Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS DAMPAK BANJIR PADA BANGUNAN

GRAND CENTRAL HOTEL DI PEKANBARU, RIAU


PRESENTASI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH STANDAR TEKNIS & PERATURAN BANGUNAN

DOSEN PENGAMPU :
WANDA YOVITA, S.T., M.T.

DISUSUN OLEH :
CITRA SRI MARYATI
NIM.133.15.007

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
ANGKATAN 2015
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ejournal.undip.ac.id/index.php/presipitasi/article/viewFile/11118
/8750

1. http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/624/jbptitbpp-gdl-olehlasino-31195-1-
7-jakarta.pdf

1. http://studioriau.com/el/artikel/tata-ruang/gubri-data-ulang-rtrwp-
riau.html

1. http://pekanbaru.tribunnews.com/2017/06/23/video-basement-grand-
central-hotel-pekanbaru-terendam-banjir
ABSTRAK
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Bencana alam baik yang disebabkan oleh gejala alamiah maupun
akibat kelalaian manusia senantiasa menimbulkan akibat-akibat atau dampak
yang tidak diinginkan, seperti rusaknya bangunan dan lingkungan.. Analisis
dampak banjir pada bangunan ini ber tujuan untuk mengetahui dampak yang
diakibatkan oleh bencana banjir pada bangunan gedung. Memahami peraturan-
peraturan tentang standar dan kriteria bangunan gedung di lingkungan yang
rawan banjir. Serta mengetahui cara menanggulangi dampak yang diakibatkan
oleh banjir pada bangunan gedung.
GRAND CENTRAL HOTEL
DATA LOKASI
Jalan Jenderal Sudirman No.1, Kota Pekanbaru,
Riau.
LATAR BELAKANG
Banjir dapat berupa genangan ataupun limpasan, tergantung dari penyebab, kondisi
geografis dan kondisi bantaran sungai. Banjir yang disebabkan oleh hujan yang berlebihan
akan menimbulkan banjir limpasan dan genangan.

Dampak langsung akibat genangan terhadap bangunan adalah hilangnya fungsi bangunan
dan kerusakan fisik yang keduanya dapat dikomulasikan menjadi kerugian finansial
(ekonomis), karena selain adanya biaya yang harus disediakan untuk perbaikan juga
hilangnya kesempatan untuk melakukan aktivitas lainnya.

Secara umum, penanggulangan bangunan terhadap bahaya banjir atau genangan dapat
disampaikan dengan melakukan perencanaan yang cermat, pelaksanaan yang tepat serta
pengendalian yang ketat, maka akan diperoleh suatu bangunan yang mempunyai
kehandalan baik terhadap pengaruh lingkungan maupun gangguan mekanis lainnya.
1. Faktor apa yang menjadi penyebab basement Grand Central
Hotel terendam banjir ?

PENYEBAB BASEMENT KEBANJIRAN ?

2. Bagaimana standar bangunan gedung Grand Central Hotel ?

BANGUNAN SUDAH SESUAI STANDAR ?

3. Bagaimana cara menanggulangi banjir pada basement ?

SOLUSI ?
1. Untuk mengetahui dampak yang
diakibatkan oleh bencana banjir
pada bangunan gedung

2. Untuk memahami peraturan-


peraturan tentang standar dan
kriteria bangunan gedung di
lingkungan yang rawan banjir.

3. Untuk mengetahui cara


menanggulangi dampak yang
diakibatkan oleh banjir pada
bangunan gedung.
APAKAH GRAND CENTRAL SEMANGAT CARI DATA
HOTEL SESUAI DENGAN
RTRW PEKANBARU ?

DATA

DATA
DATA LOKASI BERDASARKAN RTRW Kawasan Pusat Kota dikembangkan sebagai :
Kawasan Perdagangan dan Jasa dengan skala pelayanan regional dan internasional
Berdasarkan RTRW Kota dengan dominasi peruntukkan lahan untuk kegiatan perdagangan, jasa regional dan internasional
Pekanbaru, Grand Central Hotel terletak serta perumahan per kotaan (town house dan apartemen) yang diintegasikan dengan sistem jaringan
di kawasan pusat kota. transportasi massal dan sistem jaringan transportasi regional melalui jalan tol, akses ke Bandara dan
Pelabuhan di Sungai Siak).
Kawasan Pusat Kota terdiri dari :
1. Kecamatan Pekanbaru Kota,
2. Kecamatan Senapelan,
3. Kecamatan Sukajadi,
4. Kecamatan Sail dan Kecamatan
Limapuluh)
HASIL ANALISIS
HASIL ANALISIS
Hujan deras yang mengguyur Kota Pekanbaru
Jumat (23/6/2017) menyebabkan sejumlah
jalan protokol di Kota Pekanbaru digenangi
banjir

Sungai Sail yang tidak mampu menampung


debit air sehingga mengakibatkan air meluap ke
PEKANBARU BANJIR Jalan Sudirman & masuk kedalam basement
Grand Central Hotel
Luapan air yang masuk ke dalam area basement Grand Central
Hotel menyebabkan terendamnya 8 unit kendaraan roda empat dan
20 unit kendaraan roda dua serta menyebabkan kerugian materil
berupa rusaknya fasilitas aset hotel pada ruang basement yaitu
ruang karaoke dengan kerugian yang ditimbulkan kurang lebih
sebesar 3 milyar.
HASIL ANALISIS
HASIL ANALISIS
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung, bangunan parkir di basement
wajib memenuhi ketentuan jarak bebas sebagaimana diatur
dalam peraturan daerah yaitu,
 kebutuhan basement dan besaran koefisien tapak basement
(KTB) ditetapkan berdasarkan
 rencana peruntukan lahan,
 ketentuan teknis,
 kebijaksanaan daerah setempat.

Untuk keperluan penyediaan RTHP yang memadai,


 lantai basement pertama (B-1) tidak dibenarkan keluar dari
tapak bangunan (di atas tanah)
 atap basement kedua (B-2) yang di luar tapak bangunan harus
berkedalaman sekurangnya 2 (dua) meter dari permukaan
tanah tempat penanaman.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung

Upaya pengurangan bencana banjir antara lain:


1) Pengawasan penggunaan lahan dan perencanaan lokasi untuk menempatkan fasilitas
vital yang rentan terhadap banjir pada daerah yang aman.
2) Penyesuaian desain bangunan di daerah banjir harus tahan terhadap banjir dan dibuat
bertingkat.
3) Pembangunan infrastruktur harus kedap air.
4) Pembangunan tembok penahan dan tanggul disepanjang sungai, tembok laut
sepanjang pantai yang rawan badai atau tsunami akan sangat membantu untuk
mengurangi bencana banjir.
5) Pembersihan sedimen.
6) Pembangunan pembuatan saluran drainase.
7) Peningkatan kewaspadaan di daerah dataran banjir.
8) Desain bangunan rumah tahan banjir (material tahan air, fondasi kuat).
9) Meningkatkan kewaspadaan terhadap penggundulan hutan.
10) Pelatihan tentang kewaspadaan banjir seperti cara penyimpanan/pergudangan
perbekalan, tempat istirahat/tidur di tempat yang aman (daerah yang tinggi).
Persyaratan penyaluran air hujan harus mengikuti:
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : (1) SNI 03-4681-2000 Sistem plambing 2000, atau
29/PRT/M/2006
edisi terbaru;
tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
(2) SNI 03-2453-2002 Tata cara perencanaan
1. Sistem penyaluran air hujan harus direncanakan dan dipasang dengan sumur resapan air hujan untuk lahan
mempertimbangkan ketinggian permukaan air tanah, permeabilitas pekarangan, atau edisi terbaru;
tanah, dan ketersediaan jaringan drainase lingkungan/kota. (3) SNI 03-2459-2002 Spesifikasi sumur resapan
air hujan untuk lahan pekarangan, atau edisi
2. Setiap bangunan gedung dan pekarangannya harus dilengkapi dengan terbaru;
sistem penyaluran air hujan. (4) Standar tentang tata cara perencanaan,
pemasangan, dan pemeliharaan sistem
3. Untuk daerah tertentu, air hujan harus diresapkan ke dalam tanah penyaluran air hujan pada bangunan gedung.
pekarangan dan/atau dialirkan ke sumur resapan sebelum dialirkan
ke jaringan drainase lingkungan/kota sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

4. Pemanfaatan air hujan diperbolehkan dengan mengikuti ketentuan


yang berlaku.

5. Sistem penyaluran air hujan harus dipelihara untuk mencegah


terjadinya endapan dan penyumbatan pada saluran.

PEKANBARU BANJIR
KESIMPULAN
KESIMPULAN
KAMSAHAMNIDA
THANK YOU TERIMAKASIH

SUKRIYA

Anda mungkin juga menyukai