Anda di halaman 1dari 5

SP1 (orientasi)

PE : SELAMAT PAGI BU, perkenalkan nama saya ……. Saya perawat yang dinas di ruangan melati,saya
dinas di ruangan ini selama satu minggu. Saya aini saya dinas pagi dari pukul 07.00-13.00 WIB,
jadi selama sati mingggu ini saya yang merawat inu, nama ibu siapa?

PA : nama saya…..

PE : Ibu senangnya di panggil apa?

PA : saya senang di panggil ……

PE : bagaimana perasaan ibu saat ini, masih ada perasaan

PA : saya merasa kesal/

PE: apa yang terjadi dirumah?

Pa : suami saya mengkhiyanati saya dengan berselingkuh dibelakang saya.

PE : baiklah bu, sekarang kita akan berbingcang-bincang tentang perasaan marah ibu, ibu mau
berapa lama berbincang-bincang dengan saya tentang perasaan ibu saat ini? Kalau 20 menit
bagaimana bu?

PA : ya 20 menit saja.

PE : bagaimana bila kita berbincang-bincang diruang X.

PA : (pasien mengangguk)

PE : apa yang menyebabkan ibu…….. marah?

PA : Saya sangat kesal dan marah dengan prilaku suami saya.

PE : apakah ibu suka marah?

PA : Saya sering marah, ketika suami saya pergi untuk menikah kembali dengtan oranfg lain, saya
sangat kesal. Rasanya saya ingin membunuhnya.

PE : Apakah ibu sangat merasa kesal, kemudian dada ibu berdebar-debar, mata melotot rahang
tertutup rapat, dan tangan mengepal?

PA: Iya, saya merasa kesal sangat kesal!

PE: Apakah dengan marah-marah keadaan menjadi lebih baik.?

PA: Tidak….tidak semuanya tidak akan menjadi baik, gara-gara perempuan kotor itu merebut suami
saya.

PE: Menurut ibu adakah cara lain yang lebih baik selain marah-marah?

PA: Tidak saya ingin marah, rasanya saya ingin melempar, membunuh, mencekik, wanita kotor itu.

PE: Bu marah-marah itu tidak baik bisa melukai ibu dan juga orang lain,
PA: Iya, saya tahu tentang itu.

PE: Kalo ibu tahu tentang it, maukah ibu mengendalikan amarahnya?

PA: Coba bagaimana caranya? (melotot)

PE: Ibu ada banyak caranya untuk mengendalikan amarah melalui latihan fisik, tiap hari ini kita akan
belajar mengendalikan amarah dengan 1 cara dulu.

Begini bu kalo tanda marah sudah datang seperti ibu menghapalkan tangan dan merasa sesak di
dada ibu bisa berdiri. Lalu Tarik nafas dihidung tahan sebentar dan keluarkan dimulut lakukan
sebanyak 5X

Coba kita lakukanj (demonstrasi)

PA: (Pasien melakukan sesuai perintah)

PE: Bagaimana perasaan itu setelah berbincang-bincang tentang kemarahan ibu?

PA: Biasa saja!

PE: Coba ubu sebutkan penyebab ibu marah dan apa penyebabnya?

PA: Gak mau.

PE: Baiklah kalua begitu pertemuan kali ini kita cukupkan kita bertemu lagi besok pagi untuk
mengendalikan amarah ibu dan menyusun jadwal kegiatan harian.

SP2 ORIENTASI

PE: Selamat pagi bu, sesuai dengan janji kemarin sekarang saya datang kembali, bagaimana
perasaan ibu saat ini.

PA: Saya merasa sakit.

PE: Adakah perasaan yang membawa ibu marah.

PA: Tidak ada.

PE: Baiklah sekarang kita akan belajar mengendalikan marah, ibu dengan memukul bantal dan Kasur
mari kita kekamar. Jadi nanti kalua ibu merasa kesal atau marah ibu bisa melampiaskan
marahnya dengan memukul bantal, ataupun Kasur nah sekarang ibu bisa memukul Kasur atau
bantal saat ibu marah, coba ibu lakukan.

PA: (Pasien melakukan)

PE: Bagus sekali ibu nanti jika ibu marah ibu bisa melakukan itu, bagaimana ibu melakukannya
setiap bangun tidur setiap jam 5 pagi dan jam 3 sore, lalu kalau ada keinginan marah ibu lakukan
Tarik nafas panjang yang telah kita pelajari sebelumnya dan memukul Kasur dan bantal

PA: Baik ibu, saya akan melakukanya


TERMINASI

PE: Ibu pertemuan kita untuk hari ini dicukupkan sekalian, besok kita ketemu lagi dengan saya.
Untuk belajar bicara yang baik.

PA: baik bu.

SP 3

Perawat : Selamat pagi bu sesuai janji saya. Saya datang lagi bagaimana sudah dilakukan Tarik
nafas dan pukul bantal ? apa yang dirasakan sesudah melakukannya secara teratur ?

Pasien : tangan saya merasa sakitt dan serasa pegal

Perawat : nah seperti itulah bu rasanya apalagi ya kalau ibu memukulkan diri ke benda yang
keras pasti lebih sakit. Nah sekarang coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya.

Pasien : (melakkukan aktivitas pukul bantal dan Tarik nafas dalam

Perawat : bagaimana kalau kita sekarang latihan cara mencegah marah ibu?

Pasien : iyaa saya mau

Perawat : kalau marah sudah di salurkan melalui Tarik nafas dalam bu yang 1. Meminta sesuatu
dengan baik tanpa marah dan dengan suara rendah tidak menggunakan kata kata kasar.
Yang ke 2 adalah menolak dengan baik. Jika ada yang menyuruh dan ibu tidak ingin
melakukannya katakana saja maaf saya tidak bisa melakukan itu karena sedang sibuk
coba ibu praktekan. Dan yang ke 3 ungkapkan perasaan kesal jika ada perlakuan orang
lain yang membat kesal ibu. Ibu bisa katakana “saya jadi ingin marah karena perkataan
mu .” nah coba ibu praktekan

Pasien : (mempraktekan apa di diucapkan perawat)

Perawat : nah seakarang bagiamana perasaan ibu setelah berbincang bincang dengan saya ?

Pasien : saya merasa senang ada teman

Perawat : bagus kalau begitu coba ibu sebutkan sekarang sudah apa yang kita pelajari

Pasien : jangan berbicara marah ke orang lain

Perawat : iyaa benar sekali ibu

Pasien : (tertawa)

Perawat :coba masukan dalam jadwal sehari hari ya bu dengan berkata lembut bagaimana harus
minta obat minta makan

Pasien : ia nanti saya laksanakan

Perawat : baiklah bagaimana kalau kita besok ketemu lagi kita besok bicara untuk mengatasi
marah ibu denagn cara ibadah solat berdoa yaa ibu setujukan

Pasien : ia saya setujuu


SP 4

Perawat : selamat pagi ibu sesuai janji saya sekarang saya kembali lagi sudah tahu bu sekrang kita
akan membahas tentang apa?

Pasien : mau solat dan berdoa.

Perawat : ia betuk sekali ibu sekarang kita akan berbincang bincang disini saja waktunya kurang
lebih 15 menit coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa ibu lakukan terus kita coba

Pasien : saya bisa solat berdoa

Perawat : nah sekarang kalau ibu sedang marah coba langsung duduk dan langsung Tarik nafas
dalam. Jika tidak reda rebahkan badan agar rileks dan jika tidak reda juga ambil air
wudhu kemudian solat. Ibu bisa wudhu kan ?

Pasien : ia saya bisa kan saya orang islam masa orang islam ga bisa wudhu

Perawat : baiklah bagus kalau begitu. Selanjutnya sesudah wudhu ibu langsung solat 5 waktu ibu
masih ingat solat 5 waktu kapan saja?

Pasien : ia saya ingat kan saya juga sering solat ada solat subuh lohor isya ashar magrib

Perawat : coba sebutkan caranya solat ?

Pasien : (menyebutkan cara solat)

Perawat : nah sekarang bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap cakap

Pasien : saya merasa senang

Perawat : nah ibu jadi jika ibu nanti merasa marah ibu bisa mengambil air wudhu kemudian solat
dan berdoa kepada allah agar amarah ibu hilang.

Pasien : iya saya ga akan lupa buat soalt

Perawat : bagus sekali ibu sekarang masukan jadwal solat ke jadwal harian ibu jangan lupa ya bu
untuk solat 5 waktu. Sekarang pertemuan kita dicukupkan sekian besok saya kesini lagi
untuk menjenguk ibu.

Anda mungkin juga menyukai