Anda di halaman 1dari 10

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT WAVA HUSADA KESAMBEN

NOMOR 067/PER/DIR/I/2019
TENTANG
PANDUAN PENGGUNAAN KAMERA CLOSED CIRCUIT TELEVISION (CCTV)

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit


diperlukan adanya buku Panduan Perlindungan Pada Kekerasan Fisik
Rumah Sakit;
b. bahwa dalam pelaksanaan perlindungan terhadap kekerasan fisik di
rumah sakit perlu adanya buku Panduan Penggunaan Kamera Closed
Circuit Television (CCTV);
c. bahwa sesuai butir a diatas perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur
Rumah Sakit Wava Husada Kesamben.

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran;
3. Surat Keputusan Direktur PT. Sarana Budi Mulyo Nomor 003/SK-
DIR/PT-SBM/VII/2018 tanggal 02 Juli 2018 tentang Pengangkatan
Direktur Rumah Sakit Wava Husada Kesamben.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT WAVA HUSADA KESAMBEN TENTANG


PANDUAN PENGGUNAAN KAMERA CLOSED CIRCUIT TELEVISION (CCTV)
Kesatu Panduan Penggunaan Kamera CCTV Rumah Sakit Wava Husada Kesamben
sebagaimana yang dimaksud tercantum dalam lampiran Peraturan ini.
Kedua : Panduan Penggunaan Kamera CCTV Rumah Sakit sebagaimana dimaksud
dalam Diktum Kesatu harus dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan di
Rumah Sakit Wava Husada Kesamben.
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kesamben
Tanggal : 10 Januari 2019
Direktur,

dr. Dwi Bambang Ari Wibowo


NIK 010518015
Lampiran 1/8
Peraturan Direktur Rumah Sakit Wava Husada
Kesamben
Nomor: 067/PER/DIR/I/2019
Tentang : Panduan Penggunaan Kamera Closed
Circuit Television (cctv)
Tanggal : 10 Januari 2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sering kali terjadi banyak kasus atau peristiwa yang tidak diketahui secara langsung
seperti keramaian yang membutuhkan suatu pengamatan khusus dengan menggunakan alat
bantu berupa kamera CCTV. Pengertian CCTV adalah kepanjangan dari Closed Circuit Television
adalah sebuah kamera video digital yang difungsikan untuk memantau dan mengirimkan sinyal
video pada suatu ruang yang kemudian sinyal itu akan diteruskan kesebuah layar monitor.
Fungsi kamera CCTV adalah untuk memantau keadaan suatu tempat, yang biasanya
berkaitan dengan keamanan atau tindak kejahatan, jadi apabila terjadi hal – hal kriminal akan
dapat terekam kamera yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan bukti khususnya pada
beberapa tempat yang terpantau secara langsung maupun tidak langsung. Pada saat tertentu
kamera CCTV akan sangat berguna sebagai barang bukti. Seperti ketika terjadi bencana besar
atau peristiwa – peristiwa penting yang tidak sempat dipantau oleh petugas.
Negara Indonesia mempunyai landasan hukum yang cukup kuat untuk dapat melindungi
hak pribadi seseorang untuk mendapatkan perlindungan yang layak tanpa terkecuali. Sehingga
setiap orang ataupun lingkungan berhak medapatkan perlindungan untuk keamanan baik secara
fisik maupun non fisik.

B. TUJUAN
1. Mendiskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya tindak kriminal atau tindak
kejahatan pada pasien , pengunjung , karyawan selama berada di rumah sakit.
2. Mengurangi kejadian yang berhubungan dengan tindakan kriminal berupa pencurian ,
penyerangan baik dari pihak internal maupun pihak eksternal pada pasien , pengunjung
dan karyawan rumah sakit.

C. RUANG LINGKUP
1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien, pengunjung, karyawan selama berada
dirumah sakit.
2. Penanggung jawab panduan ini adalah karyawan yang ditunjuk untuk dapat membuka
sistem kamera CCTV guna membantu pemantauan khususnya pada tempat – tempat yang
tidak terjangkau untuk pemantauan secara langsung maupun tidak langsung.

D. PRINSIP
1. Semua pasien,pengunjung dan karyawan yang berada dalam rumah sakit dan tempat
yang strstegis atau tidak mendapat pemantauan langsung mendapat pemantauan lebih
untuk keamanan baik fisik dan non fisik.
2. Tujuan utama pemantauan CCTV adalah untuk memantau keadaan dalam suatu tempat,
yang biasanya berkaitan dengan keamanan atau tindak kejahatan yang nantinya jika

panduan penggunaan kamera closed circuit television (cctv) | 1


terjadi tindakan kriminal atau kejahatan hasil pemantauan dapat dijadikan sebagai barang
bukti.
3. Pemantauan dengan menggunakan kamera CCTV dilakukan selama 24 (dua puluh empat)
jam perhari, jam dan hasil pemantauan akan dengan sendirinya dapat merekam paling
lama 30 (tiga puluh) hari sejak pemantauan dilakukan.
4. Hasil pemantauan jika sudah berusia 30 (tiga puluh) hari dan tidak terpakai untuk
dijadikan barang bukti hasil tindakan kriminal atau kejahatan akan dihapus secara
otomatis dari sistem.

panduan penggunaan kamera closed circuit television (cctv) | 2


BAB II
RUANG LINGKUP

A. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB


1. Seluruh Staf Rumah Sakit
a. Memahami dan mengetahui apa kegunaan dan manfaat dari kamera CCTV.
b. Memastikan adanya pemantauan melalui kamera CCTV yang benar ketika sedang
memantauan hal – hal yang mecurigakan.
c. Melaporkan kejadian yang mecurigakan yang didapat dari pemantauan langsung
sehingga dapat segera dilakukan pemantauan dengan perekaman kamera CCTV
secara otomatis.
2. Petugas Keamanan / Security
a. Bertanggung jawab melakukan pemantauan dan memastikan adanya pencatatan
data berdasarkan hasil pemantauan kamera CCTV.
b. Memastikan kamera CCTV dapat berfungsi dengan baik (tidak rusak) dan
melakukan pemantauan, jika rusak harus segera diganti.
3. Unit Operasional Pelayananan Umum
a. Bertanggung jawab melakukan pemantauan dan memastikan adanya pencatatan
data berdasarkan hasil pemantauan kamera CCTV dan laporan dari petugas terkait
untuk pemantauan untuk pemantauan situasi dan kondisi secara langsung.
b. Memastikan kamera CCTV dapat berfungsi dengan baik (tidak rusak) dan dapat
melakukan pemantauan dan jika rusak dilaporkan untuk segera diganti.
4. Kepala Instalasi / Ruangan
a. Memastikan seluruh staf di instalasi memahami prosedur pelaporan kejadian yang
berhubungan dengan kejadian kriminal atau kejahatan dan memastikan kebenaran
data yang mencurigakan tersebut untuk dapat dipertanggung jawabkan pada saat
memberikan hasil pencatatan kamera CCTV dari buku laporan keamaan.
b. Menyelidiki semua insiden kriminal atau kejahatan yang terjadi pada pasien,
pengunjung, karyawan dan memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk
mencegah terulangnya kembali kejadian tersebut.
5. Manajer
a. Memantau dan memastikan panduan penggunaan kamera CCTV dikelola dengan
baik oleh kepala unit / instansi.
b. Menjaga stadarisasi dalam menerapkan panduan kamera CCTV

panduan penggunaan kamera closed circuit television (cctv) | 3


BAB III
TATALAKSANA PEMANTAUAN CCTV

A. PEMANTAUAN
1. PASIEN
Berlaku untuk semua pasien baik untuk dirawat inap maupun dirawat jalan
a. Tatalaksana Pemantauan Pasien
1) Semua pasien baik untuk rawat inap maupun rawat jalan harus dilaksanakan
pemantauan melalui kamera CCTV dan dibantu dengan adanya pemantauan
secara langsung oleh petugas keamanan pada saat berugas untuk keliling
pada semua wilayah lingkungan rumah sakit.
2) Pastikan bahwa pasien harus terlindungi dari semua ancaman berupa fisik
dari hal – hal yang menuju kearah kriminal atau kejahatan.
3) Pastikan pasien merasa aman dan tidak terganggu dengan adanya
pemantauan baik dari kamera CCTV ataupun petugas keamanan secara
langsung.
4) Pastikan pemantauan secara menyeluruh pada pasien selama pasien berada
dalam lingkungan rumah sakit. Jika perlu hubungi pihak berwajib untuk kasus
tindakan kriminal berupa pencurian jika kasus tersebut berlanjut.
b. Tindakan / Prosedur Yang Membutuhkan Pemantauan
1) Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan pemantauan:
a) Pemantauan pasien pada saat dirawat inap
b) Pemantauan pasien pada saat dirawat jalan
c) Pemantauan pada area gudang perbekes dan perbekum
d) Pemantauan pengunjung rumah sakit secara umum
2) Jangan melakukan prosedur apapun jika terjadi tindakan kriminal berupa
pencurian. Sistem pelaporan harus dilaksanakan oleh petugas keamanan
yang bertugas.

2. PENGUNJUNG
Berlaku untuk semua pengunjung yang berada dalam lingkungan rumah sakit
a. Tatalaksana Pemantauan Pengunjung
1) Semua pengunjung yang berada dalam lingkungan rumah sakit harus
dilaksanakan pemantauan melalui bantuan kamera CCTV dan dibantu
dengan adanya pemantauan secara langsung oleh petugas keamanan pada
saat bertugas untuk keliling pada semua wilayah rumah sakit.
2) Pastikan bahwa pengunjung harus memang terlindungi dari semua ancaman
berupa fisik dari hal – hal yang menuju arah kriminal atau kejahatan.
3) Pastikan pengunjung merasa aman baik dari kamera CCTV ataupun
pemantauan secara langsung.
4) Pastikan pemantauan secara menyeluruh pada pengunjung selama berada
dalam lingkungan rumah sakit. Jika perlu hubungi pihak berwajib untuk kasus
tindakan kriminal berupa pencurian jika kasus tersebut berlanjut.
5) Tindakan / prosedur yang membutuhkan pemantauan
Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan pemantauan
pengunjung:
a) Pada saat pengunjung ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan
atau informasi tentang kesehatan
b) Pada saat pengunjung ke rumah sakit untuk menuju ketempat rawat
inap, rawat jalan atau keperluan lain yang berkaitan dengan pelayanan
/ keperluan rumah sakit

panduan penggunaan kamera closed circuit television (cctv) | 4


6) Jangan melakukan prosedur apapun jika terjadi tindakan kriminal berupa
pencurian. Sistem pelaporan harus dilaksanakan oleh petugas keamanan
yang bertugas.

3. KARYAWAN
Berlaku untuk semua karyawan yang berada dalam lingkungan rumah sakit.
a. Tatalaksana pemantauan karyawan
1) Semua karyawan yang berada dalam lingkungan rumah sakit harus
dilaksanakan pematauan melalui batuan CCTV dan dibantu dengan adanya
keamanan pada saat bertugas untuk keliling pada semua wilayah lingkungan
rumah sakit.
2) Pastikan bahwa karyawan harus terlindungi dari semua ancaman berupa fisik
dari hal – hal yang menuju arah kriminal atau kejahatan.
3) Pastikan karyawan merasa aman dan tidak terganggu adanya pemantauan
baik dari kamera CCTV atau pemantauan secara langsung
4) Pastikan pemantauan secara menyeluruh pada karyawan selama karyawan
berada dalam lingkungan rumah sakit. Jika perlu hubungi pihak berwajib
untuk kasus tindakan kriminal berupa pencurian jika kasus tersebut
berlanjut.
b. Tindakan / prosedur yang membutuhkan pemantauan
Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan pemantauan karyawan:
1) Pada saat karyawan sedang bertugas di rumah sakit untuk menjalankan tugas
dan job desk yang sudah diberikan oleh manajeman rumah sakit.
2) Pada saat karyawan sudah tidak berdinas tetapi masih berada didalam
lingkungan rumah sakit.
c. Jangan melakukan prosedur apapun jika terjadi tindakan kriminal berupa
pencurian. Sistem pelaporan harus dilaksanakan oleh petugas keamanan yang
bertugas.

B. TATA CARA PEMANTAUAN


1. Jenis Pemantauan
Pemantauan yang dilakukan di RSUD Lawang adalah sebagai berikut:
a. Pemantauan secara langsung.
b. Pemantauan dengan kamera CCTV
2. Pelaporan Insiden / Kejadian Kesalahan Pemantauan.
a. Pasien
1) Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
a) Hasil pemantauan dengan kamera CCTV tidak jelas.
b) Hasil pemantauan secara langsung oleh petugas keamanan tidak teliti.
c) Kesalahan identifikasi laporan hasil pemantauan.
d) Kesalahan penulisan hasil pemantauan dibuku laporan.
e) Lingkup pemantauan yang cukup luas.
2) Beberapa penyebab umum terjadinya kesalahan identifikasi laporan adalah:
a) Kesalahan pada administrasi / tata usaha.
(1). Salah melihat kamera CCTV.
(2). Kesalahan mengisi buku laporan.
(3). Penulisan data berdasarkan hasil laporan yang salah.
(4). Pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap tidak terbaca.
3) Jika terjadi insiden akibat kesalahan indentifikasi laporan pastikan keamanan
dan keselamatan pasien, pengunjung dan karyawan.
b. Pengunjung

panduan penggunaan kamera closed circuit television (cctv) | 5


1) Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
a) Hasil pemantauan dengan kamera CCTV tidak jelas.
b) Hasil pemantauan secara langsung oleh petugas keamanantidak teliti.
c) Kesalahan identifikasi laporan hasil pemantauan.
d) Kesalahan penulisan hasil pemantauan dibuku laporan.
e) Lingkup pemantauan yang cukup luas.
2) Beberapa penyebab umum terjadinya kesalahan identifikasi laporan adalah:
a) Kesalahan pada administrasi / tata usaha
(1). Salah melihat kamera CCTV
(2). Kesalahan mengisi buku laporan
(3). Penulisan data berdasarkan hasil laporan yang salah
(4). Pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap tidak terbaca
3) Jika terjadi insiden akibat kesalahan indentifikasi laporan pastikan keamanan
dan keselamatan pasien, pengunjung dan karyawan.
c. Karyawan
1) Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
a) Hasil pemantauan dengan kamera CCTV tidak jelas.
b) Hasil pemantauan secara langsung oleh petugas keamanan tidak teliti.
c) Kesalahan identifikasi laporan hasil pemantauan.
d) Kesalahan penulisan hasil pemantauan dibuku laporan.
e) Lingkup pemantauan yang cukup luas.
2) Beberapa penyebab umum terjadinya kesalahan identifikasi laporan adalah:
a) Kesalahan pada administrasi /tata usaha
(1). Salah melihat kamera CCTV
(2). Kesalahan mengisi buku laporan
(3). Penulisan data berdasarkan hasil laporan yang salah
(4). Pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap tidak terbaca
3) Jika terjadi insiden akibat kesalahan indentifikasi laporan pastikan keamanan
dan keselamatan pasien, pengunjung dan karyawan.

C. RUANG LINGKUP PEMANTAUAN

Lingkup Pemantauan Kamera CCTV Sebagai Berikut:

panduan penggunaan kamera closed circuit television (cctv) | 6


No. Saluran Area Titik Pemantauan (Lokasi) Jumlah Terpasang
1. Kanan rumah sakit 1
2. Tempat Parkir Depan (Utara) 1
3. Tempat Parkir Depan Selatan) 1
4. Depan ners station 2
5. Pendaftaran 1
6. lorong jalan transport pasien 1
7. Depan kantor lantai 3 2
8. Ruang Kantor lantai 3 2
9. Depan ruang kaber 1
10. Lorong arah laboatorium 1
11. Depan ruang isolasi 1

BAB IV
DOKUMENTASI

Untuk penggunaan CCTV ini selain dokumentasi berupa video atau foto kejadian, juga
diperlukan dokumentasi pendukung, berupa:
1. Buku Absensi Keliling Petugas Keamanan (Security).
2. Buku Pengunjung.
3. Buku Laporan Kejadian.

panduan penggunaan kamera closed circuit television (cctv) | 7


Perlindungan terhadap semua orang dan barang yang ada didalam lingkungan Rumah Sakit
Wava Husada Kesamben merupakan salah satu unsur pada perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, menyebabkan peningkatan kesadaran hukum, hak asasi manusia serta cara berpikir yang
kritis dan rasional. Untuk itu rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan yang lebih baik termasuk
pelayanan terhadap pengamanan.
Fasilitas pengamanan berfungsi untuk membuat rasa aman dan nyaman bagi semua orang yang
berada dalam lingkungan rumah sakit dan juga untuk semua asset rumah sakit. Panduan Pemantauan
kamera CCTV ini dapat dipakai sebagai acuan untuk menentukan tempat – tempat atau lokasi yang
tidak terjangkau oleh petugas keamanan yang berpotensi dapat terjadi tindakan kriminal atau
kejahatan berupa pencurian, perampokan dan tindakan kriminal lainnya.

Ditetapkan di : Kesamben
Tanggal : 10 Januari 2019
Direktur,

dr. Dwi Bambang Ari Wibowo


NIK 010518015

panduan penggunaan kamera closed circuit television (cctv) | 8

Anda mungkin juga menyukai