Risiko Ketidakefektifan NOC : Fungsi Ginjal 1. Pemberian produk-
Perfusi Ginjal produk darah Skala Outcome : - Cek kembali intruksi Definisi : Rentan terhadap Indikator dokter penurunan sirkulasi darah ke 050424 Urine output selama 8 - Dapatkan riwayat ginjal, yang dapat jam transfuse pasien mengganggu kesehatan. 050402 Keseimbangan intake - Dapatkan atau dan output selama 24 verifikasi kesediaan Batasan karakteristik : jam pasien 1. Perubahan tekanan darah 050425 Turgor Kulit - Cek kembali bahwa di luar parameter yang 050405 Berat jenis urine produk darah telah dapat diterima 050406 Warna urine disiapkan dan 2. Peningkatan rasio 050408 pH urine dicocokan BUN/kreatinin 050409 Elektrolit urine - Cek kembali pasien 3. Hematuria 050410 Bikarbonat darah dengan benar tipe 4. Oliguria/anuria arteri (HCO3) darah,tipe rh,jumlah 050411 Ph arteri unit,waktu Faktor risiko : 050426 Peningkatan nitrogen kadaluwarsa 1. Bypass kardiopulmonal urea darah/blood urea - Intruksi pasien 2. Diabetes mellitus nitrogen mengenai tanda dan 3. Embolisme vascular 050427 Peningkatan kreatinin gejala reaksi terhadap 4. Gangguan metabolism serum transfuse 5. Glomerulonephritis 050428 Peningkatan - Siapkan sistem 6. Hipertensi potaseum serum pemberian dengan 7. Hipertensi maligna 050429 Peningkatan glukosa filter yang tepat untuk 8. Hipoksemia urine produk darah 9. Hipoksia 050430 Peningkatan protein - Hindari tranfusi satu 10. Hipovolemia urine atau lebih unit unit 11. Infeksi 050431 Peningkatan sel darah darah atau produk 12. Jenis kelamin wanita putih darah pada satu 13. Keganasan 050414 Hematuria produk 14. Lanjut usia 050415 Keton urine - Monitor tanda-tanda 15. Luka bakar 050416 Temuan mikroskois vital 16. Merokok urine yang abnormal - Monitor adanya reaksi 17. Nefritis interstitial 050417 Pembentukan batu tranfusi 18. Nekrosis kortikal bilateral ginjal - Monitor adanya 19. Pajanan terhadap 050418 Peningkatan berat kelebihan cairan nefrotoksin badan - Tahan dulu dari 20. Pembedahan jantung 050419 Hipertensi memberikan 21. Penyakit ginjal (missal : 050420 Mual pengobatan atau ginjal polikistik, stenosis 050421 Kelelahan cairan IV arteri ginjal, gagal ginjal) 050422 Malaise - Dokumentasikan 22. Penyalahgunaan zat 050423 Anemia waktu tranfusi 23. Polinefritis 050432 Edema - Hentikan transfuse 24. Program pengobatan jika terjadi reaksi 25. Sindrom kompartemen darah dan abdomen pertahankan vena 26. Sindrom respons inflamasi teteap terbuka dengan sistemik saline 27. Trauma - Berikan saline ketika 28. Vaskulitis transfuse diselesaikan 2. Perawatan sirkulasi: Insufiensi Arteri - Lakukan pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler atau penilaian yang komprehensif pada sirkulasi perifer - Tentukan indeks ankle bracial - Evaluasi edema dan denyut - Inpeksi kulit untuk adanya luka pada arteri atau kerusakan jaringan - Monitor tingkat ketidaknyamanan atau nyeri saat olahraga di malam hari - Tempatkan ujung kaki dan tangan dalam posisi tergantung dengan tepat - Berikan obat antikoagulan (pengencer darah) - Ubah posisi pasien setidaknya setiap 2 jam 3. Manajemen syok - Monitor tanda-tanda vital - Posisikan pasien untuk mendapatkan perfusi yang optimal - Buat dan pertahankan kepatenan jalan nafas, sesuai kebutuhan - Berikan oksigen dan atau ventilasi mekanik - Monitor EKG - Ambil gas darah arteri - Monitor nilai CO2 sublingal - Monitor timbulnya gejala gagal napas - Pasang dan pertahankan akses di vena besar - Berikan cairan IV sementara melakukan monitor tekanan hemodinamik dan urin output sesuai kebutuhan - Berikan vasopressor,sesuai kebutuhan - Berikan agen anti aritmia, sesuai kebutuhan - Monitor serum glukosa dan atasi nilai abnormalitas,sesuai kebutuhan - Monitor status cairan - Monitor fungsi ginjal - Berikan diuretic,sesuai kebutuhan - Berikan terapi lajutan pengganti renal atau hemodialisa,sesuai kebutuhan - Berikan trombolitik,sesuai kebutuhan - Berikan rekomendasi aktivasi protein C,sesuai kebutuhan 4. Kontrol Infeksi - Alokasikan kesesuaian luas ruang per pasien,seperti yang diindikasikan oleh pedoman pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (centers for disease control and prevention/CDC) - Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan untuk setiap pasien - Ganti peralatan perawatan per pasien sesuai protokol institusi - Isolasi orang yang terkena penyakit menular - Tempatkan isolasi sesuai tindakan pencegahan yang sesuai - Pertahankan teknik isolasi yang sesuai - Batasi jumlah pengunjung - Ajarkan cara cuci tangan bagi tenaga kesehatan - Anjurkan pasien mengai teknik mencuci tangan dengan tepat - Anjurkan pengunjung untuk cuci tangan pada saat memasuki dan meninggalkan ruangan pasien - Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan yang sesuai - Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan pasien - Lakukan tindakan- tindakan pencegahan yang bersifat universal - Pakai sarung tangan sebagai mana dianjurkan oleh kebijakan pencegahan universal/universal precautions - Pakai pakian ganti atau jubah saat menangani bahan- bahan yang infeksius - Pakai sarung tangan steril dengan tepat - Gosokam kulit pasien dengan agen antibakteri yang sesuai - Cukur dan siapkan daerah untuk persiapan prosedur invasif dan/atau operasi sesuai indikasi - Jaga lingkungan aseptik yang optimal selama penusukan di samping tempat tidur dari saluran penghubung - Jaga lingkungan aseptik saat mengganti tabung dan botol TPN - Jaga sistem yang tertutup saat melakukan monitor hemodinamik invasif - Ganti IV perifer dan tempat saluran penghubung serta balutannya sesuai dengan pedoman CDC saat ini - Pastikan penanganan aseptik dari semua saluran IV - Pastikan teknik perawatan luka yang tepat - Gunakan kateterrisasi intermiter untuk mengurangi kejadian infeksi kandung kemih - Ajarkan pasien untuk mendapatkan spesimen urin aliran tengah yang sesuai pada saat tenda pertama dari kembalinya gejala - Dorong batuk dan bernafas dalam yang tepat - Tingkatkan intake nutrisi yang tepat - Dorong intake cairan yang sesuai - Dorong untuk beristirahat - Berikan terapi antibiotik yang sesuai - Berikan imunisasi yang sesuai - Anjurkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi dan kapan harus melaporkannya kepada penyedia perawatan kesehatan - Ajarkan pasien dan anggota kelurga mengenai bagaimana menghindari infeksi - Promosikan persiapan dan pengawetan makanan yang aman 5. Manajemen Cairan/Elektrolit - Pantau kadar serum elektrolit yang abnormal seperti yang tersedia - Monitor perubahan status paru atau jantung yang menunjukkan kelebihan cairan atau dehidrasi - Pantau adanya tanda dan gejala overhidrasi yang memburuk atau dehidrasi (misalnya ronki basah di lapangan paru terdengar, poliuria atau oliguria, perubahan perilaku, kejang saliva berbusa dan kental, mata cekung atau edema, napas dangkal dan cepat) - Dapatkan specimen laboratorium untuk pemantauan perubahan cairan atau elektrolit (misalnya hematokrit, BUN, protein, natrium dan kadar kalium) yangsesuai - Timbang berat badan harian dan pantau gejala - Berikan cairan yang sesuai - Tingkatkan intake/asupan cairan per oral (misalnya member cairan oral sesuai preferensi pasien, tempatkan cairan di tempat yang mudah dijangkau, member sedotan dan menyedakan air segar) yang sesuai - Berikan cairan pengganti nasogastrik dengan normal saline, sesuai kebijakan lembaga dan indikasi - Berikan serat yang diresepkan untuk pasien dengan selang makan untuk mengurangi kehilangan cairan dan elektrolit melalui diare - Minimalkan pemberian konsumsi kepingan es atau kuangi jumlah asupan oral pada pasien dengan selang lambung yang terhubung ke suksion - Minimalkan aupan makan dan minuman dengan diuretic atau pencahar (misalnya teh, kopi, plum, suplemen herbal) - Jaga infuse intravena yang tepat, transfuse darah dan laju aliran enteral terutama jika tidak diatur oleh pompa - Pastikan bahwa larutan intravena yang mengandung elektrolit diberikan dengan aliran yang konstan dan sesuai - Monitor hasil laboratorium yang relevan dengan keseimbangan cairan (misalnya hematokrit, BUN, albumin, protein total, osmolalitas serum dan urin spesifik tingkat gravitasi) - Monitor hasil laboratorium yang relevan dengan retensi cairan (misalnya peningkatan berat jenis, peningkatan BUN, penurunan hematokrit, dan peningkatan adar osmolalitas urin) - Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP dan tingkat PCWP jika ada - Jaga pencatatan intake/asupan dan output yang akurat - Pantau adanya tanda dan gejala retensi cairan - Batasi asupan air secara bebas pada kasus adanya pengenceran hiponatremia dengan serum natrium dibawah 130 mEq per liter - Batasi cairan yang sesuai - Monitor tanda-tanda vital yang sesuai - Perbaiki dehidrasi pra oerasi dengan benar - Monitor respon pasien terhadap terapi elektrolit yang diresepkan - Mnitor manifestasi dari ketidakseimbangan elektrolit - Berikan resep diet yang tepat untuk cairan tertentu atau pada ketidakseimbangan elektrolit (misalnya rendah sodium, cairan dibatasi ginjal, dan tidak menambahkan garam) - Berikan suplemen eletrolit tambahan yang diresepkan - Berikan elektrolit terkait resin yang diresepkan dengan tepat - Monitor efek samping dari suplemen elektrolit yang diresepkan (misalnya mual, muntah, diare) - Amati membrane bukal pasien, sclera dan kulit terhadap indikasi perubahan cairan dan keseimbangan elektrolit (misalnya kekeringan, sianosis dan jaundice) - Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan dan/atau elektolit menetap atau memburuk - Lakukan tindakan- tindakan untuk mengontrol kehilangan elektrolit yang berlebihan (misalnya dengan mengistirahatkan usus, mengubah jenis diuretic, atau pemberian antipiretik) yang sesuai - Lakukan tindakan- tindakan untuk mengistirahatkan saluran cerna (yaitu membatasi makanan atau mengurangi intake/asupan cairan dari produk susu) jika sesuai - Ikuti aksi glukosa cepat dengan karbohidrat dan protein yang berdurasi aksi yang lama unuk manajemen hipoglikemia akut yang sesuai - Siakan pasien untuk dialysis (misalnya dengan membantu penempatan kateter untuk dialysis ) yang sesuai - Monitor kehilangan cairan (misalnya perdarahan, muntah, diare, keringat dan takipnea) - Tingkatkan citra tubuh dan harga diri yang positif jika kekhawatiran diekspresikan sebagai akibat dari retensi cairan berlebihan - Bnatu pasien dengan gangguan fungsi mental atau fisik (misalnya disfagia, gangguan kognitif, mental, penurunan kekuatan fisik atau koordinasi) untuk mencapai keseimbangan cairan yang adekuat - Bantu pasien dengan gejala sisa yang tidak diinginkan dari peresepan rejimen terapi (misalnya pasien dengan rasa takut frekuensi BAK atau inkontinensia akibat diuretic yang memiliki batasan asupan cairan) untuk mencapai keseimbangan yang memadai - Instruksikan pasien dan keluarga mengenai alasan untuk pembatasan cairan, tindakan hidrasi atau administrasi elektrolit tambahan seperti yang ditunjukkan. 6. Monitor Asam Basa - Ambil specimen yang diminta untuk pemeriksaan laboratorium keseimbangan asam basa (missal : analisa gas darah, urine, dan serum ) pada pasien yang berisiko, sesuai kebutuhan - Analisa kecenderungan serum pH pada pasien yang mengalami kondisi dengan efek yang lambat pada nilai Ph (missal : pasien hiperventilasi, pasien ketoasidosis diabetic, pasien sepsis) - Analisa kecenderungan serum pH pada pasien yang berisiko (seperti : pasien dengan status pernafasan yang berbahaya, gangguan ginjal, diabetes mellitus, diare atau muntah yang memanjang, sindrom cushing) - Catat apakah nilai Ph arteri pada sisi alkaline atau asidosis (7,35-7,45) - Catat tingkat PaO2 apakah menunjukkan asidosis respiratori, alkalosis respiratori, atau normal - Catat tingkat HCO3 apakah menunjukkan asidosis metabolik, alkalosis metabolik, atau normal - Cek tingkat PH dengan nilai PaCO2 dan HCO3 untuk menentukan apakah asidosis/alkalosis terkompensasi atau tidak terkompensasi - Catat nilai PaO2, SaO2, dan Hb untuk menentukan keadekuatan oksigenasi arterial - Monitor kadar CO2 - Monitor kenaikan anion gap (> 14 mEq/L) sebagai tanda peningkatan produksi atau penurunan ekskresi asam - Monitor tanda dan gejala kekurangan HCO3 dan asidosis metabolik : nafas Kussmaul, kelemahan, disorientasi, sakit kepala, anoreksia, koma, PH urine < 6, kadar HCO3 plasma < 22 mEq/L, PH plasma < 7,35, BE < -2 mEq/L, hiperkalemia, dan defisit CO2 - Monitor penyebab kekurangan HCO3 seperti diare, gagal ginjal, hipoksia jaringan, asidosis laktat, ketoasidosis diabetik, malnutrisi, dan kelebihan salisilat - Monitor tanda dan gejala kelebihan HCO3 dan alkalosis metabolik : kesemutan di ekstremitas, hipertonik otot, bradikardi, tetani, kadar PH urin > 7, kadar HCO3 plasma > 26 mEq/L, kadar PH plasma > 7,45, BE > 2 mEq/L, hipokalemia, retensi CO2 - Monitor penyebab kelebihan HCO3, seperti muntah, suksion lambung, hiperaldosteron, terapi diuretik, hipokloremia, kelebihan masukan makanan atau obat yang mengandung HCO3 - Monitor tanda dan gejala kekurangan asam karbonat dan alkalosis respiratori, banyak nafas panjang dan menguap, tetani, parestesi, palpitasi, kesemutan, rasa mengantuk, penglihatan kabur, berkeringat banyak, mulut kering, kejang, kadar PH > 7,45, PaCO2 < 35 mmHg, hiperkloremia, dan defisit kadar HCO3 - Monitor penyebab kekurangan asam karbonat dan hiperventilasi seperti nyeri, lesi pada otak, demam, dan ventilasi mekanik - Monitor tanda gejala kelebihan asam karbonat dan asidosis respiratorik : tremor pada tangan dengan lengan ekstensi, bingung, penurunan kesadaran sampai koma, pusing, mual, muntah, takikardia, ekstremitas hangat dan berkeringat, kadar PH < 7,35, kadar PaCO2 > 45 mmHg, hipokloremia, kelebihan HCO3 - Monitor penyebab kelebihan asam karbonat dan asidosis respiratorik seperti obstruksi jalan nafas, depresi ventilasi, depresi susunan saraf pusat, penyakit neurologi, penyakit paru kronik, penyakit muskuloskeletal, trauma dada, infeksi, gagal jantung, dan obat pendepresi pernafasan - Bandingkan kondisi saat ini dengan sebelumnya untuk mendeteksi adanya perbaikan dan penurunan kondisi pasien - Mulai dan/ ubah perawatan medis untuk mempertahankan parameter pasien dalam batas yang diperintahkan oleh dokter, menggunakan protocol yang ada 7. Monitor tanda-tanda vital - Monitor tekanan darah, nadi,suhu dan status pernafasan dengan tepat - Catat gaya dan fluktuasi yang luas pada tekanan darah - Monitor tekanan darah saat pasien berbaring, duduk, dan berdiri sebelum dan setelah perubahan posisi - Monitor tekanan darah setelah minum obat - Auskultasi tekanan darah di kedua lengan dan bandingkan - Monitor tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan sebelum, selama, dan setelah beraktivitas dengan tepat - Inisiasi dan pertahankan perangkat pemantauan suhu tubuh secara terus menerus dengan tepat - Monitor dan laporkan tanda dan gejala hipotermia dan hipertermia - Monitor keberadaan dan kualitas nadi - Mambil nadi apical dan radial secara simultan dan perhatikan perbedaannya dengan tepat - Monitor terkait nadi paradoksus - Monitor terkait dengan nadi alternative - Monitor tekanan nadi yang yang meebar atau menyempit - Monitor irama dan tekanan jantung - Monitor nada jantung - Monitor irama dan laju pernapasan (misalnya kedalaman dam kesimetrisan) - Monitor suara paru- paru - Monitor oksimetri nadi - Monitor pola pernapasan abnormal (misalnya cheyne- stokes, kusmaul, biot, apneustic, ataksia, dn bernafas berlebihan) - Monitor warna kulit, suhu, dan kelembapan - Monitor sianosis sentral dan perifer - Monitor akan adanya kuku (dengan bentuk) clubbing - Monitor terkait dengan adanya tiga tanda Cushing reflex (misalnya tekanan nadi lebar, bradikardia, dan peningkatan tekanan darah sistolik) - Identifikasi kemungkinan penyebab perubahan tanda-tanda vital - Periksa secara berkala keakuratan instrument yang digunakan untuk perolehan data pasien