7.1 Teori
Metode klasifikasi tanah dengan menggunakan USCS
(Unified Soil Classification System) merupakan metode
klasifikasi tanah yang cukup banyak digunakan dalam
bidang geoteknik. Klasifikasi ini diusulkan oleh A.
Cassagrande pada tahun 1942 dan direvisi pada tahun
1952 oleh The Corps of Engeneers and The US Bureau of
Reclamation.
Pada prinsipnya menurut metode ini, ada 2 pembagian
jenis tanah yaitu tanah berbutir kasar (kerikil dan
pasir) dan tanah berbutir halus (lanau dan lempung).
Tanah digolongkan dalam butiran kasar jika lebih dari
50% tertahan di atas saringan no. 200. Sementara itu
tanah digolongkan berbutir halus jika lebih dari 50%
lolos dari saringan no. 200. Selanjutnya klasifikasi
yang lebih detail lagi dapat menggunakan table USCS
berikut ini. Beberapa symbol berikut ini sering
digunakan dalam klasifikasi metode USCS.
a.jenis tanah:
G = gravel (kerikil)
S = sand (pasir)
M = silt (lanau)
C = clay (lempung)
b.jenis gradasi:
W = well graded (bergradasi baik)
P = poorly graded (bergradasi buruk)
c.konsistensi plasititas:
H = high plasticity (plastisitas tinggi)
L = low plasticity (plastisitas rendah)
Tabel 7.1.1: Klasifikasi Tanah Berdasarkan USCS
Gambar 7.1.1: Hubungan LL dan PI
(sumber: Bowles)
Percobaan ini mengklasifikasi tanah dari lokasi
gaografis kedalam kategori yang mewakili hasil uji
laboratorium yang ditentukan seperti karakteristik
ukuran butir, batas cair, dan indeks plastisitas.
Pemberian nama dan simbol kelompok tanah digunakan
untuk menggambarkan tanah untuk dapat membantu dalam
evaluasi sifat- sifat yang signifikan untuk penggunaan
rancang bangunan.
Berbagai pengelompokan sistem kalsifikasi ini telah
dirancang untuk berkorelasi secara umum dengan perilaku
tanah dalam rancang bangun. Standar ini memberikan
langkah awal yang berguna dalam laboratorium atau
lapangan untuk rekayasa geoteknik.
- Clay fraction = 28 %
- Silt fraction = 12,929 %
- Jenis tanah = CH
7.5 Penutup
Dari hasil penentuan tanah USCS yang dilakukan
dengan mengikuti bagan alir klasifikasi USCS tanah
berbutir halus (Holtz and Kovacs 1981). Dapat di ketahui
klasifikasi tanah didasarkan pada pengambilan data
percobaan Atterberg Limit, Hydrometer Analysis, dan
Sieve Analysis sehingga dapat diketahui:
Particles < 0,075 mm (#200) = 68 %
Liquid Limit (oven-dried) = 57,303 %
Liquid Limit (not-dried) = %
Liquid Limit (oven−dried)
= %
Liquid Limit (not−dried)
Clay fraction = 28 %
Silt fraction = 12,929 %
Jenis tanah = CH
Didapatkan hasil dengan jenis tanah CH, yang dimana
CH: lempung anorganik dengan plastisitas tinggi,
lempung “gemuk” (fat clays) yang terdapat pada Tabel
7.1.1: Klasifikasi Tanah Berdasarkan USCS.