DESA LINGGAPURA
Sumber:
https://www.google.com/maps/@-7.1704157,108.3740635,2717m/data=!3m1!1e3?hl=id.
diakses pada 5 Januari 2022.
Pada tahun 2005 berdasarkan Peraturan Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten
Ciamis Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pembentukan Dusun Mekarsari sebagai Dusun
Pemekaran dari Dusun Pari. Dusun Mekarsari ini rencananya terdiri dari 3 RW dan 9 RT dan
Dusun Pari menjadi 3 RW dan 10 RT.
Pada tahun 2007 sesuai Program Pendataan Penduduk untuk KTP Nasional bahwa untuk
sementara pemekaran penamaan alamat Dusun Mekarsari dikembalikan menjadi Dusun Pari,
mengingat belum ada Keputusan Bupati untuk menetapkan pemekaran tersebut, Akan tetapi
penamaan dan jumlah RW dan RT tetap tidak berubah.
Desa Linggapura berdiri pada tahun 2004 terdiri dari 2 dusun (Pari dan Nanggela),
merupakan desa pemekaran dari Desa Karangpawitan Kecamatan Kawali, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :
Kondisi Geografis
Topografi = Berbukit
Desa ini memiliki banyak peninggalan sejarah masa lalunya yang belum diketahui
banyak orang. Menurut cerita turun temurun dari masyarakat sekitar, terdapat peninggalan –
peninggalan kabuyutan / petilasan yang tersebar di wilayah Desa Linggapura.
Desa Linggapura memiliki 4 (empat) petilasan / kabuyutan yang masih erat kairanya
dengan sejarah kerajaan Tatar Sunda diantaranya :
Situs Keramat Panji Boma yang terdapat di Dusun Nanggela, Desa Linggapura,
Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, sudah bertahun-tahun tidak terawat. Sampai saat ini
situs yang erat kaitannya dengan sejarah kerajaan tatar sunda itu belum tersentuh perhatian
pemerintah. terletak pada koordinat 7,2001S 108,3884E ± 1,80m 68°E
Karso, Juru Kunci Situs Keramat Panji Boma, ketika ditemui Tim pengumpul data,
Minggu (06/02/2022), menyebutkan, Situs Keramat Panji Boma dibangun sekitar tahun
1970. Di area situ terdapat dua makam, yaitu makam Eyang Surasaba dan Eyang Siti
Maryam.
Karso menjelaskan, situs tersebut merupakan persinggahan atau peristirahatan Panji
Boma. Sedangkan Eyang Surabasa dan Siti Maryam merupakan pengebon yang ahli dalam
bercocok tanam.
“Jaman dahulu, setiap mau melaksanakan panen, di tempat tersebut selalu digelar tradisi
Permule,” katanya.
1. Makam Eyang Surasaba
Gambar 1.1.1 Eyang Surasaba
Kabuyutan Masmenak terletak di wilayah Dusun Pari Desa Linggapura dengan titik
koordinat 7,1794S 108,3709E±1,50m 043° NE. Menurut cerita dari masyarakat sekitar
Masmenak merupakan salah satu syeh yang diperintahkan menyebarkan agama Islam di
wilayah tersebut.
Menurut sebagian warga beliau sering menampakan diri berwujud harimau lodaya yang
lulung lalang di wilayah Nanggela, warga mempercayai beliau adalah penjaga lingkungan
( lembur) dan erat kaitanya dengan Prabu Panji Boma.
V. TEMPAT YANG BELUM TERIDNTIFIKASI
1. Pangangonan
Gambar 4.1.1 Pangangonan
Komplek pertanian terletak di Dusun Pari blok Sukasenang pangangonan letak koordinat
7,1878S 108,390E ± 1,20m 256°W Sebagai lahan pertanian yang dimiliki oleh 3 desa yaitu :
Desa kawali, Desa Linggapura, dan Desa Karangpawitan, berbatasan dengan kecamatan
Jatinagara tang dibatasi dengan Sungai Cimuntur.
Gambar 4.1.2 Gerbang Pangangonan
2. Tanah Merah
Gambar 4.2.1 Tanah merah
Tanah Merah menurut cerita masyarakat merupakan tempat eksekusi para tawanan
kerajaan yang ditawan dan di bunuh sebelum masuk ke wilayah kerajaan. Tempat ini
berdekatan dengan leuwi tangkorak.
3. LEUWI TANGKOAK
Gambar 4.3.1 Leuwi Tangkorak
Lokasi ini dipercaya masyarakat sebagai pembuangan jasad hasil pembantaian prajurit
penjaga kerajaan.
4. BATU CUPU
Gambar 4.4.1 Batu Cupu
5. Cipanas
Dipercaya masyarakat sebagai sumber air yang tak pernah surut meskipun sedang
kemarau, letaknya di Dusun Nanggela. Letak kordinat 7,19455 108, 2836E ± 1,70m 152° SE
6. Lembah Cibunigeulis
Gambar 6.1.1 Lembah Cibunigeulis
Terletak pada koordinat 1796S 108,3787E ± 40m 186° S Jalan Mas Menak Dusun Pari
Desa Linggapura.
7. Makam Haji Ali
Gambar 7.1.1 Makam Haji Ali
Dusun Pari