Anda di halaman 1dari 25

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT GENU VARUM DAN GENU

VALGUM DENGAN KUALITAS KESEIMBANGAN DINAMIS


PADA SISWA SEKOLAH DASAR USIA 7 – 12 TAHUN DI
KABUPATEN TAKALAR

SKRIPSI

RISNA YUNITA
C131 13 007

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017

i
ii
iii

HALAMAN PENGAJUAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT GENU VARUM DAN GENU


VALGUM DENGAN KUALITAS KESEIMBANGAN DINAMIS
PADA SISWA SEKOLAH DASAR USIA 7 – 12 TAHUN DI
KABUPATEN TAKALAR

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana

Disusun dan diajukan oleh

Risna Yunita

Kepada

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
iii
iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Risna Yunita

NIM : C131 13 007

Prodi/ Fakultas : Fisioterapi/ Kedokteran

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan

pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian

hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan

skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut.

Makassar, Mei 2017

Yang menyatakan,

(Risna Yunita)
v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang telah dianugrahkan,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Hubungan antara Tingkat Genu Varum dan Genu Valgum dengan

Kualitas Keseimbangan Dinamis Pada Siswa Sekolah Dasar Usia 7-12

Tahun di Kabupaten Takalar”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu

syarat guna menyelesaikan Program Studi S1 Ilmu

Fisioterapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan

doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua

tercinta, Ayahanda Abd Basi r P al o dan Ibunda Nursiah. G, S.Pd

yang tak pernah lelah memberikan motivasi, selalu menghadirkan

namaku dalam setiap munajat doa beliau dengan tulus setiap saat, dan

kasih sayang dalam bentuk moril dan materil.

Pada kesempatan ini, secara khusus penulis juga ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Muliyadi, S.Ft, Physio. M.Kes, selaku pembimbing pertama

dan Bapak Yusfina, S.Ft, Physio. M.Kes, selaku pembimbing

kedua sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan, atas


vi

keikhlasannya meluangkan waktu, saran, tenaga serta pikiran

selama proses penyusunan proposal, penelitian dan penyusunan

skripsi ini.

2. Bapak Dr. Djohan Aras, S.Ft.Physio, M.Pd, M.Kes dan Bapak Adi

Ahmad Gondo, S. Ft, Physio, M. Kes selaku penguji skripsi yang

telah memberikan banyak masukan pada penyusunan skripsi yang

juga merupakan bagian dari skripsi ini.

3. Kepada pihak SDN No.112 Inpres Bontomanai, SDN No.11

Bontosanra, SDN No.9 Bone-Bone, SDN Bilacaddi, SDN No.125

Inpres Bajeng yang telah memberikan izin penelitian, fasilitas dan

penerimaan yang sangat komparatif sehingga penelitian ini dapat

berjalan dengan lancar

4. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi S1 Profesi Fisioterapi,

Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin angkatan 2013

OR13ITAE terkhusus untuk Ade Fachriani Ilyas, Kurniati Billa,

Fadillah Nur Syamsia, Andi Eka Nur Wahyu yang memberikan

bantuan ide, semangat, dan doa untuk penulis.

5. Kepada Dije, Husna dan Emil yang telah membantu penulis dalam

melakukan penelitian di sekolah-sekolah sehingga penelitian ini

berjalan dengan lancar.

6. Kepada tante Tanrialo yang senantiasa memanjatkan doa dan motivasi

untuk penulis sehingga penulis semangat dalam menyelesaikan

penyusunan skripsi ini.

7. Sahabat- sahabat ku (Fitri, Mia, Mega, Riska, Ika) yang selalu ada
vii

menghibur dan selalu memberi motivasi kepada penulis selama ini.

8. Teman-teman KKN-mate, Bacu-Bacuers yang telah memberikan

semangat, dan bantuan ide kepada penulis.

9. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung

maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-

persatu. Semoga amal

ibadahnya diterima dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda.

Semoga bentuk bantuan yang telah diberikan mendapat

ganjaran pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Sebagai manusia

biasa, maka penulisan skripsi ini pun tak luput dari kesalahan dan

kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Aamiin.

Makassar, Mei 2017

Penulis
viii

ABSTRAK

RISNA YUNITA (C13113007) “Hubungan antara Tingkat Genu Varum dan


Genu Valgum dengan Kualitas Keseimbangan Dinamis pada Siswa Sekolah
Dasar Usia 7-12 Tahun di Kabupaten Takalar”. Dibimbing oleh Muliyadi dan
Yusfina.
Kemampuan keseimbangan dinamis anak pada usia perkembangan sangat penting
untuk ditinjau, karena keseimbangan dinamis anak berperan penting untuk
menjalankan aktivitas mereka yang keseluruhannya adalah bermain. Salah satu
faktor yang menyebabkan gangguan keseimbangan pada anak yaitu kelainan
bentuk kaki O (genu varum) dan kelainan bentuk kaki X (genu valgum).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat genu varum
dan genu valgum dengan kualitas keseimbangan dinamis pada Siswa Sekolah
Dasar usia 7-12 Tahun di Kabupaten Takalar.
Terdapat 131 sampel (79 sampel genu varum dan 52 sampel genu valgum) usia 7-
12 tahun. Variabel independen yang diukur adalah genu varum dengan
menggunakan caliper untuk mengukur jarak intercondilus dan genu valgum
dengan menggunakan caliper untuk mengukur jarak intermaleolus. Variabel
dependen yang diukur adalah keseimbangan dinamis melalui balance beam test.
Penelitian ini adalah penelitian observasi analitik dengan menggunakan metode
cross sectional.
Hasil analisis menunjukkan bahwa siswa yang mengalami genu varum sebanyak
79 orang dengan kategori keseimbangan dinamis sangat kurang sebanyak 1 orang
(1,3%), kategori kurang sebanyak 22 orang (27,8%), kategori cukup sebanyak 29
orang (36,7%), kategori baik sebanyak 20 orang (25,3%) dan kategori sangat baik
sebanyak 7 orang (8,9%). Sedangkan siswa yang mengalami genu valgum
sebanyak 52 orang dengan kategori keseimbangan dinamis sangat kurang
sebanyak 2 orang (3,6%), kategori kurang sebanyak 18 orang (32,7%), kategori
cukup sebanyak 19 orang (34,5%), kategori baik sebanyak 11 orang (20,0%) dan
kategori sangat baik sebanyak 2 orang (3,6%). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa adanya hubungan antara genu varum dengan keseimbangan dinamis
dengan nilai p=0,034 (p < 0,05), dan tidak ada hubungan antara genu valgum
dengan keseimbangan dinamis dengan nilai p=0,249 (p > 0,05)
Kata kunci: genu varum, genu valgum, keseimbangan dinamis, fisioterapi
ix

ABSTRACT

RISNA YUNITA (C13113007): “Correlation between Genu Varum and Genu


Valgum Rate with Dynamic Balance Quality of Elementary Students Age 7-12
Years Old in Kabupaten Takalar”. Supervised by Muliyadi and Yusfina.

Children dynamic balance ability in age of development is crucial to be reviewed


because children dynamic balance has a significant role to do their activity which
is playing. One of factors that can cause balance disturbance in children is O
(genu varum) and X (genu valgum) shaped-leg abnormality. This study aims to
know correlation between genu varum and genu valgum rate with dynamic
balance quality of Elementary students age 7-12 years old in Kabupaten Takalar.

There were 131 samples age 7-12 years old (79 are genu varum, 52 are genu
valgum), independent variable which was measured: genu varum with caliper to
measure distance of intercondylar; and genu valgum with caliper to measure
intermalleolar. Dependent variable measured is dynamic balance with balance
beam test. This study is an analytic observational study with cross sectional
method.

The results showed that there were 79 children with dynamic balance categories
were: 1 very lacks (1.3%), 22 lack of balance (27.8%), 29 have enough balance
(36.7%), 20 have good balance (25.3%), and 7 have very good balance (8.9%).
While 52 students with genu valgum with dynamic balance categories: 2 very lack
(3.6%), 18 lack of balance (32.7%), 19 have enough balance (34.5%), 11 have
good balance (20.0%), and 2 have very good balance (3.6%). This study showed
that there was correlation between genu varum and dynamic balance with
p=0,034 (p<0,05), and there was no correlation between genu valgum and
dynamic balance with p=0,249 (p>0,05).

Keywords: genu varum, genu valgum, dynamic balance, physical therapy


x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................. v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

ABSTRACK ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 7


xi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 9

A. Tinjauan Umum tentang Genu Varum .......................................... 9

B. Tinjauan Umum tentang Genu Valgum ...................................... 16

C. Tinjauan Umum tentang Keseimbangan Dinamis ...................... 20

D. Kerangka Teori ........................................................................... 35

BAB III KERANGKA KONSEP dan HIPOTESIS ..................................... 36

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 37

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 37

B. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... 37

C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 37

D. Alur Penelitian ............................................................................. 39

E. Variabel Penelitian ...................................................................... 40

F. Rencana Pengolahan dan Analisis Data .................................... 42

G. Masalah Etika ............................................................................. 42

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 44

A. Hasil ............................................................................................ 44

B. Pembahasan ................................................................................ 52

C. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 57

BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 58

A. Kesimpulan ................................................................................. 58

B. Saran ........................................................................................... 58
xii

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 60

LAMPIRAN
xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Balance Beam Walk Test ........................................................ 32

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Varum ........................................................... 44

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Valgum ......................................................... 46

Tabel 5.3 Distribusi Tingkat Genu Varum Berdasarkan Usia, Jenis

Kelamin dan IMT ................................................................................. 47

Tabel 5.4 Distribusi Tingkat Genu Valgum Berdasarkan Usia, Jenis

Kelamin dan IMT ................................................................................. 48

Tabel 5.5 Distribusi Kualitas Keseimbangan Dinamis Berdasarkan Usia,

Jenis Kelamin dan IMT ........................................................................ 49

Tabel 5.6 Tabel Silang Tingkat Genu Varum dengan Keseimbangan

Dinamis................................................................................................. 51

Tabel 5.7 Tabel Silang Tingkat Genu Valgum dengan Keseimbangan

Dinamis................................................................................................. 52
xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Genu Varum ..................................................................................... 9

Gambar 2.2 Pembagian Kuadran Sendi Lutut....................................................... 10

Gambar 2.3 Perbandingan Tulang Normal dan Tulang yang Varum ................... 11

Gambar 2.4 Intercondilus diberi Tanda ................................................................ 14

Gambar 2.5 Pengukuran Jarak Intercondilus ........................................................ 14

Gambar 2.6 Pembacaan Jarak IC dengan Caliper ................................................ 14

Gambar 2.7 Genu Valgum ..................................................................................... 16

Gambar 2.8 Perkembangan Sudut tibiofemoral selama pertumbuhan .................. 17

Gambar 2.9 Pengukuran jarak Intermaleolus........................................................ 19

Gambar 2.10 Pembacaan Jarak IM dengan Caliper.............................................. 20

Gambar 2.11 Proses Fisiologi Terjadinya Keseimbangan .................................... 24

Gambar 2.12 Balance Beam Walk Test ................................................................. 33


xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian.......................................................................... 64

Lampiran 1. Surat Keterangan Selesai Penelitian ................................................. 65

Lampiran 2. Informed Concent ............................................................................. 66

Lampiran 3. Borang Daftar Penilaian ................................................................... 67

Lampiran 4. Hasil Olah Data ................................................................................ 68

Lampiran 6. Dokumentasi ..................................................................................... 72


xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa anak-anak seharusnya merupakan masa bermain yang

diharapkan dapat menumbuhkan kematangan dalam pertumbuhan dan

perkembangan, sehingga apabila masa tersebut tidak digunakan sebaik

mungkin maka tentu akhirnya akan mengganggu tumbuh kembang

anak. Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan

dan perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spiritual anak

sekolah dasar. Dengan bermain anak dapat mengenal lingkungan,

berinteraksi, serta mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik.

Pada dasarnya anak-anak gemar bermain, bergerak, bernyanyi dan

menari, baik dilakukan sendiri maupun berkelompok (Alimul, 2008).

Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang

sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan.

Semakin anak terampil menguasai gerakan motoriknya maka kondisi

badan anak akan sehat karena banyak melakukan gerakan (Ayuning,

2016). Jenis stimulasi tumbuh kembang untuk memicu perkembangan

anak ini meliputi stimulus koordinasi motorik kasar, yaitu gerakan

fisik yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota

tubuh, seperti berjalan, berlari, dan sebagainya (Umama, 2016).

1
2

Keseimbangan memiliki berbagai faktor yang sangat penting,

sehingga faktor keseimbangan disini berperan sangat besar pada anak-

anak didalam melakukan kegiatan olahraga dan didalam kehidupan

sehari-hari. Jika keseimbangan seseorang tidak bagus maka akan

berpengaruh dalam melakukan kegiatan olahraga, kegiatan sehari-hari

misalnya berjalan, melompat, berlari. Ini akan menjadi masalah bagi

seorang anak ketika keseimbangan mereka tidak begitu bagus, sering

terjatuh, tidak mampu menjaga keseimbangan tubuh diri sendiri yang

kemudian akan mempengaruhi dirinya untuk menjauhi lingkungannya

(Permana, 2013).

Menurut Bawolaksono dalam Yuliani (2016) Keseimbangan

yang baik akan memungkinkan seseorang melakukan aktivitas atau

gerak yang efektif dan efisien dengan risiko jatuh yang minimal.

keseimbangan sangat dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas mereka

yang keseluruhannya adalah bermain dan melibatkan keterampilan

fisik dan motorik (Yuliana, 2014).

Perkembangan fisik motorik khususunya keseimbangan tubuh

anak juga termasuk usaha dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan

perkembangan tubuh anak melalui jenis-jenis aktivitas bermain yang

mendukung. Melalui aktivitas bermain anak-anak mendapat

kesempatan untuk melakukan kegiatan yang banyak melibatkan

gerakan-gerakan tubuh, akan membuat tubuh anak menjadi sehat, otot-


3

otot tubuh anak tumbuh dan menjadi kuat selain itu anggota tubuh

mendapat kesempatan untuk digerakkan (Decaprio, 2013).

Menurut Ayu (2016) Keseimbangan merupakan salah satu

unsur motorik yang sangat penting dibutuhkan oleh anak-anak. Anak-

anak bisa mengembangkan kemampuan keseimbangan badan yang

baik dengan banyak latihan permainan (Muhyi, 2009). Pada usia anak-

anak kemampuan mempertahankan keseimbangan tubuh sangatlah

penting karena pada usia tersebut anak-anak mulai belajar untuk lebih

dapat mengenal lingkungannya (Putri, 2011). Aktivitas fisik seperti

latihan gerak akan merangsang dan meningkatkan kemampuan

gerakan motorik kasar seperti kekuatan otot, dan keseimbangan

dinamis (Ardiaviandaru, 2015).

Keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk

mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak pada landasan yang

bergerak (dynamic standing) yang akan menempatkan tubuh ke dalam

kondisi yang tidak stabil, contoh keseimbangan dinamis yaitu saat

berjalan atau bergerak dari satu tempat ke tempat lain (Delitto dalam

Yuliani 2015).

Keseimbangan dinamis dibutuhkan dalam segala aktivitas,

karena saat aktivitas terjadi perubahan pada gerakan, lingkungan dan

adanya gangguan. Keseimbangan dinamis yang tidak baik akan

mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari, sehingga anak akan

lebih mudah cidera dan terjatuh, gagal dalam melakukan aktivitas

individu (Ayu,2016).
4

Dapat diketahui bahwa setiap gangguan kontrol keseimbangan

dapat meningkatkan risiko cedera saat aktivitas olahraga. kelainan

lutut seperti genu varum dan genu valgum dapat mengacaukan garis

gravitasi melewati sendi ekstremitas bawah dan akan mengganggu

indeks keseimbangan dinamis dan statis (Samaei, 2012).

Genu varum adalah angulasi tulang dimana segmen distal dari

sendi lutut menuju garis tengah. Genu valgum adalah angulasi tulang

dimana segmen distal dari sendi lutut menjauhi garis tengah (Sass,

2003). Gangguan keseimbangan dan mobilitas fungsional adalah faktor

risiko utama untuk jatuh. Di sisi lain, kelainan lutut seperti genu varum

dapat menyebabkan misalignment lutut, sehingga dapat mempengaruhi

fungsi kontrol keseimbangan tubuh (Samaei, 2012).

Dari hasil penelitian Yayaei, (2013) menunjukkan bahwa genu

varum dapat meningkatkan indeks stabilitas postural dinamis dan

penurunan keseimbangan dinamis. Dari hasil penelitian Samaei (2012)

telah terbukti bahwa kontrol postural dapat dipengaruhi oleh

deformitas genu valgum dan genu varum selama ankle dan sendi kaki

supinasi dan pronasi, yang dapat mengakibatkan perubahan kualitas

kontrol postural. pengaruh deformitas genu varum dan valgum dimana

pada sendi lutut deviasi sumbu mekanik, tampaknya bahwa deformitas

lutut dapat mengganggu strategi kontrol keseimbangan selama

kegiatan fisik.

Dari penjelasan di atas maka dapat diketahui bahwa genu

varum dan genu valgum dapat memungkinkan penurunan


5

keseimbangan tubuh. Menurunnya keseimbangan tubuh dapat

meningkatkan resiko jatuh pada anak yang kita ketahui lebih banyak

bermain.

Anak-anak sekolah dasar di kabupaten Takalar sering

dilibatkan dalam berbagai kegiatan atau lomba, terutama yang

membutuhkan aktivitas fisik atau keseimbangan yang tinggi seperti

kegiatan pramuka, baris-berbaris dan sebagainya dan dari penelitian ini

juga kita bisa mengetahui atau mendeteksi dini gangguan tumbuh

kembang mereka apalagi banyak diantara mereka yang

menggantungkan cita-citanya menjadi seorang polisi, polwan, tentara

dan sebagainya yang membutuhkan postur, dan keseimbangan yang

baik.

Dari observasi pendahuluan yang dilakukan di 5 Sekolah Dasar

di Kabupaten Takalar yaitu di SDN No.11 Bontosanra, SDN No.125

Inpres Bajeng, SDN No.09 Bone-Bone, SDN 06 Billacaddi dan di

SDN No. 112 Inpres Bontomanai, peneliti telah observasi/screening

811 siswa usia 7-12 tahun dan mendapatkan 158 total siswa dengan

genu deformity dimana 65 siswa genu valgum dan 93 siswa genu

varum.

Dengan melihat fenomena diatas dan juga sejauh ini peneliti

belum mendapatkan penelitian tentang hal yang sama di Indonesia,

membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

hubungan antara tingkat genu varum dan genu valgum dengan kualitas
6

keseimbangan dinamis pada siswa sekolah dasar usia 7-12 tahun di

Kabupaten Takalar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut mengenai

anak yang memiliki genu varum dan genu valgum berdampak pada

kurangnya keseimbangan dinamis, sehingga menjadi landasan bagi

peneliti untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan antara genu

varum dan genu valgum dengan kualitas keseimbangan dinamis pada

siswa sekolah dasar usia 7-12 tahun di Kabupaten Takalar. Oleh

karena itu, dapat dikemukakan pertanyaan penelitian yaitu:

1. Bagaimanakah distribusi tingkat keseimbangan dinamis pada genu

varum?

2. Bagaimanakah distribusi tingkat keseimbangan dinamis pada genu

valgum?

3. Apakah ada hubungan antara genu varum dengan kualitas

keseimbangan dinamis pada siswa SD di Kabupaten Takalar?

4. Apakah ada hubungan antara genu valgum dengan kualitas

keseimbangan dinamis pada siswa SD di Kabupaten Takalar?

5. Apakah genu varum lebih berhubungan daripada genu valgum

dengan keseimbangan dinamis?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum:
7

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

tingkat genu varum dan genu valgum dengan kualitas

keseimbangan dinamis pada siswa SD di Kabupaten Takalar.

2. Tujuan Khusus:

a. Diketahui distribusi tingkat keseimbangan dinamis pada

genu varum.

b. Diketahui distribusi tingkat keseimbangan dinamis pada

genu valgum.

c. Diketahui hubungan antara tingkat genu varum dengan

kualitas keseimbangan dinamis pada siswa SD di

Kabupaten Takalar.

d. Diketahui hubungan antara tingkat genu valgum dengan

kualitas keseimbangan dinamis pada siswa SD di

Kabupaten Takalar.

e. Diketahui genu varum lebih berhubungan daripada genu

valgum dengan keseimbangan dinamis.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Ilmiah

a. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman peneliti

dalam mengembangkan diri dan mengabdikan diri pada dunia

kesehatan khususnya di bidang fisioterapi di masa yang akan

datang.
8

b. Sebagai salah satu sumber informasi bagi pembaca mengenai

hubungan antara tingkat genu varum dan genu valgum dengan

kualitas keseimbangan dinamis.

c. Dapat menjadi bahan acuan atau bahan pembanding bagi

mereka yang akan meneliti masalah yang sama.

2. Manfaat Aplikatif

a. Sebagai bahan masukan bagi pengembangan Fisioterapi di

Makassar pada khususnya dan pengembangan Fisioterapi di

Indonesia pada umumnya.

b. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan

mutu dan kualitas pendidikan Profesi Fisioterapi di Universitas

Hasanuddin pada khususnya dan pendidikan Fisioterapi

Indonesia pada umumnya.

c. Meningkatkan pengetahuan dan informasi mengenai hubungan

antara tingkat genu varum dan genu valgum dengan kualitas

keseimbangan dinamis seseorang.

Anda mungkin juga menyukai