Anda di halaman 1dari 3

MUSEUM PENDIDIKAN INDONESIA

Beberapa hal yang ada di Museum Pendidikan Indonesia:

A. Sepeda Kepala Sekolah

Sepeda Hummber, sepeda buatan Inggris merupakan alat transportasi utama para guru
dalam melaksanakan tugas-tugasnya sampai dengan tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an.
Tanpa menimbang berapa gaji, mereka berangkat tiap pagi, mengamalkan ilmu demi ibu
pertiwi.

B. Sepeda Guru

Sepeda Batavus, sepeda buatan Inggris merupakan alat transportasi utama para guru
dalam melaksanakan tugas-tugasnya sampai dengan tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an.
Model sepeda ini biasa digunakan guru-guru perempuan. Tanpa menimbang berapa besar
gaji, mereka berangkat tiap pagi, mendidik anak bangsa. Dengan penuh semangat mereka
dating tiap pagi. Walau dengan sarana terbatas mereka mampu mengantar bangsa Indonesia
sebagai macan Asia Tenggara.

C. Sabak dan Grip

Sabak harus selalu berdampingan dengan grip. Sabak sebagai media untuk menulis
sedangkan grip adalah alat tulisnya maka sampai sekarang tempat menyimpan pensil atau
balpen disebut doosgrip. Jadi kalau mengerjakan tugas atau ulangan ya sabak itulah yang
digunakan. Dengan menggoreskan grip yang runcing di permukaan sabak, akan
menghasilkan bekas seperti menulis pada kertas menggunakan pensil, tetapi agak lebih jelas
dari pensil. Menulis huruf, membuat angka pada pelajaran berhitung dan menggambarpun
dengan menggunakan sabak dan grip. Bagaimana kalau mencatat? Itulah kelebihan anak
sekolah jaman dahulu. Tidak mempunyai catatan, tetapi memahami pelajaran. Ingatan dan
pendengaran sangat memegang peranan. Saat diterangkan guru mendengarkan dengan
seksama dan menyimpan semua penjelasan guru dalam ingatan sebagai catatan.

Mengerjakan ulangan di sabak tidak terdokumenter seperti kalau mengerjakan di buku


tulis. Setelah dinilai oleh guru permukaan sabak itu harus dihapus kembali sampai bersih.
Lalu bagaimana menunjukkan hasil ulangan pada orang tua? Ada seni tersendiri untuk

1
menunjukkan hasil ulangan. Setelah usai dinilai guru, biasanya menggunakan kapur tulis,
nilai itu ditempelkan di pipi kanan atau kiri. Begitu pulang sekolah, sampai di rumah
ditunjukkan dengan bangga nilai ulangan itu pada orang tua. Tentunya menempelkan nilai
hasil ulangan di pipi kalau mendapat nilai bagus, paling tidak nilai 8 ke atas.

D. Kertas Lontar

Kertas Lontar adalah kertas yang terbuat dari daun lontar.Pada masa dahulu, media
yang dipakai untuk kegiatan tulis-menulis di Jawa adalah daun lontar (Borasus flabellifer)
atau daun nipah (Nipa fruticans WURMB). Setelah muncul Kertas Jawa atau Kertas
Daluwang serta kertas impor, penggunaan kertas ini ternyata tidak serta merta punah dan
masih dijumpai di beberapa tempat hingga Abad ke-20 di Jawa, Madura dan Bali, dan
dikawasan ini banyak dijumpai naskah-naskah kuno yang menggunakan daun lontar sebagai
alat tulis. Kualitas naskah yang dihasilkan berbeda-beda tergantung pada mutu bahan, cara
pengerjaan dan perawatannya.

Mengenai jenis daun lontar yang digunakan sebagai bahan tulis, seorang sejarahwan
Belanda, Van Der Molen menunjuk pada pendapat seorang ahli sejarah, Rumpius bahwa ada
tiga jenis daun lontar yakni Lontarus domestica, Lontarus silvestris dan Lontarus silvestris
altera. Lontarus domestica lebih banyak dipergunakan karena daunnya lebih lunak. Alat yang
digunakan adalah sejenis pisau yang ditorehkan (pisau pangot dalam bahasa Sunda) atau
kalam (pena) yang dicelupkan dengan tinta yang hitam pekat serta warnanya tidak luntur.
Sementara menurut Friederich, seorang pembantu Museum KBG dimasa Hindia Belanda
yang dianggap seorang ahli tulisan kuno, huruf yang digunakan adalah huruf Kawi dengan
jenis Kawi-Kwadraat (aksara Kawi tegak) dan Kawi curcief (aksara Kawi yang condong)
seperti naskah yang ditemukan di lereng Gunung Merbabu di Kedu, Jawa Tengah. Sebagai
catatan, beebrapa sejarahwan juga mengklasifikasi bahwa huruf Bali merupakan varian dari
huruf Kawi seperti, huruf Sunda Kuno dan beberapa variannya, yang juga dikatakan oleh
seorang sejarahwan Belanda, Brandes.

E. Mesin Ketik Kuno Underwood

Kantor kita mungkin saat ini jarang menggunakan mesin ketik sejak banyak komputer
di pakai di kantor-kantor tapi tahukah anda bahwa mesin ketik Underwood pernah merajai
dimasanya.

2
Dipatenkan tahun 1892 oleh Franz Xavier Wagner dan dapat dikatakan sebagai mesik ketik
modern pertama, dan tahukah anda bahwa mesin ketik Underwood adalah mesin ketik terlaris
sepanjang masa.

Mesin ketik ini mempunyai 84 karakter huruf dan dapat menampilkan huruf dua
warna dengan penggunaan pita dua warna.

F. Sejarah Susunan Persekolahan

Menteri Pendidikan RI pertama Ki Hajar Dewantara beberapa bulan setelah


proklamasi kemerdekaan mengeluarkan “intruksi umum” yang menyerukan supaya
membuang sistem pendidikan colonial dan menggantikan dengan sistem pendidikan dan
pengajaran nasional yang demokratis. Dengan seruan itu kemudian menteri-menteri
Pendidikan berikutnya mengeluarkan berbagai peraturan yang menuju pengembangan
pendidikan nasional. Salah satunya adalah Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan,
Mr. Soewandi membentuk Panitia Penyelidik Pendidikan dan Pengajaran yang diketuai oleh
Ki Hajar Dewantara yang bertugas meninjau dasar, isi, dan seluruh usaha pendidikan. Pada
tahun 1947 Panitia Penyelidik dan Pengajaran telah merumuskan “Susunan Persekolahan”.
Susunan Persekolahan itu merupakan satu sistem di bawah naungan Kementerian Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan yang disesuaikan dengan karakteristik kaum bumi putera yang
telah merdeka.

Anda mungkin juga menyukai