Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH TEKNIK TENAGA LISTRIK

“GENERATOR LISTRIK AC”

Disusun Oleh :

Ayu Malinda (03021181520042)


Nurftriani (03021181520142)
Windy Safitry (03021281520146)

Jurusan Teknik Pertambangan


Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Indralaya
2016

Generator AC Page 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rohmad dan karunia - Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini tepat waktu. Penulisan laporan ini kami laksanakan guna memenuhi
tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik, yang pembelajarannya sudah kami terima
sejak awal semester tiga hingga tercapainya makalah ini.
Kami sampaikan terima kasih kepada orang tua kami yang telah membantu
secara material dan doa, agar kami dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik–
baiknya, hingga akhirnya terwujudlah laporan ini. Selain itu tidak lupa kami
sampaikan rasa terima kasih yang kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung kami demi tercapainya penyusunan laporan ini kepada Ibu Ir. Sri
Agustina, MT. selaku dosen mata kuliah Teknik Tenaga Listrik.
Pembuatan makalah ini bertujuan menambah pengetahuan kita tentang
Generator Listrik AC, semoga dengan pembuatan laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Kritik dan saran kami harapkan untuk memperbaiki segala kekurangan
dalam penyusunan makalah ini.

Palembang, 11 November 2016

Penulis

Generator AC Page 2
DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................1
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................5
B. Rumusan Masalah………...............................................................................5
C. Tujuan…..........................................................................................................5
D. Manfaat............................................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................9
A. Hukum Tangan Kanan dan Aplikasinya Pada Generator AC.........................9
B. Teori Timbulnya GGL Listrik ......................................................................10
C. Teori Generator AC dan Jenis-jenisnya........................................................17
D. Prinsip Kerja Generator AC...........................................................................22
E. Pemanfaatan GeneratorAC............................................................................27
BAB IV PENUTUP...............................................................................................25
A. Kesimpulan….................................................................................................25
B. Saran…..........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
LAMPIRAN...........................................................................................................27

Generator AC Page 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Dunia kelistrikan kita mengenal suatu alat yang di sebut motor listrik dan
generator listrik. Secara sederhana, generator listrik berfungsi untuk mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik sedangkan motor listrik berfungsi untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Kedua fungsi dari masing-masing
alat tersebut terdapat hubungan. Sebuah generator akan bekerja dengan di bantu
motor listrik untuk menggerakkan generator tersebut.
Fungsi generator tersebut menjadikan alat ini sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Generator sendiri ada dua macam yaitu generator arus searah
(DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Pembahasan kali ini, kami akan
mencoba menjelaskan tentang generator yaitu generator listrik arus bolak-balik,
untuk mendapatkan daya pada generator listrik arus bolak-balik (AC). Sistem
pembangkitan listrik yang sudah umum digunakan adalah mesin generator tegangan
AC, di mana penggerak utamanya bisa berjenis mesin turbin, mesin diesel atau
mesin baling-baling, dalam pengoperasian pembangkit listrik dengan generator,
karena faktor keandalan dan fluktuasi jumlah beban, maka disediakan dua atau
lebih generator yang dioperasikan dengan tugas terus-menerus, cadangan dan
bergiliran untuk generator-generator tersebut.
Penyediaan generator tunggal untuk pengoperasian terus menerus adalah
suatu hal yang riskan, kecuali bila bergilir dengan sumber PLN atau peralatan UPS,
untuk memenuhi peningkatan beban listrik maka generator-generator tersebut
dioperasikan secara paralel antar generator atau paralel generator dengan sumber
pasokan lain yang lebih .

Generator AC Page 4
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian dari Generator Listrik Arus bolak – balik ( AC ) ?
2. Bagaimana Hukum Tangan Kanan dan Aplikasinya Pada Generator AC ?
3. Bagaimana Teori Timbulnya GGL Listrik ?
4. Bagaimana Teori Generator AC dan Jenis-jenisnya ?
5. Bagaimana Prinsip Kerja Generator AC?
6. Apa saja Pemanfaatan Generator AC?

C. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian dari Generator Listrik Arus bolak – balik (AC).
2. Mengetahui Hukum Tangan Kanan dan Aplikasinya Pada Generator AC.
3. Mengetahui Teori Timbulnya GGL Listrik.
4. Mengetahui Generator AC dan Jenis-jenisnya.
5. Mengetahui Prinsip Kerja Generator AC.
6. Mengetahui Pemanfaatan Generator AC.

D. MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah pengetahuan kita tentang Generator Listrik Arus bolak–balik
(AC).
2. Menambah wawasan kita tentang Hukum Tangan Kanan dan Aplikasinya
Pada Generator AC.
3. Menambah wawasan tentang Teori Timbulnya GGL Listrik.
4. Menambah wawasan tentang Generator AC dan Jenis-jenisnya.
5. Menambah Pengetahuan tentang Prinsip Kerja Generator AC.
6. Menambah wawasan Pemanfaatan Generator AC.

Generator AC Page 5
BAB II

LANDASAN TEORI

Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi


tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh
energi mekanis dari prime mover atau penggerak mula. Prinsip kerja dari generator
sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan pada stator akan
menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat melawan putaran rotor
sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor.
Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar, jadi diesel
sebagai prime mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi
agar menimbulkan medan magnit yang berpotongan dengan konduktor pada stator
dan menghasilkan tegangan pada stator, karena terdapat dua kutub yang berbeda
yaitu utara dan selatan, maka pada 90o pertama akan dihasilkan tegangan
maksimum positif dan pada sudut 270o kedua akan dihasilkan tegangan maksimum
negatif, ini terjadi secara terus menerus/continue.
Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau
alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting
dalam proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam
bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga.
Generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada
bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau
stator dari mesin.

Eksitasi Generator AC
Sistem eksitasi secara konvensional dari sebuah generator arus bolak-balik
terdiri atas sumber arus searah yang dihubungkan ke medan generator ac melalui
cincin-slip dan sikat-sikat. Sumber dc biasanya diperoleh dari generator arus searah

Generator AC Page 6
yang digerakkan dengan motor atau penggerak mula yang sama dengan penggerak
mula generator bolak-balik, setelah datangnya zat padat, beberapa sistem eksitasi
yang berbeda telah dikembangkan dan digunakan. Salah satunya adalah daya
diambil dari terminal generator ac, diubah ke daya dc oleh penyearah zat padat dan
kemudian dicatu ke medan generator ac dengan menggunakan cincin-slip
konvensional dan sikat-sikat.
Sistem serupa yang digunakan oleh generator dengan kapasitas daya yang
lebih besar, daya dicatukan ke penyearah zat padat dari lilitan tiga fase terpisah
yang terletak diatas alur stator generator. Satu-satunya fungsi dari lilitan ini adalah
menyediakan daya eksitasi untuk generator. Sistem pembangkitan lain yang masih
digunakan baik dengan generator sinkron tipe kutub-sepatu maupun tipe rotor-
silinder adalah sistem tanpa sikat-sikat, yang mana generator ac kecil dipasang pada
poros yang sama sebagai generator utama yang digunakan untuk pengeksitasi.
Pengeksitasi ac mempunyai jangkar yang berputar, keluarannya kemudian
disearahkan oleh penyearah dioda silikon yang juga dipasang pada poros utama.
Keluaran yang telah disearahkan dari pengeksitasi ac, diberikan langsung
dengan hubungan yang diisolasi sepanjang poros ke medan generator sinkron yang
berputar. Medan dari pengeksitasi ac adalah stasioner dan dicatu dari sumber dc
terpisah, berarti tegangan yang dibangkitkan oleh generator sinkron dapat
dikendalikan dengan mengubah kekuatan medan pengeksitasi ac, jadi sistem
pengeksitasi tanpa sikat tidak menggunakan komutator yang akan memperbaiki
keandalan dan menyederhanakan pemeliharaan umum.

Sistem Start
Ada tiga macam jenis start yang dapat dilakukan pada generator yaitu :
1. Start Dengan Penggerak Mula
Sistem start dengan penggerak mula biasanya berupa mesin diesel untuk
kapasitas daya yang kecil, turbin air atau turbin uap untuk kapasitas daya menengah
dan turbin uap untuk kapasitas daya yang sangat besar.

2. Pengubah Frekuensi

Generator AC Page 7
Motor sinkron mendapat pengisian dari sebuah generator sinkron khusus.
Pengisian dilakukan dengan arus tukar berfrekuensi variabel dari hampir nol hingga
mencapai frekuensi nominal, dengan demikian motor sinkron mengalami start
mulai putaran hampir nol hingga mencapai putaran nominal.
3. Sebagai Generator Rotor Sangkar/Start Asinkron
Rotor mesin dilengkapi suatu belitan yang bekerja sebagai sangkar asinkron,
dengan demikian selama start mesin bekerja sebagai motor tak serempak, dengan
start asinkron pada kumparan medan dapat dihasilkan gaya-gaya gerak listrik yang
tinggi, disebabkan jumlah lilitan magnet yang biasanya besar. Gaya gerak listrik
yang tinggi ini bukan saja dapat merusak mesin, melainkan dapat juga
menimbulkan bahaya bagi personil yang melayani mesin sinkron itu, untuk
menghindari bahaya ini kumparan magnet selama start dapat dibagi dalam beberapa
belitan, yang masing-masing dihubungsingkatkan. Setelah mencapai putaran
sinkron, hubungan ini dilepaskan. Sistem start yang digunakan pada generator set
GSC 05 adalah dengan penggerak mula.

Generator AC Page 8
BAB III
PEMBAHASAN

1. Hukum Tangan Kanan dan Aplikasinya Pada Generator AC


Generator adalah suatu mesin yang menggunakan magnet untuk mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik. Prinsip generator secara sederhana dapat
dikatakan bahwa tegangan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut
bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan
kanan Fleming (Gambar 2.11) berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa
terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet dan arah
resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan
penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran
elektron yang terinduksi

Gambar 1 Kaidah Tangan Kanan

Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan :
1. Ibu jari : gerak perputaran
2. Jari telunjuk : medan magnetik kutub u dan s
3. Jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I
Generator AC Page 9
Untuk lebih Memahami hukum Faraday, Pikiran kita tidak dapat lepas
dengan kaidah tangan kanan yang diperkenalkan oleh John A Fleming. Kaidah
tangan kanan fleming yaitu sebuah cara mneumonik buat memudahkan kita
menentukan arah vektor dari 3 komponen hukum Faraday, ialah arah gaya gerak
kumparan dawai, arah medan magnet, serta arah arus listrik. Apabila Anda
menirukan kedudukan jari tangan kanan Anda seperti dalam gambar di atas, maka
mak jari akan menunjukkan arah gaya (torsi), jari telunjuk memperlihatkan arah
medan magnet, dan jari tengah menerangkan arah arus listrik.
Kembali pada alur komponen-komponen generator AC di atas, rotor
generator diskemakan dengan sebuah dawai angker penghantar listrik (armature)
yang membuat ruang persegi-panjang. Masing-masing ujung dawai angker
terhubung ke cincin logam yang biasa kita tahu hal ini dengan istilah slip ring. Slip
ring ini termasuk bagian dari rotor, sehingga slip ring ikut berputar dengan rotor.
Komponen slip ring ini adalah yang membedakan diantara generator AC dengan
DC. Apabila dalam generator DC dipakai cincin belah menjadi penyearah arus,
dalam generator AC slip ring berbentuk lingkaran penuh serta terhubung dengan
masing-masing ujung armature.
Buat sisi stator generator disusun terdiri atas 2 magnet dengan kutub
berbeda yang saling bertatap muka. Pada bagian ini yang merupakan kontak
langsung dengan slip ring, stator dilengkapi dengan sikat karbon yang berfungsi
buat mengkoneksikan arus listrik yang dibangkitkan pada dawai angker ke sirkuit
listrik di luar generator.

2. Teori Timbulnya GGL Listrik Karena Lilitan Memotong Fluksi


Gambar 2. menunjukkan skema sebuah generator AC, yang memiliki
beberapa kumparan yang dililitkan pada angker yang dapat bergerak dalam medan
magnetik. Sumber diputar secara mekanis dan ggl diinduksi pada kumparan yang
berputar.

Generator AC Page 10
Gambar 2. Generator AC.

Keluaran dari generator tersebut berupa arus listrik, yaitu arus bolak-balik.
Skema induksi gaya gerak listrik dapat diamati pada Gambar 3, yang menunjukkan
kecepatan sesaat sisi a - b dan c - d, ketika loop diputar searah jarum jam di dalam
medan magnet seragam B.

Gambar 3. Gaya gerak listrik ggl induksi pada potongan a-b dan c-d.

Ggl hanya dibangkitkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada bagian a - b dan
c - d. Dengan menggunakan kaidah tangan kanan, dapat ditentukan bahwa arah arus
induksi pada a - b mengalir dari a ke b. Sementara itu, pada sisi c - d, aliran dari c
ke d, sehingga aliran menjadi kontinu dalam loop. Besarnya ggl yang ditimbulkan
dalam a - b adalah:

ε = B.l.v

Generator AC Page 11
Persamaan tersebut berlaku jika komponen v tegak lurus terhadap B. Panjang a - b
dinyatakan oleh l. Dari gambar diperoleh v = v sin θ , dengan θ merupakan sudut
antara permukaan kumparan dengan garis vertikal.

Resultan ggl yang terjadi merupakan jumlah ggl terinduksi di a - b dan c - d, yang
memiliki besar dan arah yang sama, sehingga diperoleh:

ε = 2N.B.l.v sin θ .............................................. (1)

Dengan N merupakan jumlah loop dalam kumparan. Apabila kumparan berputar


dengan kecepatan anguler konstan ω, maka besar sudutnya adalah θ =ωt . Diketahui
bahwa:

v = ω.r atau v = ω (h/2)

dengan h adalah panjang b - c atau a - d.

Jadi, dari persamaan (1) diperoleh:

ε = 2N.B.l. ω (h/2) sin ωt .................................... (2)


atau
ε = N.B.A. ω sin ωt ............................................ (3)

Dengan A menyatakan luas loop yang nilainya setara dengan lh. Harga ε
maksimum bila ωt = 90o, sehingga sin ωt = 1. Jadi,

ε maksimum = N.B.A. ω ................................................ (4)

Sistem pengisian AC paling banyak digunakan, baik sistem pengisian dengan


regulator mekanik (konvensional) maupun dengan IC regulator. Komponen sistem
pengisian regulator mekanik terdiri dari :

Generator AC Page 12
a. Alternator yang berfungsi merubah energi gerak menjadi energi listrik.
Listrik yang dihasilkan merupakan arus bolak-balik (AC), untuk merubah arus AC
menjadi arus DC digunakan diode yang dipasang menjadi satu bagian dengan
alternator.
b. Regulator berfungsi untuk mengatur tegangan dan arus yang dihasilkan
alternator dengan cara mengatur kemagnetan pada rotor altenator. Regulator juga
berfungsi untuk mengatur hidup dan matinya lampu indikator pengisian.
c. Sekering untuk memutus aliran listrik bila rangkaian dialiri arus berlebihan
akibat hubungan singkat.
d. Kunci kontak untuk menghubungkan atau memutus aliran ke lampu indicator
dank e regulator. Aliran listrik ke regulator diteruskan ke altenator berfungsi untuk
menghasilkan magnet pada altenator.

Jika tidak ada beban yang dipasang, maka tidak ada arus pada lilitan
sekunder. Tetapi kalau ada beban (resistansi) dihubungkan pada lilitan sekunder
maka arus akan timbul dengan fase yang samadengan tegangan terinduksi karena
reaktannya bukan merupakan induktor tetapi merupakan resistor.
Arus pada lilitan sekunder tidak menghasilkan perubahan fluks magnetik
(jika ya akan meningkatkan tegangan), akan tetapi menghasilkan gaya gerak
magnetik.
Perubahan gaya gerak magnetik tanpa perubahan fluks magnetik hanya
dimungkinkan bila gaya gerak magnetik yang dihasilkan adalah sama dan
berlawanan fase dari gaya gerak magnetik primer, ini berarti bahwa arus pada lilitan
sekunder terlambat 180o dari arus pada lilitan primer. Gaya gerak magnetik
sekunder ini akan menginduksi tegangan yang menghasilkan arus yang berlawanan.
Dengan demikian koil primer merupakan beban bagi sumber tegangan AC dan koil
sekunder merupakan sumber tegangan bagi resistor.
Pertanyaan bahwa medan magnetik dapat menimbulkan arus dijawab oleh
Faraday dan Henry melalui percobaan pada tahun 1830-an setelah percobaan pada
tahun 1820 dianggap gagal. Jika terdapat sebuah skema, maka menunjukkan sebuah
magnet batang yang dililit oleh sebuah kawat penghantar diharapkan menimbulkan
arus yang nantinya dapat diukur oleh sebuah alat ukur listrik, tetapi Faraday dan

Generator AC Page 13
Henry mengamati hal lain bahwa ketika magnet batang mulai dimasukkan ke dalam
lilitan kawat terjadi arus yang terukur, namun arus tersebut beberapa saat kemudian
menghilang saat magnet batang dikeluarkan dari lilitan. Hal ini menimbulkan
pertanyaan bagi Faraday dan Henry yang mengambil keputusan bahwa perubahan
medan magnetiklah yang menimbulkan arus, bukan hanya medan magnet yang
konstan. Fenomena perubahan medan magnet yang menimbulkan arus listrik ini
dinamakan induksi magnetik atau induksi elektromagnetik.
Induktansi didefinisikan sebagai timbulnya arus dan tegangan pada suatu
konduktor karena perubahan arus pada konduktor lain terhadap waktu, sehingga
secara umum setiap kawat berarus dan rangkaian memiliki suatu induktansi sendiri
yang berpengaruh pada perilaku rangkaian yang sering kali diabaikan. Menurut
hukum Faraday, perubahan medan magnetik akan menghasilkan ggl menurut
persamaan :
Hukum induksi Faraday menyatakan bahwa sebuah tegangan gerak elektrik
di dalam sebuah rangkaian adalah sama dengan kecepatan perubahan fluks yang
melalui rangkaian tersebut. Jika kecepatan perubahan fluks tersebut dinyatakan
dalam weber/sekon, maka tegangan gerak elektrik dinyatakan dalam volt.
ε= - dϕB/ dt

Jika sebuah koil terdiri dari lilitan maka sebuah tegangan gerak elektrik
muncul di dalam setiap lilitan dan semua tegangan gerak elektrik dijumlahkan.
Apabila koil tersebut dililitkan dengan begitu erat, lilitan dapat dikatakan
menempati daerah yang sama dengan ruang maka fluks yang melewati setiap lilitan
akan sama besarnya. Fluks yang melewati setiap lilitan hanya untuk toroida dan
solenoida.

Untuk menghasilkan elektromagnetik yang lebih kuat dapat dilakukan dengan cara
:
1. Memperbesar kemagnetan inti electromagnet
2. Memperbesar jumlah lilitan kumparan
3. Memperbesar jumlah arus yang mengalir.

Generator AC Page 14
Medan magnet yang bergerak-gerak tersebut menginduksi beda potensial
pada kumparan. Beda potensial menyebabkan arus listrik mengalir sehingga ggl
yang di induksi pada kumparan disebut gaya gerak listrik induksi. Menurut hukum
Faraday, ggl induksi dapat diperbesar jika :
a. Gerak magnet dipercepat
b. Daya tarik atau tolak magnet lebih kuat.
c. Panjang kumparan lebih panjang dan jumlah lilitan lebih banyak (rapat).
Banyak sedikitnya lilitan pada kumparan dapat mempengaruhi besar-
kecilnya garis gaya magnetik. Secara umum, arus listrik dapat berubah menjadi
magnet karena kekuatan medan magnet bergantung pada kuat arus yang mengalir.
Apabila kuat arus berubah-ubah, maka kuat medan magnet juga dapat berubah-
ubah. Gejala induksi electromagnet dapat dijelaskan :ketika magnet digerakkan
menjauhi dan mendekati kumparan, jumlah garis gaya magnet terkurung dalam
kumparan yang mengalami perubahan. Arus listrik yang timbul akibat perubahan
garis gaya magnet disebut arus induksi.

Jenis – jenis induktansi


Terdapat 4 jenis induktansi ,yaitu :
a. Induktansi Diri
Merupakan induktansi dimana GGL induksi diri yang terjadi di dalam suatu
penghantar bila kuat arusnya berubah-ubah dengan satuan kuat arus tiap detik. Arus
induktansi diri yang timbul pada sebuah trafo atau kumparan yang dapat
menimbulkan GGL induksi yang besarnya berbanding lurus dengan cepat
perubahan kuat arusnya. Hubungan dengan GGL induksi diri dengan laju
perubahan kuat arus dirumuskan Joseph Henry sebagai berikut:
Gaya Gerak Listrik ialah energy permuatan yang dibutuhkan untuk
mengalirkan arus dalam loop kawat, dari rumus diatas dapat didefinisikan sebagai
berikut: suatu kumparan mempunyai induktansi diri sebesar 1 H bila perubahan arus
listrik sebesar 1 A dalam 1 detik pada kumparan tersebut menimbulkan GGL
induksi sendiri sebesar 1 volt.

Generator AC Page 15
b. Induksi Diri Sebuah Kumparan
Perubahan arus dalam kumparan ditentukan oleh perubahan fluks magnetik 0
dalam kumparan. Besarnya induksi diri dari suatu kumparan ialah:
c. Induktansi diri Solenoida dan Toroida
Besarnya induktansi solenoid dan toroida dapat kita ketahui dengan
menggunakan persamaan berikut:
d. Induktansi Bersama
Satuan SI dari induktansi bersama dapat dinamakan henry (H), untuk
menghormati fisikawan Amerika Joseph Henry (1797-1878), salah seorang dari
penemu induksi elektromagnetik. Satu henry (1 H) sama dengan satu weber per
ampere (1 Wb/A). Induktansi bersama dapat merupakan sebuah gangguan dalam
rangkaian listrik karena perubahan arus dalam satu rangkaian dapat menginduksi
tegangan yang tidak diingikan oleh rangkaian lainnya yang berada didekatnya,
untuk meminimalkan efek ini, maka system rangkaian ganda harus dirancang
dengan M adalah sekecil-kecilnya; misalnya, dua koil akan ditempatkan jauh
terpisah terhadap satu sama lain atau dengan menempatkan bidang-bidang kedua
koil itu tegak lurus satu sama lain.
Induktansi bersama juga mempunyai banyak pemakaian, contohnya
transformator, yang dapat digunakan dalam rangkaian arus bolak-balik untuk
menaikan atau menurunkan tegangan. Sebuah arus bolak-balik yang berubah
terhadap waktu dalam satu koil pada transformator itu menghasilkan arus bolak-
balik dalam koil lainnya; nilai M, yang tergantung pada geometri koil-koil,
menentukan amplitude dari tge induksi dalam koil ke dua dan karena itu maka akan
menginduksi amplitude tegangan keluaran tersebut. Definisi induktansi bersama
dapat dilihat dari persamaan berikut:
N2ϕ2
Ialah banyaknya tautan fluksi dengan kumparan 2. Jika bahan feromagnetik tidak
ada, maka fluks ϕ2berbanding langsung dengan arus I dan induktansi mutualnya
konstan.

Generator AC Page 16
3. Teori Generator AC dan Jenis-jenisnya

Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi


tenaga listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga
seabagai alternator, generator AC (alternating current), atau generator sinkron.
Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah
putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan
putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama
dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat dijalankan sendiri karena
kutub-kutub rotor tidak dapat tibatiba mengikuti kecepatan medan putar pada waktu
sakelar terhubung dengan jala-jala. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan teori
medan elekronik. Poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik
permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah
kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai
berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi
perubahan tegangan dan aruslistrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang
dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik.
Generator AC merupakan komponen yang dapat mengubah energi gerak
menjadi energi listrik. Penggunaan generator saat ini dapat dimanfaakan sebagai
pembangkit listrik Generator AC atau altenator bekerja pada prinsip yang sama dari
induksi elektromagnetik sebagai generator DC. Arus bolak balik dapat dihasilkan
dari perputaran lilitan pada medan magnet atau perputaran medan magnet pada
lilitan stasioner (seimbang / tidak berubah). Nilai dari tegangan tergantung pada:
a. Jumlah perputaran pada lilitan
b. Kekuatan medan
c. Kecepatan rotasi lilitan / medan magnet
d. Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau
alternator.

Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam


proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk
yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga, dalam

Generator AC Page 17
generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada
bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau
stator dari mesin Konstruksi Generator AC.
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
a) Stator

Gambar 4 Stator

Stator merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak-
balik, antara lain:
a. Inti stator.
Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat
mungkin untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses). Pada inti ini
terdapat slot-slot untuk menempatkan konduktor dan untuk mengatur arah medan
magnetnya.
b. Belitan stator.
Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di dalam
slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan untuk
mendapatkan tegangan induksi.
c. Alur stator.
Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator ditempatkan.
d. Rumah stator.
Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk silinder.
Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip sebagai alat
bantu dalam proses pendinginan.

Generator AC Page 18
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi
melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator.
Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat
alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat
untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient)
atau kutub dengan celah udara sama rata.

b) Rotor

Gamabar 5 Rotor

Rotor merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang


menginduksikan ke stator. Stator dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor terdiri
dari dua bagian umum, yaitu Inti kutub dan Kumparan medan. Pada bagian inti
kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi sebagai jalan atau jalur
fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan medan. Pada kumparan medan ini
juga terdapat dua bagian, yaitu bagian penghantar sebagai jalur untuk arus
pemacuan dan bagian yang diisolasi. Isolasi pada bagian ini harus benar-benar baik
dalam hal kekuatan mekanisnya, ketahanannya akan suhu yang tinggi dan
ketahanannya terhadap gaya sentrifugal yang besar. Konstruksi rotor untuk
generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi biasanya menggunakan
konstruksi rotor dengan kutub silindris atau ”cylinderica poles” dan jumlah
kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi ini dirancang tahan terhadap gaya-gaya
yang lebih besar akibat putaran yang tinggi, untuk putaran generator yang relatif
rendah atau sedang (kurang dari 1000 rpm), dipakai konstruksi rotor dengan kutub

Generator AC Page 19
menonjol atau ”salient pole” dengan jumlah kutub-kutub yang relatif banyak. Pada
prinsipnya, salah satu dari penghantar atau kutub-kutub ini dibuat sebagai bagian
yang tetap sedangkan bagian-bagian yang lainnya dibuat sebagai bagian yang
berputar.

c) Brush sebagai penghubung kemotor listrik

Sikat atau Brush berfungsi untuk mengalir arus listrik dari regulator ke rotor
coil. Pada altenator terdapat dua sikat, yaitu :

a. Sikat positip yang berhubungan dengan terminal F alternator

b. Sikat negatip berhubungan dengan bodi altenator dan terminal E

Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar maka akan
terjadi gesekan antara slip ring dengan sikat, sehingga sikat menjadi cepat
aus. Kontak sikat dengan slip ring harus baik agar listrik dapat mengalir dengan
baik, agar kontak sikat dengan slip ring baik maka sikat ditekan oleh pegas.
Sikat merupakan bagian yang sering menjadi penyebab gangguan pada
altenator, karena cepat aus. Sikat yang sudah pendek dapat menyebabkan aliran
listrik ke rotor coil berkurang, akibat tekanan pegas yang melemah. Berkurangnya
aliran listrik ke rotor coil menyebabkan kemagnetan rotor berkurang dan listrik
yang dihasilkan altenator menurun. Bila sikat suda pendek harus segera diganti,
sebab kalau sampai sikat habis maka slip ring akan bergesekan dengan pegas sikat
sehingga menjadi aus. Sikat yang sudah habis dapat menyebabkan liran listrik ke
rotor coil terputus, kemgnetan rotor hilang, altenator tidak dapat menghasilkan
listrik, tidak terjadi proses pengisian.
Sikat patah dan pecahnya rumah sikat sering dijumpai akibat kesalahan saat
merakit altenator. Saat rotor dilepas sikat akan keluar akibat tekanan pegas, pada
kondisi tersebut bila seseorang merakit rotor, maka bearing rotor akan menekan
sikat sehingga sikat patah dan hal ini dapat pula menyebabkan rumah sikat pecah,
untuk menghindari hal tersebut maka sikat harus dimasukkan ke rumahnya dan
ditahan menggunakan kawat yang dimasukan melaui lubang kecil yang sedah

Generator AC Page 20
tersedia, bila sikat sudah tertahan oleh kawat maka rotor dapat dimasukkan dengan
aman.

Jumlah Kutub pada Generator


Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan
frekuensi dari ggl yang dibangkitkan.

...............................................(5)
dimana: n = Kecepatan putar rotor (rpm)
p = Jumlah kutub rotor
f = frekuensi (Hz)

Perhitungan Tegangan Generator


Diputarnya rotor generator sepanjang dua poolstek (jarak antara pertengahan
kutub magnit dengan pertengahan kutub magnit berikutnya yaitu diukur pada
keliling besi stator), maka akan dibangkitkan suatu tegangan induksi di dalam lilitan
A yang besarnya dapat ditulis e = 4 Φ 10-8 volt. Harga ini meliputi satu periode.
Karena banyaknya periode dalam tiap detik dinyatakan dengan huruf f
singkatan dari frekuensi, maka besarnya GGL dapat dituliskan sebagai berikut :
E rata-rata = e. f = 4. Φ. f. 10-8 volt.
Dengan demikian maka secara lengkap rumus untuk GGL dari generator dapat
dituliskan sebagai berikut :
E = 4. f. fv. fw. Φ. W. 10-8 Volt..........................(6)
Dimana :
E = Tegangan GGL generator (V)
f = frekuensi generator (Hz)
fv = faktor efektif = 1,111
fw= faktor lilitan (untuk generator fasa tunggal adalah 0,8 dan untuk generator fasa
tiga adalah 0,96).
Φ = fluks (garis gaya = 108 maxwell)
W = lilitan

Generator AC Page 21
4. Prinsip Kerja Generator AC

Gambar 6 Prinsip Kerja Generator AC

a) Ketika kumparan diputar didalam medan magnet,satu sisi kumparan(biru)


bergerak ketas sedang lainnya(kuning)bergerak kebawah
b) Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang semakin sedikit,
sehingga pada kedua sisi kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan
mengalir arus listrik mengitari kumparan hingga kumparan sinusoid.
c) Pada posisi sinusoid kumparan tidak mengalami perubahan garis gaya magnet
sehingga tidak ada listrik yang mengalir pada kumparan.
d) Pada posisi ini kumparan mendapat garis – garis magnet maksimum.
e) Kumparan terus berputar hingga sisi biri bergerak kebawah dan sisi kuning
bergerak keatas.
f) Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang bertambah banyak,
sehingga pada setiap sisi kumparan mengalir arus listrik yang berlawanan hingga
posisi kumparan sinusoidal. Kumparan terus berputar hingga sisi biru bergerak
ketas dan sisi kuning bergerak kebawah.

Generator AC Page 22
g) Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada
stator rator diberi eksitasi. Karena ada dua kutub yang berbeda, utara dan selatan,
maka tegangan yang dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak balik dengan
gelombang sinusoidal.
h) Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan
listrik untuk akhirnya digunakan masyarakat
Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi
elektromagnetik. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan
magnetik dalam kumparan jangkar yang diam, dalam hal ini kumparan medan
terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator. Nilai dari tegangan
yang dibangkitkan bergantung pada :
a. Jumlah dari lilitan dalam kumparan.
b. Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang
diinduksikan.
c. Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan
akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan
magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada
generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar
bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi.
Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah
fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga
berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan. Terdapat
dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam atau medan magnet dibuat
diam dan medan magnet berputar.

5. Pemanfaatan Generator AC
Contoh generator AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari adalah dinamo sepeda. Bagian utama dinamo sepeda adalah sebuah magnet
tetap dan kumparan yang disisipi besi lunak. Jika magnet tetap diputar, perputaran

Generator AC Page 23
tersebut menimbulkan GGL induksi pada kumparan. Jika sebuah lampu pijar
(lampu sepeda) dipasang pada kabel yang menghubungkan kedua ujung kumparan,
lampu tersebut akan dilalui arus induksi AC, akibatnya lampu tersebut menyala.
Nyala lampu akan makin terang jika perputaran magnet tetap makin cepat (laju
sepeda makin kencang).
Generator AC (alternator) bervariasi ukurannya sesuai dengan beban yang
akan disuplai, sebagai contoh, alternator pada PLTA mempunyai ukuran yang
sangat besar, membangkitkan ribuan kilowatt pada tegangan yang sangat tinggi.
Contoh lainnya adalah alternator di mobil, yang sangat kecil sebagai
perbandingannya. Beratnya hanya beberapa kilogram dan menghasilkan daya
sekitar 100 hingga 200 watt, biasanya pada tegangan 12 volt.
Generator AC banyak kita jumpai pada pusat-pusat listrik (dengan kapasitas
yang relatif besar). Misalnya pada PLTA, PLTU, PLTD, PLTN, PLTG, dan lain
lain. Disini umumnya generator AC disebut dengan alternator atau generator saja.
Selain generator AC dengan kapasitas yang relatif besar tersebut, kita mengenal
pula generator dengan kapasitas yang relatif kecil, misalnya generator yang dipakai
untuk penerangan darurat, untuk penerangan daerah-daerah terpencil (yang belum
terjangkau PLN), dan sebagainya. Generator tersebut sering disebut home light atau
generator set.

BAB IV
PENUTUP

Generator AC Page 24
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Generator
listrik bolak balik (AC) adalah alat yang digunakan untuk memproduksi listrik
bolak balik (AC). Generator ini terdiri dari dua bagian, yaitu rotor dan stator. Rotor
adalah bagian genertor yang bergerak, seperti kumparan, sedangkan Stator adalah
bagian generator yang diam, seperti magnet permenen, cincin, dan sikat/terminal.
Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau
alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting
dalam proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam
bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga, dalam
generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada
bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau
stator dari mesin.

B. Saran

1. Sebaiknya dalam penggunaan generator haruslah memperhatikan keamanan


dan keselamatan dalam pemakaian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Sebaiknya perawatan generator dilakukan secara berkala sehingga keawetan
dari generator itu sendiri dapat bertahan lama.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Daryanto. 1995. Pengetahuan Teknik Listrik . Jakarta: PT Bumi aksara

Generator AC Page 25
http://fisika79.wordpress.com/2011/04/10/arus-listrik-ac-2/
http://www.mediabali.net/listrik_dinamis/sifatsifat_listrik_ac.html
http://kanagaartikeldanmakalah.blogspot.com/2011/02/generator-ac.html
http://ianhanes.blogspot.com/2012/06/searah-generator-adalah-mesin-yang.html
http://rendemen.wordpress.com/2011/11/24/generator/
http://oktanggrainitu.blogspot.com/2013/02/generator-ac-dc.html
http://elektroclan.blogspot.com/2013/05/generator.html
https://www.academia.edu/5791272/Induksi_Elektromagnetik_inilah_yang_mend
asari_konsep

LAMPIRAN

Contoh Soal

Generator AC Page 26
1. Sebuah generator armaturnya berbentuk bujur sangkar dengan sisi 8 cm dan
terdiri atas 100 lilitan. Jika armaturnya berada dalam medan magnet 0,50 T,
berapakah frekuensi putarnya supaya menimbulkan tegangan maksimum 20
volt?

Penyelesaian:
Diketahui:
A = 8 cm × 8 cm = 64 cm2 = 64 × 10-4 m2
B = 0,50 T
N = 100 lilitan
ε m = 20 volt
Ditanya: f = ... ?
Pembahasan :
ε m = N.B.A.ω = N.B.A.2π.f

2. Pada suatu generator memiliki jumlah kutub rotor berjumlah 4 buah dan
frekuensi dari generator tersebut diketahui sebesar 19,45 Hz. Hitunglah
kecepatan putar rotor dari generator tersebut!

Penyelesaian:
Diketahui:
P=4
f = 9,5 Hz
Ditanya: n=...?
Pembahasan:

120.𝑓 120.9,5
n= = = 285 rpm
𝑝 4

TUGAS KHUSUS

Sebuah generator 3 fasa, 12 kutub berputar pada kecepatan 500 rpm untuk
mencatu sebuah motor induksi 3 fasa, 8 kutub. Jika slip motor pada beban penuh
3%, kalkulasi kecepatan rotor pada beban penuh, 0,75 beban penuh dan 0,5 beban
penuh.

Generator AC Page 27
Diketahui:
Pg = 6 pasang (12 kutub)
Ng= 500 rpm
Pm = 4 pasang (8 kutub)
Ditanya: Nr (kecepatan rotor) pada beban penuh, 0,75 beban penuh, 0,5 beban
penuh….? Jika rotor berputar slip3%

Jawab:
𝑁𝑠−𝑁𝑟
S= 𝑁𝑠
𝑓.60 𝑓.60
Ng = = ≫ fg = fs = 50 Hz
𝑝 6
𝑓.60 50.60
Ns = = = 750 rpm
𝑝 4
𝑁𝑠−𝑁𝑟
S= 𝑁𝑠
750−𝑁𝑟
0,03 = ≫ Nr = 727,5 rpm ( kecepatan rotor pada beban penuh)
750

750−𝑁𝑟
0,75. 0,03 = 750

0,0225.750 = 750-Nr
16,875 = 750-Nr
Nr = 750-16,875 = 733,125 ( kecepatan rotor pada 0,75 beban penuh )

750−𝑁𝑟
0,5. 0,03 =
750

0,015.750 = 750-Nr
11,25 = 750-Nr
Nr = 750-11,25 = 738,75 ( kecepatan rotor pada 0,5 beban penuh )

Generator AC Page 28

Anda mungkin juga menyukai