Anda di halaman 1dari 6

B.

Pengertian Analisis Kuantitatif

Menurut Hatta (2013) kegiatan analisis kuantitatif dimaksudkan untuk

menilai kelengkapan dan keakuratan rekam medis rawat inap dan rawat jalan

yang dimiliki oleh sarana pelayanan kesehatan. Untuk melakukannya

dibutuhkan waktu analisis. Untuk mengetahui ketidaklengkapan perlu dilakukan

analisi kuantitatif.

a. Definisi Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah analisis yang ditunjukkan kepada jumlah

lembaran-lembaran medis, paramedis, dan penunjang medis sesuai prosedur

yang ditetapkan (Depkes RI, 2006).

b. Tujuan Analisis Kuantitaif

1) Menentukan adanya kekurangan agar dapat dikoreksi segera saat

pasien masih dirawat atau item kekurangan sebelum petugas yang

mengisi rekam medik lupa, hal ini dilakukan untuk menjamin efektifitas

rekam medik, antara lain rekam medik dapat berkesinambungan,

melindungi kepentingan hukum pasien, dokter, dan rumah sakit, serta

dapat memenuhi persyaratan lisensi, akreditasi dan sertifkasi.

2) Untuk mengidentivikasi bagian yang tidak lengkap yang dengan mudah

dapat dikoreksi dengan suatu prosedur hingga rekam medik menjadi

lebih lengkap dan dapat dipakai untuk :

a) Pelayanan pasien

b) Melindungi dari kasus hukum


c) Memenuhi peraturan

d) Agar analisis data dan statistik akurat

c. Komponen dasar analisis kuantitatif

Komponen analisis kuantitatif menurut komponen dasar analisis

kuantitatif mencakup review catatan medis untuk :

1) Review identifikasi

Analisis kuantitatif biasanya dimulai dengan memeriksa setiap

halaman catatan medis, untuk identifikasi pasien meliputi sekurangnya

nama dan nomor catatan medis, jika suatu halaman tidak memiliki

identifikasi, halaman ini harus di review untuk memastikan apakah

dokumen pasien tersebut catatan medisnya sedang di analisis dan

identifikasinya dicatatat.

2) Review Pelaporan

Terdapat laporan-laporan tertentu yang umumnya ada pada catatan

medis fasilitas tertentu misalnya, pada suatu rumah sakit umumnya

terdapat riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, observasi klinis (catatan

kemajuan), dan kesimpulan ppada akhir perawatan inap (resume klinis

dan keterangan diagnosis dan prosedur final). Laporan lain yang

diperlukan tergantung pada perjalanan penyakit pasien di rumah sakit.


3) Review Autentifikasi

Analisis kuantitatif juga memastikan bahwa suatu entri di

autentifikasi. Autentifikasi bisa berupa tanda tangan, stampel karet yang

hanya di pegang oleh pemilik, singkatan nama kalau bisa di identifikasi

atau kode akses komputer dan harus memiliki gelar profesi penulisannya.

4) Review cara pencatatan

Entri harus selalu dilakukan dengan cara pencatatan yang baik.

Sementara analisis kuantitatif tidak bisa memecahkan masalah tentang

isi yang tidak bisa dibaca atau tidak jelas atau tidak lengkap, bisa

digunakan untuk menandai entri yang tidak bertanggal, dimana

kesalahan tidak diperbaiki secara semestinya, terdapatnya daerah

“lompatan” yang seharusnya diberi garis untuk mencegah penambahan

kemudian terutama pada catatan kemajuan dan perintah dokter dan

dimana singkatan telah digunakan di dalam pernyataan diagnosa dan

prosedur akhir.

d. Waktu pelaksanaan analisis kuantitatif rekam medis.

1) Retrospective Analysis adalah analisis yang dilaksanakan setelah pasien

pulang. Hal ini lazim dilakukan karena rekam medis dapat dianalisis

secara keseluruhan walaupun hal ini bisa memperlambat proses

melengkapi bagian-bagian berkas yang kurang lengkap.

2) Concurrent Analysis adalah analisis yang dilaksanakan pada saat pasien

masih menjalani perawatan. Apabila terdapat ketidaklengkapan dalam

pengisian maka bisa segera dilengkapi.


e. Pelaksanaan Analisis Kuantitatif Rekam Medis

Petugas yang di tunjuk untuk melakuakan analisis kuantitatif rekam

medis haruslah tenaga rekm medis yang paham tentang :

1) Jenis-jenis formulir rekam medis yang digunakan dirumah sakit

tersebut.

2) Jenis-jenis formulir rekam medis yang harus ada di dalam setiap berkas

pasien sesuai dengan kasusnya.

3) Pihak-pihak yang berhak mengisi lembar-lembar rekam medis sesuai

waktu dan kewenangan masing-masing.

4) Pihak yang harus mengisi atau menandatangani setiap isian dalam

berkas rekam medis yang bersangkutan.

f. Hasil Analisis Kuantitatif Rekam Medis

Hasil analisis kuantitatif rekam medis meliputi :

1) Teridentifikasinya kekurangan-kekurangan pencatatan yang harus

dilengkapi oleh pemberi layanan kesehatan dengan segera.

2) Kelengkapan rekam medis sesuai dengan peraturan yang ditetapkan

jangka waktunya, perizinan, akreditasi, dan keperluan lainnya.

3) Mengetahui hal-hal yang berpotensi menimbulkan tuntutan untuk

komponen membayar ganti rugi (Sudra 2014).

g. Angka Ketidak lengkapan Pengisian Catatan Medis

Hasil pelaksaan analisis kuantitatif maka berkas rekam medis bisa

di kelompokkan menjadi 2 yaitu berkas rekam medis yang sudah lengkap

(memenuhi semua aspek di atas ) dan berkas rekam medis yang masih
belum lengkap. Berkas rekam medis yang sudah lengkap akan di

serahkan ke bagian coding dan indexing , selanjutnya akan diteruskan ke

bagian analysing dan reporting, dan akhirnya disimpan oleh bagian

filling. Berkas rekam medis yang belum lengkap akan dicatat kekurangan

pada lembar terpisah rangkap dua. Berkas tersebut bersama dengan

lembar catatan kekurangannya akan diserahkan ke bagian terkait

(misalnya bangsal atau kedokteran) untuk melengkapi kekurangan

tersebut dalam jangka waktu tertentu, biasanya 14 hari. Rangkap kedua

dari lembar catatan kekurangan ini disimpan di bagian assembling rekam

medis untuk mencocokkan kembali area kekurangan tersebut pada saat

rekam medis telah dilengkapi dan kembali ke bagian assembling rekam

medis lagi.

Dengan menghitung dan mencatat jumlah berkas yang sudah

lengkap dan yang belum lengkap, maka dapat dihitung angka

Ketidaklengkapan Pengisian Catatan Medis (KLPCM) (Sudra 2014):

IMR = jumlah berkas yang belum lengkap

Jumlah berkas yang direview

Tingginya angka ketidaklengkapan merupakan akibat dari

ketidakdisplinan dokter dan perawat, petugas bangsal yang terlambat

dalam mengembalikan dokumen rekam medis ke Unit Rekam Medis,

melebihi batas waktu pengembaliian yaitu 2 x 24 jam. Untuk mengatasi

hal tersebut diperlukan solusi diantaranya dokter dan perawat harus

disiplin, teliti dalam melakukan pencatatan dokumen rekam medis.


Pencatatan harus dilakukan secara hati – hati dan secara lengkap karena

dokumen rekam medis merupakan bukti otentik atas hasil

pemeriksaan,terapi yang dikenakan kepada pasien. Hal tersebut dapat

dijadikan sebagai alat bukti hukum dan pelaporan dalam rangka upaya

peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

D.ICD-10 dan ICD 9-CM

1.ICD-10

a. Pengertian Internasional Statistical Classification of

Diseases and Related Healh Problems Tenth Revision (ICD-10)

Anda mungkin juga menyukai