Anda di halaman 1dari 4

TOPONIMI DESA DERMAJI

Desa Dermaji merupakan desa kecil yang terletak di bagian paling barat wilayah
Kabupaten Banyumas. Secara administratif, desa ini masuk ke dalam wilayah Kecamatan
Lumbir. Tidak ada sumber primer, baik prasasti ataupun naskah tertulis yang menjelaskan
sejarah awal keberadaan Desa Dermaji. Sejarah Desa Dermaji hanya dipahami dari cerita
lisan yang disampaikan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Bayu Setyo Nugroho selaku kepala desa menceritakan bahwa pada zaman dahulu,
sebelum dihuni oleh manusia Desa Dermaji berwujud hutan belantara yang di dalamnya
hidup binatang buas, jin dan siluman. Mbah Damarwulan, Mbah Panusupan, dan Mbah
Jayasengara dianggap sebagai para leluhur yang berjasa besar dalam mendirikan Desa
Dermaji. Merekalah yang mengusir jin dan siluman jahat sehingga Desa Dermaji dapat
dihuni oleh manusia hingga sekarang. Warga Desa Dermaji juga memiliki leluhur yang
dikenal dengan nama Mbah Darmokusumo. Mbah Darmokusumo ini seringkali digambarkan
sebagai sosok yang memiliki tingkat kejujuran yang tinggi dan totalitas kepasrahan kepada
Sang Ilahi. Bagi warga Dermaji, sosok Darmokusumo menjadi sosok yang dibanggakan,
karena memiliki banyak keutamaan-keutamaan dalam perilaku. Oleh karena itu, sosok
Darmokusumo seringkali dikait-kaitkan dengan asal-usul nama Dermaji. DERMA berarti
memberi, AJI berarti sesuatu yang berharga. Nama Dermaji mengandung makna dan
semangat untuk selalu memberikan kebaikan terus menerus kepada sesama.
Diceritakan pula bahwa Desa Dermaji termasuk salah satu desa yang keberadaanya
sudah cukup tua. Konon, sebelum masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banyumas (Jawa
tengah), pada awalnya Desa Dermaji menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Cilacap (Jawa
Barat). Tetapi tidak jelas kapan masa-masa masuk ke dalam wilayah Kabupaten Cilacap dan
kapan mulai masuk wilayah Kabupaten Banyumas. Meskipun tidak ada bukti pasti mengenai
hal tesebut namun bahasa sehari-hari warga Dermaji secara implist memang menunjukkan
adanya pengaruh bahasa sunda seperti Cireang, Citunggul, dan Ciberewek yang menjadi
nama tempat dan sungai di Desa Dermaji.
TOPONIMI DUSUN BAREK

Barek merupakan nama suatu dusun yang berlokasi disekitaran kompleks Universitas
Gadjah Mada. Secara administratif dusun ini masuk dalam wilayah Padukuhan Sendowo,
Kelurahan Sinduadi, kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. “Letaknya yang
strategis di sekitar kampus membuat Barek menjadi salah satu dusun dengan pendapatan
rumah tangga tetinggi” tutur Pak Didi selaku Ketua RT 12 RW 57 Dusun Barek. Pendapatan
tersebut diperoleh dari rumah warga yang sebagian besar difungsikan sebagai kos-kosan
maupun tempat komersil. Hal ini sangat membantu warga dalam memproleh rejeki.
Jika dikaitkan dengan sejarah, kemakmuran sebagian besar warga yang tinggal di
Dusun Barek tak lepas dari pembangunan kampus UGM. Menurut salah satu sesepuh yang
bernama Pak Hartono, dahulu sebelum ada UGM daerah disekitar kampus menjadi kesatuan
wilayah. Namun setelah dibangun UGM daerah tersebut dibagi-bagi menjadi beberapa dusun.
Salah satu dusun tesebut adalah Dusun Barek. Barek sendiri merupakan singkatan dari
Barokahi Rejekine yang dalam penjelasan singkat berarti “Semoga dimudahkan dan
dilancarkan rejekinya”. Nama tersebut diberikan dengan harapan adanya pedirian kampus
UGM dapat berdampak positif kepada perekonomian warga. Jika ada pepatah mengatakan
“nama adalah doa” maka pepatah tersebut memang nyata dan dapat dibuktikan oleh Dusun
Barek.
TOPONIMI DAERAH ASAL
DAN DAERAH TEMPAT TINGGAL

oleh :
Sani Afifah
15/377529/GE/07970

FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

Anda mungkin juga menyukai