Anda di halaman 1dari 6

KEBERADAAN CEMARAN TELUR CACING USUS PADA SAYURAN KEMANGI (Ocimum

basilicum) DAN KOL (Brassica oleracea) SEBAGAI MENU PADA AYAM LALAPAN DI
WARUNG MAKAN JALAN PIERE TENDEAN KOTA MANADO TAHUN 2015
Rina Nitalessy*, Woodford B.S. Joseph*, Joice R.S.T.L. Rimper**

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, **Fakultas Perikanan Universitas Sam
Ratulangi

ABSTRACT
According to World Health Organization data in 2013, over 1,5 billion people or 24% from world population got
infected by Soil Transmitted Helminths (STH). Cabbage and lemon basil could contaminated by STH frequently.
Both of these vegetables were generally raw consumed or made as a side dish on traditional food called Ayam
Lalapan. Objectives of this research was to examined intestinal worms in lemon basil and cabbage on Ayam
Lalapan side dish at street food vendor across Jl. Pierre Tendean in Manado City in 2015.
Descriptive survey with cross-sectional approachment was used in this research. This research was
taken in 8 street food vendor across Jl. Pierre Tendean from January to March 2015. Laboratorium checkup with
0,25% NaOH Sedimentation technique was used to examined intestinal worms eggs. Univariat analysis data was
used in this research.
There were 5 lemon basil samples that positively contains Ancylostoma duodenale (hookworm),
Toxocara canis/cati and Ascaris lumbricoides (roundworm) eggs while 5 cabbage samples positively contains
Toxocara canis/cati and Ascaris lumbricoides (roundworm) eggs.
Education and founding about nematode worms contaminations in cabbage and lemon basil were
needed to held to Ayam Lalapan street food vendor owners across Jl. Pierre Tendean in Manado City.

Keywords: contamination, intestinal worms, lemon basil, cabbage

ABSTRAK
Menurut data WHO tahun 2013 bahwa lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia terinfeksi Soil
Transmitted Helminths (STH). Salah satu jenis sayuran yang sering terkontaminasi oleh STH adalah kubis dan
kemangi. Kedua sayuran ini merupakan jenis sayuran yang umumnya dikonsumsi secara mentah, dan dijadikan
lalapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya cacing usus pada kemangi dan kol sebagai menu pada
ayam lalapan di warung makan Jl. Piere Tendean Kota Manado Tahun 2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif dengan rancangan Cross Sectional. Penelitian
dilaksanakan di Warung Makan Jl. Piere Tendean Kota Manado pada bulan Januari - Maret 2015. Sampel
berjumlah 8 Warung Makan Ayam Lalapan. pemeriksaan laboratorium untuk keberadaan telur cacing usus yang
dilakukan dengan teknik sedimentasi NaOH 0,25% dan sentrifugasi. Analisis data dalam univariat.
Terdapat 5 sampel sayur kemangi yang mengandung telur cacing usus yaitu telur dari cacing
Ancylostoma duedenale (cacing tambang), telur cacing Toxocara canis/cati dan telur cacing Ascaris lumbricoides
(cacing gelang) sedangkan 5 sampel sayur kol mengandung telur cacing usus yaitu telur dari cacing Toxocara
Canis/Cati dan telur Ascaris lumbricoides (cacing gelang).
Perlu dilakukan penyuluhan atau pembinaan kepada pedagang warung makan ayam lalapan mengenai
kontaminasi telur nematoda usus pada sayuran kol dan kemangi yang digunakan sebagai sayur lalapan mentah
pada warung makan ayam lalapan di sepanjang jalan Boulevard yang terletak di Jl. Piere Tendean Kota Manado.

Kata Kunci : cemaran, cacing usus, kemangi, kol.


PENDAHULUAN tekstur dan organoleptic sayuran lalapan ini
Kecacingan adalah masalah kesehatan yang memungkinkan untuk jadikan lalapan. Sayuran
masih banyak ditemukan. Berdasarkan data kubis memiliki permukaan daun yang
dari World Health Organization (WHO), lebih berlekuk-lekuk sehingga memungkinkan telur
dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi cacing menetap di dalamnya (Wardhana dkk,
dunia terinfeksi Soil Transmitted Helminths 2014).
(STH). Infeksi tersebar luas di daerah tropis Jalan Piere Tendean adalah salah satu
dan subtropis dengan jumlah terbesar terjadi di jalan di Kota Manado. Jalan ini terletak di
sub-Sahara Afrika, Amerika, Cina dan Asia kawasan pusat kota yang merupakan tempat
Timur (WHO, 2013). Di Indonesia angka yang terdapat banyak warung makan termasuk
kesakitan karena terinfeksi cacing usus atau penjual lalapan. Peneliti telah melakukan
perut cukup tinggi. Hal ini dikarenakan letak pemeriksaan awal pada sayuran kemangi dan
geografis Indonesia di daerah tropik yang kol sebagai menu pada ayam lalapan untuk
mempunyai iklim yang panas akan tetapi mengetahui adanya larva cacing melalui
lembab. Pada lingkungan yang memungkinkan pemeriksaan laboratorium. Pada survey awal
cacing usus dapat berkembang biak dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang diperoleh
baik terutama oleh cacing yang ditularkan menunjukkan bahwa di Warung Makan A
melalui tanah (Soil Transmitted Helminth) (WM A) positif terdapat cacing pada daun
(Astuti dan Siti, 2008). kemangi dan kol yang disajikan pada ayam
Cacingan mempengaruhi pemasukan lalapan. Cacing yang ditemukan pada Warung
(intake), pencernaan (digestif), penyerapan Makan A tergolong pada cacing genus
(absorbsi), dan metabolisme makanan. Secara Toxocara dan memiliki tiga spesies penting
kumulatif, infeksi cacing dapat menimbulkan yaitu Toxocara canis, Toxocara cati, Toxocara
kerugian zat gizi berupa kalori dan protein Vitulorum sedangkan pada Warung Makan B
serta kehilangan darah. Selain dapat (WM B) negatif tidak terdapat cacing pada
menghambat perkembangan fisik, kecerdasan daun kemangi dan kol.
dan produktifitas kerja, dapat menurunkan Tujuan penelitian ini adalah untuk
ketahanan tubuh sehingga mudah terkena mengetahui adanya telur cacing usus pada
penyakit lainnya (Kementerian Kesehatan RI, kemangi dan kol sebagai menu pada ayam
2006). Salah satu jenis sayuran yang sering lalapan di warung makan Jalan Piere Tendean
terkontaminasi oleh Soil Transmitter Helminths Kota Manado Tahun 2015.
(STH) adalah kubis. Kubis (Brassica oleracea)
merupakan jenis sayuran yang umumnya
dikonsumsi secara mentah, karena dilihat dari
METODE PENELITIAN ditemukan gambaran adanya kontaminasi telur
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey Nematoda Usus.
deskriptif dengan menggunakan pendekatan Tabel 1. Hasil Distribusi Penelitian Telur atau
Cross Sectional yaitu menggambarkan Larva Cacing Usus Pada Sayur Kemangi.
cemaran telur cacing usus pada beberapa jenis Cacing n %
sayuran lalapan, yaitu : kemangi (Ocimum Positif 5 62,5
Negatif 3 37,5
basilicum) dan kol (Brassica oleracea L.var.
Total 8 100
capitata L) yang dijual di Warung Makan Jalan
Piere Tendean Kota Manado tahun 2015.
Berdasarkan hasil tabel 1 menunjukkan bahwa
Penelitian dilaksanakan di Warung Makan
yang positif terkontaminasi telur cacing usus
Jalan Piere Tendean Kota Manado pada bulan
pada sayuran kemangi adalah 5 sampel
Januari sampai dengan Maret 2015. Populasi
(62,5%) sedangkan yang negative adalah 3
berjumlah 15 Warung Makan Ayam Lalapan.
sampel (37,5%).
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
Tabel 2. Hasil Distribusi Penelitian Telur atau
ini menggunakan pengambilan secara acak
Larva Cacing Usus Pada Sayur Kol.
(probability sample) yaitu acak sederhana
Cacing n %
(simple random sampling). Simple random Positif 5 62,5
sampling yaitu teknik pengambilan secara acak Negatif 3 37,5
Total 8 100
sederhana dimana populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai
Berdasarkan hasil tabel 2. menunjukkan bahwa
sampel. Dalam penelitian ini, dari 15 Warung
yang positif terkontaminasi telur cacing usus
Makan Ayam Lalapan yang dihitung secara
pada sayuran kol adalah 5 sampel (62,5%)
acak didapatkan 8 sampel Warung Makan
sedangkan yang negative adalah 3 sampel
Ayam Lalapan.
(37,5%).
Kontaminasi telur nematoda usus yang
HASIL PENELITIAN DAN
ditularkan melalui tanah pada sayuran kemangi
PEMBAHASAN
dan kol dapat dikarenakan oleh berbagai faktor
Hasil pemeriksaan mikroskopis terhadap sayur
antara lain adalah faktor alam. Faktor alam
kemangi dan kol yang diperoleh dari Warung
meliputi, tanah, iklim, kelembapan dan suhu.
makan di sepanjang jalan Boulevard yang
Iklim tropik merupakan salah satu hal yang
terletak di Jalan Piere Tendean Kota Manado
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
diketahui bahwa pada beberapa sayuran
perkembangan telur nematode usus, faktor
kemangi dan kol yang diperiksa tersebut
alam lainnya adalah keadaan tanah yang dapat
menjadi media perkembangan telur dan
kehidupan serta perkembangan larva. Manusia tradisional, supermarket dan restoran di Kota
juga memberikan kontribusi yang cukup berarti Medan tahun 2012 menunjukkan bahwa tidak
terhadap penyebaran infeksi telur nematoda ditemukannya cacing Ascaris lumbricoides dan
usus. Sanitasi lingkungan yang buruk, sosial- cacing Trichuris trichiura pada sayuran lalapan
ekonomi yamg rendah, tingkat pengetahuan kemangi, kol dan terong.
yang masih kurang dan kebiasaan defekasi Penelitian lain yang dilakukan oleh
disembarang tempat terutama dilahan Astuti dan Siti (2008) di Kawasan Simpang
pertanian/perkebunan serta kebiasaan kurang Lima Semarang menunjukkan bahwa dari hasil
bersihnya dalam pengelolaan sayuran di tingkat pemeriksaan laboratorium terdapat 4 sampel
produsen dan pengolahannya di tingkat kubis yang masih mengandung telur cacing
konsumen memberikan pengaruh yang cukup usus yaitu jenis Ascaris lumbriocoides
signifikan terhadap peningkatan kasus penyakit (cacing gelang) dengan jumlah telur yang
tersebut (Nugroho dkk, 2010). ditemukan pada masing-masing sampel
Penelitian dari Nugroho C dkk, pada adalah 1 telur cacing.
tahun 2010 menunjukkan bahwa terdapat Penelitian yang dilakukan oleh Widjaja
kontaminasi telur nematode usus sebesar dkk (2014) pada pedagang ikan bakar di Kota
38,89% pada sayuran kubis (Brassica menunjukkan bahwa dari 93 sampel daun
oleracea) yang digunakan sebagai sayur kemangi ditemukan telur cacing sebesar
lalapan mentah pada Warung Makan Lesehan 39,8%. Spesies telur cacing Soil Transmitted
di Kota Gunungkidul Yogyakarta. Spesies telur Helminths yang ditemukan yaitu 70,2%
nematode usus yang mengkontaminasi sayuran Ascaris lumbricoides, 16,2% Hookworm,
kubis (Brassica oleracea) yang digunakan 10,8% campuran Ascaris lumbricoides dan
sebagai sayur lalapan mentah pada Warung Hookworm dan 2% campuran Ascaris
Makan Lesehan Gunungkidul Yogyakarta, lumbricoides dan Trichuris trichiura.
meliputi spesies telur Ascaris lumbricoides
(50%), Cacing tambang (12,5%) dan Trichuris KESIMPULAN
trichiura (37,5%). a. Terdapat 5 sampel kemangi (62,5%) yang
Berbeda halnya dengan hasil penelitian terkontaminasi cacing usus yang terdiri dari
yang dilakukan oleh Purba FS, dkk (2013) 3 sampel mengandung Telur Toxocara
tentang pemeriksaan Escherichia coli dan larva canis/cati, 1 sampel mengandung Telur
cacing pada sayuran lalapan kemangi (ocimum Cacing Tambang dan 1 sampel campuran
basilicum), kol (brassica oleracea l. var. antara Telur Toxocara cati/canis dan Telur
capitata. l.), selada (lactuca sativa l.), terong Ascaris lumbricoides.
(solanum melongena) yang dijual di pasar
b. Terdapat 5 sampel kol (62,5%) yang DAFTAR PUSTAKA
terkontaminasi cacing usus yang terdiri dari Astuti, R., Siti, A. 2008. Identifikasi Telur
2 sampel mengandung Telur Toxocara Cacing Usus Pada Lalapan Daun
cati/canis dan 3 sampel mengandung Telur Kubis Yang Dijual Pedagang Kaki
Ascaris lumbricoides. Lima di Kawasan Simpang Lima Kota
Semarang. Proseding Seminar
SARAN Nasional: Continuing Medical and
a. Dinas Kesehatan Kota Manado Health Education (CMHE), (Online),
Perlu dilakukan penyuluhan atau pembinaan Vol. 1, No. 1, Hlm. 297 -307,
kepada pedagang warung makan ayam (jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn120
lalapan mengenai kontaminasi telur 12010/article/view/133/114, [9 April
nematoda usus pada sayuran kol dan 2015].
kemangi yang digunakan sebagai sayur Kementerian Kesehatan RI, 2006. Keputusan
lalapan mentah pada warung makan ayam Menteri Kesehatan Republik Indonesia
lalapan di sepanjang jalan Boulevard yang Nomor 424/MENKES/SK/VI/2006
terletak di Jalan Piere Tendean Kota Tentang Pedoman Pengendalian
Manado. Cacingan. Kementerian Kesehatan
b. Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat Republik Indonesia. Hlm: 3. [30
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut September 2014].
mengenai pencemaran nematoda usus Nugroho, C., Sitti, ND., Surahma, AM. 2010.
dengan metode penelitian deskriptif Identifikasi Kontaminasi Telur
kuantitas analitik, seperti mengetahui Nematoda Usus Pada Sayuran Kubis
faktor-faktor perilaku dalam pemanfaatan (Brassica oleracea) Warung Makan
dan pengolahan sayuran yang dikonsumsi Lesehan Wonosari Gunung Kidul
secara mentah. Yogyakarta Tahun 2010. Jurnal
c. Pedagang atau Pembeli Ayam Lalapan Kesehatan Masyarakat Universitas
Pedagang ataupun pembeli ayam lalapan Ahmad Dahlan (Online), Vol.4, No.1,
hendaknya terlebih dahulu membersihkan Hlm. 67 – 75, [18 Maret 2015].
sayur lalapan sebelum dijual pada Purba, FS., Indra, C., Irnawati, M. 2013.
konsumen atau dikonsumsi agar kebersihan Pemeriksaan Escherichia coli dan
sayur lalapan dapat dijaga dan dikonsumsi larva cacing pada sayuran lalapan
dengan aman. kemangi (ocimum basilicum), kol
(brassica oleracea l. var. capitata. l.),
selada (lactuca sativa l.), terong
(solanum melongena) yang dijual di index.php/majority/article/download/2
pasar tradisional, supermarket dan 23/221, [9 April 2015].
restoran di Kota Medan tahun 2012. Widjaja, J., Leonardo, TL., Oktaviani, Puryadi.
Jurnal Kesehatan Lingkungan dan 2014. Prevalensi dan Jenis Telur
Keselamatan Kerja (Online), Vol.2, Cacing Soil Transmitted Helmints
No.1, Hlm. 80-87, [12 Februari 2015]. (STH) Pada Sayuran Kemangi
Wardhana, KP., Kurniawan, B., Mustofa, S. Pedagang Ikan Bakar di Kota Palu.
2014. Identifikasi Telur Soil Jurnal Epidemiologi dan Penyakit
Transmitted Helminths Pada Lalapan Bersumber Binatang (Epidemiology
Kubis (Brassica oleraceae) di Warung and Zoonosis Journal) (Online), Vol. 5,
–Warung Makan Universitas No. 2, Hlm. 61-66, [9 April 2015].
Lampung. Medical Journal Of WHO, 2014. Soil Transmitted Helminths
Lampung University (Online), Vol. 3, infections.http://www.who.int/mediace
No. 3, Hlm. 86-95, ntre/factsheets/fs366/en/,[30
(juke.kedokteran.unila.ac.id/ September 2014]

Anda mungkin juga menyukai