PROPER 2014
Daftar Isi
I. RINGKASAN KEUNGGULAN PERUSAHAAN 2
II. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN YANG KONSISTEN & TERINTEGRASI 4
III. EFISIENSI ENERGI 6
IV. PENURUNAN EMISI 8
V. 3R LIMBAH B3 12
VI. 3R LIMBAH PADAT NON B3 14
VII. EFISIENSI AIR DAN PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIR 15
VIII. PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI 17
IX. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT YANG TERJAGA KEBERLANGSUNGANNYA 20
1
I. RINGKASAN KEUNGGULAN PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : PT Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap
Jenis Industri : Semen
Kapasitas Produksi : 2.600.000 ton/tahun
Alamat Perusahaan : Jl. Ir. H. Juanda, PO Box 272
Cilacap 53234, Jawa Tengah, Telp. (0282) 541521
Sejarah Singkat
Pabrik Cilacap didirikan pada tahun 1975, dengan nama PT Semen Nusantara. Pada tahun 1993 diakuisisi
oleh PT Semen Cibinong dan tahun 2001 berubah menjadi PT Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap
(selanjutnya disingkat dengan Holcim Cilacap).
Visi
Membangun solusi yang berkelanjutan bagi masa depan bangsa
Misi
Holcim Indonesia akan terus tumbuh menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi para pemangku
kepentingannya melalui solusi pembangunan berkelanjutan bagi masing-masing segmen pelanggan,
kepedulian akan keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan, mengembangkan kemampuan karyawan,
melakukan inovasi untuk menjadi yang terbaik dan membentuk jaringan yang terpadu.
Holcim Cilacap telah membuktikan kinerjanya sebagai Perusahaan Terbaik yang ramah lingkungan dan
layak mendapatkan Peringkat Tertinggi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Perusahaan selalu
mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan dan mempertimbangkan aspek adisionalitas untuk
melakukan inovasi dengan menekankan pelestarian lingkungan, sumber daya alam dan K3 sehingga
tercapai kinerja perusahaan yang terbaik. Keunggulan-keunggulan yang telah dicapai diantaranya:
Penghematan kertas sebanyak ± 936,596 rim (setara dengan penyelamatan hutan seluas 0,905 ha)
untuk keperluan dokumentasi Sistem Manajemen yang efektif, konsisten dan terintegrasi di dalam
sistem ENTROPY (ISO 9001, ISO 14001, ISO 17025, dan ACert) dan MyOSH (K3) sejak awal
tahun penggunaan. Hal ini merupakan aspek adisionalitas dari sisi pengurangan limbah Non B3
Penurunan pemakaian energi listrik sebesar 9,77 kWh/t semen (10,3%) dari tahun 2010 (94,56
kWh/t semen) ke YTD Aug 2014 (84,79 kWh/t semen).
Penurunan pemakaian energi panas dari pemakaian batubara sebesar 306 MJ/t semen (11,7%)
dari tahun 2010 (2.610 MJ/t semen) ke YTD Aug 2014 (2.304 MJ/t semen).
Penurunan beban emisi udara konvensional dan gas rumah kaca (SO2, NOx, debu) yang konsisten
setiap tahun berkat adanya perawatan, modifikasi, dan teknologi yang mutakhir: YTD Aug 2014
emisi debu 0,056 kg/t semen (2010: 0,069 kg/t semen), SO2 0,059 kg/t semen (2010: 0,099 kg/t semen),
NOx 0,566 kg/t semen (2010: 0,733 kg/t semen).
Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (CO2) YTD Aug 2014 (652 kgCO2/t cem prod) sebesar 7,4% dari
tahun 2009 (704 kgCO2/t cem prod) yang berarti sudah melampaui ketentuan pemerintah (2%).
Penurunan pemakaian air 2013 yaitu 80,9 liter/t semen turun 39% dibandingkan tahun 2010 (133
liter/t semen) dan jauh lebih efisien dibandingkan rata-rata pabrik semen di dunia (306 liter/t semen).
Dan menggunakan 100% air hujan dan air buangan yang disirkulasi.
Peningkatan pemanfaatan limbah B3 eksternal (bottom ash, fly ash, dll) FC 2014 (210.340 ton) dari
tahun 2010 (106.637 ton) sebesar 97,25%. Total pemanfaatan dari tahun 2010 sampai dengan 2014
adalah 783.689 ton.
Pelopor penerapan Sistem Manajemen khusus Pengolahan Limbah B3 yang telah tersertifikasi
(ACert) oleh badan sertifikasi independent SGS.
Penurunan penggunaan kertas semen dalam program Perubahan grammature kertas kraft semen dari
85 ke 80 gr/m2 menghasilkan kualitas yang terbaik bagi pelanggan dan mampu menyelamatkan 4.261
pohon/tahun
Penurunan Limbah non B3 internal (limbah kertas semen) YTD Aug 2014 (118 ton) sebesar 34%
dari tahun 2010 (195 ton).
Selain inovasi teknologi dan proses, Holcim juga terus berinovasi dalam produknya, terbukti dengan
diperolehnya Sertifikasi Green Label untuk produk semen Serba Guna dari Singapore Environment
Council sebagai produk yang ramah lingkungan, adanya Solusi Rumah yang memberikan solusi
pembangunan rumah yang ramah lingkungan, aman dan terjangkau serta Geocycle yang memberikan
solusi bagi permasalahan limbah. Untuk menunjang pembangunan berkelanjutan, Holcim memiliki solusi
bernilai tambah: Speed Crete untuk proyek perbaikan jalan dalam hitungan jam dengan hasil tahan lama,
Thru Crete untuk penanggulangan banjir serta Flow Crete untuk lantai yang lebih ringan.
S Manajemen yang efektif dan terintegrasi dalam sistem elektronik. Sistem Manajemen Lingkungan
(SML) yang diterapkan perusahaan telah disertifikasi selama 14 tahun (sejak tahun 2000) oleh
badan sertifikasi SGS. Resertifikasi SML - ISO 14001 terus berkesinambungan dan status sertifikasi
terakhir masih berlaku hingga 20 Maret 2016. Sertifikasi meliputi seluruh proses produksi semen,
aggregate dan beton serta kegiatan pendukungnya.
Perusahaan telah menetapkan Kebijakan Lingkungan, melakukan identifikasi aspek lingkungan dari
seluruh kegiatan, termasuk hasil temuan PROPER secara terstruktur, terdokumentasi secara elektronik
dikelola dan direview setiap tahun. Selain itu, Perusahaan juga secara regular (2x/tahun) melakukan
review terhadap peraturan perundangan yang ada untuk memastikan ketaatan terhadap peraturan terbaru.
Perusahaan juga telah menetapkan Tujuan dan Sasaran lingkungan, Rencana Strategis Lima
Tahunan, Program Manajemen Lingkungan yang mengacu ke dokumen Manual SML. Perusahaan
memiliki anggaran dan struktur khusus untuk melaksanakan SML dengan personil yang memiliki
ha Hutan
Gambar 2. Contoh aspek dari kegiatan pengangkutan silika oleh vendor dan form Evaluasi Vendor/Supplier
yang mencakup Environmental Compliance
Berpedoman pada Visi, Misi, Kebijakan Lingkungan serta pola PDCA (Plan-Do-Check-Action), Holcim Cilacap
telah menetapkan rencana jangka panjang (Road Map) seperti di bawah ini.
CIL Environment Road Map Rencana Program Manajemen Lingkungan Tahun -
Kriteria Program Manajemen Lingkungan 2013 2014 2015 2016 2017
- Konsumsi energi listrik, kWh/ton semen 87,3 85,9 83,7 82,5 82,6
- Pertukaran panas dari substitusi bahan bakar (TSR) dari
4,7% 4,3% 6,1% 7,1% 7,2%
Efisiensi Energi Limbah B3 & Non B3 termasuk sekam padi, %
3330 3289 3272 3245 3245
- Konsumsi energi panas, MJ/ton clinker
(TSR 4.7%) (TSR 4.31%) (TSR 6.06%) (TSR 7.06%) (TSR 7.23%)
- Pengurangan Limbah 'B3 dari kegiatan internal, % dari
4% 4,5% 5% 5,5% 6%
tahun sebelumnya
- Pemanfaatan Limbah 'B3 dari kegiatan Internal, % 100% 100% 100% 100% 100%
- Pemanfaatan Limbah 'B3 dari perusahaan lain (ekternal)
174.406 195.521 244.959 270.156 309.529
Pengurangan dan sebagai BBMA (Fly Ash & Bottom Ash), ton
Pemanfaatan LB3 - Penurunan Clinker Factor dengan substitusi MIC (Fly
72% 71% 69% 68% 68%
Ash)
- Substitusi raw material bahan baku (Clay) , % vol. 6% 7% 8% 10% 11%
- Pertukaran panas dari substitusi bahan bakar (TSR) dari
4,7% 4,3% 6,1% 7,1% 7,2%
Limbah B3 & Non B3, %
- Pemanfaatan sampah kota (TPA) untuk bahan bakar
0 0 18.250 20.000 25.000
alternatif
3R Limbah Padat - Pengurangan Limbah padat Non 'B3 dari kegiatan
11% 12% 13% 14% 15%
Non B3 internal, % dari tahun sebelumnya
- Pemanfaatan Limbah Padat Non 'B3 dari kegiatan
100% 100% 100% 100% 100%
internal, %
2. Penggantian lampu TL dengan lampu LED yang dikombinasikan dengan sensor gerak di area kantor
Lampu LED yang dipasang sejak tahun 2013 menggunakan daya hanya 1/7 dari lampu TL biasa.
Penghematan yang dicapai adalah 7.713 kWh/tahun atau setara 6.872 kgCO2, dan pemasangan lampu LED
untuk area kantor juga dikombinasikan dengan sensor gerak.
Kewajiban yang diatur dalam Tidak ada peraturan yang mengharuskan penggunaan lampu hemat energi.
peraturan
Lampu LED masih jarang digunakan dalam lingkungan kantor, dan juga jarang yang
Praktek Umum
dikombinasikan dengan sensor gerak
Kesulitan mendapatkan lampu LED yang cocok, perlu memastikan kesesuaian dengan
Hambatan Pelaksanaan Investasi standar kesehatan kerja. Untuk itu, maka dilakukan pengukuran intensitas cahaya
dengan lampu TL dan lampu LED dan melibatkan ahli K3.
Gambar 4. Penurunan Pemakaian panas batubara, kenaikan TSR (thermal substitution rate) & Pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar alternatif
i. Penambahan komponen berupa alat umpan biomassa (sekam padi) dan limbah untuk diumpankan ke calciner
sebagai pengganti batu bara
Dimensi
Desain ii. Perubahan sub-sistem dengan biomassa sebagai bahan bakar alternatif sangat berkontribusi dalam mengurangi
pemakaian batubara – eco-efisiensi
iii. Perubahan sistem dengan re-desain penggunaan bahan bakar mampu berkontribusi dalam penurunan CO2
i. Inovasi berupa ejector udara dengan kapasitas umpan melebihi rata-rata mesin sejenis dipasaran merupakan
Dimensi pengembangan dari karyawan Holcim Cilacap
Pengguna ii. Penerimaan penggunaan biomassa sebagai BBMA mampu secara cepat dipahami oleh karyawan sebagai konsep
konservasi SDA
i. Nilai tambah dari pemanfaatan BBMA adalah mampu mereduksi emisi CO2 dari pembakaran biomassa dan juga
Dimensi sebagai konservasi SDA tak terbarukan.
Produk/servis ii. Perubahan value chain dalam konsumsi batubara memberi tambahan pendapatan bagi masyarakat dan
mendapatkan CER (CDM project)
2. Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar Diesel pada Transportasi Logistik Semen dari Truck ke Kereta Api
Efisiensi energi juga dilakukan dalam transportasi semen. Holcim Cilacap menurunkan 47% konsumsi
bahan bakar dan emisi CO2 dalam pengiriman semen dengan cara mengalihkan pengangkutan semen
dari truk ke kereta ke 7 gudang semen karena kereta lebih hemat bahan bakar.
Gambar 5. Penurunan Penggunaan Energi dan Ekuivalensi Penurunan Emisi CO2, dan Grafik penurunan konsumsi BBM 7 area & emisi CO2 dari
kegiatan transportasi semen
i. Penambahan komponen jalur kereta api, fasilitas palletizer dan kereta api, untuk menggantikan moda truck
dengan kereta yang lebih hemat BBM dan efisien
Dimensi
Desain ii. Perubahan sub-sistem menjadi moda kereta merupakan eco-efisiensi dalam penghematan konsumsi BBM tiap ton
semen
iii. Perubahan sistem dengan re-desain alur transportasi dari truk menjadi kereta
Dimensi
i. Sistem palletizer dengan dua moda (truk dan kereta) belum jamak ditemui di pabrik semen di Indonesia. Inovasi
terus dilakukan untuk menyempurnakan sistem ini
Pengguna
ii. Penerimaan oleh pekerja sangat dinilai positif, karena pekerjaan jauh lebih efisien
Dimensi i. Nilai tambah dari palletizer adalah pemuatan semen yang lebih banyak, sehingga konsumsi energi untuk
Produk/servis transportasi jauh berkurang dan juga mengurangi kepadatan jalan raya.
3. Pelaksanaan Efisiensi Energi dengan Program EARN (Energy Activation across Regional Network)
Holcim Cilacap berpartisipasi dalam program EARN yang merupakan usaha bersama dengan Holcim
kawasan Asia untuk menurunkan konsumsi energi. Titik berat program ini adalah: benchmarking,
partisipasi semua lini dan budaya hemat energi. Target program ini adalah menurunkan konsumsi energi
10% pada 2015.
i. Penambahan komponen berupa sistem dan organisasi baru (coach) yang berfokus dalam segala upaya efisiensi
energi.
Dimensi
Desain ii. Perubahan sub-sistem berupa perbaikan kinerja dan budaya dengan konsep coaching menuju eco-efisiensi proses
iii. Perubahan sistem dengan adanya tim EARN, memberikan banyak masukan tentang berbagia upaya yang mampu
berkontribusi dalam penurunan penggunaan energi listrik maupun energi panas
Dimensi
i. Inovasi untuk penghematan energi menjadi lebih terfokus dengan adanya tim khusus EARN dan dukungan top
management yang tinggi
Pengguna
ii. Penerimaan dari pekerja mampu merubah perilaku menjadi lebih hemat energi
Dimensi
i. Nilai tambah bagi perusahaan adalah mampu untuk bersaing dalam hal eco-efisiensi dengan perusahaan lain di
dunia (program EARN dilombakan) dan menurunkan biaya produksi
Produk/servis
ii. Perubahan value chain merubah perilaku dalam hal konsumsi energi, baik itu proses dan fasilitas pendukung
Hasil absolut efisiensi energi listrik dan panas selama 4 tahun terakhir dari kegiatan efisiensi yang telah
dilakukan menunjukkan trend yang positif.
Hasil Absolute Efisiensi Energi Tahun
No Kegiatan Efisiensi Energi Parameter Satuan
2011 2012 2013 2014
1 Absolut pemakaian energi Energi listrik dan panas 7548,3 8058,8 8041,1 4984,8 TeraJoule/thn
2 Pemakaian energi per ton produk Energi listrik dan panas 2808 2779 2652 2609 Mj/t semen
Pemasangan panel surya, LED, dan sensor
3 Penurunan energi listrik 0 0 7,7 5,1 MWh/thn
gerak
Penggantian Bahan Bakar Fosil Tak Energi panas yang
4 117,8 509,8 505,7 199,1 TeraJoule/thn
Terbarukan dengan Energi Alternatif digantikan
Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar Diesel
Pemakaian BBM tiap
5 pada Transportasi Logistik Semen dari Truck 3,25 2,74 2,47 1,72 ltr/t semen
ton semen
ke Kereta Api
Pelaksanaan Efisiensi Energi dengan
6 Penurunan /ton semen 141,6 29,1 126,9 43,4 MJ/t semen
Program EARN
Intensitas pemakaian energi pada tahun 2013 adalah 2.652 MJ/t semen (3.251 MJ/t clinker).
Dibandingkan dengan industri semen terkemuka berbagai negara di dunia, Holcim Cilacap selalu masuk
10 besar secara konsisten setiap tahun dengan konsumsi energi terendah (thermal 3.251 MJ/t clinker &
listrik 87,08 kWh/t semen).
Gambar 6. Konsumsi
energi panas dan listrik
Holcim Cilacap
dibandingkan pabrik
semen lain didunia
(WBCSD-GNR 2012,
MEDOS 2013, dan
EARN 2013)
H olcim Cilacap melakukan inventarisasi emisi gas konvensional (debu&SO2) dan gas rumah kaca
(NOx&CO2). Cerobong (stack) telah dilengkapi dengan pemantau emisi kontinyu (CEMs)
termutakhir yang terintegrasi dengan sistem informasi operasi pabrik, tercatat secara elektronik dan on-line.
Total emisi udara konvensional pada 2013 adalah 110 ton debu dan 161 ton SO2. Sedangkan total emisi
Gas Rumah Kaca adalah 1.989 ton NOx. Total emisi dari proses produksi pada 2013 adalah 2.100.704 ton
CO2. Total emisi yang berasal dari kegiatan pendukung yaitu transportasi semen 6.257 ton CO2.
Rasio penurunan emisi GRK (NOx) adalah sebesar 29,9% dan emisi transportasi semen adalah 44%.
i. Penambahan komponen berupa jalur kereta api, fasilitas palletizer untuk menggantikan moda truk
dengan kereta yang lebih hemat BBM dan mampu mengurangi jejak emisi CO2.
Dimensi
Desain
ii. Perubahan sub-sistem distribusi semen dengan kereta api mampu untuk menghemat BBM &
mereduksi timbulan gas rumah kaca berupa CO2 – eco-efisiensi
iii. Perubahan sistem dengan re-desain transportasi truk menjadi kereta.
i. Inovasi berupa penggunaan sistem muat semen yang lebih praktis, efisien, dan memuat lebih banyak
Dimensi daripada sistem yang lama.
Pengguna ii. Penerimaan penggunaan kereta sebagai alternative transportasi mampu menghemat pengunaan BBM
dan juga sumber daya manusia menjadi lebih efisien.
i. Nilai tambah dari distribusi semen dengan kereta adalah penggunaan BBM per ton semen menjadi
Dimensi lebih rendah dan pengurangan CO2 yang cukup signifikan.
Produk/servis ii. Perubahan value chain dalam sistem distribusi semen memberi dampak positif pada lingkungan dan
juga perilaku dalam bekerja di pack house.
Dimensi
i. Inovasi berupa penambahan jenis tanaman langka sebagai upaya edukasi kepada masyarakat mengenai jenis
tanaman langka dan konservasi rusa
Pengguna
ii. Penerimaan dari pekerja dan masyarakat menjadi lebih peduli terhadap aktivitas menanam pohon
Dimensi
i. Nilai tambah bagi pekerja adalah terciptanya kondisi lingkungan yang lebih hijau, asri, dan juga berkontribusi
dalam perolehan juara Hutan Kota Kab. Cilacap dan Adipura Kab. Cilacap
Produk/servis
ii. Perubahan value chain upaya minimasi emisi CO2 dapat dikurangi dengan adanya hutan kota
Perusahaan secara konsisten melakukan benchmarking untuk mencapai kinerja lingkungan terbaik.
Dibandingkan dengan pabrik semen lain di Grup Holcim Asia Pasifik, emisi Holcim Cilacap termasuk
yang paling rendah (Debu 19, SO2 31, NOx 389 mg/Nm3), dan kinerja lingkungan terbaik (EPI:
Environment Performance Index) score 88%. Data bersumber dari SD Report masing-masing pabrik
semen dunia.
Terbaik
Gambar 9. Emisi dan kinerja lingkungan Holcim Pabrik Cilacap dibandingkan pabrik semen lain di dunia (2013).
Menurut audit GHD yang disponsori Kementrian Perindustrian (dilaporkan 2010), emisi gas CO2 Holcim
Cilacap adalah yang paling rendah diantara pabrik semen di Indonesia lainnya dengan 716 kgCO2/t
cementitious. YTD Tahun 2014 turun 9% menjadi 652 kgCO2/t cementitious.
Holcim Indonesia telah mengimplementasikan proyek CDM (Clean Development Mechanism) dan telah
memperoleh Sertifikat penurunan emisi (CER-Certified Emission Reduction) dari UNFCCC pada Feb
2011 sebesar 12.335 ton CO2 dan tahap kedua sebesar 124.195 ton CO2 pada bulan Nov 2012.
Untuk konservasi bahan bakar fosil, Perusahaan menggunakan bahan bakar alternatif biomassa dan limbah
dari perusahaan lain. Kegiatan pemanfaatan biomassa memberikan manfaat ganda yaitu konversi energi
tak terbarukan dengan menghemat batubara mentah 125.853 ton batubara sejak 2008 dan mempunyai
dampak positif terhadap ekonomi masyarakat karena melibatkan pengusaha kecil dan pekerja
transportasi, dengan total pemetik manfaat mencapai 3.640 orang.
Gambar 11. Grafik Uji emisi kendaraan (ringan dan
pemetik manfaat & berat) dilakukan secara rutin setiap
Tingkat tahun sekali dan hasil pengukuran
penggantian energi tahun 2011-2013 100% memenuhi
panas dari kegiatan
baku mutu. Holcim Cilacap
pemanfaatan
biomassa
berkomitmen tidak menggunakan
V. 3R LIMBAH B3
merupakan pelopor Peningkatan Pemanfaatan Limbah B3, dan
pengguna bahan bakar tujuan sasarannya dinyatakan dalam Program
alternatif sejak tahun 1994 Manajemen Lingkungan.
melalui metode co- Perusahaan telah mengimplementasikan Sistem
processing serta dipercaya oleh KLH untuk Manajemen Pengelolaan Limbah yang disebut
menyusun Panduan Co-processing di Indonesia Alternative Fuel & Raw material Certification
bekerjasama dengan badan kerjasama luar negeri (ACert), tiap tahun diverifikasi oleh SGS, dan
- GTZ Jerman. Holcim Cilacap juga telah menjadi satu-satunya perusahaan pabrik semen
menetapkan Kebijakan Pengurangan dan yang memiliki sistem manajemen ini.
Total limbah B3 internal yang dihasilkan pada tahun 2013 adalah 105 ton (Dominan dan Non Dominan).
Timbulan limbah B3 internal mengalami penurunan signifikan, baik limbah dominan maupun non
dominan. Untuk limbah B3 internal dominan, yaitu oli bekas YTD Aug 2014 turun 31,93% menjadi
71.280 liter dibanding tahun 2010 sebanyak 104.720 liter. Rasio penurunan limbah dominan adalah 25%
dan non dominan adalah 82%.
Intensitas limbah B3 yang dihasilkan dibandingkan dengan produk semen adalah 0.0426 kg/t semen.
Limbah B3 internal non dominan yaitu limbah lampu bekas turun 78,13% dari 1.856 pcs (2010)
menjadi 406 pcs (YTD Aug 2014). Semua limbah internal dominan dan non dominan 100%
dimanfaatkan secara internal melalui proses co-processing di kiln. Limbah non dominan sebagian kecil
dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang berizin (baterai dan lampu bekas).
ADISIONALITAS 3R LIMBAH B3
1. Co-processing pemanfaatan limbah dan Sertifikasi ACert (AFR Certification)
Kegiatan co-processing di Holcim Cilacap telah dilakukan sertifikasi ACert (AFR Certification) oleh SGS
yang merupakan satu-satunya di Indonesia. Untuk memastikan kegiatan co-processing selalu memenuhi
regulasi pemerintah dan standar yang berlaku.
Kewajiban yang diatur dalam Tidak ada peraturan pemerintah bagi pelaksana kegiatan co-processing seperti Holcim
peraturan Cilacap untuk mendapat AFR Certification dari SGS
Belum ada perusahaan di Indonesia yang mempunyai AFR Sertification untuk proses
Praktek Umum
co-processing di industry semen
Proses audit yang rumit karena mempunyai banyak check list dan juga biaya yang
Hambatan Pelaksanaan Investasi
sangat mahal
Holcim Cilacap harus mengeluarkan uang sebesar 13.613 USD / Rp 170 juta setiap
Investasi
tahun untuk pelaksanaan re-assesment
Tahun 2013 Holcim Cilacap memanfaatkan fly ash dan bottom ash 180.932 ton, naik 39,77% dari tahun
2011 sedangkan pada tahun 2014 mentargetkan memanfaatkan fly ash dan bottom ash 206.085 ton naik
23,26% dari tahun 2012. Konsumsi bottom ash pada tahun 2013 sebesar 41.862 ton, menggantikan
sumber daya alam tanah liat sebesar 7,5%. Konsumsi clinker yang menurun (clinker factor) merupakan
indikasi keberhasilan dalam peningkatan penggunaan fly ash.
Gambar 13. Grafik kenaikan pemanfaatan bottom ash, fly ash dan pengurangan CO 2 karena fly ash.
INOVASI 3R LIMBAH B3
1. Memiliki Tim TSS (Total Service Solutions) sebagai penyedia solusi penanganan limbah
Holcim Indonesia memiliki divisi khusus pengolahan limbah B3 yaitu Geocycle. Salah satu tim yang telah
dibentuk adalah TSS (Total Service Solutions) yang memberikan solusi secara total mulai dari
penanganan limbah B3 di lokasi industri lain hingga proses co-processing di kiln semen sehingga proses
penanganan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Beberapa proyek yang telah dilakukan adalah
dengan Chevron Pacific Indonesia-Riau, Medco JOB Tomori- Sulawesi, Medco E&P Indonesia –
Palembang, Badak NGL Kalimantan dan sebagainya.
i. Penambahan komponen tim TSS menjadi solusi bagi industry lain dalam mengelola limbahnya langsung di lokasi
pabrik sampai dengan proses co-processing.
Dimensi
ii. Perubahan subsistem memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemanfaatan limbah sebagai AFR dan bagi
Desain penghasil limbah
iii. Sistem baru dengan adanya tim TSS sangat membantu mengurangi dampak timbulan LB3 di perusahaan lain
i. Ide pengembangan inovasi berasal dari Holcim Indonesia unit Geocycle sebagai solusi penanganan limbah.
Dimensi
ii. Penerimaan dengan adanya tim TSS sangat disambut baik oleh kalangan industry yang banyak menghasilkan
Pengguna limbah B3
i. Memberikan nilai tambah bagi pemanfaatan AFR dan juga solusi penanganan limbah bagi perusahaan lain
Dimensi (konsumen)
Produk/Servis ii. Perubahan value chain dalam pengeloaan limbah sangat berdampak pada penurunan jumlah timbulan limbah di
perusahaan lain (konsumen)
Hasil absolut pengurangan dan/atau pemanfaatan limbah B3 selama 4 tahun terakhir yaitu:
Kegiatan Pengurangan dan/atau Hasil Absolute Tahun
No Jenis Limbah B3 Satuan
Pemanfaatan Limbah B3 2011 2012 2013 2014
lampu bekas 1,62 0,97 0,74 0,41 ton
1 Absolut timbulan limbah internal
oli bekas 82,60 80,13 71,22 57,02 ton
LB3 Internal 103 112 114 94 ton
2 Co-processing pemanfaatan limbah
LB3 Eksternal 109114 168355 189242 210340 ton
Intensitas limbah B3 yang dihasilkan dibandingkan dengan produk semen adalah 0.0426 kg/t semen.
Holcim Cilacap melakukan benchmarking secara konsisten. Data statistic SD Report 2013 dan Holcim
Group Cement Production Medos 2013 menunjukan Holcim Cilacap berada di 10 besar dalam penggunaan
AFR dan clinker factor (sebagai salah satu indikasi pemanfaatan limbah B3).
Gambar 14. Grafik yang menunjukan peringkat Holcim Cilacap dalam pemanfaatan limbah B3 di industri semen dunia (2013)
S
eperti yang tercermin dalam visi, misi dan rencana jangka panjang, perusahaan memiliki komitmen
kuat untuk memanfaatkan limbah non B3 dan secara konsisten dilakukan oleh fungsi di bawah
Departemen Teknik dan Geocycle dengan personil yang kompeten dan anggaran yang memadai.
Total limbah padat non B3 pada tahun 2013 adalah 289 ton (domestik), 174 ton (kertas semen), 310 ton
(besi scrap), 141 ton (batu tahan api). Rasio penurunan limbah padat non B3 yang dihasilkan adalah 4%.
Dari tahun 2010 hingga saat ini, trend timbulan sampah menurun sedangkan pemanfaatan sampah naik
secara signifikan. Limbah non B3 yang dihasilkan dipilah-pilah: sampah plastik, kertas, cacahan kayu
dipakai sebagai bahan bakar kiln, sampah organik diolah menjadi pupuk organik, digunakan untuk
pemupukan tanaman reklamasi dan pembibitan, scrap logam dijual ke peleburan logam, dan limbah kertas
semen yang rusak dimanfaatkan kembali untuk bahan baku pembuatan eternit.
Gambar 15. Angka absolut penurunan Limbah Non B3 &Grafik yang menunjukan penurunan timbulan dan pemanfaatan limbah Non B3
K omitmen Holcim Cilacap yang tinggi dalam konservasi air diantaranya tidak menggunakan air
tanah dalam proses produksinya. Penghematan air dilakukan dengan menutup sumber
kebocoran, memasang flowmeter sesuai Holcim Water Directive, memperbesar volume tampungan
air hujan dan kampanye hemat air.
Total air yang digunakan pada tahun 2013 adalah 282.898 m3 (air hujan dan PDAM). Total air yang
digunakan untuk proses produksi adalah adalah 219.003 m3 (air hujan dan PDAM). Total air untuk fasilitas
pendukung (gedung, toilet, wudhu, dll) adalah 39.288 m3. Rasio 3R air adalah 3,23%. Intensitas
konsumsi air yang digunakan adalah 80,9 liter/t semen
Holcim Cilacap tidak menghasilkan limbah cair dari proses utama produksi pembakaran clinker dan
penggilingan semen, sehingga total air limbah yang dihasilkan pada tahun 2013 dari proses utama adalah
0 m3, sedangkan air limbah yang berasal dari fasilitas pendukung (WWST untuk mengolah limbah cair
domestik toilet) dan air buangan adalah 0,249 ton (TSS); 0,157 ton (BOD5); dan 0,388 ton COD). Rasio
penurunan beban pencemaran air adalah 0,34% (BOD5).
Intensitas beban pencemaran air adalah 0,000592 kg/t semen.
Penurunan beban pencemaran pada tahun YTD 2014 dibanding 2011 menunjukkan penurunan yang
signifikan yaitu BOD5 (80%), TSS (81%), dan COD (67%).
Hasil Absolut Penurunan beban pencemaran Air
NoKegiatan Penurunan Beban Pencemaran Satuan
Parameter 2011 2012 2013 YTD 2014
1 Penurunan beban pencemaran TSS 3271 1830 1192 85 Kg
2 Penurunan beban pencemaran BOD5 1495 867 471 1 Kg
3 Penurunan beban pencemaran COD 2550 328 2490 65 Kg
Gambar 17. Tabel absolut penurunan beban pencemaran air
Hasil absolute 3R air selama 4 tahun terakhir tercantum pada table di bawah ini.
Hasil Absolute Tahun
No Kegiatan 3R Air Parameter Satuan
2011 2012 2013 2014
Jumlah air hujan
1 Perbesaran Settling Pond m3
dimanfaatkan 181.160 179.550 204.040 183.160
Pemasangan flowmeter & Penutupan
2 Konsumsi air 99,7 96,9 80,.9 115 m3/t semen
sumber kebocoran
3 Pembuatan lubang biopori Jumlah lubang 200 350 500 800 lubang
Persentasi pemakaian air hujan % air hujan terhadap
4 72 64 93 100 %
terhadap air PDAM PDAM
Perusahaan memiliki tim untuk memantau dan meningkatkan efisiensi air dibawah EMS dan didukung tim
dari bagian Pemeliharaan dan Bagian Umum. Terdapat karyawan khusus untuk pengelolaan air yang
memiliki Sertifikat EPCM dan Sertifikat Pengolahan Limbah Cair.
Untuk meningkatkan efektifitas pemanenan air hujan, dilakukan proyek pembesaran volume dari 4.250
m3 menjadi 17.000 m3 dan semua air buangan diresirkulasi ke proses produksi dan menjadi sistem
tertutup, sehingga semua air buangan termanfaatkan. Keperluan air untuk kegiatan proses produksi 100%
menggunakan air hujan yang ditampung dalam settling pond. Perusahaan juga memanfaatkan air selokan
dan air water pond untuk pendinginan mesin (proses) dan penyiraman tanaman. Data pemakaian air per
satuan produk menunjukan penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun. Pemakaian air tahun 2013
turun 39% dibanding 2010, menjadi 80,9 lt/t semen
Benchmarking dilakukan terus menerus untuk mengurangi pemakaian air. Berdasarkan data external
Sustainable Development – HTS 2013, pemakaian air per ton semen Holcim Cilacap termasuk paling
rendah dibanding Grup Holcim dan Grup Pabrik semen lainnya.
Gambar 19.
Benchmark
Pemakaian Air pabrik
Semen Dunia
(Sumber: Holcim
Group 2013 & SD
Report 2013)
Untuk konservasi air tanah, Perusahaan mengembangkan pembuatan biopori di lingkungan pabrik dan di
luar pabrik. Di dalam lingkungan pabrik terdapat sekitar 800 biopori. Sedangkan di luar pabrik bersama
dengan masyarakat, PMI dan BLH mengadakan pelatihan dan pembuatan biopori (di wilayah desa Tritih
wetan) dan sumur resapan. Pembuatan biopori dan sumur resapan dilakukan dalam rangka program
PROKLIM (Program Kampung Iklim). Usaha konservasi air yang lain adalah penanaman mangrove
(yang memiliki water filtering capabilities) di sepanjang pesisir Pulau Nusakambangan dan sungai Donan
bekerjasama dengan UNSOED dan masyarakat Cilacap dan telah menanam 35.800 pohon mangrove.
Hasil pemantauan menunjukan peningkatan trend indeks biodiversitas dalam 3 tahun terakhir.
Gambar 20. Grafik peningkatan indeks diversitas fauna dan flora di area tambang
Tanaman langka Pemantauan gua Penanaman mangrove Hasil studi & monitoring keanekaragaman hayati P Nusakambangan menggunakan kamera trap
H olcim Cilacap terus melakukan program pemberdayaan unggulan yang mampu meningkatkan
ketrampilan masyarakat, bermanfaat bagi kelompok rentan dan minoritas, membentuk konsesi
tumbuhnya pengorganisasian baru, memberikan dampak kehidupan yang berkelanjutan. Program
ini didukung oleh berbagai pihak yang berpartisipasi dan berharap tetap terjaga walaupun Holcim sudah
tidak beroperasional lagi di Cilacap. Dasar pelaksanaan program CSR Holcim mengacu pada “Buku
Panduan Pemberdayaan Masyarakat PT Holcim Indonesia Tbk” yang berisi mulai dari Kebijakan CSR,
Tripple Bottom Line, Struktur Organisasi, Perencanaan Program, Pelaksanaan Program,
Monitoring dan Evaluasi Program CSR hingga Tingkat Kepuasan Masyarakat. Program
pemberdayaan unggulan tersebut yaitu:
POSDAYA, program unggulan yang terus meningkat aktivitasnya, bertambah jumlah masyarakat
aktifnya dan berkesinambungan sejak diimplementasikan pada tahun 2009. Diawali dengan 4 Posdaya,
tahun 2014 telah berkembang menjadi 50 Posdaya dengan keterlibatan masyarakat mencapai 9.742 orang.
Di bidang ekonomi, dari 10 KUB menjadi 113 KUB, di bidang Kesehatan dari 7 Posyandu Lansia
berkembang menjadi 42 dan 10 Posyandu Balita berkembang 47, di bidang Pendidikan, dari 12
PAUD/POS PAUD berkembang menjadi 45 PAUD/POS PAUD, TPQ menjadi 52 unit dan taman
bacaan menjadi 8 unit. Sampai saat ini telah ada 10 Posdaya Mandiri dan 5 Mandiri Inti serta terus
dikembangkan dan dievaluasi secara berkelanjutan bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada.
Perkembangan Posdaya Dan Aktivitasnya 2014
120 113
109
4000 3402
100 93
3500 2905 3150
77 2870 2853
80 3000
2452 2771
60 45
52 42
2500 2333
Gambar 23. Grafik
45 44 46 41 45 47 2000 1411 1415
40
24
35
37 38
34
19
32
37
34
22
39
1500
612
1381
1261
1239
1307
1147
1423 perkembangan aktivitas
1000 1132 947 849
20
0
10 12
0
4
0333
78 7 10
500
572 703
584
342 0 139 0
98 177
75 165 285
POSDAYA
72 65
KUB PAUD TPQ TAMAN POSYANDU POSYANDU 0
BACAAN LANSIA BALITA KUB PAUD TPQ TAMAN POSYANDU POSYANDU
BACAAN LANSIA BALITA
2009 2010 2011 2012 2013 2014
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Program pelatihan ketrampilan dan keahlian yang menjawab kelompok rentan dan minoritas yaitu
welding, pijat fisioteraphy, kerajinan flannel, wig rambut dan menjahit, berhasil mendorong 71% peserta
pelatihan mampu mengembangkan keahlian (dari 162 orang yang berhasil mengembangkan 115 orang).
1200
1171
1248 1272 800
700
50
42 42
Gambar 24. Grafik
1000
800
600
490
Perkembangan Program
500
600
506
596
670
400 24 24 Pelatihan & Pemetik
400 300
Program satu karyawan satu anak asuh, pada tahun 2014 telah tersalurkan beasiswa kepada 573
siswa melalui Program GOTA (Gerakan Orang Tua Asuh). Sejak tahun 1996 hingga Agustus 2014
sudah dilaksanakan 36 tahap GOTA (≥4050 siswa). Untuk tahun ajaran 2014/2015 masih berlangsung
proses pendampingannya. Siswa penerima bantuan GOTA adalah siswa dari TK/PAUD, SD, SMP, SMK,
SMA bahkan Universitas.
Program Penghijauan tahun 2014 telah menanam 3.550 pohon berupa pohon keras, buah dan
sayuran sehingga akumulasi penanaman pohon bersama masyarakat saat ini berjumlah 31.600 pohon.
Tahun 2014 juga menanam 3.600 tanaman gizi dan akumulasi sampai saat ini 8.600 pohon. Penanaman
tersebut bekerjasama dengan Universitas, sekolah, LSM, wartawan dan stakeholder kunci lainnya.
Program pemberdayaan Penyulingan Minyak Kayu Putih (keterlibatan masyarakat meningkat
dari 239 orang tahun 2009 menjadi 825 orang tahun 2014 dan total akumulasi pendapatan juga meningkat
dari 629 juta tahun 2009 menjadi 1,546 M tahun 2014)
Program Budidaya Kambing Etawa, dengan sistem perguliran saat ini terus berkembang jumlah
pemetik manfaatnya dari 16 orang tahun 2006 menjadi 62 orang tahun 2014 dan jumlah kambing
meningkat dari 16 ekor tahun 2006 menjadi 205 ekor tahun 2014
Lembaga Koperasi dan BMT telah Perkembangan Aset Dan Anggota Koperasi TMN Perkembangan Aset dan Anggota BMT MS
450 1,121 1,200
1,083
mampu membangun dan mengembangkan 400
350
971 996
1,050
392 398
419
1,000
700
600
Rp1,200,000,000.00
Rp1,000,000,000.00
353
potensi serta kemampuan ekonomi 300
250
771
333 320 800 500
400
Rp800,000,000.00
400
300
Rp600,000,000.00
Rp400,000,000.00
200
Sejahtera berkembang sangat pesat, asetnya 100
50
200 100 Rp200,000,000.00
3. Program Olah Raga (Sekolah Sepak Bola / SSB, Voli, PODSI dan support PSCS) adalah program
peningkatan kapasitas masyarakat (termasuk pemuda) khususnya mendukung dalam mempersiapkan
generasi sepak bola di Cilacap (PSCS) dan mempersiapkan tim dayung kabupaten Cilacap
Kewajiban yang diatur dalam Tidak ada peraturan yang mengharuskan perusahaan melakukan pembinaan tersebut
peraturan
Masih sangat sedikit perusahaan yang menjadi bapak asuh atau menjadi pembimbing
Praktek Umum
generasi muda dalam peningkatan prestasi olahraga kususnya di kabupaten Cilacap
Hambatan Pelaksanaan Investasi Permintaan lebih dari pemerintah dan kesulitan seleksi anak didik beserta kriterianya
Untuk biaya pendukung ke PSCS 300 juta pertahun, SSB 60 juta dan PODSI 10 juta,
Investasi
Voly 15 juta
4. Program Pendampingan Alih Profesi Jaring Apong ditujukan kepada masyarakat nelayan jaring
Apong untuk bisa alih profesi secara individu. 12 Nelayan sudah mampu beralih profesi dari jaring apong
ke profesi lain diantaranya adalah: Transportasi barang, Penyeberangan Sungai Donan, Bertani, budidaya
kambing, Nelayan Jaring Cikrak dll. Agar program ini berkelanjutan maka perlu pendampingan sebagai
tambahan pendapatan yaitu: Kolam Pemancingan Ikan (2014) untuk peserta alih profesi serta Kerajinan
Batik Tulis dan Cap Motif Mangrove yang dikerjakan oleh istri nelayan dengan peserta 12 orang. Tahun
2014 Holcim Cilacap kembali mensupport tempat jemuran Batik. Perkembangan program ini antara lain
sampai Juli 2014 batik tulis mampu terjual sebanyak 79 kain dan Juli 2014 mampu terjual 39 kain per
bulan untuk batik cap dan sekarang telah menjadikan bu Titing sebagai salah satu pengrajin batik di
kabupaten Cilacap. Dan untuk Pemancingan Kuwikut mampu meraih jumlah pengunjung tertinggi 108
orang dengan pendapatan 6,8 juta dan rata-rata pengunjung adalah 20 orang per bulan. Program tersebut
mampu membuktikan bahwa nelayan bisa merubah pola pikir untuk menjalani alih profesi baru sekaligus
mengurangi konflik di alur sungai Donan.
Kewajiban yang diatur dalam Tidak ada peraturan yang mengharuskan alih profesi dan pelaksanaan program CSR
peraturan terhadap nelayan apong. Seharusnya Pemerintah bertindak tegas menegakan Perda
Nelayan banyak memasang jaring apong/sejenis pukat harimau di sepanjang alur
Praktek Umum sungai Donan, sehingga mengakibatkan kerusakan ekosistem dan menghambat kapal,
Dan aktifitas ini melanggar Perda No 16 tahun 2001.
• Menemukan kompetensi baru untuk alih profesi
Hambatan Pelaksanaan Investasi
• Merubah pola pikir nelayan yang sudah terbentuk tahunan.
• Biaya konversi 26 nelayan jaring apong sebesar 300 juta
Investasi
• Pendampingan Program Batik dan Kolam Pemancingan 300 juta
5. Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Jalan Damar dengan tujuan untuk menjadikan lahan
Holcim menjadi kawasan ruang terbuka hijau dengan kelengkapan arena olahraga yaitu jogging trek, sepak
bola, voly, taman pintar dan shelter-shelter ekonomi untuk berjualan sehingga menjadi pusat titik temu
masyarakat dan peningkatan perekonomian.
Kewajiban yang diatur dalam Tidak ada peraturan yang mengharuskan perusahaan menyediakan tempat ruang
peraturan terbuka hijau dan shelter ekonomi
Praktek Umum Umumnya ruang terbuka hijau disediakan pemerintah
• Lokasi sudah di huni PKL sehingga agak sulit untuk memindahsementarakan
Hambatan Pelaksanaan Investasi • Saat Pelaksanaan beberapa kelompok masyarakat berebut untuk mendapakan proyek
tersebut secara langsung.
Investasi Biaya pembersihan lahan, trotoar dan jogging trek sebesar 220 juta
2. Pusat Pengembangan
Kewirausahaan Mayarakat
didirikan sejak tahun 2012, dengan
membangun toko
“PANGINYONGAN” untuk
mewujudkan kemandirian ekonomi
masyarakat Cilacap melalui
pengembangkan sumber daya lokal
serta memfasilitasi pemasaran hasil Gambar 27. Jenis Usaha & Perkembangan
produksi ke tingkat nasional. Toko Panginyongan
Berpayung PT Daya Bersama
Nusantara (DBN), Toko Panginyongan saat ini telah mampu
bertransaksi sebesar 2,449 Milyar dari April 2012 hingga Juli 2014,
dengan 59 jenis produk kering ditambah catering dan extra fooding.
Tahun 2014 telah berinovasi dengan menambah 1 unit sarana
transportasi untuk memberikan pelayanan Delivery atau Pengantaran ke Konsumen. Model bisnis
DBN/Toko Panginyongan merupakan inovasi produk/pelayanan CSR Holcim. Perubahan mata rantai
dimana kebanyakan CSR hanya dilakukan pada sisi input dan prosesnya saja, sedang DBN menyeluruh
proses dari hulu ke hilir.
i. Inovasi dari Toko panginyongan adalah pelaksanaan CSR dari hulu ke hilir sampai memasarkan produk
Dimensi hasil binaan dan produk lokal sampai ke konsumen.
Pengguna ii. Penerimaan pelaksanaan Toko Panginyongan adalah masyarakat luas dan pabrik sehingga
mengenalkan potensi lokal Cilacap lebih luas
i. Nilai tambah dari Toko Panginyongan adalah mampu mengedukasi sekaligus memasarkan produk
Dimensi
masyarakat binaan dan produk lokal sehingga kompetitif
Produk/servis
ii. Perubahan value chain dengan menstimulasi perubahan pelaksanaan CSR di Indonesia.
i. Mengurangi konsumsi makanan jenis hewani, kolesterol tinggi dan mangandung bahan kimia.
Dimensi ii. Perubahan sub-sistem dengan adanya warung jamur menjadikan jamur mempunyai nilai lebih yaitu
Desain sebagai olahan makanan unggulan
iii. Perubahan sistem dengan re-desain budidaya jamur menjadi warung makan jejamuran.
i. Inovasi berupa penyajian olahan jamur sehingga lebih praktis dan memberikan banyak pilihan ke
Dimensi konsumen.
Pengguna ii. Penerimaan warung jamur di masyarakat mempengaruhi budaya baru makan makanan berbahan dasar
jamur.
i. Nilai tambah dari warung jamur memberikan pelayanan khusus serba jamur sehingga menambah
Dimensi kompetitif pasar
Produk/servis ii. Perubahan value chain dalam warung jamur memberi dampak positif pada lingkungan, mulai mata
rantai produksi sampai konsumen.
70
Data Peserta Pelatinhan Las Holcim 2014 membutuhkan tenaga kerja. Tahun 2014 Peserta
60
60
berasal dari anak-anak nelayan (anggota HNSI) dan
50
Gambar 29.
50
Program
40 masyarakat umum. Saat ini sudah selesai 3 sesi
Pelatihan Las
30
20
20 20 20 20
dengan meluluskan 60 peserta didik dan 50
10
0 diantaranya sudah bisa bekerja dan sedang berjalan sesi ke 3,
Batch1 Batch2 Batch3 Batch4 Total Bekerja
3G(1 kelas) dan 6G(3 kelas) yang meliputi teori dasar dan praktek
lapangan sehingga sangat membantu dalam penyediaan tenaga las yang terampil, profesional dan sangat
diminati dunia usaha dan industri, diantaranya yang sudah bekerja adalah di PT Trisaka, PT Vitas, PT Adi
Karya, PT Kawasaki, PT Komatsu, RFCC dan PLTU Cilacap.
Dimensi
i. Inovasi inisiatif ini berasal dari perusahaan sendiri yaitu pelatihan ketrampilan las untuk pemuda dan
remaja pengangguran.
Pengguna
ii. Penerimaan pelatihan las akan mampu terserap sektor industri di kabupaten Cilacap dan dunia usaha.
i. Nilai tambah pelatihan ketrampilan las adalah mempunyai kualitas kelulusan yang sangat baik dan
Dimensi bersertifikat serta peserta yang mampu mengembangkan program sangat tinggi
Produk/servis ii. Perubahan value chain adalah dengan ketrampilan las ini memberikan kontribusi nyata terhadap
penyediaan tenaga kerja cepat, professional dan terampil.
engan VISI – MISI yang kuat dan sistem manajemen yang terstruktur serta terimplementasikan
D dengan konsisten maka Holcim Cilacap telah membuktikan kinerja lingkungan dan program
pemberdayaan masyarakat yang terbaik.
Melalui strategi yang mengintegrasikan elemen MEMBERIKAN NILAI TAMBAH, KINERJA
LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN, dan PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Tripple Bottom
Line), PT Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap selalu menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan
serta mengedepankan aspek adisionalitas, solusi, dan inovasi dengan menekankan proses produksi yang
ramah lingkungan, peduli pelestarian lingkungan, sumber daya alam, K3 serta pemberdayaan
masyarakat sekitar.
Dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, Holcim Cilacap juga mempunyai komitmen yang kuat
sebagai perusahaan kelas dunia dengan ukuran parameter yang jelas, terencana, dan termonitor dengan
baik sehingga mampu menghasilkan perubahan pola pikir dan memberi nilai manfaat yang tinggi bagi
masyarakat, hal ini dibuktikan dengan umpan balik yang positif dari masyarakat.
*****