Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XIV, No.

1 Maret 2017 15

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING DALAM SISTEM


PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT.
HYUNDAI MOBIL INDONESIA CABANG KALIMALANG
Heru Purwanto
Manajemen Informatika
AMIK BSI BEKASI
Jl. Cut Mutia No.88, Kota Bekasi Jawa Barat
heru.hrp@bsi.ac.id

AbstractDevelopment of Information and penting. Teknologi yang canggih tanpa diimbangi


Technology gives space to the industry and dengan Sumber Daya Manusia yang baik akan
business global advancement which has function menjadi sia-sia. Pemilihan leader atau pimpinan
as Planning and Decision. Information Technology dari berbagai candidate karyawan terbaik
goes into the more strategic business of provider. menjadi acuan yang objektif untuk menentukan
Owners of the provider deal with a reality to take pemimpin yang akan mengisi suatu posisi
necessary decision. High technology without good jabatan. Rekomendasi dari pimpinan atau rekan
human sources is useless. Leader choice from some kerja untuk menilai karyawan yang akan menjadi
of the best candidate is objectively referable to pimpinan bukan suatu jaminan dan masih
decide a leader in suitable position. bersifat subjektif. Perlu ada perubahan cara dan
Recommendation is not the only one guaranty to metode sebagai alternative pemilihan pimpinan
choose employee as a leader. It should have a way yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian
and method as leader alternative election that kali ini metode Profile Matching menjadi pilihan
suitable with needs. At this research, Profile guna memberikan penilaian dan evaluasi kinerja
matching method is used alternatively to give karyawan untuk dipromosikan menjadi Leader.
assessment and evaluation of key performance Ada tiga aspek dalam melakukan penilaian dan
index of each employee as a leader recruitment. evaluasi tersebut, yaitu Aspek Kecerdasan terdiri
There are three aspect of conducting assessment dari tingkat kreatif, penalaran dan solusi, gagasan
and evaluation. They are Intelligence Aspect, ide, konsentrasi, dan antisipasi. Aspek Sikap
Attitude Aspect, and Behavioral Aspect. There are Kerja memiliki unsur ketelitian, tanggungjawab,
some levels of Intelligence Aspect; creativity, pengendalian perasaan, motivasi untuk
intelectual activity and solution, initiative, berprestasi , perencanaan , kehati-hatian.
concentration and anticipation. Attitude Aspect Terakhir Akpek Perilaku meliputi kepatutan,
has accuracy, responsiblity, control sense, Kesungguhan, mandiri dan dinamis, Pengaruh.
motivation, planning, and carefulness. Lastly, Ada perubahan Rangking dari kandidat setelah
Behavioral Aspect consists of subservience, dilakukan pembobotan melalui perhitungan
sincerity, indpendent and dynamic, influence. dengan metode Profile Matching dimana
There is a rank changing from candidate after karyawan dengan kode K5 memiliki Rangking
calculating with profile matching method whose pertama dengan Nilai paling tinggi sebesar 6,55,
employee within K5 code has first position at 6,55 sebelumnya perhitungan manual sederhana
compared with manually calcualting at second berada di posisi ke dua.
position.
Kata Kunci: Penilaian Kinerja Karyawan,
Key word: Performance Assessment Of Employees, Rangking, Metode Profile Matching
Rangking, Profile Matching Method

PENDAHULUAN
Intisari—Kemajuan Teknologi dan Informasi
memberikan tempat pada kemajuan dalam dunia Sumber daya manusia yang dimiliki
industri dan bisnis Global yang memiliki Fungsi perusahaan haruslah SDM yang berkualitas. Salah
sebagai Planning and Decision dimana satu cara memperoleh SDM yang berkualitas tadi
teknologi informasi masuk ke tataran peran yang dapat melalui upaya penilaian kinerja karyawan.
lebih strategis karena keberadaannya sebagai (Budiarjo,2015). Pemilihan leader atau pimpinan
penyedia dari rencana bisnis perusahaan dan dari berbagai candidate karyawan terbaik
merupakan sebuah tambahan informasi bagi para menjadi acuan yang objektif untuk menentukan
pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada pemimpin yang akan mengisi suatu posisi
realitas untuk mengambil sejumlah keputusan jabatan. Rekomendasi dari pimpinan atau rekan

ISSN 1978-2136 | Penerapan Metode Profile...


16 Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XIV, No. 1 Maret 2017

kerja untuk menilai karyawan yang akan menjadi yang berkaitan dengan permasalahan yang ada.
pimpinan bukan suatu jaminan dan masih Informasi yang berkaitan yaitu dengan
bersifat subjektif (Frieyadie, 2016), hanya pengamatan langsung di PT. Hyundai Mobil
melihat persepsi cara padang (Faizal, 2014) Indonesia Cabang Kalimalang mengenai proses
pimpinan terhadap seorang karyawan. Kendala jalannya penilaian kinerja karyawan.
lain membutuhkan waktu yang cukup lama
(Hartatik, 2013) (Nashrullah, Abdillah, & Renaldi, b. Wawancara
2016), sehingga sulit menentukan (Darmawan, Penulis melakukan tanya jawab kepada
2012) (Nugroho & Purwanto, 2015) untuk Kepala Bengkel di PT. Hyundai Mobil Indonesia
menentukan mana kandidat yang cocok, yang Cabang Kalimalang dan beberapa karyawan
akan dipilih. dalam obyek penelitian. Data diperoleh dari
Terdapat dukungan kebijakan SDM berbagai sumber meliputi data kriteria apa saja
(human resource policies) serta alat dari sistem yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk
penilaian kerja (performance appraisal system menunjang hasil penilaian evaluasi kinerja
and tools) yang secara konsisten diterapkan karyawan.
artinya tidak terdapat perlakuan khusus bagi
orang-orang tertentu. (Fuad & Ahmad, 2009) c. Studi Pustaka
Tujuan penelitan ini membantu Penulis mempelajari jurnal terkait serta
menganalisa kandidiat karyawan yang sumber-sumber buku yang berkaitan untuk
dipromosikan dengan kriteria yang telah dikutip sebagai acuan teori dalam mendukung
ditetapkan. Dalam melakukan penilaian evaluasi penulisan penelitian ilmiah ini.
kinerja karyawan di PT. Hyundai Mobil Indonesia
Cabang Kalimalang memanfaatkan metode Profile HASIL DAN PEMBAHASAN
Matching untuk menentukan kandidat yang
direkomendasikan berdasarkan pada data dan Langkah awal adalah pengambilan data
perhitungan yang lebih baik sebagai kuesioner melalui pre test untuk mengetahui
pertimbangan penentuan pemangku jabatan sejauh mana evaluasi kinerja karyawan yang
selama ini dilakukan, berikut adalah hasil
BAHAN DAN METODE jawaban dari responden
Profile Matching merupakan mekaniseme Tabel 1 data kuesioner Pre Test
pengambil keputusan terutama dalam N Nam Pertanyaan Nilai
manajemen Sumber daya manusia untuk o a Jabatan 1 2 3 4 5 5 7 Tota
menentukan suatu jabatan dengan kualifikasi l
yang telah ditetapkan. Dalam proses profile 1 Ali Worksho
p 2 3 2 3 2 1 2 15
matching diawali dengan pemiliahan kriteria Manager
yang dibutuhkan dan memberikan Nilai Target 2 Dody Worksho
pada masing-masing Aspek. Tahap berikutnya p
3 3 3 3 3 2 3 20
perbandingan dilakukan antara kemampuan Supervis
or
individu dengan kualifikasi yang telah ditetapkan
Sumber: Purwanto (2017)
sehingga didapatkan Gap dimana semakin kecil
nilai yang didapatkan maka bobot nilai semakin
Berdasarkan hasil penilaian diatas menunjukan
besar. Core Factor dan secondary factor menjadi
belum memenuhi keinginan yang diharapkan.
perhitungan berikutnya dengan memberikan
Oleh karena itu dibutuhkan suatu cara yang lebih
besaran prosentase untuk kedua faktor tersebut.
terukur dan valid untuk menemukan candidate
Dalam penelitian ini Core factor diberikan
karyawan yang diharapkan, metode profile
sebanyak 60% dan 40% untuk secondary factor.
matching menjadi pilihan untuk melakukan
Pemberian Rangking adalah proses perhitungan
proses perhitungan penilaian evaluasi kinerja
Hasil Akhir untuk menentukan karyawan yang
karyawan yang akan dipromosikan. langkah
direkomendasikan sebagai pemangku jabatan
selanjutnya adalah mengumpulkan data sesuai
dengan aspek dan kriteria yang dibutuhkan.
Guna mendukung kegiatan penelitan
dilakukan serangkaian tahapan pengumpulan
data dengan cara : Menentukan aspek dan kriteria
a. Observasi Ada tiga Aspek yang dipilih yaitu: Aspek
Penulis melakukan pengumpulan data Kecerdasan yang memiliki kriteria : Kreatif,
dengan melakukan pengamatan langsung Penalaran dan solusi, gagasan ide, Potensi cerdas,
terhadap obyek yang diteliti dengan instansi konsentrasi dan antisipasi. Aspek yang kedua
terkait untuk mengumpulkan data dan informasi adalah Aspek Kerja yang memiliki kriteria; Teliti,

ISSN 1978-2136 | Penerapan Metode Profile...


Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XIV, No. 1 Maret 2017 17

TanggungJawab, Pengendalian perasaan, Tabel 5 Nilai untuk Aspek Sikap


motivasi untuk berprestasi, perencanaan, hati- Aspek Kecerdasan
Kd_Kry
hati. Aspek ketiga meliputi kategori: Kepatuhan, 1 2 3 4 5 6
kesungguhan mandiri dan dinamis, pengaruh. K1 5 5 5 4 4 4
Setelah Aspek dan kriteria ditentukan kemudian K2 5 5 4 5 5 5
diberikan Nilai Target untuk tiap-tiap kriteria. K3 5 5 4 5 3 3
K4 5 5 3 5 4 4
Tabel 2 Nilai Target dan Core Factor K5 4 4 5 5 4 3
Nilai Sumber: Purwanto (2017)
Aspek Kriteria Target
Kreatif (CF) 5 Tabel 6 Nilai untuk Aspek Perilaku
Penalaran & Solusi 4
Aspek Kecerdasan
(CF) Kd_Kry
Kecerdasan Gagasan Ide 3
1 2 3 4
Potensi Cerdas (CF) 4 K1 4 5 4 4
Konsentrasi 3 K2 5 5 4 5
Antisipasi 3 K3 3 5 3 5
Teliti (CF) 4 K4 4 4 3 5
Tanggung Jawab 4 K5 5 5 4 5
(CF) Sumber: Pengolahan data Penilitian
Pengedalian 3
Sikap Kerja
Perasaan
Pemetaan Gap Kompetensi
Motivasi 3
Melakukan kegiatan perhitungan berupa
Perencanaan (CF) 5
perbedaan atau selisih dari masing- masing
Hati-hati 2
Kepatuhan (CF) 5 Aspek dengan nilai target , dengan menggunakan
Kesungguhan (CF) 4 rumus :
Perilaku Gap = Nilai Aspek – Nilai Target ………………….. (1)
Mandiri dan dinamis 3
Pengaruh 3
Sumber: Purwanto (2017) Tabel 7 Nilai Gap untuk Aspek Kecerdasan
Aspek Kecerdasan
Kd_Kry
Ada lima kandidate yang telah memiliki data 1 2 3 4 5 6
untuk dimasukan kedalam tabel nilai untuk K1 4 4 3 4 5 4
masing-masing Aspek dan kriteria. Kelima K2 5 5 4 5 3 5
karyawan tersebut untuk memudahkan maka K3 5 4 3 5 4 5
diberikan kode , Edi susanto (K1), Joko Adi (K2), K4 5 5 4 4 5 4
Ruli (K3), Syaiful (K4), Haryono (K5). Penilaian K5 5 5 4 5 4 5
skala ordinal digunakan untuk pengisian Nilai Profil
pada tiap Aspek 5 4 3 4 3 3
Leader
K1 -1 0 0 0 2 1
Tabel 3. Penilaian skala Ordinal K2 0 1 1 1 0 2
Nilai Keterangan K3 0 0 0 1 1 2
1 Sangat Kurang K4 0 1 1 0 0 1
2 Kurang K5 0 1 1 1 1 2
3 Cukup Sumber: Purwanto (2017)
4 Baik
5 Sangat Baik Tabel 8 Nilai Gap untuk Aspek Sikap
Sumber: Purwanto (2017) Aspek Kecerdasan
Kd_Kry
1 2 3 4 5 6
Tabel. 4 Nilai untuk Aspek Kecerdasan K1 5 5 5 4 4 4
Aspek Kecerdasan K2 5 5 4 5 3 5
Kd_Kry
1 2 3 4 5 6 K3 5 5 4 5 3 3
K1 4 4 3 4 5 4 K4 5 5 3 5 4 4
K2 5 5 4 5 3 5 K5 4 4 5 5 4 3
K3 5 4 3 5 4 5 Profil
K4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 3 5 2
Leader
K5 5 5 4 5 4 5 K1 1 1 2 1 -1 2
Sumber: Purwanto (2017) K2 1 1 1 2 -2 3
K3 1 1 1 2 -2 1

ISSN 1978-2136 | Penerapan Metode Profile...


18 Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XIV, No. 1 Maret 2017

K4 1 1 0 2 -1 2 K2 0 1 1 1 0 2
K5 0 0 2 2 -1 1 K2 5 4.5 4.5 4.5 5 3.5
Sumber: Purwanto (2017) K3 0 0 0 1 1 2
K3 5 5 5 4.5 4.5 3.5
Tabel 9 Nilai Gap untuk Aspek Perilaku K4 0 1 1 0 0 1
Aspek Kecerdasan K4 5 4.5 4.5 5 5 4.5
Kd_Kry
1 2 3 4 K5 0 1 1 1 1 2
K1 4 5 4 4 K5 5 1.5 4.5 4.5 1.5 3.5
K2 5 5 4 5 Sumber: Purwanto (2017)
K3 3 5 3 5
K4 4 4 3 5 Tabel 12 Nilai pemetaan Sikap
K5 5 5 4 5 Sub
1 2 3 4
Profile Aspek
5 4 3 3
Leader K1 -1 1 1 1
K1 -1 1 1 1 K1 4 4.5 4.5 4.5
K2 0 1 1 2 K2 0 1 1 2
K3 2 1 0 2 K2 5 4.5 4.5 3.5
K4 -1 0 0 2 K3 2 1 0 2
K5 0 1 1 2 K3 3.5 4 5 3.5
Sumber: Purwanto (2017) K4 -1 0 0 2
K4 4 5 5 3.5
Pembobotan K5 0 1 1 2
Setelah memperoleh Nilai Gap pada masing- K5 5 4.5 4.5 3.5
masing karyawan setiap profil karyawan diberi Sumber: Purwanto (2017)
bobot nilai sesuai ketentuan pada tabel bobot
Nilai Gap. Tabel 13. Nilai Pemetaan Perilaku
Sub
Tabel 10 Bobot Nilai Gap 1 2 3 4 5 6
Aspek
Bobot K1 1 1 2 1 -1 2
Selisih Keterangan
Nilai K1 4.5 4.5 3.5 4.5 4 3.5
Tidak ada selisih (Kompetensi K2 1 1 1 2 -2 3
0 5
sesuai dgn kebutuhan) K2 4.5 4.5 4.5 3.5 3 2.5
Kompetensi individu K3 1 1 1 2 -2 1
1 4.5
kelebihan 1 tingkat K3 4.5 4.5 4.5 3.5 3 4.5
Kompetensi individu K4 1 1 0 2 -1 2
-1 4
kekurangan 1 tingkat K4 4.5 4.5 5 3.5 4 3
Kompetensi individu K5 0 0 1 2 -1 1
2 3.5
kelebihan 2 tingkat K5 5 5 4.5 3.5 4 4.5
Kompetensi individu
-2 3 Sumber: Purwanto (2017)
kekurangan 2 tingkat
Kompetensi individu
3 2.5
kelebihan 3 tingkat Perhitungan pengelompokan Core Factor dan
Kompetensi individu dengan menggunakan rumus
-3 2
kekurangan 3 tingkat
Kompetensi individu ∑ 𝑁𝐶 (𝑘,𝑠,𝑝)
4 1.5 NCF = ……………………………… (2)
kelebihan 4 tingkat ∑ 𝐼𝐶
Kompetensi individu
-4 5
kekurangan 4 tingkat Keterangan:
Sumber: Purwanto (2017) NCF : Nilai rata-rata core factor
NC (k,s,p) : Jumlah nilai total core factor
Pemetaan Gap dan Hasil bobot Nilai Gab (kecerdasan, sikap, perilaku)
IC : Jumlah Item core factor
Tabel 11 Nilai pemetaan Kecerdasan
Sub Perhitungan pengelompokan Secondary Factor
1 2 3 4 5 6
Aspek dengan menggunakan rumus
K1 -1 0 0 0 2 1
K1 4 5 5 5 3.5 4.5

ISSN 1978-2136 | Penerapan Metode Profile...


Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XIV, No. 1 Maret 2017 19

∑ 𝑆𝐶 (𝑘,𝑠,𝑝) Tabel 17 Perhitungan Hasil Akhir


NSF = …………………………………. (3)
∑ 𝐼𝑆 Kd_ Kry Hasil
Ni Ns Np
Akhir
Keterangan: K1 0.91 1.23 4.36 6.49
NSF : Nilai rata-rata secondary factor K2 0.93 1.18 4.35 6.46
NS (k,s,p) : Jumlah nilai total secondary factor K3 0.94 1.26 3.95 6.15
(kecerdasan, sikap, perilaku) K4 0.95 1.23 4.35 6.53
IS : Jumlah Item secondary factor K5 0.90 1.30 4.35 6.55
Sumber: Purwanto (2017)
Tabel 14 Pengelompokan Bobot Nilai Gap Hasil tabel diatas menunjukan karyawang
Aspek Kecerdasan dengan kode K5 yaitu Haryono
Sub direkomendasikan sebagai kandidate yang
1 2 3 4 5 6 CF SF
Aspek terpilih dengan nilai 6.55.
K1 4 5 5 5 3.5 4.5 4.7 4.3
K2 5 4.5 4.5 4.5 5 3.5 4.7 4.6 Setelah melakukan penilaian dengan metode
K3 5 5 5 4.5 4.5 3.5 4.8 4.6 Profile Matching pada PT. Hyudai Mobil cabang
K4 5 4.5 4.5 5 5 4.5 4.8 4.7 kali Malang dengan responden yang sama
K5 5 4.5 4.5 4.5 4.5 3.5 4.7 4.2 kemudia diberikan kuesioner tahap kedua (Post
Sumber :Data Penelitian test). Kegiatan ini bertujuan untuk melihat
seberapa akurat data untuk menentukan
Tabel 15 Pengelompokan Bobot Nilai Gap pimpinan yang direkomendasikan berdasarkan
Aspek Kecerdasan hasil penilaian yang objektif dengan data yang
valid. Pertanyaan yang diberikan pada kuesioner
Sub adalah sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 CF SF
Aspek 1. Apakah sistem pendukung keputusan
K1 4.5 4.5 3.5 4.5 4 3.5 4.3 3.8 penilaian evaluasi karyawan dengan metode
K2 4.5 4.5 4.5 3.5 3 2.5 4.0 3.8 Profile Matching dapat memberikan
K3 4.5 4.5 4.5 3.5 3 4.5 4.0 4.5 informasi yang lebih akurat?
K4 4.5 4.5 5 3.5 4 3 4.3 3.8 2. Apakah sistem pendukung keputusan
K5 5 5 3.5 3.5 4 4.5 4.7 3.8 penilaian evaluasi karyawan dengan metode
Sumber: Data Penelitian Profile Matching dapat lebih efektif untuk
menilai kinerja karyawan?
Tabel 16 Pengelompokan Bobot Nilai Gap 3. Apakah sistem pendukung keputusan
Aspek Kecerdasan penilaian evaluasi karyawan dengan metode
Sub Profile Matching dapat membantu
1 2 3 4 CF SF perusahaan dalam pengambilan keputusan?
Aspek
K1 4 4.5 4.5 4.5 4.2 4.5 4. Apakah sistem pendukung keputusan
K2 5 4.5 4.5 3.5 4.7 4.0 penilaian evaluasi karyawan dengan metode
K3 3.5 4 5 3.5 3.7 4.2 Profile Matching dapat digunakan secara
mudah dalam melakukan penilaian prestasi
K4 4 5 4.5 3.5 4.5 4.2
kerja karyawan?
K5 5 4.5 4.5 3.5 4.7 4.0
5. Apakah sistem pendukung keputusan
Sumber: Purwanto (2017)
penilaian evaluasi karyawan dengan metode
Profile Matching dapat memberikan analisis
Perhitungan penentuan Rangkin
yang lebih tepat dan akurat?
Kandidate yang diajukan untuk mengisi suatu
6. Apakah sistem pendukung keputusan
jabatan dihitung dengan menggunakan rumus :
penilaian evaluasi karyawan dengan metode
Profile Matching dapat digunakan untuk
Rangking = (X)%.Ni + (X)%.NS + (X)%.NP ….. (4)
menilai kinerja karyawan dengan
menggunakan beberapa Aspek dan Kriteria?
Keterangan
7. Apakah sistem pendukung keputusan
Ni : Nilai Kecerdasan
penilaian evaluasi karyawan dengan metode
Ns : Nilai Sikap
Profile Matching dapat memberikan
Np : Nilai Perilaku
keuntungan bagi perusahaan?
(X)% : Persen yang diinput

Rangking = (20% x Ni) + (30%xNS) + (50%xNp)

ISSN 1978-2136 | Penerapan Metode Profile...


20 Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XIV, No. 1 Maret 2017

Tabel 18 hasil kuesioner Post test yang dapat membantu dalam pengambilan
N Pertanyaan Nilai keputusan. Terutama dalam kegiatan organisasi
Nama Jabatan
o 1 2 3 4 5 5 7 Total dan manajemen sumber daya manusia, sumber
1 Ali Workshop daya manusia yang baik akan berdampak positif
4 3 4 3 4 3 3 24
Manager untuk perkembangan dan kemajuan organisasi
2 Dody Workshop atau perusahaan.
4 3 4 3 4 4 3 25
Supervisor
Sumber: data peneltian REFERENSI
Tabel 19 perbandingan Pre dan Post Test Darmawan, A. S. (2012). Pemilihan Beasiswa Bagi
No Nilai
Nama Jabatan Pre Post Mahasiswa STMIK Widya Pratama
Total
Dengan Metode Profile Matching. Jurnal
1 Ali Workshop
Manager
15 24 24 Ilmiah ICTech, 10(1), 1-5.
2 Dody Workshop
Supervisor
20 25 25 Faizal, E. (2014). Implementasi Metode Profile
Sumber: Purwanto (2017) matching untuk Penentuan Penerimaan
Usulan Penelitian Internal Dosen STMIK
Tabel 20 Penilaian Manual berjalan El Rahma. Journal Speed, 6(1), 60-65.
Nilai Aspek
Kd_Kry Total Fuad Noor dan Gofur Ahmad. (2009). Integraed
kecerdasan Kerja Perilaku
K1 70 80 90 240 Human Resources Development,
K2 85 85 77 247 Gramedia, Jakarta
K3 90 77 85 252
Frieyadie, F. (2016). Penggunaan Metode Profile
K4 90 80 75 245
Matching Untuk Sistem Penunjang
K5 80 80 90 250
Keputusan Kenaikan Jabatan Pada
Sumber: Purwanto (2017) Instansi Pemerintah. Paradigma, 18(2),
75-80.
Tabel 21 perbandingan Hasil Akhir
Hasil Akhir Perhitungan
Hartatik, H. (2013). Analisis Dan Perancangan
Kd_Kry Profile
Manual/Rangking Seleksi Pemilihan Pegawai Untuk Suatu
Matching/Rangking
K1 240 (5) 6.49 (3) Jabatan Menggunakan Metode Profile
K2 247 (3) 6.46 (4) Matching. DASI, 14(1), 35.
K3 252 (1) 6.15 (5)
K4 245 (4) 6.53 (2) Nashrullah, M. I., Abdillah, G., & Renaldi, F.
K5 250 (2) 6.55 (1) (2016). Sistem Pendukung Keputusan
Sumber: Purwanto (2017) Untuk Rekomendasi Promosi Jabatan
Menggunakan Metode Profile Matching
Terlihat perbedaan yang lebih baik nilai
Dan Electre. Prosiding SNST ke-7 Tahun
post test dibandingkan pre test, dimana
sebelumnya perhitungan hanya dilakukan secara 2016 (pp. 196-201). Semarang:
sederhana tanpa ada pemberian Nilai Target, Universitas Wahid Hasyim Semarang.
pemetaan Nilai bobot Gap dan Nilai Factor yakni
Core Factor dan secondary factor yang Nugroho, R. P. A., & Purwanto, P. (2015).
dilanjutkan dengan proses hitung rangking. Rancangan Sistem Pendukung Keputusan
Terjadi perubahan posisi rangking dari Penerimaan Pegawai Menggunakan
perhitungan sebelumnya.Karyawan dengan Metode Profil Matching. Eksplora
kd_karyawan K5 dengan nama Haryono yang Informatika, 5(1).
sebelumnya berapa pada posisi kedua, setelah
dilakukan perhitungan dengan profile Matching Purwanto, H. (2017). Laporan Akhir Penelitian
dengan dukungan data yang lebih baik dan valid Mandiri. Bekasi: AMIK BSI Bekasi
maka menjadi rangking pertama atau urutan
pertama yang direkomenasikan untuk
dipromosikan dari beberapa calon yang diajukan
.
KESIMPULAN

Metode Profile Matching dapat


direkomendasikan sebagai salah satu alternatif

ISSN 1978-2136 | Penerapan Metode Profile...

Anda mungkin juga menyukai