Anda di halaman 1dari 4

Gilang Viqri

0661 15 277 (G)

Senyawa Induk Flavonol

Berdasarkan aturan lipinski, berat molekul senyawa memenuhi aturan <500 gr/mol yaitu
222,24 gr/mol yang artinya senyawa memiliki penyerapan yang baik dalam tubuh. Jumlah donor
ikatan hidrogen memenuhi aturan <5 yaitu 0 dan jumlah akseptor ikatan hidrogen juga memenuhi
aturan <10 yaitu 2 yang artinya senyawa tidak mengganggu permeabilitas obat dalam melewati
membran bilayer. Nilai log P juga memenuhi aturan <5 yaitu 3,18 yang artinya senyawa tidak
terlalu hidrofobik karena semakin hidrofobik obat cenderung memiliki toksisitas.
Farmakokinetik:
GI (high) : absorpsi baik
BBB (yes) : distribusi ke sawar otak
P-gp (no) : eksresi sulit
CYP : enzim membantu proses metabolisme obat
CYP2C9 (no)
CYP2D6 (no)
CYP3A4 (no)

Modifikasi Struktur Flavone Comp-18


Kandidat obat yang menggunakan substansi kimia perlu memperhatikan sifat-sifat
farmakokinetik meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi. Absorpsi terhadap
kandidat obat merupakan tahap awal dalam penampisan obat. Penampisan awal terkait dengan
permeabilitas dan solubilitas tersebut dapat terdeskripsikan melalui aturan Lipinski atau Rule of
five (RO5).

Lipinski “Rule of Five”


1. Berat molekul < 500 mg/mol
2. Donor proton ikatan hidrogen < 5
3. Akseptor proton ikatan hidrogen < 10
4. Koef partisi dalam air dan 1-oktanol <5
5. Molar refractory antara 40-130 (optional)

Physicochemical properties
Bobot molekul merupakan salah satu aspek yang memengaruhi penyerapan suatu obat di dalam
tubuh sehingga obat dapat mencapai target. Semakin tinggi bobot suatu molekul maka semakin
rendah kemampuan molekul melewati usus. Pada table menujukkan bahwa senyawa memiliki
bobot molekul kurang dari 500 gram/mol yaitu 254,24 gr/mol. Hal tersebut menunjukkan bahwa
senyawa memiliki permeabilitas yang baik sehingga mampu diserap oleh tubuh. Dibanding
senyawa flavonol bm flavon lebih besar dari flavonol yang berarti flavon sedikit lebih sukar
diabsropsi dalam tubuh.
Nilai Log P memenuhi aturan lipinski <5 yaitu 2,55. Nilai log P ini berhubungan dengan
hidrofobisitas molekul obat, semakin besar nilai log P, semakin hidrofobik molekul tersebut.
Molekul obat yang terlalu hidrofobik cenderung memiliki toksisitas yang lebih besar karena akan
tertahan lebih lama di lipid bilayer dan terdistribusi lebih luas di dalam tubuh sehingga selektifitas
ikatan terhadap enzim target menjadi berkurang. Nilai log P yang terlalu negatif juga tidak dapat
disarankan karena jika senyawa terlalu hidrofilik maka tidak dapat melewati lapisan lipid bilayer
dan kemungkinan akan cepat terjadi interaksi dengan pelarut air. Nilai log P flavonol lebih tinggi
dari flavon yang berarti senyawa flavonol lebih hidrofobik dibanding dengan flavon
Lipinski mengungkapkan bahwa faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi absorpsi
suatu obat ialah jumlah akseptor maupun donor ikatan hidrogen. Jumlah donor ikatan hidrogen
yang baik adalah < 5, sedangkan jumlah akseptor ikatan hidrogen yang baik adalah < 10. Jumlah
donor maupun akseptor hidrogen di luar rentang tersebut akan mengganggu permeabilitas obat
dalam melewati membran bilayer. Hasil menunjukkan bahwa senyawa yang diuji memiliki
akseptor maupun donor ikatan hidrogen memenuhi aturan lipinski sehingga senyawa tersebut
memiliki tingkat absorpsi yang baik.
Pharmakokinetics
GI menunjukkan hasil yang high process yang berarti penyerapan obat bagus pada sistem
pencernaan. Blood Brain Barrier (BBB) menunjukkan hasil yes yang berarti senyawa dapat
menembus sawar otak, apabila menembus sawar otak akan berbahaya. Secara anatomis sawar
darah otak melindungi otak dari bermacam-macam toksin eksogen yang berasal dari darah.
Selanjutnya adalah p-gp (p-glikoprotein) menunjukkan hasil no yang berarti senyawa obat tidak
mudah dieksresikan sehingga akan menyebabkan toksik di dalam tubuh. Enzim CYP menunjukkan
hasil no pada enzim CYP2C19 dan CYP2C9, menunjukkan hasil yes pada enzime CYP1A2,
CyP2D6 dan CYP3A4. Secara umum, CYP yang menunjukkan no berarti baik karena bukan
menjadi faktor penghambat kerja dari enzim sehingga enzim CYP membantu proses metabolisme.

CYP3A4 merupakan CYP yang paling banyak di hati maupun di usus halus dan
memetabolisme sebagian besar obat di dunia, maka berperan sangat penting dalam metabolisme
dan eliminasi lintas pertama berbagai obat. Dengan demikian induksi dan inhibisinya membawa
dampak yang besar dalam menurunkan atau meningkatkan efek dari banyak obat akibat penurunan
atau peningkatan bioavailabilitas dan kadarnya dalam darah.
Absorpsi, distribusi dan eksresi senyawa flavonol dan flavon memiliki kesamaan namun
metabolisme senyawa flavonol lebih baik dibanding senyawa flavon.

Kesimpulan
Analisis drug scan memberikan hasil yang baik. Hal ini berdasarkan aturan lipinski. Nilai
bobot molekul, nilai log P, dan nilai donor-akseptor hidrogen dari flavone tersebut memenuhi
aturan lipinski.Senyawa mudah diabsorpsi namun pendistribusiannya dapat menembus sawar otak
dimana akan berbahaya bagi otak itu sendiri dan sulit diekskresikan sehingga akan menyebabkan
toksik bagi tubuh. Enzim CYP2C membantu memetabolisme 15% senyawa dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai