Askep Katarak Edit
Askep Katarak Edit
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Data Biografi
1) Identitas Klien
Nama : Tn. E
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Status Marital : Menikah
Tanggal Masuk : 16-12-2003
Tanggal Pengkajian : 18-12-2003
Ruang Perawatan : III B RSMC Bandung
No.Medrec : 060245
Diagnosa Medis : Katarak Senilis ODS
Alamat : Cirangrang RW 01/ RT 01 Ciparay
Bandung
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. K
Umur : 32 Tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Cirangrang RW 01/ RT 01 Ciparay
Bandung
Hubungan dengan klien : Anak
1
Askep Katarak Fida/SPA/04
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Klien mengatakan penglihatan buram
2) Riwayat kesehatan Sekarang
a) Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan sejak 1 tahun yang lalu penglihatannya buram,
terhalang seperti ada kabut yang semakin lama semakin tebal terutama
pada mata kanan yang sekarang sama sekali tak dapat melihat sehingga
hanya bisa melihat ruangan dengan mata kiri saja. Klien mengatakan
pernah berobat ke dokter dekat rumahnya dan diberikan obat. Namun
tidak ada perubahan dan oleh dokter tersebut kilen dinyatakan mengalami
katarak dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mata Cicendo.
b) Keluhan Saat Pengkajian
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 18 Desember 2004, klien
mengatakan penglihatannya buram terutama mata sebelah kanan sudah
tidak bisa melihat lagi. Klien mengatakan hanya bisa melihat
mengunakan mata kiri saja.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Menurut pengakuan klien, dari semenjak kecil sampai usia ini klien belum
pernah mengalami sakit, hanya pada saat ini klien mengalami sakit sampai
harus dirawat di rumah sakit.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
seperti yang dialami oleh klien, tidak pernah ada yang mengalami penyakit
keturunan maupun penyakit menular.
c. Pola Aktivitas Sehari-hari
Aktifitas Dirumah Dirumah sakit
Nutrisi
a. Makan
Frekuensi, porsi, jenis 3 x/hari, 1 piring habis, 3x/hari, 1 piring habis,
b. Minum nasi, lauk, sayur, buah nasi, lauk, sayur, buah.
Frekuensi, porsi, 6-7 gelas/hari, air teh, air 6-7 gelas/hari, air teh, air
jenis, putih, putih
Eliminasi
2
Askep Katarak Fida/SPA/04
a. BAB
Frekuensi 1x/hari 1x/hari
Konsistensi padat lembek padat lembek
bau khas khas
b. BAK
Frekuensi 4-5 kali/hari 3-4 kali/hari
Warna kuning jernih kuning jernih
Personal hygiene
Mandi 2 kali/hari 1 kali/hari
Keramas 2-3 kali/minggu -
Gosok gigi 3 kali/hari 1 kali/hari
d. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem Penglihatan
OKULI DEXTRA OKULI SINISTRA
Klien mengeluh mata kanan tak dapat Klien mengeluh mata kiri agak buram.
melihat
Klien mengunakan kacamata lensa Klien menggunakan kacamata lensa
cembung cembung
Bila berjalan tampak ragu-ragu Bila berjalan tampak ragu-ragu
Klien mengatakan takut terjatuh Klien mengatakan takut terjatuh
Bentuk pupil anisokor, Bentuk pupil anisokor,
Kornea jernih Kornea jernih
Pupil bulat Pupil bulat
TIO : 17,3 TIO: 17,3
Lensa keruh Lensa keruh sedikit
reflek cahaya tidak ada reflek cahaya baik,
pergerakan mata baik pergerakan mata baik
Visus 1/300 Visus 5/30
tidak ada edema, tidak terdapat edema,
3
Askep Katarak Fida/SPA/04
2) Sistem Pernapasan
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, tidak
ada cynosis, hidung teraba kokoh, jalan napas paten, sinus tidak nyeri,
mukosa berwarna merah muda, secret tidak ada, septum di tengah, concha
tidak membesar, tidak ada polip, pada saat mengtakan “ah” uvula bergerak
bebas dan letak simetris, leher tampak simetris, tidak ada pembesaran KGB,
yang dapat menekan trakhea, tidak ada penggunan musculus sterno
cleidomastoideus, dada simetris, pergerakan dad simetris, tidak ada
penggunaan musculus intercostalis interna, tidak ada masa, perbandingan
dimeter dada anterior posteriuos 2 : 1, pengembangan paru simetris, vokal
fremitus bergetar seimbang pada kedua sisi paru, pada perkusi dada
dihasilkan bunyi paru resonsn, suara paru vesikuler, pada auskultasi
terdengar suara bronchial di trachea, bronchoivesiculer di cabang bronkus
dan vesikuler di perifer paru, respirasi 20 x / menit.
3) Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva merah muda, tidak terdapat peninggian vena jugularis, kuku
klien tampak merah muda, temperatur perifer teraba hangat, CRT kembali
dalam 3 detik, TD = 110/80 mmHg, pada palpasi arteri radialis teraba
berdenyut cukup kuat dan reguler dengan frekuensi 96 x/ menit, bunyi S1
dan S2 murni reguler.
4) Sistem Gastrointestinal
Bentuk mulut simetris, warna bibir merah muda, mukosa bibir dan lidah
lembab, lidah warna merah muda, bersih dan bergerak dengan bebas, tidak
terlihat adanya stomatitis, palatum durum warna putih dan palatum mole
warna merah muda, letak tonsil simetris dan berwarna merah muda, tidak ada
caries gigi, susunan gigi lengkap, abdomen klien datar , bising usus 8x/
menit, tidak ada nyeri tekan.
5) Sistem Urinarius
4
Askep Katarak Fida/SPA/04
Tidak ada bunyi bruit pada aorta dan arteri renalis, pada saat diperkusi
klien tidak mengeluh nyeri, pada saat palpasi ginjal tidak teraba,tidak ada
distensi pada supra pubis, klien tidak mengalami kesulitan BAK.
6) Sistem Muskuloskeletal
a) Ekstremitas atas
Pergerakan (ROM) kedua ekstremitas atas bebas ke segala arah, tidak
terdapat nyeri pada daerah persendian dan tulang, tidak terdapat
deformitas tulang maupun sendi, kekuatan otot kedua ekstremitas atas
5/5, refleks biceps ++/++, triceps ++/++, brachioradialis ++/++.
b) Ekstremitas Bawah
Pergerakan (ROM) kedua ekstremitas bawah bebas ke segala arah,
tidak terdapat nyeri pada daerah persendian dan tulang, tidak terdapat
deformitas tulang maupun sendi, kekuatan otot kedua ekstremitas bawah
5/5, refleks patella ++/++, achiles ++/++, babinski --/--.
7) Sistem Integumen
Kulit berwarna agak kecoklatan, tidak kering dan tidak bersisik, turgor
kulit kembali <3 detik, kulit teraba hangat, suhu 36,7o C, kuku pendek bersih,.
8) Sistem Persyarafan
a) Tingkat kesadaran
(a) Kualitas : Compos Mentis
(b) Kuantitas : Nilai GCS (E4 V5 M6)
b) Uji saraf cranial:
- Nervus I (Olfaktorius)
Fungsi penciuman baik, klien dapat membedakan wangi kayu putih dan
kopi.
- Nervus II (Optikus)
VOD 1/300
VOS 5/30
5
Askep Katarak Fida/SPA/04
Pupil berkontraksi mengecil saat dirangsang cahaya (++), dan klien dapat
menggerakkan bola mata ke segala arah, klien dapat membuka dan
menutup kelopak mata.
- Nervus V ( Trigeminus)
Klien dapat merasakan asin dan manis pada 2/3 anterior lidah, klien dapat
mengerutkan dahi, meringis dan tersenyum secara simetris.
- Nervus VIII (Auditorius)
Klien dapat menelan dengan baik tanpa merasa sakit, klien dapat
merasakan kopi pahit pada 1/3 posterior lidah.
- Nervus XI (Assesorius)
Klien dapat mengangkat bahu kanan dan kiri, serta dapat melawannya
ketika diberikan tahanan pada kedua bahu.
- Nervus XII (Hipoglosus)
6
Askep Katarak Fida/SPA/04
Emosi klien stabil, klien tampak tenang dan kooperatif saat dilakukan
wawancara dengan perawat.
2) Konsep Diri
a) Body Image/ Gambaran Diri
Klien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya walaupun sebelah
matanya tidak bisa melihat.
b) Identitas Diri
Klien adalah seorang laki-laki dan merasa puas dengan jenis kelaminnya,
karena dapat memberikan keturunan dan dapat menjadi kepala rumah
tangga untuk mendidik anak dan istrinya dengan baik.
c) Ideal Diri
Harapan klien terhadap penyakitnya adalah ingin cepat sembuh, serta
dapat berkumpul kembali dengan anak istrinya di rumah.
d) Peran Diri
Klien seorang ayah bagi anaknya dan sebagai seorang suami bagi
istrinya. Klien ingin segera sembuh agar bisa kembali bekerja.
e) Harga Diri
Klien tidak merasa malu ataupun rendah diri terhadap penyakit yang
dideritanya sekarang. Klien menerima keadaan dirinya dengan segala
kelebihan dan kekurangannya.
3) Pola Koping
Klien mengatakan jika dirinya mempunyai masalah, klien selalu
menceritakannya kepada istrinya karena menurutnya itu lebih baik daripada
memendam masalahnya.
4) Gaya komunikasi
Klien berbicara cukup jelas, volume suara klien cukup keras, klien sehari-
hari menggunakan bahasa sunda. Klien mampu berkomunikasi dengan baik
secara verbal maupun nonverbal.
5) Kecemasan
Klien sering menanyakan tentang penyakitnya dan prospek kesembuhannya.
Klien merasa takut dan khawatir dengan tindakan operasi. Namun Klien
tawakal dengan keadaannya serta yakin akan kesembuhannya.
f. Data sosial
7
Askep Katarak Fida/SPA/04
Hubungan klien dengan keluarganya baik, terbukti klien salalu ditunggui oleh
istrinya. Klien sangat kooperatif dalam proses perawatan dan pengobatan
penyakitnya. Hubungan klien dengan perawat atau petugas kesehatan lainnya
juga cukup baik.
g. Data spiritual
Klien beragama islam walaupun di RS klien tetap menjalankan sholat 5 waktu
klien yakin dan menerima penyakitnya sebagai cobaan dari Alloh SWT.
h. Data Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 16 Desember 2004
Hemoglobin 15,5 gr/dl
Leukosit : 8900 juta/ mm
Pemeriksaan Penunjang
Tonometer shiotz
Pemeriksaan pada keadaan mata midriasis
8
Askep Katarak Fida/SPA/04
2. Analisa Data
No Data Kemungkinan Penyebab dan Dampak Masalah
1 2 3 4
1 DS: Katarak Gangguan
Klien persepsi
mengeluh 1 Ketidakseimbangan potein larut dan sensorik
tahun yang tidak larut penglihatan
lalu
penglihatan Peningkatan protein yang tidak dapat
buram diserap dan penurunan sintesa protein
seperti ada
kabut yang Membentuk masa yang transparan
semakin disekitar lensa
lama
semakin Penumpukan cairan
tebal.
Klien
Jalan cahaya ke lensa terhambat
mengeluh
mata
Penurunan penglihatan
kanannya
tak dapat
Gangguan persepsi sensorik
melihat.
penglihatan
DO:
Lensa mata
tampak
keruh
VOD :
1/300
VOS : 5/30
9
Askep Katarak Fida/SPA/04
1 2 3 4
penglihatan Menghalingi cahaya masuk ke retina
buram
Klien Penglihatan menjadi buram
mengatakan
hanya dapat Persepsi sensorik penglihatan terhadap
melihat lingkungan sekitar berkurang
sebelah
ruangan Resiko Injuri
dengan mata
kiri
Keluarga
mengatakan
takut
terjatuh
DO :
Klien
tampak
ragu-ragu
bila berjalan
VOD 1/300
VOS 5/30
3 DS : Tindakan operasi Gangguan rasa
Klien nyaman cemas
mengatakan Stressor
merasa
cemas Ketidak tahuan klien tentang
khawatir keadaan/prosedur yang akan dilakukan
terhadap
tindakan Cemas
yang akan
dilakukan
DO :
Klien sering
menanyakan
tentang
penyakitnya
prospek
kesembuhan
nya
10
Askep Katarak Fida/SPA/04
11
Askep Katarak Fida/SPA/04
B. PERENCANAAN
Nama : Tn. E Diagnosa Medis : Katarak Senilis ODS
Umur : 60 tahun No. Medrec : 060245
Alamat : Cirangrang RW 01/Rt 01 Ciparay Bandung
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Gangguan persepsi Tupan: 1. Orientasikan klien terhadap 1. Untuk
sensoris : penglihatan Gangguan persepsi sensoris lingkungan. memperkenalkan pada
berhubungan dengan dapat teratasi. klien tentang
penurunan ketajaman Tupen : lingkungan dan
penglihatan akibat Klien dapat segera dilakukan aktifitas sehingga
kekeruhan pada lensa. oprasi dan setelah dilakukan dapat meningkatkan
Ditandai dengan : perawatan 2 x 24 jam klien stimulus penglihatan
DS: dapat memenuhi kriteria : 2. Bedakan kemampuan 2. Untuk menentukan
Klien mengeluh 1 Penglihatan tidak buram ketajaman penglihatan (visus) kemampuan visus tiap
tahun yang lalu VOD 1 / 60 diantara kedua mata. mata
penglihatan buram VOS 3/60 3. Anjurkan klien untuk 3. Dengan adanya alat
seperti ada kabut yang TIO dalam batas normal menggunakan alat bantu (bel). bantu (bel) aktivitas
semakin lama semakin ( 12 –22 ) yang akan dilakukan
tebal. klien berada dalam
12
Askep Katarak Fida/SPA/04
1 2 3 4 5
Klien meneluh pengawasan perawat
mata kanannya tak dapat 4. Dorong klien untuk 4. Mempertahankan
melihat. melakukan aktifitas sederhana keadaan normal tanpa
DO: meningkatkan stres.
Lensa mata tampak 5. Peran serta keluarga
keruh 5. libatkan keluarga dalam dapat membantu klien
VOD : 1/300 perawatan serta aktivitas klien dalam beraktivitas
13
Askep Katarak Fida/SPA/04
1 2 3 4 5
berhubungan dengan Klien dapat mengenal respon.
penurunan fungsi lingkungan setelah dilakukan 2. Anjurkan klien untuk 2. Untuk lebih
penglihatan ditandai perawatan selama 3 hari mempelajari kembali ADL meningkatkan respon
dengan : dengan kriteria : yang sering dilakukan. stimulus dan
DS : Klien dapat mengenal menurunkan
Klien mengatakan lingkungan sekitar. ketergantungan.
penglihatan buram Klien dapat 3. Anjurkan klien untuk 3. Untuk
Klien mengatakan memverbalisasikan faktor meletakkan peralatan ynag mengorientasikan alat-
hanya dapat melihat pembuat cedera. dibutuhkan pada tempat yang alat yang dibutuhkan
sebelah ruangan dengan Memodifikasi lingkungan sama dan mudah terjangkau. klien serta mengurangi
mata kiri yang nyaman. pecahnya alat-alat
Klien mengatakan yang akan mencederai
takut terjatuh klien
DO :
Klien tampak ragu-
ragu bila berjalan
3 VOD 1/300 Tupan : 1. Gunakan komunikasi 1. Agar lebih terbuka
VOS 5/30 Klien tidak merasa cemas terapeutik dalam pendekatan dalam mengungkapkan
Tupen : kepada klien. perasaan yang klien
Cemas klien berkurang alami.
Gangguan rasa nyaman :
14
Askep Katarak Fida/SPA/04
1 2 3 4 5
cemas sehubungan dengan dengan kriteria 1x24 jam : 2. Mengetahui tingkat
kurangnya pemahaman Klien tidak 2. Bantu klien untuk kecemasan serta
mengenai perawatan serta memperlihatkan tanda- mengungkapkan perasaan koping yang
tindakan yang akan tanda cemas seperti klien cemasnya. digunakan oleh klien
dilakukan ditandai dengan : tampak tenang klien 3. Klien yang
DS: mengetahui tindakan yang 3. Menjelaskan pada klien mendapatkan
Klien mengatakan akan dilakukan tentang kegiatan dari informasi akan lebih
merasa cemas khawatir Klien siap dilakukan perioperatif. mudah dalam
terhadap tindakan yang operasi menerima penanganan
akan dilakukan yang akan dilakukan.
DO : 4. Melibatkan keluarga
Klien sering 4. Melibatkan keluarga dalam akan menurunkan
menanyakan tentang pengambilan keputusan tingkat kecemasan
penyakitnya prospek terhadap perawatan yang klien, klien akan
kesembuhannya. dilakukan merasa aman
15
Askep Katarak Fida/SPA/04
17
Askep Katarak Fida/SPA/04
1 2 3 4 5
bantu (bel) atau meminta bantuan keluarga
bila beraktivitas
Hasil : klien mengatakan selalu meminta
bantuan keluarga bila mau beraktivitas
18