Anda di halaman 1dari 6

Assesment (A)

a. Diagnosa Penyakit
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan pasien didiagnosis
mengalami pankreatitis akut.
b. Diagnosa Gizi
· Domain Intake
Problem Etiologi Symptom

NI – 1.5 · Kelebihan asupan makan · IMT 32,89 kg/m2 → IMT > 25


kg/m2 (Obesitas II)
Kelebihan · Kurangnya pengetahuan
· Glukosa darah tinggi →
intake energi tentang makanan dan zat
hiperglikemia
gizi

NI – 51.2 · Kelebihan asupan lemak · Kebiasaan makan cenderung


mengkonsumsi makanan tinggi
Kelebihan · Pemilihan makanan yang tidak
lemak, suka santan
intake lemak tepat
· Serum amylase dan lipase
· Kurangnya pengetahuan yang meningkat
berhubungan dengan
makan dan nutrisi

NI – 53.2 · Kelebihan asupan karbohidrat · IMT 32,89 kg/m2 → IMT > 25


kg/m2 (Obesitas II)
Kelebihan · Kurangnya pengetahuan
· Glukosa darah tinggi →
intake tentang nutrisi dan
hiperglikemia
karbohidrat makanan

NI – 55.1 · Makan tidak teratur · Kalsium rendah → hipokalsemia


· Kurangnya pengetahuan
Kekurangan
tentang makanan sumber
intake mineral
mineral
· Domain Klinik
Problem Etiologi Symptom

NC – 2.2 · Gangguan pancreas · Serum amylase dan lipase tinggi


· Kalsium tinggi → hipokalsemia
Perubahan nilai · Perubahan metabolism
· Glukosa darah tinggi →
laboratorium kalsium
hiperglikemia
terkait zat gizi
· Resistensi jaringan terhadap · Trigliserid → hipertrigliseridemia
khusus
insulin

NC – 3.3 · Pola makan salah · BB actual 78 kg → BB actual >


· Kelebihan intake energi BBI 48,6 kg
Berat badan lebih
· IMT 32,89 kg/m2 → IMT > 25
kg/m2 (Obesitas II)
· Kebiasaan makan cenderung
mengkonsumsi makanan tinggi
lemak, suka santan
· Domain Behavioral/ Environmental
Problem Etiologi Symptom

NB – 1.4 · Kurangnya pengetahuan · BB actual 78 kg → BB actual >


mengenai masalah-masala BBI 48,6 kg
Kurangnya
gizi · Kebiasaan makan tidak teratur,
kemampuan
cenderung mengkonsumsi
memonitor diri · Mendapatkan informasi yang
makanan tinggi lemak, suka
sendiri tidak tepat
santan dan suka makanan
· Kurang fokus/ kurang cemilan.
perhatian terhadap
informasi, kesulitan
mengatur waktu/ kontrol
diri

NB – 2.3 · Pengetahuan yang kurang · IMT 32,89 kg/m2 → IMT > 25


berhubungan dengan kg/m2 (Obesitas II)
Ketidakmampuan
makanan dan gizi · Kebiasaan makan tidak teratur,
dalam mengatur
mengkonsumsi makanan
diri sendiri
tinggi lemak, suka santan dan
suka makanan cemilan.

II. Planning (P)


A. Terapi Diet
a. Tujuan
1. Mengurangi aktivitas/ mengistirahatkan pancreas dan sekresi enzim-enzim untuk
mengurangi rasa sakit dan menekan proses destruksi pada pankreas.
2. Menurunkan berat badan yang dilakukan secara bertahap.
3. Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen.
4. Memperbaiki pola makan yang salah.
5. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
b. Prinsip/ Syarat Diet
1. Dimulai pemberian nutrisi 21 jam – 48 jam. Hari ketiga cek respon glukosa.
Diberikan makanan cair jernih/ pekat, ditambah asam amino dan MCT. Hari
keenam diberikan makanan lunak.
2. Energi cukup sesuai kebutuhan diberikan 1874,77 kkal.
3. Protein dalam jumlah terbatas diberikan 10 % yaitu sebesar 46,87 gram.
4. Lemak dalam jumlah terbatas diberikan 15 % dari kebutuhan energi total yaitu
sebesar 31,25 gram.
5. Karhohidrat cukup diberikan 351,52 gram.
6. Rendah serat dengan porsi dan sering.
7. Cairan cukup.
8. Cukup kalsium dan vitamin larut air, folic acid, zinc.
9. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis,
mekanis, maupun kimia.
c. Macam Diit/ Bentuk Makanan
Diit rendah lemak/ makanan cair kental
d. Perhitungan Kebutuhan Gizi
1. Kebutuhan Energi
· Besaran energi yang diperlukan untuk memenuhi metabolism basal (Basal
Energy Expenditure/ BEE)
BEE = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

= 655 + (9,6 x 55,95) + (1,8 x 154) – (4,7 x 35) = 1304,82 kkal


· Jumlah total kebutuhan energy (Total Energy Expenditure/ TEE)
TEE = BEE x Faktor aktivitas x Faktor injury
= 1304,82 x 1,2 x 1,4
= 2192,10 kkal
Pasien obesitas, total kebutuhan energi = 2192,10 kkal – 500 kkal
= 1692,1 kkal
Range kebutuhan energi : 1607,50 – 1776,71 kkal
2. Kebutuhan Protein
10 % x 1692,1 = 169,21 kkal = 42,30 gram
4
Range kebutuhan protein : 40,19 – 44,42 gram
3. Kebutuhan Lemak
15 % x 1692,1 = 253,82 kkal = 28,20 gram
9
Range kebutuhan lemak : 26,79 – 29,61 gram
4. Kebutuhan Karhohidrat
75 % x 1692,1 = 1269,08 kkal = 317,29 gram
4
Range kebutuhan KH : 301,43 – 333,15 gram
e. Makanan Yang Boleh/ Tidak Boleh Diberikan
· Makanan Yang Boleh Diberikan
1. Sumber KH : kentang, gelantin, tapioca dibuat pudding.
2. Sumber protein : susu, yoghurt, telur ayam, tahu giling.
3. Sumber lemak : margarine, mentega.
4. Sayuran : sayuran dibuat jus dan dikentalkan dengan gelantin.
5. Buah-buahan : buah dibuat jus, jeli, dan pure.
6. Bumbu : garam, bawang merah, gula, kecap.
7. Minuman : teh, sari buah, sirup, air gula, kaldu jernih.
· Makanan Yang Tidak Boleh Diberikan
1. Semua makanan dan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan
makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi,
lobak, ketimun, durian, nangka.
2. Bumbu : cabe, bawang, merica, cuka, dan sebaginya yang tajam.
3. Minuman yang mengandung soda, alcohol, kopi, ice cream.
f. Perencanaan Menu Sehari
Waktu Menu Bahan Penukar Nilai Gizi

E (kal) P L KH
(gr) (gr) (gr)
Makan Sup krim Jagung + tepung terigu + 1p 354,1 10,7 7 64
Pagi jagung susu + margarine

Air sari apel Apel + gula 1p 112,6 0,3 0,4 29


Snack Puding Maizena + susu + gula 1p 134,9 2,8 0,1 55,8
Pagi maizena

Milkshake Pisang raja + susu + gula 1p 186,6 4,5 0,3 131,8


banana

Makan Sup labu Labu waluh + wortel + 1p 107,8 4,8 4,1 13


Siang kuning margarine

Air sari Jeruk + gula 1p 99,6 0,9 0,2 25


jeruk

Snack Vla Maizena + telur + susu + 1p 170,9 4,5 3,3 32


Siang gula

Air sari kc. Kacang ijo + gula 1p 227,1 11,1 0,6 45


Hijau

Makan Kentang Kentang + susu 1p 102,4 5,1 0,2 20,1


Malam pure
Jus sayuran Wortel + tomat masak + 1p 85,6 1,1 0,3 13,8
gula

Snack Jus Semangka + gula 1p 82,6 0,5 0,2 21


Sore semangka

Total 1614,6 43,7 27 333

B. Rencana Monitoring dan Evaluasi


a. Monitoring
1. Memantau hasil pemeriksaan laboratorium yaitu serum amylase dan lipase,
kalsium, albumin, glukosa darah, trigliserid.
2. Memantau data antropometri yaitu BB.
3. Memantau asupan makan pasien dengan melihat pola makan dan kebiasaan
makan pasien.
b. Evaluasi
1. Peningkatan kadar kalsium dan albumin mencapai normal.
2. Penurunan kadar serum amylase dan lipase, glukosa darah, trigliserid mencapai
normal.
3. Menurunkan bert badan hingga mencapai Berat Badan Ideal.
4. Perubahan pola makan dan kebiasaan makan pasien yang salah.

C. Rencana Penyuluhan dan Konsultasi Gizi


a. Tempat : Ruang rawat inap
b. Waktu : 30 menit
c. Sasaran : Pasien dan keluarga
d. Metode : Penyuluhan dan konsultasi
e. Topik : Diit rendah lemak dengan bentuk makanan cair
f. Tujuan :
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pancreatitis akut, diit rendah
lemak dengan bentuk makanan cair.
2. Memperbaiki status gizi yang salah.
3. Memperbaiki pola makan dan kebiasaan makan yang salah.
4. Memberikan contoh bahan makanan dan menu gizi seimbang yang dianjurkan
dan yang tidak dianjurkan.
g. Manfaat :
1. Agar pasien mengetahui dan mematuhi terapi diet yang diberikan.
2. Agar keluarga pasien dapat membantu kesembuhan pasien.
h. Materi :
1. Pemahaman dasar mengenai pola makan dan kebiasaan makan yang baik.
2. Penjelasan mengenai pancreatitis akut, diit rendah lemak dengan bentuk makanan
cair.
3. Penjelasan mengenai bahan makanan yang diperbolehkan dan yang tidak
diperbolehkan untuk penyakit pancreatitis akut.

III. Diskripsi Terapi Diet


Masalah Gizi Indikator Tujuan Implementasi
1. Obesitas · BB actual 78 kg → · Mencapai BB normal · Diberikan diit cukup
BB actual > BBI
48,6 kg energi, lemak dan
· Mencapai status gizi
· IMT 32,89 karbohidrat sesuai
optimal dengan
kg/m2→ IMT > kebutuhandengan
25
kg/m2(Obesitas bentuk makanan
II)
cair

2. Hipokalsemia · Kalsium rendah · Meningkatkan kadar · Memberikan makanan


kalsium mengandung tinggi
kalsium

3. Hipoalbu- minemia · Albumin rendah · Meningkatkan kadar · Memberikan makanan


albumin mengandung tinggi
albumin

4. Hiperglike-mia · Glukosa darah tinggi · Meningkatkan kadar · Memberikan makanan


glukosa darah yang dapat
mendukung untuk
penurunan kadar
glukosa darah

5. Hipertriglise- · Trigliserid tinggi · Menurunkan kadar · Membatasi asupan


ridemia trigliserida lemak jenuh

6. Pilihan terhadap · Kebiasaan makan · Merubah pola makan · Edukasi berupa


makanan/minuman tidak teratur, dan kebiasaan konseling dengan
yang kurang benar mengkonsumsi makan yang salah tema gizi
makanan tinggi seimbangdan
lemak, suka pemilihan bahan
santan dan suka makanan yang
makanan sesuai dengan
cemilan. permasalahan
pasien

Anda mungkin juga menyukai