NOMOR 067/PER/DIR/I/2019
TENTANG
PANDUAN PENGGUNAAN KAMERA CLOSED CIRCUIT TELEVISION (CCTV)
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Kesamben
Tanggal : 10 Januari 2019
Direktur,
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sering kali terjadi banyak kasus atau peristiwa yang tidak diketahui secara langsung
seperti keramaian yang membutuhkan suatu pengamatan khusus dengan menggunakan alat
bantu berupa kamera CCTV. Pengertian CCTV adalah kepanjangan dari Closed Circuit Television
adalah sebuah kamera video digital yang difungsikan untuk memantau dan mengirimkan sinyal
video pada suatu ruang yang kemudian sinyal itu akan diteruskan kesebuah layar monitor.
Fungsi kamera CCTV adalah untuk memantau keadaan suatu tempat, yang biasanya
berkaitan dengan keamanan atau tindak kejahatan, jadi apabila terjadi hal – hal kriminal akan
dapat terekam kamera yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan bukti khususnya pada
beberapa tempat yang terpantau secara langsung maupun tidak langsung. Pada saat tertentu
kamera CCTV akan sangat berguna sebagai barang bukti. Seperti ketika terjadi bencana besar
atau peristiwa – peristiwa penting yang tidak sempat dipantau oleh petugas.
Negara Indonesia mempunyai landasan hukum yang cukup kuat untuk dapat melindungi
hak pribadi seseorang untuk mendapatkan perlindungan yang layak tanpa terkecuali. Sehingga
setiap orang ataupun lingkungan berhak medapatkan perlindungan untuk keamanan baik secara
fisik maupun non fisik.
B. TUJUAN
1. Mendiskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya tindak kriminal atau tindak
kejahatan pada pasien , pengunjung , karyawan selama berada di rumah sakit.
2. Mengurangi kejadian yang berhubungan dengan tindakan kriminal berupa pencurian ,
penyerangan baik dari pihak internal maupun pihak eksternal pada pasien , pengunjung
dan karyawan rumah sakit.
C. RUANG LINGKUP
1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien, pengunjung, karyawan selama berada
dirumah sakit.
2. Penanggung jawab panduan ini adalah karyawan yang ditunjuk untuk dapat membuka
sistem kamera CCTV guna membantu pemantauan khususnya pada tempat – tempat yang
tidak terjangkau untuk pemantauan secara langsung maupun tidak langsung.
D. PRINSIP
1. Semua pasien,pengunjung dan karyawan yang berada dalam rumah sakit dan tempat
yang strstegis atau tidak mendapat pemantauan langsung mendapat pemantauan lebih
untuk keamanan baik fisik dan non fisik.
2. Tujuan utama pemantauan CCTV adalah untuk memantau keadaan dalam suatu tempat,
yang biasanya berkaitan dengan keamanan atau tindak kejahatan yang nantinya jika
A. PEMANTAUAN
1. PASIEN
Berlaku untuk semua pasien baik untuk dirawat inap maupun dirawat jalan
a. Tatalaksana Pemantauan Pasien
1) Semua pasien baik untuk rawat inap maupun rawat jalan harus dilaksanakan
pemantauan melalui kamera CCTV dan dibantu dengan adanya pemantauan
secara langsung oleh petugas keamanan pada saat berugas untuk keliling
pada semua wilayah lingkungan rumah sakit.
2) Pastikan bahwa pasien harus terlindungi dari semua ancaman berupa fisik
dari hal – hal yang menuju kearah kriminal atau kejahatan.
3) Pastikan pasien merasa aman dan tidak terganggu dengan adanya
pemantauan baik dari kamera CCTV ataupun petugas keamanan secara
langsung.
4) Pastikan pemantauan secara menyeluruh pada pasien selama pasien berada
dalam lingkungan rumah sakit. Jika perlu hubungi pihak berwajib untuk kasus
tindakan kriminal berupa pencurian jika kasus tersebut berlanjut.
b. Tindakan / Prosedur Yang Membutuhkan Pemantauan
1) Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan pemantauan:
a) Pemantauan pasien pada saat dirawat inap
b) Pemantauan pasien pada saat dirawat jalan
c) Pemantauan pada area gudang perbekes dan perbekum
d) Pemantauan pengunjung rumah sakit secara umum
2) Jangan melakukan prosedur apapun jika terjadi tindakan kriminal berupa
pencurian. Sistem pelaporan harus dilaksanakan oleh petugas keamanan
yang bertugas.
2. PENGUNJUNG
Berlaku untuk semua pengunjung yang berada dalam lingkungan rumah sakit
a. Tatalaksana Pemantauan Pengunjung
1) Semua pengunjung yang berada dalam lingkungan rumah sakit harus
dilaksanakan pemantauan melalui bantuan kamera CCTV dan dibantu
dengan adanya pemantauan secara langsung oleh petugas keamanan pada
saat bertugas untuk keliling pada semua wilayah rumah sakit.
2) Pastikan bahwa pengunjung harus memang terlindungi dari semua ancaman
berupa fisik dari hal – hal yang menuju arah kriminal atau kejahatan.
3) Pastikan pengunjung merasa aman baik dari kamera CCTV ataupun
pemantauan secara langsung.
4) Pastikan pemantauan secara menyeluruh pada pengunjung selama berada
dalam lingkungan rumah sakit. Jika perlu hubungi pihak berwajib untuk kasus
tindakan kriminal berupa pencurian jika kasus tersebut berlanjut.
5) Tindakan / prosedur yang membutuhkan pemantauan
Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan pemantauan
pengunjung:
a) Pada saat pengunjung ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan
atau informasi tentang kesehatan
b) Pada saat pengunjung ke rumah sakit untuk menuju ketempat rawat
inap, rawat jalan atau keperluan lain yang berkaitan dengan pelayanan
/ keperluan rumah sakit
3. KARYAWAN
Berlaku untuk semua karyawan yang berada dalam lingkungan rumah sakit.
a. Tatalaksana pemantauan karyawan
1) Semua karyawan yang berada dalam lingkungan rumah sakit harus
dilaksanakan pematauan melalui batuan CCTV dan dibantu dengan adanya
keamanan pada saat bertugas untuk keliling pada semua wilayah lingkungan
rumah sakit.
2) Pastikan bahwa karyawan harus terlindungi dari semua ancaman berupa fisik
dari hal – hal yang menuju arah kriminal atau kejahatan.
3) Pastikan karyawan merasa aman dan tidak terganggu adanya pemantauan
baik dari kamera CCTV atau pemantauan secara langsung
4) Pastikan pemantauan secara menyeluruh pada karyawan selama karyawan
berada dalam lingkungan rumah sakit. Jika perlu hubungi pihak berwajib
untuk kasus tindakan kriminal berupa pencurian jika kasus tersebut
berlanjut.
b. Tindakan / prosedur yang membutuhkan pemantauan
Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan pemantauan karyawan:
1) Pada saat karyawan sedang bertugas di rumah sakit untuk menjalankan tugas
dan job desk yang sudah diberikan oleh manajeman rumah sakit.
2) Pada saat karyawan sudah tidak berdinas tetapi masih berada didalam
lingkungan rumah sakit.
c. Jangan melakukan prosedur apapun jika terjadi tindakan kriminal berupa
pencurian. Sistem pelaporan harus dilaksanakan oleh petugas keamanan yang
bertugas.
BAB IV
DOKUMENTASI
Untuk penggunaan CCTV ini selain dokumentasi berupa video atau foto kejadian, juga
diperlukan dokumentasi pendukung, berupa:
1. Buku Absensi Keliling Petugas Keamanan (Security).
2. Buku Pengunjung.
3. Buku Laporan Kejadian.
Ditetapkan di : Kesamben
Tanggal : 10 Januari 2019
Direktur,