Anda di halaman 1dari 2

NAMA : KHAIRUNNISA ARIN KURNIA

KELAS : X MIA 1
PELAJARAN : SEJARAH INDONESIA
CARA BERPIKIR KRONOLOGIS DAN DIAKRONIS

DALAM MEMPELAJARI SEJARAH

Sejarah mengajarkan kepada kita cara berpikir Diakronis


/kronologis, artinya berpikirlah secara runtut, teratur, dan
berkesinambungan. Tanpa berpikir secara runtut dan
berkesinambungan dalam mengidentifikasi suatu permasalahan,
kita akan dihadapkan pada pemecahan masalah atau pemberian
solusi yang tidak tepat.

Cara berpikir sinkronik akan mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti
dalam mengamati gejala atau fenomena tertentu, terhadap peristiwa atau
kejadian pada waktu tertentu. Konsep berpikir sinkronik banyak diterapkan
pada ilmu-ilmu social lainnya, terutama jika ingin mengetahui secara lebih
mendalam tentang sesuatu hal yang tengah menjadi focus perhatian kita

Keterkaitan Berpikir Sejarah Secara Diakronik dan Sinkronik

Sejarah adalah proses, dalam kata lain sejarah adalah perkembangan.


Ilmu sejarah sendiri memiliki sifat yang diakronis yaitu memanjang dalam
waktu dan dalam ruang yang terbatas. Sejarah mengenal adanya suatu proses
kontinuitas atau berkelanjutan

Sedangkan ilmu sosial itu bersifat sinkronis (menekankan struktur)


artinya ilmu sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa
sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya
Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial
). Kita ingin mencatat bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan
ilmu sosial lain yang sinkronis Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu
sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial menggunakan sejarah Ilmu diakronis
bercampur dengan sinkronis.

Anda mungkin juga menyukai