Anda di halaman 1dari 39

MANAJEMEN COLD CHAIN

DAN PENATALAKSANAAN
VAKSIN POLIO
Dr. Theresia Sandra Diah R, MHA
Subdit Imunisasi, Dit Simkarkesma
JENIS VAKSIN

Vaksin Bakteri Vaksin Virus

Vaksin
Sensitif Suhu • BCG OPV
Panas Campak

Vaksin MMR
Sensitif Suhu Varisela
Dingin Yellow Fever

• Difteria • Meningo • Influenza


Vaksin • Tetanus • Pneumo
Sensitif • Pertusis • Hib • Rabies
Suhu • Cholera • Tifoid • Hepatitis B
Dingin • IPV • Hepatitis A
Penyimpanan vaksin

3
Penggolongan vaksin berdasarkan
sensitivitas terhadap suhu
Hepatitis B
FS Gol. vaksin yang DPT
akan rusak DPT-HB
(Freeze
terhadap suhu
Sensitive) DT
dingin <00C
tidak tahan beku (beku) TT

Meningitis meningococcal

Gol. vaksin yang BCG


HS akan rusak POLIO Oral
(Heat Sensitive) terhadap paparan
CAMPAK
tidak tahan panas panas yang
berlebih (>340C) Yellow fever
Masa Simpan Vaksin
SUHU UMUR
VAKSIN
PENYIMPANAN VAKSIN
HEP. B 26 bulan
DPT/HB 2 tahun
DPT 2 tahun
FS +20C s/d +80C
DT 2 tahun
TT 2 tahun
Dengue ?? (CT)
+20C s/d +80C atau
BCG 1 tahun
-150C s/d -250C
+20C s/d +80C atau 6 bulan
HS POLIO (OPV)
-150C s/d -250C 2 tahun
CAMPAK +20C s/d +80C atau
2 tahun
-150C s/d -250C
Pelarut BCG
+20C s/d suhu kamar 5 tahun
Pelarut Campak
Kerusakan Vaksin Terhadap Suhu
VAKSIN SUHU BERTAHAN
Hep. B - 0,50C Max ½ jam
DPT, TT, DT -5 s.d. -100C Max 1,5-2 jam

FS DPT
Hep. B & TT
14 hari
30 hari
Meningitis N/A
meningococcal di atas suhu
Polio (OPV) kamar 2 hari
(<340C)
Campak 7 hari
HS BCG
Yellow fever 14 hari
Kebijakan Penggunaan multi-dosis vial
vaksin yang telah dibuka di pelayanan
VAKSIN MASA PEMAKAIAN
HEP. B (Uniject) N/a
BCG 3 jam
POLIO Oral 2 minggu
DPT 4 minggu
DPT/HB 4 minggu
CAMPAK 6 jam
DT 4 minggu
TT 4 minggu
IPV 4 minggu
Vaksin tidak dapat digunakan

1. Expired date (kadaluarsa) telah berakhir.


2. Vaksin dengan VVM yang telah menjadi C
atau D
3. Vaksin TT, DT, DPT-Hept B, PID Hept B beku
atau pernah beku.
4. Vaksin yang pernah terendam air.
5. Vaksin yang labelnya telah hilang.
6. Vaksin yang kemasannya telah pecah
7. Vaksin yang telah direkonstruksi (dioplos)
seperti BCG, Campak dan waktunya telah
berakhir.

6/29/2009 29
Rantai Vaksin
Rantai vaksin
Perubahan.
 Cold chain  Cool Chain  vaccine chain 
Rantai vaksin.

1. Pengertian :
 Adalah suatu prosedur (tata cara) peralatan yang
digunakan dalam pengiriman atau penyimpanan
vaksin dari Pabrik pembuat vaksin sampai pada
sasarannya yaitu Ibu dan anak.

2. Tujuan .
Adalah untuk memperkecil kesalahan selama
penangan terhadap vaksin sehingga dapat diketahui
bahwa vaksin yang akan digunakan / disuntikan
masih mempunyai potensi baik yang dapat
menimbulkan kekebalan.
UPS
Apa yang anda ketahui ?
VVM (Pemantau Vaksin HS)
How to read a VVM

A B C D
VACCINE VIAL MONITOR (VVM)

BAIK BURUK

Semua alat pemantau suhu bertujuan untuk memberi gambaran akan


paparan suhu selama penyimpanan dan pengiriman vaksin. Pengukuran
potensi pada vaksin dilakukan melalui test Laboratorium

Indikator kimiawi terkait dengan waktu – suhu


Menunjukkan paparan suhu panas yang berlebih terhadap waktu
Perubahan warna berlangsung secara bertahap dan menetap

Semua vaksin memiliki VVM kecuali vaksin BCG


Penggunaan VVM
A vaksin ini dapat gunakan

B vaksin segera digunakan

C vaksin ini Jangan digunakan

D vaksin ini Jangan digunakan


Manfaat VVM
 Memberikan peringatan pada petugas
kapan harus menolak atau tidak
menggunakan vaksin.
 Memungkinkan vaksin disimpan/dipakai di
luar rantai dingin
 Memberikan petunjuk vaksin mana
yang harus lebih dahulu
disalurkan/dipakai
 Memungkinkan pemantauan kualitas
rantai dingin pada berbagai tingkat
penyaluran dan penyimpanan
Pemantau Vaksin FS
FREEZE TAG

• Alat pemantau paparan suhu dingin, tidak dapat memantau paparan suhu panas
• Digerakkan dengan baterai 1,5 volt dan bertahan selama 5 tahun
• Bila freeze tag ini terpapar pada suhu < 0C selama 1 jam maka tanda rumput ()
atau pada monitor berubah menjadi tanda silang (X)
Fridge-Tag
Bentuk pintu tempat penyimpanan
vaksin

Buka depan Buka atas


Data suhu lemari es Rumah Tangga.
16,0
Minimun area
Medium area
Maximun area

12,0
Temperature °C

8,0
3

4,0
1 TTM diletakan diatas

2 TTM diletakan ditengah


0
3 TTM diletakan dibawah

21Fr 22Sa 23Su 24Mo 25Tu 26We 27Th 28Fr


Time (starting 20/02/2003)

Hasil test lemari es buka depan


Epi cold chain
Hasil test lemari es buka atas
Epi cold chain
PENYIMPANAN VAKSIN (1)

1. Penempatan lemari es
Jarak lemari es - dinding belakang : > +
10 – 15 cm atau sampai pintu lemari es dapat
dibuka
Jarak antara lemari es - lemari es : + 15 cm.
Tidak terkena sinar matahari langsung.
Sirkulasi udara cukup (exhaust fan)
Satu unit lemari es / freezer 1 stop
kontak listrik
SATU STOP KONTAK UNTUK SATU LEMARI ES
SATU LEMARI ES UNTUK SATU JENIS VAKSIN
BERI JARAK ANTAR LE
PENYIMPANAN VAKSIN (2)

2. Penyimpanan vaksin di lemari es


Suhu dalam antara + 2OC s/d + 8OC
Semua vaksin disimpan pada suhu + 2OC
s/d + 8OC
Bagian bawah diletakkan cool pack
sebagai penahan dingin & kestabilan suhu
Jarak antara dua vaksin < 1- 2 cm atau
satu jari tangan
Vaksin HS (BCG, Campak, Polio)
diletakkan dekat evaporator
Vaksin FS (DPT, TT, DT, Hept. B, DPT-HB)
diletakkan jauh evaporator
Penyimpanan di Lemari ES

Thermometer
Thermostat.

Atau.

DPT BCG BCG


TT
DPT BCG Polio
TT
Hept B Polio
Campak DT

Hept. B Campak Polio DT


Volume untuk
vaksin = 24 Lt.

Grapik kartu suhu.

Vaksin Heat Sensitive. Vaksin freeze Sensitive.


Harus selalu berdekatan Cool pack. Cold pack.
Harus selalu berjauhan
dengan evaporator. dengan evaporator.
Epi cold chain Okt 2003

26
PENYIMPANAN VAKSIN (3)

3. Alat pemantau suhu


◦ Lemari es dipantau dengan 1 buah
termometer Dial atau Muller
◦ Sebuah freeze tag
◦ Sebuah buku grafik pencatatan suhu
PENYIMPANAN VAKSIN (4)
Cara Meletakkan Cool Pack
 Letakkan cool pack (kotak cair
dingin) bagian bawah lemari es
untuk :
- kestabilan suhu
- perpanjang daya tahan dingin
- menghemat listrik
PENYIMPANAN VAKSIN (5)
Cara Menyusun Vaksin
 Vaksin Polio dekat evaporator
 Jarak antara dus vaksin: +1-2 cm untuk
sirkulasi udara
 Vaksin sensitif beku dekat dinding
depan jauh dari evaporator
PENYIMPAN VAKSIN (6)
Letak Alat Kontrol Suhu
 Letakkan thermometer sebagai
pengontrol suhu, walaupun
thermometer sudah ada pada setiap
lemari es.
 Sebuah freeze-tag diletakkan bersama
vaksin DPT
 Lakukan pencatatan suhu: 2 kali sehari.
RCW 42 EK: suhu dekat evaporator bisa < 0°C
Jauh dari evaporator suhu +2°C – +8°C

PENATAAN VAKSIN
Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan
RCW 50 EK: kompartmen kanan dan kiri suhu +2°C – +8°C
bagian tengah freezer

PENATAAN VAKSIN
Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan
LE domestik

PENATAAN VAKSIN
Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan
Cold / cool pack
 Cold pack
kotak plastik berisi air yang dibekukan selama lebih dari
12 jam pada suhu dibawah - 5O C … - 25O atau dalam
freezer

 Cool pack
kotak plastik berisi air yang didinginkan selama lebih
dari 12 jam pada suhu + 2O C s/d - 3O C atau dalam
lemari es.

Epi cold chain


 Vaksin carrier

 Thermos

Epi cold chain


Penanganan Vaksin Rusak, Kadaluarsa
dan Vaksin Sisa

◦ Pisahkan vaksin
◦ Buat berita acara penghapusan
◦ Lakukan pemusnahan
PEMUSNAHAN
Vaksin
 Dikubur sedalam 2 – 3 meter
 Dibakar :
◦ Incinerator
◦ Aman terlindung (drum)
Alat suntik bekas
 Potongan jarum  needle pit, plastik
 Safety Box (SB)
 Jarum + plastik  SB tanpa menutup
ulang
 Pemusnahan : Dikubur, dibakar

Anda mungkin juga menyukai