Anda di halaman 1dari 14

8 Bahasa Indonesia 9 : Sampaikan yang Benar

Membawakan acara dalam berbagai kegiatan dengan bahasa yang baik dan santun
Mengenal berbagai No. Peristiwa Tempat Sifat Acara Kegiatan Utama
acara dan kegiatan 1 Ulang tahun Rumah
utamanya 2 Pesta kesenian rakyat Balai pertemuan
umum
3 Perpisahan Sekolah
4 Seminar Kampus
Mengenali contoh membawakan acara
Contoh urutan Peristiwa Perayaan Hari Ulang Tahun SMP Negeri 1 Nusa Bangsa
acara Undangan Yayasan sekolah, orang tua/wali murid SMP, undangan, kepala SMP, murid kelas 7, 8 dan 9

Lokasi Aula SMP


Acara 1. Pembukaan
2. Sambutan Ketua Panitia
3. Sambutan Kepala Sekolah
4. Sambutan Ketua Osis
5. Penutup Acara pada Perayaan Hari Ulang Tahun SMP Negeri Ajibarang
6. Ramah Tamah
Contoh susunan Pembukaan Marilah kita buka acara ini dengan membaca Basmallah. Semoga dengan mengucapkan
acara bacaan tadi, acara ini dapat berjalan lancar dan bisa memberi manfaat bagi kita semua,
Amin.
Selanjutnya, acara kedua yaitu sambutan dari Ketua Panitia kepada Bapak Kusmanto,
dipersilahkan.
Sambutan Demikian sambutan dari Ketua Panitia, terima kasih kepada Bapak Kuswanto.
Selanjutnya acara ketiga sambutan dari Kepala SMP Negari 1 Ajibarang, Bapak Slamet,
dipersilahkan.
Sambutan Demikian sambutan Bapak Slamet, selaku Kepala SMP Negeri Ajibarang. Selanjutnya
acara yang keempat yaitu sambutan dari Ketua Osis SMP Negari Ajibarang.

Sambutan Demikian sambutan dari Ketua Osis SMP Negari Ajibarang.


Penutup Tak terasa, tiga jam telah kita lewati bersama. Berbagai rangkaian acara terah
kita lalui. Tibalah saatnya kita akan mengakhiri acara ini. Mudah-mudahan acara hari ini
memberi kesan mendalam bagi kita semua. Sebagai pembawa acara saya mohon maaf jika
ada hal yang kurang berkenan.
Bagian-bagian dari 1. Pembuka
kegiatan membawa 2. badan
acara 3. penutup

Tugas pembawa Membuka acara, memandu jalannya acara agar berjalan lancar dari awal
acara sampai akhir, dan menutup acara tersebut.,
Hal-hal yang perlu 1. Penggunaan bahasa yang santun dan komunikatif.
diperhatikan 2. Mengucapkan salam, ucapan terima kasih, serta sapaan dengan tepat.
apabila menjadi 3. Menyampaikan acara sesuai urutan acara dengan benar.
pembawa acara 4. Menumbuhkan kesan berkomunikasi dengan hadirin atau peserta.
secara umunm 5. Menerapkan intonasi dan artikulasi yang tepat.
1. Menyampaikan salam pembuka.
2. Menyapa hadirin.
3. Mengajak hadirin memanjatkan puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha
esa.
4. Memohon perkenan kepada hadirin untuk membacakan susunan acara.
Pada saat
5. Membawakan acara demi acara dengan bahasa yang baik, benar, serta
membawakan acara
memperhatikan santun berbahasa.
6. Menyampaikan ucapan terima kasih kepada hadirin atas perhatian yang
diberikan, serta permohonan maaf kepada hadirin atas segala kesalahan
yang mungkin dilakukan dalam membawakan acara.
7. Menutup acara dengan menyampaikan salam penutup.

Yang perlu a. Pelafalan Pembawa harus mampu melafalkan /mengucapkan Saudara ---> bukan sodara
diperhatikan bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Mufakat ---> bukan mupakat
pada saat Pembawa acara hendaknya mampu memilih kata Kata ‘kerja sama’ lebih mudah dimengerti
berbicara yang disesuaikan dengan pendengarnya. Kata-kata dari pada ‘sinergi’
b. Diksi yang digunakan tepat, jelas, dan bervariasi. Hal Kata ‘tepat’ lebih mudah dari kata
yang paling penting adalah mudah dimengerti. ‘efektif’
Kata ‘hemat’ lebih mudah dari kata
‘efisien’
Intonasi meliputi tekanan, nada, tempo, dan jeda.
Tekanan menyangkut keras lembutnya suara, nada
c. Intonasi
berkaitan dengan tinggi rendahnya suara, tempo
berhubungan dengan cepat lambatnya bicara, dan
jeda menyangkut penghentian.
Pembawa acara harus percaya diri, jangan terlihat
d. Penampilan
ragu-ragu dan mampu bersikap santun.
Kesantunan sikap akan menimbulkan rasa simpati.
Format Format penilaian membawakan acara
penilaian No Aspek Skor Indikator
membawakan .
acara
1. Penampilan 3 Jika penampilan secara umum menarik sehingga mampu
umum membwakan acara dengan baik
2 Jika penampilan secara umum tidak menarik tetapi mampu
mengajak pendengar
1 Jika penampilan secara umum tidak menarik tetapi dan tidak
mampu mengajak pendengar
2. Bahasa 3 Jika bahasa yang digunakan sesaui dengan jenis, tempat dan
waktu acara
2 Jika terdapat beberapa ketidaksesuaian dengan jenis, tempat dan
waktu acara
1 Jika bahasa banyak yang tidak sesaui dengan jenis, tempat dan
waktu acara
3. Penampilan fisik 2 Jika penampilan menarik , simpatik dan mampu berperilaku sesuai
sifat acara
1 Jika penampilan menarik , simpatik tetapi tindakan tidak sesaui
dengan sifat acara
4. Kelancaran 2 Jika pembawa lanacr membawakan acara (tidak banyak berhenti
karean kehabisan kata-kata)
1 Jika pembawa acara kurang lancar membawakan acara (banyak
berhenti karena kehabisan kata-kata)
Membawakan acara Laporan Menganalisis Acara Talk Show
televisi 1. Nama acara :
2. Waktu acara :
3. Nama pembawa acara :
4. Tema/judul Talk Show :
Menganalisis acara talk
5. Hal-hal penting dari acara : 1.
show di televisi /radio
tersebut : 2.
: 3.
: 4.

Puisi adalah swalah satu kekayaan budaya


Memahami ciri- Puisi ditulis moleh penyair untuk mengekswpresikan gagasannya
ciri umum puisi Gagasan diperoleh dari hasil perenungan terhadap berbagai
dari buku kenyataan kehidupan yang diamati atau dialaminya
antologi puisi Mengamati kehidupan = mengandalkan kemampuan berpikirnya, tetapi
juga melibatkan kepekaan emosi dan imajinasinya
Dapat menjadi salah satu sumber inspirasi untuk melkaukan perenungan
tentang nilai kehidupan
Perenungan yang menghasilkan pemahaman terhadap kehidupamisalnya
Karya puisi tentang baik dan buruk, benar dan salah , jujur dan bohong, setia dan
khianat.
Pemahaman kehidupan = membangun kehidupan nyata dengan cara-cara
yang lebih arif

Mengenal penyair Indonesia dan karya puisinya


Nama Penyair Judul karya
1. 1. Drama 14. Perang Troya Tidak 26. Pesan Pencopet
2. Orang-orang di Tikungan Akan Meletus kepada Pacarnya
Jalan (1954) (terjemahan karya 27. Potret Pembangunan
3. Bip Bop Rambaterata Jean Giraudoux) Dalam Puisi
(Teater Mini Kata) Panembahan Reso 28. Rendra: Ballads and
4. SEKDA (1977) (1986) Blues Poem
5. Selamatan Anak Cucu 15. Kisah Perjuangan (terjemahan)
Sulaiman Suku Naga 29. Rick dari Corona
6. Mastodon dan Burung 16. Puisi 30. Rumpun Alang-alang
Kondor (1972) 17. Balada Orang-Orang 31. Sajak Potret Keluarga
7. Hamlet (terjemahan karya Tercinta (Kumpulan 32. Sajak Rajawali
William Shakespeare) sajak) 33. Sajak Seonggok
W.S. Rendra
8. Macbeth (terjemahan karya 18. Bersatulah Pelacur- Jagung
William Shakespeare) Pelacur Kota Jakarta 34. Sajak Seorang Tua
9. Oedipus Sang Raja 19. Blues untuk Bonnie tentang Bandung
(terjemahan karya 20. Empat Kumpulan Lautan Api
Sophokles) Sajak 35. State of Emergency
10. Lisistrata (terjemahan) 21. Jangan Takut Ibu 36. Surat Cinta
11. Odipus di Kolonus 22. Mencari Bapak 37. Pranala luar
(terjemahan karya 23. Nyanyian Angsa
Sophokles), 24. Pamphleten van een
12. Antigone (terjemahan karya Dichter
Sophokles), 25. Perjuangan Suku
13. Kasidah Barzanji Naga
2. 1. "1943" 26. "Hukum" 51. "Pelarian"
2. "?" 27. "Ina Mia" 52. "Pemberian Tahu"
Chairil Anwar
3. "Ajakan" 28. "Isa" 53. "Penerimaan"
4. "Aku" 29. "Kabar dari Laut" 54. "Penghidupan"
5. "Aku" 30. "Kawanku dan Aku" 55. "Perhitungan"
6. ("Aku Berada Kembali") 31. "Kenangan" 56. "Perjurit Jaga
7. "Aku Berkisar Antara 32. "Kepada Kawan" Malam"
Mereka" 33. "Kepada 57. "Persetujuan
8. "Bercerai" PelukisAffandi" denganBung Karno"
9. "'Betina'-nya Affandi" 34. "Kepada Peminta- 58. "Puncak"
10. "Buat Album D.S." Peminta" 59. "Rumahku"
11. "Buat Gadis Rasid" 35. "Kepada Penyair 60. "Sajak Buat Basuki
12. "Buat Nyonya N." Bohang" Resobowo"
13. "Catastrophe" 36. "Kesabaran" 61. "Sajak Putih"
14. "Catetan Tahun 1946" 37. ("Kita Guyah Lemah") 62. "Sebuah Kamar"
15. "Cerita" 38. "Krawang-Bekasi" 63. ("Selama Bulan
16. "Cerita Buat Dien Tamaela" 39. "Kupu Malam dan Menyinari Dadanya
17. "Cintaku Jauh di Pulau" Biniku" Jadi Pualam")
18. "Dalam Kereta" 40. "Lagu Biasa" 64. "Selamat Tinggal"
19. "Dari Dia" 41. "Lagu Siul" 65. "Sendiri"
20. "Dendam" 42. "Malam" 66. "Senja di Pelabuhan
21. "Derai-Derai Cemara" 43. "Malam di Kecil"
22. "Dimesjid" Pegenungan" 67. "Sia-Sia"
23. "Diponegoro" 44. ("Mari") 68. "Siap-Sedia"
24. "Doa" 45. "Merdeka" 69. "Situasi"
25. "Hampa" 46. "Mirat Muda, Chairil 70. "Sorga"
Muda" 71. "Suara Malam"
47. ("Mulutmu Mencubit 72. ("Sudah Dulu Lagi
Mulutku") Terjadi Begini")
48. "Nisan" 73. "Taman"
49. "Nocturno 74. "Tuti Artic"
(Fragment)" 75. "Yang Terampas dan
50. "Orang Berdua" Yang Luput
3. 1. Dasar-dasar Islam (terjemahan, 9. Rubaiyat Angin dan Rumput (Majalah Humor
Penerbit Abdillah Putra Kendal, 1401 dan PT. Matra Media, Cetakan II, Jakarta,
H). 1995).
2. Ensklopedi Ijma' (terjemahan bersama 10. Pahlawan dan Tikus (kumpulan pusisi, Pustaka
KH. M.A. Sahal Mahfudh, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1996).
Firdaus, Jakarta, 1987). 11. Mahakiai Hasyim Asy'ari (terjemahan,
3. Nyamuk-Nyamuk Perkasa dan Awas, Kurnia Kalam Semesta Yogya, 1996).
Manusia (gubahan cerita anak-anak, 12. Metode Tasawuf Al-Ghazali (tejemahan dan
Gaya Favorit Press Jakarta, 1979). komentar, Pelita Dunia Surabaya, 1996).
A . Mustofa
4. Kimiya-us Sa'aadah (terjemahan 13. Saleh Ritual Saleh Sosial (Mizan, Bandung,
Bisri
bahasa Jawa, Assegaf Surabaya). Cetakan II, September 1995).
5. Syair Asmaul Husna (bahasa Jawa, 14. Pesan Islam Sehari-hari (Risalah Gusti,
Penerbit Al-Huda Temanggung). Surabaya, 1997).
6. Ohoi, Kumpulan Puisi Balsem (Pustaka 15. Al-Muna (Syair Asmaul Husna, Bahasa Jawa,
Firdaus, Jakarta, 1991,1994). Yayasan Pendidikan Al-Ibriz, Rembang,
7. Tadarus, Antalogi Puisi (Prima Pustaka 1997).
Yogya, 1993). 16. Fikih Keseharian (Yayasan Pendidikan Al-
8. Mutiara-mutiara Benjol (Lembaga Studi Ibriz, Rembang, bersama Penerbit Al-
Filsafat Islam Yogya, 1994). Miftah, Surabaya, Juli 1997).
4. 1. Simphoni (1957) 4. Buku Harian (1979)
Subagio
2. Daerah Perbatasan (1970) 5. Hari dan Hara (1982)
Sastrowardoyo
3. Keroncong Motinggo (1975) 6. Kematian Makin Akrab (1995).
5. 1. Semerbak Mayang (1977) 8. Lautmu Tak Habis Gelombang (1996)
2. Madura Akulah Lautmu (1978) 9. Madura Akulah Darahmu (1999)
D. Zawawi 3. Celurit Emas (1980) 10. Lautmu Tak Habis Gelombang (2000)
Imron 4. Bulan Tertusuk Ilalang (1982; yang 11. Sate Rohani dari Madura: Kisah-kisah Religius
mengilhami film Garin Nugroho berjudul Orang Jelata (2001)
sama) 12. Soto Sufi dari Madura: Perspektif Spiritualitas
5. Raden Sagoro (1984) Masyarakat Desa (2002)
6. Nenek Moyangku Airmata (1985; mendapat 13. Jalan Hati Jalan Samudra (2010)
hadiah Yayasan Buku Utama Departemen P 14. Mata Badik Mata Puisi (2012)
& K, 1985)
7. Bantalku Ombak Selimutku Angin (1996)
6. 1. Parikesit (1969) 4. Tentang Chopin (2012)
Goenawan
2. Interlude (1971) 5. Yang tak menarik dari mati (2012)
Mohammad
3. Di antara Kanal (2012) 6. Aktor (2012)
7. 1. “Duka-Mu Abadi”, Bandung (1969) 13. “Mendorong Jack Kuntikunti: Sepilihan Sajak
2. “Lelaki Tua dan Laut” (1973; terjemahan dari Australia” (1991; antologi sajak Australia,
karya Ernest Hemingway) dikerjakan bersama R:F: Brissenden dan David
3. “Mata Pisau” (1974) Broks)
4. “Sepilihan Sajak George Seferis” (1975; 14. “Hujan Bulan Juni” (1994)
terjemahan karya George Seferis) 15. “Black Magic Rain” (translated by Harry G
5. “Puisi Klasik Cina” (1976; terjemahan) Aveling)
6. “Lirik Klasik Parsi” (1977; terjemahan) 16. “Arloji” (1998)
7. “Dongeng-dongeng Asia untuk Anak-anak” 17. “Ayat-ayat Api” (2000)
Sapardi Djoko
(1982, Pustaka Jaya) 18. “Pengarang Telah Mati” (2001; kumpulan cerpen)
Damono
8. “Perahu Kertas” (1983) 19. “Mata Jendela” (2002)
9. “Sihir Hujan” (1984; mendapat penghargaan 20. “Ada Berita Apa hari ini, Den Sastro?” (2002)
Puisi Putera II di Malaysia) 21. “Membunuh Orang Gila” (2003; kumpulan cerpen)
10. “Water Color Poems” (1986; translated by 22. “Nona Koelit Koetjing: Antologi cerita pendek
J.H. McGlynn) Indonesia periode awal (1870an - 1910an)”
11. “Suddenly the night: the poetry of Sapardi (2005; salah seorang penyusun)
Djoko Damono” (1988; translated by J.H. 23. “Mantra Orang Jawa” (2005; puitisasi mantera
McGlynn) tradisional Jawa dalam bahasa Indonesia)
12. “Afrika yang Resah (1988; terjemahan) 24. “Kolam” (2009; kumpulan puisi)
8. 1. Tirani, Birpen KAMI Pusat (1966) 10. Seulawah — Antologi Sastra Aceh (editor
2. Benteng, Litera ( 1966) bersama L.K. Ara dan Hasyim K.S.), Yayasan
3. Buku Tamu Musium Perjuangan, Dewan Nusantara bekerjasama dengan Pemerintah
Kesenian Jakarta (buklet baca puisi) (1972) Daerah Khusus Istimewa Aceh (1995)
4. Sajak Ladang Jagung, Pustaka Jaya (1974) 11. Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Yayasan
5. Kenalkan, Saya Hewan (sajak anak-anak), Ananda (1998)
Aries Lima (1976) 12. Dari Fansuri ke Handayani (editor bersama
6. Puisi-puisi Langit, Yayasan Ananda (buklet Hamid Jabbar, Herry Dim, Agus R. Sarjono, Joni
baca puisi) (1990) Ariadinata, Jamal D. Rahman, Cecep Syamsul
7. Tirani dan Benteng, Yayasan Ananda (cetak Hari, dan Moh. Wan Anwar, antologi sastra
Taufiq Ismail ulang gabungan) (1993) Indonesia dalam program SBSB 2001), Horison-
8. Prahara Budaya (bersama D.S. Moeljanto), Kakilangit-Ford Foundation (2001)
Mizan (1995) 13. Horison Sastra Indonesia, empat jilid meliputi
9. Ketika Kata Ketika Warna (editor bersama Kitab Puisi (1), Kitab Cerita Pendek (2), Kitab
Sutardji Calzoum Bachri, Hamid Jabbar, Nukilan Novel (3), dan Kitab Drama (4) (editor
Amri Yahya, dan Agus Dermawan, antologi bersama Hamid Jabbar, Agus R. Sarjono, Joni
puisi 50 penyair dan repoduksi lukisan 50 Ariadinata, Herry Dim, Jamal D. Rahman, Cecep
pelukis, dua bahasa, memperingati Syamsul Hari, dan Moh. Wan Anwar, antologi
ulangtahun ke-50 RI), Yayasan Ananda sastra Indonesia dalam program SBSB 2000-
(1995) 2001, Horison-Kakilangit-Ford Foundation
(2002)

9. 1. Ana Bunga 5. Idul Fitri


2. Gajah Dan Semut 6. Hayo
Sutardji
3. Mantera 7. Herman
Calzoum Bachri
4. Tragedi Winka & Sihka Walau
8. Hilang (Ketemu)
10. 1. Boeah Rindoe/Buah Rindu 28. ("Koelihat Tanah Terhampar") /("Kulihat
Amir Hamzah 2. Njanji Soenji/Nyanyi Sunyi Tanah Terhampar"), ditulis 1945
3. Setanggi Timoer/Setanggi Timur 29. "Koesangka"/"Kusangka"
4. "Istana Rela" 30. "Maboek..."/"Mabuk..."
5. "Barangkali" 31. "Malam"
6. "Batoe Belah"/"Batu Belah" 32. "Mendjelma Poela"/"Menjelma Pula"
7. "Berdiri Akoe"/"Berdiri Aku" 33. "Naik-Naik"
8. "Berlagoe Hatikoe" /"Berlagu Hatiku" 34. "Pada Sendja"/"Pada Senja"
9. "Boeah Rindoe"/"Buah Rindu", dalam 35. "Padamoe Djoea"/"Padamu Jua"
empat bagian 36. "Permainanmoe"/"Permainanmu"
10. "Bonda"/"Ibunda" 37. "Poernama Raja"/"Purnama Raya"
11. "Dagang" 38. "Ragoe"/"Ragu"
12. "Dalam Matamoe"/"Dalam Matamu" 39. ("Remoekkan Rindoe")/("Remukkan Rindu")
13. "Didalam Kelam"/"Di Dalam Kelam" 40. "Sebab Dikaoe"/"Sebab Dikau"
14. "Digapoera Swarga"/"Di Gapura 41. "Selaloe Sedih"/"Selalu Sedih"
Surga"/("Djaoeh Soenggoeh Terpelak 42. "Semoga"/"Semoga", dipakai di kata
Haloean") pengantar
15. ("Jauh Sungguh Terpelak Haluan"), 43. "Senjoem Hatikoe, Senjoem"/"Senyum
ditulis 1945 Hatiku, Senyum"
16. "Doa Pojangkoe"/"Doa Moyangku" 44. "Soeboeh"/"Subuh"
17. "Elok Toendok" 45. "Soenji"/"Sunyi"
18. "Hang Toeah"/"Hang Tuah" 46. ("Soenji Itoe Doeka")/("Sunyi Itu Duka")
19. "Hanja Satoe"/"Only One" 47. "Teloek Djajakatera"/"Teluk Jakarta"
20. "Hari Menoeai"/"Harvest Day" 48. "Tetapi Akoe"/"Tetapi Aku"
21. "Haroem Ramboetmoe"/"Harum 49. "Tinggallah"/"Tinggallah"
Rambutmu" 50. "Tjempaka Moelia"/"Cempaka Mulia"
22. "Iboekoe Dahoeloe"/"Ibuku Dahulu" 51. "Tjempaka..."/"Cempaka..."
23. "Insjaf"/"Insaf" 52. "Toehankoe Apatah Kekal?"/"Tuhanku
24. "Kamadewi" Apatah Kekal?"
25. "Karena Kasihmoe"/"Karena Kasihmu" 53. "Toeroen Kembali"/"Turun Kembali"
26. "Kenang-Kenangan"/"KEnang-Kenangan"
27. "Koebangkitkan Badan"/"Kubangkitkan
Badan"
11. 1. Pancaran Cinta (1926) 7. Madah Kelana (1931)
2. Prosa Berirama (1926) 8. Kertajaya (drama, 1932)
3. Puspa Mega (1927) 9. Sandhyakala Ning Majapahit (drama, 1933)
Sanusi Pane 4. Kumpulan Sajak (1927) 10. Manusia Baru (drama, 1940)
5. Airlangga (drama berbahasa Belanda, 1928) 11. Kakawin Arjuna Wiwaha (karya Mpu Kanwa,
6. Eenzame Caroedalueht (drama berbahasa terjemahan bahasa Jawa Kuna, 1940)
Belanda, 1929)
12. 1. Tiga Menguak Takdir (kumpulan sajak 4. Mahkamah (drama, 1988)
bersama Chairil Anwar dan Rivai Avin, 1950) 5. Jenderal Nagabonar (skenario film, 1988)
Asrul Sani 2. Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat 6. Surat-Surat Kepercayaan (kumpulan esai, 1997)
(kumpulan cerpen, 1972)
3. Mantera (kumpulan sajak, 1975)
13. 1. Suara: kumpulan sajak 1950-1955, 1956, 6. Bunglon (1965), terjemahan karya Anton
memenangkan Hadiah Sastra BMKN Chekhov
2. Etsa (kumpulan sajak, 1958) 7. Bayangan Memudar (1975), terjemahan karya
3. Datang dari masa depan: 37 penyair Breton de Nijs, diterjemahkan bersama Sugiarta
Toto Sudarto
Indonesia (2000) Sriwibawa
Bachtiar
4. Pelacur (1954), terjemahan karya Jean Paul 8. Pertempuran Penghabisan (1976), terjemahan
Sartre karya Ernest Hemingway
5. Sulaiman yang Agung (1958), terjemahan 9. Sanyasi (1979), terjemahan karya Rabindranath
karya Harold Lamb Tagore
14. 1. "M" Frustrasi dan Sajak Sajak Cinta (1976) 6. Suluk Pesisiran (1988)
2. Tak Mati-Mati (1978) 7. Syair Lautan Jilbab (1989)
Emha Ainun
3. Sajak-Sajak Sepanjang Jalan (1978) 8. Seribu Masjid Satu Jumlahnya (1990)
Nadjib
4. 99 untuk Tuhan (1980) 9. Sesobek Buku Harian Indonesia (1993)
5. Nyanyian Gelandangan (1982) 10. Tidur Yang Panjang (undated)
BALADA IBU YANG DIBUNUH SAJAK PUTIH
W.S. RENDRA CHAIRIL ANWAR

Ibu musang di lindung pohon tua meliang


Bersandar pada tari warna pelangi
Bayinya dua ditinggal mati lakinya.
Kau depanku bertudung sutra senja
Bualan sabit terkait malam memberita datangnya Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Waktu makan bayi-bayinya mungil sayang. Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Matanya berkata pamitan, bertolaklah ia Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Dirasukinya dusun-dusun, semak-semak, taruhan harian atas nyawa. Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Burung kolik menyanyikan berita panas dendam warga desa Menarik menari seluruh aku
Menggetari ujung bulu-bulunya tapi dikibaskannya juga.

Hidup dari hidupku, pintu terbuka


Membubung juga nyanyi kolik sampai mati tiba-tiba
Oleh lengking pekik yang lebih menggigitkan pucuk-pucuk daun Selama matamu bagiku menengadah
Tertangkap musang betina dibunuh esok harinya. Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...
Tiada pulang ia yang mesti rampas rejeki hariannya
Ibu yang baik, matinya baik, pada bangkainya gugur pula dedaun tua.

Tiada tahu akan meraplah kolik meratap juga


Dan bayi-bayinya bertanya akan bunda pada angin tenggara

Lalu satu ketika di pohon tua meliang


Matilah anak-anak musang, mati dua-duanya.

Dan jalannya semua peristiwa


Tanpa dukungan satu dosa, tanpa.

Efek penggunaan unsur bunyi (rima ) dalam puisi


Dalam puisi, bunyi merupakan unsur puisi yang mengandung efek keindahan dan tenaga untuk
mengekspresikan gagasan.
Bunyi selain mengandung unsurunsur musik, seperti nada, irama, tempo, dan jeda, juga mempunyai tugas yang
Bunyi/rima
lebih penting lagi, yakni menimbulkan efek rasa, bayangan, memperdalam makna, dan menimbulkan efek
khusus.
Polapola pengulangan bunyi dalam puisi disebut dengan rima.
rima asonansi pengulangan bunyi vokal
Rima rima aliterasi pengulangan bunyi konsonan
dibedakan
menjadi dua

Rima/ efoni Pengulangan bunyi yang Contoh bunyi vokal a, i, u, e, o dan sengau m, n, ng, ny.
Pengulangan menimbulkan efek merdu Bunyi ini cocok untuk menimbulkan kesan keindahan, kemesraan,
bunyi dan berirama kegembiraan, kerinduan.
menurut efek kakofoni. Pengulangan bunyi yang Contohnya k, p, t, s, b, d, m.
yang menimbulkan efek tidak Bunyi ini cocok untuk menimbulkan kesan kekuatan, tekanan,
ditimbulkan merdu dan terkesan parau kekacauan, kehancuran
Menjelaskan Ketika menulis puisi , penyair memilih kata yang dapat
pilihan kata digunakan untuk menmgekspresikan pikiran dan perasaannya
(diksi dalam
puisi)
Diksi Kata-kata yang terpilih dan tertulis dalam puisi disebut
Diksi yang kata-kata yang tertulis dan terpilih dalam puisi yang akan
puitis. menimbulkan efek keindahan dan menghidupkan imajinasi
pembaca
Untuk Kata denotatif Kata bermakna lugas/sebenarnya
menghasilkan Kata konotatif Kata bermakna tidak lugas
diksi yang Bahasa kiasan
puitis, Citraan
digunakan
Contoh Kata konotatif
Ibu musang di lindung pohon tua meliang
Bayinya dua ditinggal mati lakinya. Kata denotatif

Bulan sabit terkait malam memberita datangnya Citraan visual


Waktu makan bayi-bayinya mungil sayang.
Citraan gerak
Matanya berkata pamitan, bertolaklah ia
Dirasukinya dusun-dusun, semak-semak, taruhan harian atas Citraan auditif
nyawa.
Bahasa kiasan: metafora
Burung kolik menyanyikan berita panas dendam warga desa
Menggetari ujung bulu-bulunya tapi dikibaskannya juga.

Membubung juga nyanyi kolik sampai mati tiba-tiba


Oleh lengking pekik yang lebih menggigilkan pucuk-pucuk
daun
Tertangkap musang betina dibunuh esok harinya.

Menjalskan efek penggunaan unsur bunyi (Rima) dalam puisi


Kedudukan baris-baris dalam teks puisi dapat disejajarkan dengan
kedudukan kalimatdalam karangan narasi
Sama halnya dengan karangan narasi, setiap baris mengandung satu
satuan makna
Mengidentifikasi Baris-baris dalam puisi ditulis dengan emmpertimbnagkan hubungan
penggunaan makna anatar baris
baris, bait dan Ada lanya baris-baris tersebut disusun menajdi ebberap bait dan setiap
tipografi puisi bait mengandung sbeuah subgagasan pikiran (subide) pengarang
Berasarkan sub gagasan yang disimpulakn dari setipa bait dapat
disimpulkan tema puisi
Penulisan puisi membentuk tipografi puisi = tampilan visual ayng
dihalsikan dari penataan huruf dalam baris dan bait
unsur utama terbentuknya sebuah puisi.
Pemilihan kata (diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan
Kata
unsur-unsur yang lain.
Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik
mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa.
Larik (atau Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat.
baris) Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi
pada puisi baru tak ada batasan.
kumpulan larik yang tersusun harmonis.
Bait
Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna.
Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi
pada puisi baru tidak dibatasi.
Perwajahan puisi bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri,
(tipografi) pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.

merupakan dasar atau pokok Saat itu


pikiran/perasaan di dalam (1) Saat mentari mulai terbit
(2) Itulah awal aku mengenalmu dalam buku
penulisan suatu puisi.
(3) Saat raja siang membakar
Tema puisi dapat diketahui melalui (4) Itulah awal aku bersamamu
Meyimpulkan hubungan kata-kata yang semakna (5) Saat hujan turun dengan lebat
Tema puisi (6) Itulah saat aku mengkhawatirkanmu
tema puisi yang ada di dalamnya. (7) Saat bintang bertabur dan bulan tersenyum
Penentuan tema dalam puisi (8) Itulah saat aku memikirkanmu
dilakukan dengan cara menyarikan (9) Saat malam semakin larut
(10) Saat itulah aku merasa takut untuk kehilangan dirimu
atau merumuskan keseluruhan larik
puisi
pesan moral seorang penyair yang Dari Seorang Guru kepada Murid-muridnya
diharapkan menjadi sesuatu yang
bermakna bagi para pembaca, Apakah yang kupunya, anak-anakku
menjadi hikmah, renungan, atau selain buku-buku dan sedikit ilmu
nasihat. sumber pengabdian kepadamu.
Amanat puisi biasanya mempunyai Kalau di hari minggu engkau datang ke rumahku
benang merah dan misi visi yang aku takut, anak-anakku
relevan dengan tema. kursi-kursi tua yang di sana,
dan meja tulis sederhana
dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya
semua padamu akan bercerita
Merumuskan
Amanat tentang hidupku di rumah tangga.
amanat atau
puisi Ah, tentang ini tak pernah aku bercerita
pesan penyair
depan kelas, sedang menatap wajah-wajahmu remaja
- - - horison yang selalu biru bagiku - - -
karena kutahu, anak-anakku
engkau terlalu bersih dari dosa
untuk mengenal ini semua.
Solo, 1955

Dalam sajak "Dari Seorang Guru Kepada Murid-


muridnya" dikisahkan tentang penderitaan dan
kemiskinan seorang guru. Tema keadilan sosial bertujuan
agar pembaca turut memikirkan kesejahteraan guru.

Menjelaskan tema dan


latar novel remaja
terjemahan yang
didengar
Memahami maksud
kalimat dalam novel
remaja
Novel  karangan prosa yang panjang yang berisi rangkaian cerita tentang
kehidupan seseorang dengan orang sekelilingnya dengan menonjolkan
sifat dan watak setiap pelakunya.
Novel adalah novel yang berisi tentang seluk-beluk kehidupan para remaja.
Remaja Novel remaja biasa disebut dengan teenlit atau teen literature
(sastra remaja).
Novel ini biasanya memceritakan tentang percintaan remaja,
contohnya : novel Eiffel, I’m in love dan Ada Apa dengan Cinta, dll.
Namun, ada juga novel remaja yang tidak bertema cinta, spt : Laskar
Pelangi dan Tsunami.
Ciri-ciri Menggunakan bahasa yang komunitatif
novel Biasanya bertemakan cinta
remaja Tema novel disesuaikan trend / selera pembaca.
Menggunakan alur yang sederhana
Lebih mudah dibaca dan dinikmati.
Adanya tokoh-tokoh ideal (baik tanpa cela/sempurna)
Unsur- inti/dasar terciptanya sebuah novel yang akan
Tema
unsur dikembangkan menjadi sebuah novel.
intrinsik jalannya Alur dibagi maju,
suatu cerita menjadi 3 jenis mundur,
novel campuran.
dalam menulis 1. Perkenalan
alur novel, (perkenalan
terdapat 4 tokoh/latar/dll
Alur/ plot tahap/ tergantung
penggolongan novelnya) ,
alur 2. perkenalan
masalah/konflik
3. puncak
konflik/klimaks,
4. penyelesaian
Tokoh pelaku dalam cerita novel.
Penokohan watak dan sifat (karakter) tokoh-tokoh novel.
tempat, waktu, dan suasana (kondisi) peristiwa dalam
Latar
cerita novel. Disebut juga dengan settings.
Amanat pesan yang ingin disampaikan penulis melalui cerita novel.
posisi 1. sudut pandang orang pertama
pengarang (pengarang menggambarkan dirinya
dalam cerita sebagai aku, daku, gue,dll)
novel 2. orang kedua (pengarang
menggambarkan dirinya sebagai
Sudut
kamu, lu, kalian,dll),
pandang
3. orang ketiga (pengarang
menggambarkan dirinya sebagai
mereka, dia, atau tidak
menggambarkan dirinya/
menyebutkan nama tokoh).
Mengungkapan Dalam menjelaskan tema 1. Menyimak dengan “Ndra, lo percaya ngga’, sih, sama pernyataan
tema novel dan latar novel yang konsentrasi, cermat, dan teliti. yang bilang kalo seorang cewek sama
remaja yang telah kalian simak, 2. Memahami inti cerita yang seorang cowok yang sahabatan, tuh, ngga’ mungkin
dibacakan kalian perlu dapat ditangkap secara utuh. bisa bertemen yang purely, temenan aja?”
memerhatikan langkah- 3. Memerhatikan unsur-unsur tanya Jani penasaran dalam perjalanan pulang.
langkah berikut. intrinsik cerita, terutama ”Hah? Maksudnya apa, tuh?” respon Andra
berkenaan dengan tema dan bingung.
latar. ”Ya, maksudnya, ngga’ mungkin cuma berteman
Latar pada novel dapat berupa latar waktu dan dapat pula biasa. Pasti pada dasarnya, ada salah
berupa latar tempat. Latar waktu menunjukkan pada waktu satu, atau bahkan kedua-duanya yang akan suka,
Menemukan Latar Novel

apa atau bagaimana suatu peristiwa itu terjadi. lebih dari sekedar teman sama yang lainnya?
Sementara itu, latar tempat menunjukkan di mana suatu Ngerti, ngga’?”
peristiwa itu terjadi. ”Naksir atau jatuh cinta, maksudnya?”
Berkaitan dengan itu, cobalah kamu ingat kembali apa yang ”Ya, semacam itu kali ya..”
kamu dengarkan dari bacaan penggalan novel yang
dilakukan temanmu tadi.
Selanjutnya, jelaskan latar novel tersebut, baik yang
berupa latar waktu maupun tempat.

Marcus sulit membiasakan diri dengan kenyataan bahwa musim dingin sudah Tema dari kutipan novel yang
berakhir. Cukup banyak yang dialami Marcus di London yang terjadi di tengah dibacakan teman kalian dapat
kegelapan dan hujan (pasti ada beberapa sore yang cerah di awal tahun ajaran, tapi kalian simpulkan, seperti
begitu banyak yang terjadi sehingga ia tidak lagi mengingat semuanya), dan
kekesalan Marcus dengan segala
sekarang ia bisa berjalan pulang dari rumah Will di tengah sinar matahari sore. Mau
tidak mau ia merasa segalanya baik-baik saja pada minggu pertama setelah waktu sesuatu yang ia alami, ia inginkan,
dimajukan satu jam; mudah sekali percayai ibunya akan lebih baik, bahwa tiba-tiba serta tentang khayalannya yang
usianya bertambah tiga tahun dan ia menjadi begitu keren sehingga Ellie mustahil untuk dapat
menyukainya, dan ia akan menciptakan gol kemenangan bagi tim sepak bola sekolah diwujudkan.
dan menjadi anak paling populer di sekolah. Adapun latar tempat kejadian
Tapi, menurut Marcus, pendapat itu bodoh, sama bodohnya seperti zodiak. Waktu dalam cerita itu adalah di Kota
dimajukan satu jam berlaku bagi semua orang, bukan hanya bagi Marcus, dan tidak
London, tepatnya di sepanjang
mungkin setiap ibu yang depresi akan jadi ceria, tidak mungkin setiap anak di Inggris
akan menciptakan gol kemenangan bagi tim sepak bola sekolahnya, terutama setiap jalan dari rumah Will menuju
anak di Inggris yang membenci sepak bola dan tidak tahu bagian bola sebelah mana rumahnya.
yang harus ditendang dan tentunya tidak mungkin setiap bujangan berusia dua belas Latar waktu kejadian dalam
tahun menjadi lima belas tahun dalam semalam. Kemungkinan terjadinya hal itu kutipan novel tersebut adalah
sangat kecil, dan bahkan jika itu terjadi, tidak akan terjadi pada Marcus, karena ia sore hari.
tahu keberuntungannya sendiri. Itu akan terjadi pada anak berusia dua belas tahun
Kedua latar dalam kutipan novel
lain, di sekolah lain, yang tidak sedang jatuh cinta pada gadis yang usianya tiga
tersebut terungkap dalam cerita
tahun lebih tua darinya, dan yang karenanya tidak terlalu peduli apakah usianya
bertambah atau tidak. Ketidakadilan adegan yang baru saja Marcus bayangkan pada paragraf pertama “… dan
membuatnya marah, dan ia menandai kepulangannya dengan membanting pintu sekarang ia biasa berjalan pulang
rumah dengan berang. dari rumah Will di tengah sinar
matahari sore ....”
(Anak Itu dan Aku, Nick Hornby)

 Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa Misalnya pengembaraan


yangdiceritakan dalam sebuah karya fiksi. tempat kejadian di didalam
Mendeskripsikan

Latar Tempat
latar cerita

 Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempattempat naskah drama, di medan
 dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu perang, di meja makan, dan
tanpa nama jelas. sebagainya.
 Latar tempat dalam sebuah cerpen biasanya meliputi berbagai lokasi.
 Latar tempat akan berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lain
sejalan dengan perkembangan plot dan tokoh.
 Latar waktu berhubungan dengan masalah “Kapan” terjadinya peristiwap Latar waktu :pengembaraan
eristiwa waktu kejadian di dalam naskah
Latar Waktu  yang diceritakan dalam sebauh karya fiksi. drama, misalnya pagi hari pada
 Masalah ini biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada tanggal 17 Agustus 1945, dan
kaitannya atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah. sebagainya.
 Latar waktu harus juga dikaitkan dengan latar tempat juga sosial sebab budaya masyarakat Betawi,
pada kenyataannya memang saling berkaitan keadaan suatu yang melayu dan sebagainya...
diceritakan mau tidak mau harus mengacu pada waktu tertentu karena
tempat itu akan berubah sejalan dengan perubahan waktu.
 menyarankan pada halhal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan Latar suasana/ budaya :
sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. penggambaran suasana atau
Latar Sosial

 Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah budaya yang melatarbelakangi
dalam lingkup yang cukup kompleks. terjadinya adegan atau
 Disamping itu, latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh peristiwa, misalnya dalam
yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah, atau atas.
 Latar sosial merupakan bagian latar secara keseluruhan.
Menelaah novel secara berkelompok

Menentukan struktur kalimat yang benar


Bentuk yang 1. Untuk mengetahui baik atau buruknya pribadi 1. Baik atau buruknya pribadi seseorang dapat dilihat
Salah seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari- dari tingkah lakunya sehari-hari
Bentuk yang hari. 2. Semoga Bapak dapat memakluminya.
Benar 2. Semoga dimaklumi. 3. Pekerjaan itu bagi dia tidak cocok.
3. Pekerjaan itu dia tidak cocok. 4. Perkara yang diajukan ke meja hijau berjumlah 51
4. Perkara yang diajukan ke meja hijau berjumlah 51 buah, sedangkan perkara yang telah selesai
buah. Sedangkan perkara yang telah selesai disidangkan berjumlah 23 buah.
disidang-kan berjumlah 23 buah. 5. Halaman rumah paman saya di Cibubur sangat luas.
5. Halamannya sangat luas, rumah paman saya di
Cibubur.

Mengumpulkan informasi dari gambar Mengumpulkan informasi dari sumber Menulis berita dari sekumpulan
lain informasi
a. Wawancara
b. Menjelejah internet
c. Memcari artikel yang terkait di
majalah, koran
d. Melihat langsung di lapangan

a. Judul berita adalah kalimat abstrak


Karakteristik b. Biasanya hanya terdiri dari 5-10 kata
Judul Berita c. Berupa pemikiran/gagasan lengkap
Terdiri dari Subjek dan Kata Kerja (Predikat) dan sering juga
dilengkapi Objek
Menarik Perhatian Pembaca
Tujuan Judul Saat membuat judul, tanyalah diri sendiri: "Jika pembaca
Memberi judul berita yang menarik pembaca

Berita melihat 5-10 kata yang saya tuliskan, apakah mereka akan
tahu ini berita tentang apa?"
 Judul harus benar-benar akurat dan mencerminkan isi
berita
Aturan Terpenting  Akurasi adalah segalanya.
 Jangan menipu pembaca dengan judul yang berbeda dengan
isi berita!
1. Pahami berita secara menyeluruh sebelum menuliskan judulnya.
2. Buatlah judul berdasarkan "main idea" (inti berita) yang mestinya ada di alinea pertama, awal
Yang Harus naskah, atau bagian introduksi (lead/teras).
Dilakukan sebelum 3. Jangan gunakan dalam judul fakta-fakta yang tidak ada di naskah berita. (Judul harus
Membuat Judul mencerminkan isi).
4. Jangan mengulang kata yang sama dalam judul.
5. Jika beritanya berupa berita opini, maka judulnya pun harus sudah mencerminkan hal itu.
6. Hindari ambiguitas, makna ganda, menimbulkan tafsiran beragam, dan bernada menuduh.
a. Spesifik, akurat, jelas, dan ringkas!
b. Jangan mengulang kata kunci (keywords) di judul yang sama.
Pilihan Kata c. Hindari nama, frasa, dan singkatan yang samar atau tidak diketahui.
d. Hindari judul yang bernada menyerang, mengecam, atau mempersalahkan.
e. Tidak ada judul yang dimulai dengan kata kerja.
f. Judul berupa kalimat lengkap --minimal Subjek dan Predikat.

Memperbaiki tanda
baca
Dikte untuk berlatih
tanda baca

Anda mungkin juga menyukai