Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN DOWNE SCORE

Downe score merupakan penilaian dasar yang tercantum dalam Principles of


Basic Neonatal Care Training Course. Downe score ini merupakan indikator yang
digunakan untuk menilai derajat beratnya distress pernapasan pada neonatus. Penilaian
downe score ini dapat digunakan untuk mengevaluasi status pernapasan bayi secara
intensif setiap 30-60 menit. Downe score ini juga dapat dijadikan sebagai alternatif
pengganti jika intrumen BGA (Blood Gas Analysis) atau pulse oxymetri tidak tersedia
dalam mengevaluasi distress pernapasan (Rusmawati, Anita, Ekawati L. Haksari, dan
Roni Naning, 2008).

Skor
Pemeriksaan
0 1 2
Frekuensi napas < 60 x/menit 60 – 80 x/menit > 80 x/menit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis hilang dengan Sianosis menetap
Sianosis Tidak ada sianosis
O₂ walaupun diberi O₂
Udara masuk Penurunan ringan udara Tidak ada udara
Air entry
bilateral baik masuk masuk
Hanya terdegar dengan Dapat didengar tanpa
Merintih Tidak merintih
stetoskop stetoskop
(Label 1. Penilaian Downe Score)

Interpretasi Hasil :
0 - 4 = Distress Napas Ringan; membutuhkan O2 nasal atau headbox
4 - 7 = Distress Napas Sedang; membutuhkan CPAP
>7 = Distress Napas Berat; Ancaman Gagal Napas dibutuhkan Intubasi serta
pemeriksaan Analisa Gas Darah

Untuk menilai status pernapasan serta mengetahui ada tidaknya distress


pernapasan pada bayi, perawat/bidan perlu memahami hal - hal yang menjadi gejala
klinis dari gangguan pernapasan, sebagai berikut :
o Frekuensi nafas
a. Normal
 30-60 kali /menit
 Tidak ada kesulitan bernafas
 Auskultasi suara pernafasan
b. Frekuensi nafas < 30 kali / menit
 Mungkin tanda kelelahan
 Tentukan derajat apneu dan kualitas udara yang masuk
 Pernapasan kussmaul
c. Frekuensi napas > 60 kali / menit
 Evaluasi ventilasi dan oksigenasi
 Usaha napas
 Perlu dilakukan pemeriksaan BGA
o Usaha napas
 Kualitas udara yang masuk
 Retraksi, derajat retraksi
 Apnea frekuensi, durasi, denyut jantung dan saturasi O2 saat apneu,
memerlukan stimulasi atau tidak
 Grunting : Usaha untuk  tekanan intracranial sebagai respon
terhadap kolaps alveoli
 Pernafasan cuping hidung : usaha untuk  resistensi jalan nafas
o Kebutuhan O2
a. Adanya sianosis sentral
 Kebiruan pada lidah dan membran mukosa
 Desaturasi darah arteri karna disfungsi kardiopulmonal
b. Bila bayi tampak sianosis dan mengalami distres dan mengalami
distress pernafasan -> evaluasi O2 dan berikan O2
o Saturasi O2

Dalam penilaian distress pernapasan, tidak hanya dengan menggunakan


penilaian Downe Score saja akan tetapi perlu adanya penunjang pemeriksaan yang
dilakukan, berikut merupakan pemeriksaan penunjang pada neonatus yang mengalami
distress pernapasan :
Pemeriksaan Kegunaan
Kultur darah
Menunjukkan keadaan bakteriemia
- Menilai derajat hipoksemia
Analisa gas darah
- Menilai keseimbangan asam basa
Menilai keadaan hipoglikemia, karena hipoglikemia
Glukosa darah
dapat menyebabkan atau memperberat takipnea
Rontgen toraks Mengetahui etiologi distress nafas
Darah rutin dan hitung - Leukositosis menunjukkan adanya infeksi
- Neutropenia menunjukkan infeksi bakteri
jenis - Trombositopenia menunjukkan adanya sepsis
Pulse oxymetri Menilai hipoksia dan kebutuhan tambahan oksigen
(Label 2. Pemeriksaan Penunjang pada Neonatus yang mengalami Distress Pernafasan)

DAFTAR PUSTAKA

Rusmawati, Anita, Ekawati L. Haksari, dan Roni Naning. Downes Score as a Clinical
Assessment for Hypoxemia in Neonates with Respiratory Distress. Vol. 48
Number 6, November 2008

Anda mungkin juga menyukai