Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SUPERVISI ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Nama          : Ny. Marniyati Nama suami : Tn. Rahmat


Umur            : 31 tahun Umur : 33 tahun
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
No MR : 35.52.06
Alamat : Silaiang Bawah
Tgl. Masuk    : 24 November 2016

 Anamnesis :
            Seorang pasien wanita umur 31 tahun masuk Ruang Bersalin RSUD Padang
Panjang pada tanggal 24 November 2016 pukul 14.00 WIB dengan keluhan nyeri pinggang
menjalar ke ari-ari sejak ± 9 jam SMRS.

Riwayat penyakit sekarang :


 Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak ± 9 jam SMRS, semakin lama semakin
sering dan semakin kuat.
 Keluar lendir campur darah dari kemaluan sejak ± 8 jam SMRS
 Keluar air-air yang banyak dari kemaluan sejak ± 1 jam SMRS
 Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-)
 Tidak haid sejak ± 9 bulan yang lalu
 HPHT : 21 Februari 2016 TP : 27 November 2016
 Gerak anak dirasakan sejak ± 5 bulan yang lalu
 RHM : Mual (+), muntah (+), perdarahan (-)
 ANC : kontrol teratur ke bidan tiap bulan mulai usia kehamilan 1 bulan. Kontrok ke
RS 2x usia kehamilan 7 dan 9 bulan. Selama kontrol dikatakan ibu dan anak baik
serta diberikan vitamin dan tablet SF
 RHT : Mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
 Riwayat Menstruasi :  Menarche umur 13 tahun, siklus haid tidak teratur, lamanya 5-
7 hari, banyaknya 2-3 x ganti duk/hari, nyeri haid (-)

RPD : Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM, dan hipertensi.
Riwayat alergi tidak ada

1
RPK : Tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan, menular dan kejiwaan

Riwayat Perkawinan : 1 x tahun 2012

Riwayat Kehamilan/Abortus/Persalinan : 2/0/1


1. Usia 3 Tahun, Cukup Bulan, BBL 3600gr, lahir spontan ditolong dokter, hidup
2. Sekarang

Riwayat Kontrasepsi : Kondom

Riwayat Imunisasi : -

Riwayat Pendidikan : SMA

Riwayat Pekerjaan : IRT

Riwayat Kebiasaan : merokok (-), alkohol (-), narkoba (-)

Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis Cooperatif (CMC)
Tinggi Badan : 162 cm
Berat Badan sebelum hamil : 58 Kg
Berat Badan sesudah hamil : 71 Kg
LILA : 25 cm
BMI : 22 kg/m2
Vital sign:
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Nafas : 20x/menit
Temperatur : 36,80 C       
Mata                    : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher                   :
Inspeksi : JVP 5-2 cmH2O,
Kelenjar tiroid tidak tampak membesar
Palpasi : Kelenjar tiroid tidak teraba membesar
Kelenjar Getah Bening tidak teraba membesar

2
Thoraks :
Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : murni, reguler, bising (-)

Pulmo :
Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris kiri = kanan
Palpasi : Fremitus normal kiri = kanan
Perkusi : Sonor kiri = kanan
Auskultasi : Vesikuler normal, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Abdomen            : Status Obstetrikus
Genitalia              : Status Obstetrikus
Ekstremitas         : Edema -/-, RF +/+, RP -/-

Status Obstetrikus :
Muka : Chloasma gravidarum (-)
Mammae : Membesar, aerola dan papilla mammae hiperpigmentasi
(+), pembesaran kelenjar (+), kolostrum (+)
Abdomen
Inspeksi : Tampak membuncit sesuai dengan usia kehamilan aterm
Linea mediana hiperpigmentasi, striae gravidarum (+), sikatrik (-)
Palpasi :
L1 : FUT teraba 2 jari dibawah processus xyphoideus
Teraba bagian janin besar, lunak, noduler
L2 : Teraba tahanan terbesar janin disebelah kiri ibu
Teraba bagian-bagian kecil janin disebelah kanan ibu
L3 : Teraba bagian janin bulat, keras, terfiksir
L4 : Paralel/Sejajar
Perlimaan : 3/5
TFU : 37 cm TBA : 3875 gr His : 3-4x/10’ ; 40-45”/K
Perkusi : Tympani
Auskultasi : BU (+) N, DJJ : 130-140 x/menit                  

3
Genitalia          :
Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)
VT : Ø 8-9 cm
Ketuban (-) sisa keruh
Teraba kepala UUK kiri melintang HII-III
UPD: Promontorium sulit dinilai
Linea inominata sulit dinilai
Dinding samping panggul lurus
Os sakrum cekung
Spina ischiadika tidak menonjol
Os coccygeus mudah digerakkan
Arcus Pubis > 90˚
UPL: DIT dapat dilalui oleh satu tinju orang dewasa >10,5 cm
UPD dan UPL : kesan panggul luas

Laboratorium :
- Hemoglobin : 11 gr%
- Leukosit : 12.100 mm3
- Trombosit : 230.000 mm3
- Hematokrit : 31,12 %

Diagnosa :
G2P1A0H1 parturien aterm kala I fase aktif
Janin Hidup Tunggal Intra Uterine Presentasi kepala UUK kiri melintang HII-III

Sikap : Kontrol KU,VS,His, DJJ, lingkaran Bundle


Inform consent
Nilai kemajuan persalinan dari luar
Nilai ulang 2 jam lagi

Rencana: Partus pervaginam

4
PERJALANAN PENYAKIT
Tanggal 24 November 2016 Pukul 14.30
A : Pasien merasa ingin mengedan
Gerak anak (+)
PF : KU Kes TD Nd Nfs T
Sdg CMC 120/70 85x/i 22x/i 36,8 0

Abdomen :
His : 4-5x/ 45” / K
DJJ : 120-130 x/i

Genitalia :
Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)
VT : Ø Lengkap (10cm)
Ketuban (-) sisa jernih
Teraba kepala UUK depan HIII-IV

Diagnosis :
G2P1A0H1 parturien aterm kala II
Janin Hidup Tunggal Intra Uterine Presentasi kepala UUK depan HIII-IV

Sikap :
Pimpin Persalinan
Kontrol KU,VS,HIS, DJJ

Rencana: Partus pervaginam

5
PERJALANAN PENYAKIT
Tanggal 4 Desember 2016 jam 14.30 WIB

LAPORAN PERSALINAN
- Jam 14.30 terlihat adanya tanda kala II persalinan, yaitu ibu merasa ada dorongan
kuat untuk meneran, tekanan meningkat pada rektum dan vagina, perineum tampak
menonjol, vulva dan sfingter ani membuka.
- Menyiapkan pertolongan persalinan:
Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong
persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk resusitasi  tempat
datar, rata, bersih, kering dan hangat, 3 handuk/kain bersih dan kering, alat penghisap
lendir, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm di atas tubuh bayi
 Menggelar kain di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal bahu bayi
 Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai di dalam partus
set
- Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik :
Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang
dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT
 Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja, bersihkan dengan
seksama dari arah depan ke belakang
 Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang tersedia
Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi, lepaskan dan rendam dalam
larutan klorin 0,5% )
- Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap Bila selaput ketuban
belum pecah dan pembukaan sudah lengkap maka lakukan amniotomi
- Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/ saat relaksasi uterus untuk
memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120 – 160x/ menit)
- Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-hasil
penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.
- Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan meneran.
- Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan bantu ibu
dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya.
 Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan kondisi dan
kenyamanan ibu dan janin, dan dokumentasikan semua temuan yang ada.
 Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka untuk
mendukung dan memberi semangat pada ibu untuk meneran secara benar.

6
- Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk
meneran:
 Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif
 Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran
apabila caranya tidak sesuai
 Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (kecuali posisi
berbaring terlentang dalam waktu yang lama)
 Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi
 Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu
 Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum)
 Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
 Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah 120 menit (2
jam) meneran ( Primigravida) atau 60 menit ( 1 jam) meneran (multigravida)
- Jam 14.40 WIB, Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka
vulva maka lindungi perineum dengan tangan kanan (dibawah kain bersih dan
kering), ibu jari pada salah satu perineum dan 4 jari tangan pada sisi perineum yang
lain. Tangan kiri menahan kepala bayi untuk menahan posisi tetap fleksi saat keluar
secara bertahap melewati introitus dan perineum. Anjurkan ibu untuk meneran
perlahan atau bernapas cepat dan dangkal.
- Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal
itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi
 Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala
bayi.
 Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong
di antara dua klem tersebut.
 Pada pasien ini tidak terdapat lilitan tali pusat.
- Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
- Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental. Anjurkan
ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala ke arah bawah
dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan
arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
- Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke perineum ibu untuk menyanggah
kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah atas ( sanggah susur).

7
- Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut kepunggung,
bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki ( masukkan telunjuk diantara kaki
dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya ).
- Jam 15.00 WIB .
Lahir bayi perempuan, Bayi lahir cukup bulan, menangis kuat dan bergerak aktif
- Bayi dikeringkan mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian
tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk / kain
yang kering. Biarkan bayi diatas perut ibu.
- Memeriksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus.
- Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik.
- Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM ( intramaskuler )
di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan
oksitosin).
- Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari
pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal ( ibu ) dan jepit kembali tali pusat
pada 2 cm distal dari klem pertama
- Pemotongan dan pengikatan tali pusat : Dengan satu tangan. Angkat tali pusat yang
telah dijepit ( lindungi perut bayi ), dan dilakukan pengguntingan tali pusat diantara 2
klem tersebut. Kemudian dilakukan pengikatan tali pusat.
- Agar ada kontak kulit ibu kekulit bayi, bayi diletakkan tengkurap di dada ibu. Lurus
kan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada / perut ibu. Usahakan kepala bayi
berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu
dan selimuti bayi
- Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva.
- Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
mendeteksi pelepasan plasenta. Tangan lain menegangkan tali pusat.
- Saat uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara
tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah dorso kranial.
- Timbul tanda-tanda pelepasan plasenta :
 Fundus uteri naik
 Tali pusat yang terlihat menjadi lebih panjang  3 cm
 Bentuk uterus menjadi membulat dan keras
 Disertai pengeluaran darah dengan tiba-tiba
- Saat plasenta muncul di introitus vagina, plasenta dilahirkan dengan kedua tangan.
Memegang dan memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan
dan tempatkan plasenta pada wadahnya.

8
- Setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, dilakukan masase uterus dengan
meletakkan telapak tangan pada difundus dan dilakukan gerakan melingkar hingga
uterus berkontraksi.
- Memeriksa plasenta dan selaput plasenta,
Plasenta lahir spontan, lengkap 1 buah, berat ± 550 gram, ukuran 18x17x3 cm dengan
panjang tali pusat ± 50 cm, insersi parasentralis
- Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum (dengan 2 jari telunjuk dan
tengah tangan kanan membuka liang vagina untuk memeriksa apakah ada laserasi atau
robekan perineum dan vagina yang menyebabkan perdarahan). Lakukan penjahitan bila
laserasi menyebabkan perdarahan. Pada pasien terdapat laserasi perineum bekas
episiotomi grade II.
- Melakukan asuhan pasca persalinan, yaitu :
▪memastikan uterus berkontraksi baik
▪melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Dilakukan penimbangan bayi, memberikan tetes mata antibiotika dan vit K.


 Berat badan bayi : 4000 gram
 Panjang badan bayi : 50 cm
 A/S : 8/9
 evaluasi perdarahan, perdarahan ± 200 cc

Diagnosis :
P2A0H2 post partus maturus spontan
Neonatus cukup bulan , perempuan, BB 4000 gr, PB 39 cm, A/S 8/9

Sikap :
 Kontrol KU,VS, PPV, Kontraksi
 Awasi kala IV

Terapi :
 Amoxicillin 500 mg tab 3x1
 Asam Mefenamat 500 mg tab 3x1
 Vitamin C tab 2x1 tab
 SF 2 x 1

9
KALA IV
Jam Waktu TD Nadi Suhu TFU Kontraksi Kandung Darah
ke uterus kemih
1 15.00 120/70 82x 36,90 2 jari Baik - -
bpst

15.15 120/70 82x 2 jari Baik - -


bpst
15.30 110/70 78x 2 jari Baik - -
bpst
15.45 120/70 80x 2 jari Baik - -
bpst
2 16.00 120/80 82x 36,80 2 jari Baik - -
bpst
16.30 120/80 80x 2 jari Baik 150 cc 1 duk
bpst

Pukul 17.00 WIB


A : Demam (-), ASI (+/+), BAK (+), BAB (-), PPV (-)
PF : KU Kes TD Nd Nfs T
Sdg CMC 110/70 78x/i 20x/i 36,8 0
Mata        : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Abdomen :
Inspeksi : Perut tampak sedikit membuncit
Palpasi : FUT 2 jari bawah pusat, kontraksi baik NT(-), NL (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+) Normal
Genitalia :
Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)
Luka bekas episiotomi tenang, kemerahan (-), odema (-) hematom (-)

Diagnosis :
P2A0H2 post partus maturus spontan
Ibu dan anak baik

Sikap :
Kontrol KU, VS, PPV
Diet TKTP

10
Mobilisasi dini
Breast care
Vulva hygiene

Terapi :
 Amoxicillin 500 mg tab 3x1
 Asam Mefenamat 500 mg tab 3x1
 Vitamin C tab 2x1 tab
 SF 1x1 tab

Rencana : Pindah KR

Follow up :
Tanggal 5 Desember 2016 jam 09.00 WIB

A : Demam (-), ASI (+/+), BAK (+), BAB (+), PPV(-)


PF : KU Kes TD Nd Nfs T
Sdg CMC 120/70 78x/i 20x/i 36,80C
Mata         : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Abdomen :
Inspeksi : Perut tampak sedikit membuncit
Palpasi : FUT 3 jari bawah pusat, kontraksi baik NT(-), NL (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+) Normal
Genitalia :
Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)
Luka bekas episiotomi tenang, kemerahan (-), odema (-) hematom (-)

Diagnosis :
P2A0H2 post partus maturus spontan + Nifas Hari I
Ibu dan anak baik

Sikap :
Kontrol KU,VS,PPV
Diet TKTP
Mobilisasi dini

11
Breast care
Vulva hygiene

Terapi :
 Amoxicillin 500 mg tab 3x1
 Asam Mefenamat 500 mg tab 3x1
 Vitamin C tab 2x1 tab
 SF 2x1 tab

Rencana :Pasien boleh pulang

12

Anda mungkin juga menyukai