Anda di halaman 1dari 11

1

Kuesioner 2
KUESIONER
KINERJA KARYAWAN
EKO HERTANTO
PROGRAM PASCASARJANA

Manajemen sumber daya manusia memiliki merupakan kualitasdari pencapaian tugas-tugas,


peranan yang sangat penting bagi perusahaan baik yang dilakukan individu maupun kelompok,
dalam mengelola, mengatur dan memanfaatkan maka kesadaran diri pegawai untuk keberhasilan
pegawai. Sumber daya manusia di perusahaan suatu organisasi dapat dilihat dari kinerja pegawai
perlu dikelola secara profesional agar terwujud atau aparaturnya.
keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan Menurut Mahsun (2006:25), kinerja
tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. (performance) adalah gambaran mengenai tingkat
Pada dasarnya sumber kekuatan yang ada di pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau
dalam perusahaan yaitu terletak pada sumber daya program atau kebijakan dalam mewujudkan
manusia dalam perusahaan tersebut. Apabila sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang
tenaga kerja diperlakukan secara tepat dan sesuai tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.
dengan harkat dan martabatnya, perusahaan akan Kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi
mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang atau tingkat keberhasilan individu atau kelompok.
diinginkan perusahaan. Kinerja seseorang atau kelompok dapat diketahui
Pentingnya faktor sumber daya manusia yang apabila kriteria keberhasilan telah ditetapkan
ada di dalam perusahaan, karyawan sebagai terlebih dahulu. Kriteria keberhasilan ini berupa
sumber daya manusia dari perusahaan yang tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang
merupakan faktor penentu keberhasilan untuk hendak dicapai.Sedangkan menurut Handoko
menjalankan visi dan misi di dalam mencapai target (2000:135), kinerja pada dasarnya adalah kegiatan
perusahaan, maka dari itu sumber daya manusia dan hasil yang dapat dicapai atau dilanjutkan
perlu mendapatkan perhatian lebih dari seseorang atau sekelompok orang di dalam
perusahaan. pelaksanaan tugas pekerjaan dengan baik, artinya
Istilah kinerja berasal dari kata job mencapai sasaran atau standar kerja yang telah
performance atau actual performance, yaitu ditetapkan sebelumnya dan atau bahkan dapat
prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang melebihi standar yang ditentukan oleh perusahaan
dicapai seseorang. Kinerja merupakan perwujudan pada periode tertentu. Kemudian menurut Widodo
kerja yang dilakukan oleh karyawan atau dalam Pasolong (2007:175), kinerja adalah
organisasi. Kinerja yang baik merupakan langkah melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakan
untuk tercapainya tujuan organisasi sehingga perlu sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil
diupayakan untuk meningkatkan kinerja. Tetapi hal seperti yang diharapkan.
ini tidak mudah dilakukan sebab banyak berbagai Menurut Keban (2004:1), kinerja pegawai
faktor yang mempengaruhi tingkat tinggi rendahnya merupakan perihal yang penting dan perlu
kinerja seseorang. Untuk menciptakan kinerja yang mendapat perhatian yang cukup dalam rangka
tinggi, dibutuhkan adanya peningkatan kinerja yang untuk peningkatan dan perbaikan kualitas
optimal dan mampu mendayagunakan potensi pelayanan publik. Sedangkan menurut Rivai dan
sumber daya manusia yang dimiliki oleh karyawan Sagala (2009:127), kinerja adalah perilaku nyata
guna menciptakan tujuan organisasi. yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
Kinerja merupakan kualitas seorang pegawai kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
dalam pelaksanaan tugasnya. Kinerja juga peranannya dalam perusahaan. Kemudian menurut
2

Dessler (2007:314), kinerja merupakan prestasi pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan,
kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang dan dukungan organisasi yang diterimanya.
secara nyata dengan standar kerja yang ditetapkan. Menurut Mangkunegara (2005:18-19), aspek-
Hal senada disampaikan Anoraga (2006:64), yang aspek standar kinerja terdiri dari aspek kuantitatif
menyatakan kinerja merupakan prestasi atau hasil dan aspek kualitatif. Aspek kuantitatif meliputi: (1)
kerja yang ditunjukkan oleh perorangan atau proses kerja dan kondisi pekerjaan, (2) Waktu yang
kelompok maupun organisasi sesuai persyaratan- dipergunakan atau lamanya melaksanakan
persyaaratan pekerjaan yang telah ditentukan. pekerjaan, (3) Jumlah kesalahan dalam
Menurut Roziqin (2010:41), mendefinisikan melaksanakan pekerjaan, dan (4) Jumlah dan jenis
kinerja merupakan keseluruhan proses bekerja dari pemberian pelayanan dalam bekerja. Sedangkan
individu yang hasilnya dapat digunakan landasan aspek kualitatif meliputi: (1) ketepatan kerja dan
untuk menentukan apakah pekerjaan individu kualitas pekerjaan, (2) tingkat kemampuan dalam
tersebut baik atau sebaliknya. Sedangkan Wirawan bekerja, (3) kemampuan menganalisis data atau
(2009:5), mengatakan kinerja juga merupakan informasi, (4) kemampuan atau kegagalan
keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau menggunakan mesin atau peralatan, (5)
indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam kemampuan mengevaluasi (keluhan atau keberatan
waktu tertentu. konsumen).
Menurut Timpe (2002:31), kinerja adalah
KINERJA ORGANISASI
tingkat prestasi seseorang atau karyawan dalam
Menurut Hessel (2007:178), faktor-faktor yang
suatu organisasi atau perusahaan yang dapat
mempengaruhi kinerja organisasi adalah motivasi,
meningkatkan produktivitas. Sedangkan menurut
budaya organisasi, kompensasi, kepemimpinan,
Meiner (2005:43), kinerja adalah kesuksesan yang
kepuasan kerja, kedisiplinan, lingkungan kerja dan
dapat dicapai individu di dalam melakukan
komitmen organisasi. Sedangkan menurut Fahmi
pekerjaannya, dimana ukuran kesuksesan yang
(2010:3), kinerja organisasi adalah sebagai
dicapai individu tidak dapat disamakan dengan
efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk
individu yang lain. Kesuksesan yang didapat
memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dari setiap
individu adalah berdasarkan ukuran yang berlaku
kelompok yang berkenaan melalui usaha-usaha
dan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya.
yang sistemik dan meningkatkan kemampuan
Menurut Simamora (2004:339), kinerja adalah
organisasi secara terus menerus mencapai
kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk
kebutuhannya secara efektif. Menurut Tampubolon
pekerjaan karyawan dan merefleksikan seberapa
(2003:67), kinerja keorganisasian tergantung dari
baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah
kinerja individu dan kelompok, para manajer harus
pekerjaan. Sedangkan Robbins (2001:187),
mencapai tingkat hasil karya yang tinggi dari
mendefinisikan kinerja sebagai fungsi dari interaksi
mereka yang bekerja dalam organisasi.
antara kemampuan (ability) dan motivasi
Kinerja organisasi merupakan jawaban dari
(motivation) sehingga kinerja = f ( A x M). Jika ada
berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah
yang tidak memadai, kinerja itu akan dipengaruhi
ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak
secara negatif.
memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau
Mathis dan Jackson (2006:378), menjelaskan
segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering
bahwa kinerja adalah apa yang dilakukan dan tidak
manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja
dilakukan oleh karyawan. Selain itu Mathis dan
telah merosot sehingga perusahaan atau instansi
Jackson (2006:113), menjelaskan ada tiga faktor
menghadapi krisis yang serius. Kesan-kesan buruk
utama yang mempengaruhi kinerja karyawan
organisasi yang mendalam berakibat mengabaikan
adalah kemampuan individu untuk melakukan
3

tanda-tanda peringatan adanya kinerja yang Sehubungan dengan itu, kita dapat
merosot. mengatakan sesuatu efektif bila mencapai
Menurut Ambar (2003:223), kinerja organisasi tujuan tertentu. Dikatakan efisien bila hal itu
merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan memuaskan sebagai pendorong mencapai
kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. tujuan, terlepas apakah efektif atau tidak.
2. Otoritas dan Tanggung Jawab
Sedangkan menurut Robert dan Jackson (2001:78),
Otoritas adalah wewenang yang dimiliki
menyatakan bahwa kinerja organisasi pada
seseorang untuk memerintah orang lain
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak
(bawahannya) untuk melaksanakan tugas yang
dilakukan oleh karyawan dalam lingkungan
dibebankan kepada masing-masing bawahan
organisasi. Adapun yang menjadi indikator dari
dalam suatu organisasi. Wewenang tersebut
kinerja organisasi adalah: Inputs (masukan),
mempunyai batas-batas tentang apa yang
Process (proses), Outputs (keluaran), Outcomes
boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh
(hasil), Benefits (manfaat), dan Impacts (dampak).
dilakukan.
“Authority is the character of a communication
FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI KINERJA
(order) in a formal organization by virtue of
ORGANISASI
which it is accepted by a contributor to or
Prawirosentono (2008:27-32), mengatakan
member of the organization as governing the
faktor variabel yang mempengaruhi organisasi dan
action he contributes or that is as governing
kinerjanya sebagai berikut:
determining what he does or is not to do so, as
1. Efektivitas dan Efisiensi
far as the organization concerned”.
Efektivitas dari organisasi perusahaan adalah
Artinya:
bila tujuan tersebut dapat dicapai sesuai Otoritas adalah sifat dari suatu komunikasi
dengan kebutuhan yang direncanakan. atau perintah dalam suatu organisasi formal
Sedangkan efisiensi berkaitan dengan jumlah yang dimiliki oleh seorang peserta organisasi
pengorbanan yang dikeluarkan dalam upaya kepada para anggota organisasi lain untuk
mencapai tujuan. Bila pengorbanannya melakukan suatu kegiatan kerja, sesuai
dianggap terlalu besar, maka dapat dikatakan dengan kontribusinya. Perintah tersebut
tidak efisien. menyatakan apa yang boleh dilakukan dan apa
“When a specific desired and is attained we
yang tidak boleh dikerjakan dalam organisasi
shall say that the action is effective. When the
bersangkutan.
unsought consequences of the desired end are “Authority is the right to give orders, and
dissatisfactory, effective action, we shall say, it responsibility is its essential counterpart.
is inefficient.” Whenever authority is exercised, responsibility
Artinya:
arises”.
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya dapat
Artinya:
dicapai, kita boleh mengatakan bahwa Wewenang adalah hak seseorang untuk
kegiatan tersebut adalah efektif. Tetapi bila memberikan perintah kepada bawahan,
akibat-akibat yang tidak dicari dari dari sedangkan tanggung jawab adalah bagian
kegiatan mempunyai nilai yang lebih penting yang tidak terpisahkan atau sebagai akibat dari
dibandingkan dengan hasil yang dicapai, kepemilikan wewenang tersebut. Bila ada
sehingga menghasilkan ketidakpuasan wewenang berarti dengan sendirinya muncul
walaupun efektif, hal ini disebut tidak efisien. tanggung jawab. Hak atau wewenang yang
“Accordingly, we shall sat that an action is
diberikan kepada seseorang dalam suatu
effective if it specific objective aim. It is efficient
organisasi akan berkaitan dengan tanggung
if it satisfies the motives of the aim, whatever it
jawab atas wewenang yang dimiliki.
is effective or no.”. 3. Disiplin
Artinya:
4

“Discipline implies obedience and respect for Penilaian kinerja karyawan yang dilakukan
the agreements between the firm and its secara obyektif tepat dan di dokumentasikan
employee. secara baik cenderung menurunkan potensi
Artinya:
penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan,
Disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap
sehingga kinerjanya diharapkan harus bertambah
perjanjian yang dibuat antara perusahaan dan
baik sesuai dengan kinerja yang dibutuhkan oleh
karyawan.
Disiplin juga berkaitan erat dengan sanksi yang perusahaan.
perlu dijatuhkan kepada pihak yang melanggar. Pengukuran kinerja karyawan menurut Darma
Dalam hal seorang karyawan melanggar (2003:355), mempertimbangkan hal-hal sebagai
peraturan yang berlaku dalam organisasi berikut:
perusahaan, maka karyawan bersangkutan 1. Kuantitas
harus sanggup menerima hukuman yang telah Pengukuran kinerja seorang karyawan dapat
disepakati. Masalah disiplin para peserta dilihat dari kuantitas kerja yang diselesaikan
organisasi baik dia atasan maupun bawahan dalam waktu tertentu. Dengan kuantitas
akan memberi corak terhadap kinerja tersebut seorang karyawan memiliki
organisasi. kemampuan ataupun kepercayaan untuk
4. Inisiatif
melakukan kerja-kerja organisasi.
“Initiative involves thinking out a plan and
2. Kualitas
ensuring it success. This gave zeal and energy
Penilaian seorang karyawan adalah dengan
to organization”.
Artinya: melihat kualitas kerja yang dilakukan sesuai
Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya pikir,
dengan yang diharapkan. Penyelesaian bukan
kreativitas dalam bentuk ide untuk
hanya terlihat dari penyelesaian tapi dilihat dari
merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan
kecakapan dan juga hasil.
tujuan organisasi. Setiap inisiatif sebaiknya
3. Ketepatan waktu
mendapat perhatian atau tanggapan positif dari
Yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang
atasan. Bila atasan selalu menjegal setiap
direncanakan.
inisiatif, tanpa memberikan penghargaan
berupa argumentasi yang jelas dan Jadi, pada prinsipnya, pengukuran kinerja
mendukung, menyebabkan organisasi akan sesorang dapat dilihat secara kualitas kerjanya,
kehilangan energy atau daya dorong untuk kuantitas atau sebanyak apa ia bisa menghasilkan
maju. Dengan perkataan lain inisiatif peserta sesuatu dalam waktu tertentu, ketepatan waktu
organisasi merupakan daya dorong kemajuan penyelesaian pekerjaannya, pemanfaatan sumber
yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja daya yang ia miliki, kemandiriannya baik secara
organisasi bersangkutan. individu ataupun secara kerja tim, komitmennya
terhadap organisasi, serta tanggung jawabnya
terhadap apa yang telah ia kerjakan.

PENGUKURAN KINERJA KARYAWAN


Mathis dan Jackson berpendapat penilaian
KESIMPULAN
kinerja (performance appraisal-PA) adalah proses
Untuk menentukan seorang pegawai
evaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan
mempunyai kinerja atau tidak, salah satunya dilihat
pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu
dari hasil yang mampu dicapai setelah pekerjaan
set standar, dan kemudian mengkomunikasikannya
selesai. Jika hasil kerja kurang memuaskan, berarti
dengan para karyawan.
kinerja tersebut masih rendah, sebaliknya hasil
kerja yang dihasilkan pegawai bagus, maka
5

cenderung pegawai tersebut dikatakan berkinerja tinggi dikatakan produktif, sedangkan orang yang
tinggi. Secara keseluruhan dapat disimpulkan level of performance tidak mencapai standar
bahwa penilaian kinerja meliputi kemampuan disebut tidak produktif atau performance rendah.
pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan baik Keberhasilan suatu organisasi sangat
secara kuantitas yaitu seberapa besar kemampuan dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya.
pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan dari Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu
banyaknya atau jumlahnya pekerjaan yang berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan,
diberikan. begitu juga kemampuan pegawai dala dengan harapan apa yang menjadi tujuan
menyelesaikan pekerjaan secara kualitas yaitu perusahaan akan tercapai. Salah satu cara yang
memenuhi standar pelaksanaan pekerjaan yang ditempuh oleh perusahaan dalam meningkatkan
telah ditentukan organisasi. Disamping itu dinilai kinerja karyawannya, misalnya dengan melalui
bagaimana pegawai mampu menyelesaikan pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang
pekerjaan dengan efektif dan efisien dengan waktu layak, pemberian motivasi, dan menciptakan
penyelesaian pekerjaan yang telah dijadwalkan lingkungan kerja yang kondusif.
oleh pimpinan. Sukses tidaknya seorang karyawan dalam
Memiliki sumber daya manusia yang bekerja akan dapat diketahui apabila perusahaan
berkualitas dan profesional merupakan harapan atau organisasi yang bersangkutan menerapkan
organisasi, bagi organisasi yang memiliki hal sistem penilaian kinerja. Jadi kinerja merupakan hal
tersebut akan dapat mencapai kinerja yang optimal yang penting bagi perusahaan atau organisasi serta
sesuai yang diinginkan organisasi, baik oleh dari pihak karyawan itu sendiri. Kinerja karyawan
karyawan individu maupun kelompok (team work) dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang
dalam organisasi sehingga tujuan akan dapat berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri
dicapai dan diwujudkan. maupun yang berhubungan dengan lingkungan
Pencapaian tujuan perusahaan dipengaruhi perusahaan atau organisasi.
oleh kinerja karyawan perusahaan itu sendiri. Maka Peningkatan kinerja karyawan memerlukan
dari itu perusahaan membutuhkan sumber daya beberapa hal seperti motivasi yang tinggi,
manusia yang potensial dan berkualitas, baik dari kompetensi yang memadai, kepemimpinan yang
segi pemimpin maupun karyawan pada pola tugas, baik, dan lingkungan kerja yang mendukung
tanggung jawab, berdaya guna sesuai dengan karyawan untuk dapat meningkatkan kinerjanya.
peraturan dan pengawasan yang merupakan Seorang karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi
penentu tercapainya tujuan perusahaan. dapat menunjang tercapainya tujuan dan sasaran
Tingkatan kinerja karyawan dapat yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan
dikelompokkan ke dalam tingkatan kinerja tinggi, adanya kinerja yang tinggi yang dimiliki karyawan,
menengah atau rendah. Seorang karyawan dapat diharapkan tujuan organisasi dapat tercapai.
dikelompokkan kedalam tingkatan kinerja tertentu Sebaliknya tujuan organisasi susah atau bahkan
dengan aspek-aspek seperti; efektivitas dan tidak tercapai bila karyawannya bekerja tidak
efisiensi. Tingkat keberhasilan karyawan di dalam memiliki kinerja yang baik sehingga tidak dapat
melaksanakan tugas pekerjaannya dinamakan level menghasilkan kerja yang baik pula.
of performance. Orang yang level of performance

INDIKATOR KINERJA KARYAWAN:

1. KUANTITAS
6

2. KUALITAS
3. KETEPATAN WAKTU

KRITERIA JAWABAN SKOR PENILAIAN

SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
KS = Kurang Setuju 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1

No PERTANYAAN SS S KS TS STS
KUANTITAS
Tingkat pencapaian volume kerja yang saya hasilkan telah
1
sesuai dengan harapan perusahaan
Kuantitas kerja yang diberikan sudah sesuai dengan
2
kemampuan anda
Kuantitas kerja saya sudah sesuai dengan standar kerja
3
yang diharapkan oleh perusahaan
Selama bekerja, hasil pekerjaan saya lebih baik bila
4
dibandingkan dengan waktu yang lalu
Saya mampu menyelesaikan jumlah pekerjaan seperti yang
5
ditetapkan oleh perusahaan
Hasil kinerja saudara terkadang melebihi target yang
6
diberikan oleh perusahaan
Target pekerjaan dan tugas dari perusahaan dapat anda
7
penuhi dengan baik dan cermat
Saya merasa dapat memenuhi dengan banyaknya beban
8
pekerjaan yang ditetapkan
Saya mampu dan memahami tugas-tugas rutin yang saya
9
kerjakan setiap harinya di perusahaan
Saya bersedia diberi tambahan kuantitas kerja diluar jam
10
kerja apabila dibutuhkan
Saya memaksimalkan pencapaian target yang ditargetkan
11
oleh oleh perusahaan
12 Saya meminta petunjuk dalam penyelesaian pekerjaan
Saya sering melakukan penyelesaian pekerjaan diluar jam
13 kerja untuk mencapai target yang dibebankan oleh
perusahaan
Saya selalu berusaha mencapai target kerja yang telah
14
ditetapkan oleh perusahaan
Saya dapat mengerjakan pekerjaan dengan efektif dan
15
efisien sehingga tidak perlu banyak bertanya kepada atasan
Saya selalu fokus menyelesaikan pekerjaan, walaupun
16
atasan sedang tidak ada di perusahaaan
7

Dalam menyelesaikan pekerjaan saya selalu berinisiatif


17
tanpa menunggu perintah dari atasan
18 Kuantitas kerja saya melebihi rata-rata karyawan lain
KUALITAS
Saya mengerjakan suatu pekerjaan dengan penuh
19
perhitungan, cermat dan teliti
Skill yang saya miliki sesuai dengan pekerjaan dan tugas
20
yang saya kerjakan saat ini
Dengan pengetahuan yang saya miliki, saya dapat
21 menguasai bidang tugas yang saya kerjakan dengan hasil
yang baik
Dengan pengetahuan yang saya miliki, saya dapat
22
menguasai bidang tugas yang lain
Dengan pengetahuan yang saya miliki, saya mampu
23
melaksanakan pekerjaan dengan baik
Standar kualitas kerja yang telah ditetapkan oleh
24
perusahaan dapat saya capai dengan baik dan optimal
Saya selalu berusaha menghasilkan kualitas pekerjaan
25
yang baik dibandingkan dengan rekan kerja yang lain
Saya menyadari akan pentingnya akurasi dalam
26
menyelesaikan pekerjaan
Saya terampil dalam bekerja dan mempunyai inisiatif untuk
27
membantu rekan kerja
28 Saya selalu meminimalisir tingkat kesalahan dalam bekerja
29 Dalam bekerja saya menguasai penggunaan komputer
Saya berinisiatif mencari cara-cara terbaik untuk
30
meningkatkan kualitas kerja
Berdasarkan penilaian atasan dan pendapat rekan kerja,
31
saya bekerja dengan teliti
32 Kualitas hasil pekerjaan saya dapat diterima oleh atasan
Saya menggunakan fasilitas yang diberikan oleh
33
perusahaan untuk menunjang kualitas hasil pekerjaan
Dalam menyelesaikan pekerjaan saya selalu
34
mengutamakan kualitas pekerjaan
Saya menyelesaikan kualitas pekerjaan dengan baik sesuai
35
perintah atasan
Saya selalu bekerja sesuai dengan standar mutu yang telah
36
ditetapkan oleh perusahaan
Pengetahuan akan pekerjaan dapat membantu saya dalam
37
mengatasi permasalahan yang muncul pada saat bekerja
Saya selalu terbuka untuk menerima kritik atau saran atas
38
hasil kerja yang saya peroleh
39 Kualitas kerja saya jauh lebih baik dari karyawan lain
40 Saya dalam bekerja selalu mengutamakan tingkat ketelitian
Hasil kerja saya sesuai dengan kualitas yang telah
41
ditentukan
KETEPATAN WAKTU
42 Untuk menghasilkan pekerjaan yang praktis dan efektif,
8

saya proaktif dalam mencari tata kerja baru yang dianggap


lebih efektif dan efisien dalam penyelesaian pekerjaan
Saya taat terhadap semua aturan dan prosedur kerja yang
43
ditetapkan dalam suatu pekerjaan
Saya mencari cara lain agar pekerjaan selesai tepat waktu
44 ketika saya mengalami kebuntuan dalam proses
penyelesaian pekerjaan
Saya mengerjakan suatu pekerjaan dengan cekatan dan
45
tidak menunda-nunda
Seluruh pekerjaan selama ini dapat saya kerjakan dan
46
hasilnya sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu untuk
47 menghindari tertumpuknya pekerjaan yang akan menjadi
beban pekerjaan
Saya membuat target waktu untuk penyelesaian pekerjaan
48
dan kegiatan
Saya merasa dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat
49
sesuai standar yang ditetapkan oleh perusahaan
Saya merasa bersalah apabila pekerjaan yang menjadi
50
tugas saya terlambat untuk diselesaikan
Saya berusaha untuk lebih mengutamakan kepentingan
51
pekerjaan daripada kepentingan pribadi
52 Menurut atasan pekerjaan yang saya lakukan tepat waktu
Berdasarkan data absen, saya datang dan pulang kantor
53
tepat waktu
54 Saya bekerja sesuai dengan prosedur dan jadwal
Saya memperhitungkan waktu dalam setiap penyelesaian
55
tugas
Saya mampu menggunakan waktu dengan efisien dalam
56 melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan kepada
saya
Saya mampu menentukan dan mengatur prioritas kerja
57
secara efektif
Efisiensi waktu saya dalam menyelesaikan pekerjaan
58
melebihi rata-rata karyawan lain
59 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat
Banyaknya hasil kerja yang saya selesaikan dapat dilihat
60
dari waktu kerja
9

DAFTAR PUSTAKA

Ambar, T. Manajemen Sumber Daya Manusia, Mahsun, Mohamad. Pengukuran Kinerja


Konsep, Teori dan Pengembangan Sektor Publik, Edisi Pertama,
dalam Konteks Organisasi Publik, Yogyakarta: BPFE, 2006.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003. Mangkunegara, A.P. Evaluasi Kinerja Sumber
Anoraga, Pandji. Psikologi Kerja, Jakarta: Daya Manusia, Cetakan 1, Bandung:
Rineka Cipta, 2006. PT. Refika Aditama, 2005.
Darma, Agus. Manajemen Supervisi, Jakarta: Mathis, Robert L, & John H. Jackson,
PT. Raja Grafindo Perkasa, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Dessler, Gary. Manajemen Sumber Daya Jakarta: Salemba Empat, 2002.
Manusia, Jilid I, Jakarta: Indeks, 2007. Mathis, Robert L, & John H. Jackson, Human
Fahmi, Irham. Manajemen Kinerja Teori dan Resource Management, terjemahan,
Aplikasi, Bandung: Alfabeta, 2010. Edisi Kesepuluh, Jakarta: Salemba
Handoko, T. Hani. Manajemen Personalia dan Empat, 2006.
Sumber Daya Manusia, Edisi II, Meiner. The Horizontal Organization, USA:
Cetakan Keempat Belas, Yogyakarta: Oxford University Press.
BPFE, 2000. Pasolong, Harbani. Teori Administrasi Publik,
Hessel, Nogi Tangkalisan. Manajemen Publik, Bandung: Alfabeta, 2007.
Jakarta: Grasindo, 2007. Prawirosentono, Suyadi. Manajemen
Keban, T. Yarimias, Enam Dimensi Strategis Sumberdaya Manusia “Kebijakan
Administrasi Publik, Konsep, Teori, Kinerja Karyawan”, Yogyakarta: BPFE
dan Isu, Yogyakarta: Gaya Media, UGM, 2008.
2004.
10

Rivai, Veithzal & Ella Jauvani Sagala. Simamora, Henry. Manajemen Sumber Daya
Manajemen Sumber Daya Manusia Manusia, Edisi Ketiga, Yogyakarta:
Untuk Perusahaan: Dari Teori ke STIE, YKPN, 2004.
Praktek, Jakarta: Raja Grafindo Tampubolon, Manahan P. Perilaku
Persada, 2009. Keorganisasian, Edisi Pertama,
Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi, Jakarta: Ghalia Indonesia Anggota
Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid I IKAPI, 2004.
dan II, Edisi Kedelapan, Jakarta; Timpe, Dale. Seri Ilmu dan Seni Manajemen
Prenhallindo, 2001. Bisnis (Memimpin Manusia), Jakarta:
Robert & Jackson J.M. Manajemen Sumber PT. Elex Media Komputindo, 2002.
Daya Manusia, Jakarta: Salemba Wirawan. Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Empat, 2001. Manusia, Jakarta: Salemba Empat,
Roziqin, Muhammad Zainur. Kepuasan Kerja, 2009.
Malang: Averroes Press, 2010.

Anda mungkin juga menyukai