A. PENDAHULUAN
Filsafat ilmu membahas segala sesuatu yang ada bahkan yang mungkin ada baik
berwujud ataupun riil meliputi Tuhan, manusia dan alam semesta. Sehingga untuk
Sistematika filsafat secara garis besar ada tiga pembahasan pokok, yaitu bagaimana
pengetahuan, ontology atau teori hakikat, yang membahas tentang hakikat segala
sesuatu yang melahirkan pengetahuan. Dan aksiologi atau teori nilai yang
membahas tentang tentang untuk apa ilmu itu digunakan. Menurut Bramel, dalam
aspek aksiologi ini ada Moral conduct, estetic expresion, dan sosioprolitical. Setiap
ilmu bisa untuk mengatasi suatu masalah sosial golongan ilmu. Namun, salah satu
Dan moral adalah hal yang paling susah dipahami ketika sudah mulai banyak orang
Mempelajari ketiga cabang tersebut sangatlah penting dalam mem yang begitu luas
membahas tentang hakikat, hanya saja dari hal yang berbeda dan tujuan yang
1
pengetahuan, bagaimana kita bisa tahu membedakan dengan yang lain. Ontologi
membahas tentang apa objek yang kita ketahui wujudnya yang hakiki dan
hubungannya dengan daya pikir. Sedangkan aksiologi nilai yang membahas tentang
Ilmu pengetahuan itu sendiri adalah kumpulan pengetahuan yang benar disusun
dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku niversal dapat
filsafat mempelajari esensi atau hakikat ilmu pengetahuan tertentu secara rasional.
manusia, ada alam, dan ada causa prima dalam suatu hubungan menyeluruh, terarah
dalam keharmonisan. Jadi, dari aspek ontologi, segala sesuatu yang ada ini berupa
tatanan hubungan estetis yang diliputi dengan warna nilai keindahan. Ontologi
dipahami sebagai sesuatu yang tunggal dan bisa dipisah dari sesuatu yang lain atau
jamak, terikat dengan sesuatu yang lain, sehingga harus dipahami sebagai suatu
(holistik).
Ontologi merupakan studi tentang proses, fungsi, unsur, parameter dan karakteristik
central. Dalam hal ini manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang diberi
2
kelebihan akal, budaya dan agama dibandingkan dengan komponen lain dalam
ekosistemnya.
Pengertian paling umum pada ontologi adalah bagian dari suatu bidang yang
knowledge base. Sebuah ontologi juga dapat diartikan sebuah struktur hirarki dari
menjelaskan sebuah domain yang dapat digunakan sebagai landasan untuk sebuah
base”. Dengan demikian, ontologi merupakan suatu teori tentang makna dari
property dari suatu objek, serta relasi objek tersebut yang mungkin terjadi pada
pengetahuan. Ringkasnya, pada tinjauan filsafat, ontologi adalah studi tentang ada.
Ontologi ilmu menurut Mudhofir (1997), membatasi diri pada ruang kajian
keilmuwan yang bisa dipikirkan manusia secara rasional dan yang bisa diamati
melalui panca indera manusia. Wilayah ontologi ilmu terbatas pada jangkauan
pengetahuan ilmiah manusia. Sementara kajian objek penelaah yang berada dalam
surga dan neraka) menjadi ontologi dari pengetahuan lainnya di luar ilmu. Ilmu
adalah bagian kecil dari serangkaian pengetahuan yang dapat ditemukan dan di
pelajari serta dibutuhkan dalam mengatasi berbagai dilema dunia dan isinya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ontologi artinya cabang ilmu filsafat yang
berhubungan dengan hakikat hidup. Jadi ontologi adalah bidang pokok filsafat yang
sistematis berdasarkan hukum sebab akibat yaituada manusia, ada alam, dan ada
kausa prima dalam suatu hubungan yangmenyeluruh, teratur, dan tertib dalam
keharmonisan. Ontologi dapat pula diartikan sebagai ilmu atau teori tentang wujud
3
hakikat yang ada.Objek ilmu atau keilmuan itu adalah dunia empirik, dunia yang
inderawi. Dengan kata lain, ontologi adalah ilmu yangmempelajari tentang hakikat
Pengertian ini didukung pula oleh pernyataan Runes bahwa “ontology is the theory
B. PEMBAHASAN
Ilmu Lingkungan adalah ilmu yang penting karena memanfaatkan berbagai macam
manusia agar tidak membuat kerusakan di daratan, lautan, mau pun angkasa sebagai
mana disinyalir oleh Kitab Suci agama apa pun. Dengan ilmu lingkungan, umat
lingkungan. Karena bumi kita hanya satu, isu lingkungan menjadi kepentingan
dunia internasional seperti pemanasan global, penipisan lapisan ozon, hujan asam,
Untuk mengubah kondisi lingkungan yang tidak diinginkan menuju arah yang
4
diinginkan diperlukan sebuah kajian ilmu khusus, yang memiliki fokus cakupan
lebih mendalam. Batasan ilmu lingkungan dengan ilmu lainnya adalah tentang
makhluk hidup di dalamnya. Ketika suatu perubahan lingkungan terjadi akan tetapi
pembangunan berkelanjutan. Dari Misra (1991) dikenal empat prinsip dasar ekologi
1) individu
2) populasi
3) komunitas
4) ekosistem
5) bioma
6) biosfer.
5
3) satu tujuan terhindar dari perilaku masyarakat yang boros dan konsumtif.
bersama kita sebagai konsekuensi dari kegiatan umat manusia yang menyempitkan
Adanya suatu perubahan yang terjadi pada lingkungan dimana manusia berpijak,
perubahan baik yang diakibatkan oleh kegiatan manusia itu sendiri maupun
a. Sikap Hormat terhadap Alam (Respect For Nature), Sikap hormat terhadap
alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam
semesta seluruhnya.
muncul dari prinsip sikap hormat terhadap alam di atas adalah rasa tanggung
penanggung jawab di muka bumi dan secara ontologis manusia adalah bagian
d. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Alam (Caring For Nature)
6
Manusia seharusnya menyadari kedudukan dan tanggung jawab dirinya, serta
berlaku hukum timbal balik yang saling menguntungkan. Suatu ekosistem akan
komponen lain dalam ekosistem itu sehingga secara moral alam manusia dituntunt
kelestarian alam yang menghidupi dirinya sebagai wujud dari komitmen dan
Oleh karena itu manusia harus menjadikan alam sebagai tema sentral dalam hal:
alam melalui:
daya.
7
i) Pembangunan berkelanjutan. Setiap pembangunan harus distandarisasikan
k) Melestarikan fungsi lingkungan hidup dimana daya dukung dan daya tampung
l) Menjaga baku mutu lingkungan, dimana setiap kegiatan harus diukur dengan
komponen ekosistem.
dalam berkesinambungan.
C. KESIMPULAN
2. Dalam hal ini manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang diberi
kelebihan akal, budaya dan agama dibandingkan dengan komponen lain dalam
ekosistemnya.
8
3. Kebutuhan untuk menyelamatkan umat manusia dari kepunahan, menjadi
tugas bersama kita sebagai konsekuensi dari kegiatan umat manusia yang
pembangunan.
9
EPISTEMILOGI DALAM FILSAFAT ILMU LINGKUNGAN
A. PENDAHULUAN
Filsafat adalah akar dari segala pengetahuan manusia baik pengetahuan ilmiah
maupun pengetahuan non ilmiah. Pada dasarnya induk dari segala cabang ilmu
yang ada pada saat ini adalah filsafat. Kemudian pada perkembangannya, ilmu
keilmuan. Secara garis besar falsafah ilmu terpecah menjadi dua kajian, yaitu ilmu
yang mempelajari mengenai peristiwa alam dan ilmu yang mempelajari tentang
kehidupan sosial. Dari berbagai macam ilmu tersebut kemudian terpecah dari induk
ilmunya menjadi berbagai macam ilmu, salah satunya adalah ilmu lingkungan yang
berkembang dari bidang ilmu tertentu menjadi bidang ilmu yang lebih khusus lagi,
Epistemologi adalah salah satu cabang filsafat ilmu yang mempelajari tentang asal,
sebagai teori pengetahuan. Kata epistemologi berakar dari bahasa Yunani. Kata ini
terdiri dari dua gabungan kata yaitu episteme yang artinya cara dan logos yang
artinya ilmu. Jika diartikan secara keseluruhan, epistemologi adalah ilmu tentang
Ranah ini menuntut kita untuk berpikir secara sistematik dan kumulatif.
10
Pengetahuan ilmiah disusun setahap demi setahap dengan menyertakan argumen-
argumen yang logis. Ilmu ini berusaha menjelaskan objek yang berada dalam fokus
Ilmu Lingkungan adalah ilmu yang penting karena memanfaatkan berbagai macam
Ilmu lingkungan atau Environmental Sciences (ES) merupakan suatu ilmu yang
mempelajari interaksi komponen – komponen fisik, kimia, dan biologi yang ada di
lingkungan serta merupakan suatu disiplin ilmu yang saling melengkapi dengan
ilmu alam, ilmu teknik dan ilmu sosial. Ilmu lingkungan berfokus pada polusi dan
melibatkan aspek ilmu ekonomi, ilmu hukum dan ilmu-ilmu sosial yang
lingkungan.
Menurut Jujun S (2005) ilmu lingkungan merupakan bagian dari pengetahuan yang
pengetahuan merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang objek tertentu.
11
Aspek epistemologi dalam ilmu lingkungan membahas tentang bagaimana caranya
tentang lingkungan itu dapat diperoleh dan bagaimana validitas pengetahuan itu
dapat dievaluasi.
B. PEMBAHASAN
Pada awalnya ilmu lingkungan berasal dari studi ekologi yang merupakan salah
satu cabang ilmu dari studi biologi. Pada perkembangannya, ilmu lingkungan
merupakan suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan
Ilmu lingkungan berorientasi pada mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid),
baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia
1997).
12
meramalkan dan mengontrol gejala alam menjadi kesimpulan yang bersifat umum
dan impersonal.
indera baik melalui pengamatan maupun penelitian (observe and research) dan
Pengamatan adalah suatu proses kejadian yang dialami secara berulang ulang oleh
suatu subjek dan kemudian ditangkap oleh subjek melalu panca indera dengan
baik dari hasil pengalaman maupun penelitian sebelumnya. Adapun akal, intuisi
dan logika merupakan fungsi analisis yang digunakan untuk menjelaskan suatu
antara akal, intuisi, dan logika terletak pada cara memperoleh suatu kebenaran.
Akal memperoleh kebenaran berdasar kajian kajian teori yang sebelumnya sudah
ada. Intuisi memperoleh kebenaran ketika seluruh teori yang digunakan sudah tidak
dan hati seseorang. Sedangkan logika adalah suatu metode dalam menarik suatu
dan termasuk ilmu lingkungan di dalamnya, adalah tidak terletak pada akumulasi
data data fakta akan tetapi juga terletak pada peningkatan kualitas metode dan teori
yang digunakan. Yang dapat diartikan bahwa suatu perkembangan teori kebenaran
13
tidak terletak pada sebanyak apa fakta fakta yang mendukungnya, akan tetapi jiwa
dari kebenaran tersebut juga terletak pada bagaimana metode yang digunakan untuk
mendapatkan fakta yang membangun suatu kebenaran tersebut dan juga kekuatan
dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat disebut ilmu tercantum dalam apa yang
Alur berpikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa
diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat
14
fakta yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima.
Sebaliknya sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang cukup
Langkah dalam epistemologi ilmu lingkungan antara lain berpikir deduktif dan
berdasarkan pengetahuan yang telah ada. Secara konsisten dan koheren maka ilmu
mencoba memberikan penjelasan yang rasional kepada objek yang berada dalam
Penjelasan yang bersifat rasional ini dengan kriteria kebenaran koherensi tidak
Pengetahuan selama ini diperoleh dari proses bertanya dan selalu di tujukan untuk
sejak lama. Plato (427-347) dan Aristoteles (384-322) telah mencoba merumuskan
kebenaran ini. Teori kebenaran yang dikemukakan oleh Plato dan Aristoteles adalah
teori koherensi. Teori koherensi beranggapan bahwa suatu hal dikatakan benar
15
berdasarkan pernyataan-pernyataan yang sebelumnya. Sehingga, apabila ada
pernyataan yang benar. Maka, pernyataan bahwa paus menyusui dan ia termasuk
pernyataan yang ada saling berkaitan dan menunjukan kebenaran. Walaupun yang
kita tahu paus adalah ikan, namun karena ia menyusui ia tidak masuk ke dalam
suatu hal dianggap benar apabila dapat diuji dengan kesesuaian obyek yang ada.
bertelur”. Maka pernyataan dikatakan benar karena secara faktual, ayam memang
berkembang biak dengan bertelur dan ditemukan pula telur ayam itu. Demikian
sebuah hukum universal bahwa kegiatan industri yang sedang berkembang saat itu
memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Dari hukum universal tersebut kemudian
dicari fakta fakta baru dimana letak pengaruhnya secara signifikan dan menjadi
kemudian memunculkan isu global mengenai kerusakan lingkungan saat ini mulai
dari penipisan lapisan ozon, perubahan iklim global, kenaikan muka air laut, hingga
masalah kerusakan hutan, kepunahan berbagai spesies tertentu dan masih banyak
16
isu isu lingkungan yang spesifik. Dan pada akhirnya perkembangan ilmu
C. KESIMPULAN
alam; interaksi komponen fisik, kimia dan biologi di lingkungan, berfokus pada
tentang lingkungan itu dapat diperoleh dan bagaimana validitas pengetahuan itu
dapat dievaluasi. Langkah dalam epistemologi ilmu lingkungan antara lain berpikir
17
AXIOLOGI DALAM FILSAFAT ILMU LINGKUNGAN
A. PENDAHULUAN
Falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa
Arab yang juga diambil dan bahasa Yunani; philosophia. Kala ini berasal dan dua
kata Philo dan Sophia. Philo = lImu atau cinta dan Sophia = kebijaksanaan.
yang cinta kebijakan. Tegasnya filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang
segala sesuatu. Filsafat merupakan induk dari segala ilmu yang mencakup ilmu-
ilmu khusus. Tetapi perkembangan berikutnya ilmu-ilmu khusus itu satu demi satu
memisahkan diri dari induknya yakni filsafat. Sejarah ilmu yang mula-mula
melepaskan diri dari filsafat adalah matematika dan fisika pada zaman Renaissance,
kemudian diikuti oleh ilmu-ilmu lainnya. Filsafat ilmu secara umum dapat
dipahami dari dua sisi, yaitu sebagai disiplin ilmu dan sebagai landasan filosofis
bagi proses keilmuan. Sebagai sebuah disiplin ilmu, filsafat ilmu merupakan cabang
dari ilmu filsafat yang membicarakan obyek khusus, yaitu ilmu pengetahuan yang
memiliki sifat dan karakteristik tertentu hampir sama dengan filsafat pada
umumnya. Sementara itu, filsafat ilmu sebagai landasan filosofis bagi proses
18
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana
ilmu yang terdiri dari nilai-nilai yang bersifat normatif dalam pemberian makna
terhadap kebenaran atau kenyataan seperti yang dijumpai dalam kehidupan yang
hakekat nilai yang pada umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.
tindakan tetapi lebih sering dikontraskan dengan deontology, yaitu suatu teori
terdiri atas dua hal utama: etika dan estetika. Etika merupakan bagian filsafat
bagian filsafat tentang nilai dan penilaian yang memandang karya manusia dari
saja didaerah yang satu dengan didaerah yang lain atau isu-isu yang sudah
mendunia tentang lingkungan hidup yang kian hari kian rusak oleh tangan-tangan
19
manusia itu sendiri. Dalam Bahasa Indonesia, kata atau istilah ‘lingkungan’ berarti
pemerintahan desa;
3) gologan atau kalangan, seperti pada kata :’ ia berasal dari lingkungan bangsawan’
Dalam pembahasan ini, makna atau pengertian yang akan dipakai adalah pengertian
no. 4 dengan sejumlah pengembangan seperti yang akan diuraikan kemudian. Kata
atau istilah ‘hidup’ secara harfiah berarti‘ masih terus ada, bergerak dan bekerja
sebagaimana mestinya Dari pengertian kata diatas dapat difahami bahwa inti dari
unsur lingkungan hidup itu meliputi alam, hewan dan manusia. Dalam kenyataan,
kehidupan dibumi ini banyak diwarnai oleh saling pengaruh mempengaruhi antara
unsur alam, unsur hewani dan unsur manusia dan tingkah lakunya.
B. PEMBAHASAN
20
permasalahan lingkungan. Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan
berbagai ilmu sosial untuk memahami hubungan antar manusia, persepsi, dan
merupakan sistem kehidupan itu sendiri. Manusia dan seluruh entitas kehidupan,
karena itu dalam setiap aspek kegiatan manusia, harus memperhatikan aspek
bagi kehidupan manusia dan seluruh makluk di bumi, maka upaya perlindungan
lingkungan hidup merupakan prioritas yang harus dilakukan oleh seluruh umat
berkelanjutan.
pelanggaran terhadap suatu hak, baik hak asasi manusia maupun hak asasi
bentuk pelanggaran terhadap keadilan ekologi, yaitu keadilan bagi manusia dan
21
lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk penghormatan dan perlindungan
Krisis lingkungan global, nasional dan lokal yang terjadi selama ini,sebenarnya
pandang dan perilaku manusia dalam berinteraksi, baik dengan sesama manusia
merupakan sebuah teori dasar tentang tindakan tetapi lebih sering dikontraskan
dengan deontology, yaitu suatu teori mengenai tindakan baik secara moral.
utama: etika dan estetika. Etika merupakan bagian filsafat penilaian yang
tentang nilai dan penilaian yang memandang karya manusia dari sudut indah dan
berbagai perselisihan teoritis tentang cara terbaik untuk memberikan dasar filosofis
keterlibatannya masalah lingkungan yang kita hadapi, saat ini dan masa depan. Ada
banyak yang berharap bahwa etika lingkungan baru akan muncul, mewujudkan
22
binatang dan alam dengan cara yang nampaknya mengabaikan teori etika
tradisional.
berhubungan dengan alam serta nilai dan prinsip moral yang menjiwai perilaku
manusia dalam berhubungan dengan alam tersebut (Keraf, 2010). Etika dan
moralitas berlaku bagi komunitas biotik dan komunitas ekologi. Etika lingkungan
hidup berbicara mengenai relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu
antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara
manusia dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan. Filsafat
tentang lingkungan dalam kehidupan didunia ini mempunyai arti yang sangat
penting, sebab dengan berfilsafat orang akan mempunyai pedoman untuk berpikir,
bersikap dan bertindak secara sadar dalam menghadapi berbagai gejala peristiwa
yang timbul dalam alam dan masyarakat. Kesadaran itu akan membuat orang tidak
Berfilsafat tidak bersikap dan bertindak secara tradisi, kebiasaan, adat istiadat, dan
naluri, tetapi bersikap dan bertindak kritis, mencari sebab, mencari isi, dan mencari
hakikat dari itu gejala-peristiwa alam dan social. Dengan berfilsafat manusia bisa
melihat/belajar tentang peristiwa atau gejala-gejala alam yang terjadi saat ini,
buruk, merusak atau merugikan lingkungan alam yang berdampak juga pada
manusia secara keseluruhan. Dengan berfilsafat juga manusia akan berpikir logis
untuk dapat mencari solusi dari masalah lingkungan yang ada saat ini, untuk
23
dapat berperilaku atau bertindak yang menimbulkan kebaikan bahkan akan
1. Prinsip Sustainibilitas.
lebih dari itu adalah sikap peka terhadap kehidupan. Perlunya dibentuk
tidak boleh dirusak dengan eksploitasi sumber daya alam yang tidak terencana
dengan baik.
2. Prinsip Proporsionalitas.
tidak langsung akan merusak. Maka perlu menjaga aspek proporsionalitas antara
bagian planning yang integrative dari suatu perusahaan atau industri. Yang akan
a. Teori Antroposentrisme
24
merupakan teori filsafat yang mengatakan bahwa nilai dan prinsip moral hanya
b. Teori Biosentrisme
bersumber pada kesadaran bahwa kehidupan adalah hal sacral. Kesadaran ini
pada hubungan yang khas antara manusia dan alam, dan nilai yang ada pada alam
itu sendiri. Alam dan seluruh isinya mempunyai harkat dan nilai di tengah dan
c. Teori Ekosentrisme
seluruh komunitas ekologis. Deep ecology menuntut suatu etika baru yang tidak
Pada awalnya paham antroposentris yang diwakili oleh kaum modernis adalah
25
nilai yang sama pada manusia dan alam sebagai bagian dari satu biosistem tunggal.
Dari pandangan ini manusia tidak memiliki hak mengeksploitasi alam bagi
ekologis secara menyeluruh. Perdebatan ini masih terus bergulir yang menentukan
adalah banyak sedikitnya orang yang memposisikan pada paham mana dalam
sehingga sikap dan perilaku manusia harus penuh tanggung jawab, sikap hormat,
mengenai manusia sebagai bagianintegral dari alam, serta perilaku penuh tang
gung jawab, sikap hormat, dan peduli terhadap kelangsungan semua kehidupan di
alam semesta, telah menjadi cara pandangdan perilaku berbagai masyarakat adat di
seluruh dunia. Perspektif yang melihat bahwa manusia sebagai komunitas etis,
bukan sekadar komunitas sosial dan manusia sebagaibagian integral dari alam,
Lingkungan hidup menurut UU No. 4 tahun 1982 adalah kesatuan ruang yang
terdiri dari benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia
manusia dan makhluk hidup lainnya. Dan dapat dikatakan ingkungan merupakan
suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balikdengan
26
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki
peranan yang lebih kompleks dan rill. (Rusdiana, 2012: 140). Komponen
lingkungan terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan faktor
biotik (tumbuhan, hewan, dan manusia). Lingkungan bisa terdiri atas lingkungan
alam dan lingkungan buatan. Lingkungan alam adalah keadaan yang diciptakan
Tuhan untuk manusia. Lingkungan alam terbentuk karena kejadian alam. Jenis
lingkungan alam antara lain air, tanah, pohon, udara, sungai dll. Lingkungan buatan
dibuat oleh manusia. Misalnya jembatan, jalan, bangunan rumah, taman kota, dll.
tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH). Adapun tujuan dari
pedoman PLH adalah agar setiap kegiatan yang dilakukan oleh pengguna
C. KESIMPULAN
Etika adalah filsafat moral, atau ilmu yangmempelajari dan mengkaji secara kritis
persoalan benar dan salah secara moral, tentangbagaimana harus bertindak dalam
condong kepada pengertian kedua, yakni sebagai refleksi kritis tentang norma
27
dannilai atau prinsip moral yang dikenal umumselama ini dalam kaitannya dengan
alam, dan hubungan antara manusia dan alam serta perilaku yang bersumber dari
cara pandang ini. Dari refleksi kritis ini lalu ditawarkan cara pandang danperilaku
1. Antroposentris bagi teori ini etika hanya berlaku pada manusia, maka segala
ecology yang menyebut dasar dari filosofi Arne Naess tentang lingkungan
hidup sebagai ecosophy, yakni kearifan mengatur hidup selaras dengan alam.
membangun suatu kearifan budi dan kehendak untuk hidup dalam keterkaitan
dan kesaling tergantungan satu sama lain dengan seluruh isi alam semesta
sebagai suatu gaya hidup yang semakin selaras dengan alam. 19 Antonius
28
Atosokhi Gea & Antonina Panca Yuni Wulandari, Relasi dengan Dunia
29
PENUTUP
berlaku hukum timbal balik yang saling menguntungkan. Suatu ekosistem akan
komponen lain dalam ekosistem itu sehingga secara moral alam manusia dituntunt
kelestarian alam yang menghidupi dirinya sebagai wujud dari komitmen dan
sebuah hukum universal bahwa kegiatan industri yang sedang berkembang saat itu
kerusakan lingkungan saat ini mulai dari penipisan lapisan ozon, perubahan iklim
global, kenaikan muka air laut, hingga masalah kerusakan hutan, kepunahan
berbagai spesies tertentu dan masih banyak isu isu lingkungan yang spesifik. Dan
pada akhirnya perkembangan ilmu lingkungan itu sendiri juga seiring dengan
30
perkembangan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya keseimbangan
Tanggung jawab ke depan pada ketiga prinsip etis lingkungan hidup di atas, selain
terhadap keutuhan dan daya dukung lingkungan hidup, juga hendak menunjukkan
bahwa tanggung jawab itu merupakan tantangan bagi para cendekiawan dan
mengubah konsepsi dan pola pikir lama yang cenderung eksploitatif terhadap alam.
Kita harus berani membongkar sistem ekonomi modern (baca: kapitalisme) yang
tidak memiliki konsep sistem produksi dalam perimbangan. Suatu sistem ekonomi
yang semata-mata mengejar produksi. Sistem ekonomi seperti inilah yang membuat
manusia terus-menerus mau mencari lebih banyak dan lebih jauh, yangmembuatnya
tidak pernah puas dengan keadaan yang dicapainya sehingga alam semakin terkuras
untuk menghasilkan lebih banyak kepuasan bagi manusia. Lebih dari itu kita harus
membatinkan pada diri kita masing-masing bahwa itu semua menjadi kewajiban.
Bahwa kita dalam setiap pertemuan dengan alam, meninggalkannya harus dalam
31
DAFTAR PUSTAKA
PustakaPelajar,1997.
Anonim, Makna Filsafat Tentang Lingkungan dan Arti Penting Filsafat Lingkungan
dalam Kehidupan,
https://www.academia.edu/30311869/Makna_Filsafat_Tentang_Lingkun
gan_dan_Arti_Penting_Filsafat_Lingkungan_dalam_Kehidupan
Antonius Atosokhi Gea & Antonina Panca Yuni Wulandari, Relasi dengan Dunia
Pustaka,2001.
https://catatanobh.wordpress.com/2013/03/02/filsafat-ekologi-lingkungan
Hughes, B.B, Continuity and Change in World Politics :The Clash of Perspektive,
Jujun, 2013, Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer, Pustaka Sinas harapan,
Jakarta.
32
Ningsih, Rhesi, Filsafat – Aspek Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Ilmu.
https://saranghaeindonesia.wordpress.com/2012/03/29/filsafat-aspek-ontologi-
epistemologi-dan-aksiologi-ilmu/
Yogyakarta: Kanisius.
Prawironegoro, D. 2010. Filsafat Ilmu. Kajian yang disusun secara sistematis dan
Slamet, H.W. 2016. Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang Benar. ASM Bina
Sarana Informatika.
2010), hal.47-48.
33
Suriasumantri, J, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Cetakan ke- duapuluh
empat, 2013.
September 2012,
http://ecoswitch.com/wp-content/uploads/2010/03/green-philosophy.jpg.
http://blogushuluddin.blogspot.com/2016/04/filsafat-ilmu-ontologi.html
http://sahbuddinpalabbi.blogspot.com/2013/08/pentingnya-mempelajari-ilmu-
http://pakarkomunikasi.com/ontologi-epistemologi-dan-aksiologi, diakses 22
http://edelweistyasayu.blogspot.com/2015/04/ekologi-dan-ilmu-lingkungan.html,
https://www.slideshare.net/firmannda1603/makalah-epistemologi-sains-docx
http://repository.ut.ac.id/4362/1/Ling1111-M1.pdf
http://coratcoretlepas.blogspot.com/2012/09/pilar-pilar-filosogi-keilmuan-
https://profnadiroh.wordpress.com/2011/04/11/ontologi-epistemologi-dan-
aksiologi/
https://kajianbudayablog.wordpress.com/2016/12/03/analisis-filsafat-ilmu-
ontologi-epistemologi-aksiologi-dan-logika-ilmu-pengetahuan/
34
http://kumpulanmateri-kuliah.blogspot.com/
https://tugas2kuliah.wordpress.com/2011/12/14/makalah-filsafat-sebagai-ilmu-
pengetahuan/
https://kajianbudayablog.wordpress.com/2016/12/03/analisis-filsafat-ilmu-
ontologi-epistemologi-aksiologi-dan-logika-ilmu-pengetahuan/Oleh :
Rudiansyah
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_lingkungan
https://www.academia.edu/30311869/Makna_Filsafat_Tentang_Lingkungan_dan_
Arti_Penting_Filsafat_Lingkungan_dalam_Kehidupan
35