Anda di halaman 1dari 7

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

NARASI DAN IMPLEMENTASI


ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI

MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN


Prof. Dr. H. Hasan Almutahar, M. Si

KARTINI ISKANDAR, SKM


NIM. E2072202023

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
PONTIANAK
2021
A. ONTOLOGI
Menurut A. Dardiri (2006:17) dalam bukunya Hamuniora, Filsafat dan Logika,
ontologi adalah menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental dan
cara yang berbeda di mana entitas dari kategori-kategori yang logis yang berlainan
(objek-objek fisis, hal universal, abstraksi) dapat dikatakan ada; dalam kerangka
tradisional ontologi dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum dari hal
ada sedangkan dalam hal pemikirannya akhir-akhir ini ontologi dipandang sebagai
teori mengenai apa yang ada.
Sidi Gazalba: 2003, ontologi mempersoalkan sifat dan keadaan terakhir dari
kenyataan yang bergantung pada pengetahuan. Dalam agama ontologi memikirkan
tentang Allah.
Ontologi berasal dari bahasa Yunani, dari kata onto yang berarti ada
dan logos yang berarti ilmu. Maka, Ontologi diartikan sebagai ilmu yang membahas
mengenai keberadaan. Ontologi sendiri adalah cabang dari ilmu filsafat tentang sifat
(wujud) atau fenomena yang ingin diketahui manusia. Dalam pengertian lain juga
disebutkan bahwa ontologi filsafat membahas tentang hakikat filsafat dan struktur
filsafat. Struktur filsafat adalah cabang-cabang filsafat serta teori yang ada di dalam
setiap cabang tersebut.
Filsafat Ilmu secara ontologis bersifat objektivitas dengan formal/material
dengan melihat data secara empiris, secara pikiran dan kemungkinan-kemungkinan
terjadi. Contoh alam empiris seperti pegawai-pegawai terikat waktu (disiplin). Secara
formal yaitu rasionalisasi dengan metode pendekatan induktif dan deduktif. Metode
induktif adalah fenomena timbul dengan cara empiris terjadai dalam keberadaan
masyarakat. Metode deduktif seperti factor-faktor luar antara lain cuaca, lingkungan,
iklim dan lain-lain. Sebagai contoh pelayanan petugas dalam administrasi terhadap
masyarakat kurang efektif, hal ini merupakan objek yang harus ditelaah.
Ontologi adalah memikirkan tentang alam sekitar, seperti adanya siang dan
malam, adanya hujan, bencana alam. Menurut Tales, ontologi adalah perlindungan
Allah SWT menciptakan dalam hakekat, ma’rifat dunia ini. Hakekatnya segala yang

Ujian Tengah Semester (Narasi dan Implementasi Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi) 1
mungkin akan terjadi dan mungkin terjadi. Seperti banjir, gempa bumi, adanya angin,
dan lain-lain.
Contoh ontologi yang sudah umum diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu meja. Dalam ontologi meja yaitu menggunakan realitas tentang meja.
Realitasnya adalah terdapat gambara atau ide yang membuat kita mengenali sebuah
meja.
Tidak peduli berapa banyak model meja yang ada, tidak peduli berapapun
ukurannya, warnanya, dan fisiknya yang berbeda, benda tersebut tetaplah sebuah
meja. Inilah yang menjadi realitas dari ide dan gambaran yang ada.
Contoh ontologi lainnya yaitu tentang sahabat. Kita pasti memiliki sahabat yang
sudah dikenal sejak lama dan selalu bersama setiap hari saat masa-masa sekolah.
Namun setelah tamat sekolah terpaksa harus berpisah karena tujuan hidup masing-
masing.
Kemudian kembali bertemu lagi dengan sahabat setelah 7 tahun lamanya. Saat
bertemu pasti dia akan memiliki perubahan fisik entah itu tinggi, berat badan, model
rambut, dan lainnya. Tidak peduli perubahan tersebut, dia tetaplah seorang sahabat
selama masa sekolah. Kita akan tetap mengenalinya sebagai seorang sahabat.

B. EPISTEMOLOGI
Landasan epistemologi adalah prosedur yang harus dilaksanakan atau
perenungan. Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang
berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dan
dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan
yang dimiliki.
Metode yang digunakan adalah metode empiris yang dikemukakan oleh
Aristoteles. Pada metode empiris ini merupakan pengalaman-pengalaman yang telah
lalu yang dilanjutkan oleh filsafat Francis Bacon yang mempunyai peran penting
dalam metode induksi dan sistematisasi prosedur ilmiah menurut Russel yang dasar
filsafatnya sepenuhnya bersifat praktis yaitu untuk memberikan kekuasaan pada
manusia atas alam melalui penyelidikan ilmiah. Karena itu, usaha yang dilakukan

Ujian Tengah Semester (Narasi dan Implementasi Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi) 2
adalah menegaskan tujuan pengetahuan. Secara empiris melalui kerangka berpikir
atau dalam bahasa ilmiah purposisi. Purposisi itu menduga.
1. Metode Deduktif
Deduksi adalah suatu metode menyimpan bahwa data-data empiric diolah lebih
lanjut dalam suatu system pernyaan yang harus ada dalam metode deduktif ialah
adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri.
Sebagai salah satu contoh kebijakan Bupati dalam mensosialisasikan masyarakat
membayar pajak bumi dan bangunan yang kebijakannya berdasarkan Undang-
Undang yang berlaku ini merupakan metode deduktif.

2. Metode Induktif
Induksi yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil
observasi dalam suatu pernyataan yang lebih umum dan menurut suatu
pandangan yang luas diterima, ilmu-ilmu empiris ditandai oleh metode induktif
yang bertolak dari pernyataan tunggal. Induktif ini dimana terjadi permasalahan
dan mengapa terjadi permasalahan. Contoh masyarakat tidak membayar pajak
bumi dan bangunan.

3. Metode Positivisme
Metode ini diciptakan pertama kali oleh August Comte dari Perancis merupakan
tokoh sosial. Menurut August Comte bahwa ilmu pengetahuan merupakan
agama adalah candu dari ilmu pengetahuan. Masyarakat positif yang menerima
nilai-nilai norma, agama dan adat istiadat. Suatu proses perubahan ditemukan
ilmu-ilmu exact dan ilmu pengetahuan. Ilmu positif berdasarkan pada suatu
kebenaran melalui panca indera yang dapat dibuktikan suatu fenomena panca
indera maka ilmu itu benar. Positif ini didukung oleh panca indera yang bersifat
konkrit atau nyata. Misalnya adanya eksperimen dan uji coba yang mendukung
terhadap fenomena-fenomena atau gejala yang terjadi.

Ujian Tengah Semester (Narasi dan Implementasi Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi) 3
Epistemologi juga merupakan cabang filsafat yang mempelajari asal, sifat,
metode,dan batasan pengetahuan manusia. Epistemologi sering dikenal sebagai teori
pengetahuan. Kata ini juga berasal dari bahasa Yunani, dari kata episteme yang
berarti cara dan logos yang berarti ilmu. Maka, secara keseluruhan epistemologi bisa
berarti ilmu tentang bagaimana cara seorang ilmuwan membangun ilmunya.
Contoh epistemologi dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
bagaimana terjadinya gempa bumi, banjir yang saat ini terjadi. Dalam hal ini,
epistemiologi ini menjelaskan tentang faktor penyebab mengapa terjadinya banjir,
dan lain-lain. Penyebabnya bisa dari penebangan hutan, pembuangan sampah
sembarangan, maupun fenomena lainnya.
Awal mula tentu kita memiliki pengetahuan dan menangkap keberadaan tentang
kursi melalui pancaindra kita setelah itu mulai dilakukan analisa yang dilakukan
akal kita. Akal kemudian mengkategorikannya menjadi sebuah ilmu pengetahuan
yang membahas tentang kursi. Inilah yang menjadi praktek epistemologi dalam
kehidupan sehari-hari sama seperti benda-benda lainnya.

C. AKSIOLOGI
Aksiologi adalah ilmu yang merupakan suatu hal yang paling penting bagi
manusia karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa
terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Dan merupakan kenyataan yang tidak
bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang kepada ilmu. Ilmu telah
banyak mengubah wajah dunia seperti hal memberantas penyakit, kelaparan,
kemiskinan dan berbagai wahjah kehidupan yang sulit lainnya. Perbedaan ilmu
dengan pengetahuan. Ilmu bersifat holistik (umum) dan pengetahuan bersifat
khusus. Pengetahuan bagian dari ilmu. Misalnya pengetahuan tentang agama,
keadaan alam. Landasan aksiologi adalah terkait fungsi atau manfaat.
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu axios artinya nilai dan logos artinya
teori. Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai (value) yang ada pada fenomena-
fenomena yang tergantung pada lingkungan. Sebagai contoh padang pasir, kita
kehausan walaupun kita ada cincin emas namun nilainya adalah air (kehausan). Arti

Ujian Tengah Semester (Narasi dan Implementasi Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi) 4
aksiologi pendapat dari Jujun S. S, diartikan sebagai teori nilai yang berkatian
dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Kegunaannya untuk ilmu
administrasi dan sosiologi. Bagaimana nilai-nilai dari hasil penelitian administrasi
tentang program pelayanan masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu. Evaluasi
merupakan nilai yang diinginkan dalam aksiologi.
Teori aksiologi memiliki ranah di antaranya yaitu tentang etika dan estetika.
Apabila kita sudah memahami dan mengetahui tentang suatu ilmu pengetahuan
kemudian dilanjutkan dengan kajian aksiologi, aksiologi ini yang akan membahas
tentang manfaat yang didapatkan dari ilmu pengetahuan tersebut yang didapatkan.
Apakah ilmu pengetahuan tersebut dapat memberikan manfaat atau malah
sebaliknya.
Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam 3 bagian yaitu :
1. Moral conduct yaitu tindakan moral yang melahirkan disiplin khusus yakni etika.
2. Esthetic expression yaitu ekspresi keindahan.
3. Sosio-political life yaitu kehidupan social politik.
Menurut Encyclopedia of Philosophy, aksiologi disamakan dengan value dan
valuation. Ada 3 bentuk value dan valuation yaitu :
1. Nilai sebagai kata benda abstrak.
2. Nilai sebagai kata benda konkret.
3. Nilai sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai dan dinilai.

Nilai yang dimaksud adalah sesuatu dimiliki manusia untuk melakukan berbagai
pertimbangan tentang apa yang dinilai terkait etika dan estetika.
Etika menilai perbuatan manusia yaitu norma-norma kesusilaan manusia dan
mempelajari tingkah manusia ditinjau dari segi baik dan tidak baik di dalam suatu
kondisi yang normatif. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang
pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan
fenomena di sekelilingnya.

Ujian Tengah Semester (Narasi dan Implementasi Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi) 5
Niai itu bisa objektif maupun subjektif tergantung hasil pandangan yang muncul
dari filsafat. Nilai akan menjadi subjektif memperhatikan berbagai pandangan yang
dimiliki akal budi manusia seperti perasaan, intelektualitas dan hasil nilai subjektif
akan mengarah kepada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang. Misalnya
seorang melihat matahari yang sedang terbenam di sore hari. Akibat yang
dimunculkan adalah rasa senang karena melihat keindahan matahari.
Nilai objektif, tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai.nilai
objektif muncul karena adanya pandangan dalam filsafat tentang objektivitisme
yang bertolak ukur pada suatu gagasan berada pada objeknya, sesuatu yang
memiliki kadar secara realitas benar-benar ada.
Misalnya, dengan kita mengetahui bahwa sesuatu itu adalah rumah, kita bisa
lebih mudah untuk menentukan dimana kita akan tinggal, tempat seperti apa yang
nyaman untuk kita dan kita bisa mengenali bahwa rumah itu adalah komponen yang
penting untuk kebahagiaan keluarga kita sehari-hari. Atau, jika kita membahas
tentang sahabat, dengan aksiologi kita mengetahui apakah dengan kita masih
mengenali sahabat lama kita memberi manfaat untuk kita. Misalnya, kita bisa
menjalin kembali persahabatan yang telah lama berpisah, menjalin silaturahmi, atau
menghibur diri dengan bernostalgia bersama sahabat.
Selain itu, contoh lainnya bisa dari kebijakan wujud nyata. Seperti kebijakan
sanksi dalam pembangunan hutan. Dalam bentuk peraturan Bupati sehingga bagi
masyarakat atau pengusaha yang membangun hutan sembarangan akan diberikan
sanksi yang jelas.

Ujian Tengah Semester (Narasi dan Implementasi Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi) 6

Anda mungkin juga menyukai