Anda di halaman 1dari 15

STATISTIKA DESKRIPTIF DAN DASAR - DASAR PELUANG

1. Statistika Deskriptif

Statistik adalah suatu kumpulan angka yang tersusun lebih dari satu angka.
Statistika adalah ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan
menginterpretasikan data menjadi informasi untuk membantu pengambilan
keputusan yang efektif. Statistika deskriptif adalah metode statistika yang
digunakan untuk menggmbarkan atau mendeskripsikan data yang telah
dikumpulkan menjadi sebuah informasi (Suharyadi,2007).

Data adalah suatu keterangan yang berbentu kualitatif (rusak, bagus,


kurang, sedang) atau berbentuk kuantitas (bilangan yang merupakan hasil
observasi (pengamatan, angket, wawancara) , pembilangan ( penghitungan ) atau
pengukuran dari suatu variabel. Data yang dihasilkan dari pengukuran
diasumsikan sebagai data kontinu, dan data hasil observasi dari pembilangan
diasumsikan sebagai data diskrit (Sukestiyarno,2013).

1.1 Data Diskrit

Data diskrit adalah data yang diperoleh dari suatu pencacahan/enumerasi.


Data ini berbentuk bilangan-bilangan bulat, misalnya; 0, 1, 2, 3,….dst.(Harinaldi,
2005).

Percobaan menghitung kedatangan kendaraan dilakukan pada hari Senin


tanggal 18 September 2017 yang bertempat di gerbang UNAND pada pukul
09.00-12.00 WIB. Berdasarkan percobaan didapat data sebagai berikut :
Tabel 1. Data Diskrit
ᵢ Cᵢ Oᵢ F Pᵢ ∑Pᵢ Oᵢ.Cᵢ ĉ Ci-ĉ (Ci-ĉ)² Oᵢ(Ci-ĉ)² σ² σ
1 0 0 0 0 0 0 -4,4 19,36 0
2 1 0 0 0 0 0 -3,4 11,56 0
3 2 0 0 0 0 0 -2,4 5,76 0
4,4 0,64 0,8
4 3 2 2 0,2 0,2 6 -1,4 1,96 3,92
5 4 2 4 0,2 0,4 8 -0,4 0,16 0,32
6 5 6 10 0,6 1 30 0,6 0,36 2,16
total 10 44 6,4

Perhitungan data :
 Proporsi
Oᵢ
Pᵢ =
∑Oᵢ
O₄ 2
Contoh data ke-4 = = = 0,2
∑Oᵢ 10

 Rata – rata
∑Cᵢ Oᵢ
ĉ =
∑Oᵢ
44
= 10 =4,4

 Variansi
∑ Oᵢ(Cᵢ−ĉ)²
s2 = ∑Oᵢ−1
6,4 6,4
= 10-1 = = 0,71
9

 Standar Deviasi
s = √s²
= √0,711 = 0,8
Tabel 2. Data Diskrit Frekuensi Pena Cacat
Jumlah 50
Maks 5
Min 3
Range 2
Interval 7
Width 0,29
Produk Cacat Proporsi Cacat 0,88
Total Cacat 44
Rata - Rata 4,4
Standar Deviasi 0,843
Variansi 0,711
Median 0,64
Modus 0,8

Variansi dan standar deviasi yang didapat dengan menggunakan rumus


excel VAR dan menggunakan SUMPRODUCT terdapat perbedaan diantaranya.
Rumus SUMPRODUCT berfungsi sebagai menambahkan hasil perkalian dari
nilai yang diinputkan. Lain halnya dengan rumus VAR yang lebih mengacu pada
nilai tengah data yang tersedia.

1.1.1 Histogram Pena Cacat

Histogram merupakan diagram batang yang digunakan untuk menunjukan


penyebaran frekuensi. Perbedaan antara diagram batang dengan histogram terletak
pada bentuknya, pada histogram, batang yang satu dengan yang lainnya
berhimpitan. Berikut histogram data hasil percobaan pena cacat :

Histogram Sampel Pena Cacat


10
Frekuensi

5
0
0 1 2 3 4 5
Cᵢ

Gambar 1. Histogram Sampel Pena Cacat


Berdasarkan histogram diatas dapat disimpulkan bahwa frekuensi
terambilnya 5 pena cacat pada satu kali trial menempati posisi tertinggi, yaitu
terjadi sebanyak 6 kali. Histogram percobaan ini berbentuk left skewed, dimana
nilai mean < median. Kurtosis pada histogram ini adalah Leptokurtic karena
puncak histogram cendrung lebih tinggi.

1.1.2 Probability Mass Function (PMF) Sampel Pena Cacat

Probability Mass Function (PMF) pada hasil percobaan adalah sebagai


berikut :

Probability Mass Function Pena Cacat


0.8
Frekuensi Relatif

0.6

0.4

0.2

0
0 1 2 3 4 5
Cᵢ

Gambar 2. Probability Mass Function (PMF) Sampel Pena Cacat

Grafik Probability Mass Function (PMF) digunakan untuk mengetahui


kemungkinan terjadinya pena cacat pada setiap percobaan yang dilakukan. Hal ini
terlihat pada perbandingan antara nilai titik tengah dengan frekuensi relatif data.
Gambar 2 menjelaskan bahwa proporsi munculnya cacat pena sebanyak 0 – 2 kali
adalah tidak ada, sedangkan proporsi munculnya cacat pena sebanyak 5 kali
menempati angka tertinggi. Grafik ini menggambarkan left skewed, dimana nilai
mean < median. Jenis kurtosis grafik ini adalah leptokurtic.
1.1.3 Cumulative Distribution Function (CDF) Pena Cacat

Cumulative Distribution Function (CDF) adalah fungsi yang


menjumlahkan nilai kemungkinan sampai suatu kejadian tertentu. hasil
penjumlahan kemungkinan suatu kejadian adalah 1. Jadi, CDF F(ᵡ) aadalah
jumlah dari seluruh nilai frekuensi probabilitas untuk nilai X sama atau kurang
dari ᵡ. Fungsi distribusi kumulatif sering ditampilkan dalam bentuk grafik tangga
(Boedioeno,2007).

Cumulative Density Function Pena Cacat


1.2
Frekuensi Relatif

1 5, 1
Kumulatif

0.8
0.6
0.4 4, 0.4
0.2 3, 0.2
0 0, 0 1, 0 2, 0
0 1 2 3 4 5 6
Cᵢ

Gambar 3. Cumulative Distribution Function (CDF) Sampel Pena Cacat

Grafik CDF menggambarkan perbandingan nilai tengah banyak data yang


cacat dari 10 kali trial dengan frekuensi kumulatifnya. Grafik digambarkan
dengan penggunaan dot plot karena tidak ada keterkaitan antara satu data dengan
data yang lainnya ( diskrit ). Peningkatan pada grafik dikarenakan adanya
penambahan dari satu data ke data setelah sehingga didapatkan data kumulatif.
Data kumulatif yang didapat adalah 1. Angka 1 merupakan nilai yang didapat dari
penjumlahan proporsi data sebelumnya. Contohnya untuk mendapatkan angka 0,2
pada kemungkinan munculnya pena cacat 3 kali dengan melakukan penjumlahan
0 dengan 0,2 sehingga didapat nilai 0,2.
1.2 Data Kontinu

Data kontinu adalah data yang umumnya didapat dari suatu pengukuran
dengan suatu instrumen (alat ukur). Data kontinu dapat dinyatakan dalam bentuk
data interval maupun data rasio (Harinaldi, 2005).

Tabel 3. Data Kontinu Hasil Perakitan


No BB BA Xᵢ Oᵢ fᵢ Fᵢ X (Xᵢ-X)² σ² σ
1 8,58 9,29 8,93 2 0,04 0,04 3,367
2 9,29 9,99 9,64 6 0,12 0,16 1,275
3 9,99 10,70 10,34 20 0,4 0,56 0,179
4 10,70 11,40 11,05 13 0,26 0,82 10,77 0,080 0,976 0,988
5 11,40 12,11 11,76 4 0,08 0,9 0,976
6 12,11 12,81 12,46 1 0,02 0,92 2,869
7 12,81 13,52 13,17 4 0,08 1 5,757
50
Waktu Maksimum 13,52
Waktu Minimum 8,58
Range 4,94
Jumlah Kelas 7
Lebar Kelas 0,71
Rata-Rata 10,77
Median 10,46
Modus 11,22
Variansi 0,976
Standar Deviasi 0,988

Interval pada data kontinu dapat dihitung dengan menggunakan rumus :


Interval = 1 + 3,3 Log n
Interval data tabel diatas dapat dicari sebagai berikut :
Interval = 1 + 3,3 Log 50
= 1 + 3,3 (1,698)
= 1 + 5,6
= 6,6 ~ 7
Selanjutnya, dilakukan pencarian range dengan menggunakan rumus :
Range = data maksimum – data minimum
Range data tabel diatas dapat dicari sebagai berikut :
Range = 13,52 – 8,58
= 4,94
Lalu, dilakukan pencarian lebar kelas dengan meggunakan rumus :
Range
Lebar kelas = Interval
Lebar kelas data tabel diatas dapat dicari sebagai berikut :
4,94
Lebar kelas = = 0,71
7

1.2.1 Histogram Frekuensi Waktu Perakitan

Berikut adalah histogram frekuensi waktu perakitan :

Histogram Frekuensi Waktu Perakitan


25
20
Frekuensi

15
10
5
0
8.93 9.64 10.34 11.05 11.76 12.46 13.17
Titik Tengah

Gambar 4. Histogram Frekuensi Waktu Perakitan

Frekuensi waktu perakitan tertinggi berada pada interval waku 9.99s -


10.17s dengan banyak frekuensi 20 dan frekuensi waktu perakitan terendah berada
pada interval waktu 12.11s – 12.81s dengan banyak frekuensi 2. Histogram
frekuensi waktu perakitan menunjukan right skewed, dimana mean > median.
Kurtosis histogram ini tergolong pada mesokurtic, karena puncak histogram tidak
terlalu jauh berbeda dengan puncak data setelahnya.

1.2.2 Probability Density Function (PDF) Waktu Perakitan


Probability density function menyatakan kemungkinan terjadinya suatu
kejadian dalam range tertentu. Berikut PDF waktu perakitan pena :
Probability Density Function Waktu Perakitan
0.6

Frekuensi Relatif
0.4
0.2
0
8.93 9.64 10.34 11.05 11.76 12.46 13.17
Titik Tengah

Gambar 5. Probability Density Function Waktu Perakitan

Probability density function menunjukan berapa lama waktu yang


dibutuhkan untuk merakit sebuah pena. Frekuensi tertinggi terletak pada interval
9.99s -10.70s, sehingga dapat diartikan bahwa sebagian besar pena membutuhkan
waktu dengan interval 9.99s – 10.70s ( titik tengah 10,34 s ) agar terselesaikannya
satu buah pena. Contohnya adalah grafik PDF menunjukkan bahwa kemungkinan
munculnya data pada rentang 9.99s – 10.70s adalah 0,4. Nilai 0,4 didapatkan
setelah melakukan perhitungan dengan cara membagi banyaknya muncul data
20
dengan total data keseluruhan, yaitu sehingga didapat hasil 0,4. Grafik PDF
50

berbentuk right skewed, dimana mean > median.

1.2.2 Probability Density Function (PDF) Waktu Lepas Rakit

Probability density function (PDF) waktu lepas rakit sebagai berikut :

Probability Density Function Waktu Lepas Rakit


0.4
Frekuensi Relatif

0.3
0.2
0.1
0
4.50 5.08 5.67 6.25 6.83 7.42 8.00
Titik Tengah

Gambar 6. Probability Density Function Waktu Lepas Rakit


Berdasarkan probability density function dapat dilihat bahwa
kemungkinan waktu lepas rakit yang kerap terjadi berada pada interval 5,96s –
6,54s. Contohnya adalah grafik PDF menunjukan bahwa kemungkinan munculnya
data pada rentang 5,96s – 6,54s adalah 0,34. 0,34 didapat setelah melakukan
perhitungan dengan cara membagi banyaknya muncul data dengan total data
17
keseluruhan, yaitu sehingga didapat hasil 0,34. PDF waktu lepas rakit
50

tergolong pada right skewed, yaitu mean > median. Jenis kurtosis yang terdapat
pada PDF waktu lepas rakit adalah mesokurtic.

1.2.4 Histogram Frekuensi Waktu Lepas Perakitan


Percobaan ini tidak hanya data waktu perakitan yang diolah, namun waktu
lepas perakitan juga dilakukan pengolahan datanya. Berikut tabel data kontinu
waktu lepas rakit :

Tabel 4. Data Kontinu Waktu Lepas Perakitan


No BB BA Xᵢ Oᵢ fᵢ Fᵢ X (Xi-X)² σ² σ
1 4,21 4,79 4,50 5 0,1 0,1 1,644
2 4,79 5,38 5,08 15 0,3 0,4 0,489
3 5,38 5,96 5,67 6 0,12 0,52 0,014
4 5,96 6,54 6,25 17 0,34 0,86 5,78 0,217 0,679 0,824
5 6,54 7,12 6,83 4 0,08 0,94 1,101
6 7,12 7,71 7,42 2 0,04 0,98 2,663
7 7,71 8,29 8,00 1 0,02 1 4,906
50
Waktu Maksimum 8,29
Waktu Minimum 4,21
Range 4,08
Jumlah Kelas 7
Lebar Kelas 0,58
Rata-Rata 5,78
Median 5,525
Modus 5,32
Variansi 0,733
Standar Deviasi 0,856

Hal yang sama terjadi pada perhitungan data kontinu waktu lepas
perakitan, dimana nilai yang dihasilkan dengan menggunakan rumus VAR dan
SUMPRODUCT berbeda dikarenakan oleh penggunaan rumus yang berbeda.
Namun nilai yang didapat tidak jauh berbeda, hal ini menunjukan nilai yang
diihasilkan benar.
Berikut histogram frekuensi waktu lepas perakitan :

Histogram Frekuensi Waktu Lepas Perakitan


20

15
Frekuensi

10

0
4.50 5.08 5.67 6.25 6.83 7.42 8.00
Titik Tengah

Gambar 7. Histogram Frekuensi Waktu Lepas Perakitan

Berdasarkan histogram frekuensi waktu lepas perakitan dapat dilihat


bahwa waktu dengan interval 5,96s – 6,54s memiliki frekuensi tertinggi, sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar waktu lepas perakitan yang
dibutuhkan berada pada interval 5,96s – 6,54s. Histogram frekuensi waktu lepas
rakit tergolong pada right skewed, dimana nilai mean > median serta tergolong
pada mesokurtic.

1.2.5 Cumulative Distribution Function (CDF) Waktu Perakitan


Berikut adalah cumulative distribution function waktu perakitan :

Gambar 8. Cumulative Distribution Function (CDF) Waktu Perakitan


Cumulative densitiy function merupakan perbandingan antara titik tengah
dan frekuensi relatif kumulatif. CDF digambarkan dengan ogive, karena
merupakan data kontinu. Ogive menunjukan kenaikan sesuai dengan pertambahan
frekuensi relatif kumulatifnya. Total pertambahan nilai frekuensi relatif adalah 1.
Angka 1 didapat dari penjumlahan nilai frekuensi relatif sebelumnya.

1.2.6 Cumulative Distribution Function (CDF) Waktu Lepas Perakitan


Berikut adalah cumulative distribution function waktu lepas rakit :

Gambar 9. Cumulative Distribution Function (CDF) Waktu Lepas Rakit

Grafik CDF merupakan perbandingan antara titik tengah dengan frekuensi


relatif kumulatif. CDF digambarkan dengan ogive karena berupa data kontinu.
Nilai CDF akan naik sesuai dengan nilai frekuensi relatif kumulatif, yang mana
nilai maksimalnya adalah 1. Nilai maksimal frekuensi relatif kumulatif adalah 1
dikarenakan angka 1 merupakan total dari seluruh kemungkinan dari dari yang
muncul. Angka 1 merupakan penjumlahan nilai frekuensi relatif sebelumnya.

2. Dasar-Dasar Peluang

Probabilitas adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu


peristiwa (event) akan terjadi dimasa mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0
sampai 1 atau dalam persentase (Suharyadi & Purwanto,2007).
2.1 Pie Chart Persentase Data Jenis Kendaraan dan Jenis Pena

2.1.1 Persentase Kedatangan Kendaraan Mobil


Diagram Lingkaran atau pie chart adalah suatu sajian data yang
diwujudkan dalam sektor-sektor lingkaran. Total nilai data ditransformasikan
dalam sektor 360˚.

Persentase Kendaraan

3% 4%
5%
17%
Angkot Hijau
5% Sedan
Kapsul
Angkot Biru
Bus
Truk

66%

Gambar 10. Diagram Lingkaran Persentase Kendaraan

Berdasarkan diagram lingkaran persentase kedatangan kendaraan mobil di


gerbang Universitas Andalas pada pukul 09.00-12.00 diketahui bahwa jenis
kapsul 66%, angkot hijau 17%, sedan 5%, bus 5% truk 4% dan angkot biru 3%.
Dapat disimpulkan bahwa populasi pengguna mobil pribadi jenis kapsul di
UNAND adalah yang paling tinggi. Pada dua jam pertama kendaraan yang lewat
cukup banyak dikarenakan jam perkuliahan, sedangkan pada satu jam terakhir
kendaraan yang lewat mulai berkurang, karena bukan merupakan jam perkuliahan.
2.1.2 Persentase Data Pena

Pie Chart Sample Pena

macet
pena
4%
baik
12%
longgar
8%

miss match
76%

Gambar 11. Diagram Lingkaran Data Pena

Berdasarkan diagram lingkaran data pena diketahui jenis kategori pena baik
adalah 12%. Sedangkan jenis kategori pena cacat adalah sebesar 88%, hal ini
menunjukkan bahwa peluang pena cacat lebih besar daripada peluang pena baik,
karena pena cacat dibagi dalam tiga kategori yaitu pena miss match, pena longgar
dan pena macet. Populasi dalam perakitan pena adalah 100, sedangkan perakitan
pena dilakukan sebanyak 50 kali.

2.1.3 Rekapitulasi Jumlah Kedatangan Mobil


Tabel 5. Rekapitulasi Data Kendaraan
Mobil Pribadi Mobil Besar Angkot
Jenis Kendaraan Total
Kapsul Sedan Bus Truk Hijau Biru
Roda 4 654 46 0 0 166 31 897
Roda 6 0 0 54 37 0 0 91
Jumlah Kategori 654 46 54 37 166 31
Jumlah Jenis 700 91 197 988
Total Kendaraan 988

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa populasi kedatangan


kendaraan berjumlah 988 kendaraan dalam waktu 3 jam dari pukul 09.00-12.00.
Terdiri dari 166 angkot hijau, 31 angkot biru, 654 mobil pribadi kapsul, 45 mobil
pribadi sedan, 54 mobil besar bus, dan 37 mobil besar truk.
2.2 Probabilitas Kendaraan

Berikut ini merupakan tabel probabilitas kendaraan:

Tabel 6. Probabilitas Data Kedatangan Kendaraan


Mobil Pribadi Mobil Besar Angkot
Jenis Kendaraan Total
Kapsul Sedan Bus Truk Hijau Biru
Roda 4 0.66 0.05 0.00 0.00 0.17 0.03 0.91
Roda 6 0.00 0.00 0.05 0.04 0.00 0.00 0.09
Jumlah Kategori 0.66 0.05 0.05 0.04 0.17 0.03
Jumlah Jenis 0.71 0.09 0.20 1.00
Total Kendaraan 1

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui probabilitas tiap kendaraan yang lewat
di gerbang UNAND. Probabilitas yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :
P (Angkot) = 0.20
P (Mobil Pribadi) = 0.71
P (Mobil Besar) = 0.09
P (Pribadi ∩ Sedan) = P(Pribadi) x P(Sedan)
= 0.05 x 0.71 = 0.035
P (Mobil Besar ∪ Bus) = P(Mobil Besar) + P(Bus)
= 0.09 + 0.05 = 0.14
P (Mobil Besar ∪ Bus)’) = 1 – ( P(Mobil Besar) + P(Bus) )
= 1 – 0.14 = 0.86
0.17
P (Angkot Hijau ∩ Kapsul) 0.66 0.17
P (Angkot Hijau | Kapsul) = = 0.66 = 0.4356 = 0.39
P(Kapsul)
1
DAFTAR PUSTAKA

Harinaldi. 2005. Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Jakarta :


Erlangga
Kholisoh, Lulu. 1994. Statistika dan Probabilitas. Depok : Guna Darma
Sukestiyarno. 2013. Statistika Desriptif. Semarang : Andi
Suharyadi. 2007. Statistika : Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta :
Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai