Anda di halaman 1dari 37

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK,OBESITAS, DAN POLA

MAKAN DENGAN PENGENDALIAN GLIKEMIA PADA


PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG BEROBAT JALAN DI POLIKLINIK
RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

NAFIATUL MUASYARAH
4518111011

PEMBIMBING :
DR.dr.Agnes Kwenang,Sp.Biok
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH

DM Tipe II adalah penyakit resistensi insulin yang


prevelensinya 90% dari jenis Diabetes yang ada.
Penyakit ini juga dapat menimbulkan komplikasi
berbahaya seperti ulkus diabetic (gangrene),ginjal,dan
penyakit jantung (Eva Decroli,2019).

Secara global, prevelensi diabetes meningkat lebih cepat


di negara berpenghasilan rendah dan menengah
daripada di negara berpenghasilan tinggi. Diabetes
menyebabkan 1,5 juta kematian pada tahun 2012
(Infodatin Kemenkes 2018)
LATAR BELAKANG MASALAH (LANJUTAN)
Di Indonesia, pravelensi Diabetes Mellitus untuk pria
adalah 6,6% dan untuk wanita 7,3% sehingga totalnya
7,0%.Kemudian angka kejadian obesitas yang
menyebabkan Diabetes Mellitus pada pria adalah 3,6%
dan wanita 7,8% sehingga totalnya 5,7%. kurangnya
aktivitas fisik dengan angka kejadian Diabetes Mellitus
pada pria adalah 24,4% dan wanita 21,1% sehingga
totalnya 22,8.% (World Health Organization – Diabetes
country profiles, 2016)

Untuk menstabilkan kadar glukosa diperlukan upaya


pengendalian dengan penatalaksanaan holistic meliputi
edukasi,terapi gizi medic,aktivitas fisik,pemberian obat-
obatan,dan pemantauan glukosa darah (Eva
Decroli,2019)
RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah hubungan pola makan,aktivitas


fisik,dan obesitas dengan pengendalian status
glikemia pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II di
Poli Penyakit Dalam RS Labuang Baji Kota
Makassar?
PERTANYAAN PENELITIAN

1. Apakah ada hubungan antara pola makan dengan


pengendalian status glikemia penderita Diabetes Mellitus
tipe II di Poli Penyakit Dalam RS Labuang Baji Makassar?

2. Apakah ada hubungan aktivitas fisik dengan


pengendalian status glikemia penderita Diabetes Mellitus
tipe II di Poli Penyakit Dalam RS Labuang Baji Makassar?

3. Apakah ada hubungan obesitas dengan pengendalian


status glikemia penderita Diabetes Mellitus tipe II di Poli
Penyakit Dalam RS Labuang Baji Makassar?
MANFAAT PENELITIAN
Bagi instansi kesehatan • Bagi Peneliti,agar dapat
dapat menjadi informasi menambah wawasan
tambahan serta rujukan dan pengetahuan
dalam melakukan penelitian
selanjutnya mengenai mengenai pengendalian
pengendalian glikemia pada glikemia terhadap
penderita Diabetes pasien DM tipe II
Mellitus tipe II

Bagi
pembaca,diharapkan
penelitian ini dapat
menjadi sumber informasi
dan bacaan yang baik
mengenai pengendalian
glikemia pada penderita
Diabetes Mellitus tipe II
TUJUAN PENELITIAN

Umum Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan jadwal
makan,jumlah makanan,dan jenis
Untuk mengetahui makanan dengan pengendalian glikemia
hubungan pola pada penderita DM tipe II di Poli Penyakit
makan,aktivitas fisik,dan Dalam RSUD Labuang Baji Makassar
obesitas dengan 2. Untuk mengetahui hubungan high activity
pengendalian glikemia dan low activity dengan pengendalian
pada penderita Diabetes glikemia pada penderita DM tipe II di Poli
Mellitus Tipe II di Poli Penyakit Dalam RSUD Labuang Baji
Makassar
Penyakit Dalam RS
3. Untuk mengetahui hubungan obesitas
Labuang Baji Makassar terhadap pengendalian glikemia pada
penderita DM tipe II di Poli Penyakit
Dalam RSUD Labuang Baji Makassar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
KERANGKA TEORI
Obesitas Lemak Tertimbun

• Resistensi Leptin Low activity

Lipolisis
Oleh White Adipose Tissue
FFA
Resistensi Insulin
Glukoneogen
esis Hyperglikemia Konsumsi Glukosa Tinggi
(>200 mg/dl) (Pola Makan)
PENGENDALIAN
GLIKEMIA

Non Farmako
Farmako
Farmako Non Farmako
KERANGKA TEORI (LANJUTAN)
Non-Farmako
Farmako Pengendalian Glikemia

• Glibenclamid (dosis max 20 mg/hari


• Metformin (dosis 500/3000 mg/hari
Aktivitas Fisik Pola
• Pioglitazone (dosis 15-45 mg/hari IMT
Makan
Tidak Terkend Tak Terke
Terkend ali Terkend ndali
Terkendali Tidak ali ali
Terkendali
Obesi BB
Low High tas I ideal
activity Activity dan II
Teratur Tidak teratur
Minum Obat minum obat
Terkendali
Tidak Terkendali

Jadwal Makan (3x makan berat 3 x


selingan Tidak teratur
Jumlah Kalori=25-30 kal/kgBB sesuai jadwal
jenis kelamin,umur,BB,aktivitas fisik, makan,jumlah
Jenis makanan =IG Rendah,Karbo=45- kalori dan
jenis makanan
BAB III KERANGKA KONSEP DAN
DEFINISIOPERASIONAL
KERANGKA KONSEP
Variabel Perancu
Faktor Terkendali : Faktor Farmako
• Jadwal makan,jumlah kalori,jenis
makanan yang sesuai standar (Pola
Makan)
• High Activity (Aktivitas Fisik)
• BB Ideal (Non Obesitas)
Pengendalian
Glikemia
Pasien DM
Faktor Tidak Terkendali : Tipe II RS
• Jadwal makan,jumlah kalori,jenis Labuang Baji
makanan tidak sesuai standar (Pola
Makan)
• Low Activity (Aktivitas Fisik)
• Obesitas

Variabel Independent Variabel Dependent


DEFINISI OPERASIONAL
1. Penderita DM Tipe II
Adalah penderita DM Tipe II yang dirawat di Poliklinik Penyakit Dalam
RSUD Labuang Baji Makassar dengan melihat kadar gula darah pasien
DM Tipe II

Alat ukur : Lembar hasil laboratorium kadar gula darah yang diukur
dengan glucometer
Kriteria Obyektif: Diabetes Tipe II = <200mg/dl , Tidak Diabetes Tipe II = ≥
200 mg/dl
Skala Ukur : Ordinal

2. Kadar gula darah


Merupakan kadar glukosa dalam darah atau tingkat glukosa serum yang
diatur ketat dalam tubuh.Biasanya menjadi marker pasien Diabetes Mellitus
Tipe II dengan melihat kadar glukosa darah dalam hasil pemeriksaan lab
glukosa darah
Alat ukur : Lembar hasil lab gula darah pasien yang diukur
dengan alat glucometer
Kriteria Obyektif : Normal = <200mg/dl ,Tinggi = ≥ 200 mg/dl
Skala Ukur : Ordinal

3. Jadwal Makan
Ketepatan jadwal makan pasien DM Tipe II dengan
ketentuan yang telah ditetapkan dengan melakukan
wawancara ke pasien DM Tipe II di Poliklinik RSUD
Labuang Baji Makassar
Alat Ukur : Formulir food recall 24 jam
Kriteria Obyektif : Baik = sesuai jadwal, Tidak baik = tidak
sesuai jadwal
Skala Ukur : Ordinal
4. Jumlah Kalori
Jumlah asupan makanan atau kalori yang dikonsumsi pasien
selama 24 jam dengan melakukan wawancara melaui food recall 24
jam ke pasien DM Tipe II di Poliklinik RSUD Labuang Baji Makassar
Alat Ukur : Lembar food recall 24 jam
Kriteria Obyektif : Baik= Jika > 80% Angka Kecukupan Gizi
Tidak Baik = Jika < 80% Angka Kecukupan
Gizi
Skala Ukur : Ordinal

5. Jenis makanan
Bahan makanan apa saja yang di konsumsi pasien DM Tipe
II.Terdiri dari makanan tinggi kalori dan rendah kalori dengan
melakukan wawancara melalui food recall 24 jam ke pasien DM
Tipe II di Poliklinik RSUD Labuang Baji Makassar
Alat Ukur : Lembar food recall 24 jam
Kriteria Obyektif: Baik jika skor yang diperoleh >80%,
Tidak Baik jika skor < 80%
Skala : Ordinal

6.Obesitas
Obesitas adalah massa tubuh yang berlebih
disebabkan asupan kalori lebih banyak dari kalori yang
dikeluarkanyang diukur dengan Lingkar Perut
Alat Ukur : Pita Ukur
Kriteria Obyektif : Laki-Laki : Normal =<90 cm
Obesitas=>90 cm
Perempuan : Normal =<80 cm
Obesitas =>80 cm
Skala : Ordinal

7. Aktivitas Fisik
Gerakan yang mencakup penggunaan energi yang
terstruktur. Dalam penelitian ini diukur dengan cara
wawancara
Alat Ukur : Kueisioner
Kriteria Obyektif : Baik = Jika high activity, Tidak baik = Jika
low activity
Skala : Ordinal
BAB IV METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik


observatif yang dilakukan untuk mengetahui hubungan
sebab akibat dengan desain case control

TEMPAT DAN WAKTU


Tempat : Penelitian ini dilakukan di Poli Penyakit Dalam
RSUD Labuang Baji Makassar
Waktu : Selama satu tahun mulai akhir 2020
ALAT PENELITIAN
Pita Ukur untuk tes lingkar perut dan glucometer
 
Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi : Seluruh pasien DM tipe II di RSUD Labuang


Baji Makassar
Sampel : Pasien DM tipe II yang berobat jalan di Poliklinik
RSUD Labuang Baji Makasar yang masuk kriteria
inklusi,diambil kurang dari seratus (100) sampel
Besar Sampel
Rumus Lameshow :
Z21-xα/2 ∝ P(1−P)N
n=

d2( N -1)+ Z21-xα/2 ∝ P (1-P)


Keterangan :
n : besar sampel
Z21-xα/2 : Nilai Z pada derajat kemaknaan
(biasanya95%=1,96)
P : 6,2% proporsi penderita penyakit diabetes
melitus di Makassar
d : eror yang ditolerir 5-10% (7,25%)
N : besarnya populasi
Tingkat Kepercayaan : 95%
Kriteria Penelitian

Inklusi Eksklusi
• Populasi pasien Diabetes
Mellitus tipe II yang di berobat
jalan di Poliklinik Penyakit
Dalam RS Labuang Baji
Makassar .
• Obesitas • Pasien DM tipe II yang
• Usia > 45 tahun memiliki komplikasi seperti
• Bersedia menjadi responden ginjal,jantung,dan ulkus pada
peneliti dengan kaki.
menandatangani informed • Pasien tidak teratur minum
consent setelah mendapat obat
kejelasan
• Pasien yang lengkap data lab
glukosa darahnya
• Mendapat Izin dari Kepala
Cara pengambilan sampel

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan


dengan cara primer yaitu wawancara langsung dengan
menggunakan kueisioner,lembar food recall 24 jam,data
lab pasien, pasien DM tipe II. Jika populasi < 100 maka
digunakan teknik total sampling.Jika populasi > 100 maka
digunakan teknik random sampling
Alur Penelitian
Izin Penelitian Populasi
  Kepada Pihak penderita
Rumah Sakit Diabetes
Labuang Baji Mellitus tipe II
Kepala Poliklinik yang dirawat di
Penyakit Dalam Poli Penyakit
RSUD Labuang Dalam RS
Baji Makassar Labuang Baji
Kriteria Penelitian

Subyek Penelitian Informed Consent


Pasien

Pengambilan
Data Penelitian
Wawancara
Langsung

Pola Makan
Aktivitas Fisik
Obesitas
Melihat data lab glukosa
darah

Pengumpulan Data Mengenai


Pola Makan,Aktivitas
Fisik,Obesitas,dan data lab
glukosa

Penulisan Hasil Penyajian


Penelitian
Prosedur Penelitian

Memperoleh izin dari kepala RSUD Labuang


Baji Makassar setelah mengajukan proposal
penelitian

Memberikan penjelasan kepada Kepala Poliklinik


Penyakit Dalam dan RSUD Labuang Baji
Makassar
Populasi dari penelitian ini adalah penderita
Diabetes Mellitus tipe II yang berobat jalan di
Poli Penyakit Dalam RSUD Labuang Baji
Makassar.

Memperoleh persetujuan pasien setelah


informed consent
Rencana Analisis Data dan Dummy Table

SPSS Versi 23

Analisis Univariat Analisis Bivariat


Dummy Tabel
• Tabel 1. Analisis kadar gula darah pasien Diabetes
Mellitus tipe II di Poli Penyakit Dalam RS Labuang Baji
Makassar berdasarkan metode chi square
Kadar DM Tipe II Bukan DM Tipe II P
Gula Jumlah Persent Jumlah Persent
Darah
(n) ase (%) (n) ase(n)

Normal
(<200
mg/dl)
Tinggi
( ≥200
mg/dl)
• Tabel 3. Analisis Jumlah Kalori pasien Diabetes Mellitus
tipe II di Poli Penyakit Dalam RS Labuang Baji Makassar
berdasarkan metode chi square
Jumlah DM Tipe II Bukan DM Tipe II P
Kalori Jumlah Persent Jumlah Persent
(n) ase (%) (n) ase(n)
> 80%
AKG
(Baik)
<80%
AKG
(Tidak
Baik)
• Tabel 2. Analisis jadwal makan pasien Diabetes Mellitus
tipe II di Poli Penyakit Dalam RS Labuang Baji Makassar
berdasarkan metode chi square
Jadwal DM Tipe II Bukan DM Tipe II P
Makan Jumlah Persent Jumlah Persent
(n) ase (%) (n) ase(n)
Teratur
Tidak
Teratur
• Tabel 4. Analisis Jenis Makanan pasien Diabetes Mellitus
tipe II di Poli Penyakit Dalam RS Labuang Baji Makassar
berdasarkan metode chi square
Jenis DM Tipe II Bukan DM Tipe II P
makana Jumlah Persent Jumlah Persent
n
(n) ase (%) (n) ase(n)

Tinggi
Kalori
dan
Indeks
Glikemi
k Tinggi
Rendah
Kalori
dan
Indeks
Glikemi
k
Rendah
Tabel 5. Analisis Lingkar Perut Pasien Diabetes Mellitus
tipe II di Poli Penyakit Dalam RS Labuang Baji Makassar
berdasarkan metode chi square

Lingkar DM Tipe II Non-DM Tipe II P


Perut
Jumlah Persenta Jumlah Persenta
(n) se (%) (n) se (%)
Laki-Laki
Normal=
< 90 cm
Obesitas
= >90 cm
Perempu
an
Normal=
<80 cm
Obesitas
=>80 cm
Tabel 6. Analisis Aktivitas Fisik Pasien Diabetes Mellitus
tipe II di Poli Penyakit Dalam RS Labuang Baji Makassar
berdasarkan metode chi square
Aktivita DM Tipe II Bukan DM Tipe II P
s Fisik Jumlah Persent Jumlah Persent
(n) ase (%) (n) ase(n)
High
Activity
Low
Activity
ASPEK ETIKA PENELITIAN

• Sebelum melakukan penelitian,peneliti harus


menjelaskan secara lengkap tentang
tujuan,prosedur penelitian yang akan dilakukan
dan diintakan persetujuan dari setiap subyek
atau orang tua subyek.

Subyek atau orang tua subyek mempunyai hak


untuk bertanya,dan punya hak untuk ikut atau
mengikutkan anaknya sebagai subyek ataupun
menolak untuk mengikuti penelitian ini,tanpa ada
paksaan dan rasa takut untuk mengikuti
penelitian.
• Penelitian tidak boleh menimbulkan kerugian kerugian
dan bahaya bag isubyek karena harus menggunakan
cara pengambilan data yang tidak berbahaya,serta
menggunakan alat untuk pengambilan data yang
aman sesuai dengan yang dijelaskan pada prosedur

Peneliti tidak boleh mencantumkan nama


subyek pada lembar pengumpulan data
(kueisioner dan lain-lain) yang akan diisi oleh
peneliti dan semua data disimpan dengan aman
dan disajikan baik lisan maupun tulisan secara
anonym.

Semua pemeriksaan yang dilakukan sehubungan


dengan penelitian tidak memungut biaya apapun.
• 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai