Anda di halaman 1dari 5

A.

Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar


Secara umum rumus Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar, adalah:

Sebagai contoh, kita telah menguji coba instrumen tes hasil belajar (yang akan digunakan
dalam penelitian), lalu kita ingin menganalisis tingkat validitasnya, tentunya untuk mengukur
tingkat validitasnya diperlukan instrumen pembanding. Sebagai instrumen pembanding
dapat diambil dari berbagai skor hasil belajar lainnya.

Pada tabel di bawah ini, diperoleh skor rata-rata tes formatif (alat pembanding, X) dengan
skor dari hasil uji coba (Y).

Dengan menggunakan fasilitas Excel dan sesuai tuntunan rumus Korelasi Product Moment
dengan Angka Kasar, kita lengkapi pehitungannya pada tabel seperti diperlihatkan pada
gambar di bawah ini:
Berdasarkan data-data hasil perhitungan berdasarkan variabel-variabel tersebut,
selanjutnya perhitungan berdasarkan rumus Korelasi Product Moment dengan Angka
Kasar, diperoleh:

Koefisien validitas diperoleh (rxy) = 0,77. Nilai koefisien validitas 0,77 ditafsirkan validitas
tinggi.

B. Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar, menggunakan Fungsi Excel


Teknik validitas berikut ini akan menjelaskan tentang cara menguji valid dengan
menggunakan fungsi pada Microsoft excel, fungsi yang dapat digunakan adalah Fungsi
Pearson atau Fungsi Correl

Bentuk umum Fungsi Pearson:


=Pearson(Array1,Array2)
Bentuk umum Fungsi Correl:
=Correl(Array1,Array2)

Catatan:
Array1: seluruh data pada kolom Y (hasil ujicoba atau data yang ingin dicari nilai koefisien
validitasnya.
Array2: seluruh data pada kolom X atau data pembanding.

Contoh pada gambar di bawah ini menggunakan Fungsi Pearson


dengan persamaan excelnya =Pearson(D3:D17;C3:C17) [enter]
Sehingga diperoleh hasil =0,77, hasil ini sama dengan data hasil perhitungan jika kita
menggunakan rumus manual dari Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar.

Sekian, semoga bermanfaat


Bagi yang masih belum paham mengenai uji validitas dengan korelasi Product Moment disini saya
akan share mengenai langkah-langkah uji validitas dengan menggunakan rumus korelasi Product
Moment.

 Xi: Butir ke-i


 Y: Skor total
 n: jumlah sampel/responden
Uji validitas dengan korelasi Product Moment merupakan salah satu cara yang digunakan dalam
melakukan uji validitas butir instrument baik tes maupun nontes, tapi lebih sering untuk instrumen
nontes. Nilai koefien korelasi Product Moment yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan
kriteria standar yang sudah ada. Butir instrument dikatak valid jika niali korelais masing-masing butir
lebih besar sama dengan kriteria standarnya (r ≥ 0,300) atau jika dibandingkan dengan r-tabel,
maka butir dikatakn valid jika nilai korelasi butir ≥ r-tabel (df=n-2).
Langkah-langkah melakukan uji validitas dengan korelasi product moment

Langkah 1: Tentukan nilai dari ∑Xi, ∑Y, ∑Xi^2, ∑Y^2, ∑XiY seperti berikut ini:

Langkah 2: Masukkan nilai-nilai tersebut sesuai rumus.

Contoh: Butir 1
Diperoleh koefisien korelasi Product Moment sebesar 0,878. Nilai korelasi ini lebih besar dari kriteria
standar minimun uji validitas yaitu 0,300 (0,878 > 0,300), sehingga dapat disimpukan bahwa Butir 1
Valid.
Untuk butir 2, silahkan kalian coba sendiri untuk latihan ya..Lakukan perhitungan untuk keseluruhan
butir yang ada. Kalau butirny banyak, perhitungan uji validitas dengan korelasi product moment akan
terasa kompeks. Oleh sebab itu kalian bisa menggunakan bantuan Microsoft Excel atau software
statistik seperti SPSS. Cek tulisan saya sebelumnya ya guys tentang perhitungan korelasi dengan
Excel atau SPSS.
Ada satu cara lagi selain menggunkan menu “Data Analyse” dalam melakukan perhitungan korelasi
product moment dengan Excel, yaitu menggunakan rumus yang disediakan oleh Excel, yaitu
“=CORREL”

Contoh: Korelasi anatar butir 1 (kolom B) dengan skor totalnya (Kolom D), maka
=CORREL(B5:B14,D5:D14), selanjutnya “Enter”

Sehingga akan muncul nilai korelasinya sebagai berikut:

Gimana Guys, ternyata mudah ya,,apalagi ngitungnya pake bantuan microsoft Excel atau Program
SPSS. Semoga tulisan ini bisa memberikan gamabran atau pencerahan buat kalian-kalian yang
masih binggung tentang bagaimana cara pengujian validitas.

Baca juga “Uji validitas dengan Korelasi Biserial”

Anda mungkin juga menyukai