INSTALASI MIKROBIOLOGI
KLINIK
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
TERAKREDITASI PARIPURNA KARS
RSSA JAYA
RSSA LUARR BIA
BIASA
AKREDITASISI P
PASTI BISA
BUDAYA MUTU
"Kita Peduli"
KATA PENGANTAR
Instalasi Mikrobiologi Klinik adalah satuan kerja yang berbentuk instalasi, yang melakukan
pemeriksaan mikrobiologi klinik untuk pasien RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Instalasi
Mikrobiologi Klinik berada di bawah pengawasan dan pembimbingan Bidang Penunjang Medik.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan pemeriksaan, kami menyusun Pedoman Pelayanan
Instalasi Mikrobiologi Klinik sebagai acuan pelaksanaan kegiatan.
Halaman Judul…………………………………………………………………………. i
Kata Pengantar ……………………………………………………………………….. ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………. iii
Lembar Persetujuan ....................................................................................................... iv
Lembar Pengesahan ....................................................................................................... v
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………….. 1
B. Tujuan Pedoman ……………………………………………………… 3
C. Ruang Lingkup Pelayanan …………………………………………… 3
D. Batasan Operasional …………………………………………………. 4
E. Landasan Hukum …………………………………………………….. 4
BAB II Standar Ketenagaan ………………………………………………………. 5
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia …………………………………… 5
B. Distribusi Ketenagaan ………………………………………………. 6
C. Pengaturan Jaga ………………………………………………………. 6
BAB III Visi, Misi, Motto, Nilai Dasar dan Tujuan RS…………………………….. 7
A. Denah Ruang …………………………………………………………. 7
B. Standar Fasilitas ……………………………………………………… 7
BAB IV Tata Laksana Pelayanan ………………………………………………….. 9
BAB V Logistik …………………………………………………………………... 14
BAB VI Keselamatan Pasien ………………………………………………………. 18
BAB VII Keselamatan Kerja ……………………………………………………….. 20
BAB VIII Pemantapan (Penjaminan) Mutu ………………………………………… 25
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Instalasi Mikrobiologi Klinik (IMK) adalah suatu unit penyelenggara fungsional yang
tugas utamanya adalah melakukan pelayanan pemeriksaan mikrobiologi klinik.
Kedudukan IMK berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur c/q Wakil
Direktur Penunjang Pelayanan, di bawah Bidang Penunjang Medik. Instalasi
Mikrobiologi mempunyai tugas membantu Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
baik dalam menyelenggarakan fungsi pelayanan maupun pendidikan dan penelitian
sesuai dengan visi dan misi RSSA dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara
efektif, efisien dan berdaya guna.
Instalasi Mikrobiologi Klinik didirikan sejak 1 Maret 2010 yang disahkan dengan
Surat Keputusan Direktur RSU Dr. Saiful Anwar Malang nomor : 445/1670/308/2010
tentang Pembentukan dan Pengaturan Kembali Satuan Kerja / Instalasi. Kepala Instalasi
saat itu dijabat oleh Prof. Dr. dr. Noorhamdani AS, DMM, SpMK(K) dan Ketua SMF
oleh Prof. Dr. dr. Sanarto Santoso, DTM&H, SpMK(K). Sejak saat itu Instalasi
Mikrobiologi Klinik resmi telah terpisah dan tidak lagi dibawah Instalasi Laboratorium
Sentral. Pada tanggal 1 Juli 2013 ada pergantian jabatan, dimana Kepala Instalasi dijabat
oleh Prof. Dr. dr. Sanarto Santoso, DTM&H, SpMK (K), dan Ketua SMF Mikrobiologi
Klinik dijabat oleh Prof. Dr. dr. Noorhamdani AS, DMM, SpMK(K), berdasarkan SK
Direktur no.821.2/6071/302/2013 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Kepala Instalasi
di Lingkungan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Sumber daya manusia yang dimiliki terdiri dari 4 orang tenaga Dokter Spesialis
Mikrobiologi Klinik (SpMK), 1 orang tenaga administrasi, sesuai dengan SK Direktur
RSU Dr. Saiful Anwar Malang nomor : 870/2954/308/2010 tentang Penataan dan
Penetapan Kembali Karyawan. Pada tanggal 18 Januari 2011 terbit SK Direktur RSU Dr.
Saiful Anwar Malang nomor : 065/0018/308/2011 tentang Pelimpahan Tenaga Yang
Bertugas di Instalasi Laboratorium Sentral Ke Instalasi Mikrobiologi Klinik, sehingga
kami mendapat tambahan tenaga analis kesehatan sebanyak 2 orang. Kemudian mendapat
tambahan 2 orang tenaga analis lagi pada bulan April 2011 dengan SK Direktur
Pengangkatan Tenaga Kontrak RSSA no. : 814/2805/302/2011, dan SK Penugasan CPNS
no. : 870/2876/302/2011.Hal ini sedikit banyak membantu kelancaran jalannya pelayanan
kami. Selain tambahan tenaga analis medis, kami juga mendapat tambahan tenaga dokter
umum sebanyak 4 orang dengan Surat Penugasan Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang no. 870/3155/302/2012. Pada tanggal 2 Januari 2012, dengan SK Direktur
Pengangkatan Tenaga Kontrak no.814/0018/302/2012, kami mendapat tambahan 1 orang
B. TUJUAN PEDOMAN
Pedoman Pelayanan Instalasi Mikrobiologi Klinik dibuat agar pelayanan laboratorium
memiliki acuan atau standar dalam melakukan pelayanan, sehingga tercapai standar mutu
dan keselamatan pasien yang diharapkan.
E. LANDASAN HUKUM
Pelaksanaan kegiatan pelayanan Instalasi Mikrobiologi Klinik didasarkan pada :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
c. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
d. Pedoman Keamanan Laboratorium Mikrobiologi dan Biomedis, Departemen
Kesehatan, 1997.
e. Peraturan Menteri Kesehatan no.411/Menkes/Per/III/2010 tentang Laboratorium
Klinik.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien.
g. Keputusan Menteri Kesehatan no.81/MENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi,
Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit.
h. Keputusan Menteri Kesehatan no.370/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi
Teknologi Laboratorium Kesehatan.
i. Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik Rumah Sakit, Departemen Kesehatan,
1998.
j. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar, Departemen Kesehatan, 2004.
k. Keputusan Menteri Kesehatan no.129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
minimal Rumah Sakit.
l. Keputusan Menteri Kesehatan no.1075/MENKES/SK/VII/2013 tentang Pedoman
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Kerja.
STANDAR KETENAGAAN
3 Staf Medik a. Pangkat / Golongan Ruang : Minimal Penata Muda Tk. I / IIIb
Fungsional b. Pendidikan Formal : Dokter
c. Kursus / Diklat :
- Struktural : -
- Teknis / Fungsional : Teknis profesi
d. Pengalaman Kerja : -
4 Koordinator a. Pangkat / Golongan : Minimal Penata Muda Tk I / Gol. III b.
Pelayanan b. Pendidikan : Dokter Spesialis / S2.
c. Diklat / kursus :-
d. Pengalaman kerja : Minimal 3 tahun.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Dalam melaksanakan pelayanan mikrobiologi klinik, sumberdaya manusia yang ada di
Instalasi Mikrobiologi Klinik terbagi menjadi :
Jenis pelayanan Jumlah SDM
Pelayanan loket penerimaan spesimen 3 orang admin
Administrasi IMK 1 orang admin
Pelayanan kultur dan pemeriksaan mikrobiologis 7 orang analis medis
Pelayanan pembacaan hasil kultur dan ekspertise 11 orang dokter
Penunjang pelayanan (pembuatan media 1 orang laboran
pertumbuhan bakteri, sterilisasi media dan alat-alat,
sterilisasi sampah medis)
Penunjang pelayanan (pembersihan alat-alat, 1 orang pekarya
pembersihan ruangan)
C. PENGATURAN JAGA
Pelaksanaan kegiatan pelayanan di IMK dilakukan sesuai dengan jam kerja RSSA,
dimana semua tenaga dokter, administrasi, analis medis, laboran, pekarya masuk jam 07.00 –
15.00 pada hari Senin sampai dengan Kamis, dan jam 07.00 – 14.30 pada hari Jum’at.
Sementara itu, pengaturan jaga di IMK terbagi atas :
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
B. STANDAR FASILITAS
1. Gedung dan Prasarana
NO JENIS SATUAN KEBUTUHAN YANG KEKURANGAN
SESUAI SUDAH
STANDAR ADA
1 2 3 4 5 6
1 Ruang Tunggu Pasien ruang 2 (@ 5x5)m 0 2, (terpisah, open
(umum dan MDR) space)
2 Ruang Loket ruang 2 (@ 2x3)m 1 (2x3) 1
3 Ruang Sampling Ruang 1 (@ 3x3)m 0 1
4 Ruang Administrasi ruang 2 (@ 4x6) m 1 (2x3) 1
5 Ruang Pemeriksaan TB ruang 1(12x14, 2 (@ 2x2) 1 (perluasan
tersekat- ruangan)
sekat)m
6 Ruang Pemeriksaan ruang 1 (10x10)m 1 (6x7) 1 (perluasan
Bakteri ruangan)
7 Ruang Pemeriksaan ruang 1 (5x6)m 0 1
Jamur
8 Ruang Pemeriksaan ruang 1 (5x6)m 0 1
Anaerob
9 Ruang Biomolekuler ruang 1 (10x6)m 0 1
(Ruang protein, DNA,
elektroforesis)
10 Dapur bersih ruang 1 (4x4)m 0 1
11 Dapur kotor ruang 1 (4x4)m 0 1
12 Ruang Pertemuan ruang 1 (6x8)m 0 1
13 Gudang reagen dan ruang 1 (6x3)m 0 1
bahan habis pakai
2. Peralatan Laboratorium
No. Jenis Kelengkapan Standar Lab. Jumlah /
Keterangan
1 Bio Safety Cabinet A2, 1 buah A2, 1 buah
2 Centrifuge Refrigerated Refrigerated
Centrifuge, 1 Centrifuge, 1 buah
buah
3 Laminer 2 buah 2 buah
4 Vitek 2 Compact 2 buah 1 buah
5 Previcolor 1 buah 1 buah
6 Bactec 1 buah, 120 1 buah 120 lubang
lubang
7 Inkubator 3 buah,
8 BacT/ALERT 1 buah 0
9 Refrigerator 5 buah
10 Freezer 1 buah
11 Timbangan digital 1 buah 1 buah
12 Colony Counter 1 buah 1 buah
13 PH Meter 1 buah 1 buah
14 Waterbath 1 buah 1 buah
15 Electric Heated Blast Dry Box 1 buah 1 buah
16 Oven pengering 1 buah 1 buah
17 Autoclave 2 buah 1 buah
18 Nephelometer 1 buah 0
19 Blender Stainless 1 buah 0
20 Inspisator 1 buah 0
P a sie n d a ri b a n g sa l ra w a t L a b . M ik ro b io lo g i K lin ik
in a p R S SA
P a s ie n d a r i L a b . M ik r o b io lo g i P a s ie n m e n g a m b il b o t o l/
p o lik lin ik R S S A K lin ik t e m p a t s p e s im e n
p e m e r ik s a a n
P e n g a m b ila n s p e s im e n k lin ik d a r i P a s ie n k e m b a li k e d o k t e r p o li u n t u k
p a s ie n d i L a b . M ik r o b io lo g i d ia m b il s p e s im e n k lin ik n y a
P a s ie n m e n y e ra h k a n s p e s im e n k e b a g ia n lo k e t a d m in is t ra s i
P a s ie n U M U M
P a s ie n m e n u n g g u r in c ia n a d m in is t ra s i la b
P a s ie n d e n g a n p e m b a y a ra n
P a s ie n k e L o k e t P e m b a y a ra n R a w a t In a p / m e la lu i B P J S m e n u n ju k k a n
R a w a t J a la n p e r s y a ra ta n F o r m u lir
V e r if ik a s i S is t e m C a s e - M ix
S e t e la h m e n y e le s a ik a n p e m b a y a ra n , p a s ie n k e m b a li
k e L a b .M ik r o b o lo g i K lin ik
P a s ie n k e m b a li d a t a n g p a d a
P a s ie n m e n e r im a fo r m u lir t a n g g a l p e n g a m b ila n d a n
p e n g a m b ila n h a s il p e m e r ik s a a n m e n e r im a h a s il p e m e r ik s a a n
Pelayanan pasien Instalasi Mikrobiologi Klinik dibagi menjadi dua yaitu pelayanan pasien
rawat inap dan pasien rawat jalan.
Untuk pasien rawat inap, perawat / keluarga pasien mengambil botol/tempat spesimen
pemeriksaan di Instalasi Mikrobiologi Klinik dengan membawa blanko permintaan pemeriksaan
Untuk pasien rawat jalan, pasien / keluarga pasien mengambil botol / tempat spesimen
pemeriksaan. Pasien / keluarga pasien kembali ke dokter poli untuk diambil spesimen klinik
pasien, atau pengambilan spesimen dilakukan di Instalasi Mikrobiologi Klinik oleh petugas
sampling. Spesimen diserahkan ke bagian loket, untuk dicek kesesuaiannya dengan blanko
permintaan pemeriksaan. Dalam proses pembillingan, untuk pasien umum, langsung dibuatkan
rincian pemeriksaan. Untuk pasien yang menggunakan BPJS atau Asuransi, diminta untuk
menunjukkan Formulir Verifikasi Sistem Case-Mix atau kartu asuransi beserta rujukannya,
setelah itu dibuatkan rincian pemeriksaan. Pasien umum / keluarga pasien umum melakukan
pembayaran, dan pasien / keluarga pasien BPJS atau Asuransi meminta stempel, di Loket
Pembayaran Rawat Inap / Rawat Jalan. Copy rincian yang sudah ada stempel (pasien umum
dengan stempel lunas, pasien BPJS dengan stempel BPJS, pasien tagihan dengan stempel
Tagihan) dibawa kembali ke mikro. Petugas loket akan memberi tanggal pengambilan hasil pada
lembar copy rincian. Pasien / keluarga pasien mengambil hasil pemeriksaan pada tanggal yang
ditentukan dengan membawa copy rincian tersebut.
B. PENGELOLAAN SPESIMEN
Spesimen yang telah diterima diberi nomor sesuai urutan kedatangan. Ada 2 macam
nomor di IMK yaitu nomor untuk pemeriksaan kultur, dan nomor untuk pemeriksaan
langsung (pewarnaan). Di setiap wadah spesimen, diberi labelyang berisi nama pasien,
C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Spesimen dipilah berdasarkan jenis spesimen (sputum, urine, feces, cairan, darah,
pus, swab tenggorok, swab hidung, swabtelinga, swab mata, swab vagina, dll). Setelah
diberi nomor, spesimen akan didistribusikan kepada para analis sesuai dengan jenis
spesimennya. Pengerjaan tiap-tiap spesimen dilakukan sesuai dengan SPO pengerjaan
masing-masing jenis spesimen.
Untuk pemeriksaan kultur, secara garis besar, setiap spesimen akan ditumbuhkan di
medium pertumbuhan bakteri kemudian diinkubasi selama 18-24/ 48/72 jam dalam suhu
35°-37°C dalam suasana aerob atau mikroaerofilik (tergantung spesies mikroba yang
dicari). Setelah masa inkubasi selesai, diamati apakah terjadi pertumbuhan koloni
mikroba, apabila ada, maka dilanjutkan dengan proses identifikasi spesies dari koloni
tersebut, melalui serangkaian proses identifikasi sesuai SPO masing-masing jenis
spesimen. Sedangkan proses uji kepekaan antimikroba dapat dilakukan bersamaan
dengan proses identifikasi spesies (bila menggunakan metode pengujian semiotomatis,
misal : VITEK II system) atau setelah proses identifikasi spesies selesai (bila
menggunakan metode pengujian konvensional , misal : microbact).
Selain pemeriksaan kultur, pemeriksaan yang dilakukan di Instalasi Mikrobiologi
Klinik juga meliputi :
• Pewarnaan langsung spesimen untuk identifikasi bakteri/ jamur
• Uji bakteri TB multidrug resisten (TB-MDR) dengan gene expert
• Pemeriksaan serologis infeksi
Setiap jenis pemeriksaan tersebut dilakukan sesuai SPO yang berlaku.
D. PENGELOLAAN LIMBAH
Setiap jenis pekerjaan laboratorium di Instalasi Mikrobiologi Klinik pasti
menghasilkan sisa spesimen/ sampah medis. Sisa-sisa spesimen maupun sampah medis
dari reagen/ peralatan yang digunakan dalam proses kultur dikelola sesuai SPO
penanganan spesimen, dibuang/ ditempatkan di plastik sampah medis di tempat sampah
medis (warna kuning). Khusus untuk benda tajam, seperti jarum suntik bekas
pengambilan darah, ditempatkan di safety box. Setelah tempat sampah medis hampir
penuh atau safety box terisi ¾ penuh, kantong plastik ditutup dan diambil, dilapisi lagi
dengan satu kantong plastik medis untuk kemudian disterilisasi terlebih dahulu di
Instalasi Mikrobiologi Klinik melalui proses autoclave, sebelum dikirim ke insenerator.
G. TROUBLESHOOTING
Setiap minggu/ dua minggu sekali akan diadakan rapat khusus Instalasi Mikrobiologi
Klinik yang melibatkan seluruh staf . Dalam rapat tersebut dibahas masalah-masalah
yang terjadi selama proses pekerjaan di Instalasi Mikrobiologi Klinik, baik mulai dari
penerimaan spesimen, proses kultur/ pemeriksaan mikrobiologis, sampai keluarnya hasil
pemeriksaan, atau masalah-masalah di administrasi umum dan di dapur pembuatan
media pertumbuhan mikroba. Apabila terjadi kesalahan mekanisme dalam proses
pekerjaan yang dilakukan di Instalasi Mikrobiologi Klinik, maka didokumentasikan
dalam buku log khusus troubleshooting, kemudian pengoreksian dilakukan dengan
merujuk pada SPO yang berkaitan dengan proses tersebut. Apabila pengoreksian tidak
dapat dilakukan, maka tindakan korektif saat itu maupun antisipatif di masa mendatang
LOGISTIK
Logistik yang dimaksud disini adalah bahan habis pakai dan reagen yang digunakan dalam
pelayanan pemeriksaan mikrobiologi klinik. Macam-macam logistik yang digunakan di Instalasi
Mikrobiologi Klinik antara lain :
1. Reagen
1 Alkohol 96%
2 Amikacin AN
3 Anigen Rapid AIV Ag Test Kit
4 Aqua bidestilata steril 500ml bebas pirogen
5 Aquabidest 1 ltr
6 Aquadest
7 Autoclave tape
8 Bacitracin
9
Bactec Aerobic/F 50/PK F/G 442192
10 Bactec Peds Plus/F 50 PK F/G 442194
11 BBL CultureSwab Plus W/O Single Applicator
12 Cat Gram
13 Cat Neiser
14 Cat Ziehl Neelsen
15 Cefadroxil CFR-30
16 Cefazolin
17 Cefotaxime CTX
18 Cefoxitin (Fox-30)
19 Ceftazidime CAZ-30
20 Ceftriaxone CRO
21 Cefuroxime CXM-30
22 Cephradine CE-30
23 Chloramphenicol C-30
24 Ciprofloxacin
25 Colistin CT-10
26 Creolin
27 Diagnostic Test (Staphylase) / Staphaurex
28 Doxycycline HCL DO-30
29 Erythromycine E-15
30 Fosfomycin
31 Gas Generating Kit BR-38
32 Gentamycine CN-10
33 Glycerol (etwa 87%)
34 Hand Rub 500 ml
35 KCL
36 KH2PO4
37 KOH Kristal (3140-01)
1 Aether
2 Alcohol Swab
3 Aluminium foil
4 Beaker glass 100ml
5 Blue Tip 1000 ul
6 Botol McCartney
7 Box container plastik
8 Box Slide (isi 100)
9 Bunsen Spiritus
10 Cotton swab
11 Cover glas 22x22mm
12 Cryo tube 2ml
13 Disposable Spuit 10 ml
14 Disposable Spuit 3 ml
15 Disposable Spuit 5 ml
16 Disposable Spuit 50 ml
17 Disposable Steril Petridisk uk.150x15mm
18 Disposable Steril Petridisk uk.90x15mm
19 Disposable Steril Petridisk uk.90x15mm (2 rooms)
20 Erlenmeyer 1000 ml
21 Erlenmeyer 250 ml
22 Erlenmeyer 500 ml
23 Gelas ukur 100 ml
24 Gelas ukur 250 ml
25 Gelas ukur 500 ml
26 Glass beads
27 Hand scoon no.6,5
28 Hand scoon no.7
29 Hand scoon no.7,5
30 Hand scoon no.8
31 Kapas putih
32 Kasa
33 Kertas Printer HVS Folio 70 gr
34 Lens Paper @ 100 lembar
35 Masker
36 Obyek glass frosted
37 Ose disposable
38 Ose Logam (Standart)
39 Parafilm "M" Laboratory Film
40 Petri Dish uk 15 cm
KESELAMATAN PASIEN
Sebagai langkah awal dalam menjamin keselamatan pasien, maka Instalasi Mikrobiologi
Klinik telah menyiapkan sarana dan prasarana :
1. Ruang loket penerimaan spesimen klinik dan pasien yang akan diambil spesimen
kliniknya.
2. Ruang tunggu pasien dengan bangku panjang.
3. Ruang pengambilan spesimen klinik yang menjamin privasi pasien dan dilengkapi oleh
tempat tidur pasien, kursi, alat-alat untuk mengambil spesimen klinik, sarung tangan, dan
peralatan antiseptik dan disinfektan.
4. Dokumen SOP pengambilan spesimen.
5. Lembar Informed consent yang meliputi informasi identitas pasien, penjelasan tentang
prosedur pengambilan spesimen yang akan dilakukan, pernyataan persetujuan/ penolakan
dari pasien/ keluarga dan tanda tangan dokter, pasien, serta saksi-saksi.
Selain sarana dan prasarana, Instalasi Mikrobiologi Klinik memiliki pedoman langkah-
langkah penjaminan keselamatan pasien, yaitu antara lain :
1. Dalam penerimaan pasien di ruang loket, petugas sudah harus mencocokkan identitas
pasien yang datang dengan identitas yang tercantum pada lembar permintaan
pemeriksaan mikrobiologi klinik dari dokter pengirim pasien.
2. Sebelum melakukan tindakan pengambilan pasien, dokter jaga di mikrobiologi klinik
sudah harus menjelaskan tentang pentingnya dan prosedur pengambilan spesimen
yang akan dilakukan, sekaligus menjelaskan efek samping yang dapat terjadi akibat
prosedur tersebut. Setelah itu, dokter bersama dengan pasien mengisi lembar
informed consent disaksikan oleh saksi-saksi.
KESELAMATAN KERJA
Dalam melaksanakan tugas pelayanan di Instalasi Mikrobiologi Klinik, terdapat empat besar
kategori pekerjaan sesuai profesi para staf , yaitu :
Berdasarkan analisis faktor-faktor risiko yang mengancam keselamatan kerja di atas, maka
Instalasi Mikrobiologi Klinik menyusun langkah-langkah antisipatif maupun kuratif untuk tiap-
tiap faktor risiko. Berikut adalah langkah-langkah antisipatif maupun kuratif tersebut.
Faktor risiko Tindakan antisipatif Tindakan kuratif
keselamatan kerja
Berisiko terkena - Memakai alat-alat - Bila terkena mata : bilas dengan
spesimen klinik dari pelindung diri (masker, jas air mengalir selama 15 menit
pasien (risiko infeksi) laboratorium, sarung - Bila terkena kulit : bilas
tangan lateks/ nitril, sepatu dengan air mengalir selama 1
tertutup, celemek, menit
pelindung mata) - Bila terkena mulut : segera
- Sebelum dan sesudah berkumur selama 1 menit
melakukan satu jenis - Segera melapor kepada Tim
pekerjaan selalu Penanganan Pasca Pajanan
membersihkan tangan RSSA di nomor ……….
dengan alcohol handrub - Pada kasus tumpahan, dapat
70% atau sabun antiseptik membersihkan tumpahan
sesuai panduan 6 langkah spesimen klinik menggunakan
- Tidak menggunakan APD sodium hipoklorit dengan
yang sama pada lebih dari konsentrasi 0,05% - 0,5%
satu jenis pekerjaan -
laboratorium
- Mengganti APD yang telah
tercemar dengan spesimen
Berisiko terkena limbah - Membuang sisa spesimen - Bila terkena kulit : bilas
medis (risiko infeksi) klinik dan sampah infeksius dengan air mengalir selama 1
di kantong plastik medis menit
pada tempat sampah medis - Segera melapor kepada Tim
- Pada saat akan meng- Penanganan Pasca Pajanan
autoclave sampah medis, RSSA di nomor …………..
menambah lapisan kantong - Pada kasus tumpahan, dapat
plastik di luar kantong membersihkan tumpahan
plastik yang berhubungan limbah medis menggunakan
langsung dengan sampah sodium hipoklorit dengan
medis, untuk mencegah konsentrasi 0,05% - 0,5%
kebocoran
- Saat mengambil sampah
medis yang telah di-
autoclave dan saat akan
mengirimkan ke
insenerator, tetap memakai
perlengkapan pelindung diri
Berisiko dengan tabung - Meletakkan tabung gas di - Jika terjadi kebakaran, segera
gas (risiko tabung gas tempat yang aman, di memadamkan api dengan
meledak) tempat terbuka, tidak APAR, jalankan evakuasi.
Pemantapan Mutu adalah total proses dimana kualitas pelaporan laboratorium terjamin;
hasil akurat dari spesimen yang tepat (dengan waktu pemeriksaan yang sesuai) dan diinterpretasi
secara tepat berdasar data refensi. Pemantapan mutu terbagi menjadi dua jenis, yaitu pemantapan
mutu internal maupun pemantapan mutu eksternal.