Diakronik berasal dari kata Diachronich (Dia yaitu dalam bahasa latin artinya melalui /
melampaui dan Chronicus artinya waktu). Diakronik artinya memanjang dalam waktu tetapi
terbatas dalam ruang.
Berpikir diakronik disebut juga berpikir kronologis. Berpikir diakronik dalam sejarah yaitu
menganalisa/menelusuri suatu peristiwa dari awal kejadian hingga akhir. Contohnya
menceritakan pengalaman hidup seseorang sejak dilahirkan sampai sekarang.
Sinkronik artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Pendekatan sinkronik yaitu
menganalisa sesuatu pada saat tertentu, tidak menjelaskan suatu peristiwa dari awal dan hanya
pada intinya saja.
Ada juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala – gejala yang
meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas. Sebagai contoh menjelaskan tentang
proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945.
1. Memandang masyarakat sebagai sesuatu yang terus bergerak dan memiliki hubungan
kausalitas atau sebab akibat
2. Mempelajari kehidupan sosial secara memanjang berdimensi waktu
3. Menguraikan proses transformasi yang terus berlangsung dari waktu ke waktu secara
berkesinambungan
Kesimpulan
Kesimpulannya bahwa cara berpikir sejarah itu bersifat Diakronik yaitu memanjang dalam
waktu, dan mementingkan proses terjadinya sebuah peristiwa. Sedangkan berpikir ilmu sosial itu
bersifat Sinkronik, melebar dalam ruang serta mementingkan struktur dalam suatu peristiwa.
Perbedaan keduanya terdapat pada cara memahami dan mempelajari hal – hal yang ada di
peristiwa tertentu.