Modul Geografi
Modul Geografi
SK
1 Menganalisis hakikat, objek, ruang lingkup, prinsip, konsep, aspek dan pendekatan geografi.
KD : Menjelaskan Menjelaskan penggunaan konsep dasar dan pendekatan Geografi dalam rangka memahami fenomena
geosfer
HAKEKAT GEOGRAFI
1. Konsep Lokasi
Lokasi atau letak merupakan konsep utama yang mencirikan geografi. Konsep lokasi ada 2 yaitu Absolut dan
Relatif. Konsep lokasi dibedakan menjadi dua yaitu :
Lokasi absolut menunjukan letak yang tetap terhadap system grid (kisi- kisi) atau koordinat. Untuk
penentuan lokasi absolute dimuka bumi dipakai sistem koordinasi garis lintang dan garis bujur yang biasa disebut
Letak Astronomis. Letak absolut bersifat tetap, tidak berubah, meskipun kondisi tempat yang bersangkutan
disekitarnya dapat berubah. Contoh : letak astronomis Indonesia berada pada 95° BT - 141° BT dan 6° LU - 11°
LS.
Lokasi relief lokasi relief lazim disebut dengan Letak Geografis. Artinya lokasi ini berubah-ubah berkaitan
dengan keadaan sekitarnya. Misalnya : tempat yang mempuyai fakta 2° LS dan 134° BT yang sekarang berupa
tempat di hutan daerah pegunungan pulau Irian, tempat itu mungkin tidak penting artinya, namun pada suatu saat
apabila di lokasi itu diusahakan sebagai tambang minyak bumi maka tempat itu mempuyai arti yang sangat
penting.
2. Konsep Jarak
Dinyatakan dalam satuan geometrik dan satuan waktu (jarak tempuh)
3. Konsep Keterjangkauan
Mudah atau sulitnya suatu lokasi dijangkau. Faktor-faktor yang mempengaruhi: lokasi, jarak dan kondisi
setempat.
4. Konsep Pola
Kaitan antara pola gejala alam dengan kehidupan
5. Konsep Geomorfologi
Geografi selalu membicarakan mengenai bentuk permukaan bumi
6. Konsep Aglomerasi
Aglomerasi adalah kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif
sempit dengan aktifitas manusia. Misalnya pengelompokkan permukiman daeerah kumuh (slum), permukaan
daerah elit dan pengelompokkan pusat perdagangan.
7. Konsep Perbedaan Wilayah atau Differensiasi areal
Satu wilayah dengan wilayah,terwujud hasil integrasi berbagi unsur atau fenomena lingkungan baik bersifat alam
maupun kehidupan. Integrasi fenomena menjadikan suatu tempat atau wilayah mempuyai corak tersendiri
sebagai region yang berbeda dari tempat atau wilayah lain.
8. Konsep Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan bersifat relatif, sesuai sudut pandang manusia.
2
9. Konsep Interaksi
Interaksi adalah terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara objek atau tempat yang satu dengan
yang lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan
yang ada di tempat lain.
Interdependensi itu sendiri merupakan peristiwa yang tidak bisa dipisahkan keterkaitannya dengan interaksi.
Karena interdenpendensi mempuyai arti saling tergantung. Jadi, faktor interaksi bisa terjadi karena adanya saling
ketergantungan dalam banyak hal.
10. Konsep Keterkaitan dengan keruangan
Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena yang lain.
C. Geografi dalam mengkaji suatu fenomena yang ada di permukaan bumi menggunakan 3 pendekatan sebagai berikut :
• Pendekatan keruangan
• Pendekatan kelingkungan
• Pendekatan kewilayahan
PENDEKATAN KERUANGAN
Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang
sebagai penekanan. Eksistensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola
(spatial pattern), dan proses (spatial processess) (Yunus, 1997).
PENDEKATAN KELINGKUNGAN
Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena
geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada.
PENDEKATAN KEWILAYAHAN
merupakan kombinasi antara pendekatan yang pertama dan pendekatan yang kedua. Oleh karena sorotan wilayahnya
sebagai obyek bersifat multivariate, maka kajian bersifat horisontal dan vertikal.
D. Objek Geografi
Objek Material (Geosfer)
Litosfer
Hidrosfer
Atmosfer
Biosfer
Anthroposfer
Pedosfer
Objek Formal (Region) ; ada pola hubungan / interaksi & interdepensi di dalam region.
E. Geografi mempunyai Prinsip Prinsip dalam kajiannya terhadap fenomena geosfer, prinsip itu adalah :
Prinsip Sebaran atau distribusi
Gejala dan fakta geografi tersebar tidak merata di muka bumi, baik yang merupakan gejala alam maupun
kemanusiaan.
Prinsip Interelasi
Hubungan atau keterkaitan yang terjadi antara gejala alam, fakta atau peristiwa yang terdapat disuatu wilayah
atau tempat.
Prinsip Deskripsi
Fenomena alam dan manusia saling keterkaitan. Keterkaitan aspek alam dan manusia dapat dideskripsikan
melalui fakta, gejala, masalah, sebab akibat. Secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan peta, grafik
maupun diagram.
Prinsip Korologi
lmu tentang wilayah-wilayah di permukaan bumi, antara wilayah satu dengan yang lain terdapat persamaan dan
perbedaan. Prinsip korologi adalah mempelajari gejala, fakta atau peristiwa geografi dengan memperhatikan
penyebarannya, interelasinya dan interaksinya dalam ruang.
F. PARADIGMA GEOGRAFI
paradigma secara komprehensif yaitu merupakan kesamaan pandang keilmuan yang didalamnya tercakup asumsi-
asumsi, prosedur-prosedur dan penemuan-penemuan yang diterima oleh sekelompok ilmuan dan secara berbarengan
menentukan corak/pola kegiatan ilmiah yang tetap. Terdiri dari :
3
Pandangan Kosmografis yaitu pandangan sementara para ilmuwan terhadap alam semesta. Disebut juga
pandangan holistic, munculnya berbagai teori seperti “geosentris” oleh ptolomeus bahwa bumi sebagai pusat tata
surya dan “ heliosentris “ oleh Nicholas Copernicus bahwa sebenarnya mataharilah sebagai pusat tata surya.
Pandangan Environmentalis / Determinism Fisik yaitu pandangan kehidupan manusia masih dipengaruhi oleh
alam dan lingkungan. Tokohnya adalah Ratzel dan Elsworth Huntington.
Pandangan Possilibis / Neo Determinism yaitu pandangan untuk segala kemungkinan manusia masih
dipengaruhi oleh alam tetapi manusia dapat menentukan sendiri nasibnya dengan bantuan teknologi. Tokoh yang
terkenal yaitu Paul Vidal de Blache.
Pandangan Probabilisme yaitu pandangan segala kemungkinan terhadap ukuran prilaku manusia dilihat dari
statistikanya. Tokonya adalah Peter Hagget.
Pandangan Voluntarisme yaitu pandangan para ilmuwan bahwa manusia bebas menguasai apapun di dunia ini.
4
SK
Menganalisis dinamika unsur-unsur geosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia.
2 KD : Mendeskripsikan proses perkembangan pembentukan bumi
PEMBENTUKAN BUMI
Teori Lempeng Tektonik Dan Kaitan Dengan Persebaran Gunung Api Dan Gempa
1. Gerakan Lempeng
Gerakan lempeng menjauh dan mendekat akan terbentuknya gunung berapi. Gerakan lempeng dibedakan menjadi 3
yaitu ;
Gerak lempeng saling menjauh (Divergen)
Gerak lempeng saling mendekat (Konvergen)
Gerak lempeng saling berpapasan (transform)
Zona tunjaman dinamakan subduksi
2. Persebaran Daerah Rawan Gempa
Gempa bumi merupakan peristiwa bergetarnya lapisan bumi sebagai akibat adanya gerakan lempeng yaitu
kemungkinan saling bertumbukan atau saling menekan. Di Indonesia daerah rawan gempa tersebar di daerah
sepanjang tumbukan lempeng tektonik yaitu di daerah sepanjang pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa & Nusa
Tenggara serta sekitar Maluku & Sulawesi.
3. Persebaran Gunung api
Ring of fire adalah jalur pegunungan api dunia yang terdiri dari sirkum pasifik dan mediterania.
6
Menganalisis fenomena yang terjadi pada lithosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia
Menganalisis fenomena yang terjadi pada pedosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia
DINAMIKA LITOSFER
2) Tenaga eksogen ; gaya yang berasal dari luar kulit bumi seperti es, angin, air, matahari , tumbuhan, dan hewan.
Pelapukan ; proses perusakan batuan akibat faktor cuaca, suhu, air.
1. Faktor pengaruh pelapukan yaitu ; struktur batuan, keadaan iklim, topografi, dan vegetasi.
2. Jenis pelapukan ; pelapukan fisis (perubahan temperature) , pelapukan kimiawi (curah hujan) dan
terbanyak di daerah tropis, dan pelapukan biologis (karena vegetasi)
Erosi (pengikisan) ; peristiwa terlepas atau terbawanya runtuhan batuan oleh suatu tenaga di
permukaan bumi (air, angin dan gletser).
1. faktor kecepatan erosi ;
a) iklim (curah hujan)
b) relief (kemiringan)
c) kondisi batuan
d) vegetasi penutup
e) tindakan manusia
2. jenis erosi (berdasarkan zat pelarutnya) ;
a) ablasi ; erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir. bentukan Ct : Meander (sungai berkelok-kelok),
oxbow lake (danau mati)
b) abrasi ; erosi yang disebabkan oleh air laut. bentukan ct : cliff, cave, arch, stack
c) eksarasi ; erosi yang disebabkan oleh es . bentukan ct : fyord, skeren
d) deflasi ; erosi yang disebabkan oleh tenaga angin. Bentukan ct : muhsroom
Sedimentasi (pengendapan) ; proses pengendapan bahan-bahan erosi yang telah
diendapkan secara berlapis-lapis yang dibantu oleh tenaga air, angin, gletser, dan sebagainya.
1) Sedimentasi fluvial, endapannya di sungai contoh; delta, meander, tanggul alam.
2) Sedimentasi teristis,
3) Sedimentasi Aeolis, endapan oleh angin contoh : sand dune (gumuk pasir)
4) Sedimentasi Limnis (danau)
Masswasting (gerak massa batuan) ; proses pemindahan batuan atau tanah berat.
1) Tanah longsor (landslide)
2) Tanah amblas (subsidence)
3) Tanah mengalir (earth flow)
4) Aliran Lumpur (mud flow)
5) Rayapan tanah (soil creep)
DINAMIKA PEDOSFER
8
Bahan organik (5%)
Air (30%)
3) Proses pembentukan tanah
Faktor pembentukan tanah, dipengaruhi oleh iklim (suhu & curah
hujan), organisme, bahan induk, topografi, dan waktu.
Tahap-tahap pembentukan tanah
1. batuan dasar pecah
2. batuan dasar terdapat materi organik
3. pemecahan mineral & materi organik
4. terbentuk horizon A & C
5. terbentuklah solum tanah
4) Profil tanah; penampang melintang tanah dari atas ke bawah. Lapisan tanah yang baik
terdiri dari;
Horizon O ; lapisan permukaan terdapat banyak
akar & mikroorganisme
HorizonA ; lapisan yang banyak mengandung
mineral & berwarna abu-abu
Horizon B ; lapisan yang berisi sedikit sekali
humus
Horizon C ; lapisan tempat hasil pelapukan &
penghancuran batuan
Horizon D/R ; lapisan yang berisi bahan dasar
5) Faktor fisis tanah yang mempengaruhi tanaman
Tekstur
Tingkat kegemburan
Humus
Mineral hara
9
Erosi gully ( erosi parit )
Dampak dari erosi
1) Dampak erosi di tempat terjadinya erosi
Kehilangan lapisan atas (top soil) pada tanah
Kehilangan unsur hara
Penurunan produksi tanah
Kemiskinan petani
Kerusakan bangunan
2) Dampak erosi di luar terjadinya erosi
Pendangkalan sungai, saluran drainase dan waduk
Tertimbunnya lahan pertanian, jalan,dan bangunan
Hilangnya mata air dan memburuknya kualitas air
Kerusakan ekosistem perairan
D. Usaha mengurangi erosi tanah
Pengendalian erosi (konservasi tanah) dapat dilakukan melalui 3 metode
1) Metode vegetatif
Pembenaman sisa-sisa tumbuhan penutup tanah
Penanaman tumbuhan penutup tanah
Pergiliran tanaman
Menanam tumbuhan dalam jalur (strip cropping)
Menanam tumbuhan penguat teras (buffering)
Windbreaks ; penanaman tumbuhan secara permanent untuk melindungi tanah dari tiupan angin
2) Metode mekanis
Pembuatan teras-teras di pegunungan
Contour tillage (cara pengolahan tanah sejajar dengan kontur dan membentuk igir-igir kecil untuk memperlambat
aliran air dan memperbesar infiltrasi)
Pembuatan dam penahan
3) Metode kimia ; bertujuan memperbaiki struktur tanah
10
Menganalisis fenomena yang terjadi pada atmosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia
Menganalisis fenomena yang terjadi pada hidrosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia
DINAMIKA ATMOSFER
11
Dikaji dalam meteorologi Dikaji dalam klimatologi
Unsur-unsur cuaca dan iklim
1. Suhu udara
Pemanasan langsung ; absorbsi, refleksi, difusi
Pemanasan tidak langsung ; konduksi, konveksi, adveksi, dan turbulensi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah adalah:
a. Lama penyinaran matahari.
b. Sudut datang sinar matahari.
c. Relief permukaan bumi.
d. Banyak sedikitnya awan.
e. Perbedaan letak lintang.
Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus:
Keterangan:
Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari
To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahui
H = tinggi tempat (x)
3. Kelembaban udara
Kelembaban spesifik
Kelembaban absolute Banyaknya jumlah uap air yang dikandung di udara (dalam gram)
Kelembaban relative/nisbi
x 100 %
5. Awan
6. Curah hujan
12
Hujan frontal hujan zenital/konveksi hujan orografis
DINAMIKA HIDROSFER
A. SIKLUS HIDROLOGI
13
1) Pengertian
Siklus hidrologi adalah proses perjalanan air di permukaan bumi dan kembali ke atmosfer. Ini terus berlangsung
sehingga membentuk lingkaran yang tidak terputus.
2) Unsur-unsur siklus hidrologi
Evaporasi, adalah proses menguapnya air dari permukaan daratan dan permukaan lautan
atmosfer bumi. Transpirasi adalah proses menguapnya air dari tanaman menuju atmosfer bumi.
Kondensasi (uap air dari hasil penguapan pada ketinggian tertentu akan menjadi awan)
Presipitasi (proses pengembunan uap air menjadi hujan)
Infiltrasi ( penyerapan air hujan kedalam tanah)
intersepsi
3) Jenis-jenis siklus hidrologi
Siklus pendek ; penguapan air laut – awan – hujan jatuh ke laut lagi
Siklu panjang ; penguapan darat / laut – awan – hujan – air terbawa oleh sungai – ke laut
Siklus panjang ; sama seperti siklus sedang tapi aliran sungai ditambah volumenya oleh air es yang mencair dari
pegunungan
14
2. proses pengendapan dominant
3. banyak ditemukan meander
4. banyak dijumpai proses pengendapan seperti danau mati dan delta
2) Air Tanah ; massa air yang berada di ruang antar batuan atau celah-celah batuan
a) Faktor besar kecilnya air tanah
Kemiringan lereng
Tongkat porositas tanah atau batuan
Tingkat kelembaban tanah
Penutupan lahan oleh vegetas
b) Menurut penampangnya air tanah dibagi menjadi
Air tanah dangkal / air tanah freatik
Air tanah dalam / confined water
c) Lapisan tanah, dibedakan menjadi
Lapisan kedap air, lapisan yang susah meloloskan air
1. aquiclude, lapisan tanah yang hanya mampu menampung air tetapi tidak dapat meloloskan air.
Contoh; tanah lempung
2. aquifuge, lapisan tanah yang mampu menampung dan meloloskan air dalam jumlah sedikit
3. aquitard, lapisan tanah yang tidak dapat menampung maupun meloloskan air
Lapisan tembus air (permeable) / Aquifer, yaitu ;
1. aquifer bebas
2. aquifer tertekan
3. aquifer semi tertekan
4. aquifer menggantung
3) Danau ; genangan air yang berada di daratan cekung, miring ataupun cembung
a) Danau tektonik, Ct : maninjau, singkarak, towuti tempe
b) Danau vulkanik, Ct : telaga warna, dieng, kawah kelud, maar lamongan
c) Danau tektovulkanik Ct : toba, ranau, batur
d) Danau karst Ct : doline, uvala, polje
e) Danau bendungan Ct : sarangan, karangkates, jatiluhur
f) Danau glacial Ct : Michigan superior, ontario
4) Rawa ; genangan air yang berada di cekungan dan di dekat laut. Dibedakan menjadi;
a) Rawa tergenang
Airnya asam
Warna air kemerahan
Lahan tertutup gambut yang tebal
Sulit ditemukan kehidupan
b) Rawa pasang surut
Tidak selalu tergenang
Jika pasang tergenang, bila surut kering
Tidak terlalu asam
Dapat dimanfaatkan sebagai areal tanah pasang surut
B. ZONA LAUT
Laut adalah bagian dari permukaan bumi yang digenangi oleh air dan mempunyai kadar garam tinggi.
Jenis-jenis laut
1) Menurut letaknya
Laut tepi adalah laut yang terletak di tepi benua
Laut pertengahan adalah laut yang berada di antara benua
Laut pedalaman adalah laut yang dikelilingi dan berada di tengah-tengah benua.
2) Menurut kedalaman
Zona litoral ; terletak di antara pasang surut
Zona neuritis ; mempunyai kedalaman 0 – 200 m
Zona batyal ; mempunyai kedalaman 200 – 1000 m
Zona abisal ; mempunyai kedalaman 1000 – 6000 m
3) Menurut proses terjadinya
Laut transgresi ; laut yang terjadi karena genangan air laut terhadap daratan
Laut ingresi ; laut dalam karena dasar laut mengalami penurunan
Laut regresi ; laut yang sempit akibat sedimentasi oleh sungai
4) Menurut keberadaan cahaya matahari
Zona eufotik ; zona terang 0 – 200 m
Zona disfotik ; zona remang 200 – 2000 m
Zona afotik ; zona gelap > 2000 m
Morfologi dasar laut
1) Dulang jeluk ; daerah yang datar terletak di bagian laut dalam
2) Trench / trough ; palung / jurang yang dalam dan sempit
3) Seamount ; gunung yang ada di dasar laut
4) Punggung laut / pematang tengah samudra ; pegunungan yang panjang di dasar laut
5) Atoll ; batuan karang
Gerakan air laut
1) Arus laut ; gerakan massa air laut dalam jumlah besar dari satu titik ke titik berikutnya baik horizontal atau vertical.
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
Perbedaan densitas (kerapatan)
Adanya pergeseran antara permukaan air dengan angin
Adanya pasang surut air laut
2) Gelombang laut; gerakan naik turunnya air laut yang tidak disertai perpindahan massa air. Faktor-faktor yang
mempengaruhi ;
Kecepatan angin
Lama angin bertiup
Luas daerah yang terkena pengaruh angin yang bertiup
Kedalaman air laut
3) Pasang surut air laut ; gerakan naik turun air laut karena gravitasi bulan dan matahari
4) Welling; proses naiknya massa air dari dasar laut.
C. SIFAT-SIFAT AIR LAUT
1) Salinitas ; jumlah garam yang terkandung dalam 1 gram air laut. Faktor yang mempengaruhi ;
16
Penguapan
Curah hujan
Pencairan es
Banyaknya sungai yang mengalir ke laut
2) Kecerahan air laut
Warna samudra umumnya biru
Warna hijau, merupakan endapan atau plankton
Warna kuning, Lumpur yang berwarna kuning
Warna hitam, Lumpur yang berwarna hitam
Warna putih, laut ditutupi oleh es
Laut merah, pengaruh warna plankton
3) Suhu air laut
Makin ke kutub semakin dingin
Makin ke arah equator semakin panas
D. ORGANISME LAUT
1) Syarat hidup binatang karang
Suhu udara tidak kurang 180 C
Kedalaman laut + 40 – 50 m
Kadar garam stabil
Air laut harus jernih
Mendeskripsikan keaneka-ragaman flora dan fauna di muka bumi sebagai potensi pendukung kehidupan
BIOSFER
Definisi
Biosfer adalah lapisan lingkungan di permukaan bumi, air dan atmosfer yang mendukung kehidupan organisme.
Faktor-faktor persebaran makhluk hidup
Iklim (klimatik); suhu, curah hujan, kelembaban udara
Keadaan tanah (edafik); humus tanah, tekstur, tingkat kegempuran, mineral organik, air tahan dan kandungan udara
Perbedaan tinggi permukaan bumi (relief)
Tindakan manusia (faktor biotik); mengubah bentang alam yang sudah ada.
17
Zona Paleartik ; sawarnya adalah pegunungan himalaya dan gurun sahara wilayahnya selusuri Eropa dan
Rusia ( termasuk Siberia) Arab dan Afrika utara
Zona Oriental ; Asia selatan dan Asia tenggara
Zona Australian ; seluruh daratan Australia
Zona Neoartic ; Amerika bagian utara
Zona Neotropical ; amerika bagian tengah dan selatan (Amerika latin)
18
TIMUR 1. Tumbuhan Bakau 1. Cendrawasih
2. Sagu 2. Kasuari
3. Anggrek 3. Kanguru
4. Kayu putih 4. Koala
5. Rempah rempah 5. Burung Beo
SK
Menganalisis dinamika unsur-unsur sosial dalam kehidupan sehari-hari.
3 KD : Mendeskripsikan fenomena yang terjadi pada antroposfer
Mendeskripsikan potensi industri sebagai pendukung kehidupan manusia
ANTROPOSFER
Definisi
Salah satu bagian terpenting dalam lapisan bumi (geosfer) adalah kajian geografi tentang penduduk atau lapisan tempat tinggal
manusia (antroposfer). Biasanya kajian tentang manusia dikaji dalam kajian cabang geografi yaitu geografi manusia atau
ilmunya namanya demografi, yaitu mempelajari bagaimana dampak manusia terhadap lingkungan hidupnya dan bagaimana
dampak lingkungan terhadap manusia.
Teori kependudukan
Teori sosial tentang pertumbuhan penduduk berdasarkan atas :
Pengawasan yang efektif terhadap pertambahan penduduk
Keperluan usaha seperti tingkat kematian, kelahiran dan reproduksi
Tokoh : Robert mathus ; bahan makanan adalah penting untuk manusia, karena bahan makana berlipat ganda
mengikuti deret hitung sedang penduduk berlipat ganda mengikuti deret ukur
19
Sumber data kependudukan
a. Sensus pernduduk
Artinya penghitungan suatu penduduk suatu Negara dengan cara mengumpulkan, menghimpun dan menyusun data
penduduk baik penduduk asli ataupun pendatang pada waktu tertentu dan wilayah tertentu, dapat dilakukan dengan 2(dua)
cara :
De facto adalah sensus yang dilakukan terhadap setiap orang yang pada waktu sensus diadakan
berada dalam wilayah sensus
De jure adalah sensus yang hanya dikenakan pada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal
dalam wilayah sensus tersebut
Metode pengumpulan data
House holder
Canvasser
b. Registrasi penduduk
Artinya kumpulan keterangan mengenai kejadian demografi penduduk (kelahiran, kematian, perkawinan dan perpindahan
penduduk)
c. Survey
Artinya pencacahan penduduk dengan cara mengambil contoh daerah yang dianggap mewakili seluruh wilayah Negara
20
Faktor antimortalitas
Fasilitas kesehatan lengkap
Lingkungan bersih dan teratur
Pelarangan membunuh
Tingkat kesehatan yang tinggi
Komposisi penduduk
Atribut Y digunakan dalam komposisi penduduk
Geografi ; penduduk kota-desa, propinsi, kabupaten
Biologi ; jenis kelamin dan umur
Ekonomis ; lapangan pekerjaan, tingkat pendapatan
Komposisi penduduk bisa ditunjukkan piramida penduduk
Expantive
Consructive
Stationary
Transisi Demografi
Teori ini menerangkan tentang perubahan penduduk dari tingkat pertumbuhan yang tinggi ke tinggat pertumbuhan yang rendah.
Macam-macam tingkatan dalam transisi demografi
a. Fase pra transisi
Ditandai dengan angka kelahiran dan kematian yang tinggi
Kematian tinggi disebabkan oleh penyakit, kelaparan dan peperangan
b. Fase transisi I
Ditandai dengan angka kelahiran yang tetap tinggi dan stabil
Angka kematian menurun karena fasilitas kesehatan mulai ada
c. Fase transisi II
Ditandai dengan angka kelahiran yang menurun karena adanya pendidikan, KB dan urbanisasi
Angka kematian juga turun dibawah angka standar kelahiran
d. Fase pasca transisi
Angka kelahiran dan kematian stabil
Kualitas penduduk
Kualitas fisik / PQLI
Tingkat pendidikan
Tingkat kesehatan
- Angak kematian bayi IMR = Do x 1000 D = neat
B B = birth
- Angka harapan hidup
Kualitas non-fisik
21
Keimanan
Solidaritas
Tata pergaulan
Index HDI yaitu Ukuran kesuksesan pembangunan suatu negara menurut UNDP yaitu :
Panjang usia
Standar hidup suatu bangsa
Pengetahuan
Ketenaga kerjaan
Rasio ketergantungan (dependency ratio)
Angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (dibawah 15 tahun dan diatas 65
tahun) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (umur 15 – 64 th)
Migrasi penduduk
Definisi “migrasi”
Perpindahan penduduk yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain
Macam-macam migrasi
Migrasi permanent ; perpindahan penduduk yang benar-benar menetap
Contoh : urbanisasi, transmigrasi, ruralisasi
Migrasi non-permanen ; perpindahan penduduk tidak menerap
Contoh : sirkulasi (menginap sementara), komutasi (tanpa menginap)
Teori migrasi
Everett S. Lee (push-pull teori)
a. Ada 4 faktor penyebab orang bermigrasi
b. Faktor-faktor yang terdapat didaerah asal
c. Faktor-faktor yang terdapat ditempat tujuan
d. Faktor-faktor pribadi
E.G. Revenstein (The laws of Migration, 1885)
22
Bahan baku ; bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi
dalam industri
Barang setengah jadi ; bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap
poses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi
Barang jadi ; barang hasil industri yang sudah siap untuk konsumen akhir atau siap dipakai sebagai alat
produksi
II. Penggolongan industri
Berdasarkan bahan baku
Industri ekstraktif yaitu industri yang bahan bakunya diambil langsung dari alam sekitar
Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, pertambangan
Industri non ekstraktif yaitu industri yang bahan bakunya didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
Contoh : industri tekstil, industri obat-obatan
Industri fasilitatif yaitu industri yang produk utamanya berbentuk jasa yang dijual kepada pada komsumen.
Contoh : asuransi, perbankan, transportasi, expedisi dsb
Berdasarkan DEPERINDAG (No 19/M/1/1986)
Industri kimia dasar (IKD) ; butuh modal besar, keahlian tinggi dan teknologi maju
o Industri kimia organik ; bahan peledak, bahan kimia tekstil
o Industri kimia an-organik ; semen, asam sulfat, kaca
o Industri agrokimia ; pupuk urea dan pestisida
o Industri selulosa dan karet ; kertas, pulp dan ban
Industri mesin logam dasar dan elektronika (IMELDE) ; industri yang mengolah bahan mentah logam untuk
dijadikan mesin-mesin gerak, rekayasa mesin dan perakitan
Contoh : industri mesin dan alat pertanian, industri mesin perkakas, industri elektronika, industri automotif, industri
mesin listrik, industri perkapalan dsb
Aneka industri (AI) ; menghasilkan berbagai macam barang-barang kebutuhan
o Aneka industri sandang ; tekstil (benang, kain dan baju)
o Aneka industri alat listrik dan logam ; mesin jahit, kipas angina dsb
o Aneka industri pangan ; minyak goring, tepung dsb
o Aneka industri kimia ; plastik, sabun, sampo, pasta gigi dsb
o Aneka industri bahan bangunan ; kayu lapis, genting, marmer dsb
Industri kecil (IK) ; industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit, modal kecil dan teknologi sementara
contoh : kerajinan tangan, kue, kulit dsb
Berdasarkan produktifitas perorangan
Industri primer ; industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung / tanpa
diolah terlabih dulu, contoh : hasil produksi pertanian,peternakan, perkebunan, anyaman
Industri sekunder ; industri yang bahan mentahnya diolah sehingga menghasilkan barang-barang
untuk diolah kembali, contoh : industri pemintalan benang dan industri ban
Industri tersies ; industri yang hasilnya tidak berupa barang, tetapi bergerak di bidang jasa,
contoh : industri angkutan dan industri pariwisata
Berdasarkan tahap proses
Industri hulu ; industri yang mengolah bahan mentah menjadi barang ½ jadi, contoh : kayu lapis dan
alumunium
Industri hilir ; industri yang mengolah barang ½ jadi menjadi barang jadi, contoh : meubel dan konveksi
Berdasarkan jumlah tenaga kerja
Industri rumah tangga ; jumlah tenaga kerja 1-4 orang
Industri kecil ; jumlah tenaga kerja 5-19 orang
Industri sedang ; jumlah tenaga kerja 20-99 orang
Industri besar ; jumlah tenaga kerja > 100 orang
23
Sumber energi
Transportasi
Faktor sekunder
Iklim yang cocok
Modal
2. Orientasi industri berdasarkan pemilihan lokasi
Raw Material Oriented (orientasi pada bahan baku)
Ciri :
bahan baku lebih berat daripada barang produksi
Biaya angkut bahan baku lebih mahal, contoh : industri semen
Bahan baku mudah rusak
Index material > 1
Weigh losing (penyusutan bahan baku)
Market oriented (orientasi pada pasar)
Ciri :
Barang produksi mudah rusak
Biaya angkut bahan baku murah
Berat barang produksi > daripada bahan baku
IM < 1
Weight gaining (penambahan berat bahan baku)
Contoh : liman dan air mineral/kemasan
Orientasi tenaga kerja
Ciri : membutuhkan banyak tenaga kerja
Contoh : rokok dan garmen
24
Contoh : pabrik soda (Waru-Surabaya), pupuk Sriwijaya (Palembang), amoniak (Cepu), pupuk Bontang (Kaltim)
dsb.
Aneka bahan bangunan
Contoh : industri pengolahan kayu (Sampit-Kalteng-Balikpapan-Kaltim)
Keramik-Tembikar (Plerd-DIY, Banjarnegara-Jateng), genting (Kebumen)
Keramik lantai (Tangerang, Cikarang)
2. Industri Mesin logam dasar
Contoh : otomotif (Jakarta, Bekasi, Bogor, Subang, Semarang, Sidoarjo, Surabaya, Palembang, Makasar)
Alat angkutan dan logam, besi baja (Cilegon)
Aneka alumunium (Pulo gadung dan Asahan Sum-Ut)
3. Industri kimia dasar
Contoh : semen (Cibinong, Padang, Gresik, Makasar dan Cilacap)
Kertas (Mojokerto, Magelang, Padalarang)
Ban (Bogor, Tegal, Palembang)
4. Industri kecil
Contoh : industri batik (Pekalongan, Solo, Jogja dan Cirebon)
5. Industri pariwisata
VI. AGLOMERASI
Pengertian
Aglomerasi industri adalah terkumpulnya berbagai industri yang terkait dan saling mendukung untuk penghematan
eksternal atau dengan pengertian lain terkonsentrasinya industri pada suatu wilayah tertentu.
Contoh :
Industri berat yang memerlukan bahan mentah ; batubara dan besi baja, cenderung industri memusat ke bahan baku
Industri yang banyak mengalami penyusutan atau rusak di perjalanan sehingga biaya transportasi menjadi mahal maka
pemusatan industri cenderung dekat pasar.
Pemusatan industri (aglomerasi industri) dapat terjadi pada suatu tempat terkonsentrasinya beberapa faktor industri yaitu
bahan mentah energi, tenaga kerja dan pasar.
Faktor-faktor penyebab Aglomerasi industri
Kesamaan lokasi usaha yang didasarkan pada salah satu faktor produksi
Adanya kerjasama dalam menghasilkan suatu produk
Terkonsentrasinya beberapa faktor produksi pada suatu lokasi
Kebutuhan sarana prasarana dan bidang pelayanan lainnya yang lengkap
Adanya wilayah pusat pertumbuhan industri yang sesuai dengan tata ruang dan fungsi wilayah
BERBAGAI MACAM KEGIATAN AGLOMERASI
1). Kawasan industri (industrial estate)
Adalah areal tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan sarana prasarana dan dikelola
oleh perusahaan kawasan industri (Keppres 21 No 41 tahun 1996)
Tujuan pembangunan kawasan industri
Mempercepat pertumbuhan industri
Memberikan kemudahan bagi kegiatan industri
Mendorong kegiatan industri untuk berlokasi di kawasan industri
Menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan lingkungan
Persebaran kawasan industri di Indonesia
Kawasan industri Pulau Batam di kep. Riau oleh Badan Otoritas Batam
25
Kawasan industri Pulo Gadung di Jakarta
Kawasan industri Jababeka dan kawasan industri Hyundai di Cikarang
Kawasan industri Kerakatau steel di Cilegon
2). Kawasan berikat (Bonded Zone)
Adalah suatu kawasan dengan batas-batas tertentu di wilayah pabean Indonesia yang didalamnya diberlakukan
ketentuan khusus di bidang pabean, yaitu terhadap barang yang dimasukkan dari luar daerah pabean atau dari dalam
daerah pabean Indonesia lainnya tanpa terlebih dulu dikenakan pungutan bea-cukai atau pungutan Negara lain
sampai barang tersebut dikeluarkan untuk tujuan import, export atau re-export (PP. No 22 tahun 1986)
Fungsi kawasan berikat
Tempat penyimpanan barang (ware housing)
Pengolahan (processing) barang
Memberikan layanan ke pabean
Contoh kawasan berikat
Pusat pergudangan di Tanjuk Priok
Kawasan berikat Nusantra di daerah Marunda Maruda-Jakarta
Kawasan berikat Tanjung Perak – Surabaya dsb.
Kerjasama industri
1. Bentuk kerjasama industri yang dilakukan Indonesia dengan pihak asing dapat berupa kerjasama 2 negara atau lebih
dan dapat pula antar kawasan.
Contoh : SIJORI (Singapura-Johor(Malaysia)-Riau)
2. Relokasi industri adalah pemindahan lokasi pabrik atau industri dari tempat ke tempat lain.
Beberapa pertimbangan yang melandasi perelokasian industri ;
Mendekatkan lokasi industri kepada sumber bahan baku
Mendapatkan tenaga kerja murah dan banyak
Menekan biaya lingkungan yang harus ditanggung perusahaan di Negara.
SK
4 Menerapkan keterampilan dasar peta/pemetaan dalam memahami fenomena geosfer.
KD : Menerapkan keterampilan dasar pembuatan peta/pemetaan fenomena geosfer
PENGETAHUAN PETA
Pengertian kartografi
Kartografi menurut ICA (International Cartography Association)
Seni ilmu pengetahuan dan teknologi mencakup tentang pembuatan peta-peta sekaligus studinya sebagai suatu dokumen
ilmiah dan hasil karya seni.
Definisi peta
Peta adalah suatu penyajian (gambaran) unsur-unsur penampakan nyata yang di pilih di permukaan bumi atau benda
angkasa, atau kenampakan abstrak yang ada di permukaan bumi atau angkasa yang di lukiskan pada suatu bidang datar /
2 dimensi dan diperkecil (diskalakan).
Arti pemting dan fungsi peta
26
Pentingnya peta sebagai alat Bantu yang sangat penting artinya karena dengan peta dapat diungkapkan fenomena-
fenomena fisik dan sosial dalam analisis stugi keruangan, missal kita dapat mengetahui daerah-daerah mana yang
penduduknya jarang dan yang penduduknya padat.
Fungsi dari peta secara umum
Sebagai alat (tool), misal chart peta navigasi untuk menentukan arah kapal
Sebagai dokumen ilmiah untuk menyimpan informasi, misal peta kadasfer sebagai hak-hak milik
Sebagai suatu referensi / sumber untuk suatu kepentingan contoh : peta penggunaan lahan, peta
pilitik
Sebagai cara untuk penekanan pada suatu topik
Contoh : - peta perencanaan jalan,
- peta daerah rawan bencana
Kalasifikasi peta
Berdasarkan skala
Peta kadaster 1 : 100 – 1 : 5000
Peta berskala besar 1 : 5000 – 1 : 100.000
Peta berskala sedang 1 : 260.000 – 1 : 500.000
Peta berskala kecil 1 : 500.000 – 1 : 1000.000
Peta geografi > 1 : 1000,000
Berdasarkan isi
Peta umum ; peta topografi, peta atlas (chorografi) dan chart
Peta khusus / tematik ; peta tanah, peta geomorfologi, peta iklim Indonesia dll
Komponen-komponen peta
1. Judul peta
Komponen yang sangat penting dalam peta untuk memberikan informasi yang sesuai dengan isi peta
2. Legenda
Kumpulan dari simbol-simbol yang digunakan dalam peta
3. Simbol
Salah satu unsur peta sebagai penjelas dan alat komunikasi bagi pengguna
Jenis simbol
a) Simbol titik
= gunung = pelabuhan B = iklim kering
= ibu kota = candi A = iklim tropis
= kota
b) Simbol garis
= rel kereta api
= sungai
= flowline
c) Simbol area
= rawa
= sawah
d) Simbol warna
Hijau dataran rendah
Biru perairan
Kuning dataran tinggi
Cokelat daerah pegunungan
4. Garis astronomis
Terdiri dari garis lintang dan garis bujur
5. Skala peta
Perbandingan jarak suatu tempat dipeta dengan jarak suatu tempat yang sesungguhnya didaerah yang sama ; ada 3
macam :
27
Skala angka numerik ; skala yang dinyatakan dengan menggunakan angka
Skala verbal ; skala yang dinyatakan dalam bentuk kalimat
Skala grafis ; skala yang dinyatakan dalam bentuk batang atau garis lurus
6. In…?
Peta berukuran kecil yang disisipkan pada peta utama
7. Orientasi
Petunjuk arah peta
Proyeksi peta
Ilmu yang mempelajari cara pemindahan data topografi dari atas permukaan bumi ke atas permukaan peta, sehingga
perubahan bentuk dan perubahan besaran data tersebut dapat dirumuskan dengan suatu formula tertentu.
Jenis proyeksi peta
Berdasarka jenis bidang proyeksi
Proyeksi bidang datar / proyeksi azimutal / zenital ; bidang datar sebagai proyeksi
Proyeksi kerucut ; kerucut sebagai bidang proyeksi
Proyeksi silinder ; silinder sebagai bidang proyeksinya
Peta Topografi
Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya)
permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat
yang mempunyai ketinggian sama.
Kelebihan peta topografi:
• Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat.
• Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng.
Beberapa ketentuan pada peta topografi:
1) Makin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah
tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur menunjukkan daerah tersebut semakin landai.
2) Garis kontur yang diberi tanda bergerigi menunjukkan depresi (lubang/cekungan) di puncak, misalnya puncak gunung yang
berkawah.
3) Peta topografi menggunakan skala besar, antara 1 : 50.000 sampai 1 : 100.000.
28
SK Memahami pemanfaatan citra dan SIG sebagai media informasi fenomena geosfer.
5 KD : Menginterpretasi Penginderaan Jauh sebagai sumber informasi fenomena geosfer
Mendeskripsikan Sistem Informasi Geografi sebagai media informasi fenomena geosfer
PENGINDERAAN JAUH
I. Pengertian
Penginderaan jauh merupakan ilmu dan tekni serta seni untuk mendapatkan informasi tentang objek wilayah atau gejala
dipermukaan bumi dengan cara menganalisis data yang diperoleh dari suatu alat, tanpa berhubungan langsung dengan
objek yang dikaji.
29
Penginderaan jauh dalam bahasa Inggris terjemahannya remote sensing, sedangkan di Perancis lebih dikenal dengan
istilah teledetection, di Jerman
disebut farnerkundung distantsionaya (Rusia), dan perception remota (Spanyol).
II. Komponen-komponen penginderaan jauh
1. Sumber tenaga
Sumber tenaga berasal dari alam dan buatan
- Alam = sinar matahari
- Buatan = sinar lampu atau pulsa radar
2. Atmosfer
Atmosfer terdiri dari molekul-molekul gas, sehingga atmosfer dapat berfungsi sebagai penyerapan, pemantulan,
penghamburan dan melewati radiasi matahari
3. Interaksi antar tenaga dan objek
Karakteristik objek, memantulkan, menyerap atau memancarkan tenaga kesensor itupun pada kondisi benda atau
objek (umur, musim, kelembaban dan warna)
4. Sensor dan wahana
Sensor adalah alat perekam yang dipasang diwahana ; ada 2 jenis :
Sensor fotografik ; prosesnya kimiawi mengahsilkan foto
Sensor elektronik ; bekerja secara elektrik dengan proses menggunakan komputer
Wahana adalah kendaraan yang membawa sensor, bisa pesawat, balon udara, satelit dll.
5. Perolehan data dan interaksi data
Cara terbaik dalam mengamati fenomena-fenomena dipermukaan bumi foto dengan interpretasi citra, ada beberapa
tahapan interpretasi citra ;
Deteksi ; melihat objek dan selektif menemukan objek atau elemem pada foto tersebut
Pengenalan dan identifikasi ; pembacaan peta dengan menggunakan ciri-ciri interpretasi
1. Ciri spektral
Yaitu ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik dengan obyek. Ciri spektral dinyatakan
dengan rona dan warna. Rona atau tone adalah tingkat kegelapan atau kecerahan obyek pada citra.
Adapun faktor yang mempengaruhi rona adalah:
a. Karakteristik obyek (permukaan kasar atau halus).
b. Bahan yang digunakan (jenis film yang digunakan).
c. Pemrosesan emulsi (diproses dengan hasil redup, setengah redup dan gelap).
d. Keadaan cuaca (cerah/mendung).
e. Letak obyek (pada lintang rendah atau tinggi).
f. Waktu pemotretan (penyinaran pada bulan Juni atau Desember).
2. Ciri spasial
Ciri spasial adalah ciri yang terkait dengan ruang yang meliputi:
a. Tekstur : adalah frekwensi perubahan rona pada citra. Biasa dinyatakan; kasar, sedang dan halus. Misalnya
hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang dan semak bertekstur halus.
b. Bentuk : adalah gambar yang mudah dikenali. Contoh; Gedung sekolah pada umumnya berbentuk huruf I, L
dan U atau persegi panjang, Gunung api misalnya berbentuk kerucut.
c. Ukuran : adalah ciri obyek berupa jarak, luas, tinggi lereng dan volume. Ukuran obyek pada citra berupa skala.
Contoh; Lapangan olah raga sepak bola d icirikan oleh bentuk (segi empat) dan ukuran yang tetap,yakni sekitar
(80 – 100 m).
30
Skala = . f . panjang fokus kamera
h ketinggian pesawat dari obyek
Contoh ; Suatu obyek dipotret dari ketinggian 7.500 m dpl (dari permukaan laut). Sementara ketinggian obyek
tersebut 1.500 m dpl. Panjang fokus kamera yang digunakan adalah 20 cm.
Berapakah skala foto yang dihasilkan dari pemotretan tersebut ?
Diketahui :
Fokus kamera yang digunakan = 20 cm
Ketinggian pesawat (H) = 7.500 m dpl.
Ketinggian obyek (hO) = 1.500 m dpl.
Jadi ketingggian pesawat dari obyek (h) = H – hO
= 7.500 m – 1.500 m
= 6.000 m
Jawab: Skala = f:h
= 20 cm : 6.000 m 20 cm : 600.000 cm
= 1 : 30.000
d. Pola : atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai banyak obyek bentukkan manusia dan
beberapa obyek alamiah. Contoh; pola aliran sungai menandai struktur biologis. Pola aliran trellis menandai
struktur lipatan. Permukiman transmigrasi dikenali dengan pola yangteratur, yaitu ukuran rumah yang jaraknya
seragam, dan selalu menghadap ke jalan. Kebun karet, kebun kelapa, kebun kopi mudah dibedakan dengan
hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola serta jarak tanamnya.
e. Situs : adalah letak suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya. Contoh; Permukiman pada umumnya
memanjang pada pinggir beting pantai, tanggul alam atau sepanjang tepi jalan. Juga persawahan, banyak
terdapat di daerah dataran rendah, dan sebagainya.
f. Bayangan : bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang berada di daerah gelap. Bayangan juga dapat
merupakan kunci pengenalan yang penting dari beberapa obyek yang justru dengan adanya bayangan menjadi
lebih jelas. Contoh; lereng terjal tampak lebih jelas dengan adanya bayangan, begitu juga cerobong asap dan
menara, tampak lebih jelas dengan adanya bayangan. Foto-foto yang sangat condong biasanya memperlihatkan
bayangan obyek yang tergambar dengan jelas.
g. Asosiasi : adalah keterkaitan antara obyek yang satu dengan obyek lainnya. Contoh; Stasiun kereta api
berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu (bercabang).
3. Ciri Temporal
Ciri temporal adalah ciri yang terkait dengan benda pada saat perekaman, misalnya; rekaman sungai musim
hujan tampak cerah, sedang pada musim kemarau tampak gelap.
31
2) Foto ortokromatik yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga sebagian
hijau (0,4 – 0,56 mikrometer). Cirinya banyak obyek yang tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai
karena filmnya peka terhadap obyek di bawah permukaan air hingga kedalaman kurang lebih 20 meter. Baik untuk
survey vegetasi karena daun hijau tergambar dengan kontras.
3) Foto pankromatik yaitu foto yang menggunakan seluruh spectrum tampak mata mulai dari warna merah hingga
ungu. Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan mata manusia. Cirinya pada warna obyek sama dengan
kesamaan mata manusia. Baik untuk mendeteksi pencemaran air, kerusakan banjir, penyebaran air tanah dan air
permukaan.
4) Foto infra merah asli (true infrared photo), yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum infra merah dekat
hingga panjang gelombang 0,9 – 1,2 mikrometer yang dibuat secara khusus. Cirinya dapat mencapai bagian dalam
daun, sehingga rona pada foto infra merah tidak ditentukan warna daun tetapi oleh sifat jaringannya. Baik untuk
mendeteksi berbagai jenis tanaman termasuk tanaman yang sehat atau yang sakit.
5) Foto infra merah modifikasi, yaitu foto yang dibuat dengan infra merah dekat dan sebagian spektrum tampak pada
saluran merah dan sebagian saluran hijau. Dalam foto ini obyek tidak segelap dengan film infra merah sebenarnya,
sehingga dapat dibedakan dengan air.
2. Citra non foto
adalah gambaran yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera. Citra non foto dibedakan atas:
a. Spektrum elektromagnetik yang digunakan
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan dalam penginderaan, Citra Nonfoto dibedakan atas:
1) Citra infra merah thermal, yaitu citra yang dibuat dengan spectrum infra merah thermal. Penginderaan pada
spektrum ini berdasarkan atas beda suhu obyek dan daya pancarnya pada citra tercermin dengan beda rona atau
beda warnanya.
2) Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan sektrum Gelombang mikro. Citra radar
merupakan hasil penginderaan dengan sistem aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan, sedang citra gelombang
mikro dihasilkan dengan sistem pasif yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah.
I. Pengertian SIG
Sistem informasi geografi (SIG) adalah sistem informasi yang berdasarkan kerja komputer yang mampu menerima
masukan, mengelola (memberi, mengambil, memanipulasi dan menganalisis data) kemudian memberikan uraian (Arnoff,
1989).
II. Komponen-komponen SIG
Software (perangkat lunak)
Contoh : Art View, Art Info, R2V, Map info, ERDAS, IDRISI
Hardware (perangkat keras)
32
Contoh : input device ; digitizer, keyboard, mouse, scanner, dsb
Storage ; hardisk, flashdisk, magnetic tape dsb
Perangkat komputer ; CPU dan VDU (monitor)
Output device ; printer dan plotter
Brainware (orangnya)
Data SIG
Data atribut ; bukan gambar
Data spasial ; berupa gambar
III. Subsistem SIG
Pemasukan data (input data)
Managemen data
Manipulasi dan analisis data
Output data (pengeluaran data)
SK
6 Menjelaskan perkembangan wilayah.
KD : Membedakan pola keruangan dan interaksi desa-desa, desa-kota dan kota-kota
Mendeskripsikan karakteristik suatu wilayah sebagai pusat pertumbuhan di negara berkembang dan di negara maju
33
Definisi :
Prof. R Bintarto ; desa merupakan suatu perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur
geografis, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di wilayah tersebut, dalam hubungannya dan pengaruh
timbal balik dengan daerah-daerah lain.
Sutarjo Kartohadikusumo ; desa sebagai suatu kesatuan hukum adat yang meliputi suatu
masyarakat yang bertempat tinggal disuatu wilayah tertentu dan berhak mengadakan pemerintahan sendiri.
UU No 5 Tahun 1979 Pasal 1
Suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri
dalam ikatan Negara Kesatuan R,I.
Ciri-ciri desa (DIRJEN BANGDES)
(1) Perbandingan lahan dengan manusia (man land ratio) cukup besar
(2) Lapangan kerja yang dominan adalah sektor pertanian (agraris)
(3) Hubungan antar warga desa sangat akrab (gemeinschaff)
(4) Sifat masyarakat masih memegang teguh tradisi yang berlaku.
Unsur-unsur pembentuk
(1) Daerah / wilayah (area) ; tanah, air, topografi, lokasi, luas, batas, iklim
(2) Penduduk kualitatif ; mata pencaharian
kuantitas ; jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk
(3) Tata kehidupan ; tata pergaulan, ikatan masyarakat, adat istiadat, norma.
Potensi desa
Faktor pengaruh ; lingkungan geografis, jumlah penduduk, luas tanah, jenis dan tingkat kesuburan
tanah dan sumber air
Potensi desa terdiri dari
(1) Fisik (SDA) ; tanah, air, iklim, ternak, manusia
(2) Non-fisik (SD sosial dan budaya) ; masyarakat desa, lembaga dan organisasi sosial, aparatur / pamong
desa.
Fungsi desa
Sebagai sistem pemerintahan terkecil dibawah camat
Sebagai Hinterland (daerah belakang yang mendukung aktivitas kota)
Sumber bahan pangan
Sumber tenaga kerja
Pusat industri kecil dan kerajinan
Potensi keindahan alam
Sebagai tempat aktivitas penduduk
Klasifikasi desa
Berdasarkan tingkat perkembangan desa
Desa swadaya
Desa swakarya
Desa swasembada
Berdasarkan mata pencaharian
Desa nelayan
Desa pertanian
Desa industri
Berdasarkan jumlah penduduk
Desa kecil < 800 orang
Desa kecil 800 – 1600 orang
Desa sedang 1600 – 2400 orang
Desa besar 2400 – 3200 orang
Desa terbesar > 3200 orang
Tata ruang desa
Faktor pengaruh pola pemukiman dan persebaran desa
- Iklim - tata air
- Topografi wilayah - keadaan kegitan ekonomi
- Tanah (kesuburan) - kultur penduduk
Pola desa
34
Linear ; biasa di daerah yang datar dan mengikuti objek-objek yang panjang, seperti sungai, jalan,
pantai dan rel KA
Terpusat ; biasanya terdapat dipegunungan atau dataran tinggi dan gunung api
Tersebar ; biasanya didaerah yang bergunung-gunung atau berbukit
Pola penggunaan tanah pedesaan
Dipengaruhi oleh beberapa faktor
Lereng
Iklim
Ketinggian dan
Letak
Menurut Drs. Jefta Leibo, dalam bukunya Sosiologi Pedesaan dikatakan bahwa Tipologi desa berdasarkan pola permukimannya
dikelompokan sebagai berikut.
a. Farm Village Type
Suatu desa tempat orang berdiam bersama dalam suatu tempat, dengan sawah ladang berada di sekitarnya.
b. Nebulous Farm Village Type
Suatu desa tempat sejumlah orang berdiam bersama dalam suatu tempat, sebagian menyebar di luar tempat tersebut
bersama sawah dan ladang mereka.
c. Arranged Isolated Farm Type
Suatu desa tempat orang-orang berdiam di sekitar jalan-jalan yang berhubungan dengan pusat perdagangan dan
selebihnya adalah sawah dan ladang mereka.
d. Pure Isolated Farm Type
Suatu desa tempat orang berdiam tersebar bersama sawah dan ladangnya.
(3) Model inti berganda / multiple nucleus model ; 1945 C.D. Harris – El Ullman
Pemekaran kota
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kota ;
Alamiah : lokasi, fisiografis, SDA
Sosial : kondisi penduduk, fasilitas sosial
Kebijakan pemerintah : penentuan fungsi kota, pola tata guna lahan.
Pertumbuhan dan dukungan kegiatan
Kota sebagai pusat perdagangan : Palembang, Makasar, Ambon
Kota sebagai pusat pertambangan : Martapura, Pangkal-pinang, Tarakan, Cepu dsb
Kota sebagai pusat perkebunan : Kediri, Jambi, Binjai, Pematang Siantar, Subang
Kota sebagai pusat kebudayaan : Yogyakarta, Surakarta
36
Interaksi adalah suatu kontak atau hubungan antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan sesuatu yang baru
dalam bentuk tertentu.
Interaksi kota adalah hubungan yang saling mempengaruhi, baik antara kota dan kota, maupun antara kota dan desa yang
dapat menimbulkan gejala-gejala tertentu.
Pemicu interaksi desa – kota
Kemajuan masyarakat desa
Perluasan jaringan jalan desa – kota
Integrasi atau pengaruh kota terhadap desa
Zona interaksi
City di identikan sebagai kota
Sub urban atau faubourgh adalah suatu area yang lokasinya dekat pada pusat kota atau inti kota
dengan luas yang mencakup daerah penglaju / commuter
Sub urban fringe adalah suatu area yang melingkari sub urban dan merupakan daerah peralihan
antara kota dan desa
Urban frienge adalah semua daerah batas luar kota yang mempunyai sifat-sifat mirip kota kecuali
inti kota
Rural urban fringe adalah suatu jalur daerah yang terletak antara daerah kota dan daerah desa
yang ditandai dengan penggunaan tanah campuran
Rural daerah pedesaan.
Faktor interaksi keruangan
Menurut Edward ada 3 faktor utama yang melandasi atau mempengaruhi timbulnya interaksi antar wilayah antara lain ;
(1) Ada komplementaritas yaitu adanya wilayah-wilayah yang saling melngkapi
(regional complementarity)
(2) Ada intervening opportunity yaitu adanya kesempatan untuk berinteraksi
(intervensi opportuny)
(3) Ada transferabilitas yaitu adanya kemudahan transfer atau pemindahan dalam
ruang (spatial transfer ability), yang mudah untuk berpindah adalah
Manusia
Materi
Energi
Informasi
Teori interaksi
(1) Model teori grafitasi ; EJ. Revenstein (1885 & 1889)
Menjelaskan tentang pergerakan penduduk, modal usaha, uang dan aliran barang dari satu kota ke kota lain.
I A-B = K . PA . PB
(DA-B)
(2) Model titik henti ; William J. Really (1929)
Berusaha memberikan suatu cara dalam memperlihatkan lokasi garis batas yang memisahkan wilayah perdagangan
dari 2 buah kota yang berbeda ukurannya.
Ja-b
DB =
1+ Pa
PB
(3) Model potensi penduduk
Nilai penduduk suatu wilayah biasa digambarkan dengan menggunakan isoplet (garis-garis khayal pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang memiliki potensi penduduk yang sama).
(4) Model analisa arus / jaringan / konektivitas
Untuk mengetahui kekuatan interaksi suatu wilayah digunakan indeks konektivitas yang ditentukan oleh K.J Kansky
= e e = jumlah jaringan jalan
v v = jumlah kota
Pengaruh interaksi
Pengaruh positif
Tingkat pendidikan meningkat
Mengembangan sarana prasarana
Cepatnya penggunaan teknologi
Masuknya para ahli ke daerah pedesaan
Pengaruh negatif
37
Mulai sedikitnya orang-orang muda dipedesaan
Sempitnya lahan pedesaan akibat perubahan lahan oleh orang kota
Adanya penetrasi budaya yang mempengaruhi budaya desa
Munculnya pemukiman kumuh
38
3). Masyarakat mengalami perubahan dari kegiatan penanaman modal yang tidak produktif menjadi penanaman
modal yang lebih produktif
4). Perubahan cara masyarakat dalam menempatkan seseorang dari berdasarkan keturunan atau kesukuan
menjadi perhargaan berdasarkan prestasi kerja tanggung jawab dalam melaksanakan kerja
5). Perubahan pandangan masyarakat dari berkeyakinan manusia ditentukan olah alam berubah menjadi
memanfaatkan alam untuk kemajuan.
Tahapan masyarakat suatu Negara
Perkembangan negara menurut rostow :
• Masyarakat tradisional
masih belum produktif, cara hidup primitif, kebiasaan turun temurun, cara pemikiran tidak rasional
• Pra kondisi lepas landas
masyarakat menuju perubahan baik dalam ekonomi, sosial politik
• Lepas landas / take off
berbagai usaha produktif terus berkembang, sehingga laju pertumbuhan ekonomi mendorong perkembg bidang
lain
• Gerak menuju kemajuan
kegiatan ekonomi teratur, meluas dan berkembang terus menerus. Penggunaan teknologi modern
• Konsumsi massa tinggi
perkmbg industri yang lebih mengarah pada hasil produksi yang tahan lama dan jasa keahlian
39