Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE STUDY KASUS

3.1 Metode

Studi kasus merupakan penelitian mengenai manusia (dapat suatu kelompok,

organisasi, maupun individu), peristiwa, luar secara mendalam, tujuan dari penelitian

mendapatkan gambaran yang mendalam tentang suatu ksus yang sedang diteliti.

Pengumpulan datanya diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pada intinya

studi kasus adlah sebuah penelitiaan yang menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu

penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. (Sujarweni, 2014).

Peneliti pada studi kasus ini mengambil judul Asuhan Keperawatan pada Pasien

Dewasa Penderita PPOK dengan Masalah Keperawatan Gangguan Pola Tidur.

3.2 Tehnik Penelitian

Tehnik penulisan karya tulis ini menggunakan metode deskriptif yang berbentuk

studi kasus. Penelitian secara deskriptif yang dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan,

variable dan fenomena yang terjadi selama penelitian berlangsung. Sedangkan pada studi

kasus meruakan cara pemecahan masalah pada suatu kasus tertentu yang telah ditetapkan

secara intensif dan mendetail. Perkembangan masalah diikuti secara berurutan dan mendalam

(Wasis, 2008: 11 – 12 ).

3.3 Waktu dan Tempat

a. Waktu penelitian

Proses penelitian studi kasus ini dimualai pada bulan September 2018 diawali dengan

mengajukan judul, ujian proposal dilaksanakan pada bulan Desember 2018, dan untuk

pengambilan data dimulai pada bulan Januari 2019.


b. Tempat

Kegiatan penelitian studi kasus ini dilaksanakan di RSUD Harjonoo Ponorogo.

3.4 Alur Kerja (Frame Work)

1. Lokasi

Lokasi studi kasus dilaksanakan di RSUD Harjono Ponorogo.

2. Partisipant

Studi kasus ini dilakukan penelitian pada salah satu klien dengan Asuhan

Keperawatan pada Pasien Dewasa Penderita PPOK dengan Masalah Keperawatan

Gangguan Pola Tidur di RSUD Harjono Ponorogo.

3. Metode

Menurut Kadji (2014), tehnik pengumpulan data yang diguanakan adalah penelitian

lapangan (field research), yang dilakukan dengan cara mengunjungi langsung ke

objek penelitian di RSUD Harjono Ponorogo, dengan metode yang di gunakan yaitu:

a. Pengambilan Data

Suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan dan

karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Langkah –

langkah dalam pengumpulan data bergantung pada rencana penelitian dan

tehnik instrument yang digunakan (Nursalam, 2008).

1) Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan

merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari

berbagai sumber untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi kesehatan

pasien (Lyer et.al., 1996 dalam Muhith, 2015:228). Pengkajian pada klien

ppok difouskan pada:


a) Riwayat Kesehatan

Riwayat yang dikaji meliputidata saat ini dan data yang telah lalu.

Perawat juga mengkaji keadaan pasien dan keluarganya. Pengkajian

tersebut berfokus pada manifestasi klinik terutama keluhan utama,

kejadian yang membuat kondisi sekarang ini, riwayat kesehatan masa

lalu, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat psikososial. Askep

sangat erat hubungannya dengan gangguan pola tidur adalah usia, jenis

kelamin, pekerjaan (terutama gambaran kondisi tempat kerja), dan

tempat tinggal yang nantinya berguna bagi perencanaan pulang

(Discharge planning).

b) Implementasi

Implementasi adalah membantu klien dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan mencangkup peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit, pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi koping. Perencanaan

asuhan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik jika klien

mempunyai keinginan untuk berpartisipasi dalam implementasi,

selama tahap implementasi perawat terus melakukan pengumpulan

data dan memilih asuhan keperawatan yang paling sesuai dengan

kebutuhan klien (Nursalam, 2008).

c) Evaluasi

Evaluasi adalah proses yang berkelanjuatan untuk menilai efek

dari tindakan keperawatan pada klien. Evaluasi dilakukan terus

menerus pada respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah

dilaksanakan (Stuart, GW dan Sundeen, 2006 dalam Muhith, 2015 :

18). Perawat mengevaluasi perkemabangan kesehatan terhadap


tindakan dalam mencapai tujuan sesuai rencana yang telah ditetapkan

dan merevisi data dasar dan perencanaan (PPNI, 2009 dalam Muhith,

2015 : 17) evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan

SOAP, sebagai pola pokir:

S = Respon subyektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah

dilaksanakan.

O = Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat setelah

implementasi keperawatan.

A = Analisa perawat setelah mengetahui respon subyek dan obyek

yang dibandingkan dengan criteria dan standard yang telah ditentukan.

P = Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis,

apakah dihentikan tetap dilanjutkan intervensinya.

d) Tehnik pengumpulan data primer

Pengumpulan data yang dilakuakn secara langsung pada lokasi

penelitian atau objek yang diteliti. Dengan cara:

1) Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada objek

penelitiaan dengan pasien yang mengalami masalah dengan

pendekatan IPPA (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi).

2) Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak - pihak yang

berhubungan dengan masalah pasien. Wawancara ditanyakan sebagai

tujuan memperoleh data akurat yang terjadi sekarang, kejadian,

aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, keseriusan, dan

sebagaianya (Hidayat, 2014).


e) Tehnik pengumpulan data sekunder

Tehnik pengumpulan data yang dilakukan melalui bahan

kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer.

1) Studi kepustakaan (Library research)

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dari buku – buku, karya tulis

ilmiah, pendapat ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang

diteliti.

2) Studi dokumentasi (Documentary)

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan catatan

– catatan tertulis yang ada dilokasi penelitian serta sumber – sumber

yang menyangkut masalah penelitian.

3.5 Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap

kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti dan pihak yang diteliti (subyek

penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut

(Notoatmodjo, 2010: 202). Menurut Hidayat (2008), dalam melaksanakan penelitian ini

penulis menekankan masalah etika yang meliputi:

1. Lembar Persetujuan (Informed consent)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk

menjadi responden. Tujuan Informed consent adalah agar subyek mengerti maksud

dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka

peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam
Informed consent antara lain: partisipasi responden, tujuan dilakukannya tindakan,

jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial yang akan

terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi dan lain – lain

(Hidayat, 2008).

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan

nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2008). Untuk

menjaga kerahasiaan pada lembar yang telah diisi oleh responden, penulis tidak

mencantumkan nama secara lengkap, melainkan hanya mencantumkan nama inisial

saja.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian,

baik informasi maupun masalah – masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja

yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2008).

Anda mungkin juga menyukai