Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh semua

mahasiswa program S1 di Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya (FEB UB) yang juga ada di semua fakultas yang ada di UB. KKNP ini

berbentuk kuliah kerja di perusahaan atau lembaga lain yang memiliki keterkaitan antara

keilmuan atau keprofesian dengan latar belakang program pendidikan mahasiswa (Buku

Pedoman Pelaksanaan dan Penulisan Laporan KKNP, 2018).

Di dalam dunia pendidikan tidak hanya teori yang menjadi unsur pendukung untuk

menyelesaikan suatu masalah studi, kegiatan praktik lapangan juga diperlukan untuk

meningkatkan skill dari peserta didik. Sarana untuk mengimplementasikan teori di dalam kegiatan

perkuliahan dinilai masih rendah. Hal ini mengakibatkan sering terjadinya kesenjangan (gap)

antara teori dengan praktik. Hal ini merupakan permasalahan bagi mahasiswa di setiap jurusan.

Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan penunjang skill bagi mahasiswa. Upaya yang dilakukan

untuk menerapkan ilmu teori disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan masyarakat, salah

satunya dengan mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) yang diwajibkan untuk

mahasiswa setiap jurusan di Universitas Brawijaya.

Pengambilan pilihan tempat magang sebelumnya harus telah mendapatkan persetujuan dari

dosen pembimbing yang bertujuan sebagai pilihan yang relevan. KKNP ini dapat ditempuh

mahasiswa minimum selama 25 hari kerja efektif setelah mengikuti pembekalan.

Perkembangan teknologi berjalan begitu cepat. Pengguna teknologi juga semakin banyak,

khususnya dalam bidang komunikasi dan informasi. Hal tesebut dikarenakan masyarakat

Indonesia yang telah terbuka dengan teknologi dan beranggapan bahwa teknologi informasi dan

komunikasi merupakan salah satu kebutuhan

1
yang harus dipenuhi. Berbagai vendor-vendor perusahaan komunikasi berlomba-lomba dalam

meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka.

Untuk mensiasati kualitas dari suatu produk mereka, beberapa perushaan/vendor

memberikan paket dengan layanan-layanan menarik di dalamnya. Diawal tahun 2015 Telkom

telah menghentikan pemasaran speedy. Produk yang diluncurkan oleh Telkom diawal tahun 2015

adalah paket IndiHome. Telkom merubah layanannya dari single play menjadi 3 plays, dimana 3

layanan telekomunikasi tersebut meliputi telepon rumah, internet berbasis fiber optic, dan IPTV.

Paket IndiHome juga dilengkapi dengan konten seperti layanan portal musik digital dan Home

Automation. Sejak diluncurkannya IndiHOME, pelanggan yang berlangganan paket internet

Speedy satu-per-satu diminta untuk beralih menggunakan IndiHome, karena layanan dagang

Speedy akan segera diberhentikan pada tahun 2015. IndiHome juga merupakan salah satu

program dari proyek utama Telkom, Indonesia Digital Network 2015. Dalam

penyelenggaraannya, Telkom menggandeng sejumlah pengembang teknologi telekomunikasi .

PC (Payment Collection) merupakan salah satu unit yang terdapat pada divisi Finance PT.

Telkomunikasi, Tbk yang menangani masalah penunggakan pelanggan yang sudah terpasang

dan mengetahui masalah/gangguan pelanggan kenapa melakukan penunggakan. Selama

pelaksanaan KKN-P ini penulis banyak sekali mendapatkan pelajaran baik dari segi akademik

maupun non akademik. Penulis merasakan bahwa pelajaran yang didapatkan selama

perkuliahan dapat menjadi dasar-dasar dalam pemecahan masalah dalam dunia kerja. Terutama

dalam bidang keilmuan ekonomi yang sangat terkait dengan bidang kerja. Dalam bidang non

akademik penulis merasakan dalam satu divisi ini semua komponen di dalamnya sangat saling

membutuhkan satu sama lain dan sikap kerja sama tim yang baik dapat mendorong tercapainya

target-target yang diharapkan. Maka disini penulis tertarik untuk menulis laporan KKN-P dengan

judul “ Eksternalitas Mekanisme Pencairan Piutang Billing Perdana dan Debt Management”

2
1.2 Rumusan Masalah

Adapun untuk memfokuskan penulisan laporan ini, maka penulis membuat rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana penyelesaian penunggakan tagihan internet yang dilakukan oleh konsumen?

2. Bagaimana pengoperasian Debt, Ibooster, Pcf, E-info Payment ?

3. Langkah-langkah penyelesaian penunggakan tagihan yang melewati tempo waktu ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah:

1. Memberikan pengalaman praktek kerja dan penyelesaian masalah pekerjaan yang timbul

di lapangan sekaligus mengukur implementasi keilmuan dan keterampilan di dunia kerja.

2. Meningkatkan keterampilan dan wawasan, baik dalam hal kompetensi hardskill (yakni

kemampuan teknis) maupun softskill (yakni kemampuan menyesuaikan diri,perilaku positif

dam semangat kerja tim).

1.4 Manfaat

Bagi Mahasiswa

1. Memperoleh pengalaman belajar secara langsung di dunia kerja serta mengenal

hubungan antara ilmu yang disampaikan di perkuliahan dengan penerapan teori di

lingkungan kerja secara realita.

2. Mampu mengetahui kapasitas ilmu pengetahuan yang dimiliki selama di dunia

perkuliahan.

3. Mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja.

4. Mendapatkan ilmu yang tidak diperoleh di dunia perkuliahan.

3
Bagi Jurusan Ilmu Ekonomi

1. Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum yang dibuat sesuai

dengan perkembangan kebutuhan dunia kerja.

2. Sebagai saran masukan untuk penyempurnaan kurikulum di masa mendatang

Bagi Perusahaan / Instansi

1. Mampu menjembatani Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UB dan PT. Telekomunikasi, Tbl Witel

Denpasar dalam rangka kerja sama baik yang bersifat akademis maupun non akademis.

2. Sebagai sarana mengetahui kualitas pendidikan di Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UB

sehingga ke depan nanti diharapkan dan PT. Telekomunikasi, Tbk Witel Denpasar bisa

merekrut karyawan dari Jurusan Ilmu Ekonomi apabila diperlukan.

4
BAB II

RENCANA KEGIATAN KKN-P

2.1 Tempat Pelaksanaan Kegiatan KKN-P

Berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun, Kuliah Kerja Nyata Profesi

(KKN-P) dilaksanakan sesuai dengan kebijakan instansi yang berlangsung di kantor PT.

Telkomunikasi, Tbk Witel Denpasar dengan alamat Jalan Teuku Umar No. 6, Denpasar

2.2 Waktu Pelaksanaan Kegiatan KKN-P

Adapun kegiatan KKN-P akan dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan atau 25

hari kerja efektif, dimulai pada tanggal 23 Juli 2018 sampai dengan 24 Agustus 2018.

Terdapat pula jadwal jam kerja yang berlaku bagi seluruh karyawan dan peserta

magang di PT. Telkomunikasi, Tbk Witel Denpasar. Berikut adalah jadwal kerja yang

berlaku:

Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Selama KKN-P

Hari Jam Kerja Jam Istirahat

Senin – Kamis 08.00 – 17.00 WIB. 12.00 – 13.00

Jumat 08.00 – 17.30 WIB. 11.30 – 13.30

Sumber: Penulis, 2018

2.3 Jadwal Kegiatan KKN-P

Adapun jadwal kegiatan yang telah direncanakan oleh penulis akan dijelaskan

secara rinci pada tabel 2.1 sebagai berikut:

5
Tabel 2.2 Jadwal Kegiatan Selama KKN-P

Minggu ke- Jenis Kegiatan

Penerimaan berkas KKNP oleh Ibu Yuri

Penerimaan KKNP oleh Manajer HRD


Minggu 1
(23-27 Juli) Briefing kegiatan oleh Manajer payment collection

Pengenalan Ruangan & Staff Payment Collection

Mengisi data Biling perdana (Bilper)

Minggu 2 Menghubungi konsumen yang menunggak


(30-03 Agustus)
Mempelajari i-Payment & i-Booster

Memindahkan data bilper bulan juni- juli

Mengisi data Debt Management

Menigisi data pelanggan (nomor Telfon, Alamat, Nama,


Minggu 3 no Inet)
(6-10 agustus) Mempelajari PCF

Menghubungi konsumen yang menunggak 2 bulan

Mengecek kembali Bilper yang belum membayar bulan


juni

6
Minggu 4 Menghubungi kembali konsumen yang menunggak dari
(13-17 agustus) Bilper

Memperingati 17 Agustus 1945


Membuat Laporan Perusahaan

Minggu 5 Melapor ke manajer HRD bahwa kegiatan kkn telah selesai


(20-24 agustus)
Perpisahan dengan Staff Payment Collection serta
jajaran

Sumber: Penulis, 2018

7
`BAB III

PELAKSANAAN RENCANA KEGIATAN

3.1 Gambaran umum

Profil Perusahaan

Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan

telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Group melayani jutaan pelanggan di

seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup

sambungan telepon kabel dan telepon nirkabel, komunikasi seluler, layanan jaringan dan

interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan

berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and

serverbased managed services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan

portal lainnya.

3.1.1 Logo Perusahaan

Gambar 1 merupakan logo dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Gambar 1 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

8
3.1.2 Alamat Perusahaan

PT. Telkomunikasi, Tbk witel Denpasar beralamat pada Jalan Teuku Umar No. 6, Denpasar. PT.

Telkomunikasi Witel Denpasar ini masuk kedalam Divisi Regional V di Indonesia.

3.1.3 Sejarah Perusahaan

Menurut [1]. Pada tanggal 23 Oktober 1856, pemerintah kolonial Belanda melakukan

pengoperasian telegrap elektromagnetik pertama di Indonesia yang menghubungkan Batavia

(Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor). Pemerintah kolonial Belanda membentuk lembaga pemerintah

untuk mengendalikan jasa pos dan telekomunikasi di Indonesia. Pada tahun 1965 terjadi

pemisahan jasa pos dan telekomunikasi sehingga ditangani oleh dua perusahaan negara, yaitu

PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi.

Pada tahun 1974 PN Telekomunikasi dibagi menjadi dua divisi, yaitu PT Industri

Telekomunikasi Indonesia (”PT INTI”) yang memproduksi perangkat telekomunikasi dan

Perusahaan Umum Telekomunikasi (“Perumtel”) untuk melayani jasa telekomunikasi domestik

dan internasional. Bisnis telekomunikasi internasional diambil alih oleh PT Indonesian Satellite

Corporation (“Indosat”) pada tahun 1980.

Perumtel berubah menjadi PT Telekomunikasi Indonesia atau Telkom dengan operasi

bisnis terbagi atas dua belas wilayah telekomunikasi (“Witel”) pada tahun 1991. Kedua belas Witel

tersebut kemudian dirombak menjadi tujuh divisi regional (“DIVRE”), yaitu Divisi I Sumatera, Divisi

II Jakarta dan sekitarnya, Divisi III Jawa Barat, Divisi IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Divisi

V Jawa Timur, Divisi VI Kalimantan dan Divisi VII Indonesia Bagian Timur. Telkom melaksanakan

penawaran saham perdana public (Initial Public Offering) pada tanggal 14 November 1995 di

9
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 26 Mei 1995, Telkom mendirikan

entitas anak yang menangani bisnis telepon seluler, Telkomsel.

Undang-Undang Telekomunikasi (UU No.36/1999) yang berlaku efektif pada bulan

September 2000 telah memfasilitasi masuknya pemain baru sehingga menumbuhkan persaingan

usaha di industri telekomunikasi. Pada tahun 2005 satelit Telkom-2 diluncurkan untuk

menggantikan seluruh layanan transmisi satelit yang sebelumnya dilayani oleh satelit Palapa B-

4. Peluncurannya menjadikan jumlah satelit yang telah diluncurkan menjadi delapan satelit,

termasuk satelit Palapa A-1.

3.1.4 Visi dan Misi

Visi

“To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services

(“TIMES”) player in the region”

Misi

 Menyediakan layanan “more for less” TIMES

 Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

Struktur Organisasi Telkom Witel Denpasar

10
Struktur payment collection :

3.2 Kegiatan yang dilakukan

Kegiatan yang dilakukan selama KKN-P berlangsung adalah visit terhadap pelanggan yang

menunggak

Menyelesaikan Billing Perdana

Billing perdana adalah tagihan yang keluar di awal pemasangan paket berlangganan

indihome , telfon & useetv. Masalah pembayaran billing perdana adalah penunggakan yang

terjadi dikarenakan keterlambatan pembayaran yang melewati batas tanggal yang telah

11
ditentukan. Batas tanggal pembayaran adalah tanggal 20 setiap bulan. Melewati batas waktu

maka akan dianggap menunggak dan segara di proses oleh petugas. Pengecekan oleh petugas

meliputi alamat pemasangan indihome / paket tv & telefon kemudian nomor telefon serta

gangguan yang terjadi pada koneksi. Pengecekan ini dilakukan menggunakan aplikasi PCF/

Smart collection yang telah dibuat oleh system daripada Telkom Indonesia. Para petugas dapat

mengakses informasi-informasi penting yang telah tercatat pada sistem database yang ada.

Sebagai contoh penggunaan telfon , seberapa lama pelanggan menelfon akan langsung tercatat

pada database yang akan diolah menjadi data menjadi billing pembayaran yang harus dibayarkan

oleh konsumen.

Billing Perdana ini bersifat mutlak dikeluarkan oleh PT.Telkom di bulan pertama yang

harus dibayarkan oleh konsumen, konsekuensi yang di terima oleh pelanggan jika tidak

dibayarkannya tagihan adalah pemutusan layanan yang dilakukan oleh petugas PT. Telkom

Indonesia. Pengecekan PCF/Smart Collection dimaksudkan untuk memudahkan petugas untuk

menghubungi konsumen yang belum membayar dan segera melakukan pembayaran yang

tertunggak. Setiap konsumen wajib membayar di plaza telkom denpasar. Pemutusan yang

dilakukan tidak sepihak melainkan pelanggan akan tetap dapat menikmati layanan pada akhir

dan awal bulan walaupun tidak membayar karena terhitung menunggak , tujuannya adalah

mempertahankan konsumen agar tidak pindah provider penyedia layanan internet. Masalah yang

terjadi adalah ketidak tahuan pelanggan atau asimetri informasi antara pihak konsumen dan

produsen, yakni pihak Telkom dan juga konsumen paket berlangganan tv berbayar dan juga

internet serta telefon.

Konsumen sering berdalih kepada petugas bahwa telah melaporkan gangguan atau telah

memutuskan layanan Telkom kepada petugas namun pada aplikasi ternyata konsumen belum

mempunyai nomor melapor yang tersimpan di database. Konsumen yang ingin mendapatkan

benefit dari layanan namun tidak membayar menjadi eksternalitas negative daripada layanan

12
internet berlangganan. Konsumen bandel menjadi masalah tersendiri , hal ini disebabkan oleh

PT. Telkom yang ingin mempertahankan konsumen walaupun menambah cost daripada

perpanjangan internet yang belum tentu dibayarkan oleh konsemen yang menunggak

pembayaran layanan indihome

Gambar diatas adalah contoh dari billing perdana yang disimpan dalam format microsoft

excel yang ada dalam database dari PT. Telkom Indonesia cabang denpasar. Bar atau column

ketiga adalah hasil penagihan yang dilakukan oleh petugas melalui metode call. RNA adalah call

yang tidak di respon oleh konsumen atau tidak diangkat oleh yang bersangkutan. Kemudan ada

janji membayar , konsumen yang bersangkutan mengangkat telfon namun berjanji membayar di

esok hari atau di kemudian hari jikalau waktu memungkinkan. Lalu tipe hasil call selanjutnya yakni

lunas konsumen yang membayar pada tepat pada tanggal 20 atau tenggang waktu setelah

13
call.Konsumen yang telah dilakukan call oleh petugas mempunyai presentasi yang tinggi untuk

membayarkan tunggakan tagihan internet yang diberikan oleh petugas. Konsumen yang

ditagihkan billing perdana sebagian besar tidak mengetahui atau tidak mempunyai info harus

membayarkan kapan tagihannya dan juga lupa membayar. Tugas dari payment collection adalah

sebagai pengingat daripada pembayaran tagihan yang tertunda. Tugas lain dari divisi payment

collection adalah sebagai penghubung antara teknisi dan juga konsumen , apakah konsumen

tidak mamu membayar karena layanan yang belum maksimal , gangguan yang sering terjadi

maupun paket yang dipasangkan tidak sesuai oleh pesanan daripada konsumen itu sendiri.

Miskomunikasi atau asimetri informasi ini sendiri menjadi tantangan payment collection sebagai

penghubung daripada konsumen - produsen yakni PT.Telkom dan konsumen layanan Indihome

Usee tv dan telefon.

2. Debt Management

14
Debt management adalah database mengenai history pembayaran dari konsumen yang

tercatatat. Pencatatan yang terjadi adalah pencatatan yang terjadi setelah berlangganan lebih

dari sebulan sehingga masuk dalam database debt management. Konsumen yang telah

berlangganan cukup lama biasa nya tidak membayar atau menunggakan pembayaran

dikarenakan oleh pelayanan yang menurut perspektif konsumen yang menganggap kurang baik

jasa yang telah diberikan oleh PT. Telkom Indonesia, dalam menyediakan layanan telefon dan

internet yang ada.

Asimetri informasi yang terjadi adalah jikalau komplain yang di berikan oleh konsumen

tidak sampai kepada teknisi, sehingga terjadinya ketidak efisiensi nya service center daripada

Telkom. Hal ini terjadi karena banyaknya konsumen yang complain , kurangnya sumber daya

manusia untuk menangani hal tersebut untuk terjun ke lapangan langsung. Excess demand

daripada layanan perbaikan indihome yang di haruskan terjun ke lapangan tidak sebanding

jumlah sumber daya manusia. Jadi butuh waktu untuk menangani seluruh layanan yang

bermasalah.

Tunggakan yang semakin banyak dan semakin lama akan menyulitkan petugas payment

collection untuk menagihkan tagihan yang tertunggak. Semisal 2- 3 bulan pelanggan akan

berusaha menghindar dari tagihan layanan PT.Telkom. Besaran tagihan yang membengkak akan

menambah eksternalitas negative daripada layanan ini di karenakan konsumen yang akan terus

berusaha mengeruk keuntungan dari pelayan internet tanpa mau membayarkan tagihan.

15
Gambar diatas menunjukan hasil entry daripada debt management yang diinput melalui aplikasi.

Untuk menginput data pelanggan dibutuhkan nomor internet daripada konsumen yang telah

terdaftar di database. Selanjut nya ada tiga hasil visit setalah dilakukannya call oleh petugas

payment collection yakni bayar , janji bayar dan tidak membayar. Jika hasil visit tidak membayar

maka akan segera di serahkan kepada teknisi agar konsumen dengan nomer internet tersebut

segera diproses untuk dilakukannya pemutusan jaringan internet dan telefon sesuai paket apa

16
yang di bayarkan di bulan sebelumnya , dengan kata lain pemutusan hubungan kerjasama

layanan berlangganan PT.Telkom Indonesia dengan konsumen tersebut.

Kemudian jika hasil visit adalah janji bayar atau telah bayar maka layanan masih

dilanjutkan. Jika masih belum dibayarkan juga setelah hasil visit belum dibayarkan maka petugas

akan mengecek kembali dan melakukan visit terhadap pelanggan tersebut. Lalu petugas payment

collection menginput data- data pelanggan berupa alamat email yang masih aktif , kemudian

nomer telefon rumah dan selular serta keterangan daripada hasil visit. Jikalau pelanggan tidak

mengangkat call maka data entry pelanggan tersebut akan kembali masuk dalam debt collection

untuk di recycle oleh petugas payment collection agar dilakukan visit lagi. Untuk pelanggan yang

ingin membayar namun terhalang oleh kegiatan dan jadwal padat. Petugas dapat melakukan

proses penjemputan uang tagihan yang ditagihkan di tempat sesuai kesepakatan antara petugas

dan konsumen. Pencairan uang melalui proses penjemputan akan menaikan rating atau

persenan dari tingkat keberhasilan PT. Telkom untuk menagih pembayaran tertunggak oleh

konsumen selama beberapa bulan.

Dalam visit biasanya pelanggan menanyakan informasi seputar berapa bulan penunggakan yang

terjadi namun berapa besar uang yang harus dibayarkan dan kenapa terjadi masalah dengan

layanan mereka. Visit sendiri bertujuan untuk mengingatkan juga berfungsi sebagai service

center untuk menanggulangi keluhan pelanggan sebelum diteruskan kepada teknisi

A. I-PAYMENT

i-payment adalah sebuah aplikasi,yang menginformasikan tentang tagihan-tagihan yang

belum dilunasi oleh pelanggan. Dengan adanya nomer internet yang diinput maka akan

memunculkan 8 bar kolom yang berisi periode, mata uang, jumlah tagihan, status pembayaran,

lokasi, cicilan, tanggal serta jam. Periode menunjukan pembayaran bulanan yang belum dilunasi.

17
Pengkonfirmasian wajib dilaksanakan oleh petugas payment collection untuk menginfokan

pembayaran yang tertunggak oleh konsumen indihome maupun telepon berlangganan Pt.Telkom

pembayaran bulanan dianggap menunggak jika tidak membayar setelah tanggal 20 tidak kunjung

dibayarkan. Kemudian i-payment juga dapat menginfokan lokasi pelanggan yang telah

membayar tagihan agar dapat dikonformasi kebenaran pembayaran yang telah dilakukan oleh

konsumen. Info jumlah tagihan juga wajib diinfokan oleh petugas jikalau ditanyakan oleh

pelanggan detail tagihan yang tertunggak. Jika pembayaran telah dilakukan maka akan di input

ke dalam kolom tanggal serta jam sesuai waktu yang telah dibayarkan. Lokasi pembayaran juga

akan diinput kedalam info payment. Dengan menginputkan nomer internet maka seluruh

informasi yang ada dikolom akan keluar. Hal ini dilakukan petugas guna mengecek jumlah

tagihan sembari melakukan call kepada pelanggan

Adapun aplikasi yang digunakan selama KKN-P berlangsung adalah sebagai berikut :

18
B. I-Booster

i-booster adalah aplikasi / tool yang digunakan untuk mengecek saluran internet/indihome

pelanggan, apakah terjadi malfungsi sambungan internet atau koneksi lancer. Sebelum

melakukan call terhadap pelanggan baiknya untuk seorang petugas payment collection untuk

mengecek jaringan atau problem yang terjadi di sebuah jaringan internet dan telepon pelanggan

menggunakan aplikasi i-booster. Dengan cara menginput nomer internet dari pelanggan, maka

database akan menampilkan gangguan yang terjadi pada koneksi internet yang muncul pada

nomer internet. Pola yang berwarna merah.

19
C. PCF/ Smart Collection

20
PCF adalah pusat informasi dimana petugas dapat melakukan check terhadap informasi

pelanggan dan konsumen terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan di dalam konsumsi telepon

dan juga indihome. Untuk mengetahui data pelanggan tersimpan dalam database yang dapat

diakses melalui PCF membutuhkan nomor internet yang terdaftar oleh masing-masing

pelanggan. Sebelum melakukan penagihan terhadap pelanggan petugas melakukan cek kontak

. Cek kontak secara massal dapat dilakukan apabila petugas menginput nomor internet secara

massal. Untuk mengefisiensi pengecekan kontak pelanggan.

Kontak pelanggan berupa nama, email , nomor telepon dan alamat rumah. Kontak

dibutuhkan untuk mengisi data di billing perdana dan juga untuk menagih tagihan yang tertunggak

agar bisa di call ataupun di jemput secara langsung uang dari pelanggan. Dengan cara dijemput

maka presentasi pelanggan yang tidak bisa membayar karena sibuk akan diminimalisir sehingga

mengurangi jumlah tagihan keseluruhan agar tercapainya target pembayaran yang telah

dibayarkan pelanggan. PCF ini sendiri sama seperti i-payment tetapi PCF lebih lengkap data

konsumennya dari pada i-payment, di i-payment hanya ada data tunggakan konsumen .

Pembayaran yang dilakukan pelanggan setelah tanggal 20 akan menjadi tunggakan

dimana penggunaan setelah tanggal 20 dalam ekonomi publik tentang barang privat akan

menjadi eksternalitas negatif dari dua belah pihak yakni pihak produsen dan konsumen. Dengan

adanya aplikasi diatas dapat membantu kelancaran payment collection menagih pembayaran

tertunggak agar tidak terjadi eksternalitas yang merugikan kedua belah pihak. Di sisi lain

konsumen mendapat keuntungan berupa pemakaian internet yang melewati batas waktu

sedangkan disisi produsen Telkom Indonesia mendapatkan pembayaran yang ekstra karena

konsumen yang belum memutuskan sambungan telepon sedangkan billing atau tagihan terus

berjalan.

21
3.3 Evaluasi Hasil Kegiatan

Dalam ilmu ekonomi ,Telkom termasuk perusahaan Bumn yang beroperasi pada

perusahaan negara namun di tingkat private sector yakni barang privat Barang privat secara

tipikal adalah barang yang diperoleh melalui mekanisme pasar, dimana titik temu antara produsen

dan konsumen adalah mekanisme harga. Kepemilikan barang privat biasanya dapat

teridentifikasi dengan baik.

Eksternalitas

Eksternalitas merupakan efek samping suatu tindakan pelaku ekonomi terhadap pelaku

ekonomi lain yang merupakan pengaruh-pengaruh sampingan terjadi apabila perusahaan-

perusahaan atau orang-orang membebankan biaya atau manfaat atas orang lain diluar tempat

berlangsungnya pasar. Eksternalitas muncul ketika seseorang atau perusahaan mengambil

tindakan yang mempunyai efek bagi seseorang ataupun perusahaan, efek tersebut tidak dibayar

oleh individu atau perusahaan yang bertindak. Disebut eksternal karena mekanisme pasar tidak

dapat memasukkan semua biaya, yaitu biaya sosial, biaya sebenarnya dari barang tersebut

dalam penentuan harga barang (true cost). Eksternalitas dibagi menjadi dua tipe yaitu

eksternalitas positif dan eksternalitas negatif.

Teori barang Publik

Teori barang publik ada 2 yang pertama adalah Barang Publik (Public Goods) Secara

umum biasa dipahami sebagai sesuatu yang dapat dinikmati atau dibutuhkan oleh semua orang.

Suatu barang publik merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya

dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya.

Barang publik memiliki sifat non-rival dan non-eksklusif. Ini berarti konsumsi atas barang tersebut

22
oleh sutu individu tidak akan mengurangi jumlah barang yang tersedia untuk dikonsumsi oleh

individu lainnya dan non-eksklusif berarti semua orang berhak menikmati manfaat dari barang

tersebut. Contoh barang publik ini diantaranya udara, cahaya matahari, papan marka jalan, lampu

lalu lintas, pertahanan nasional, pemerintahan dan sebagainya. Barang publik sempurna (pure

public goods) adalah barang yang harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama

terhadap seluruh anggota masyarakat. Barang public hampir sama dengan barang kolektif.

Bedanya, barang publik adalah untuk masyarakat secara umum (keseluruhan), sementara

barang kolektif dimiliki oleh satu bagian dari masyarakat (satu komunitas yang lebih kecil) dan

hanya berhak digunakan secara umum oleh komunitas tersebut. Dan yang kedua Barang Privat

(Private Goods) adalah barang yang diperoleh melalui mekanisme pasar, dimana titik temu

antara produsen dan konsumen adalah mekanisme harga. Sebagian besar barang yang kita

konsumsi adalah barang privat, yaitu barang yang hanya dapat digunakan oleh satu konsumen

pada satu waktu. Misalnya, ketika seseorang sedang memakan kue miliknya, orang lain tidak

dapat melakukan hal serupa. Eksklusivitas kepemilikan menjadi faktor pembeda utama barang

privat dengan barang public

3.4 Hasil Dari Program KKNP

Pengalaman dari peserta KKN-P selama berlangsungnya masa kerja adalah

menyelesaikan tunggakan menggunakan aplikasi PCF , i-Booster serta Info-Payment.

Penggunaan 3 aplikasi diatas mengasah softskill dari peserta magang agar dapat secara teliti

menginput data pelanggan yang masih menunggak pembayaran dan yang sudah membayar

tagihan layanan. Data-data yang masuk dalam database daripada PT. Telekomunikasi Indonesia

Tbk dapat secara langsung diamati pada aplikasi Debt management yang menampilkan data real

time dari pelanggan. Pelanggan yang sudah membayar akan terdaftar beserta dengan nilai

tagihan perbulannya. Sedangkan tagihan yang belum selesai akan terus dilakukan visit oleh

petugas payment collection.

23
Keterkaitan secara langsung antara KKN-P yang telah dilakukan oleh peserta magang

dengan ilmu ekonomi adalah mengenai eksternalitas positif dan juga negatif serta barang publik.

Eksternalitas positif contohnya yang terjadi adalah PT.Telkom Indonesia. Tbk secara tidak

langsung memberdayakan konsumen dengan cara memberikan yang terbaik di dalam bidang

pelayanan. Konsumen terus dipantau dan dijaga agar tetap berlangganan layanan , bukan hanya

sebatas konsumen dan juga produsen tapi sebagai symbiosis mutualisme yang salaing

menguntungkan. Caranya adalah visit yang terus dilakukan untuk mengingatkan pelanggan yang

lupa membayar ataupun memberikan diskon serta mempermudah proses pelunasan tunggakan

dengan cara penjemputan langsung oleh petugas payment collection yang datang ke tempat

layanan terpasang.. Sedangkan dari sisi konsumen terdapat kemudahan membayar yang

difasilitasi oleh PT.Telkom Indonesia. Tbk dalam memfasilitasi konsumen yang datang untuk

membayar secara fisik maupun secara online melalui transfer rekening juga tunai.Sedangkan

Eksternalitas negatif menjadi sumber permasalahan kegiatan KKN-P adalah asimetri informasi

yang terjadi antara pelanggan dan juga penyedia layanan yakni PT. Telekomunikasi Indonesia.

Tbk menyebabkan penunggakan yang terjadi tidak diimbangi oleh penggunaan yang melewati

batas waktu pemakaian layanan yakni tanggal 20 setiap bulan.

24
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari kegiatan KKN-P penulis dapat menarik kesimpulan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Terdapat asimetri informasi petugas paycall dengan konsumen , disini sering terjadi kesalah

pahaman dikarenakan konsumen yang meminta pemutusan sepihak tanpa menkonfirmasi

terlebih dahulu terhadap petugas Witel Denpasar, dampaknya dari hal tersebut berupa biaya

internet akan terus berjalan atau bahkan bisa menunggak tanpa di sadari oleh konsumen itu

sendiri.

2. Di payment collection sangat memerlukan komunikasi yang baik satu dengan yang lainnya

agar terhindar dari asimetri dan kerja sama tim yang baik juga sangat di perlukan dalam

menyelesaikan suatu masalah yang di hadapi di payment collection.

3. Kegiatan KKN-P ini sangat bermanfaat dan menambah pengalaman maupun wawasan dalam

dunia kerja .

4.2 Saran

1. Pengembangan sistem untuk dapat memberhentikan layanan dengan lebih mudah secara

online agar konsumen yang ingin memutus layanan internet tidak perlu melapor ke plaza Telkom

secara langsung, yang menyebabkan asimetri informasi.

2. Deadline pemutusan layanan yang jelas dari Telkom untuk konsumen agar membayar sebelum

batas waktu yang ditentukan , jikalau melebihi batas waktu yang ditentukan maka layanan akan

25
segera diputus. Penulis menyarankan h+7 setelah tanggal 20 layanan diputus agar menghemat

resources dan sdm dari petugas Telkom sendiri untuk memutus layanan Telekomunikasi maupun

indihome. Efisiensi yang terjadi jikalau memberikan deadline pemutusan layanan akan sangat

baik diterapkan demi kebaikan kedua belah pihak antara konsumen dan produsen. Nama baik

Telkom serta keluhan-keluhan buruk dapat diatasi.

26
27

Anda mungkin juga menyukai