NOMOR :/Kep.00/00/KLINIKPERMATAHATI/00/2018
TENTANG
b. Bahwa untuk hal tersebut diatas diperlukan suatu Pedoman Pengorganisasian Unit
Pelayanan klinik bagi pasien dan keluarganya dalam bidang Kepemimpinan Dan
Manajemen Fasilitas Pelayanan Keselamatan (KMFPK) yang dapat dijadikan
acuan bagi semua unit teknis terkait Klinik Utama Permata Hati.
c. Bahwa untuk mencapai maksud tersebut pada butir (a) dan (b) diatas, dipandang
perlu untuk ditetapkan dengan keputusan Direktur Klinik Utama Permata Hati
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lemabaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
MEMUTUSKAN
KETIGA : Dengan ditetapkannya keputusan ini, maka Keputusan Direktur Klinik Utama
Permata Hati Bandung Nomor 00.0/KEP.00Klinik/00/2018 Tentang Pembentukan
Tim Pelayanan Kepemimpinan Dan Manajemen Fasilitas Pelayanan Keselamatan
(KMFPK) Klinik Utama Permata Hati Bandung ditetapkan.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila terdapat hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam surat keputusan ini maka akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN : Bandung
PADA TANGGAL : 30 Desember 2018
DIREKTUR
KLINIK UTAMA PERMATA HATI BANDUNG
KEPUTUSAN DIREKTUR
KLINIK UTAMA PERMATA HATI
NOMOR: 00/Kep.00-00/KLINIKPERMATAHATI/00/2018
TENTANG
b. Bahwa untuk hal tersebut diatas diperlukan suatu Pedoman Pengorganisasian Unit
Pelayanan klinik bagi pasien dan keluarganya dalam bidang Kepemimpinan Dan
Manajemen Fasilitas Pelayanan Keselamatan (KMFPK) yang dapat dijadikan
acuan bagi semua unit teknis terkait Klinik Utama Permata Hati.
c. Bahwa untuk mencapai maksud tersebut pada butir (a) dan (b) diatas, dipandang
perlu untuk ditetapkan dengan keputusan Direktur Klinik Utama Permata Hati
MEMUTUSKAN
KEDUA : Pedoman sebagaimana dimaksud dalam diktum KERSATU agar digunakan sebagai
acuan bagi semua unit teknis terkait di Klinik Utama Permata Hati dalam
memberikan pelayanan Kepemimpinan Dan Manajemen Fasilitas Pelayanan
Keselamatan (KMFPK).
KETIGA : Biaya yang timbul akibat dari diterbitkannya Keputusan ini dibebankan pada
Anggaran Klinik Utama Permata Hati
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila terdapat hal-hal yang
perlu dipertimbangkan dalam surat keputusan ini maka akan dilakukan perubahan
sebagai mestinya.
DITETAPKAN : Bandung
PADA TANGGAL : 30 Desember 2018
DIREKTUR
KLINIK UTAMA PERMATA HATI BANDUNG
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan
nasional, tujuan diselenggarakannya pembanguann kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemaun dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu dan pelayanan kesehatan baik yang disediakan oleh pemerintah maupun
swasta.Klinik merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan keehatan kepada
masyarakat.
Klinik dalam kegiatannnya harus menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan suportil
bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung.Untuk mencapai tujuan tersebut fasilitas fisik,
peralatan medis, dan peralatan lainnya harus dikelola secaraefektif, secara khusus,
manajemen harus berupaya keras
1. Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko
2. Mencapai kecelakaan dan cidera
3. Memelihara kondisi aman
⁰ Pimpinan merencanakan ruangan, peralatan, dan sumber daya yang dibutuhkan yang aman
dan efektif untuk menunjang pelayananklinis yang diberikan
⁰ Seluruh staff dididiktentang fasilitas, cara mengurangi resiko, serta bagaimana memonitor
dan melaporkan situasi yangvdapat menimbulkan resiko
⁰ Kriteria kinerja digunakan untuk mengevaluasi sistem yang penting dan mengidentifikasi
perbaikan yang diperlukan
Program manajemen resiko fasilitas dan lingkungan yang mencakup enam bidang:
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Tersedianya pedoman sebagai acuan dalam penyelenggaraan Akreditasi Klinik Utama
Permata Hati yang profesional dan bermutu diKlinik.
2. Tujuan Khusus :
1.1 Terselenggaranya kepemimpinan dan manajemen fasilitas pelayanan Kesehatan
(KMFK)
1.2 Terlaksananya Penilaian terhadap kinerja kepemimpinan dan manajemen fasilitas
pelayanan kesehatan (KMFK)
1.3 Terlaksananya perbaikan berkelanjutan pada kepemimpinan dan manajemen fasilitas
pelayanan kesehatan
1.4 Meningkatnya kepuasan dan harapan pelanggan/pasien terhadap Klinik
E. LANDASAN HUKUM
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan ini adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik
kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik ;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang puskesmas
4. Keputusan menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang Komisi Akreditasi
FKTP
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik Pratama, Tempat Parktik Mandiri Dokter, dan tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
STANDAR FASILITAS
Ketenagaan Klinik
Standar
1.2 Persyaratan Ketenagaan Klinik
Klinik harus memenuhi persyaratan ketenagaan yang dipersyaratkan dalam peraturan
perundangan sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan.
Persyaratan Penanggung Jawab Klinik
Kriteria
1.2.1. Penanggung jawab klinik adalah tenaga medis yang kompeten sesuai dengan peraturan
perundangan
Maksud dan Tujuan
- Agar klinik dikelola dengan baik, efektif dan efisien, maka harus dipimpin oleh tenaga yang
kompeten untuk mengelola fasilitas tersebut.
- Penanggung jawab klinik harus ditetapkan oleh pimpinan klinik
- Penanggung jawab klinik adalah seorang dokter atau dokter gigi yang dapat merangkap sebagai
pelaksana kegiatan pelayanan klinis.
Elemen Penilaian Telusur Tindak lanjut
1. Penanggung jawab Klinik adalah Penanggung jawab Klinik Dokter Klarifikasi ke
dokter atau dokter gigi Spesialis Obgyn adalah DR. Dokter Aloy
Aloysius Suryawan, dr., Sp.OG.,
(K).
2. Ada kejelasan persyaratan Sudah ada dalam bentuk dokumen- Klarifikasi ke
penanggung jawab Klinik dokumen persyaratan penanggung Dokter Aloy
jawab klinik
3. Ada kejelasan uraian tugas Belum ditelusuri tentang kejelasan Klarifikasi ke
penanggung jawab Klinik uraian tugas penanggung jawab Dokter Aloy
Klinik
4. Terdapat bukti pemenuhan Rencana dilakukan penelusuran Klarifikasi ke
persyaratan penanggung jawab bukti pemenuhan persyaratan Dokter Aloy
sesuai dengan yang ditetapkan penanggung jawab sesuai dengan
yang ditetapkan
Kriteria
1.2.2. Tersedia tenaga medis, tenaga kesehatan lain, dan tenaga non kesehatan sesuai dengan
kebutuhan dan jenis pelayanan yang disediakan.
Maksud dan Tujuan:
- Agar Klinik dapat memberikan pelayanan yang optimal dan aman bagi pasien dan masyarakat
yang dilayani perlu dilakukan analisis kebutuhan tenaga dan diupayakan untuk memenuhi
ketersediaan tenaga baik jenis dan jumlah dan memenuhi persyaratan kompetensi.
- Tenaga medis pada Klinik minimal terdiri dari dua dokter dan/atau dokter gigi yang memiliki
kompetensi dan pendidikan/pelatihan yang dipersyaratkan
Elemen Penilaian: Telusur Tindak lanjut
1. Dilakukan analisis kebutuhan
tenaga sesuai dengan kebutuhan
dan pelayanan yang disediain.
2. Ditetapkan persyaratan
kompetensi untuk tiap-tiap jenis
tenaga yang dibutuhkan.
3. Dilakukan upaya untuk
pemenuhan kebutuhan tenaga
sesuai dnegan yang
dipersyaratkan
4. Ada kejelasan uraian tugas untuk
setiap tenaga yang bekerja pada
Klinik
5. Persyaratan perijinan untuk
tenaga medis dan keperawatan
dipenuhi
Kriteria
1.4.2. Adanya aturan (code of conduct) yang jelas untuk mengatur perilaku pimpinan Klinik,
Pemangku jabatan dan pelaksana dalam proses penyelenggaraan pelayanan klinis Klinik. Aturan
tersebut mencerminkan tata nilai, visi, misi, dan tujuan Klinik.
Maksud dan Tujuan
- Perlu disusun aturan (code of conduct) yang mengatur prilaku pimpinan Klinik, Pemangku
jabatan dan pelaksaan kegiatan pelayanan klinis yang sesuai dengan tata nilai, visi, misi, dan
tujuan Klinik.
Elemen Penilaian Telusur Tindak lanjut
1. Ada aturan yang disepakati
bersama oleh pimpinan,
Pemangku jabatan, dan
pelaksanaan kegiatan pelayanan
klinis dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan.
2. Aturan tersebut sesuai dengan
visi, misi, tata nilai, dan tujuan
Klinik.
Kontrak Pihak Ketiga
Standar
1.5. Kontrak Pihak Ketiga
Jika sebagian kegiatan dikontrakkan kepada pihak ketiga, pengelola menjamin bahwa
penyelenggaraan oleh pihak ketiga memenuhi standar yang ditetapkan.
Kriteria
1.5.1. Adanya dokumen kontrak yang jelas dengan pihak ketiga yang ditandatangani oleh pihak
ketiga dan pengelola dengan spesifikasi pekerjaan yang jelas dan memenuhi standar yang berlaku.
Maksud dan Tujuan
- Jika sebagian kegiatan dikontrakkan kepada pihak ketiga, maka proses kontrak harus mengikuti
peraturan perundangan yang berlaku, dan menjamin bahwa kegiatan yang dikontrakkan pada
pihak ketiga tersebut dilaksanakan sesuai dengan perjanjian kerjasama dan menaati peraturan
perundangan yang berlaku.
Elemen Penilaian Telusur Tindak lanjut
1. Ada penunjukan secara jelas
petugas pengelola kontrak kerja
atau perjanjian kerjasama.
2. Ada dokumen kontrak dan
perjanjian kerjasama yang jelas
dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
3. Dalam dokumen
kontrak/perjanjian kerjasama ada
kejelasan, kegiatan yang harus
dilakukan, peran dan tanggung
jawab masing-masing pihak,
personil yang melaksanakan
kegiatan, kualifikasi, indikator
dan standar kerja, masa
berlakunya kontrak/perjanjian
kerjasama, proses kalau terjadi
perbedaan pendapat, termasuk
bila terjadi pemutusan hubungan
kerja.
Kriteria
1.5.2. Kinerja pihak ketiga dalam penyelenggaraan pelayanan dimonitor dan dievaluasi berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan dan ditindak lanjuti.
Maksud dan Tujuan
- Kinerja pihak ketiga harus dimonitor untuk menilai kesesuai terhadap perjanjian kontrak dan
rencana kegiatan yang ditetapkan dengan menggunakan indikator pelayanan yang jelas. Hasil
penilaian harus ditindak lanjuti untuk menjamin tujuan program kegiatan tercapai secara efektif
dan efisien.
Elemen Penilaian Telusur Tindak lanjut
1. Ada kejelasan indikator dan
standar kinerja pada pihak ketiga
dalam melaksanakan kegiatan.
2. Dilakukan monitoring dan
evaluasi oleh pengelola
pelayanan terhadap pihak ketiga
berdasarkan indikator dan standar
kinerja.
3. Ada tindak lanjut terhadap hasil
monitoring dan evaluasi.
Pemeliharaan sarana dan prasarana
Standar
1.6. Pemeliharaan sarana dan prasarana
Sarana dan peralatan Klinik harus diperlihara agar dapat digunakan sesuai kebutuhan
dan sesuai peraturan yang berlaku
Kriteria
1.6.1. Pemeliharaan sarana dan peralatan Klinik dilaksanakan dan didokumentasikan secara jelas
dan akurat.
Maksud dan Tujuan
- Untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan maupun penyelenggaraan program dan kegiatan perlu
didukung oleh ketersediaan sarana dan peralatan yang siap pakai dan terpelihara dengan baik.
- Seluruh sarana dan peralatan yang ada perlu diinventarisasi dan diperiksa ulang apakah kondisi
memenuhi syarat dan jumlah serta jenis sesuai dengan standar sarana dan peralatan Klinik.
- Program pemeliharaan sarana dan peralatan perlu disusun dan dilaksanakan secara konsisten
agar pelayanan dan penyelenggaraan program kegiatan Klinik berjalan dengan lancar dan tidak
terjadi hambatan akibat ketidak sediaan sarana dan peralatan yang siap pakai.
Elemen Penilaian Telusur Tindak lanjut
1. Ditetapkan penanggungjawab
barang inventaris.
2. Ada daftar inventaris sarana dan
peralatan yang digunakan di
Klinik.
3. Ada program kerja pemeliharaan
sarana dan peralatan.
4. Pelaksanaan pemeliharan sarana
dan peralatan sesuai program
kerja.
5. Ada tempat penyimpanan/gudang
sarana dan peralatan yang
memenuhi peralatan.
6. Ada program kerja kebersihan
lingkungan di Klinik.
7. Pelaksanaan kebersihan
lingkungan sesuai dengan
program kerja.
8. Ada program kerja perawatan
kendaraan, baik roda empat
ataupun roda dua.
9. Pelaksanaan pemeliharaan
kendaraan sesuai program kerja.
10. Pencatatan dan pelaporan barang
inventaris.
1. Ketua
Dokter yang memiliki pelatihan /sertifikat KMFK
2. Pelaksana pencatatan Laporan
Perawat yang memiliki Pelatihan/sertifikat KMFK
3. Administrasi
Minimal D3 Keperawatan yang memiliki sertifikat/pelatihan
I. DEFINISI
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesifik, diselenggarakan
oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.
Tenaga medis adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter gigi spesialis.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
II. Persyaratan Umum Klinik
Persyaratan umum klinik terdiri dari
A. Persyaratan Pendirian dan Perijinan Klinik
Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruang, prasarana, peralatan,
dan ketenagaan
B. Persyaratan Bangunan dan Ruangan
Bangunan Klinik bersifat permanen dan tidak bergabung dengan tempat tinggal atau
unit kerja yang lain. Bangunan harus memenuhi persyaratan lingkungan sehat.
C. Persyaratan Prasarana Klinik
Prasarana klinik tersedia, terpelihara, dan berfungsi dengan baik untuk menunjang
akses, keamanan, kelancaran dalam memberikan pelayanan sesuai dengan pelayanan
yang disediakan.