PASIEN JATUH
Ditetapkan,
dr. Rismasari
NIP.197204102006042033
Hal 1 dari 13
BAB I
DEFINISI
Program keselamatan pasien rumah sakit atau lebih terkenal dengan istilah
patient safety adalah suatu sistem di mana rumah sakit membuat asuhan pasien
menjadi lebih aman. Komponen-komponen yang termasuk di dalamnya adalah
pengkajian resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analisa insiden, kemampuan belajar dari insiden, dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusiuntuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini
mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan yang seharusnya yang aman melalui suatu system yang dapat
mencegah terjadinya kejadian yang tidak di harapkan atau KTD.
Dalam hal kasus penyakit terdapat juga berbagai macam kondisi pasien yang
akan berpengaruh terhadap cara pemberian pelayanan dan perawatan yang di
berikan karena kondisi pasien yang sarat resiko. Salah satu risiko yang akan timbul
adalah pasien jatuh ( fall ). Untuk mangantisipasi dan mencegah terjadinya pasien
jatuh dengan atau tanpa cedera, perlu di lakukan pengkajian di awal maupun
kemudian pengkajian ulang secara berkala mengenai risiko pasien jatuh, termasuk
risiko potensial yang berhubungan dengan jadwal pemberian obat serta mengambil
tindakan untuk mengurangi semua risiko yang telah di identifikasi tersebut,
pengkajian risiko jatuh ini telah dapat di laksanakan sejak pasien mulai mendaftar,
yaitu dengan menggunakan skala jatuh. Tim patient safety atau Tim Keselamatan
pasien yang di bentuk RSUD Jati Padang telah menetapkan Morse Fall Scale (MFS)
sebagai instrument yang di gunakan untuk mengidentifikasi pasien dewasa yang
Hal 2 dari 13
berisiko jatuh. Penilaian pasien anak menggunakan Scoring Humty Dumpty dan
pada pasien geriatric menggunakan Ontario modified straftify-sidney Scoring
Hal 3 dari 13
BAB II
RUANG LINGKUP
Hal 4 dari 13
BAB III
TATA LAKSANA
Pengkajian resiko jatuh ini telah dapat di laksanakan sejak pasien mulai
mendaftar, dangan menggunakan skala jatuh. Tim Patient Safety atau Tim
Keselamatan Pasien di bentuk oleh RSUD Jati Padang telah menetapkan Morse Fall
Scale (MFS) sebagai instrumen yang di gunakan utuk mengidentifikasi pasien
dewasa yang berisiko jatuh, pada pasien anak manggunakan Scoring humpty jatuh,
dengan menghitung skor MFS Pada pasien di tentukan resiko jatuh dari pasien
tersebut, sehingga dengan demikian di upayakan pencegahan dumpty dan pada
pasien Geriatric menggunakan Ontario Stratify-Sidney Scoring.
Hal 5 dari 13
Tingkatan risiko jatuh terbagi menjadi risiko tinggi, sedang dan rendah, untuk
pasien dengan risiko jatuh yang tinggi pada tempat tidur pasien di pasang kode atau
lambang berupa gambaran orang yang akan jatuh dengan layar warna merah,
sedangkan risiko sedang berlatar warna kuning, kode jatuh ini harus menempel
pada tempat tidur pasien dan mudah terlihat oleh petugas, kode berupa gambar
orang yang akan jatuh tersebut dipasang menempel pada tempat tidur dengan
maksud apabila pasien pindah maka kode akan terbawa bersama pasien. Apabila
pasien jatuh maka petugas harus dapat segera melakukan penanganan pasien jatuh
sesuai dengan SPO yang ada. Buat pelaporan mengenai pasien jatuh ke Tim
Patient safety. Dari laporan insiden ini nantinya akan di gunakan sebagai bahan
pembelajaran untuk memperbaiki system sehingga dapat mengurangi atau menekan
angka KTD karena jatuh
Hal hal umum yang perlu di perhatikan oleh perawat dalam ruang lingkup
pelayanan di rumah sakit pada pasien dengan resiko jatuh :
1. Faktor lingkungan
Perawat senantiasa memperhatikan resiko pasien jatuh diantara nya : Lantai
yang licin, penerangannya kurang, tidak ada pegangan atau tumpuan, ada
tangga di perbatasan ruangan, adanya furniture diruangan yang memungkinkan
ruang gerak pasien terbatas, alas kaki klien yang licin, tempat yang disertai
dengan pengaman (hek atau side rail). Antisipasi faktor-faktor lingkungan di
lakukan dengan mengadakan ronde lingkungan di tiap-tiap bagian. Dengan
ronde lingkungan akan di temukan hal-hal yang mungkin akan menjadi risiko
untuk terjadinya jatuh. Bila di temukan maka perlu di lakukan penanganan
segera atau di beri tanda (merah/kuning) agar dapat terlihat oleh pasien,
keluarga maupun petugas sehingga akan lebih hati-hati tindakan keperawatan
yang perawat ruangan lakukan di RSUD Jati Padang dalam melaksanakan ronde
lingkungan adalah :
Hal 6 dari 13
1. Selalu meninggalkan tempat tidur dengan posisi horizontal terendah
(untuk tempat tidur dengan ketinggian yang bisa diubah ubah) ketika
perawat sudah selesai memberikan asuhan.
2. Memasang penghalang tempat tidur dan memeriksa keamanannya.
3. Memeriksa dan menyesuaikan obyek-obyek yang menonjol seperti roda
tempat tidur.
4. Membersihkan dan memindahkan alat-alat yang tidak di butuhkan lagi.
5. Menganjurkan untuk menggunakan pegangan sepanjang dinding koridor
pada saat berjalan.
6. Mengobservasi pasien ambulasi dangan baik akan adanya tanda-tanda
kelemahan atau gaya berjalan yang tidak stabil.
7. Memastikan bahwa ada cukup cahaya, terutama di waktu senja dan
malam hari.
2. Faktor Pasien
Faktor pasien yang menjadi perhatian perawat ruangan di RSUD Jati Padang
antara lain : Obat yang di gunakan pasien (multi pharmacy), penglihatan,
perubahan status mental atau perilaku pasien , kekurangan cairan dan elektrolit,
kelemahan fisik atau anggota gerak, riwayat atau penyakit yang sedang di derita
dan lainnya. Untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya pasien jatuh
“dengan atau tanpa cidera” perlu di lakukan pengkajian di awal maupun
kemudian pengkajian ulang secara berkala mengenai risiko pasien jatuh,
termasuk risiko potensial yang berhubungan dengan jadwal pemberian obat
serta mengambil tindakan untuk mengurangi semua risiko yang telah di
identifikasikan tersebut. Pengkajian risiko jatuh telah dapat di laksanakan sejak
pasien mulai mendaftar, yaitu dengan menggunakan skala jatuh. Risiko jatuh
jatuh dapat terjadi karena beberapa hal, di antaranya :
1. Salah memperkirakan jarak dari tempat tidur ke lantai.
2. Merasa lemah atau pusing pada saat mencoba untuk bangun.
3. Merubah posisi terlalu cepat dan kehilangan keseimbangan ketika mencoba
untuk bangun dari kursi. Hal ini umum terjadi khususnya pada pasien lanjut
usia.
4. Tidak mengenal lingkungan sekelilingnya.
Hal 7 dari 13
5. Meminum obat yang membuat kesadaran mereka terhadap lingkungan
berkurang.
6. Berada di tempat gelap.
7. Gangguan status mental (misalnya : Bingung atau disorientasi).
8. Gangguan mobilitas ( misalnya : gangguan berjalan, kelemahan fisik,
menurunnya mobilitas tungkai bawah, gangguan keseimbangan).
9. Riwayat jatuh sebelumnya.
10. Obat-obatan ( sedative dan penenang, Obat-obatan yang berlebihan).
11. Berkebutuhan khusus dalam hal toileting ( memerlukan bantuan untuk buang
air, mengalami inkontinensia, diare dan tidak dapat menahan keinginan buang
air).
12. Usia lanjut.
Hal 10 dari 13
BAB IV
DOKUMENTASI
Hal 11 dari 13
RSUD JATI PADANG Nomor RM : ………………………..
Jl. Raya Ragunan No. 16-17
Kelurahan Pasar Minggu Nama : ………………………..
Kecamatan Pasar Minggu
Jakarta Selatan Tanggal Lahir : ………………………..
Hal 13 dari 13