Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam
bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah baterai dan kapasitor.
Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti sebagai “baterai” mobil.
Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll.
di dalam standar internasional setiap satu cell akumulator memiliki tegangan sebesar 2 volt. sehingga aki 12
volt, memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt memiliki 12 cell.
Aki merupakan sel yang banyak kita jumpai karena banyak digunakan pada sepeda motor maupun mobil. Aki
temasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi arus listrik kembali. secara
sederhana aki merupakan sel yang terdiri dari elektrode Pb sebagai anode dan PbO2 sebagai katode dengan
elektrolit H2SO4
Mengenal Kode yang ada di Aki
panduan agar dapat membaca kapasitas dan lebih mengerti aki yang digunakan.
Kode aki dituliskan mengikuti 2 standar/metode:
1. Japan Industrial Standard (JIS)
2. Deutsches Institut für Normung (DIN)
Sepertinya yang lebih banyak beredar adalah aki berstandar JIS. Ini sesuai dengan permintaan pasar yang lebih
banyak kepada kendaraan Jepang.
Setiap aki punya kode yang bisa dilihat langsung pada akinya.
Perbedaan standar bisa dilihat pada letak kepala aki (kutub): tenggelam untuk aki tipe DIN dan muncul untuk
aki tipe JIS (lebih tinggi).
Aki Japan Industrial Standard (JIS)
Contoh 1: Aki NS40ZLS
o N = Normal
o S = pengurangan daya aki sebesar 20%
o 40 = daya utama aki
o Z = penambahan daya aki sebesar 10% setelah dikurangi 20% (huruf S pertama)
o L = left, artinya pole (kepala aki / kutub negatif) [-]) berada di sebelah kiri.
Tanpa kode ini pole pasti berada di sebelah kanan.
o S = aki memiliki kutub ukuran besar
Jadi aki NS40ZLS mempunyai daya: 40Ah – 20% + 10% = 32 Ah dengan pole sebelah kiri dan kepala aki
besar.
Contoh 2: Aki N 40
o Daya utama 40Ah
o Kepala aki besar, walaupun tidak memiliki kode S dibelakangnya.
Hal ini karena huruf awalnya bukan NS.
Contoh lain:
o Aki NS 40: kapasitas 32 Ah
o Aki NS 40 Z: kapasitas 35 Ah
o Aki NS 40 ZS: kapasitas 35 Ah dengan kepala aki besar
Sekarang ini kode di atas mengalami perubahan menjadi lebih simpel.
Seperti NS 40 menjadi 32B20R, artinya:
o 32: kapasitas aktual aki 32 Ah
o B: kode baterai
o 20: panjang aki 20cm
o R: posisi pole di sebelah kanan
Aki Deutsches Institut für Normung (DIN)
Aki DIN banyak digunakan untuk mobil buatan Eropa.
Aki ini menggunakan kode 5 digit angka. Tapi yang perlu diperhatikan hanya 3 digit angka di depan.
Cara membacanya:
o Angka I 5 menjadi 0
o Angka I 6 menjadi 1
o Angka I 7 menjadi 2
Contoh: Aki 54533
1. Angka I 5: menjadi angka 0
2. Angka II & III 45 = tetap angka 45
Kapasitas (daya) aki adalah 045 Ah = 45 Ah
Contoh lain: Aki 73530
Kapasitas aki adalah: 235 Ah.
Kode Produksi Aki
* Aki Yuasa
Menggunakan penomoran 7 digit.
Dua nomor pertama adalah kode hari, dua angka berikut tanda bulan produksi, dua angka berikut tahun
produksi, dan angka terakhir kode negara produksi.
Contoh: Kode tanggal 2106049
Artinya aki ini diproduksi hari ke-21, di bulan ke-6, di tahun 2004, dan diproduksi di Indonesia.
* Aki GS
Menggunakan 6 digit kode.
Contoh: Kode Tanggal 20B4B5
Tanggal produksi di dua nomor pertama.
B berarti dibikin November. GS memberi kode untuk bulan Januari- September menggunakan angka 1 sampai
9. Untuk Oktober-Desember menggunakan kode A sampai C.
Angka 4 berarti tahun produksi.
Sedangkan B5, waktu shift dan jalur produksi aki di pabrik.
Membaca Kode Aki, Hindari Salah Beli!
Menjadi cermat sebelum membeli barang, bisa meminimalkan kesalahan. Misalnya seperti beli aki buat motor
kesayangan. Aki juga mempunyai kode yang bisa jadi patokan kebutuhan. So, buat sobat yang ingin beli aki,
silakan baca dulu kode-nya.
Buat aki motor, kode ini biasanya tertera di bodi. Terutama di bagian terdepan. Buat mudahnya coba ambil
salah satu accu. Misalnya, merek GS Battery. “Kode ini bisa memewakili setiap tipe aki,” ungkap Sahrudin dari
divisi Technical Support PT GS Battery Indonesia.
Contohnya jika tertera tulisan atau kode GM4-3B dan di bawahnya tertera tulisan 12V-4AH/10. Mulai GM4-3B
dulu ya. GM = aki polymion (12 volt). 4 = kapasitas aki dalam 10 jam. 3 = posisi terminal aki (untuk posisi
terminal aki, ada 4 model. Tapi, untuk nomor 3, posisinya sejajar dengan terminal positif di kanan dan terminal
negatif di sisi kiri).
B = posisi lubang udara (ada 4 model untuk posisi lubang udara. Untuk tipe B, letaknya di samping kanan).
Lanjut ke 12V-4AH/10. 12V = tegangan nominal aki. 4AH/10hr = kapasitas aki (4 ampere jam). Sekarang
tinggal lebih teliti lagi deh sebelum membeli.
Kode Produksi Aki
Aki merupakan komponen penting pada kendaraan, memberikan pasokan listrik pada kendaraan. Setidaknya 1
hingga 2 tahun ‘kotak Ajaib’ tersebut diganti. Hanya saja, saat hendak mengganti aki baru, Anda mesti teliti
sebelum membeli.
Idealnya, mulai dari spesifikasi hingga performa aki maksimal saat penggantian aki baru. Terkadang konsumen
lupa berkaitan dengan performa aki yang tidak maksimal. Padahal, saat membeli, aki tersebut terbilang “baru”.
“Voltase ideal aki, terutama Maintenance Free 12,8 Volt. Sementara suhu penyimpanan mempengaruhi
performa aki secara gradual. Manejemen penyimpanan dealer/toko menjadi penting agar aki tetap prima,” kata
Hadi, General Manager Aki Massiv.
Selain itu langkah preventif lainnya, sebaiknya anda mengerti arti kode dalam aki yang bersangkutan. Kode
inilah menjadi acuan konsumen untuk melihat penanggalan produksi aki bersangkutan. Caranya, dengan
mengerti arti kode produksi pada aki di luar masalah teknis tentunya. Biasanya, kode produksi melekat pada
bodi aki ataupun pada kemasannya.
KODE PRODUKSI
Bukan sekadar angka dan huruf semata yang melekat pada bodi aki. Kombinasi ini punya arti dan Anda,
sebagai konsumen bisa melihat ini untuk bahan pertimbangan membeli unit tersebut atau tidak. Biasanya ski
produksi lokal, sebagian besar mencantumkan kode produksi. Informasi ini bisa digunakan untuk melihat
performa aktual,” tukas Hadi.
Terlepas dari merek atau pabrikan, kode produksi cukup bisa membantu, untuk menilai “performa” optimal aki
sedari awal. Umumnya, kode aki ini memuat unsur penanggalan (bulan atau tahun), shift, dan kode perusahaan,
berikut contahnya,
Voltase Turun, Harus di-Charge Lagi
Idealnya, produksi relatif baru menjadi pilihan, Namun, bagaimana bila akinya relatif produksi lawas? Maklum,
semakin tinggi temperaturnya, kian cepat penurunan performa aki saat penyimpanan di toko, terutama untuk
Maintenance Free.
Ilustrasinya, bila aki MF tersimpan selama setahun di dealer (toko), voltase-nya menurun hingga 12,35 Volt.
Lalu apa yang salah? Tidak perlu risau dalam hal ini. Bila kasusnya seperti ini, pihak dealer atau toko bakal
men-charge kembali hingga aki tersebut mencapai performa ideal, 12,8 Volt. [ab]