebih kecil tergantung tingkat produksinya.
56
Kapasitas alat angkut berupa off highway dump truck antara 18 ton sampai 170 ton.
berupa alat muat yang terdiri dari front dan loader berkapasitas 5-6 m³ dan face
shovel 7 m³, sedangkan untuk alat angkut digunakan off highway dump truck
berkapasitas 35 ton dan 50 ton. Selain itu digunakan scraper kapasitas 15 m³.
Open pit mining adalah penambangan secara terbuka atau permukaan dalam
pengertian umum. Apabila hal ini diterapkan pada endapan batubara dilakukan
tersingkap dan selanjutnya siap untuk diekstraksi. Peralatan yang dipakai pada
jenis dan keadaan batuan penutup yang akan dibuang. Dalam memilih peralatan
perlu dipertimbangkan :
dapat menggunakan alat muat baik berupa face shovel, front end loader atau
beberapa bench.
57
sebagai berikut :
1. Peralatan yang bersifat mobile antara lain truck shovel, front and loader,
bulldozer and scraper.
a. Dragline baik yang dengan crawler maupun walking dragline. Alat ini
dari yang kecil kurang dari 5 m³ sampai dengan yang kapasitas bucket di
batuan penutup batubara tanpa perlu bantuan alat angkut yang lain.
Alat ini dapat bekerja sendiri atau dibantu alat lain yang berupa belt
conveyor dan dapat dibantu dengan alat yang dinamakan belt transfer, dan
selanjutnya pada ujung belt conveyor dipasang alat yang dinamakan belt
secara open pit dengan bucket wheel excavator ini dilaksanakan anatara
(belt wagon), 2 unit spreader dan belt conveyor dengan panjang kurang 3
km.
Gambar 28. Tambang permukaan tipe open pit mining (Chioronis, 1987)
c. Stripping Mining
lapisannya datar dekat permukaan tanah. Alat yang digunanakan dapat berupa alat
yang besifat mobile atau alat penggalian yang dapat membuanag sendiri.
tambang permukaan (surface mining) yang memakai alat kerja bersifat mobile.
(Sukandarrumidi, 2006).
59
Usaha pertambangan adalah suatu usaha yang penuh dengan bahaya. Kecelakaan-
jauh dari tanah. Kecelakaan baik itu jatuh, tertimpa benda-benda, ledakan-ledakan
maupun akibat pencemaran atau keracunan oleh bahan tambang. Oleh karena itu
pakaian pelindung saat bekerja dalam pertambangan seperti topi pelindung, boot,
baju kerja, dan lain – lain. Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan
masalah yang besar bagi kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak
hanya berupa kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah
timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan sumber daya
manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu-
satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun.
60
dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam pemahaman yang umum, K3 adalah segala upaya
untuk mengendalikan resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sasaran utama dari K3 ditujukan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan tenaga kerja, agar terhindar dari resiko
melakukan pekerjaannya, diharapkan pekerja dapat bekerja dengan aman, sehat dan
keutuhan dan kesempurnaan jasmani ataupun rohaniah manusia pada umumnya dan
tenaga kerja pada khususnya serta hasil karya dan budaya manusia. Secara
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan
Dalam klasifikasinya metode penambangan permukaan dan tambang dalam
antara lain : Peele (1941), Young (1946), Lewis dan Clark (1964). Dasar dari
pembagian metode ini adalah beberapa kombinasi subyektif dari spasial, geologi
dan faktor geoteknik. Sedangkan beberapa skema saat ini dikenalkan lebih
yang sama seperti Peele adalah Morrison dan Russel (1973), Boshkov dan Wright
(1973), Thomas (1978), Nicholas (1981) dan Hamrin (1982). Secara garis besar,
(surface mining), (2) Tambang dalam atau bawah tanah (underground mining), (3)
dilakukan meliputi beberapa tahapan yaitu : (1) Pembersihan lahan (land clearing),
(2) Pengupasan tanah pucuk (top soil), (3) Pemompaan air tambang (jika terdapat
genangan air di pit), (4) Penggalian tanah penutup (over burden), (5) Penambangan
batubara (coal cleaning & coal getting ke ROM). Dalam tahapan diatas selama
pengoperasian perlu adanya peran alat berat, karena dengan adanya alat berat (heavy
62
sesuai dengan metode, letak dan kemirirngan serta banyaknya lapisan batubara
dalam satu cadangan. Ada 3 metode atau teknik yang ada pada tambang permukaan
IV.2 Saran
memberikan hasil yang optimal baik dari segi teknis, ekonomis dan lingkungan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan usaha yang tidak boleh
dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
63
DAFTAR PUSTAKA
64
SEMINAR
TEKNIK TAMBANG PERMUKAAN DAN ALAT BERAT YANG
DIGUNAKAN
(ENGINEERING SURFACE MINING AND USING HEAVY EQUIPMENT)
Diskusi:
Mahasiswa pembahas
• Pembahas I
1) Jelaskan kelebihan dan kerugian dari tambang permukaan tersebut!
Jawab :
- Kelebihannya dari tambang permukaan :
1) Ongkos penambangan per ton atau per bcm endapan batubara lebih
murah karena tidak perlu adanya penyanggaan, ventilasi dan penerangan
2). Dampak lingkungan yang terjadi pada tambang permukaan baik saat dan setelah
kegiatan tambang?
Jawab :
Dampak utama terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh penambangan
permukaan adalah terjadinya perubahan bentang alam di wilayah yang luas,
ditambah dengan kemungkinan terjadinya gangguan terhadap pola aliran air
di atas dan di bawah permukaan tanah. Selain itu, dapat pula timbul masalah
lingkungan yang diakibatkan oleh adanya air asam tambang (AAT) yang
dihasilkan dari kegiatan tambang. Timbulnya debu serta pembuangan
Overburden dan batuan sisa juga dapat menyebabkan masalah lingkungan.
Serta perubahan lingkungan dan pencemaran lingkungan relatif besar.
4. Judul teknik tambang permukaan apa ada hubungannya dengan Geologi
Teknik? Jelaskan!
Jawab :
Ada, dalam menentukan lokasi tambang mengenai infrastruktur kita harus
memperhatikan adanya struktur-struktur geologi seperti kekar dan sesar,
dimana bangunan harus memperhatikan hal-hal tersebut. Pada faktor
terbentuknya batubara faktor yang dominan ialah posisi geotektonik.
5. Judul teknik tambang permukaan berhubungan dengan Geologi Struktur, apa
saja pengaruh dalam kegiatan tambang?
Jawab :
Pengaruh dari geologi struktur pada kegiatan tambang merupakan hal yang
penting karena adanya struktur geologi ini (patahan (fault) atau lipatan
(fold)), akan sangat membantu untuk menentukan metode pembukaan
tambang, metode pengambilan batubara (extraction). Karena adanya bidang-
bidang lemah ini untuk menentukan posisi peledakan menjadi lebih efisien.
• Pembahas II
1. Peran kita sebagai Geologist dalam kegiatan tambang permukaan :
Jawab :
Peran kita sebagai seorang geologist tentunya sangan penting baik dalam
ekssplorasi hingga eksploitasi.
2) Faktor apa saja yang berpengaruh saat pengoperasian alat berat? Sebutkan dan
jelaskan!
Jawab :
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi untuk menentukan alat berat antara
lain :
1) Sifat-sifat fisik material/tanah
- material utama ada 2 yaitu batuan dan tanah dimana material
tersebut mempunyai sifat fisik, misalnya batuan. Setelah dilakukan peledakan
akan dihasilkan batuan yang berukuran bongkah-kerikil maka alat berat yang
baik digunakan berupa bulldozer, karena daya tarik dari bulldozer cukup besar
dan dilengkapi blade yang cukup besar dibagian depannya. Selain itu tanah,
misalnya tanah lempung. Tanah lempung mempunyai sifat swelly
(mengembang), hal ini akan menghambat pekerjaan alat berat. 2) Jarak angkut
Mahasiswa (audience)
1. Sebastiao Soares (09.110.1023) Tipe
Jawab :
Dari 3 tipe tambang permukaan countur mining, open pit mining dan
stripping mining, sebenarnya kita tidak dapat menentukan mana yang
terbaik karena penentuan dari 3 tipe tambang permukaan yang ada
ditentukan dengan keadaan kondisi morfologi, tetapi ada kalanya pemilihan
metode tambang yang baik adalah stripping mining karena tambang ini
penambangannya relatif landai dekat permukaan.
Jawab :
- Traktor roda karet
1. Spesialis daerah dengan permukaan tanah keras dan baik
2. Tenaga tarik kecil sehingga dapat bergerak lebih cepat; dengan
penambahan gardan pada pengungkit roda, maka dapat bergerak
dengan lebih leluasa
3. Bidang singgung dengan tanah lebih kecil, beban muatan bertumpu
pada roda
4. Karena bidang singgung kecil, maka menjadi lebih mudah selip
5. Mobilitas tinggi, sehingga jarak angkut jauh.
- Traktor roda rantai
1. Spesialis daerah dengan permukaan tanah jelek
2. Tenaga tarik besar, sehingga gerakannya menjadi lambat
3. Bidang singgung roda dengan tanah besar
4. Kemungkinan selip kecil dan Floating lebih baik
5. Mobilitas rendah sehingga jarak angkut sangat dekat
6. Biasanya hanya digunakan untuk dudukan alat-alat penggalian dan
pembersihan.
Jawab :
Pemakaian roda karet masih digunakan karena apabila roda rantai digunakan di
daerah tanah yang keras berbatu tentunya akan merusak roda rantai dari
bulldozer tesebut, sedangkan roda karet lebih efisien digunakan di permukaan
tanah yang keras dan berbatu. Jadi, dalam pemilihan alat harus memeperhatikan
medan lapangan.
• Untuk morfologi yang lebih curam lebih baik menggunakan alat yang mana?
Jawab :
Untuk morfologi yang curam sebaiknya digunakan alat berat seperti dragline,
karena dragline mempunyai tower yang cukup panjang, jangka buang
bucketnya mampu membuang hingga 75 meter, mampu mengangkut material
yang berada pada tebing, sehingga alat berat tidak perlu masuk ke tebing, karena
apabila itu dilakukan kemungkinan terjadinya tanah longsor pada tebing
tersebut. Tetapi kekurangan alat berat ini pergerakan yang lambat, sehingga
mengurangi daya produktivitasnya.
• Dosen pembahas